Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat I.
Judul Percobaan “Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & dalam Suasana Asam Kuat”
II.
Tanggal Percobaan Senin, 8 April 2013 pukul 11.00 – 14.00 WIB
III. Tujuan Percobaan Menentukan orde reaksi dan hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah dan asam kuat.
IV. Dasar Teori Hidrolisis adalah suatu reaksi antara senyawa dan air yang membentuk reaksi kesetimbangan. Senyawa yang digunakan dapat berupa senyawa organik maupun anorganik. Pada proses hidrolisis, garam akan terurai oleh air menghasilkan larutan yang bersifat asam atau basa. Persamaan reaksi pada proses hidrolisis etil asetat adalah: O
O
+ H2O H3C
C O
Etil Senyawa
H2 C
C +
H3C
H2 C
OH
OH
CH3
asetat adalah senyawa ini
H 3C
organik dengan
rumus
merupakan ester dari etanol dan asam
CH3CH2OC(O)CH3.
asetat.
Senyawa
ini
berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Etil asetat adalah pelarut polar menengah yang volatil (mudah menguap), tidak beracun, dan tidak higroskopis. Etil asetat merupakan penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan bukan suatu donor ikatan hidrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam. Etil asetat dapat melarutkan air hingga 3%, dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun demikian, senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandungbasa atau asam. Etil asetat dapat dihidrolisis pada keadaan asam atau basa menghasilkan asam asetat dan etanol kembali. Katalis asam seperti asam sulfat dapat menghambat hidrolisis karena berlangsungnya reaksi kebalikan hidrolisis yaitu esterifikasi Fischer. Volume NaOH yang digunakan berbeda. Ketika menghidrolisis dengan menggunakan asam asetat 1
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat volume NaOH yang dibutuhkan hanya sedikit karena dalam hidrolisis etil asetat hasilnya adalah asam asetat dan etanol, sehingga mempengaruhi kecepatan reaksi dari hidrolisis tersebut maka volume NaOH yang digunakan hanya sedikit. Sementara pada hidrolisis menggunakan HCl dibutuhkan volume NaOH yang banyak karena diperlukan untuk menetralkan HCl itu dulu. Disini HCl dan asam astetat bertindak sebagai katalis. Untuk memperoleh rasio hasil yang tinggi, biasanya digunakan basa kuat dengan
proporsi stoikiometris,
misalnya
natrium
hidroksida.
Reaksi
ini
menghasilkan etanol dan natrium asetat, yang tidak dapat bereaksi lagi dengan etanol: CH3COOC2H5 + NaOH → C2H5OH + CH3COONa Untuk menghitung laju reaksi jika diperoleh data konsentrasi, maka dapat digunakan metode integral baik secara grafik maupun non-grafik. Dengan metode non-grafik, dapat ditentukan konstanta laju (k) dari beberapa orde secara trial dan error. Nilai k yang berdekatan menunjukkan orde yang sesuai. Sedangkan untuk metode grafik, orde yang sesuai diketahui dengan nilai regresi linier yang mendekati 1. Secara teori laju hidrolisis etil asetat memiliki orde 2. Artinya, setiap penambahan konsentrasi pereaktan sebesar 2 kali semula, maka laju akan bertambah menjadi 22 kali laju semula, dan begitu seterusnya untuk penambahan pereaktan sebesar n-kali. Hukum laju reaksi untuk orde 2 adalah : (
)(
)
dimana, a = konsentrasi awal (mol/L) b = konsentrasi awal OH- (mol/L) x = konsentrasi ester atau basa (M) k = konstanta laju reaksi Intregasi :
k2
1 ba x ln t a b a b x
k2
2,303 ba x log t a b a b x 2
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat Untuk dapat menentukan apakah suatu reaksi orde dua atau bukan dapat diselidiki seperti pada reaksi tingkat satu yaitu : 1. Dengan memasukkan harga a, b, t dan x pada persamaan : k2
1 ba x ln t(a b) a b x
Bila harga-harga k2 tetap maka reaksi orde dua. 2. Secara grafik
t
2,303 ba x 2,303 b log log k 2 a b a b x k 2 a b a
Bila reaksi orde dua maka grafik t terhadap log
a x b x
merupakan garis lurus
tangen atau slope : slope k2
2,303 k 2 a b
2,303 slopea b
Untuk konsentrasi sama : 1 1 ax a 1 1 t k 2 a b k 2 a
k2
Jadi grafik
V.
1 harus lurus bila reaksi orde dua. ax
Alat dan Bahan 1. Alat Erlenmeyer Stopwatch Gelas ukur Gelas kimia Buret dan statif
3
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat 2. Bahan Asam asetat 2M NaOH 0,2M Es batu Indikator pp Larutan HCl 2M
Etil asetat
4
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat VI. Diagram Alir 1. Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah
50 mL Asam Asetat 2M + 45 mL Akuades Dimasukkan erlenmeyer A Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit CH3COOH encer
20 mL Etil Asetat Dimasukkan erlenmeyer B Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit CH3COOC2H5 Diambil 5 mL Dimasukkan ke erlenmeyer A Diaduk Diambil 5 mL (setelah 5 menit pencampuran) Dimasukkan erlenmeyer C yang berisi 50 mL akuades (yang diletakkan dalam pendingin es) Dititrasi dengan NaOH 0,2 M Diulangi dengan mengubah selang waktu yaitu 10,20,30,50 dan 100 menit Volum NaOH Larutan Sisa (Erlenmeyer A) Dibiarkan beberapa hari Dititrasi dengan NaOH 0,2 M Volum NaOH
5
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat 2. Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Kuat
50 mL HCl 2M + 45 mL Akuades Dimasukkan erlenmeyer A Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit HCl encer
20 mL Etil Asetat Dimasukkan erlenmeyer B Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit CH3COOC2H5 Diambil 5 mL Dimasukkan ke erlenmeyer A Diaduk Diambil 5 mL (setelah 5 menit pencampuran) Dimasukkan erlenmeyer C yang berisi 50 mL akuades (yang diletakkan dalam pendingin es) Dititrasi dengan NaOH 0,2 M Diulangi dengan mengubah selang waktu yaitu 10,20,30,50 dan 100 menit Volum NaOH Larutan Sisa (Erlenmeyer A) Dibiarkan beberapa hari Dititrasi dengan NaOH 0,2 M Volum NaOH
6
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat VII. Data Hasil Pengamatan ALUR KERJA 50 mL Asam Asetat 2M + 45 mL Akuades Dimasukkan erlenmeyer A Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit
HASIL AWAL Asam Asetat: larutan jernih tak berwarna Akuades: larutan jernih tak berwarna
HASIL AKHIR Asam Asetat + Akuades (Lar. Erlenmeyer B): larutan jernih tak berwarna
20 mL Etil Asetat Dimasukkan erlenmeyer B Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit CH3COOC2H5 Diambil 5 mL Dimasukkan ke erlenmeyer A Diaduk Diambil 5 mL (setelah 5 menit pencampuran) Dimasukkan erlenmeyer C yang berisi 50 mL akuades (yang diletakkan dalam pendingin es) Dititrasi dengan NaOH 0,2 M Diulangi dengan mengubah selang waktu yaitu 10,20,30,50 dan 100 menit Volum NaOH
NaOH: larutan jernih tak berwarna Indikator PP: larutan jernih tak berwarna Lar. Erlenmeyer A: larutan jernih tak berwarna
CH3COOC2H5(aq) + H2O(l) C2H5OH(aq) + CH3COOH(aq)
KESIMPULAN Orde reaksi hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah adalah orde 1.
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(aq)
CH3COOH encer
Etil Asetat: larutan jernih tak berwarna
DUGAAN (REAKSI) CH3COOH(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq)
Etil Asetat Dibiarkan (Lar. Erlenmeyer B): larutan jernih tak berwarna
Reaksi hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah berorde 2
Etil Asetat + Lar. Erlenmeyer A: larutan jernih tak berwarna Diambil 5mL Campuran AB + 50 mL Akuades : larutan tidak berwarna Ditambah Indikator PP: larutan tidak berwarna 7
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat Larutan Sisa (Erlenmeyer A) Dibiarkan beberapa hari Dititrasi dengan NaOH 0,2 M
Volum NaOH
Dititrasi dengan NaOH: larutan merah muda Volume NaOH untuk titrasi: t V (menit) NaOH (mL) 5 2,41 10
2,50
20
2,52
30
2,55
50
2, 58
2880
2,60
8
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat ALUR KERJA 50 mL HCl 2M + 45 mL Akuades Dimasukkan erlenmeyer A Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit
HASIL AWAL HCl: larutan jernih tak berwarna Akuades: larutan jernih tak berwarna
HASIL AKHIR
DUGAAN (REAKSI)
HCl + Akuades (Lar. Erlenmeyer B): larutan jernih tak berwarna
HCl(aq) + H2O(l) HCl(aq)
Etil Asetat Dibiarkan (Lar. Erlenmeyer B): larutan jernih tak berwarna
Reaksi hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah berorde 2
HCl encer
20 mL Etil Asetat Dimasukkan erlenmeyer B Diletakkan pada suhu ruang selama 15 menit CH3COOC2H5 Diambil 5 mL Dimasukkan ke erlenmeyer A Diaduk Diambil 5 mL (setelah 5 menit pencampuran) Dimasukkan erlenmeyer C yang berisi 50 mL akuades (yang diletakkan dalam pendingin es) Dititrasi dengan NaOH 0,2 M Diulangi dengan mengubah selang waktu yaitu 10,20,30,50 dan 100 menit Volum NaOH
Etil Asetat: larutan jernih tak berwarna NaOH: larutan jernih tak berwarna Indikator PP: larutan jernih tak berwarna Lar. Erlenmeyer A: larutan jernih tak berwarna
CH3COOC2H5(aq) + H2O(l) C2H5OH(aq) + CH3COOH(aq)
KESIMPULAN Orde reaksi hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah adalah orde 1.
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(aq)
Etil Asetat + Lar. Erlenmeyer A: larutan jernih tak berwarna Diambil 5mL Campuran AB + 50 mL Akuades : larutan tidak berwarna Ditambah Indikator PP: larutan tidak berwarna
9
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat Larutan Sisa (Erlenmeyer A) Dibiarkan beberapa hari Dititrasi dengan NaOH 0,2 M
Volum NaOH
Dititrasi dengan NaOH: larutan merah muda Volume NaOH untuk titrasi: t V (menit) NaOH (mL) 5 2,51 10
2,55
20
2,57
30
2,58
50
2,61
100
2,62
10
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat VIII. Analisis Data dan Pembahasan 1. Hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah Pada praktikum hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah bertujuan untuk menentukan orde reaksi dari hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah (CH3COOH). Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memasukkan asam asetat 2 M 50 mL, yang berupa larutan jernih tak berwarna dan 45 mL akuades, yang berupa larutan jernih tak berwarna ke dalam Erlenmeyer A, yang tidak menghasilkan perubahan fisik secara signifikan, yaitu tetap berupa larutan jernih tak berwarna. Asam asetat akan memberikan suasana asam lemah dalam hidrolisis etil asetat sedangkan etil asetat jika direaksikan dengan air akan terjadi proses hidrolisis, garam akan terurai oleh air menghasilkan larutan yang bersifat asam atau basa. Reaksi yang terjadi adalah: CH3COOC2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH Setelah itu diletakkan pada suhu kamar selama 15 menit. Pada erlenmeyer B dimasukkan etil asetat 20 mL, yang berupa larutan jernih tak berwarna dan diletakkan pada suhu kamar selama 15 menit. Kemudian mengambil 5 mL etil asetat dari Erlenmeyer B, dan dimasukkan dalam Erlenmeyer A (larutan campuran A). Menyiapkan Erlenmeyer C yang berisi aquades yang sebelumnya telah diletakkan dalam pendingin es. Reaksinya ditunjukkan sebagai berikut : CH3COOC2H5(aq) + H2O(l)
C2H5OH(aq) + CH3COOH(aq
Tujuan diletakkan dalam pendingin es adalah untuk memperlambat terjadinya reaksi. Memasukkan 5 mL campuran A ke dalam Erlenmeyer C. Kemudian menambahkan indicator PP, sebagai katalis. Langkah selanjutnya yaitu dititrasi dengan larutan NaOH dengan waktu pencampuran 5, 10, 20, 30, 50, 100 menit dan 2 hari (sebagai titik akhir proses hidrolisis). Reaksinya ditunjukkan sebagai berikut : CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l) Hasil titrasi yang diperoleh adalah : t (menit)
Volume NaOH (mL)
5
2,41
10
2,50
20
2,52
30
2,55 11
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat 50
2, 58
2880
2,60
Dari data tersebut, dapat diperoleh mmol CH3COOH dengan menggunakan rumus MNaOH x VNaOH = MCH3COOH x VCH3COOH, sebagai berikut: mmol ekuivalen asam = C × N = 10/20 × 5 × 0,2 = 0,5 mmol mmol ekuivalen etil asetat = 1/20 × 0,5 = 0,025 mmol N etil asetat = n/V = 0,025/0,25 = 0,1 N Ketika t = 0, maka
Ketika t = ∞, maka
(
)
Dari perhitungan tersebut, kemudian dapat digunakan dalam perhitungan orde reaksi baik itu dengan metode grafik maupun non grafik, untuk metode grafik bisa dilihat nilai regresinya yang paling mendekati 2. Dengan x adalah volume NaOH dan a adalah mmol CH3COOH pada t = ∞. Untuk metode grafik Pada orde 1 t (menit) 5
a-x
ln (a-x)
0,215 -1,53712
12
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat 10
0,125 -2,07944
20
0,105 -2,25379
30
0,075 -2,59027
50
0,045 -3,10109
100
0,025 -3,68888
Pada orde 2
t (menit)
a-x
1/(a-x)
5
0,215
-1,5371
10
0,125
-2,0794
20
0,105
-2,2538
30
0,075
-2,5903
50
0,045
-3,1011
100
0,025
-3,6889
Pada orde-orde tersebut diperoleh regresi yang mendekati satu adalah pada orde satu. Hal tersebut menunjukkan bahwa hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah dengan metode grafik berorde 2 yaitu dengan nilai regresi sebesar R² = 0,906
Metode non grafik yaitu dengan melihat harga konstanta (k) reaksi yang rentang nilainya tidak jauh berbeda atau mendekati konstan dari perhitungan. Orde 1 T (menit)
kt =
5 10 20 30 50 13
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat 100
Orde 2 T (menit)
kt =
(
)
5 10 20 30 50 100
Hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah lebih mengarah pada metode non grafik karena, pada perhitungan dalam metode non grafik dihasilkan orde 2 dan hal itu sesuai dengan teori.
2. Hidrolisis etil asetat dalam suasana asam kuat Pada praktikum hidrolisis etil asetat dalam suasana asam kuat bertujuan untuk menentukan orde reaksi dari hidrolisis etil asetat dalam suasana asam kuat dimana dalam percobaan ini asam kuat yang dipakai adalah HCl 2 M. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memasukkan HCl 2 M 50 mL, yang berupa larutan jernih tak berwarna dan 45 mL akuades, yang berupa larutan jernih tak berwarna ke dalam Erlenmeyer A. Reaksi pengencerannya sebagai berikut : HCl(aq) + H2O(l) → HCl(aq) HCl akan memberikan suasana asam kuat dalam hidrolisis etil asetat sedangkan etil asetat jika direaksikan dengan air akan terjadi proses hidrolisis, garam akan terurai oleh air menghasilkan larutan yang bersifat asam atau basa. Setelah itu diletakkan pada suhu kamar selama 15 menit. Pada erlenmeyer B dimasukkan etil asetat 20 mL dan diletakkan pada suhu kamar selama 15 menit. Kemudian mengambil 5 mL etil asetat dari Erlenmeyer B dan dimasukkan dalam Erlenmeyer A (larutan campuran A). Menyiapkan Erlenmeyer C yang berisi aquades yang sebelumnya telah diletakkan dalam pendingin es. Tujuan diletakkan dalam pendingin es adalah untuk memperlambat terjadinya reaksi / 14
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat proses hidrolisis. Memasukkan 5 mL campuran A ke dalam Erlenmeyer C. Reaksi yang terjadi adalah: CH3COOC2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH Kemudian
menambahkan
indicator
PP,
sebagai
katalis.
Langkah
selanjutnya yaitu dititrasi dengan larutan NaOH dengan waktu 5, 10, 20, 30, 50, 100 menit dan 2 hari (sebagai titik akhir proses hidrolisis). Reaksinya ditunjukkan sebagai berikut : CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l) Hasil titrasi yang diperoleh adalah : t (menit)
Volume NaOH (mL)
5
2,51
10
2,55
20
2,57
30
2,58
50
2,61
100
2,62
Dari data tersebut, dapat diperoleh mmol CH3COOH dengan menggunakan rumus MNaOH x VNaOH = MCH3COOH x VCH3COOH, sebagai berikut: mmol ekuivalen asam = C × N = 10/20 × 5 × 0,2 = 0,5 mmol mmol ekuivalen etil asetat = 1/20 × 0,5 = 0,025 mmol N etil asetat = n/V = 0,025/0,25 = 0,1 N Ketika t = 0, maka
Ketika t = ∞, maka
15
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
(
)
Perhitungan orde reaksi 1 (non grafik) a = 2,625 mL
Dari perhitungan tersebut, kemudian dapat digunakan dalam perhitungan orde reaksi baik itu dengan metode grafik maupun non grafik. Untuk metode grafik dapat dilihat dari nilai regresinya yang paling mendekati 1. Dengan x adalah volume NaOH dan a adalah mmol CH3COOH pada t = ∞. Pada orde 1 t (menit) 5 10 20 30 50 100
a-x 0,115 0,075 0,055 0,045 0,015 0,005
ln (a-x) -2,16282 -2,59027 -2,90042 -3,10109 -4,19971 -5,29832
Pada orde 2 t (menit) 5 10 20 30 50 100
a-x 0,115 0,075 0,055 0,045 0,015 0,005
1/ (a-x) 8,695652 13,33333 18,18182 22,22222 66,66667 200
Pada orde-orde tersebut diperoleh regresi yang mendekati satu adalah pada orde dua yaitu dengan nilai regresi sebesar R² = 0,950 Hal tersebut menunjukkan bahwa hidrolisis etil asetat dalam suasana asam kuat dengan metode grafik memiliki orde 2. Hal tersebut sudah sesuai dengan teori. 16
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat Sedangkan untuk metode non grafik yaitu dengan melihat harga konstanta (k) reaksi yang rentang nilainya tidak jauh berbeda atau mendekati konstan. Orde 1 T (menit)
kt =
5 10 20 30 50 100
Orde 2 T (menit)
kt =
(
)
5 10 20 30 50 100
Dari dua data di atas, dapat disimpulkan bahwa hidrolisis etil asetat dalam asam kuat dengan metode non grafik berorde 2, karena pada orde 2 antara t(menit) satu dan yang lainnya rentang konstantanya tidak berbeda jauh. Hal tersebut sudah sesuai dengan teori.
IX. Kesimpulan Berdasarkan hasil pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah merupakan reaksi orde 1 sedangkan hidrolisis etil asetat dalam suasana asam kuat merupakan reaksi orde 2 yang ditandai dengan hasil perhitungan metode non grafik diperoleh harga k yang hampir konstan dan pada metode grafik dapat dilhat dari nilai R2 yang mendekati 1. 17
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat 2. Pada percobaan hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah diperoleh persamaan regresinya y = - 0,020x - 1,800 dengan nilai R² = 0,906 . 3. Pada percobaan hidrolisis etil asetat dalam suasana asam kuat diperoleh persamaan regresinya y = 2,049x - 18,58 dengan nilai R² = 0,950.
X.
Jawaban Pertanyaan Jika dilihat dari hasil percobaan, apa yang membedakan antara percobaan 5A dan percobaan 5B ? Berikan penjelasan dan kaitkan dengan kajian pustakan anda ! Jawab : Yang membedakan antara hidrolisis etil asetat dalam suasana asam lemah dan asam kuat adalah volume NaOH yang dibutuhkan dalam suasana asam lemah lebih sedikit dari pada volume NaOH yang dibutuhkan dalam susana asam kuat. Hal ini dikarenakan dalam suasana asam kuat, H+ yang dikeluarkan lebih banyak daripada H+ dalam suasana asam lemah sehingga untuk menetralkannnya dibutuhkan volume NaOH yang lebih banyak dalam suasana asam kuat.
XI. Daftar Pustaka Bird,Tony. 1987. Kimia Fisika Untuk Universitas. Gramedia: Jakarta. Day,R.A dan Underwood. 1987. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga: Jakarta. Endah, Soepi dan Suyono. 1990. Kinetika Kimia. Surabaya: University Press IKIP Surabaya. Keenan,C.W. 1999. Kimia Untuk Universitas Jilid 2 .Erlangga : Jakarta. Laidler, Keith J. and Meister, John H. 1982. Physical Chemistry. California: The Benjamin//CumingPublishingCompany,Inc. Tim Dosen Kimia Fisika. 2013. Panduan Praktikum Kimia Fisika III. Surabaya: Unesa Press.
18
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat LAMPIRAN DATA As. Lemah V5
2,41 ml
V10
2,50 ml
V20
2,52 ml
V30
2,55 ml
V50
2, 58 ml
V100 2,60 ml As. Kuat V5
2,51 ml
V10
2,55 ml
V20
2,57 ml
V30
2,58 ml
V50
2, 61 ml
V100 2,62 ml
A. Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah mmol ekuivalen asam = C × N = 10/20 × 5 × 0,2 = 0,5 mmol mmol ekuivalen etil asetat = 1/20 × 0,5 = 0,025 mmol N etil asetat = n/V = 0,025/0,25 = 0,1 N Ketika t = 0, maka
Ketika t = ∞, maka
19
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
(
)
20
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat Mencari nilai a) t = 5 menit = 300 s
b) t = 10 menit = 600 s
c) t = 20 menit = 1200 s
d) t = 30 menit = 1800 s
e) t = 50 menit = 3000 s
f) t = 100 menit = 6000 s
Perhitungan orde reaksi 1 (non grafik) a = 2,625 mL Waktu (menit) a – x (mL) x (mL) 5
2,41
10
2,50
20
2,52
30
2,55
50
2,58
100
2,60
Perhitungan orde reaksi 2 (non grafik) Mencari nilai
(
)
a. t = 5 menit = 300 s
21
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat (
)
(
)
b. t = 10 menit = 600 s (
) (
)
c. t = 20 menit = 1200 s (
) (
)
d. t = 30 menit = 1800 s (
) (
)
e. t = 50 menit = 3000 s (
) (
)
f. t = 100 menit = 6000 s (
) (
)
Perhitungan orde reaksi 1 (metode grafik) t (menit)
a-x
ln (a-x)
5
0,215 -1,53712
10
0,125 -2,07944
20
0,105 -2,25379
30
0,075 -2,59027
50
0,045 -3,10109
100
0,025 -3,68888
22
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
Grafik Reaksi Orde I 0 -0.5 0
20
40
60
80
100
120
100
120
-1 ln(a-x)
-1.5 -2 -2.5 -3 -3.5
y = -0.0207x - 1.8003 R² = 0.9069
-4 -4.5
t (menit)
Perhitungan orde reaksi 2 (metode grafik) t (menit) 5 10 20 30 50 100
a-x
1/(a-x)
0,215 0,125 0,105 0,075 0,045 0,025
4,65116 8 9,52381 13,3333 22,2222 40
1/(a-x)
Grafik Reaksi Orde 2 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
y = 0.3702x + 3.0236 R² = 0.9958
0
20
40
60
80
t (menit)
23
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat B. Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Kuat mmol ekuivalen asam = C × N = 10/20 × 5 × 0,2 = 0,5 mmol mmol ekuivalen etil asetat = 1/20 × 0,5 = 0,025 mmol N etil asetat = n/V = 0,025/0,25 = 0,1 N Ketika t = 0, maka
Ketika t = ∞, maka
(
)
Perhitungan orde reaksi 1 (non grafik) a = 2,625 mL Waktu (menit) a – x (mL) 5
0,115
10
0,075
20
0,055
30
0,045
50
0,015
100
0,005
Mencari nilai a.
t = 5 menit = 300 s
24
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat b.
t = 10 menit = 600 s
c.
t = 20 menit = 1200 s
d.
t = 30 menit = 1800 s
e.
t = 50 menit = 3000 s
f.
t = 100 menit = 6000 s
Perhitungan orde reaksi 2 (non grafik) Mencari nilai
(
)
a) t = 5 menit = 300 s (
) (
)
b) t = 10 menit = 600 s (
) (
)
c) t = 20 menit = 1200 s (
) (
)
d) t = 30 menit = 1800 s (
) (
)
e) t = 50 menit = 3000 s (
) (
f)
)
t = 100 menit = 6000 s 25
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat (
)
(
)
26
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat Perhitungan orde reaksi 1 (metode grafik) t (menit) 5 10 20 30 50 100
a-x
ln (a-x) -2,16282
0,115 0,075 0,055 0,045 0,015 0,005
-2,59027 -2,90042 -3,10109 -4,19971 -5,29832
Grafik Reaksi Orde I 0 0
20
40
60
80
100
120
-1
ln(a-x)
-2 -3 -4 -5
y = -0.0324x - 2.2127 R² = 0.9682
-6
t (menit)
Perhitungan orde reaksi 1 (metode grafik) t (menit) 5 10 20 30 50 100
a-x
1/ (a-x)
0,115 0,075 0,055 0,045 0,015 0,005
8,695652 13,33333 18,18182 22,22222 66,66667 200
27
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
Grafik Reaksi Orde 2 250 200
y = 2.0492x - 18.58 R² = 0.9509
1/(a-x)
150 100 50 0 0 -50
20
40
60
80
100
120
t (menit)
28
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
Erlenmeyer A dan erlenmeyer B
HCl t = 5 menit setelah dititrasi
HCl t = 10 menit setelah dititrasi
HCl t = 20 menit setelah dititrasi
HCl t = 30 menit setelah dititrasi
HCl t = 50 menit setelah dititrasi
29
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
HCl t = 100 menit setelah dititrasi
CH3COOH t = 5 menit setelah dititrasi
CH3COOH t = 10 menit setelah dititrasi
CH3COOH t = 20 menit setelah dititrasi
CH3COOH t = 30 menit setelah dititrasi
CH3COOH t = 50 menit setelah dititrasi
30
Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat
CH3COOH t = 100 menit setelah dititrasi
HCl dan CH3COOH t = 3 hari setelah dititrasi
31