BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) merupakan penyakit global yang menjadi masalah di seluruh dunia. Setiap tahunnya, tanggal Desember diperingati sebagai hari !I"#AIDS se$dunia. Setiap tahun, kampanye pencegahan !I"#AIDS biasanya bersama dengan pembagian kondom gratis. %enurut data &!' secara global data menunjukan baha presentasi orang yang hidup dengan !I" pada tahun **+ diestimasikan sebanyak , juta orang hidup dengan !I", !I", .- juta adalah baru terinfeksi dan . juta orang deninggal karena AIDS. Di Asia jumlah penderita !I" meningkat lebih dari -*. Dan Indonesia adalah /egara dengan pertubuhan epidemic !I" tercepat. Di Indonesia menurut data 01A (0omisi 1enanggulangan AIDS) sampai dengan * Septem September ber **+ **+ secara secara kumula kumulatif tif jumlah jumlah kasus kasus AIDS AIDS yang yang dilapo dilaporka rkan n sebany sebanyak ak 0asus AIDS2 *34 dengan pro5insi yang melaporkan AIDS sebanyak pro5insi dan 0abupaten#0ota 0abupaten#0ota yang melaporkan melaporkan AIDS sebanyak 36 kab#kota. kab#kota. 7atio kasus AIDS AIDS antara antara laki$la laki$laki ki dan peremp perempuan uan adalah adalah 4,*+2 4,*+2.. 7ate 7ate kumula kumulatif tif kasus kasus AIDS AIDS /asional sampai dengan * September **+ adalah 4,-+ 4,-+ per **.*** penduduk penduduk (re5isi berdasarkan data 81S **-, jumlah penduduk penduduk Indonesia +..-* +..-* jia). 7ate kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan dari pro5insi 1apua (-, kali angka nasional), D0I 9akarta (6,3 kali angka nasional), 0ep. 7iau (4, kali angka nasional), 8ali (,: kali angka nasional), 0alimantan 8arat ( kali angka nasional), %aluku (,- kali angka nasional), 1apua 8arat (, kali angka nasional), 8angka 8elitung (,4 kali angka nasional), dan Sulaesi ;tara (, kali angka nasional). Di %aluku sendiri dari data yang beredar didapatkan hasil baha penularan yang paling mempengaruhi peningkatan jumlah penderita !I"#AIDS adalah meningkatnya angka seks bebas di kalangan masyarakat terutama remaja yang baru berkembang.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah 2 . ;ntuk menambah pengetahuan mengenai penyakit infeksi tropis yang sedang endemis di %aluku khususnya !I"#AIDS. . ;ntuk
memastikan
penyebab pasti penyebaran !I"#AIDS khususnya
di
%aluku#Ambon. . Sebagai sarana pembelajaran dalam pembuatan makalah epidemiologi. 4. ;ntuk memenuhi tugas kuliah pada mata kuliah Ilmu 0esehatan %asyarakat. 1.3 Metode
%etode penulisan makalah yang dilakukan oleh penulis adalah menggunakan media elektronik dengan memanfaatkan layanan akses internet untuk mengakses data.
1.4 Ruang Lngku!
1enyebaran !I"#AIDS di Ambon semakin meningkat, untuk itu dilakukan penyelidikan penyakit ini pada hampir seluruh daerah di kota Ambon, mengingat kalau !I"#AIDS belum ada obat penyembuhannya.
BAB II TIN"AUAN PU#TA$A
2.1 Pengertan
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (sindrom) yang timbul karena menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi 5irus !I". !uman Immunodeficiency "irus (atau disingkat !I") yaitu 5irus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. 'rang yang terkena 5irus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. %eskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan 5irus, namun penyakit ini belum benar$benar bisa disembuhkan. !I" adalah retro5irus yang biasanya menyerang organ$organ 5ital sistem kekebalan manusia, seperti sel < =D4> (sejenis sel <), makrofag, dan sel dendritik. !I" merusak sel < =D4> secara langsung dan tidak langsung, padahal sel < =D4>
dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. 8ila !I" telah membunuh sel < =D4> hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari ** per mikroliter (?@) darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut !I" akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi !I" aal, dan akhirnya AIDS yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel < =D4> di dalam darah serta adanya infeksi tertentu. 2.2 Mater %enetk HI&
!I" memiliki diameter **$-* nm dan berbentuk sferis (spherical) hingga o5al karena bentuk selubung yang menyelimuti partikel 5irus. Selubung 5irus berasal dari membran sel inang yang sebagian besar tersusun dari lipida. Di dalam selubung terdapat bagian yang disebut protein matriks. 8agian internal dari !I" terdiri dari dua komponen utama, yaitu genom dan kapsid. enom adalah materi genetik pada bagian inti 5irus yang berupa dua kopi utas tunggal 7/A. Sedangkan, kapsid adalah protein yang membungkus dan melindungi genom. 8erbeda dengan sebagian besar retro5irus yang hanya memiliki tiga gen (gag, pol, dan en5), !I" memiliki enam gen tambahan (5if, 5pu, 5pr, tat, ref, dan nef). en$gen tersebut disandikan oleh 7/A 5irus yang berukuran : kb. 0esembilan gen tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan fungsinya, yaitu gen penyandi protein struktural (ag, 1ol, Bn5), protein regulator (
Seperti 5irus lain pada umumnya, !I" hanya dapat bereplikasi dengan memanfaatkan sel inang. Siklus hidup !I" diaali dengan penempelan partikel 5irus (5irion) dengan reseptor pada permukaan sel inang, di antaranya adalah =D4, ==7-, dan ==7-. Sel$sel yang menjadi target !I" adalah sel dendritik, sel <, dan makrofaga. Sel$sel tersebut terdapat pada permukaan lapisan kulit dalam (mukosa) penis, 5agina, dan oral yang biasanya menjadi tempat aal infeksi !I". Selain itu, !I" juga dapat langsung masuk ke aliran darah dan masuk serta bereplikasi di noda limpa.
Setelah menempel, selubung 5irus akan melebur (fusi) dengan membran sel sehingga isi partikel 5irus akan terlepas di dalam sel. Selanjutnya, enEim transkriptase balik yang dimiliki !I" akan mengubah genom 5irus yang berupa 7/A menjadi D/A. 0emudian D/A 5irus akan dibaa ke inti sel manusia sehingga dapat menyisip atau terintegrasi dengan D/A manusia. D/A 5irus yang menyisip di D/A manusia disebut sebagai pro5irus dan dapat bertahan cukup lama di dalam sel. Saat sel terakti5asi, enEim$enEim tertentu yang dimiliki sel inang akan memproses pro5irus sama dengan D/A manusia, yaitu diubah menjadi m7/A. 0emudian, m7/A akan dibaa keluar dari inti sel dan menjadi cetakan untuk membuat protein dan enEim !I". Sebagian 7/A dari pro5irus yang merupakan genom 7/A 5irus. 8agian genom 7/A tersebut akan dirakit dengan protein dan enEim hingga menjadi 5irus utuh. 1ada tahap perakitan ini, enEim protease 5irus berperan penting untuk memotong protein panjang menjadi bagian pendek yang menyusun inti 5irus. Apabila !I" utuh telah matang, maka 5irus tersebut dapat keluar dari sel inang dan menginfeksi sel berikutnya. 1roses pengeluaran 5irus tersebut melalui pertunasan, di mana 5irus akan mendapatkan selubung dari membran permukaan sel inang.
2.( Penularan Pen)akt HI&
!I" hanya dapat hidup di dalam tubuh manusia yang hidup dan hanya bertahan beberapa jam saja di luar tubuh. !I" tidak dapat menular melalui air ludah, air mata, muntahan, kotoran manusia dan air kencing, alaupun jumlah 5irus yang sangat kecil terdapat di cairan ini. !I" tidak ditemukan di keringat. !I" tidak dapat menembus kulit yang utuh dan tidak menyebar melalui sentuhan dengan orang yang terinfeksi !I", atau sesuatu yang dipakai oleh orang terinfeksi !I", saling penggunaan perabot makan atau minum, atau penggunaan toilet atau air mandi bergantian. !I"#AIDS hanya dapat ditularkan melalui beberapa cara sebagai berikut 2 2.(.1 Penularan Melalu Hu*ungan #ek'ual
1enularan (transmisi) !I" secara seksual terjadi ketika ada kontak antara sekresi cairan 5agina atau cairan preseminal seseorang dengan rektum, alat kelamin, atau membran mukosa mulut pasangannya. !ubungan
seksual reseptif tanpa pelindung lebih berisiko daripada hubungan seksual insertif tanpa pelindung, dan risiko hubungan seks anal lebih besar daripada risiko hubungan seks biasa dan seks oral. Seks oral tidak berarti tak berisiko karena !I" dapat masuk melalui seks oral reseptif maupun insertif. 0ekerasan seksual secara umum meningkatkan risiko penularan !I" karena pelindung umumnya tidak digunakan dan sering terjadi trauma fisik terhadap rongga 5agina yang memudahkan transmisi !I". 1enyakit menular seksual meningkatkan risiko penularan !I" karena dapat menyebabkan gangguan pertahanan jaringan epitel normal akibat adanya borok alat kelamin, dan juga karena adanya penumpukan sel yang terinfeksi !I" (limfosit dan makrofaga) pada semen dan sekresi 5aginal. 1enelitian epidemiologis dari Afrika Sub$Sahara, Bropa, dan Amerika ;tara menunjukkan baha terdapat sekitar empat kali lebih besar risiko terinfeksi AIDS akibat adanya borok alat kelamin seperti yang disebabkan oleh sifilis dan#atau chancroid. 7esiko tersebut juga meningkat secara nyata, alaupun lebih kecil, oleh adanya penyakit menular seksual seperti kencing nanah, infeksi chlamydia, dan trikomoniasis yang menyebabkan pengumpulan lokal limfosit dan makrofaga.
Alur penularan ini terutama berhubungan dengan pengguna obat suntik, penderita hemofilia, dan resipien transfusi darah dan produk darah. 8erbagi
dan menggunakan kembali jarum suntik yang mengandung darah yang terkontaminasi oleh organisme biologis penyebab penyakit (patogen), tidak hanya merupakan risiko utama atas infeksi !I", tetapi juga hepatitis 8 dan hepatitis =. 8erbagi penggunaan jarum suntik merupakan penyebab sepertiga dari semua infeksi baru !I" dan -* infeksi hepatitis = di Amerika ;tara, 7epublik 7akyat =ina, dan Bropa
di dunia
menerapkan keaspadaan
uni5ersal
untuk
mencegah penularan !I" melalui fasilitas kesehatan. 7esiko penularan !I" pada penerima transfusi darah sangat kecil di negara maju. Di negara maju, pemilihan donor bertambah baik dan pengamatan !I" dilakukan. /amun demikian, menurut &!', mayoritas populasi dunia tidak memiliki akses terhadap darah yang aman dan Fantara - dan * infeksi !I" dunia terjadi melalui transfusi darah yang terinfeksiG. 2.(.3 Penularan Ma'a Pernatal
cara bedah caesar, tingkat penularannya hanya sebesar . Sejumlah faktor dapat memengaruhi risiko infeksi, terutama beban 5irus pada ibu saat persalinan (semakin tinggi beban 5irus, semakin tinggi risikonya). %enyusui meningkatkan risiko penularan sebesar 4.
2., #'te- Ta+a!an Inek'
1ada bulan
September
tahun
**- &orld
!ealth 'rganiEation (&!')
mengelompokkan tahapan infeksi dan kondisi AIDS untuk pasien dengan !I"$ sebagai berikut 2 •
Stadium I2 infeksi !I" asimtomatik dan tidak dikategorikan sebagai AIDS
•
Stadium II2 termasuk manifestasi membran mukosa kecil dan radang saluran pernafasan atas yang berulang
•
Stadium III2 termasuk diare kronik yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari sebulan, infeksi bakteri parah, dan tuberkulosis.
•
Stadium I"2 termasuk toksoplasmosis otak, kandidiasis esofagus, trakea, bronkus atau paru$paru, dan sarkoma kaposi. Semua penyakit ini adalah indikator AIDS.
BAB III PEMBAHA#AN 3.1 Anal'' De'kr!t /t-e0 !lae0 !er'on
Analisis dilakukan berdasarkan pendekatan time, place and person sebagai berikut 2 a. ambaran epidemiologi menurut aktu (time) 1enyebaran !I"#AIDS di kota Ambon beraal dari tahun ::6, penularannya terjadi dari para pelaut$pelaut kapal asing yang bermuara di pelabuhan$ pelabuhan di Ambon dan melakukan hubungan seksual deng 1S0, kemudian dari 1S0 menularkannya kepada masyarakat kota Ambon melalui hubungan seks. 0ur5a epidemiologi penderita penyakit !I"#AIDS di Ambon dapat dilihat sebagai berikut 2
KURVA EPIDEMI HIV/AIDS DI AMBON 100 90 80
79
81
58
58
70 60 50 32 27
30 10
64
HIV AIDS
45
40 20
87
36 25
32 27
14 6
17
7 6 0 1 0 1996 2002 2003 2004 2005 2006 2008 2009 2010 2011
8erdasarkan kur5a diatas, terlihat jelas baha terjadi peningkatan tiap tahunnya baik yang menderita !I" ataupun AIDS di Ambon. Dari data yang diperoleh baha sampai maret * jumlah penderita !I" sebanyak - orang dan AIDS sebanyak + orang. Sehingga total keseluruhan penderita !I"#AIDS di kota Ambon sebanyak 3: orang. b. ambaran epidemiologi menurut tempat (place) %enurut data yang didapat, penyebaran !I"#AIDS meluas ke seluruh daerah di kota Ambon. Dari -* desa yang ada di 0ota Ambon sudah :3 persen terjangkit 5irus mematikan tersebut dan tinggal dua desa saja yang belum
c. ambaran epidemiologi berdasarkan indi5idu (person)
8erdasarkan indi5idu dapat dilihat dalam distribusi umur dan jenis kelamin yaitu sebagai berikut2 pengidap !I"#AIDS menurut kelompok umur di 0ota Ambon tahun ::6 hingga %aret *, yakni kelompok umur $4 tahun 3 orang, kelompok umur -$4 tahun : orang, kelompok umur -$: tahun : orang, kelompok umur *$: tahun ++ orang, kelompok umur *$: tahun 6 orang, kelompok umur 4*$4: tahun 4 orang, kelompok umur -*$-: tahun : orang dan lebih dari 6* tahun orang. FSedangkan untuk kelompok umur yang mengidap AIDS, antara lain kurang dari satu tahun * orang, kelompok umur $4 tahun orang, kelompok umur -$4 tahun : orang, kelompok umur -$: tahun * orang, kelompok umur *$: tahun 4 orang, kelompok umur *$: tahun ** orang, kelompok umur 4*$4: tahun 6 orang dan, kelompok umur -*$-: tahun - orang, serta lebih dari 6* tahun orangG. Dan pengidap !I"#AIDS menurut jenis kelamin di 0ota Ambon dari tahun ::6 sampai %aret * yakni laki$laki -* orang, sedangkan perempuan : orang. F1engidap !I"#AIDS menurut kelompok resiko di Ambon tahun ::6$%aret * masing$masing hetero seC - orang, homo seC 4+ orang, ID; -+ orang, perinatal +- orang dan donor darah orang.
3.2 $erentanan dan keke*alan
penyakit
lainnya
menjadi
masalah
kesehatan
masyarakat
yang
memprihatinkan. Interkasi utama yang sampai saat ini diketahui adalah interaksi !I" dengan %ycobacterium
namun jika mereka terinfeksi !I" maka risikonya menjadi 6* 3* terkena <8. Interaksi antara !I" dengan %tbc mengakibatkan terjadinya penderita <8 paralel dengan !I"#AIDS. Di negara$negara Sub Sahara didaerah perkotaan *- orang deasa mengalami infeksi !I" dan %tbc secara bersamaan (FDual InfectionG), didaerah ini angka pre5alensi <8 meningkat -* kali lipat pada pertengahan tahun ::*an.
1enyebab utama banyaknya kasus !I"#AIDS adalah heteroseksual atau hubungan seks bebas dan penggunaan narkoba suntik (Injection Drug ;se#ID;). Dari data yang ada hampir :* penyebaran 5irus !I"#AIDS disebabkan kedua perilaku tsb. %araknya pergaulan bebas (pornografi dan pornoaksi) di kalangan muda$mudi ditambah dengan kemajuan teknologi semakin mempermudah para muda$mudi untuk mengakses hal$hal yang berkaitan dengan kehidupan serba bebas.
A adalah abstinensia, artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
•
8 adalah be faithful, artinya jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja.
•
= adalah condom, artinya jika memang cara A dan 8 tidak bisa dipatuhi maka harus digunakan alat pencegahan dengan menggunakan kondom.
Stigma (cap buruk) sering kali menyebabkan terjadinya diskriminasi dan pada gilirannya mendorong munculnya pelanggaran hak asasi manusia (!A%) bagi orang yang dengan !I" dan AIDS dan keluarganya. Stigma dan diskriminasi memperparah epidemi !I" dan AIDS. %ereka menghambat usaha pencegahan dan peraatan dengan memelihara kebisuan dan penyangkalan tentang !I" dan AIDS seperti juga mendorong keterpinggiran orang yang hidup dengan !I" dan AIDS dan mereka yang rentan terhadap infeksi !I". Diskriminasi terjadi ketika pandangan negatif mendorong orang atau lembaga untuk memperlakukan seseorang secara tidak adil yang didasarkan pada prasangka mereka akan status !I" seseorang. =ontoh$contoh diskriminasi meliputi para staf rumah sakit atau penjara yang menolak memberikan pelayanan kesehatan kepada orang yang hidup dengan !I" dan AIDSJ atasan yang memberhentikan pegaainya berdasarkan status atau prasangka akan status !I" merekaJ atau keluarga#masyarakat yang menolak mereka yang hidup, atau dipercayai hidup, dengan !I" dan AIDS.
Di Ambon sendiri sudah banyak langkah$langkah penanganan yang dilakukan dinas kesehatan untuk meminimalisir naiknya angka pengidap !I"#AIDS di tahun *, yakni sudah melakukan sur5ei !I" dan I%S dengan sasaran anita pekerja seks dan karyaan karaoke, pub, kafe, tukang ojek, supir taksi, anak buah kapal asing yang dilakukan di 11/
%asyarakat sebagai pengendali kehidupan sosial memiliki fungsi strategis dalam perencanaan dan penanggulangan !I"#AIDS. Dari anggota masyarakat terkecil (keluarga) hingga berbagai organisasi#lembaga masyarakat harus ikut berperan aktif dalam menangani masalah ini. 1eran strategis masyarakat dalam penanggulangan !I"#AIDS antara lain 2 •
1artisipasi aktif para tokoh masyarakat yang dianggap sebagai panutan masyarakat ikut andil dalam menjalankan program$program pencegahan dan penanggulangan !I"#AIDS. Sebagai teladan masyarakat, maka mereka harus menjadi penggerak pertama untuk menanggulangi !I"#AIDS dan turut menciptakan lingkungan yang kondusif setidaknya di lingkungan sekitarnya.
•
%emberdayakan lembaga keagamaan dan adat seoptimal mungkin di tengah masyarakat dengan cara lebih giat mendakahkan syiar agama dan akhlakul karimah (akhlak terpuji). %ereka adalah para tokoh agama yang senantiasa memberikan pemahaman agama kepada masyarakat dan memoti5asi 'D!A untuk terus mendekatkan diri kepada Sang 1encipta serta senantiasa melakukan yang terbaik selama hidupnya.
•
%engoptimalkan peran @embaga Sadaya %asyarakat (@S%) agar selalu memberikan
yang
terbaik
bagi
masyarakat
khususnya
mengenai
penanggulangan !I"#AIDS. •
%emberdayakan peran lembaga pendidikan (sekolah#perguruan tinggi) sebagai tempat membina anak didiknya menjadi manusia yang intelektual hendaknya tetap mementingkan nilai moral agama. %anusia yang berkualitas adalah manusia yang mampu memadukan antara I1
•
%engoptimalkan peran media massa baik cetak maupun elektronik mampu membentuk karakter pemikiran masyarakat. 1enyebaran informasi tentang !I"#AIDS dapat diekspos lebih luas dan cepat bila dibandingkan dengan cara manual (face to face). Informasi mendalam tentang penanggulangan !I"#AIDS akan sampai ke tangan masyarakat lebih sempurna melalui media massa karena masyarakat selalu menonton tayangan tele5isi dan membaca koran#tabloid.
3., Peran $eluarga Dala- Penanggulangan HI&AID#
0eluarga sebagai anggota masyarakat yang paling kecil memiliki peranan yang amat sangat penting dalam menanggulangi infeksi !I"#AIDS. 0eluarga memegang peran utama dalam menjadi pendidik moral terutama orang tua karena orang tua adalah guru pertama bagi anak$anaknya yang mengajarkan etika dan moral. 'rang tua harus peka terhadap problematika yang dihadapi anaknya dan mampu memberikan solusi terbaik baginya khususnya bagi orang tua yang memiliki anak yang mengidap !I"#AIDS. 'rang tua yang memiliki anak pengidap !I"#AIDS diharapkan selalu memberikan moti5asi positif dan menge5aluasi diri terhadap kehidupan keluarganya karena bisa jadi aal keburukan anaknya berasal dari kondisi keluarganya dan senantiasa membantu anaknya setiap saat.
BAB I& PENUTUP 4.1 $e'-!ulan Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah 2
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (sindrom) yang timbul karena menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi 5irus !I". !uman Immunodeficiency "irus (atau disingkat !I") yaitu 5irus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. 'rang yang terkena 5irus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. %eskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan 5irus, namun penyakit ini belum benar$benar bisa disembuhkan. !I" adalah retro5irus yang biasanya menyerang organ$organ 5ital sistem kekebalan manusia, seperti sel < =D4> (sejenis sel <), makrofag, dan sel dendritik. !I" merusak sel < =D4> secara langsung dan tidak langsung, padahal sel < =D4> dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. 8ila !I" telah membunuh sel < =D4> hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari ** per mikroliter (?@) darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut !I" akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi !I" aal, dan akhirnya AIDS yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel < =D4> di dalam darah serta adanya infeksi tertentu. 1encegahan !I"#AIDS dapat dilakukan dengan sistem A8=. Sampai sekarang penyakit ini belum ada obat penyembuhannya. 4.2 #aran Saran dari penulisan makalah ini adalah2 1enyakit !I"#AIDS ini sampai sekarang masih belum ada obat penyembuhannya,
tapi penyakit ini masih bisa di cegah, yaitu dengan A8=. ;ntuk itu peran orang tua, masyarakat dan pemerintah sangat berpengaruh dalam proses pembentukan pribadi tiap indi5idu. F@ebih baik mencegah daripada mengobatiG. DAH
. http2##.moluken.com#*#*4##*$bayi$di$ambon$terindikasi$terjangkit$ hi5aids# . http2##ambon.go.id#indeC.phpKoptionLcomMcontentN5ieLarticleNidL3*2tren$ kasus$hi5aids$di$kota$ambon$terus$meningkat . http2##.radiodms.com#indeC.php#informasi#-64$4*$orang$positif$hi5aids 4. http2##regional.kompasiana.com#*#*#+#kota$ambon$maluku$ B3*:3raanB3*::$penyebaran$hi5aids# 5. http://www.moluken.com/2012/04/12/30!"#$%$"m!onte&$n%$k"'$ te&("n)k$th$*"$%'/