1
A. JUDUL PROGR AM AM Identifikasi K adar adar Antioksidan Dalam Darah dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri. Spektrofotometri. B. LATAR ATAR BE BEL LAKANG AKANG Salah satu zat yang sangat penting untuk menjaga untuk menjaga kesehatan tubuh adalah antioksidan.A antioksidan.Antioksidan adalah molekul yang menghambat dan menetrealisir radikal bebas.Zat ini sangat bermanfaat untuk mencegah terjadiny terjadinya peny enyakit yang ditimbulkan oleh radikal bebas.p bebas. peny enyakit yang sering di hubungkan dengan radikal bebas diantarany diantaranya peny enyakit kanker,serangan jantung, serta penuaan dini. Beberap eberapa tahun terakhir orang yang terserang peny enyakit kanker dan serangan jantung semakin bany banyak. Hal ini dap dapat disebabkan karena tubuh manusia yang terlalu bany banyak menerima paparan radikal bebas terutama dari lingkungan sekitarny sekitarnya yang bany banyak mengandung racun dan polusi. peny enyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkanwaktu bertahun-tahun untuk peny enyakit tersebut menjadi nyata. R adikal adikal bebas yangmengambil elektron dari sel tubuh manusia dap dapat meny menyebabkan perubahan struktur DNA DNA sehingga timbulah sel-sel mutan. Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun,maka dap dapat menjadi peny enyakit kanker. Lipid yang seharusny seharusnya menjaga kulit agar tetap tetap segar berubah menjadi lip lipid peroksida karena bereaksi dengan radikal bebas sehingga memp mempercep ercepat penuaan. Selain itu, oksigen reaktif dap dapat meningkatkan kadar LDL (low density lipoprotein) lipoprotein) yang kemudian menjadi peny enyebab penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Akibatny kibatnya timbullah artherosklerosis atau lebih dikenal dengan peny enyakit jantung koroner. Mengingat sangat pentingny entingnya antioksidan untuk menangkalbaha ya radikal bebas maka identifikasi kadar antioksidan dalam tubuh sangat di perlukan.D erlukan.Dengan memeriksa status antioksidan maka dap dapat diketahui informasi tentang kap kapasitas status antioksidan seseorang.S seseorang.Serta untuk menilai day daya tahan tubuh atau paerlindungan tubuh terhadap terhada p serangan radikal bebas.Untuk selanjutny selanjutnya dap dapat di tentukan perlu tidakny tidaknya terap tera pi atau sup suplemen antioksidan, dan dap dapat dilakukan upaya untuk mencegah timbulny timbulnya peny enyakit yang berkaitan dengan radikal bebas, serta memantau terap terapi / pemberian pemberian sup suplemen antioksidan. Salah satu pemeriksaan laboratorium untuk menilai sistem antioksidan tubuh yaitu Status Antioksidan Total (SAT), (SAT), merup merupakan pemeriksaan untuk mengukur kap kapasitas dan aktivitas total antioksidan yang terdap terda pat dalam tubuh.D tubuh. Dalam pengertian klinis yang sering dianggap dianggap sebagai antioksidan total adalah antioksidan yang memp mempuny unyai berat molekul besar (antioksidan primer ) serta berfungsi mencegah terbentukny terbentuknya radikal bebas, dalam hal ini : SOD (Super (Super oksida dismutase) dismutase) dan Glutation peroksidase (GPx). (GPx). Akan tetap tetapi selama ini pengukuran kadar antioksidan dalam tubuh sangat jarang. Biasany iasanya pengukuran dilakukan dengan cara kimia serta kalaup kalaupun ada alat otomatis, harg har gany an ya masih relatif sangat relatif sangat mahal. Untuk mengetahui status antioksidan total(SAT) total(SAT) dalam tubuh maka dap dapat diukur kadar SOD (Super (Super oksida dismutase) dismutase ) dan Glutation peroksidase (GPx) dalam darah. Oleh karena itu identifikasi kadar antioksidan dalam darah dengan
2
menggunakan metode spektrofotomeri merupakan salah satu upaya identifikasi kadar antioksidan dalam darah. Secara teoritis kalau kadar ini dalam darah dapat ditentukan maka dapat diprediksi adanya bahaya radikal bebas. Selain itu cara ini dapat memberikan solusi identifikasi kadar antioksidan dalam darah yang efektif dan efesien dari segi penggunaan maupun segi biaya. C.
RUMUSAN MASALAH Pada perangkat pendeteksi kadar antioksidan dalam darah ini digunakan sensor cahaya untuk mendeteksi gelombang cahaya yang dibiaskan oleh sampel darah. K eluaran dari sensor berupa sinyal listrik akan di teruskan ke komputer untuk diproses sekaligus hasilnya akan ditampilkan pada layar komputer. Hasil yang didapat akan dianalisis untuk mencari hubungan antara kadar antioksidan dalam darah dengan tegangan keluaran sensor. D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitianini adalahmengidentifikasi atau mengukur kadar antioksidan dalam darah dengan metode spektrofotomeri dan diproses komputer. Identifikasi atau pengukur tersebut akandianalisis hubungan antara kadar antioksidan dalam darah dengan tegangan keluaran sensor dan diharapkan mempunyai keakuratanyang dapat ter percaya. E. LUAR AN YANG DIHAR APKAN Dari penelitian ini diharapkan menghasikan metodeidentifikasikadar antioksidan dalam darahkemudian dapat diaplikasikan dalam bentuk alat pengukur kadar antioksidan dalam darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan ketersediaan alat yang mempunyai keunggulan dalam hal efisiensi dan biaya. Selain itu alat ini di harapkan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat. K EGUNAAN Penelitian ini bermanfaat untuk memudahkan cara identifikasi kadar antioksidan dalam darah dengan keakuratan yang cukup baik sehingga dapat diaplikasikan dalam bidang medis sebagai salah satu alternatif dalam pengidentifikasi kadar antioksidan dalam darah. F.
G. TINJAUAN PUSTAKA G.1 Antioksidan Dan R adikal Bebas Antioksidan adalah molekul yang menghambat dan menetrealisir radikal bebas.Zat ini sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit yang di timbulkan oleh radikal bebas.Cara kerja senyawa antioksidanadalah bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif yang relatif stabil. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas. R adikal bebas merupakan suatu atom, molekul, atau senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak ber pasangan dalam orbital
3
luarnya.K arena kehilangan pasangannya itu, sifatnya menjadi tidak stabil, reaktif.dan radikal. Akibatnya, radikal bebas selalu berusaha mencari pasangan elektron yakni merebut elektron dari molekul lain yang di sebut reaksi oksidasi. R eaksi oksidasi dapat menghasilkan radikal bebas baru dan memicu reaksi berantai sehingga jumlah radikal bebas semakin banyak. R eaksi oksidasi berujung pada timbulnya suatu penyakit. Efek oksidatif radikal bebas dapat menyebabkan peradangan dan penuaan dini. Lipid yang seharusnya menjaga kulit agar tetap segar berubah menjadi lipid peroksida karena bereaksi dengan radikal bebas sehingga mempercepat penuaan. K anker pun disebabkan oleh oksigen reaktif yang intinya memacu zat karsinogenik, sebagai faktor utama kanker. Selain itu, oksigen reaktif dapat meningkatkan kadar LDL (low density lipoprotein ) yang kemudian menjadi penyebab penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Akibatnya timbullah artherosklerosis atau lebih dikenal dengan penyakit jantung koroner. Antioksidan ini terdiri dari berbagai macam komponen baik intraselular (di dalam sel/endogen), maupun ekstraselular (di luar sel/eksogen). Antioksidan terbagi menjadi dua yaitu antioksidan enzim dan vitamin. Antioksidan enzim meliputi superoksida dismutase (SOD), katalase dan glutation peroksidase (GSH.Pr x).Antioksidan vitamin lebih populer sebagai antioksidan dibandingkan enzim.Antioksidan vitamin mencakup alfa tokoferol (vitamin E), beta karoten dan asam askorbat (vitamin C). Terdapat 3 kelompok antioksidan dalam tubuh: 1. Primary Antioxidants (Antioksida Primer ). Bekerja dengan cara mencegah pembentukan radikal bebas baru. Contoh: SOD (Superoxide Dismutase), GPx (Glutathione Peroxidase), dan Protein Pengikat Metal (Metal Binding Protein) seperti Ferritin atau Ceruloplasmin. 2. Secondary Antioxidants (Antioksidan Sekunder ). Berfungsi menangkap senyawa radikal serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh: Vitamin E (alpha-tokoferol), Vitamin C (askorbat), beta-karoten, Asam urat, Flavonoid, Bilirubin dan Albumin. 3. T ertiary Antiokxidants (Antioksidan Tersier ). Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas. Contoh: enzim-enzim yang memperbaiki DNA dan metionim sulfoksida reduktase. K eseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.Stres oksidatif adalah ketidak seimbangan antara radikal bebas dan antioksidan yang dipicu oleh dua kondisi umum; kurangnya antioksidan dan kelebihan produksi radikal bebas.
4
G.2 Darah G.2.1 Konsep dasar tentang darah Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Darah terdiri daripada beberapa jenis kor puskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 % sampai 47%. Bagian sekitar 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. K or puskula darah terdiri dari: y Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%). Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi.Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen.Sel darah merah juga ber peran dalam penentuan golongan darah.Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. y K eping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%) Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah y Sel darah putih atau leukosit (0,2%). Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri.Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia. Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:Air : 91,0%, Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen), Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dll).Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung albumin, bahan pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis protein, berbagai jenis garam. G.2.2 Antioksidan dalam darah Dalam pengertian klinis yang sering dianggap sebagai antioksidan total adalah antioksidan yang mempunai berat molekul besar (primer ) serta berfungsi mencegah terbentuknya radikal bebas, dalam hal ini : SOD (Superoksida dismutase) dan Glutation peroksidase (GPx). K adar mereka berkisar : 1,30 s/d 1,77 mmol/L (SOD: 1,102 s/d 1,601 /g Hb, Gpx: 27,5 s/d 73,6 /g Hb). Secara teoritis kalau kadar ini dalam darah dapat ditentukan maka dapat diprediksi adanya bahaya radikal bebas, dengan sekaligus memberikannya antioksidan serta dapat mengikuti efektifitas berbagai pengobatan.
5
G.3Cahaya Gelombang cahaya merupakan gelombang elektromaknetik, yang biasanya di karakteristik dengan panjang gelombang, cepat rambat gelombang, frekuensi gelombang dan sebagainya.Panjang gelombang didefinisikan sebagai jarak antar dua titik maksimum atau dua titik minimum yang berdekatan.Sedangkan frekuensi di definisikan banyaknya gelombang yang melewati suatu titik dalam satu detik. Cepat ranbant gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu satuan waktu.Hubungan antara panjang gelombang, frekuensi, dan cepat rambat gelombang adalah di nyatakan dengan:
Dengan
8
c : cepat rambat gelombang cahaya ( 3 x 10 m/s) f : frekuensi gelombang (Hz) : panjang gelombang (m) Gelombang elektromagnetik mempunyai spektrum dengan rentang panjang gelombang yang sangat lebar yaitumulai dari 106sampai 10-12. Dari berbagai macam panjang gelombang yang ada hanya sebagian kecil yang dapat dilihat oleh mata yaitu pada rentang panjang gelombang tampak yang berkisar antar 400 nm sampai 700 nm. G.4Spektrofotometer Hukum beer menyatakan bahwa suatu larutan akan mengabsorbsi sejumlah energi tertentu apabila larutan tersebut dikenai radiasi elektromagnetik. Absorbsi yang terjadi dapat dinyatakan dengan rumus : Dengan P0 : Intensitas radiasi yang mengenai larutan P : intensitas radiasi yang diteruskan larutan a : faktor absorbsi L : Panjang jalur yang dilewati cahaya C : K onsentrasi larutan pengabsorbsi Besaran yang umum di pakai dalam spektrofotometri yang menyatakan hubungan antara P dan P0adalah transmittance(T), biasanya dinyatakan dalam persen (%). Hubunga antara T, P, dan P0adalah sebagai berikut K arena hubungan antara konsentrasi dan transmittanceadalah eksponensial, maka akan lebih mudah menyatakan hubungan ini dengan suatu besaran yang di sebut absorbance(A), dengan persamaan: Besarnya absorbsi ditentukan oleh panjang gelombang yang digunakan. Daerah panjang gelombang dimana terjadi absorbsi maksimum merupakan parameter penting untuk analisa kuantitatif dengan prinsip spektrofotometri karena pengukuran pada daerah ini akan memberikan hubungan yang linear antara absorbance (A) dan konsentrasi (C).
6
Menurut C airns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk. Spektrofotometer dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi larutan dengan menggunakan prinsip spektrofotometri. Pengukuran kadar antioksidan dalam darah juga dapat dilakukan dengan menggunakan cara tersebut. Secara ringkas cara kerja dari alat tersebut adalah darah yang sudah dilarutkan dengan pelarut dengan perbandingan tertentu ditempatkan dalam sebuah kuvet (Tempat sampel darah), kemudian berkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 500 s/d 600 nm dilewatkan melalui kuvet tersebut. Setelah dilewatkan kuvet cahaya di tangkap oleh sensor cahaya untuk diukur intensitasnya Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 penting yaitu : G.4.1 Sumber Cahaya Sebagai sumber cahaya haruslah dalam range cahaya dimana cahaya terabsorbsi maksimum. Sumber cahaya diusahakan mempunyai pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi .Sumber cahaya yang digunakan harus spesifik karena dalam metode spektrofotometri serat optik panjang gelombang sumber cahaya yang digunakan harus sama atau setidaknya mendekati panjang gelombang serapan . Tabel 1.panjang gelombang dari berbagai warna cahaya) Warna tertransmisi*) (nm) No Warna yang terabsobsi (K omplemen) 1 Violet K uning ± Hijau 400 ± 435 Biru K uning 2 435 ± 480 Hijau ± Biru Jingga 3 480 ± 490 4 490 ± 500 Biru - Hijau Merah 5 500 ± 560 Hijau Ungu 560 ± 580 6 K uning - Hijau Violet 7 580 ± 595 K uning Biru 8 Jingga Hijau ± Biru 595 ± 610 9 610 ± 750 Merah Biru ± Hijau *) Warna larutan G.4.2 Monokromator Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda (terdispersi). G.4.3 Cuvet Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca
7
mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible). G.4.4Sensor cahaya Peranan sensor cahaya penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang.sensor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya di proses dikomputer. G.5 Operasional Amplifier (Op- Amp) Operasional ampifier (Op-Amp) merupakan rangkaian elektronika yang didesain agar dapat digunakan dalam berbagai tujuan hanya dengan sedikit menambahkan komponen luar. Op Amp mempunyai 5 terminal dasar , yaitu: dua untuk suplay daya,dua untuk masukan(input), satu untuk keluaran (output). Op-Amp yang idea adalah mempunyai sifat-sifat berikut: y Impedansi input yang tinggi. y Impedansi output yang rendah, sehinga tidak ada pengaruh pembebanan. y Mempunyai penguat yang sangat tinggi. y Mempunyai bandwidth yang lebar. G.6ADC (Analog To Digital Converter) ADC digunakan untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyalsinyal digital yang berupa kode-kode biner, sehingga dapat digunakan sebagai data yang dapat diolah komputer dengan bantuan perangkagkat lunak.Faktor penting yang menentukan spesifikasi ADC adalah resolusi. R esolusi adalah jumlah level teganagan output yang dapat dihasilkan oleh ADC. Sebagai contoh ADC dengan resolusi 8 bit dapat menghasilkan 256 level tegangan output yang berbeda. Untuk tujuan mengkonversi sinyal-sinyal tegangan yang ada menjadi sinyal-sinyal teganagan yang kita inginkan dapat digunakan deferensial applifier. Deferensial amplifier merupakan merupakan suatu penguat deferensial yang bisa mengukur maupun memperkuat sinyal-sinyal yang ada hingga menjadi jauh lebih besar dan sesuai dengan yang diinginkan. Perubahan level tegangan output ini menunjukkan perubahan tiap bit dari 00000000 sampai 11111111. Sedangkanperbedaan tegangan tiap bit-nya tergantung dari besar tegangan inputnya.
8
H. METODE PELAK SANAAN H.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan Februari sampai Juni 2011. R encana perancangan spektrofotometer secara keseluruhan akan dilaksanakan dilaboratorium fisika Instrumentasi Unair. Pengambilan sampel darah untuk pengujian akan di rencanakan di laboratorium Larissa, yaitu laboratorium yang sudah diakui di daerah surabaya. H.2 Bahan Dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Darah dan pelarut darah. Adapun komponen komponen dasar alat yang digunakan adalah sumber cahaya, monokromator, sensor cahaya, Op-Amp, ADC (Analog To Digital Converter ), dan komponen elektronik pendukung lainnya. H.3Tahap Penelitian
Gambar 1. Diagram alir penelitian
H.4.1 Tahap Persiapan Pada tahap ini yang perlu dilakukan adalah menyiapkan komponenkomponenpendukung pembuatan alat sumber cahaya,monokromator, Sensor cahaya,Op-Amp,ADC (Analog To Digital Converter ) dan komponen elektronik pendukung lainnya.K omponen-komponen tersebut dapat diperoleh dari toko optik dan elektronika di Surabaya.
9
H.4.2 Perakitan alat Sumber cahaya yang digunakan harusnya cahaya monokromatis dengan panjang gelombang 500 s/d 600 nm.Panjang gelombang tersebuttermasuk dalam cahaya tampak, warna cahaya yang masuk dalam range tersebut adalah cahaya warna hijau dengan panjang gelombang 500 s/d 590 nm.Sehingga digunakan filter warna hijau untuk memperoleh cahaya monokromatisyang meloloskan cahaya dengan panjang gelombang 500-560 nm.Perancangan komponen elektronik secara keseluruhan adalah menggabungkan antara sensor cahaya, R angkaian Op-amp, ADC(Analog to Digital Converter ), dan K omputer. Adapun blok diagram alat secara keseluruhan sebagai berikut :
Gambar 2. Blok diagram alat Supaya kode biner dari ADC dapat dibaca oleh komputer kemudian diproses dan di tampilkan oleh komputer sesuai dengan yang diharapkan, maka harus ada software yang dapat melakukan itu semua di dalam komputer. Untuk melakuakan itu semua dalam penelitian ini digunakan bahasa pemrograman delphi 7. H.4.3Uji Coba Kinerja Alat Uji kinerja alat dilakukan dengan menguji peblok kemudian dilanjutkan dengan menguji seluruh peralatan. Urutan pengujianya sebagai berikut: 1. pengujian blok rangkaian penguat Op-Amp non Inverting dilakukan untukmendapatkan penguatan antara tegangan masukan dari sensor (V in) dan tegangan keluaran dari op- amp (V out ) dengan hubungan V out = a Vin , a adalah gain atau penguat dai op-amp. 2. Pengujian blok rangkaian penguat logaritmik dilakukan untuk mendapatkan hubungan logaritmik antara masukan (V i) dan keluaran (V out ) dengan
hubungan
« out ! aT ln ¬
R3 »
in
R4
cc
¼ ½
3.
Pengujian blok rangkaian penguat instrumentasi dilakukan untuk mendapatkan hubungan logaritmik antara masukan (V i ) dan keluaran (V o ) dengan hubungan V o ! V R e f cV in
4.
Pengujian blok rangkaian pengali dilakukan untuk mendapatkan hubungan linier antara tegangan keluaran dari penguat logaritmik dengan besar
10
konsentrasi dengan hubungan
¡
out
!
¡
in
b a
.
Langkah langkah dalam uji coba alat adalah sebagai berikut: 1. Mengukur tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian sensor cahaya terhadap kadarantioksidan. 2. Mengukur tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian penguat kadarantioksidan. H.4.4 Pengambilan Data Data yang diperoleh dari percobaan ini berupa nilai kadar antioksidan dalam sampel darah dalam satuan ppm dan intensitas radiasi transmitan yang diterima sensor cahaya keluarannya berupa tegangan dalam satuan volt.
No.
Tabel 3. Tabel Ompong data pengukuran kadar antioksidan K adar antioksidan Pembacaan Tegangan K eluaran (ppm) 2 1
3
H.4.5 Variabel Penelitian Pada penelitian ini kadar antioksidan dalam darah merupakan variabel bebas, sedangkan beda intensitas antara I0 dan I merupakan variabel terikat dan tegangan keluaran sebagai variabel terukur. H.4.6Analisis data Data ± data yang diperoleh dari pengambilan data dinyatakandalam grafik tegangan keluaran terhadap kadar antioksidan. Tegangan keluaran menyatakan besarnya K adar antioksidan dalam darah. Semakin besar kadar antioksidan semakin besar pula tegangan keluaran. Grafik tersebut dianalisis dengan regresi linear y = ax +b kemudian dihitung koefisien korelasi grafik tersebut. Setelah mengetahui hubungan kadar antioksidan dengan tegangan keluar alat. maka dari hubungan tersebut dibuatkan program dengan bahasa program delphi 7 untuk mendisplaikan hasil pengukuran di layar komputer.
11
I. JADWAL K EGIATAN Penelitian ini akan dilakukan sesuai jadwal berikut : Tabel 3.4. Tabel jadwal pelaksanaan penelitian K egiatan Bulan ke
I
II
III
IV
V
Persiapan alat Perakitan alat Studi pustaka Pengambilan data Penulisan laporan
J. R ANCANGAN BIAYA NO Jenis Pengeluaran 1 Biaya penggunaan laboratorium Biaya penyediaan sampel 2 3 Biaya pembuatan alat Biaya transportasi 4 Biaya penyusunan laporan 5 Jumlah
R incian Anggaran (R p) 1.300.000 800.000 3.250. 000 500.000 250.000 6.100.000
12
K. DAFTAR PUSTAKA Herman Widodo Soemitro. 1992. P enguat operasional dan rangkain terpadu linear. Erlangga. jakarta Hidajat Burhan. 2005. P enggunaan Antioksidan P ada anak ( he use of Antioksidant in C hildren). Naskah lengkap C ontinuing Education Ilmu K esehatan Anak IV http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya : Akses 04 oktober 2010 http://id.wikipedia.org/wiki/Darah : Akses 04 oktober 2010 Muhammad Mulya dan Achmad Syahrani.1990Aplikasi analisis Spektrofotometri UV-VIS . Mechpiso Grafika. Surabaya M. Mulja dan A Syahrani.Aplikasi Analisis Spektrofotometri UV-VIS . Edisi Tahun 1990. Sapuan Imam, Msi. 2010. Materi kuliah interface, Jurusan Fisika. Universitas airlangga Surabaya Sheingold, Danial H. 1986Analog-Digital C onversional Handbook . Prentice Hall Wahyunik.2008. P engukuran kosentrasi Ion imbal ( Pb ) dalam Air menggunakan Dua serat Optik dengan berdiameter teras berbeda sebagai sensor. Skripsi Jurusan fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Surabaya ¢
¢
13
L. LAMPIR AN BIODATA PENELITI 1. K etua Pelaksana K egiatan a. Nama lengkap b. NIM c. Fakultas/Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk K egiatan
: Ahmad Zaini Arif : 080710243 : FSAINSTEK/Fisika : Universitas Airlangga : 9 Jam/Minggu
Ahmad Zaini Arif NIM 080710243 2.
Anggota pelaksana a. Nama lengkap b. NIM c. Fakultas/Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk K egiatan
: Abdul Halim : 080710242 : FSAINSTEK/Fisika : Universitas Airlangga : 9 Jam/Minggu
Abdul Halim NIM 080710242
3.
Anggota pelaksana a. Nama lengkap b. NIM c. Fakultas/Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk K egiatan
: Yopi Cahyo : 080710276 : FSAINSTEK/Fisika : Universitas Airlangga : 9 Jam/Minggu
Yopi Cahya NIM 08071027 6 4.
Anggota pelaksana f. Nama lengkap g. NIM
: Athoillah : 080810 658
14
h. Fakultas/Jurusan i. Perguruan Tinggi j. Waktu untuk K egiatan
: FSAINSTEK/Matematika : Universitas Airlangga : 9 Jam/Minggu
Athoillah NIM 080810658
BIODATA DOSEN PEMBIMBING 1. Nama Lengkap dan Gelar : Delima Ayu Saraswati, ST 2. Golongan Pangkat dan NIP :139080807 : Dosen 3. Jabatan Pokok 4. Fakultas/Program Studi : FSAINSTEK/Fisika : Universitas Airlangga 5. Perguruan Tinggi 6. Bidang K eahlian : Fisika Teknobiomedik 7. Waktu untuk kegiatan PKM : 9 jam/minggu
Delima Ayu Saraswati, ST NIP. 139080807