A.
GAS BE BERACUN Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) adalah sejenis gas yang berasal dari pembakaran tidak semp sempur urna na dari dari baha bahan n baka bakarr foss fossil il atau atau zat zat orga organi nik k lain lainny nya. a. Gas Gas karb karbon on monoksida tidak berwarna dan tidak berbau, tetapi sangat beraun. !enurut data dari Savety Executive (Tempo, 29-12-2002), gas terbesar potensinya untuk membuat orang keracunan akut adalah karbon monoksida. Hasil dari pembakaran, ledakan, batubara, kondisi suhu kamar tertentu. onsentrasi tertentu. onsentrasi !" (#) $engaruh $engaruh $ada %anusia& %anusia& 0,02 'edikit 'akit epala 0,0 ,0-0,0 Terasa 'a 'akit * Telinga +u +unyi 0,0-0,10 Hilang esadaran 0,1-0,20 $ingsan 0, atal Nitrogen Dioksida (NO2) /itrogen dioksida dapat berasal dari gas buang knalpot mesin-mesin tambang, baik yang berbahan bakar solar ataupun bensin, peledakan peledakan gas atau dari bunga api listrik. listrik. as nitrogen nitrogen dioksida dioksida bersiat beracun dan cukup berbahaya, berarna coklat kemerahan, lebih berat dari udara. Hidrogen S!"ida (H2S) Hidrogen Hidrogen sulida (H 2') dapat terbentuk dari peledakan bi3ih-bi3ih sulide, genangan air tambang atau atau bahanbahan-bah bahan an lapuk lapukan. an. as H 2' bersi bersiat at racun racun,, tidak tidak bera berarna rna,, dan mudah mudah terbak terbakar ar.. onsentrasi H2' (#) (#) pengaruh negati4e yaitu& yaitu& 0,0001 /5+ %aksimum 0,00 atal $oint 6 %eledak S!"r Dioksida (SO2) as sulur dioksida ('" 2 ) ) atau disebut 3uga gas belerang terbentuk dari proses peledakanatau pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulur (sulida). as '" 2 sangat sangat beracun, beracun, tidak tidak berarna, berbau belerang. 7ika terhirup dalam 3umlah yang cukup banyak, dapat menimbulkan sesak naas dan pusing-pusing pusing-pusing atau atau mual. B.
GAS BE BER RBAHA BAHA# #A Nitrogen (N) omposisi udara normal mengandung sebahagian besar nitrogen nitrogen (/), yakni lebih kurang 8,09#. 'iatnya tidak berarna, tidak berbau, dan tidak berasa dan lebih ringan dari oksigen serta tidak beracun, beracun, tetapi bila kadarnya kadarnya lebih besar dari 0# dia dapat menyebabkan menyebabkan sesak naas naas bagi manusia, karena secara otomatis kadar oksigen akan berkurang. Karbon Dioksida (CO2) as ini tidak berarna dan lebih berat dari udara dan rasanya agak asam pada konsentrasi yang tinggi. tinggi. iprodu iproduksi ksi melalui melalui pernapasan pernapasan,, pembakara pembakaran, n, peledakan peledakan dan dipancar dipancarkan kan dari lapisan lapisan batubara, tingkat karbonat, type batuan lain. +ila gas ini terhirup dalam 3umlah yang besar akan menimbulkan sesak pernaasan. onsentrasi di udara 0,0:#. Gas Met$ane (CH%) $ada tambang batubara batubara baah tanah, kecelakaan ker3a yang paling ditakuti ditakuti adalah kebakaran atau ledakan gas methan, karena gas methan adalah gas yang paling mudah terbakar (the most common lammable gas). as methan tidak berarna, tidak berbau, lebih ringan dari udara, dan tidak beracu beracun. n. $ada $ada konsen konsentr trasi asi # dari dari 4olum 4olumee udara udara sa3a sa3a gas ini sudah sudah dapat dapat terbak terbakar ar (loer (loer e;plosi4e limit), yang setara dengan 100# <=<, sedangkan batas ledakan teratas (upper e;plosi4e limit) pada :00# <=< atau sekitar 1# 4olume udara. Terdapat pada lapisan batubara, sering di3umpai di bagian atap bukaan tambang. $ada konsentrasi 0,1 6 # campuran antara methan dan o;ygen akan ter3adi combustion, sedangkan pada konsentrasi -1 # campuran antara methan dan o;ygen akan ter3adi e;plosion. onsentrasi 1 # methan tidak akan ter3adi e;plosion, tetapi berpengaruh terhadap terhadap pernapasan. onsentrasi !H (#) pengaruh negati pada konsentrasi & 1,0 %aksimum /5+
6 1 %eledak 9 6 10 $aling uat aya ndi4idu yang berada dalam kondisi seperti itu mungkin mengalami ge3ala yang meliputi sakit kepala, dering di telinga, pusing, mengantuk, pingsan, mual, muntah, dan depresi. ulit korban mungkin men3adi berarna biru karena kekurangan oksigen. alam kasus parah, kematian dapat ter3adi. 'elain itu, hidrogen diperkirakan menyebabkan mutagenisitas, embryoto;icity, serta teratogenik atau toksisitas reproduksi.