ETIKA BISNIS DAN PROFESI
ALEX LEO S PASARIBU
PRODI S1 AKUNTANSI
26 SEPTEMBER 2013
Ringkasan
Bab I Buku Etika Bisnis dan Profesi Sutrisno Agoes
Creative Accounting
MANUSIA DAN ALAM SEMESTA
Hakikat Kebenaran
Dalam kehidupan di dunia ini ada empat kebenaran besar yang telah dinyatakan oleh E.F Schumacher yaitu :
Kebenaran (hakikat) tentang eksistensi (dunia / alam semesta)
Kebenaran tentang alat (tools) yang dipakai untuk memahami dunia
Kebenaran tentang cara belajar tentang dunia
Yang dimaksud dengan hidup di dunia
Kebenaran tentang eksistensi menyangkut kebenaran tentang adanya empat tingkat eksistensi dunia, yaitu : benda, tumbuh – tumbuhan, hewan, dan manusia. Dalam pengujian kebernaran di dunia alam semesta ini banyak sekali para ilmuan yang menjelaskannya seperti : Schumachcer, seorang sosiolog Alexandrovich Sorokin, chopra yang pendapat dana cara untuk mengujinya berbeda – beda.
Namum kesimpulannya Hakikat kebenaran alam semesta tidak hanya terbatas pada sesuatu yang bersifat fisik, sebagaimana diyakini oleh sementara ilmuwan, dengan kemajuan ilmu fisika dan adanya ketertarikan paran ilmuwan untuk memulai mengkaji hal – hal spiritual dengan lebih rasional, maka mulai diyakini bahwa hal – hal yang tidak tampak oleh pancraindra juga merupakan bagian tak terpisahkan dari hakikat keberadaan.
Tujuan dan Makna Kehidupan
Tujuan hidup umat manusia adalah untuk memperoleh kebahagiaan, dalam era modern ini banyak orang yang merasa tidak bahagia. Kebahagiaan seolah – olah menjadi barang ;angka yang sulit dijangkau karena adanya perbedaan penafsiran / pemahaman tentang cara untuk mencapai kebahagian itu sendiri. Perbedaan pemahaman ini sangat tergantung pada evolusi kesadaran seseorang.
Hakikat Manusia
Steverson dan Haberman (2001) mengatakan bahwa meski ada begitu banyak hal yang sangat bergantung pada konsep tentang hakikat manusia namun terdapat begitu banyak ketidakpastian mengenai apa itu hakikat manusia.
Para ilmuwan lainya seperti McDavid dan Herri (dalam jalaluddin Rakhmat,2001) mengelompokkan empat teori psikologi dikaitkan dengan konsepsinya tentang manusia sebagai berikut :
Psikonialisis (manusia makhluk hidup yang di gerakkan oleh keinginan – keinginan terpendam(homo volensi)
Behaviorisme (manusia makhluk hidup yang di gerakkan lingkungan)
Kognitif (Manusia sebagai makhluk berfikir yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimulasi yang ditermanya (homo sapies)
Humanisme (manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungan (homo ledens)
Kesimpulan dari hakikat manusia bahawa para ilmuwan banyak memulai menyadari bahwa untuk memahami hakikat manusia secara utuh, diperlukan pemahaman atas lapisan – lapisan keberadaan manusia tersebut .
Hakikat Otak (brain) dan Kecerdasan (Intelligence)
Otak merupakan organ tubuha yang kompleks. Menurut Agus Nggermanto (2001), paling tidak ada Sembilan subkomponen di dalam otak manusia, yaitu (1) Neocotex, (2) copus (3) cerebellum, (4) otak reptile, (5) hippocampus, (6) amigdala, (7) pituitary gland, (8) hypothalamus, (9) thalamus
Ilmuwan yang pertam kali meneliti tentang belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (righ hemisphere) adalah Roger Wolkott Sperry (dalam Taugada, 2003). Otak kiri menjalankan fungsi berfikir secara kognitif dan rasional dengan karakteristik yang bersifat logis, matematis, analistis, realistis, vertikal, kuantitatif, intelektual, objektive, dan mengontrol system motoric bagian tubuh kanan. Sementara itu, otak kanan memiliki fungsi berfikir secara afektif dan relasional : memliki karakteristik kualitatif, impulisif, spiritual, halistik, emosional, artistik, kreatif, subjektif, simbolis, imajinatif, simultan, intituif, dan mengontrol gerak tubuh sebelah kiri.
Spiritualitas berhubungan dengan upaya pencarian makna kehidupan melalui hubungan langsung antara diri dengan tuhan (kekuatan tak terbatas, potensi murni). Spritualitas dapat di simpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Pada awalnya para ilmuwan hanya mengenal kecedasan intelektual (IQ).
Kecerdasan dapat dikelompokkan menjadi kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ)
Ketiga jenis kecerdasan tersebut (IQ, EQ, SQ) merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, dengan SQ sebagai fondasinya.
Etika adalah cabang ilmu yang membahas tentang perilaku manusia, mengenai apa yang baik dan apa yang tidak baik dalam konteks hubungan manusia dengan Tuhan, Manusia dengan yang lain, dan manusia dengan alam.
Sebenarnya, kaitan etika erat kaitannya dengan pengembangan karakter. Namun, pengembangan karakter harus dilakukan melalui pengembangan keempat kecerdasan manusia PQ, IQ, EQ, dan SQ secara seimbang dan utuh.etika dan spiritualitas mempunyai hubungan sangat erat dan tidak dapat dipilah – pilah.
Sejatinya, setiap manusia harus menyadari bahwa kesempatan hidup di dunia ini hendaknya dimanfaatkan sebaik – baiknya untuk mencapai tingkat kesadaran Tuhan (Kesadaran transcendental/kesadaran spiritual). Bila kesadaran spiritual telah tercapai, maka kesadaran etis dengan sendirinya tercapai.
Apakah yang di maksud dengan Creative Accounting? dan bagaimanakah dalam pandangan hukum Islam?
Jawab :
Akuntansi kreatif adalah proses di mana akuntan menggunakan pengetahuan tentang berbagai aturan akuntansi untuk memanipulasi berbagai angka (figures) yang dilaporkan dalam laporan (keuangan) perusahaan
Tuntutan pasar pada perusahaan untuk membuat keuntungan sering menyebabkan praktek akuntansi kreatif, sehingga terjadi penurunan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Kebijakan yang diambil oleh manajemen selalu menguntungkan pihak majority shareholder sebagai controlling.
Budaya kerja telah mempengaruhi praktek akuntansi kreatif perusahaan, hal ini disebabkan adanya tuntutan dan campur tangannya direksi dalam akuntansi.
Namun jika dilihat dari hakekat amanah yang datangnya dari Allah, maka perilaku manajer maupun direksi diatas telah menunjukan perilaku yang tidak sesuai dengan hakekat amanah yang sesungguhnya. Pengkhianatan amanah merupakan tindakan yang dilarang agama, dan larangan ini hukumnya adalah haram jika dikerjakan.