"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan, mari buka buku kembali"
STRUKTUR BIDANG DAN STRUKTUR GARIS
II.1 Dasar Teori
Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang. Kedudukan awal struktur bidang (bidang perlapisan) pada umumnya membentuk kedudukan horizontal. Kedudukan ini dapat berubah menjadi miring jika mengalami deformasi atau pada kondisi tertentu, misalnya pada tepi cekungan atau pada lereng gunung api, kedudukan miringnya disebut initial dip.
Cara pengukuran bidang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Pengukuran jurus dan kemiringan strike/dip
Pengukuran strike dilakukan dengan menempelkan sisi "E" kompas pada bidang yang diukur dalam posisi kompas horizontal (gelembung berada pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth yang ditunjuk oleh jarum "N" merupakan arah strike yang diukur (jangan lupa menandai garis strike yang akan dipakai untuk pengukuran dip).
Pengukuran dip dilakukan dengan menempelkan sisi "W" kompas pada bidang yang diukur dalam posisi kompas tegak lurus garis strike (posisi nivo tabung berada di atas). Putar klinometer sampai gelembung berada pada pusat nivo tabung.
Gambar 2.1 Cara pembacaan derajat dip
Prasetyadi C.2014.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan Nasional "Veteran".Yogyakarta
Pengukuran "kemiringan dan arah kemiringan" (dip,dip direction)
Pengukuran arah kemiringan dilakukan dengan menempelkan sisi "S" kompas pada bidang yang diukur dalam posisi kompas horizontal (gelembung berada pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth yang ditunjuk oleh jarum "N" merupakan arah kemiringan yang diukur.
Pengukuran dip dilakukan dengan cara sama seperti yang dijelaskan sebelumnya
Gambar 2.2 Pengukuran kedudukan struktur bidang
Prasetyadi C.2014.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan Nasional "Veteran".Yogyakarta
Struktur garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri garis, antara lain gores garis, sumbu lipatan, dan perpotongan dua bidang. Struktur garis dapat dibedakan menjadi stuktur garis riil dan struktur garis semu.
Struktur garis riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati dan diukur langsung di lapangan, contoh: gores garis yang terdapat pada bidang sesar. Sedangkan struktur garis semu adalah semua struktur garis yang arah atau kedudukannya ditafsirkan dari orientasi unsur-unsur struktur yang membentuk kelurusan atau liniasi,
Berdasarkan saat pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi struktur garis primer yang meliputi: liniasi atau penjajaran mineral-mineral pada batuan beku tertentu, dan arah liniasi struktur sedimen. Struktur garis sekunder yang meliputi: gores-garis, liniasi memanjang fragmen breksi sesar, garis poros lipatan, kelurusan-kelurusan dari topografi, sungai dan sebagainya.
Cara Penulisan ( notasi ) dan Simbol Struktur Bidang.
Penulisan (notasi) struktur garis dapat dinyatakan berdasarkan dua sistem:
Sistem azimuth
Sistem kuadran
Penulisan struktur garis dengan cara ini dapat dilakukan berdasarkan sistem azimuth dan sistem kuadran, yaitu:
Sistem Azimuth
Hanya mengenal satu tulisan yaitu N X° E/Y°
Dimana: X= jurus/strike, besarnya 0°-360°
Y= kemiringan/dip, besarnya 0°-90°
Sistem Kuadran
Penulisan tergantung pada posisi kwadran yang diinginkan sehingga mempunyai beberapa cara penulisan, yaitu (N/S) A° (E/W)/B°C
Dimana: A= strike, besarnya 0°-360°
B= dip, besarnya 0°-90°
C= dip direction, menunjukkan arah dip
Cara Pengkuran Struktur Garis
Cara pengukuran struktur garis yang mempunyai arah penunjaman (trend)
Cara pengukuran arah penunjaman (trend)
Menempelkan alat bantu (buku lapangan atau clipboard) pada posisi tegak dan sejajar dengan arah yakni struktur garis yang diukur.
Menempelkan sisi "W" atau "E" kompas pada posisi kanan atau kiri alat bantu dengan visir kompas (sigthing arm) mengarah pada penunjaman struktur garis tersebut.
Menghorizontalkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal/gelembung berada di tengah nivo), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah penunjamannya (trend).
Gambar 2.3 Kenampakan struktur garis di lapangan
Prasetyadi C.2014.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan Nasional "Veteran".Yogyakarta
Cara pengukuran sudut penunjaman (plunge)
Menempelkan sisi "W" kompas pada sisi atas alat bantu yang masih dalam keaadan vertikal.
Memutar klinometer hingga gelembung pada nivo tabung berada di tengah nivo dan besar sudut penunjaman (plunge) merupakan besaran sudut vertikal yang ditunjukkan oleh penunjuk pada skala klinometer.
Cara pengukuran Rake/Pitch :
Membuat garis horizontal pada bidang dimana struktur garis tesebut terdapat (garis horizontal sama dengan jurus dari bidang tersebut) yang memotong struktur garis.
Mengukur besar dari sudut lancip yang dibentuk oleh garis horizontal (dengan menggunakan busur derajat).
Cara pengukuran arah kelurusan (bearing) :
Arah kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur garis yang akan diukur, misalnya sumbu terpanjang pada fragmen breksi sesar.
Menghorizontalkan kompas (gelembung nivo mata sapi berada di tengah nivo), dengan catatan, posisi kompas masih seperti no.1 tersebut di atas, maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah bearing-nya.
Cara pengukuran struktur garis yang tidak mempunyai arah penunjaman (trend)
Adapun yang termasuk struktur garis yang tidak mempunyai arah penunjaman (trend) umumnya berupa arah-arah kelurusan, misalnya : arah liniasi fragmen breksi sesar, arah kelurusan sungai, dan arah kelurusan gawir sesar
II. 2. Langkah Kerja
II.2.1 Langkah Kerja Struktur bidang
Penulisan struktur bidang dinyatakan dengan :
Sistem Azimuth : N Xo E / Yo
X = jurus/strike, besarnya 0o - 360o
Y = kemiringan/dip, besarnya 0o - 90o
Sistem Kuadran : (N/S) Aº (E/W) / Bº C
A = strike
B = dip
C = dip direction, menunjukan arah dip dapat dengan SW, NE dll.
Membuat lingkaran kemudian memplotkan garis jurus, tepat sesuai arah pengukuran pembacaan kompas di titik lokasi dimana struktur bidang tersebut diukur pada kertas kalkir.
Membuat tanda kemiringan (dip) digambarkan pada tengahnya dan tegak lurus, searah jarum jam, dimana panjang tanda kemiringan (dip) sepertiga panjang garis jurus dan menggunakan kaidah tangan kiri .
Tulis besar kemiringan pada ujung tanda kemiringan, penulisan harus searah timur barat contoh gambar A di gambar 8.
II.2.2 Langkah Kerja Struktur Garis
Penulisan struktur garis dinyatakan dengan :
System Azimuth : Yº, N Xº E
System Kuadran : tergantung pada posisi kuadran
Membuat lingakaran dan memplotkan titik jurus, tepat sesuai arah pengukuran pembacaan kompas di titik lokasi dimana struktur garis tersebut diukur.
Membuat tanda kemiringan (dip) digambarkan pada tengahnya dan tegak lurus, searah jarum jam, dimana panjang tanda kemiringan (dip) sepertiga panjang garis jurus, ditambah tanda panah pada ujung garis tersebut untuk bearingnya.
Tulis besar penunjaman (plunge) pada ujung tanda panah tersebut dan
Gambar 2.4. Struktur bidang dan struktur garis
Prasetyadi C.2014.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan Nasional "Veteran".Yogyakarta
II. 3. Lembar Kerja
(Terlampir)
II.4.Kesimpulan
Dalam analisa struktur bidang dan struktur garis sangat ditekankan untuk mengetahui selain Strike Dip adalah sistem yang digunakan apakah sistem azimuth dan sistem kuadran.
"terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan, mari buka buku kembali"