Tugas Praktikum Mata Kuliah Patologi
Nama : Muhammad Ihsan Hilmi NIM : P17320110038 Tingkat : 1 A
1.
PERiKADITIS
Perikarditis adalah proses peradangan yang mencakup lapisan parietal dan viseral dari pericardium dan lapisan terluar dari myocardium. Pericarditis terjadi sebagai proses isolasi atau komplikasi dari penyakit sistemik. Pericarditis dikatakan akut atau kronik ditentukan dari serangannya frekuensinya, terjadinya dan gejala-gejalanya. Pericarditis acut dapat terjadi dalam 2 minggu dan hal tersebut bisa mengganggu sampai 6 minggu, disertai dengan effusion atau tamponade, Pericarditis kronis diikuti oleh peri carditis akut dan gejalanya selambat-lambatnya 6 bulan. Pada perikarditis efusif kronis, secara perlahan cairan terkumpul di dalam perikardium. Biasanya penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin disebabkan oleh kanker , tuberkulosis atau penurunan fungsi tiroid. Jika memungkinkan, penyebabnya diobati; jika fungsi j antung normal, dilakukan pendekatan dengan cara menunggu dan melihat perkembangannya. Perikarditis konstriktif kronis adalah penyakit yang jarang, yang biasanya terjadi jika jaringan
fibrosa terbentuk di sekitar jantung. Jaringan fibrosa cenderung untuk menetap selama bertahuntahun, menekan jantung dan membuat jantung menjadi mengecil. Penekanan jantung akan meyebabkan meningkatnya tekanan di dalam vena yang mengangkut darah ke jantung karena untuk mengisi jantung diperlukan tekanan yang lebih tinggi. Cairan akan mengalir balik dan kemudian meresap dan terkumpul di bawah kulit, di dalam perut dan kadang-kadang di rongga sekitar paru-paru.
ETIOLOGI Penyebab yang mendasari atau berhubungan dengan pe rikarditis adalah: Infeksi bakteri, virus, jamur Pembedahan jantung Lupus eritematosus sistemik Penyakit rematik Kegagalan ginjal Cedera Terapi radiasi Neoplasma Trauma/cedera dada Perikarditis dapat juga disebabkan oleh kelainan jaringan ikat sistemik lupus eritematosus, demam remati, artritis rematik, poliartritis.
PATOFISIOLOGI Karena dekatnya proximal perikardium dengan beberapa struktur seperti pleura, paru-paru,
sternum, diafragma dan miokardium, perikarditis mungkin diakibatkan oleh inflamasi atau proses peradangan / infeksi. Penyebab yang lain yaitu idiophatic, virus dan dapat didiagnosa dengan baik. Adanya agent menyebabkan inflamasi pericardial dan ke rjanya meluas sampai terjadi iritasi. Kondisi dibawah normal bila naiknya volume ciaran di atas 50 ml dalam kantong perikardial. Ketika terjadi injury, exudat fibulu, sel darah putih dan endothelial sel dilepaskan untuk menutupi lapisan parietal dan viseral perikardial. Gesekan antara lapisan perikardial menyebabkan iritasi dan inflamasi sekeliling pleura dan jaringan. Exudat fibrin m ungkin lokasinya hanya pada satu tempat di jantu ng atau mengisi ke seluruh tempat. Perikarditis akut dapat menjadi kering atau obstruksi vena-vena jantung dan drainage limpha, menyebabkan rembesan fibrin exudat dan serous cairan di kantong perikardial yang mana dapat menyebabkan terjadinya efusi purulent.
GEJALA Gejala dari perikarditis kronis antara lain: - sesak nafas - batuk (karena tekanan tinggi pada vena paru-paru mendorong cairan masuk ke dalam kantungkantung udara) - kelelahan (karena kerja jantung menjadi tidak efisien). Tidak menimbulkan rasa nyeri. Bisa terjadi penimbunan cairan di perut dan tungkai. Gejala-gejala yang dapat menjadi petunjuk penting bahwa seseorang menderita perikarditis kronis adalah tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner atau penyakit katup jantung.
KOMPLIKASI Tamponade jantung, penekanan jantung akibat penimbunan cairan atau darah berle bihan didalam kantung perikardium
PEMERIKSAAN PENUNJANG EKG : Di dapatkan adanya elevasi gelombang ST disemua lead Laboratorium : Di dapatkan peningkatan leukosit, hasil k ustur darah menunjukan hasil positif. Photo Thorax : Di dapatkan efusi perikard dan peningkatan vaskularisasi paru Echo : Tampak paerikardial efusi di bagian anterior dan posterior PENATALAKSANAAN 1. Tirah baring, disertai elevasi bagian kepala tempat tidur untuk perbaiki pernapasan 2. Terapi oksigen
3. Pembedahan dengan melakukan peri kardiosintesis atau drainase untuk mengatasi tamponade 4. Drainase cairan pericardium atau pengangkatan pericardium 5. Pemberian antibiotik selama empat sampai enam minggu bila terjadi pada perikarditis purulen. 6. Pemberian kortikosteroid pada pasien dengan gagal jantung atau post perikardioektomi syndrome
Web Site :
http://www.scribd.com/doc/15335024/Infeksi-Jantung-endocarditis-myocarditis-pericarditis http://www.scribd.com/doc/6240461/PERIKARDITIS
2. RADANG
pagositosis
Radang / Inflamasi, adalah: Reaksi jaringan hidup terhadap semua bentuk jejas. Respon terhadap cedera berupa serangkaian reaksi yang menyebabkan musnahnya agen yang membahayakan jaringan atau yang mencegah agen menyebar lebih luas Reaksi tubuh yang bersifat lokal terhadap adanya cedera Suatu rangkaian perubahan yang terjadi pada jaringan yang menunjukkan reaksi terhadap suatu kecelakaan atau kejadian, baik secara mekanis, kemis atau oleh bakteri Reaksi jaringan terhadap setiap kerusakan yang tidak terlalu berat. Jaringan dapat dirusak oleh infeksi mikroorganisme, trauma, bahkan racun kimiawi dan fisika Respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi atau mengurung agen pencedera dan jaringan yang cedera
RADANG AKUT Respon segera terhadap stimulus yang berbahaya Respon ini relatif singkat, hanya berlangsung beberapa jam atau hari Pengenalan segera terhadap masuknya agen jejas akan mempunyai dua dampak penting yaitu : Berhimpunnya antibodi di sekitar agen jejas Emigrasi leukosit dari pembuluh darah ke jaringan yang terkena agen jejas
PENYEBAB RADANG Jaringan dapat dirusak oleh:
Infeksi mikroorganisme Trauma fisik Racun kimiawi Racun fisika
TANDA TANDA POKOK PERADANGAN AKUT 1. RUBOR § Kemerahan pada area jejas/trauma § Terjadi pelebaran arteriola sehingga menyebabkan aliran darah meningkat kedalam mikrosirkulasi lokal dan mengakibatkan kapiler meregang à hiperemia 2. KALOR § Panas pada area jejas/trauma § Terjadi proses kimia yang ditimbulkan penyerangan kuman pada jaringan dan reaksi tubuh terhadap kuman tersebut, sebagai akibat dari : 1. Banyaknya darah yang mengalir 2. Proses penyerangan kuman 3. Penangkisan sel darah putih 3. TUMOR = TUDOR § Pembengkakan pada area jejas/trauma § Diakibatkan karena: 1. Banyaknya darah yang mengalir ke tempat radang 2. Penumpukan cairan jaringan 3. Penumpukan kuman kuman dan jaringan yang rusak
4. DOLOR § Rasa sakit / nyeri pada area jejas § Diakibatkan oleh: 1. Perubahan pH lokal atau kerusakan ion ion ter tentu dapat merangsang ujung ujung saraf 2. Pengeluaran zat kimia tertentu (misal;histamin) atau zat kimia bioaktif lainnya 3. Pembengkakan jaringan yan meradang yang menyebabkan peningkatan tekanan local
WEB SITE : http://www.ners-mekanime-radang.blogspot.com