Definisi:Hematologi Hematologi adalah spesialisasi medis yang berkenaan dengan studi mengenai darah darah,, jaringan yang menghasilkan darah, dan kelainan, penyakit, dan gangguan yang berkaitan dengan darah. Disiplin medis ini relatif modern karena komposisi seluler darah tidak bisa efektif dipelajari sampai penemuan mikroskop. Studi mikroskopis darah pertama kali dicoba dan didokumentasikan secara rinci oleh Leeuwenhoek (1632-1723) yang mengidentifikasi eritrosit eritrosit.. Leukosit dan trombosit ditemukan kemudian, setelah perbaikan dalam kualitas lensa.
Hematology Analyzer Hematology Analyzer adalah adalah alat untuk mengukur sampel berupa darah. Alat ini biasa digunakan dalam bidang Kesehatan. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll. Prinsip kerjanya hampir sama dengan alat Fotometer namun alat ini lebih canggih.
APORAN HEMATOLOGI
PENDAHULUAN
Di laboratorium hematologi pemeriksaan yang dilakukan meliputi sampel darah dan sampel urine. Pada sampel darah dilakukan pemeriksaan seperti : 1.
LED (laju Endop Darah)
2.
Hb (Hemoglobin)
3.
Ht (Hematokrit)
4.
Leukosit (WBC /White Blood Cells)
5.
Eritrosit (RBC / Red Blood Cells)
6.
Trombosit (PLT / Platelet)
7.
Hitung jenis leukosit (Drff Count)
8.
MCV (Mean RBC Volume)
9.
MCH (Mean RBC Hb)
10. MCHC (Mean RBC Hb concentration) 11. RDW (Red Distribution Width) 12. PDW (Platelet Distribution Width) 13. MPV (Mean Platelet Volume) Sedangkan pada sampel urine dapat dilakukan pemeriksaan seperti : 1.
RBC (NL)
2.
Bilirubine (mg / 100 ml)
3.
Urabiline (mg / 100 ml)
4.
Keton (mg / 100 ml)
5.
Protein (mg / 100 ml)
6.
Nitrit
7.
Glukosa (mg / 100 ml)
8.
pH 9. Berat jenis 10. Leukosit (NL)
Sedimen
eritrosit, lekosit, sel, epitel, silinder, kristal, bakteri, jamur, benang lendir, dll. A.
Sampel Darah
Setiap sampel darah yang akan diperiksa di laboratorium Hematologi harus dihomogenkan terlebih dahulu dengan alat. Gallery Mixer AVL Prisip : darah dengan antikoogulan yang digoyang-goyangkan agar bercampur dengan rata, kurang lebih selama 1
menit. Cara kerja :
1. Masukkan steker ke stop kontak 2. Kemudian di “on” kan
3. Lamanya waktu pengocokan tergantung penggunaanya ± 1 (menit) 4. Setelah selesai tombol di “of”kan dan steker dicabut di stop kontak Untuk pemeriksaan LED (laju Endap Darah), darah yang sudah homogeny dimasukkan dalam alat Humased 2. Prinsip : darah dengan perbandingan 1:4 dihomogenkan dan dimasukkan dalam alat Humased 20, alat akan secara
otomatis mengukur kecepatan pengendapan eritrosit dalam waktu 12 menit. Cara kerja Humased 20 :
1. Switch “on” yang ada dibelakang alat 2. Tunggu samapi muncul tanda “test” 3. Tunggu sampai muncul tanda “extract” 4. Setelah tanda titik “.” Pemeriksaan siap dilakukan dengan memasukkan tube ada lubangnya. 5. Setelah 12 menit hasil dapat dilihat untuk 1 jam dan 2 jam, apabila ingin melanjutkan pemeriksaan dengan tube / pasien lain tunggu sampai muncul tanda titik “.” Lagi, kemudian tube dimasukkan seperti sebelumnya (no. 4) 6. Jika ingin mmeatikan, pastikan tombol dalam pososo “off”
Pemeriksaan Sampel :
1. Sebelummya melakukan pemeriksaan, pastikan data pasien sudah terdaftar di bagian hematologi sesuai dengan parameter yang akan diperiksa. 2. Sampel darah pasien yang ada dalam tabung vakum diletakkan diatas Gallery Mixer AVL secukupnya. Hal ini bertujuan untuk menghomogenkan darah dengan anti koagulan. 3. Menuangkan sampel tadi dalam tube LED sampai garis batas, dimana tube LED sudah diberi no sitrar 0,5 ml. perbandingan No Citrat di darah adalah 1 : 4 4. Homogenkan No Citrat dan darah pada tube LED dengan c ara membolak-balikkan tabung ± 5 kali. 5. Memasukkan tube dalam Humased 20 selama 12 menit, kemudian akan muncul hasil LED untuk 1 jam dan 2 jam pada layar Humased. 6. Mencatat hasil Untuk pemeriksaan darah rutin seperti Hb, ht, Difft Count, Trombosit, Eritrosit, Leukosit dll digunakan alat Hematologi Analyzer POCH – 100. Hematology An mempunyai 3 bagian denngan berbagai pinsip – prinsip dasar Hematologu Analyzer POCH – 100 adalah :
DC Detection Method
Sampel didilusi dengan larutan yang memilliki konduktivitas tertentu. Sel dialirkan melalui lubang dengan ukuran tertentu. Orifice, pada saat yang sama suatu arus listrik dialirkan melalui electrode yang dipasang di sisi luar dan sisi dalam orifice. Dengan alat ini dapat mengenali jenis-jenis sel menurut ukuran dan dapat menghitung jumlah selnya.
Light Scattering Sel melalui sebuah flowcell, dilewatkan sumber cahaya yang difokuskan . cahaya discatterkan pada semua sel saat melewati beam, fotodetertor merangkap cahaya dari berbagai sudut spesifik yang dapat membedakan jenis sel darah. Informasi tentang jumlah dan ukuran sel dikonversikan dalam benuk digital. Instrument yang menggunakan teknologi scatter disebut flow cytometer.
Hb Analysis Method Prinsip pemeriksaan sama dngna Hb cyanmeth, kecuali sysmex corp menggunakan non cyanide Hb. Setelah beraksi, dibaca pada panjang gelombang 540 nm. Cara kerja Hematology Analyzer
1. Hubungkan kabel power ke stabillisator (stavo) 2. Hidupkan alat (saklar on/off ada disisi kanan atas alat) 3. Alat akan self check, pesan “ please wait” akan tampil di layar 4. Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background check 5. Pastikan alat pada posisi ready Pemeriksaan sampel
1. Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoogulan 2. Tekan tombol Whole Blood “WB” pada layar 3. Tekan tombol ID dan masukkan no sampel, tekan enter 4. Tekan bagian atas dari tempat sampel yang berwarna ungu untuk membuka dan letakkan sampel dalam adaptor 5. Tutup tempat sampel dan tekan “RUN” 6. Hasil akan muncul pada layar secara otomatis 7. Mencatat hasil pemeriksaan B.
Sampel Urine
Untuk pemeriksaan urine seperti bilirubin, urobilin, keton, protein, nitrit, glukosa dll digunakan uji carik celup.
Prinsip : reagen yang terdapat pada carik uji merupakan suatu indicator bila beraksi dengan cat terkandung di dalam urine. Cara kerja :
1. Memindahkan sampel urine yang berada di pot urine ke tabung ste ril ± ¾ bagian 2. Mencelupkan strip dalam urine (carik celup) 3. Perubahan warna pada strip dibandingkan dengan indicator 4. Mencatat hasilnya.
Contoh hasil pemeriksaan pada nomer ID 0438
Darah
: - negative
Bilirubin
: - negative
Urabilin
: - negative
Keton
: - negative
Protein
: - negative
Nitrit
: - negative
Glukosa
: - negative
pH
: 6,0
Berat jenis : 1.020 Leukosit Vit C
: : - negative
Untuk pemeriksaan endapan –endapan urine seperti leukosit, leukosit, epitel, silinder, Kristal, bakteri dll. Dilakukan pemeriksaan secara mikroskopis menggunakan mikroskop. Untuk menemukan adanya unsur –unsur organic dan anorganik dalam urine secara mikroskopis dilakukan pemeriksaan sediment. Prinsip : berat jenis unsure-unsur sedimen dan anorganik lebih besar daripada berat jenis urine sehingga dengna
centrifuge unsure-unsur tersebut akan mengendap.
Cara kerja :
1. Menyiapkan tabung reaksi steril sebanyak 2 buah untuk 2 sampel 2. Memasukkan urine ± ¾ bagian pada masing-masing tabung 3. Memastikan bahwa volume pada kedua tabung sama 4.
Memasukkan tabung kedalam centrifuge dengan posisi yang seimbang dengan kecepatan 2000 rpm selama 10 menit
5. Buang filtrate pada urine yang telah dicentifuge, sehingga hanya tersisa sediment urinenya. 6.
Meneteskan 1 tetes urine pada objek glass, kemudian tutup dengan deck glass (jangan sampai ada gelembung)
7. Megamati dibawah mikroskop dengan perbesaran sedang dan kecil dengan ketentuan sbb :
Jumlah unsure sedimen yang tampak dilaporkan secara semi kuantatif yaitu jumlah rata-rata per LPK atau per LPB
Jumlah silinder dilaporkan rata-rata per LPB (objek 10 X)
Jumlah sel – sel epitel, bakteri, jamur, Kristal cukup dilaporkan dengan tanda positif / negatif.
8. Mencatat hasil pemeriksaan Contoh hasil pemeriksaan Nama
No. ID
-
-
: Ny. Desi Kurnia
: 77083
Makroskopis Warna
: Kuning
Kejernihan
:Agak keruh
pH
: 6,0
Bj
: 1,020
Kimia Protein
:-
Reduksi
:-/-
-
Mikroskopis Eritrosit
: 0 – 1
Leukosit
: 15 – 20
Epitel
: 10 – 15
Silinder
:-
Kristal
:-
Bakteri
:+
Jamur
:+
PEMBAHASAN
Yang dilakukan untuk sampel darah pada pemeriksaan hemaologi adalah memastikan darah dan antikoogulan telah homogen. Jika tidak homogen maka Hematology Analyser tidak dapat membaca sampel. Untuk menghomogenkan digunakan gallery mixer AVL. Hematology Analyzer adalah alat hematologi yang otomatis dapat memeriksa beberapan parameter pemeriksaan sekaligus seperti leukosit Trombosit, Eritrosit Hemoglobin, Hematokrit, Limfosit, Monosit, Eosinofil, Neutrofil. Reagen yang digunakan diluents : cell pack ± 30 ml, WBC/ HGBlyse reagen (stromalyzer – WH) ± 1,0 ml. alat ini merupakan close rwagen yang hanya menggunakan 1 reagen. Untuk pemeriksaan LED (laju endap darah) digunakan alat Humased 20, karena jika dilakukan secara manual akan membutuhkan wktu 1 – 2 jam. Dengan Humased 20 maka hasil akan keluar setelah 12 menit. Pemeriksaan LED bertujuan unutk mengetahui laju eritrosit untuk mengendap. Pemeriksaan ini menggunakan pengencer Na Citrat dengan perbandingan 1 : 4. Na Citrat yang digunakan sebanyak 0,5 ml dan darah yang dibutuhkan sebanyak 2 ml. pastikan ke – 2 cairan tersebut tercampur merata, karena jika tidak maka akan mempengaruhi hail atau bahkan sampel tidak dapat terbaca oleh alat. Pada sampel urine digunakan uji carik celup untuk mengetahui beberapa parameter pemeriksaan seperti darah, bilirubin, urobilin, keton, nitrit, glukosa, protein, pH, berat jenis, leukosit dan vitamin C. selain menggunakan uji celup, sampel urine juga dapat diperiksa dengan menggunakan uriscan optima. Uriscan optima adalah alat yang secara otomatis akan membaca strip yang sebelumnya telah dicelupkan dalam urine. Dengan cara memasukkan strip dalam alat, hasil akan langsung tertera pada layar setelah 1 menit. Tetapi alat ini mempunyai kelemahan. Hasilnya bisa berubah bila strip tidak
langsung dimasukkan dalam tray. Apabila strip dibiarkan lama, maka akan terjadi perubahan warna, sehingga pembacaan tidak valid. Untuk pemeiksaan makroskopis urine dapat dilakuan dengan melihat langsung urine pada tabung reaksi, sedangkan pada pemeriksaan reduksi dibedakan menjadi reduksi I, reduksi II dan reduksi sewaktu. Pada pemeriksaan reduksi I, urine yang digunakan adalah urine hasil puasa selam 10 jam, sedangkan pada reduksi II urine yang diambil adalah urine 2 jam sesudah makan setelah puasa 10 jam. Pada pemeriksaan reduksi sewaktu, sampel urine yang digunakan adalah urine yang bisa diambil kapan saja. Syarat-syarat itu harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan urine.
KESIMPULAN
Dari pemeriksaan dengan sampel darah dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan dilaboratorium Hetamologi dengan nomor ID 77209 adalah leukosit 7500/NL, Eritrosit 4.820.000 / NL, Hb 14,6 g / dL, Ht 39,8%,MCV 82,6 fL, MCH 30,3 Pg, MCHC 36,7 g/dL, Trombosit 239.000 / NL, Lymfosit 35,0%, Monosit & Eosinofil 8,5%, Neutrofil 56,6%, Lymfosit 2600/nL, Monosit & Eosino fil 600 / NL, Neutrofil 4300 / NL, sedangkan pada pemeriksaan dengan sampel urine dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan di laboratorium Hematologi adalah secara makroskopis berwarna kuning, agak keruh, mempunyai pH 6,0 dan mempunyai berat jenis 1.020. Secara kimia urine negative protein dan reduksinya negative. Secara mikroskopis ditemukan eritrosit sebesar 0 – 1. Leukosit sebanyak 15 – 20, epitel sebanyak 10 -15, sedangkan Kristal dan silinder negative. Bakteri dan jamur hasilnya positif.