Asfaria Hiday Hidayati ati
HEMATOLOGI Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tentang darah, baik susunannya maupun bentuk dan seluk beluk tenteng sel darah.
Susunan darah :
Pada orang dewasa dewasa normal, normal, volume darah darah ±6-8% dari ber berat at badan orang tersebut.
Dari jumlah tersebut, tersusun dari :
45% berupa sel-sel darah : erythrosit.leukosit, trombosit. 55% berupa berupa plasma yang tersusun dari : 90% air 10% protein, karbohidrat, vitamin, hormon, enzim, lipid, dan garam. garam.
Fungsi darah :
Sebagai alat transportasi Sebagai alat pertahanan tubuh. Mempunyai fungsi sebagai bagian dari proses pembekuan darah : trombosit trombo sit dan faktor kosgulasi. Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh. Mengatur stabilitas stabili tas suhu tubuh.
Sebagai alat transportasi : Transport O2 dari paru-paru kejaringan tubuh. Mengangkut Mengangkut sari makanan yang diabsorbsi oleh usus kejaringan lain. Membawa hasil produk dari satu jaringan ke jaringan yang lain, mis : hormon. Membawa CO2 CO2 dari seluruh seluruh jaringan jaringan ke paruparu. Mengangkut hasil sisa metabolisme jaringan ketempat ketempat pembuangan, mis : kulit, ginjal, paruparu.
Cairan darah :
Cairan darah darah : ada 2 istilah i stilah yang dipergunakan dalam pemeriksaan darah yaitu plasma dan serum. Plasma : cairan cai ran yang keluar apabila darah darah dibiarkan cair dengan menambahkan menamba hkan anti koagulan yang cukup, kemudian darah tersebut dipisahkan antara sel darah cairannya. Ini disebut serum.
Didalam Didalam Didalam serum tidak mengandung fibrinog f ibrinogen en karena sudah dipakai dipakai untuk membentuk bekuan darah.
Pembentukan darah ( Hemopoiesis )
Hemopoiesis berlangsung seumur hidup, untuk mengganti sel darah yang mati atau keluar dari tubuh. Dalam keadaan normal, hemopoiesis berlangsung seimbang antara pembentukan sel yang baru dengan sel yang mati atau keluar dari tubuh. Dalam keadaan normal, berubah menjadi lebih aktif atau mundur bahkan aktifitasnya tidak terkendali.
Jaringan Jaring an Hemopoiesis :
1 minggu kehamilan : indung telur tempat utama hemopoiesis. Dalam kandungan : hati, limfa, sum-sum tulang, kelenjar limfe, dan kelenjar Thimus. Janin umur 4-7 bulan : hati, limfa, sampai ± 2 minggu setalah kelahiran. Anak-anak : selain ditulang panjang, panjang, juga pada sum-sum tulang pipih seperti : tengkorak, tengkorak, iga, clavicula,tulang rusuk, pelvis, dan vertebrae. Pada orang dewasa : hanya tulang pipih.
Pembentukan eritrosit ( Eritropoiesis ) – Eritrosit diproduksi dalam sum-sum tulang. – Pada keadaan abnormal juga diproduksi pada hati dan
ginjal. mul a ( pronormoblas ) – Senyawa ery yang paling mula mengalami pembelahan dan pematangan bertingkat menjadi eritrosit erit rosit dewasa dewasa dengan keluarnya inti ( retikulosit ). – Retikulosit berada pada darah tepi ± 1-2 hari kemudian menjadi eritrosit dewasa berusia ±120 hari. – Produksi eritrosit dipengaruhi hormon eritropoitin yang diproduksi diproduksi di ginjal.
lanjutan – Apabila Hb/eritrosit Hb/eritrosit pada darah perifer menurun, ginjal akan
terangsang untuk membentuk eritropoitin, sehingga sum-sum tulang lebih aktif membentuk eritrosit kekurangan Hb/ery/O2 teratasi. – Zat yang dibutuhkan dalam pembentukan eritrosit dan hemoglobin sum-sum tulang, ialah: →
Logam : Fe, Mg, Cobalt Vitamin : B12, Folat, Folat, C, E, dll Asam amino. amino. Hormon : eritropoitin, androgen, tirosin.
Kekurangan salah satu dari zat tersubut dapat menyebabkan gangguan pada pembentukan eritrosit.
Sintesa Hemoglobin Sintesa Hemoglobin Fungsi utama utama eritrosit eritrosit adalah mengangkut O2 kejaringan dan membawa CO2 CO2 dari jaringan jaringan keparu-paru.kedua eparu-paru.kedua zat ini diangkut oleh protein protein yang yang disebut hemoglobin.
lanjutan – Kadar hemoglobin orang dewasa
tergantung umur dan jenis kelainnya. Menurut Barbara A brown :
Wanita Wanita 12-15 gr% Laki-laki 14-17 gr% Usia lebih lanjut kadar lebih rendah.
lanjutan
Apabila Hb mengalami perubahan bentuk abnormal , maka fungsi transport O2 tidak dapat dilakukan lagi.
lanjutan Ada 3 bentuk Hb abnormal : – Karboksi Hb : Hb mengikat CO , bentuk ini sifatnya
reversibel dijumpai pada perokok berat ± 2-10% kadarnya. – Met. Hb : Hb yang mengandung mengandun g Fe dalam bentuk bent uk Feri dijumpai dengan kadar 1-2% – Sulf Hb : terbentuk dari pengaruh obat-obatan obat-obatan atau bahan kimia seperti sulfonamid,aminoaromatik, sifat reversibel dan tidak dapat mengangkut O2 kadarnya ±2%.
Katabolisme / pemecahan eritrosit. –Erotrosit tua (± 120 hari ) akan
dipecah dalam jaringan RES menjadi Hem dan Globin Globin akan disimpan dalam bentuk asam amino dan dipakai dipakai untuk membentuk eritrsit baru.
Hem dipecah menjadi : Fe : disimpa disimpan n dalam dalam depot Fe Fe untuk membentuk eri baru. Protoporfirin Protoporfirin : diubah menjadi biliverdin biliverdin yang tereduksi tereduksi menjadi bilirubin.
lanjutan
Sel darah putih ( leukosit ) Menurut fungsinya dibagi dalam dalam 2 kelompok :
Kelompok fagosit : terdiri dari granulosit dan monosit. Kelompok imonosit : terdiri dari limfosit dan plasmasit.
lanjutan
Pembentukan sel leukosit terjadi dalam sum-sum tulang , dalam keadaan keadaan normal dalam sel perifer hanya ada sel tua.
Fungsi sel leukosit : – Khemotaksis : kemampuan bergerak
kesumber toksin yang dikeluarkan oleh benda asing atau jaringan rusak. m is,bakteri, – Fagositosis : benda asing mis,bakteri, jamur, jamur, atau sel hospes yang mati akan dimakan oleh leukosit. – Sel segment disebut mikrofag, sedang monosit untuk makrofag.
lanjutan – Membunuh dan mencerna : leukosit membunuh benda
asing dengan menurunkan pH vakuol yang berisi bekteri, mengeluarkan enzim laktoferin atau dengan pembentukan zat peroksida. – Pembentukan zat antibodi : dilakukan oleh sel limfosit dan plasmasit, untuk membantu pertahanan tubuh melawan infeksi dan bersifat spesifik terhadap penyakit atau serangan kuman yang sama.
lanjutan
Lekopeni : jumlah sel lekosit yang menurun kurang dari 3x10 /L darah ( biasanya pada granulosit ) Lekositosis : meningkatkan jumlah leukosit yang beredar lebih dari 7,5x10 /L darah. Lekositosis relatif adalah keadaan yang menunjukkan sel netrofil lebih dari 80% pada hitung jenis. Nilai normal : 5000-10000/mm3 5000-10000/mm3 darah
Trombosit – Trombosit dihasilkan oleh sum-sum tulang belakang
dengan induk megakariosit. – Berukuran 2-4 mikron, diproduksi dibawah pengaruh trombopoltin. – Fungsi trombosit : pembentukan sumbatan mekanis dalam pembentukan darah yang normal terhadap luka atau kerusakan pembuluh darah.
Kelainan berdasarkan kuantitatif / jumlah :
- Trombositopeni Trombositopeni : menuru menurunnya nnya jumlah trombosit dibawah dibawah normal. –Trombositosis : meningkatnya jumlah trombosit diatas normal.
Dibagi menjadi 2 yaitu : – Akibat
fisiologis : dapat normal kembali bila penyebab hilang, mis : pada perdarahan akut, pada pada keganasan lekemik. – Bersifat menetap dan lama, mis : mielosklerosis atau kelainan idiopatik.
Kelainan berdasarkan kualitatif : :merupakan kelainan kelainan – Tromboastenia :merupakan bawaan gangguan dari dinding trombosit sehingga terjadi gangguan gan gguan daya lekat trombosit dan penggumpalannya, – Trombopati : kelainan pada mekasinme pelepasan sehingga jumlah trombosit berkurang terhadap rangsangan. →
lanjutan merubah fungsi fungsi – Penyakit yang merubah
trombosit, mis : uremi, penyakit hati menahun, lupus eritremateus. obat-obatan mis : – Kelainan akibat obat-obatan dextran, aspirin, obat anti radang/ inflamasi.
Nilai normal : 150000-350000 / mm3 darah.
Anti koagulan yang digunakan pemerikasaan Hematologi.
Fungsi anti koagulan adalah agar darah tidak membeku sehinga dapat digunakan untuk menghitung jumlah sel-sel darah. darah. Tidak semua anti koagulan dapat digunakan karena ada yang yang berpengaruh be rpengaruh terhadap bentuk bentuk ertitrosit atau leukosit yang akan diperiksa morfologinya. morfologi nya.
Kalium oxalat oxalat dan natrium fluorida tidak digunakan.
*Anti koagulan yang dapat digunakan antara lain : –
EDTA EDTA ( ethylendiamine ethylendiami ne tetra acetat ), digunakan garam natrium atau kaliumnya. Garam-garam itu mengubah ion kalsium dalam darah menjadi bentuk bukan ion. Tiap 1 mg EDTA menghindari membekunya 1 ml darah.EDTA darah.EDTA yang dipergunakan dalam bentuk larutan 10% karena dalam bentuk kering sukar larut.
lanjutan Heparin : berfungsi sebagai – Heparin
–
antitrombin, tidak berpengaruh terhadap eritrosit dan leukosit.1 mg heparin cukup untuk 10 mL darah. darah. Bisa dipergunakan dalam bentuk kering atau larutan. Natrium citrat : dalam larutan dipergunakan 3,8%, yaitu larutan yang isotonik isotonik dengan darah. darah.
Campuran Ammonium oxalat dan Kalium ox oxalat: alat:
Menurut Paul dan Heller dipakai dalam campuran seimbang 3:2 dipakai dalam keadaan kering. Ammonium oxalat menyebabkan menyebabkan eritrosit membengkak. Kalium oxalat menyebabkan eritrosit mengerut. →
Pemeriksaan darah rutin HEMOGLOBIN ( cara Sahli )
Prinsip : hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan penambahan penambahan larutan HCl, lalu kadar asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi terjadi dengan dengan warna warna standar.. standar..
Tujuan : menetapkan kadar Hb dalam darah
Alat yang digunakan HEMOGLOGINOMETER SAHLI:
Gelas berwarna berwarna sebagai sebaga i warna standar. standar. Tabung hemometer dengan pembagian skala putih 2 sampai 22 ( skala merah untuk hematoksit ) Pengaduk dari gelas. Pipet sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20 mikroliter Pipet pasteur Kertas saring / tissu / kain kasa kering.H
Reagent : larutan HCl 0,1N + aquadest Cara pemeriksaan : hemo meter disi dengan larutan HCl 0,1N 0 ,1N sampai – Tabung hemometer tanda 2 – Hisaplah darah kapiler / vena dengan pipet sahli sampai tepat pada tanda 20 mikroliter lu ar pipet – Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar denga tissu secara hati-hati jangan sampai dari dalam pipet darah berkurang. tabun g – Masukkan darah sebanyak 20 mikroliter ini kedalam tabung yang berisi berisi HCl tadi tanpa tanpa menimbulkan gelembung. gelembung.
–
–
–
–
Bilas pipet bagian dalam dengan menghisap larutan HCl dan mengeluarkannya berkali-kali sampai pipet bersih. Biarkan tunggu ± 5 mnit untuk pembentukan as hematin. Asam hematin hematin yg terjadi terjadi dience diencerkan rkan dg aquadest aquadest setetes setetes demi setetes sambil diaduk dg pengaduk gelas, sampai didpt warna yg sama dg warna standar Miniskus dari larutan dibaca (permukaan terendah dari larutan)
Pelaporan :
Hemoglobin dinyatakan dalam gr/dl
Catatan : Nilai normal :
Laki-laki 14 – 18 gr/dl Wanita Wanita 12 – 16 gr/dl
Kesalahan yg yg sering terjadi : Alat/reagent Alat/reagent yg kurang kurang sempurna Volume V olume pipet Hb tdk tepat tepat 20 ul Warna Warna standar standar sering sering sdh pucat Kadar lar. HCL sering tdk dikontrol Orang yg melakukan pemeriksaan Pengambilan darah kurang baik Penglihatan pemeriksa tdk normal atau sdh lelah Intensitas sinar/penerangan kurang Pada waktu membaca hasil permukaan terdapat gelembung udara Pipet tdk dibilas dg HCL Pengenceran tdk baik
HITUNG LEUKOSIT –
–
Prinsip : darah diencerkan, lalu dihitung jumlah leukosit (sel (se l darah putih) yg ada dalam volume tertentu Tujuan : menghitung jumlah leukosit leukosit dalam darah
–
Alat yg diperlukan :
–
Pipet leukosit (Thoma) dg sebutir kaca putih pd bagian bola pipet dg skala 0,5 – 11 Kamar hitung (Improved Neubauer) Mikroskop Counter tally (bila ada)
Reagent : larutan Turk
–
Cara pemeriksaan : –
–
–
–
Hisaplah darah kapiler/ kapiler / darah EDTA EDTA dg pipet leukosit sampai tepat pd garis 0,5 Hapuslah kelebihan darah yg melekat pd ujung luar l uar pipet dg cara menghapus dari pertengahan pertenga han pipet kebawah dg kertas saring/tissue saring/tissu e secara cepat Masukkan ujung pipet pi pet dlm lar. Turk Turk sambil menahan darah pd garis tsb. Pipet dipegang dg sudut su dut 45 º dan da n lar. lar. Turk Turk dihisap perlahan-lahan (jangan sampai timbul gelembung udara) sampai tanda 11
–
–
–
–
Angkatlah Angkatlah pipet pipet dari cairan dan tutup ujung-ujungnya ujung-ujungnya dg ujung jari, lalu lepaskan karet penghisap Kocoklah pipet dg menutup ujung-ujung pipet dg ibu jari dan jari tengah selama 2 – 3 menit Bila tdk segera diperiksa letakkan pipet tsb. dalam posisi horizontal Ambillah kamar kamar hitung Improv Improved ed Neubauer Neubauer yg bersih, letakkan kamar hitung ini dg kaca penutup terpasang mendatar diatasnya
–
–
–
Kocoklah kembali pipet yg telah diisi tadi, kemudian buanglah 4 – 5 tetes pertama, dan segera sentuhkan ujung pipet dg sudut 30 º pd permukaan kamar hitung serta menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung terisi secara perlahan dg sendirinya sendiri nya Biarkan kamar hitung yg terisi tadi ± 2 menit agar sel leukosit mengendap Hitunglah jumlah sel leukosit dibawah mokroskop dg pembesaran lensa obyektif 10 x dan hitung pd 4 bidang besar (N)
–
Perhitungan Jumlah Leukosit :
Pengenceran Pengenceran darah dlm pipet = 20x Luas tiap bidang besar : 1mm² Tinggi kamar hitung 1/10 mm Leukosit dihitung dlm 4 bidang besar sehingga jumlah luasnya 4 x 1 mm² Faktor Faktor perkalian : 20 : (4 x 1 x 1/10 ) = 50
Jadi jumlah jumlah leukosit leukosit = jumlah leukosit leukosit dalam 4 bidang besar besar x 50 –
Pelaporan :
Jumlah leukosit = N x 50 / mm³
–
Perhitungan Jumlah Leukosit :
Pengenceran Pengenceran darah dlm pipet = 20x Luas tiap bidang besar : 1mm² Tinggi kamar hitung 1/10 mm Leukosit dihitung dlm 4 bidang besar sehingga jumlah luasnya 4 x 1 mm² Faktor Faktor perkalian : 20 : (4 x 1 x 1/10 ) = 50
Jadi jumlah jumlah leukosit leukosit = jumlah leukosit leukosit dalam 4 bidang besar besar x 50 –
Pelaporan :
Jumlah leukosit = N x 50 / mm³
–
Catatan :
Nilai normal : 5000 – 10.000/ mm³ Setiap kali habis dipakai, pipet Thoma atau pipet sahli harus selalu dicuci, sekali-kali bersihkan dg acetone acetone untuk menghilangkan kotoran dan zat warna yg melekat pd diding kapiler Bila ada bekuan darah, cucilah dg air saja, jangan dg alcohol atau didorong benda tajam
Kesalahan yang mungkin terjadi : darah/lar.Turk .Turk yg dihisap tdk tepat – Jumlah darah/lar – Memakai pipet yg basah da rah – Berkurangnya darah dalam pipet pd waktu penhapusan darah yg melekat melekat pd ujung ujung pipet pipet – Terjadinya gelembung udara dlm pipet pd waktu menghisap darah/lar.pengencer – Terjadinya bekukan darah karena lambat bekerja
– –
– –
– – – – –
Pengocokan Pengocokan darah tidak sempurna/tidak homogen Cairan terbuang sedikit pada waktu mencabut karet penghisap. Kamar hitung/kaca penutup kotor Ada gelembung gelembung udara udara yangmasuk yangmasuk pada pada waktu pengisian kamar hitung Letak kaca penutup salah Meja mikroskop tidak horizontal Salah menghitung sel/menyinggung garis batas Kaca penutup tergeser karena disentuh lensa le nsa mikroskop Menghitung leukosit tidak teliti dan larutan lar utan Turk Turk kotor
Hitung Eritrosit –
–
Prinsip : darah diencerkan, kemudian dihitung jumlah eritrosit ( sel darah merah ) yang dalam volume volume pengenceran pengenceran tertentu. Tujuan : menghitung jumlah eritrosit dalam darah.
–
Alat yang diperlukan :
–
Pipet eritrosit ( dengan sebutir kaca merah pada bagian bola pipet ) dengan skala 0,5-101 Kamar hitung improved neubauer Mikroskop dengan lensa obyektif 10x dan 40x Counter tally ( bila ada )
Reagent : larutan Hayem
–
Cara pemeriksaan : –
–
–
Hisaplah darah kapiler/ kapil er/ darah EDTA dengan pipet eritrosit sampai tepat pada garis 0,5 Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar lua r pipet dengan cara menghapus dari pertengahan pipet kebawah kebawah dengan kertas saring/tissue saring/tis sue secara cepat. Hatihati jangan sampai darah terhisap. Masukkan ujung pipet kedalam larutan laru tan Hayem Hayem dan hisap larutan perlahan-lahan sampai tanda 101 ( hati-hati jangan sampai timbul timbul gelembung gelembung udara )
–
–
–
–
Angkat pipet dari cairan dan tutup ujungnya ujungnya dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap. Kocoklah pipet dengan menutup ujung dengan ibu jari dan jario tengah selama 2-3 manit. Bila tidak segera dihitung letakkan pipet secara horizontal. Ambil kamar kamar hitung hitung dan kaca kaca penutupnya penutupnya terpasang terpasang mendatar diatasnya. Kocoklah kembali pipet yang telah diisi, kemudian buanglah cairan dalam batang kapiler 4-5 tts, kemudian tetesan berikutnya masukkan keda;lam permukaan kamar hitung. Biarkan kamar hitung terisi secara perlahan-lahan.
Biarkan ± 2 menit agar eritrosit mengendap, lalu dihitung dihitun g dengan mikroskop, dengan lensa obyektif obyektif 40X dan dihiutng dalam 5 bidang kecil yang terdiri dari 16 bidang kecil-kecil, jumlah eritrosit dalam 5 bidang kecil disebut N
–
Pengenceran Pengenceran dalam pipet eritrosit : 200x Luas bidang kecil 1/400 mm2 Tinggi kamar hitung dalam 5 x 16 bidang kecil-kecil sehinga jumlah luasnya 80x 1/400 mm2 = 1/5 mm2 Faktor perkalian : 5 x 10 x 200 = 10000 Jadi jumlah jumlah eritrosit : jumlah eritrosit dalam 5 bidang bidang kecil (N) x 10.000 Eritrosit : N x 10.000 –
Perhiutngan jumlah eritrosit :
Pelaporan :
Jumlah eritrosit = …………./mm …………./mm3
–
Catatan :
Nilai normal : Pria : 4,5 – 5,5 juta / mm2 – Wanita : 4,0 – 5,0 juta / mm2 – Wanita Kesalahan yang yang terjadi sama seperti pada hitung leukosit
Laju endap darah ( Westergren –
–
Prinsip : darah yang sudah diberi anti koagulan bila didiamkan dalam waktu tertentu maka sel-sel darahnya akan mengendap, dalam hal ini yang dihitung adalah kecepatan waktu pengendapannya. Tujuan : untuk unt uk mengetahui banyaknya sel-sel sel-s el darah yang mengendap mengendap dalam waktu tertentu.
–
Alat yang diperlukan : –
– – – – – –
–
Tabung westergren dengan skala 0-200 0- 200 mm, mm , kedua ujung terbuka. Rak westergren Penghisap Pencatat waktu Pipet berskala Semprit 5 cc dan jarum jarumnya nya Botol kecil.
Reagent : larutan Natrium sitrat 3,8 % ( anhidrat )
–
Cara pemeriksaan : –
–
– –
–
–
Sediakan botol kecil yangtelah diisi dengan 0,4 ml larutan Na Sitrat 3,8% Hisaplah darah vena sebanyak 1,6 mL dan masukkan kedalam botol yang berisi larutan Na sitrat tadi. Campur baik-baik dengan gerakan melingkar perlahan-lahan. Hisaplah campuran darah ini kedalam pipet Westergren dengan bantuan keret penghisap sampai garis bertanda 0 Birakan pipet tersebut tegak lurus pada rak westergren selama 60 menit ( pasang pencatat waktu ) Bacalah tingginya lapisan plasma pada jam pertama dan kedua dari 0 sampai batas plasma dengan endapan darah.
–
Pelaporan :
Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam milimeter perjam dan 2 jam
–
Catatan :
Nilai normal :
Pria 0 – 10 mm/jam Wanita Wanita 0 – 20 mm/jam
Kesalahan umum yang sering terjadi : Antikoagulan dan darah tidak tercamour tercamour dng baik – Antikoagulan – Terjadi hemolisa – Pipet yang dipakai tidak bersih dan kering sehing ga menyebabkan – Keadaan pipet pada rak miring sehingga kesalahan pembacaan sebesar ± 30% – Kolom darah mengandung gelembung udara darah dilakukan lebih dari 2 jam – Penentuan laju pengendapan darah sesudah pengambilan darah – Suhu ruangan tinggi (sebaiknya pada suhu kamar 18 º - 25 ºC) – Pencatatan waktu yg tdk tepat
DIFERENSIAL (HITUNG JENIS LEUKOSIT) LEUKOSIT) – –
Prinsip : terdapat terdap at perbedaan daya serap sel darah terhadap zat asam Tujuan : Menghitung jumlah sel-sel jenis leukosit dalam darah
–
Alat yg diperlukan :
Mikroskop Kaca obyek yg kering, bebas debu & lemak l emak Lanset steril Pencatat waktu Rak pengecatan Rak pengering Minyak Imersi Kaca penggeser (bisa (bis a digunakan cover glass) glass) Pensil kaca, utk nomerisasi Reagent : Larutan Wright/Giemsa Larutan buffer penyangga pH 6,4
–
Cara Pemeriksaan :
Teteskan satu sat u tetes darah pd tepi obyek glass ±2 ± 2 Cm. Letakkan diatas meja dg tetesan darah sebelah kanan
Pembuatan sediaan apus darah
Dengan tangan kanan letakkan kaca penggeser disebelah kiri tetesan darah, gerakkan kekanan sehingga menempel pd tetesan darah dan biarkan darah menyebar rata dipinggir kaca penggeser Segera geserkan geserkan kaca k aca tsb kekiri dg sudut 45 º
Biarkan paparan darah tsb kering dari udara, lalu tulislah no penderita dg pensil kaca
Ciri sediaan apus yg baik : – Panjangnya ±1/2 – 2/3 dari panjang obyek glass – Harus ada bagian yg cukup tipis utk diperiksa – Pinggir sediaan harus rata tdk berlubang-lubang Penyebaran leukosit harus merata & tdk bergerombol – Penyebaran – Eritrosit saling berdekatan tapi tdk bertumpukan sehingg a inti dan kromatin tdk larut – Fiksasi cukup lama sehingga bol eh ada kotoran endapan zat pewarna – Tdk boleh
–
Pewarnaan sediaan apus
Letakkan sediaan apus yg akan diwarnai pd rak pewarnaan dg lapisan lapis an darah diatas Kemudian teteskan 20 tetes larutan Wright/Giemsa dan biarkan 2 menit Teteskan dg jumlah jum lah yg sama lar l ar.buffer .buffer penyangga pH 6,4 dan biarkan 5 menit Siramlah sediaan itu dg aquadest, mula-mula perlahan-lahan kemudian keras-keras utk membersihkan membersihk an sisa cat dari sediaan Taruhlah sediaan sedia an dlm sikap lurus pd rak pengering Biarkan kering diudara. Sediaan siap dibaca dibawah mokroskop dg lensa obyektif 100 x
–
Perhitungan :
Tetesi dg minyak minyak Imersi dan periksa per iksa dg lensa obyektif 40 x/ 100 x
Pilihlah darah dimana leukosit bersebar merata dan jelas yaitu pd bagian hapusan yg tipis dg lensa obyektif 10 x
Buat kolom-kolom utk tiap jenis leukosit, tiap jenis ada 10 kolom Dengan pengatur mikro pd mikroskop, mulailah menghitung jenis leukosit yg ditemukan
Jenis yg dibaca adalah Eosinofil, Eosinofil, Basofil, Staff/Batang, Segmen, Limfosit dan Monosit
Sepuluh lekosit pertama masukkan pd kolom 1 dst….sehingga dalam 10 kolom terdapat/terhitung terdapat/terhitung 100 leukosit
–
Pelaporan :
Hendaknya Hendaknya urutan dimulai dimulai dari sel Eosinofil, Eosinof il, Basofil, Basof il, Batang, Segmen, Limfosit dan Monosit Jumlah dinyatakan dalam %
–
Pelaporan :
Hendaknya Hendaknya urutan dimulai dimulai dari sel Eosinofil, Eosinof il, Basofil, Basof il, Batang, Segmen, Limfosit dan Monosit Jumlah dinyatakan dalam %
Gambar-gambar sel-sel leukosit :
Basofil : Bentuk bulat Inti sukar dilihat sebab tertutup granula Granula besar bulat & berwarna ungu tua, banyak tapi tdk rapat Vakuol V akuol kadang kadang tampak tampak berwarna berwarna pucat dalam sitoplasma
Eosinofil : Bentuk bulat Sitoplasma/granula besar-besar berbentuk bulat berwarna jingga, jumlah banyak dan saling berdekatan Inti biasanya terdiri dari 2 lobus
Batang : Bentuk bulat Sitoplasma kemerah-merahan Granula kecil-kecil halus warna lembayung muda Inti berbentuk seperti batang tapal kuda berwarna ungu tua
Segment : Bentuk bulat Sitoplasma/ granula kemerah-merahan & banyak, warna lembayung muda Inti terdiri dari 2 – 5 lobus dihubungkan dg benang kromatin, warna ungu tua tu a dan padat
Limfosit : Bentuk bulat Sitoplasma/granula terlihat sangat sedikit berwarna biru. Inti besar, besar, kromatin kromati n warna ungu tua dan padat.
Monosit : Bentuk Bentuk tidak teratur, teratur, ukuran paling besar . Sitoplasma/granula sering kemerahan, vakuola sering terdapat pada sitoplasma. Inti vervariasi biasanya seperti ginjal, kromatin tersusun dalam untaian dan berwarna lembayung
A. ERITROSIT
B. LIMFOSIT BESAR C. NETROFIL SEGMEN D. EOSINOFIL E. NETROFIL SEGMEN F. MONOSIT G. TROMBOSIT H. LIMFOSIT KECIL I. NETROFIL BATANG J. BASOFIL
VARIASI BENTUK LIMFOSIT
VARIASI BENTUK MONOSIT
EOSINOFILIA
HIPERSEGMENTASI NETROFIL
MIELOBLAS + AUER ROD
LEUKEMIA PROMIELOSITIK AKUT (APL)
LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT (ALL)
LEUKEMIA MONOSITIK AKUT (AMoL)
NORMOKROM-NORMOSITIK
Thalassemia
ANISO-POIKILOSITOSIS-HIPOKROM-MIKROSITIK, POLIKROMASI ANISO-POIKILOSITOSIS-HIPOKROM-MIKROSITIK, SEL TARGET, SEL TEAR DROP , FRAGMENTOSIT
PLASMODIUM FALCIPARUM
LE cell + Rosette cell
TROMBOSIT NORMAL
TROMBOSITOPENIA
TROMBOSITOSIS
TERIMA KASIH