T r o mb mb o s i t TROMBOSIT
A. HEMOPOIESIS
Hemop Hem opoie oiesis sis men mengac gacu u ke kepad pada a pem pemben bentuk tukan an dan per perkem kemban banga gan n semua sem ua jen jenis is se sell dar darah ah dar darii pre prekur kursor sor ind indukn uknya ya.. Se Sel-s l-sel el da darah rah pad pada a ora orang ng dewasa dew asa dib dibent entuk uk di su sumsu msum m tul tulang ang,, ya yang ng me membe mbentu ntuk k tul tulan ang g sum sumbu bu tub tubuh uh (kerangka aksial). Dari masa bayi sampai dewasa terjadi perubahan progresif dalam dala m sums sumsum um tulan tulang g produ produktif ktif untuk menempati menempati keran kerangka gka bagia bagian n sentr sentral, al, terutama sternum, iga, korpus ertebra, tulang panggul, dan bagian proksimal tulang tul ang-tu -tulan lang g pa panja njang. ng. Sel Selama ama per perkem kemban bangan gan mas masa a jan janin, in, hem hemopo opoies iesis is pertama kali terjadi di yolk sac dan kemudian pindah ke hati dan limpa dan akhirnya ke tulang. (Sacher !", #c$herson !", %&&'). Hati merupakan tempat utama terjadinya hemopoiesis pada trisemester kedua kehamilan dan sumsum tulang tul ang pa pada da trim trimest ester er ket ketiga iga keh kehami amilan lan.. Se Setel telah ah kel kelahi ahiran ran sum sumsum sum tul tulang ang merupakan satu-satunya tempat terjadinya hemopoiesis pada indiidu yang sehat. Dalam empat tahun pertama dari kehidupan, hampir semua ronggarongga sumsum tulang berisi sel-sel hemopoiesis darah merah dengan sedikit sel-sel lemak. (Hughes-ones *, +ickramsinghe, + ickramsinghe, '). Secara umum hemopoiesis diatur oleh regulasi sel-sel (fase kontak) dan regul regulasi asi humo humoral ral (fase pertumbuhan pertumbuhan gliko glikoprote protein) in) yang sesuai deng dengan an kebutuhan tubuh. $ada fase kontak, pengaruh stroma dan lingkungan mikro mengen men gendal dalika ikan n per perila ilaku ku se sell fak faktor tor hum humora oral, l, gli glikop koprot rotein ein men mengen gendal dalika ikan n proliferasi sel progenitor. Dengan demikian produk sel darah relatif konstan, tetapi tet api mem memili iliki ki ka kapas pasita itas s unt untuk uk men mening ingkat kat apa apabil bila a keb kebutu utuha han n ber bertam tamba bah. h. (Sacher !", #c$herson !", %&&'). Sumsum tulang adalah suatu lingkungan khusus untuk pertumbuhan dan per perke kemba mbang ngan an hem hemopo opoiet ietik. ik. Di sum sumsum sum tul tulan ang, g, hem hemopo opoies iesis is ter terjad jadii dibagian ekstraaskuler sumsum tulang, yang terdiri dari keratin retikulin yang halus yang diselingi oleh saluran-saluran askuler dan sel-sel sumsum yang sedang sed ang ber berkem kemban bang. g. Sat Satu u lap lapisa isan n sel end endote otell mem memisa isahka hkan n ko kompa mparte rtemen men
sumsum ekstraaskuler dari kompartemen intraaskuler. "pabila sel-sel sumsum hemopoietik sudah matang dan siap beredar di darah perifer, sel-sel tersebut meninggalkan parenkim sumsum dengan melewati jendela halus di sel-sel endotel dan masuk kedalam sinus-sinus ena. $roses ini dapat dirangsang oleh sejumlah releasing faktor seperti fragmen komponen tiga komplemen, hormon glukokortikoid, steroid androgenic dan endotoksin. Dan difasilitasi oleh sejumlah adhesion molecules
(molekul perekat)
yang
ditampilkan dipermukaan sel sebelum sel-sel tersebut keluar. #olekul-molekul ini mula-mula mempertahankan perlekatan sel ke sel endotel dan sel kemudian bermigrasi melalui jendela-jendela tersebut. Sebagian sel di darah tidak mampu melakukan pembelahan lebih lanjut dan relatif berumur pendek serta diganti secara terus menerus oleh sumsum tulang. elompok sel darah utama (termasuk eritrosit, lekosit, dan trombosit) berasal dari sel bakal (stem cell) hemopoietik pluripoten. Sel bakal ini adalah sel pertama dalam rangkaian tahap-tahap yang teratur dan berjenjang pada pertumbuhan dan pematangan sel. Sel bakal pluripoten mungkin mengalami pematangan mengikuti jalur yang secara morfologis dan fungsional berbedabeda, bergantung pada rangsangan pengkondisi dan mediator, serta mungkin menghasilkan sel bakal yang lain dan melakukan regenerasi diri dalam % jalur utama. Sel-sel bakal mungkin akan committed untuk berkembang mengikuti jalur sel limfoid untuk limfopoiesis atau menuju ke pembentukan sel bakal multipoten yang dapat melakukan mielopoiesis, eritropoiesis dan pembentukan trombosit. Secara morfologis sel bakal multipoten dan pluripoten ini tampak sebagai sel-sel kecil yang mirip dengan limfosit matang. Dalam keadaan normal, sekitar /&0 sel adalah sel bakal. Sel bakal sebagian besar tetap berada dalam keadaan istirahat dan dalam keadaan ini dapat direkrut untuk memenuhi kebutuhan mendadak seperti perdarahan, infeksi dan cedera sumsum tulang. Sel bakal hemopoietik berkembang
sebagai growth
units di
bawah
pertumbuhan. (Sacher !", #c$herson !", %&&'). 1. Megakariopoiesis
pengaruh
faktor
1rombosit dihasilkan dalam sumsum tulang dengan fragmentasi sitoplasma megakariosit. $rekusor megakriosit 2 megakarioblas timbul dengan proses diferensiasi dari sel asal haemopoietik. #egakariosit matang dengan proses replikasi endomitotik inti secara sinkron, yang memperbesar olume sitoplasma saat jumlah inti bertambah dua kali lipat. $ada tingkat berariasi pada perkembangan, terbanyak pada stadium 3 inti, replikasi inti lebih lanjut dan pertumbuhan sel berhenti, sitoplasma menjadi granular dan selanjutnya trombosit
dibebaskan.
$roduksi
trombosit
mengikuti
pembentukan
mikroesikulus dalam sitoplasma sel yang bersatu (oalesensi) membentuk membran
batas
pemisah
(demarkasi)
trombosit.
1iap
megakariosit
menghasilkan sekitar '&&& trombosit. $roduk trombosit berada di bawah kontrol 4at humoral yang dikenal sebagai trombopoietin yang dihasilkan oleh hati dan ginjal. 1rombopoietin memiliki homologi yang substansial dengan eitropoitein dan meningkatkan produksi trombosit dan proliferasi megakarosit. 1rombosit yang baru dibentuk berukuran lebih besar dan memiliki kapasitas hemostatik yang lebih kuat daripada trombosit matang. jumlah trombosit normal adalah sekitar 5&-'&& 6 &/l dan lama hidup yang normal ialah antara 7 sampai & hari. (Hoffbrand. ".8, Dkk, %&&5). a. Morfologi dan Struktur Trombosit 9kuran trombosit berariasi dari sekitar sampai ' mikron sebagian sel berbentuk piringan dan tidak berinti(Sacher !", #c$herson !", %&&'). :aris tengah trombosit &,75-%,%5 mm. meskipun trombosit ini tidak berinti tetapi masih dapat melakukan sintesis protein, walaupun sangat terbatas, karena di dalam sitoplasma masih terdapat sejumlah !". (Sadikin #, %&&). Struktur trombosit terdiri dari membran trombosit yang kaya akan fosfolipid,
diantaranya
adalah
faktor
trombosit
;
yang
meningkatkan
pembekuan selama hemostasis.
mikrofilamen, terdiri dari trombostenin , suatu protein kontraktif mirip dengan aktinomiosin yang berperan dalam kontraksi jaringan otot. #ikrotubulus yang membentuk suatu kerangka internal juga ditemukan di sitoplasma. Struktur ini terletak di bawah membran plasma membentuk struktur tubular berupa pita melingkar seperti mikrotubulus pada sel lain. #irkotubulus dan mikrofilamen yang membentuk sitoskeleton trombosit bertanggung jawab mempertahankan bentuk,
serta
mempermudah
reaksi
pelepasan
trombosit. (Sacher
!",
#c$herson !", %&&').
Gambar 2.1 #orfologi
trombosit di kutip dari hemostatis dan kelainan hemostatis ($akasi !, %&&%) hal=
Dibagian dalam
trombosit
terdapat kalsium, nukleotida terutama
"denosin Difosfat ("D$), "denosine 1rifosfat ("1$), dan Seretonim yang terkandung dalam granula pada electon. :ranula α spesifik (lebih sering dijumpai) mengandung antagonis heparin, faktor pertumbuhan yang berasal dari trombosit ($latelet Deried :rowth
rganel spesifik lain meliputi lisosom yang mengandung katalase.
Selama reaksi pelepasan isi granula dikeluarkan kedalam system kanalikular. (Hoffbrand,Dkk, %&&5). :ranula padat merupakan kompartemen simpanan nukleotida adenin, sintesis prostaglandin merupakan bagan integral dai fungsi normal trombosit, yang diperkirakan terjadi di sistem tubulus internal yang disebut sistem tubulus padat.
trombosit
yang
berlebihan
atau
percepatan
destruksi
trombosit. (Sadikin #. %&&). b. Fungsi Trombosit 1rombosit berperan penting
dalam
pembentukan
bekuan darah.
1rombosit dalam keadaan normal bersirkulasi ke seluruh tubuh melalui aliran darah, namun dalam beberapa detik setelah kerusakan suatu pembuluh, trombosit akan menyumbat lubang-lubang kecil pada pembuluh darah, mulamula sejumlah trombosit melekat ke kolagen yang terpapar dalam dinding pembuluh darah yang rusak. 1rombosit melepaskan "D$ yang menyebabkan sejumlah besar trombosit bersatu (pembentukan sumbat hemostatik) dan selanjutnya melepaskan lipid yang diperlukan untuk pembentukan bekuan. (+aterbury ?, 3).
jaringan yang cedera. "dhesi trombosit bergantung pada faktor protein plasma yang disebut faktor 8on +illebrand, yang memiliki hubungan integral dan kompleks dengan faktor koagulasi antihemifilia 8AAA plasma dan reseptor trombosit yang disebut glikoprotein Ab membran trombosit. "dhesi trombosit berhubungan dengan peningkatan daya lekat trombosit sehingga trombosit berlekatan satu sama lain serta dengan endotei atau jaringan yang cedera. Dengan demikian terbentuk sumbat hemostasis primer. $engaktipan permukaan trombosit dan rekrutmen trombosit lain menghasilkan suatu massa trombosit lengket dan dipemudah oleh proses agregasi trombosit. (Sacher !", #c$herson !", %&&'). %) "gregasi, adalah kemampuan trombosit melekat satu sama lain untuk membentuk suatu sumbat. "gregasi awal terjadi akibat kontak permukaan dan pembebasan "D$ dari trombosit yang melekat kepermukaan endotel. Hal ini disebut gelombang agregasi primer, banyaknya trombosit yang terlibat membebaskan lebih banyak "D$ sehingga terjadi gelombang agregasi sekunder. "gregasi
berkaitan
dengan perubahan
bentuk
trombosit dari discoid menjadi bulat. :elombang agregasi skunder merupakan suatu fenomena ireersibel, sedangkan perubahan bentuk awal dan agregasi primer masih reersible (Sacher !", #c$herson !", %&&'). Disamping "D$ untuk agregasi trombosit diperlukan ion kalsium dan fibrinogen yang melekat pada dinding trombosit. #ula-mula "D$ terikat
pada
menyebabkan
reseptornya reseptor
di
untuk
permukaan fibrinogen
trombosit, terbuka
interaksi
dengan
ini
reseptor
tersebut. emudian ion kalsium menghubungkan fibrinogen tersebut. ("nonim, %). ;) $embebasan, selama proses ini faktor trombosit ; meningkatkan jenjang koagulasi dan pembentukan sumbat hemostasis sekunder yang stabil. An 8itro, agregasi dapat dipicu reagen "D$, trombin, epinefrin, serotonin, kolagen, atau antibiotic ristosetin. "gregasi An 8itro terjadi dalam dua fase. "gregasi primer atau !eersible dan agregasi sekunder atau irreersible. "gregasi primer melibatkan perubahan bentuk trombosit yang disebabkan oleh kontraksi mikrotubulus. :elombang agregasi trombosit skunder
melibatkan pelepasan mediator-mediator kimiawi yang terdapat dalam granula padat. $elepasan ini melengkapi fungsi utama ketiga trombosit yaitu reaksi pembebasan. !eaksi pembebasan diperkuat oleh peningkatan kalsium intrasel yang mengaktifkan dan meningkatkan pembebasan tromboksan "%. ')
$enimbunan trombosit yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke jaringan atau sumbat menjadi sangat besar sehingga lepas dari tempat semula dan mengalir ke hilir sebagai suatu embolus dan menyumbat aliran ke hilir. 9ntuk mencegah pembentukan suatu emboli, maka trombosit-trombasit tersebut mengeluarkan bahan-bahan yang membatasi luas penggumpalan mereka sendiri. Bahan utama yang dikeluarkan oleh trombosit untuk membatasi pembekuan adalah prostaglandin tromboksan "% 1romboksan "%
merangsang penguraian dan menyebabkan asokontriksi lebih lanjut pada
pembuluh darah. Sel-sel endotel di pembuluh darah yang didekatnya tidak cedera juga mengeluarkan suatu prostaglandin yang antagonistic terhadap tromboksan "% yang disebut prostaksiklin A%. Bahan ini merangsang agregasi trombosit dan pelebaran pembuluh darah sehingga makin meningkatkan respon trombosit. edua prostaglandin ini berfungsi menjaga agar trombosit tetap aktif di tempat cedera sekaligus mencegah agregasi trombosit berlebihan dan penyebaran sumbat trombosit kejaringan ascular yang tidak cedera. Suatu bahan yang berasal dari trombosit yang disebut faktor netralisasi heparin mendorong
proses pembekuan lebih lanjut dengan menghambat efek heparin dalam darah. (*orwin @, %&&). d. Kelainan-Kelainan Trombosit
elainan/gangguan dalam proses pembekuan yang disebabkan oleh kelainan trombosit disebut trombopati. elainan trombosit dapat berupa C 1) Kelainan Jumlah Trombosit a) 1rombositopeni, yaitu keadaan dimana jumlah dalam sirkulasi kurang dari normal trombosit, hal ini disebabkan oleh produksi trombosit berkurang, destruksi trombosit meningkat, dan abnormal pooling trombosit. eadaan-keadaan dimana dapat dijumpai trombositopeni ialah Idiopathic .Thromboctopenic !urpura "IT!)# $ongenital Immunologic Tromboctopenia, dan gangguan-gangguan pada limpa. b) 1rombositosis, yaitu keadaan dimana jumlah trombosit dalam sirkulasi lebih dari normal, hal ini disebabkan karena kegiatan fisik, pemberian epineprin "phsiologictrombositosis), dan bertambahnya
produksi
trombosit, keadaan ini dapat dijumpai pada trombositemia dan reactie trombosit. %) Kelainan Fungsi Trombosit . 1rombositemia,
yaitu
keadaan
dimana
agregasi
trombosit
berkurang yang disebabkan karena berkurangnya "D$ dalam trombosit. ("nonim, 3). B. HEMOSTASIS
Hemostasis adalah penghentian perdarahan yang terjadi akibat trauma terputusnya integritas pembuluh darah. 1erdapat empat fase hemostasis.
sebagai respon terhadap kolagen pengikat, mengalami kerusakan struktur interna dan membebaskan trombo6an dan "D$. Hal ini merangsang trombosit lain untuk melekat pada trombosit yang terikat pada kolagen, membentuk sumbat trombosit longgar dan sementara.
waktu
perdarahan
(bleeding
time).
ketiga
adalah
pembentukan thrombus merah (bekuan darah).
atau
dinding
pembuluh
darah
abnormal
berhubungan
dengan
pembentukan trombosit. (