IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PINJAL
1. Tujuan
Untuk mengidentifikasi jenis kelamin daripada pinjal
2. Landasan Te Teori ori Pinjal Pinjal adalah adalah adalah adalah jenis jenis serangg seranggaa yang yang masuk masuk dalam dalam ordo ordo Siphon Siphonapt aptera era yang yang secara secara morfol morfologi ogiss berben berbentuk tuk pipih pipih lateral lateral diband dibanding ing dengan dengan kutu kutu manusi manusiaa (Anopl (Anoplura) ura) yang yang berbentuk pipih tetapi rata atau hori!ontal khas yakni berbentuk pipih hori!ontal tidak bersayap tanpa mata majemuk maje muk memiliki dua oseli antena pendek tetapi t etapi kuat alat"alat mulut dimodifikasi dalam bentuk menusuk dan menghisap bagian ekstrnal tubuh memiliki struktur seperti sisir dan duri"duri bersifat ektoparasit pada he#an"he#an berdarah panas. Pinjal mempunyai mempunyai panjang 1$ % &' mm yang jantan biasanya biasanya lebih kecil dari yang betina. Pinjal merupakan salah satu parasit yang paling sering ditemui pada he#an kesayangan baik anjing maupun kucing. eskipun ukurannya yang kecil dan kadang tidak disadari pemilik he#an he#an karena karena tidak tidak menye menyebab babkan kan ganggu gangguan an kesehat kesehatan an he#an he#an yang yang serius serius namun namun perlu perlu diperhatikan bah#a dalam jumlah besar kutu dapat mengakibatkan kerusakan kulit yang parah bahkan menjadi ektor pemba#a penyakit tertentu. Pinjal termasuk ordo Siphonaptera yang mulanya dikenal sebagai ordo Aphniptera. *erdapat sekitar +''' spesies pinjal yang masuk ke dalam 2'' genus. Sekarang ini baru 2'' spesies pinjal yang telah diidentifikasi. Seringkali orang tidak dapat membedakan antara kutu dan pinjal. Pinjal juga merupakan serangga ektoparasit yang hidup pada permukaan tubuh inangn inangnya ya.. ,nangn ,nangnya ya terutama terutama he#an he#an peliha peliharaan raan seperti seperti kucing kucing dan anjing anjing juga juga he#an he#an lainnya seperti tikus unggas bahkan kelela#ar dan he#an berkantung. -igitan -igitan pinjal pinjal ini dapat dapat menimb menimbulk ulkan an rasa gatal gatal yang yang hebat hebat kemudi kemudian an berlan berlanjut jut hingga hingga menjadi radang kulit yang disebut flea bites dermatitis. Selain akibat gigitannya kotoran dan salia pinjal pun dapat berbahaya karena dapat menyebabkan radang kulit. 1. Klasifikasi Pinjal Pinjal masuk ke dalam ordo Siphonaptera yang pada mulanya dikenal sebagai ordo Aphnip Aphniptera tera.. rdo rdo Siphon Siphonapt aptera era terdiri terdiri atas tiga tiga super super famili famili yaitu yaitu Pulico Pulicoide idea a /opy /opysy syll llod odea ea dan dan /erat /eratop ophy hyllo lloid idea. ea. 0eti 0etiga ga supe superr famil familii ini ini terb terbag agii menj menjad adii Semb Sembil ilan an fami famili li yait yaitu u Puli Pulici cida dae e oph ophal alop opsy syll llid idae ae yst ystri rich chop opsy syll llid idae ae Pygl Pyglop opsy syll llid idae ae Step Stepha hano noci circ rcid idae ae acr acrop opsy syll llid idae ae ,sch ,schno nops psy yllid llidae ae dan dan /eratophillidae. 3ari semua famili dalam ordo Siphonaptera paling penting dalam bidang kesehatan he#an adalah famili Pulicidae. 2. Morfologi Pinjal Pinjal yang masuk ke dalam sub spesies /. felis formatipica memiliki dahi yang memanjang dan meruncing di ujung anterior. Pinjal betina tidak memiliki rambut pendek di belakang lekuk antenna. 0aki belakang dari sub spesies ini terdiri dari enam ruas dorsal dan manubriumnya tidak melebar di apical sedangkan pinjal yang
masuk ke dalam sun spesies /. felis formatipica memiliki dahi yang pendek dan melebar serta membulat di anterior. Pinjal pada sub spesies ini memiliki jajaran rambut satu sampai delapan yang pendek di belakang lekuk anten. 0aki belakang dari pinjal ini terdiri atas tujuh ruas dorsal dan manubrium melebar di apical. Pinjal merupakan merupakan insekta yang tidak memiliki memiliki sayap dengan tubuh berbentuk pipih bilateral dengan panjang 1$"&' mm yang jantan biasanya lebih kecil dari yang betina. 0edua jenis kelamin yang de#asa menghisap darah. Pinjal mempunyai kritin yang yang teba tebal. l. *iga iga segme segmen n thor thorak akss dike dikena nall seba sebaga gaii pron pronot otum um meso mesono notu tum m dan dan metanotum (metathoraks). Segmen yang terakhir tersebut berkembang baik untuk menu menunj njan ang g kaki kaki bela belakan kang g yang yang mend mendor oron ong g pinj pinjal al terse tersebu butt saat saat melo melonca ncat. t. 3i belakang pronotum pada beberapa jenis terdapat sebaris duri yang kuat berbentuk sisir yaitu ktenedium pronotal. Sedangkan tepat diatas alat mulut pada beberapa jenis terdapat sebaris duri kuat berbentuk sisir sis ir lainnya yaitu ktenedium genal. 3uri" duri tersebut sangat berguna untuk membedakan jenis pinjal. Pinjal betina mempunyai sebuah spermateka seperti kantung dekat ujung posterior abdomen sebagai tempat untuk menyimpan sperma dan yang ja ntan mempunyai alat seperti per melengkung yaitu aedagus atau penis berkitin di lokasi yang sama. 0edua jenis kelamin mmiliki struktur seperti jarum kasur yang terletak di sebelah dorsal yaitu pigidium pigidium pada tergit yang kesembilan. kesembilan. 4ungsinya 4ungsinya tidak diketahui diketahui tetapi barangkali sebagai alat sensorik. ulut ulut pinjal pinjal bertip bertipee penghi penghisap sap dengan dengan tiga tiga silet silet penusu penusuk k (epifar (epifaring ing dan stilet stilet maks maksil ila) a).. Pinjal memi memili liki ki ante antenn nnaa yang ang pend pendek ek terd terdir irii atas atas tiga tiga ruas ruas yang ang tersembunyi ke dalam lekuk kepala. +. Daur Hidup Pinjal Pinjal termasuk serangga serangga olometabol olometabolaus aus atau metamorpho metamorphosis sis sempurna sempurna karena daur daur hidupn hidupnya ya melalui melalui & stadium stadium yaitu yaitu 5 telur"l telur"lar ara"p a"pupa upa"de# "de#asa. asa. Pinjal Pinjal betina betina bertelur diantara rambut inang. 6umlah telur t elur yang dikeluarkan pinjal betina berkisar antara +"17 butir. Pinjal Pinjal betina betina dapat bertelur 2"8 kali sebanyak &''"$'' butir selama hidupnya.
1. *ahap *ahap *elur *elur Seekor kutu betina dapat bertelur $' telur per hari di he#an peliharaan. *elur *elurnya nya tidak tidak lengke lengket t mereka mereka mudah mudah jatuh jatuh dari dari he#an he#an peliha peliharaan raan dan menetas dalam dua atau lima hari. Seekor betina dapat bertelur sekitar 1.$'' telur di dalam hidupnya. *elur *elur berukuran panjang '$ mm oal dan ber#arna kepu keputih tih"p "put utih ihan an.. Perk Perkem emba bang ngan an telur telur ber berar arias iasii terga tergant ntun ung g suhu suhu dan dan kelembaban. *elur menetas menjagi lara dalam #aktu 2 hari atau lebih. 0erabang telur akan dipecahkan oleh semacam duri (spina) yang terdapat pada kepala lara instar pertama. 2. *ahap *ahap 9ara
Setelah menetas lara akan menghindar dari sinar ke daerah yang gelap sekitar rumah dan makan dari kotoran kutu loncat (darah kering yang dikeluarkan dari kutu loncat). 9ara akan tumbuh ganti kulit dua kali dan membuat kepompong dimana mereka tumbuh menjadi pupa. 9ara yang muncul bentuknya memanjang langsing seperti ulat terdiri atas + ruas toraks dan 1' ruas abdomen yang masing"masing dilengkapi dengan beberapa bulu" bulu yang panjang. uas abdomen terakhir mempunyai dua tonjolan kait yang disebut anal struts berfungsi untuk memegang pada substrata tau untuk lokomosi. 9ara ber#arna kuning krem dan sangat aktif dan menghindari cahaya. 9ara mempunyai mulut untuk menggigit dan mengunyah makanan yang bisan berupa darah kering feses dan bahan organic lain yang jumlahnya cukup sedikit. 9ara dapat ditemukan di celah dan retahkan lantai diba#ah karpet dan tempat"tempat serupa lainnya. 9ara ini mengalami tiga kali pergantian kulit sebelum menjadi pupa. Periode lara berlangsung selama :" 1' hari atau lebih tergantung suhu dan kelembaban. 9ara de#asa panjangnya sekitar 8 mm. 9ara ini akan menggulung hingga berukuran sekitar &;2 mm dan berubah menjadi pupa. Stadium pupa berlangsung dalam #aktu 1'"1: hari pada suhu yang sesuai tetapi bisa berbulan"bulan pada suhu yang kurang optimal dan pada suhu yang rendah bisa menyebabkan pinjal tetap terbungkus di dalam kokon. +. *ahap Pupa 9ama tahap ini rata"rata 7 sampai < hari. *ergantung dari kondisi cuaca ledakan populasi biasanya terjadi $ sampai 8 minggu setelah cuaca mulai hangat. Pupa tahap yang paling tahan dalam lingkungan dan dapat terus tidak aktif sampai satu tahun. Stadium pupa mempunyai tahapan yang tidak aktif atau makan dan berada dalam kokon yang tertutupi debris dan debu sekeliling. Stadium ini sensitie terhadap adanya perubahan konsentrasi /2 di lingkungan sekitarnya juga terhadap getaran. Adanya perubahan yang signifikan terhadap kedua factor ini menyebabkan keluarnya pinjal de#asa dari kepompong. udson dan Prince (1<7&) melaporkan pada suhu 288 =/ pinjal betina akan muncul dari kokon setelah $"7 hari sedangkan yang jantan setelah :"1' hari. &. *ahap 3e#asa 0utu loncat de#asa keluar dari kepompongnya #aktu mereka merasa hangat getaran dan karbon dioksida yang menandakan ada host di sekitarnya. Setelah mereka loncat ke host kutu de#asa akan ka#in dan memulai siklus baru. Siklus keseluruhnya dapat dipendek secepatnya sampai +"& minggu. Umur rata"rata pinjal sekitar 8 minggu tetapi pada kondisi tertentu dapat berumur hingga 1 tahun. Pinjal betina bertelur 2'"27 buah>hari. Selama hidupnya seekor pinjal bisa menghasilkan telur hingga 7'' buah. *elur bisa saja jatuh dari tubuh kucing dan menetas menjadi lara di retakan lantai atau celah kandang. Pertumbuhan lara menjadi pupa kemudian berkembang jadi pinjal de#asa berariasi antara 2'"12' hari.
Perilaku pinjal secara umum merupakan parasit temporal berada dalam tubuh saat membutuhkan makanan dan tidak permanen. 6angka hidup pinjal berariasi pada spesies pinjal tergantung dari makan atau tidaknya pinjal dan tergantung pada derajat kelembaban lingkungan sekitarnya. Pinjal tidak makan dan tidak dapat hidup lama di lingkungan kering tetapi di lingkungan lembab bila terdapat reruntuhan yang bisa menjadi tempat persembunyian maka pinjal bisa hidup selama 1"& bulan. Pinjal tidak spesifik dalam memilih inangnya dan dapat makan pada inang lain. Pada saat tidak menemukan kehadiran inang yang sesungguhnya dan pinjal mau makan inang lain serta dapat bertahan hidup dalam periode lama. &. Ekologi Pinjal 0ehidupan pinjal dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah 5
1. Suhu dan 0elembaban Perkembangan setiap jenis pinjal mempunyai ariasi musiman yang berbeda" beda. Udara yang kering mempunyai pengaruh yang tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidup pinjal. Suhu dalam sarang tikus lebuh tinggi selama musim dingin dan lebih tendah selama musim panas daripada suhu luar. Suhu didalm dan diluar sarang memperlihtkan bah#a suhu didalam sarang cenderung berbalik dengan suhu luar. 2. /ahaya ?eberapa jenis pinjal menghindari cahaya (fototaksis negatif). Pinjal jenis ini bisaanya tidak mempunyai mata. Pada sarang tikus yang kedalamannya dangkal populasi tidak akan ditemukan karena sinar matahari mampu menembus sampai dasar liang. Sedangkan pada sarang tikus yang kedalamannya lebih dalam dan mempunyai jalan yang berkelok sinar matahari tidak dapat menembus sampai ke dasar liang. Sehingga pada sarang tikus ini banyak ditemukan pinjal. +. Parasit ?akteri @ersinia pestis di dalam tubuh pinjal merupakan parasit pinjal yang mempengaruhi umur pinjal. Pinjal yang mengandung bakteri pes pada suhu 1'"1$'/ hanya bertahan hidup selama $' hari sedangkan pada suhu 2:'/ betahan hidup selama 2+ hari. Pada kondisi normal bakteri pes akan berkembang cepat kemudian akan menyumbat alat mulut pinjal sehingga pinjal tidak bisa menghisap darah dan akhirnya mati &. Predator Predator pinjal alami merupakan faktor penting dalam menekan populasi pinjal di sarang tikus. ?eberapa predator seperti semut dan kumbang kecil telah diketahui memakan pinjal prade#asa dan pinjal de#asa.
$. 6enis % jenis pinjal tikus 1. Pinjal tikus utara (osopsyllus fasciatus) 0lasifikasi5 3omain
5 Bukaryota
0ingdom
5 Animalia
Phylum
5 Arthropoda
/lass
5 ,nsecta
rdo
5 Siphonaptera
4amily
5 /eratophyllidae
-enus
5 osopsyllus
Species
5 . fasciatus
4asciatus osopsyllus memiliki tubuh memanjang panjangnya + hingga & mm. emiliki pronotal ctenidium dengan 17"2' duri tapi tidak memiliki ctenidium genal. Pinjal tikus utara memiliki mata dan sederet tiga setae di ba#ah kepala. 0edua jenis kelamin memiliki tuberkulum menonjol di bagian depan kepala. *ulang paha belakang memiliki +"& bulu pada permukaan bagian dalam 2. Pinjal *ikus riental (Cenopsylla cheopis) 0lasifikasi5 0ingsdom 5 Animalia
•
Phylum
5 Arthropoda
/lass
5 ,nsecta
rdo
5 Siphonaptera
4amily
5 Pulicidae
-enus
5 Cenopsylla
Species
5 C. cheopis
Cenopsylla cheopis adalah parasit dari he#an pengerat terutama dari genus attus dan merupakan dasar ektor untuk penyakit pes dan murine tifus. al ini terjadi ketika pinjal menggigit he#an pengerat yang terinfeksi dan
kemudian menggigit manusia. Pinjal tikus oriental terkenal memberikan kontribusi bagi ?lack 3eath. •
Cenopsylla cheopis adalah pinjal tikus tropis. Pada tikus pinjal ini lebih umum daripada osopsyllus fasciatus di egara tropis dan banyak menyerang orang. Pinjal ini sangat penting karena memerlukan pes (disebabkan kuman Pasteurella pestis) dari tikus kepada manusia. ?akteri tersebut berkembang biak di dalam proentikulus pinjal sampai dapat memenuhinya. 0emudian bila pinjal terinfeksi bakteri ini dan pinjal menggigit korban lain pinjal tersebut tidak dapat menghisap darah tetapi memuntahkan bakteri ke dalam luka. Pinjal ini juga menularkan thyphus endemic (disebabkan oleh ickettsia typhi) dari tikus kepada manusia. C.cheopis merupakan pinjal kosmopolitan atau synathropic murine rodent yang mempunyai ciri"ciri pedikel panjang bulu antepidigidal panjang dan kaku. eceptakel seminalis besar dan berkitin dengan sudut ekor meruncing. Cenopsylla cheopis yang makan pada inangnya bisa hidup selama +7 hari dan tanpa makan tetapi tinggal pada lingkungan yang lembab dan dapat hidup selama 1'' hari (Soiana ).-enus *ungau *ungau penetrans adalah pinjal pasir. Pinjal ini merupakan pinjal yang terdapat di egara"negara tropic dan sub tropic pinjal ini sering ditemukan pada orang"orang yang bekerja sebagai penjelajah di egara"negara tropis terutama di dataran Asia
1. Makanan Pinjal Pinjal prade#asa mempunyai struktur mulut organ anatomi dan fisiologi yang berbeda dengan pinjal de#asa sehingga jenis makanan yang dikonsumsi juga berbeda. akanan lara pinjal terdiri dari bahan"bahan organic yang ada disekitarnya seperti darah yang dikeluarkan melalui organ ekskresi pinjal (anus) bahan organik yang kaya akan protein dan itamin ?. ?ila bahan"bahan makanan tersebut terpenuhi maka lara pinjal akan tumbuh secara maksimum. Pinjal baik jantan maupun betina merupakan serangga penghisap darah. ?agi pinjal betina darah diperlukan untuk perkembangan telur. Pinjal akan sering menghisap darah di musim panas daripada musim penghujan atau dingin karena di musim panas pinjal cepat kehilangan air dari tubuhnya. 2. Penyaki yang Diularkan Pinjal Secara kasat mata pinjal agak sulit ditemui bila jumlah populasinya sedikit namun dapat dikenali dari kotorannya yang menempel pada bulu. 0otoran kutu ber#arna hitam yang sebenarnya merupakan darah kering yang dibuang kutu de#asa. Pinjal yang menghisap darah inang juga menimbulkan rasa sangat gatal karena ludah yang mengandung !at sejenis histamine dan mengiritasi kulit. Akibatnya he#an terlihat sering menggaruk maupun mengigit daerah yang gatal terutama di daerah ekor selangkangan dan punggung. Pinjal dapat mengganggu manusia dan he#an baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung biasanya berupa reaksi kegatalan pada kulit dan bentuk" bentuk kelainan kulit lainnya. ,nfestasi pinjal merupakan penyebab kelainan kulit atau dermatitis yang khas. eaksi ini merupakan reaksi hipersensitifitas kulit
terhadap komponen antigenik yang terdapat pada salia pinjal. 3ermatitis ini biasanya juga diperparah dengan infeksi sekunder sehingga dermatitis yang semula berupa dermatitis miliari hiperpigmentasi dan hiperkeratinasi dapat berlanjut dengan alopesia difus (kegundulan) akibat penggarukan yang berlebihan.anusia sebagai inang asidental dapat menjadi sasaran gigitan pinjal. 3ari beberapa kasus yang pernah ditemui gigitan pinjal ke manusia terjadi akibat manusia menempati rumah yang telah lama kosong tidak tera#at dan menjadi sarang kucing atau tempat kucing> anjing beranak. Pupa pinjal dapat bertahan di alam tanpa keberadaan inangnya akan tetapi sangat sensitie terhadap perubahan kadar /2 dan ibrasi. Sehingga begitu terdeteksi perubahan factor tersebut pupa tahap akhir yang telah siap menjadi de#asa segera keluar dari kulit pelindungnya untuk mencari dan menghisap darah inangnya. ,tulah sebabnya serangan pinjal terhadap manusia umumnya terjadi pada keadaan tersebut. Selain gangguan langsung pinjal juga berperan di dalam proses penularan beberapa penyakit yang berbahaya bagi manusia dan he#an. /ontohnya adalah penyakit klasik ?ubonic plaDue atau pes yang disebabkan oleh Pasteurella pestis ditularkan oleh pinjal Cenopsylla cheopis. 6enis"jenis pinjal yang lain secara eksperimental dapat menularkan penyakit tetapi dianggap bukan ektor alami. Pinjal juga dapat menimbulkan alergi oleh karena reaksi hipersensitiitas terhadap antigen ludah pinjal. Pada anjing sering ditandai dengan gigitan secara berlebihan sehingga dapat mengakibatkan bulu rontok dan peradangan pada kulit. 0asus flea allergy berariasi tergantung kondisi cuaca terutama terjadi pada musim panas dimana populasi kutu meningkat tajam. Penyakit yang berhubungan dengan pinjal yaitu Pes. Eektor pes adalah pinjal. 3i ,ndonesia saat ini ada & jenis pinjal yaitu5 Cenopsylla cheopis /uleF iritans eopsylla sondaica dan Stialus cognatus. eseroir utama dari penyakit pes adalah he#an"he#an rodent (tikus kelinci). 0ucing di Amerika juga pada bajing. Secara alamiah penyakit pes dapat bertahan atau terpelihara pada rodent. 0uman"kuman pes yang terdapat di dalam darah tikus sakitdapat ditularkan ke he#an lain atau manusia apabila ada pinjal yang menghisap darah tikus yang mengandung kuman pes tadi dan kuman"kuman tersebut akan dipindahkan ke he#an tikus lain atau manusia dengan cara yang sama yaitu melalui gigitan. Selain pes pinjal bisa menjadi ektor penyakit"penyakit manusia seperti murine typhus yang dipindahkan dari tikus ke manusia. 3isamping itu pinjal bisa berfungsi sebagai penjamu perantara untuk beberapa jenis cacing pita anjing dan tikus yang kadang"kadang juga bisa menginfeksi manusia. Selain pada manusia pinjal juga dapat mempengaruhi kesehatan he#an peliharaan seperti di ba#ah ini5 1. 4lea Allergy 3ermatitis (4A3). Penyakit kulit alergi pinjal. Gaktu seekor kutu menggigit he#an peliharaan ia memasukan ludah ke dalam kulit. e#an peliharaan mendeelop reaksi alergi terhadap ludah>salia (4A3) yang menyebabkan rasa gatal yang amat gatal. *idak saja he#an peliharaan akan menggaruk atau mengigit"gigit berlebihan di daerah ekor selangkangan atau punggung jendolan juga akan muncul di sekitar leher dan punggung.
2. /acing PitaH 3ipylidium canium. /acing pita (tape#orm) disalurkan oleh pinjal pada tahap lara #aktu makan di lingkungan he#an peliharaan. *elur" telur tumbuh di dalam kehidupan yang tidak aktif dalam perkembangan pinjal ini. 6ika pinjal ini di ingested oleh he#an peliharaan #aktu digrooming cacing pita dan terus menerus berkembang menjadi cacing de#asa di usus he#an peliharaan +. AnemiaH terjadi pada yang muda yang tua atau pun yang sakit jika terlalu banyak kutu loncat yang menghisap darahnya. -ejala anemia termasuk gusi pucat lemas dan lesu pada he#an peliharaan.
Pen!ega"an# Pengo$aan# dan Pengendalian
&. Pencegahan 9angkah"langkah di ba#ah ini dapat dilakukan untuk mencegah keberadaan pinjal yaitu5 enyedot menggunakan accum Seringlah menyedot di daerah dimana saja he#an peliharaan kunjungi khususnya di mobil jika sering berpergian daerah berkarpet dan perabotan yang sering dikunjungi oleh he#an peliharaan supaya semua kutu termasuk telur dan pupa nya dibersihkan sebanyak mungkin dengan cara sebagai berikut 5 $. Pencucian /ucilah tempat tidur he#an peliharaan kasur selimut dan barang lainnya dengan air panas jika memungkinkan. 8. Penyemprotan 9ingkungan Ada beberapa macam spray>semprotan yang tersedia yang bertujuan membunuh kutu loncat di lingkungan sekitarnya. :. Pengobatan Pengobatan dilakukan dengan obat anti kutu. bat anti kutu hanya membunuh pinjal de#asa pemberian obat anti kutu perlu disesuaikan agar siklus hidup pinjal bisa kita hentikan. Pemberian obat perlu diulang agar pinjal de#asa yang berkembang dari telur dapat segera dibasmi sebelum menghasilkan telur lagi. 7. Pengendalian Untuk mencegah penyebaran penyebaran penyakit yang disebabkan oleh pinjal maka perlu dilakukan tindakan pengendalian terhadap arthopoda tersebut. Upaya yang dapat dilakukan antara lain melalui penggunaan
insektisida dalm hal ini 33* 3ia!inon 2I dan alathion $I penggunan repllent (misalnya diethyl toluamide dan ben!yl ben!oate) dan pengendalian terhadap he#an pengerat (rodent). Selain itu dapat juga dengan cara5 1. ekanik atau 4isik Pengendalian pinjal secara mekanik atau fisik dilakukan dengan cara membersihkan karpet alas kandang daerah di dalam rumah yang biasa disinggahi tikus atau he#an lain dengan menggunakan accum cleaner berkekuatan penuh yang bertujuan untuk membersihkan telur lara dan pupa pinjal yang ada. Sedangkan tindakan fisik dilakukan dengan menjaga sanitasi kandang dan lingkungan sekitar he#an piaraan member nutrisi yang bergi!i tinggi untuk meningkatkan daya tahan he#an juga perlindungan dari kontak he#an peliharaan dengan he#an liar atau tidak tera#at lain di sekitarnya. 2. 0imia Pengendalian pinjal secara kimia#i dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida. epelen seperti dietil toluamide (deet) atau ben!ilben!oat bisa melindungi orang dari gigitan pinjal. Sejauh ini resistensi terhadap insektisida dari golongan organoklor organofosfor karbamat piretrin piretroid pada pinjal telah dilaporkan di berbagai belahan dunia. amun demikian insektisida masih tetap menjadi alat utama dalam pengendalian pinjal bahkan saat ini terdapat kecenderungan meningkatnya penggunaan ,nsect -ro#th egulator (,-). Secara umum untuk mengatasi pinjal formulasi serbuk (dust) dapat diaplikasikan pada lantai rumah dan tempat jalan lari tikus. ,nsektisida ini dapat juga ditaburkan dalam lubang persembunyian tikus. 3iberbagai tempat Cenopsylla cheopis dan PuleF irritans telah resisten terhadap 33* / dan dieldrin. ?ila demikian insektisida organofosfor dan karbamat seperti dia!inon 2 I fention 2I malation 2I fenitrotion 2I iodofenfos $I atau karbaril +"$I dapat digunakan. ,nsektisida fogs atau aerosol yang mengandung malation 2I atau fenklorfos 2I kadang"kadang juga digunakan untuk fumigasi rumah yang mengandung pinjal. ,nsektisida smoke bombs yang mengandung permetrin atau tirimifos metal dapat juga digunakan untuk desinfeksi rumah. Pengendalian pinjal di dalam ruangan terutama ditujukan terhadap pinjal de#asa baik pada inang maupun diluar inang. 0eefektifan insektisida pada pinjal de#asa ternyata berariasi tergantung jenis permukaan tempat aplikasi. Pada permukaan kain tenun dan karpet insektisida organofosfat paling efektif selanjutnya berturut"turut karbamat J pirethrin sinergis J pirethtroid. Penurunan pinjal de#asa dapat mencapai <7I selama 8' hari pada aplikasi semprot campuran '2$I propetamfos dan '$I dia!inon microencapsulated. Upaya pengendalian pinjal di daerah urban pada saat meluasnya kejadian pes atau murinethyphus diperlukan insektisida dan aplikasi yang terencana dengan baik agar operasi berjalan dengan memuaskan. Pada saat yang sama ketika insektisida diaplikasikan rodentisida seperti antikoagulan #arfarin dan fumarin dapat digunakan untuk membunuh populasi tikus. amun demikian bila digunakan redentisida yang bekerja cepat dan dosis tunggal seperti !ink fosfid sodium
fluoroasetat atau striknin atau insektisida modern seperti bromadiolon dan klorofasinon maka hal ini harus diaplikasikan beberapa hari setelah aplikasi insektisida. 6ika tidak dilakukan maka tikus akan mati tetapi pinjal tetap hidup dan akan menggigit mamalia termasuk orang dan ini akan menongkatkan transmisi penyakit. Sementara itu berbagai formulasi insektisida untuk mengendalikan pinjal de#asa pada he#an piaraan telah banyak dipasarkan mulai dari shampoo spray bahan dipping (berendam) sabun foam untuk mandi serbuk bedak hinggga yang bekerja sistemik seperti spoton untuk aplikasi diteteskan> tuang langsung ke tubuh he#an inang collar (kerah>kalung anti pinjal) dan oral berupa tablet oral. Akan tetapi pemilihan jenis dan formulasi insektisida harus memperhatikan jenis dan unur he#an inang tingkat inestasi /. felis yang terjadi potensi reinfeksi perlakuan pengendalian pinjal di lingkungan sekitar he#an juga tingkat resistensi populasi pinjal di sekitar. 3engan semakin tingginya kesadaran untuk meminimalkan penggunaan insektisida kimia perhatian pengendalian terutama ditujukan dengan memutus siklus hidup pinjal. Penggunaan bahan pengatur perkembangan serangga (,-) memunculkan paradigm baru dalam pengendalian pinjal. Paradigm ini berfokus pada pengendalian stadium pra de#asa pinjal dengan aplikasi ,- baik pada inang maupun lingkungan. Bfek kerja ,- dapat berupa penghambatan pembentukan kitin (ben!oylphenyl ureachitin siynthesis inhibitors) seperti alsistin siroma!ine difluben!uron dan lufenuron atau berupa peniru hormone juenile (mimic insect juenile hormone) seperti piriproksifen fenoksikrb dan metophrene. 0edua jenis ,- tersebut diaplikasikan baik secara kontak maupun sebagai racun perut lara. 0emampuan beberapa jenis ,- ternyata juga berbeda"beda tergantung pada tahap pra de#asa maupun umur setiap stadium. etophrene sangat efektif terhadap telur pinjal berumur muda sebaliknya tidak terhadap telur berumur 2&" &2 jam pada konsentrasi yang sama. Piriproksipen dan metophrene memiliki efek oisidal terhadap pinjal de#asa yang kontak dengan he#an yang telah diaplikasikan kedua bahan ini karena kedua bahan tersebut membunuh tahapan embrio pinjal dalam perut. e#an yang dimandikan dengan 28 mg metophrene dapat mencegah menetasnya telur pinjal hingga +& hari. Saai ini telah banyak beredar produk ,- di pasaran baik dalam bentuk shampo spray maupun collar bahkan oral yang berupa tablet yang diminumkan pada he#an piara yang bekerja secara sistemik pada darah. *ablet yang mengandung fenuron diberikan sekali sebulan dengan dosis +' mg>kg berat badan. aka pinjal betina yang menghisap darah dari kucing akan menghasilkan telur"telur steril selama 2 minggu. +. Pengelolaan lingkungan engendalikan populasi tikus di daerah pedesaan dan perkotaan melalui sanitasi lingkungan pengelolaan sampah yang baik dan memperbaiki sanitasi lingkungan yang rusak yang dapat dijadikan sebagai sarang tikus.
1. %a"an & Ala 1. Alkohol 2. 6arum seksi +. ikroskop &. 3eg glass $. bjek glass 8. 0utek bening :. Prosedur Kerja •
Siapkan pinjal didalam botol yang berisi alcohol :'I.
•
Ambil pinjal perlahan"lahan dengan jarum seksi kemudain letakan pinjal keatas objek glass.
•
9ingkari dengan kutek pada bagian pinggir pinjal tetapi jangan sampai terkena pinjal.
•
*usuk secara perlahan pada perut pinjal.
•
9akukan identifikasi pinjal diba#ah mikroskop pada pembesaran tertentu.
1. Hasil 3ari Praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil pinjal atau Fenopsylla Cenopsylla jantan
Cenopsylla betina
1. Kesi'pulan 3ari hasil praktikum yang didapatkan ternyata dengan dua kali pengamatan pinjal didapat jenis pinjal betina dan jenis pinjal jantan yang perbedaan pinjal ini sendiri dapat dilihat dari jenis kelamin mereka pada saat pemeriksaan di mikroskop
http://rufahsari.blogspot.co.id/2012/07/identikasi-pinjal-tujuan-untuk_04.html Pinjal termasuk ordo Siphonaptera yang mulanya dikenal sebagai ordo Aphniptera. *erdapat sekitar +''' spesies pinjal yang masuk ke dalam 2'' genus. Sekarang ini baru 2''spesies pinjal yang telah diidentifikasi (Kentko 1<<:). Seringkali orang tidak dapat
membedakan antara kutu dan pinjal. Pinjal juga merupakan serangga ektoparasit yang hidup pada permukaan tubuh inangnya. ,nangnya terutama he#an peliharaan seperti kucing dan anjing juga he#an lainnya seperti tikus unggas bahkan kelela#ar dan he#an berkantung(Soiana dkk 2''+). Secara morfologi perbedaan yang jelas anatara kutu dan pinjal yang sama"sama tidak bersayap adalah bah#a tubuh pinjal de#asa yang pipih bilateral. sedangkan kutu tubuhnya pipih dorsoentral. 3engan demikian bentuk pinjal secara utuh dapat dilihat dari pandangan samping. ?entuk tubuhnya yang unik ini ternyata amat sesuai dengan habitatnya diantara bulu atau rambut inangnya. Pengenalan pinjal secara mudah adalah apabila kita mengelus kucing dan tiba"tiba secara sekelebat kita menemukan makhluk kecil yang melintas diantara bulu"bulu kucing dan kemudian menghilang (Soiana dkk 2''+). -igitan pinjal ini dapat menimbulkan rasa gatal yang hebat kemudian berlanjut hingga menjadi radang kulit yang disebut flea bites dermatitis. Selain akibat gigitannya kotoran dan salia pinjal pun dapat berbahaya karena dapat menyebabkan radang kulit(Kentko 1<<:).
?.*ujuan 1. engetahui morfologi pinjal. 2.engetahui peran pinjal terhadap kesehatan. +. engetahui metode pengendalian pinjal
%A% II TINJA(AN P(STAKA II)* Dasar Teori
. 0lasifikasi Pinjal Pinjal masuk ke dalam ordo Siphonaptera yang pada mulanya dikenal sebagai ordo Aphniptera. rdo Siphonaptera terdiri atas tiga super famili yaitu Pulicoidea /opysyllodea dan /eratophylloidea. 0etiga super famili ini terbagi menjadi Sembilan famili yaitu Pulicidae
ophalopsyllidae
ystrichopsyllidae
Pyglopsyllidae
Stephanocircidae
acropsyllidae ,schnopsyllidae dan /eratophillidae. 3ari semua famili dalam ordo Siphonaptera paling penting dalam bidang kesehatan he#an adalah famili Pulicidae (Susanti2''1).
!. orfologi Pinjal enurut Sen L 4etcher (1<82) pinjal yang masuk ke dalam sub spesies /. felis formatipica memiliki dahi yang memanjang dan meruncing di ujung anterior. Pinjal betina
tidak memiliki rambut pendek di belakang lekuk antenna. 0aki belakang dari sub spesies ini terdiri dari enam ruas dorsal dan manubriumnya tidak melebar di apical sedangkan pinjal yang masuk ke dalam sun spesies /. felis formatipica memiliki dahi yang pendek dan melebar serta membulat di anterior. Pinjal pada sub spesies ini memiliki jajaran rambut satu sampai delapan yang pendek di belakang lekuk anten. 0aki belakang dari pinjal ini terdiri atas tujuh ruas dorsal dan manubrium melebar di apical. Pinjal merupakan insekta yang tidak memiliki sayap dengan tubuh berbentuk pipih bilateral dengan panjang 1$"&' mm yang jantan biasanya lebih kecil dari yang betina. 0edua jenis kelamin yang de#asa menghisap darah. Pinjal mempunyai kritin yang tebal. *iga segmen thoraks dikenal sebagai pronotum mesonotum dan metanotum (metathoraks). Segmen yang terakhir tersebut berkembang baik untuk menunjang kaki belakang yang mendorong pinjal tersebut saat meloncat. 3i belakang pronotum pada beberapa jenis terdapat sebaris duri yang kuat berbentuk sisir yaitu ktenedium pronotal. Sedangkan tepat diatas alat mulut pada beberapa jenis terdapat sebaris duri kuat berbentuk sisir lainnya yaitu ktenedium genal. 3uri"duri tersebut sangat berguna untuk
membedakan
jenis
pinjal.
Pinjal betina mempunyai sebuah spermateka seperti kantung dekat ujung posterior abdomen sebagai tempat untuk menyimpan sperma dan yang jantan mempunyai alat seperti per melengkung yaitu aedagus atau penis berkitin di lokasi yang sama. 0edua jenis kelamin mmiliki struktur seperti jarum kasur yang terletak di sebelah dorsal yaitu pigidium pada tergit yang kesembilan. 4ungsinya tidak diketahui tetapi barangkali sebagai alat sensorik. ulut
pinjal
bertipe
penghisap dengan
tiga silet
penusuk
(epifaring
dan stilet
maksila). Pinjal memiliki antenna yang pendek terdiri atas tiga ruas yang tersembunyi ke dalam
lekuk
kepala
(Susanti
2''1)
". 3aur idup Pinjal Pinjal termasuk serangga olometabolaus atau metamorphosis sempurna karena daur hidupnya melalui & stadium yaitu 5 telur"lara"pupa"de#asa. Pinjal betina bertelur diantara rambut inang. 6umlah telur yang dikeluarkan pinjal betina berkisar antara +"17 butir. Pinjal betina dapat bertelur 2"8 kali sebanyak &''"$'' butir selama hidupnya (Soiana dkk 2''+). *elur berukuran panjang '$ mm oal dan ber#arna keputih"putihan. Perkembangan telur berariasi tergantung suhu dan kelembaban. *elur menetas menjagi lara dalam #aktu 2 hari atau lebih. 0erabang telur akan dipecahkan oleh semacam duri (spina) yang terdapat pada kepala lara instar pertama. 9ara yang muncul bentuknya memanjang langsing seperti ulat terdiri atas + ruas toraks dan 1' ruas abdomen yang masing"masing dilengkapi dengan beberapa bulu"bulu yang panjang. uas abdomen terakhir mempunyai dua tonjolan kait yang disebut anal struts berfungsi untuk memegang pada substrata tau untuk lokomosi. 9ara ber#arna kuning krem dan sangat aktif dan menghindari cahaya. 9ara mempunyai mulut untuk menggigit dan mengunyah makanan yang bisan berupa darah kering feses dan bahan
organic lain yang jumlahnya cukup sedikit. 9ara dapat ditemukan di celah dan retahkan lantai diba#ah karpet dan tempat"tempat serupa lainnya. 9ara ini mengalami tiga kali pergantian kulit sebelum menjadi pupa. Periode lara berlangsung selama :"1' hari atau lebih tergantung suhu dan kelembaban. 9ara de#asa panjangnya sekitar 8 mm. 9ara ini akan menggulung hingga berukuran sekitar &F2 mm dan berubah menjadi pupa. Stadium pupa berlangsung dalam #aktu 1'"1: hari pada suhu yang sesuai tetapi bisa berbulan"bulan pada suhu yang kurang optimal dan pada suhu yang rendah bisa menyebabkan pinjal tetap terbungkus di dalam kokon. Stadium pupa mempunyai tahapan yang tidak aktif atau makan dan berada dalam kokon yang tertutupi debris dan debu sekeliling. Stadium ini sensitie terhadap adanya perubahan konsentrasi /2 di lingkungan sekitarnya juga terhadap getaran. Adanya perubahan yang signifikan terhadap kedua factor ini menyebabkan keluarnya pinjal de#asa dari kepompong. udson dan Prince (1<7&) melaporkan pada suhu 288 =/ pinjal betina akan muncul dari kokon setelah $"7 hari sedangkan yang jantan setelah :"1' hari. Perilaku pinjal secara umum merupakan parasit temporal berada dalam tubuh saat membutuhkan makanan dan tidak permanen. 6angka hidup pinjal berariasi pada spesies pinjal tergantung dari makan atau tidaknya pinjal dan tergantung pada derajat kelembaban lingkungan sekitarnya. Pinjal tidak makan dan tidak dapat hidup lama di lingkungan kering tetapi di lingkungan lembab bila terdapat reruntuhan yang bisa menjadi tempat persembunyian maka pinjal bisa hidup selama 1"& bulan. Pinjal tidak spesifik dalam memilih inangnya dan dapat makan pada inang lain. Pada saat tidak menemukan kehadiran inang yang sesungguhnya dan pinjal mau makan inang lain serta
dapat
bertahan
3. Bkologi Pinjal
hidup
dalam
periode
lama
(Soiana
dkk
2''+).
enurut Susanti (2''1) kehidupan pinjal dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah 5
1.
Suhu dan 0elembaban Perkembangan setiap jenis pinjal mempunyai ariasi musiman yang berbeda"beda. Udara yang kering mempunyai pengaruh yang tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidup pinjal. Suhu dalam sarang tikus lebuh tinggi selama musim dingin dan lebih tendah selama musim panas daripada suhu luar. Suhu didalm dan diluar sarang memperlihtkan bah#a suhu didalam sarang cncerung berbalik dengan suhu luar.
2.
/ahaya ?eberapa jenis pinjal menghindri cahaya (fototaksis negatif). Pinjal jenis ini bisaanya tidak mempunyai mata. Pada sarang tikus yang kedalamannya dangkal populasi tidak akan ditemukan karena sinar matahari mampu menembus sampai dasar liang. Sedangkan pada sarang tikus yang kedalamannya lebih dalam dan mempunyai jalan yang berkelok sinar matahari tidak dapat menembus sampai ke dasar liang. Sehingga pada sarang tikus ini banyak ditemukan pinjal.
+.
Parasit ?akteri @ersinia pestis di dalam tubuh pinjal merupakan parasit pinjal yang mempengaruhi umur pinjal. Pinjal yang mengandung bakteri pes pada suhu 1'"1$'/ hanya bertahan hidup selama $' hari sedangkan pada suhu 2:'/ betahan hidup selama 2+ hari. Pada kondisi normal bakteri pes akan berkembang cepat kemudian akan menyumbat alat mulut pinjal sehingga pinjal tidak bisa menghisap darah dan akhirnya mati.
&.
Predator Predator pinjal alami merupakan faktor penting dalam menekan populasi pinjal di sarang tikus. ?eberapa predator seperti semut dan kumbang kecil telah diketahui memakn pinjal prade#asa dan pinjal de#asa.
$. B. akanan Pinjal Pinjal prade#asa mempunyai struktur mulut organ anatomi dan fisiologi yang berbeda dengan pinjal de#asa sehingga jenis makanan yang dikonsumsi juga berbeda. akanan lara pinjal terdiri dari bahan"bahan organic yang ada disekitarnya seperti darah yang dikeluarkan melalui organ ekskresi pinjal (anus) bahan organic yang kaya akan protein dan itamin ?. ?ila bahan"bahan makanan tersebut terpenuhi maka lara pinjal akan tumbuh secara
maksimum.
Pinjal baik jantan maupun betina merupakan serangga penghisap darah. ?agi pinjal betina darah diperlukan untuk perkembangan telur. Pinjal akan sering menghisap darah di musim panas daripada musim penghujan atau dingin karena di musim panas pinjal cepat kehilangan air
dari
tubuhnya.
4. 6enis Pinjal ,nsekta ini termasuk ordo Siphonaphtera. ama tersebut berarti bah#a mereka makan dengan
1.
menyifon
(yaitu
menghisap)
darah.
Pinjal
dibagi
8
genus
yaitu
5
-enus /tenocephalides /tenocephalides adalah pinjal yang umum pada anjing dan kucing. Pinjal ini juga menggigit he#an lain termasuk sapi dan manusia sebagai induk semang antara cacing pita anjing (3ipylidum caninum) dan cacing filarial anjing (3ipetalonema reconditum). /tenocephalides felis yang makan pada inangnya dan bisa hidup selam $7 hari serta tanpa makan tetapi tinggal pada lingkungan yang lembab dan dapat hidup selama 2+ hari (Soiana ).
2.
-enus Bchidnophag
Bchidnophaga adalah pinjal lekat unggas. Pinjal ini dapat juga menyerang anjig kuing mamalia lain dan bahkan manusia. Pinjal ini berbeda dari kebanyakan pinjal lain karena pinjal ini akan melompat bila diganggu. +. -enus PuleF PuleF irritans adalah pinjal manusia. Pinjal ini umum terdapat di /alifornia dan kadang" kadang terdapat di kandang"kandang ayam. Pinjal tersebut dapat menyerang banyak he#an lain termasuk babi anjing kucing dan tikus. Pinjal ini memba#a tifus endemic. PuleF irritans yang makan pada inangnya bisa hidup selama 12$ hari dan tanpa makan tetapi tinggal pada lingkungan yang lembab dan dapat hidup selama $1+ hari (Soiana ). &.nosopsyllus fasciatus osopsyllus fasciatus adalah pinjal tikus umum di daerah beriklim sedang. Pinjal tersebut menyerang banyak he#an lain tapi tidak slalu menggigit orang. 8. -enus Cenopsylla Cenopsylla cheopis adalah pinjal tikus tropis. Pada tikus pinjal ini lebih umum daripada osopsyllus fasciatus di egara tropis dan banyak menyerang orang. Pinjal ini sangat penting karena memerlukan pes (disebabkan kuman Pasteurella pestis) dari tikus kepada manusia. ?akteri tersebut berkembang biak di dalam proentikulus pinjal sampai dapat memenuhinya. 0emudian bila pinjal terinfeksi bakteri ini dan pinjal menggigit korban lain pinjal tersebut tidak dapat menghisap darah tetapi memuntahkan bakteri ke dalam luka. Pinjal ini juga menularkan thyphus endemic (disebabkan oleh ickettsia typhi) dari tikus kepada manusia. C. cheopis merupakan pinjal kosmopolitan atau synathropic murine rodent yang mempunyai ciri"ciri pedikel panjang bulu antepidigidal panjang dan kaku. eceptakel seminalis besar dan berkitin dengan sudut ekor meruncig. Cenopsylla cheopis yang makan pada inangnya bisa hidup selama +7 hari dan tanpa makan tetapi tinggal pada lingkungan yang lembab dan dapat hidup selama 1'' hari (Soiana ).
:. -enus *ungau *ungau penetrans adalah pinjal pasir. Pinjal ini merupakan pinjal yang terdapat di egara"negara tropic dan sub tropic pinjal ini sering ditemukan pada orang"orang yang bekerja sebagai penjelajah di egara"negara tropis terutama di dataran Asia.
. ,nteraksi Pinjal dengan *ikus *ikus dan pinjal berinteraksi secara ektoparasit obligate sementara. 3alam interaksi ini pinjal de#asa selalu hidup menempel pada permukaan tubuh inang sedangkan stadium pra de#asa tumbuh terlepas dari inangnya. ,nteraksi ini lebih bersifat leluasa tidak seperti kutu (Anoplura)
yang
menetap
selama
hidupnya
di
tubuh
tikus.
,stilah inang sejati (true host) sering digunakan untuk menandai suatu inang tunggal atau inang pilihan yang dianggap paling utama jika seandainya satu jenis pinjal menempati beberapa jenis inang. ,nang utama yaitu inang yang cocok atau sesuai untuk kelanjutan reproduksi pinjal dalam jangka #aktu yang tidak terbatas. ,stilah ini dipakai untuk mengungkapkan
hubungan
asal
nenek
moyang.
Pada umumnya pinjal menyukai mamalia yang hidup didalam sarang lubang dan gua yang terinfeksi pinjal. Amalia yang membuat sarang terbuka atau tidak terlindung dan terkena sinar matahari tidak disukai oleh pinjal namun beberapa jenis pinjal ditemukan hidup parasit pada enguin dan burung laut yang sarangnya berada di pantai atau di pulau"pulau terpencil tanpa pepohonan. Pinjal umumnya ditemukan pada mamalia ordo onotremata arsupialia ,nsektiora /hiroptera Bdentata Pholidota 9agomarpha odentia /arniora yracoidea dan Astiodaetyla tetapi jarang ditemukan pada mamalia ordo 3ermoptera Primata *ubii dentate Proboscidia atau Perissodactyla.
http://ai#ssmithdha$idhsond.blogspot.co.id/201%/0&/laporan-praktkumparasitologi.html