BAB III PEMBAHASAN
Kebutuhan energi Besarnya kebutuhan energi tergantung pada energi yang dikeluarkan pada setiap hari. Kebutuhan energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan energi.komponen-komponen itu iayalah: (1)basal metabolis rate (BMR). (2)specifik dynamic action (SDA). (3)aktifitas fisik dan faktor pertumbuhan.
Cara menghitung kebutuhan energi Kebutuhan energi dapat dihitung berdasarkan komponen-komponen penggunaan energi.terdapat 6 langkah untuk menghitung kebutuhan energi untuk setiap atlet. 1. Tentukan indeks massa tubuh (IMT) IMT=
berat badan (kg) 2 Tinggi badan (m) Kategori Kekurangan berat badan
IMT < 17-18.5 >18.5-25 >25-27-
Kurus Normal gemuk Kelebihan berat badan 2.
Tentukan basal metabolic rate (BMR) yang sesuai dengan jenis kelamin.umur dan berat badan.kemudian tambahkan dengan specific dynamis action (SDA) yang besarnya 10%BMR. BMR+SDA (10%BMR) Jennis kelamin perempuan
Berat badan 40 45 50 55 60 65 70 75
10-18 tahun 1224 1291 1357 1424 1491 1557 1624 1691
BMR perempuan berdasarkan berat badan
18-30 tahun 1074 1149 1223 1296 1370 1444 1516 1592
30-60 tahun 1167 1207 1248 1288 1329 1369 1410 1450
3. Aktifitas fisik setiap hari ditentukan tingkatnya.kemudian hitung besarnya energi untuk aktifitas fisik tanpa berolahraga. Kelompok aktifitas Ringan Sedang berat
Jenis kegiatan 75% waktu digunakan untuk duduk dan berdiri, 25% untuk bergerak 40% waktu digunakan untuk duduk dan berdiri, 60% digunakan untuk pekerjaan 25% waktu digunakan untuk duduk dan berdiri, 75% digunakan untuk pekerjaan
Faktor aktifitas 1,5 1,7 2,1
Aktivitas atlet di luar latihan :
Shalat
:
10 x 5 = 50 menit
Sekolah
:
6.45 - 14.00 = 6 jam 30 menit
Makan
:
3 x 15 = 45 menit
Tidur siang
:
14.20 - 15.30 = 70 menit
Mandi
:
3 x 10 = 30 menit
Apel
:
3 x 15 = 45 menit
Tidur malam :
21.00 - 05.00 = 8 jam
Total duduk,berdiri dan berjalan : 18 jam 30 menit Jadi aktivitas atlet di luar latihan termasuk ringan. 4. Kalikan aktifitas fisik dengan BMR yang sudah ditambah SDA 5. Tentukan penggunaan energi sesuai dengan latihan dengan menggunakan Aktifitas Berat badan Olahraga 50 60 70 80 Lari : 5,5 menit 10 12 14 15 5 menit 10 12 15 17 4.5 menit 11 13 15 18 4 menit 13 15 18 21 Kemudian di bagi 7 untuk megetahui kebutuhan energi atlet perharinya
90 17 19 20 23
6. Apabila atlet masih dalam masa pertumbuhan maka tambhkan kebutuhan energi Jenis kelamin Laki-laki/perempuan
Umur 10-14 tahun 15 tahun 16-18 tahun
Tambahan energi 2 kalori/kg berat badan 1 kalory/kg berat badan 0,5 kalori/kg berat badan
Observasi dilakukan dengan cara wawancara kegiatan atlet tersebut.
Nama atlet : Usia : Tinggi badan :
Kefrina 15 tahun 163 cm
Dia berlatih lari 6 hari seminggu dengan kecepatan 4.5 menit per KM selama 2 jam. Aktifitas sehari-hari ringan seperti pergi sekolah, duduk-duduk di ka mar, dan tidur siang. .cara menghitung kebutuhan energi.
IMT
BMR untuk berat badan 50kg adalah 1357 dan SDA adalah 135.7
BMR + SDA = 1357+ 135.7 = 1492.7
Tentukan faktor aktifitas ringan adalah 1.5
Latihan lari setiap minggu yaitu 6 x 120 x 11 = 7920/minggu : 7 = 1131,42/hari
BMR + SDA x aktifitas fisik = 1492.7 x 1.5 = 2239.05
=
berat badan = 50 2 Tinggi badan 1.63
= 18.8189 (normal)
Jadi total energi yang dibutuhkan oleh Kefrina adalah 2239.05 + 1131,42 = 3370.47 Karena masih dalam pertumbuhan 3370.47 + (50 x 1) = 3420.47
Maka Kefrina membutuhkan energi setiap harinya yang berasal dari makanan adalah 3420.47 kalori.
Asupan makanan atlet
Piramida makanan menggunakan klasifikasi grup makanan dan mengatur jumlah serving size yang harus dikonsumsi sesuai dengan total kalori yang dikonsumsi per individu. Kebutuhan kalori harian tiap individu berbeda-beda. Ada tiga sumber energi utama yang dapat diperoleh dari makanan, antara lain karbohidrat, lemak, dan protein. a. Karbohidrat
Satu gram karbohidrat setara dengan 4 kalori. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Angka Kebutuhan Gizi harian untuk karbohidrat sebesar 300 gram. Adapun kebutuhan serat hendaknya dipenuhi sebanyak 25 gram setiap hari. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih sumber karbohidrat, yaitu Indeks Glikemik. Indeks Glikemik merupakan angka yang menunjukkan potensi suatu bahan pangan untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Semakin ting gi nilai Indeks Glikemik, semakin cepat bahan makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah. Contoh makanan yang memiliki indeks glikemik (IG) tinggi antara lain gula, glukosa, dan minuman manis. Sedangkan makanan dengan IG rendah yaitu nasi merah, pasta, dan roti gandum. Adapun makanan dengan IG rendah memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga dapat mencegah asupan kalori berlebihan. Selain itu, makanan dengan IG rendah tidak akan meningkatkan kadar gula darah secara drastis sehingga cocok untuk penderita diabetes.
Konsumsi karbohidrat sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan karena kadar glukosa yang terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan penyakit diabetes. Selain itu, karbohidrat yang berlebih akan diubah dan disimpan menjadi lemak di dalam tubuh.
b. Protein
Satu gram protein setara dengan 4 kalori. Protein memiliki peranan penting dalam metabolisme dan pembentukan tubuh manusia. Protein merupakan zat pembangun sel dan berperan dalam memperbaiki bagian tubuh yang rusak. Protein pun merupakan nutrisi untuk mendukung pembentukan otot serta berperan dalam metabolisme tubuh serta sistem imun selain berperan sebagai sumber energi. Angka Kebutuhan Gizi harian untuk protein sebesar 60 gram. Sumber protein dibagi menjadi dua, yaitu sumber hewani dan nabati. Hewani : daging sapi, ayam, ikan, telur, dan susu Nabati : kacang-kacangan, tempe, tahu.
c. Lemak
Satu gram lemak setara dengan 9 kalori. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelindung organ tubuh. Kelebihan kalori dari asupan makanan akan disimpan sebagai cadangan energi. Karena itu, konsumsi karbohidrat atau protein yang berlebih akan diubah tubuh menjadi lemak. Angka Kebutuhan Gizi harian untuk lemak sebesar 62 gram. Adapun konsumsi kolesterol dibatasi agar tidak melebihi 300 mg per hari 3. Asupan lemak harian perlu diperhatikan. Pasalnya, kelebihan asupan lemak mengakibatkan penumpukan lemak yang memicu obesitas dan peningkatan kolesterol. Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu penyakit jantung koroner yang berakibat pada kematian. Ada dua jenis sumber lemak, yaitu sumber lemak “baik” dan lemak “jahat”. Perbanyaklah konsumsi sumber lemak baik dan kurangi konsumsi lemak jahat karena lemak jahat dapat memicu resiko penyakit yang lebih fatal. Sumber lemak “baik” : ikan, sumber nabati seperti kacang -kacangan, kedelai, zaitun Sumber lemak “jahat” : jeroan, gorengan, mentega, trans-fat pada margarin, lemak di daging
Contoh penghitungan total energi dalam suatu makanan : No 1
Waktu 05.00
2
06.30
3
13.45
4
Jumlah kalori
19.15
Nama makanan Air putih Nasi soto ayam bakwan jagung teh manis Nasi Ikan acar Sayur asem Melon Air putih
Berat 1 gelas( 350) 250 gr 100 gr 100 gr 350 ml 250 gr Sedang 350 gr Satu centong 50 gr Satu potong 60 gr 350 ml
Energi 140 kalori 437.5 101 270 140 437,5 375 18 23 140
Nasi putih Gulai ikan mujair Telur semur Sayur bening Kerupuk udang Pepaya Teh manis Air putih
250 gr 300 gr
437.5 325
2 butir (60 gr) Satu centong 50 gr 4. (25 gr) 3 potong (100 gr) 350 ml 350 ml
194 44 238 120 220 140 3223 kalori
Kesimpulan: Pengeluaran kalori = 3420.47 Pemasukan kalori = 3223 Jumlah = -197.47 kalori pertiap harinya Kebutuhan energy si atlet seimbang.
Saran
: Per tahank an pola makan dan latih an sepert i saat in i. Kar ena
pemasukann ya energi nya seimbang.
Nb
:
mungkin saat observasi, atlet tidak melakukan jajan di luar.
pengeluar an dan
Kata pengantar
Saya ucapkan puji dan syukur atas rahmat dan hidayah ALLAH SWT. yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan hasil observasi kami untuk mata kuliah gizi olahraga. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kepala asrama PPLP SUMUT dan kepada adik Kefrina atlet yang kami observasi yang sangat banyak membantu kami untuk menyelesiakannya.
Hormat kami,
Kelompok satu
Observasi Gizi Atlet Sprinter PPLP SUMUT DI S U S U N
Oleh: Hermanto Sirait Mangasi Malatua Muchlis Ashari Muhammad Siddiq Srimuslianingsih
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TA. 2012/13
Bab 1 Pendahuluan 1.
Latar Belakang
Banyak cabang olahraga yang selain menuntut kondisi fisik yang prima juga menuntut atlet-atlet yang cerdas. Bila kita bandingkan dengan negara-negara lain, kondisi kita masih memerlukan perbaikan yang besar dalam aspek konsumsi protein hewani yang terdapat dalam telur, susu, dan daging. Karena itu, bila tidak dimulai langkah-langkah sistematis untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, melalui perbaikan kesejahteraan ekonominya, tidak sampai satu generasi lagi. Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang sangat menbutuhkan energi tinggi dan dapat disetarakan dengan kebutuhan energi/kalori atlet sangat berat. Biasanya olahraga dilakukan waktu yang relative lama, intensitas yang sangat tinggi, gerakan yang dilakukan adalah gerakan yang eksplosiv dan berlangsung secara terus-menerus. Suatu cabang olahraga memerlukan keterampilan yang berhubungan dengan kebugaran tubuh, yaitu kekuatan dan daya ledak otot, kecepatan dan kelincahan. Daya ledak otot adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi otot dengan sangat cepat, yang sangat dipengaruhi oleh kekeuatan otot. Kecepatan dalam berolahraga memerlukan kesegaran jasmani atau kebugaran. Sedangkan kelincahan seorang atlet untuk bergerak cepat dan merubah arah dan posisi secara tepat membutuhkan keseimbangan tubuh dan keterampilan yang tinggi. Kekuatan otot yang tinggi sangat diperlukan oleh atlet untuk berlari cepat, menendang, melempar, mempertahankan keseimbangan tubuh dan mencegah terjatuh. Selain itu, olahraga juga memerlukan daya than jantung-paru yang menggambarkan kapasitas untuk melakukan aktivitas secara terus-menerus dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Daya tahan jantung seorang atlet harus dapat ditingkatkan dengan latihan daya tahan jantung-paru atau latihan aerobic dengan interval training. Prinsip latihan interval training mengandung komponen lama latihan, intensitas latihan, masa istirahat dan pengulangan. Contohnya pada olahraga bolabasket, berdasarkan karakteristik permainan bolabasket maka untuk dapat memcapai prestasi yang yang optimal, pemain sepakbola harus memenuhi persyaratan tertentu. Bentuk tubuh pemain bolabasket harus ideal yaitu, sehat, kuat, tinggi, dan tangkas. Seorang pemain bolabasket harus mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang normal dengan
tinggi Badan (TB) diatas rata-rata. Komposisi tubuh harus proporsional antara massa otot dan lemak. Tidak boleh ada lemak yang berlebih. Oleh karena itu, untuk menjadi Atlet lari sprint dengan tubuh yang ideal, dan aktivitas yang prima memerlukan program pelatihan yang teratur dan terarah. Pelatihan beban untuk meningkatkan kekuatan otot, pelatihan peregangan untuk memperkuat kelenturan tubuh dan pelatihan aerobic untuk meningkatkan kebugaran serta pelatihan teknik dan keterampilan. Semua upaya diatas, akan mencapai hasil yang lebih baik dengan asupan gizi atau pengaturan makanan dengan kebutuhan gizi yang lebih besar.
2.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut : 1. Berapa besar energi yang di keluarkan oleh atlet sprint? 2. Berapa besar energi yang di konsumsi atlet?
3.
Tujuan
Untuk mengetahui kebutuhan atau keseimbangan energi yang dibutuhkan atau yang dikeluarkan oleh atlet.
4.
Manfaat
Laporan ini sangat bermanfaat sekali bagi peneliti, karena: a. Melatih kita dalam membuat suatu karya tulis agar terbiasa dan lebih baik. b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa (penulis) untuk dapat mengetahui bagaimana kebutuhan energi yang di butuhkan atlet, apakah seimbang antara output dan inputnya. Tidak hanya bagi peneliti, laporan ini juga bermanfaat bagi pembaca, karena: a. Mengetahui akan kebutuhan energi yang di butuhkan atlet. b. Memberikan informasi kepada atlet maupun pelatih bahwa bagaimana keadaan gizi atlet yangdi teliti.
5.
Metode Penelitian
Mendatangi PPLP di sumut dan memberi angket kepada atlet pengarahan tentang bagaimana mengisi angket tersebut.
6.
dan memberi
Waktu Dan Tempat
Observasi dilakukan di PPLP SUMUT di jl.sekolah pembangunan no 7a MEDAN pada hari sabtu tanggal 20 april 2013.
Bab II Landasan Teori Lari jarak pendek (Sprint) adalah semua jenis lari yang menempuh jarak 400 m ke bawah (Tamsir Riyadi, 1982 : 21), ahli lain menyebutkan bahwa lari jarak pendek sebagai salah satu cabang lomba mencakup semua jarak hingga 400 m (Gerry A. Carr, 1997 : 13). Adapun Aip Saripudin (1997) menjelaskan bahwa pengertian lari 100 meter adalah suatu lari dimana si atlit menempuh suatu jarak dengan kecepatan maksimal. Pandangan tentang lari jarak pendek (sprint) dari beberapa pakar di atas secara substansional memahami lari 100 meter sebagai suatu aktivitas fisik (berlari) yang dilaksanakan dengan menggunakan kecepatan tinggi tentu saja agar seorang atlit dapat berlari dengan kekuatan dan kecepatan yang maksimal, atlit tersebut tidak bisa hanya mengandalkan bakat atau panjang tungkai yang dimilikinya. Akan tetapi seorang atlit butuh waktu yang cukup panjang untuk berkonsentrasi dan melatih diri. Dalam berlatih itupun seorang atlit tidak bisa hanya berkonsentrasi pada satu jenis kondisi saja, akan tetapi harus memperhatikan beberapa faktor yang memungkinkan kecepatan tersebut dapat tercapai. Tamsir Riyadi (1982) dalam hal ini mengemukakan beberapa faktor penting yang perlu mendapatkan perhatian untuk dilatih, sehingga natinya atlit mampu berlari dengan kemampuan maksimal antara lain: speed (Kecepatan), Power (Daya Ledak Otot), Strength (Kekuatan), Coordination (Koordinasi Gerakan), Flexibility (Kelenturan), Agility (Kelincahan) dan stamina. Selain memperhatikan beberapa faktor di atas, agar dapat menempuh jarak tersebut dengan secepat-cepatnya, maka dalam lari jarak pendek perlu juga memperhatikan empat hal antara lain: starting positon yaitu sikap atau posisi pelari pada saat melakukan start, starting action yaitu gerakan saat meninggalkan garis start setelah aba-aba “ya atau bunyi pistol” sampai 6 hingga 9 langkah dari garis start, sprinting action yaitu gerakan atau teknik lari cepat, finishing action yaitu gerakan atau cara melewati garis finish.
DAFTAR ISI