Imunisasi Dasar dan manfaatnya
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten, yaitu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit. (Sulisnadewi, 2015)
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi yang baru lahir sampai usia satu tahun untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan. (Depkes RI, 2009).
Imunisasi dasar yang diberikan pada anak terdiri dari Hepatitis B, BCG (Bacillus Calmette-Guerin), Polio, Campak, dan DPT-HB-HIB. Berikut adalah imunasi dasar tersebut beserta manfaatnya:
Hepatitis B
Manfaat dari vaksin ini yaitu menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis type B. Hepatitis B dapat menyebabkan pengerasan hati yang berujung pada kegagalan fungsi hati dan kanker hati. Untuk memutuskan rantai penularan secara vertical (mencegah penularan Hepatitis B dari ibu ke anak pada proses kelahiran) , maka diperlukan pemberian imunisasi Hepatitis B secara dini (0–7 hari). Pada anak vaksin diberikan secara intramuskular di daerah pangkal lengan atas (m. deltoid), sedangkan pada bayi di daerah paha. (Mansjoer dkk, 2000).
BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Manfaat dari pemberian BCG adalah untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tuberkulosis (TBC).
BCG diberikan 1 kali sebelum umur 3 bulan, optimal umur 2 bulan. Vaksin disuntikkan intrakutan didaerah insersio m. Deltoideus dengan dosis untuk bayi < 1 tahun sebanyak 0,05 dan untuk anak 0,10 ml. (Mansjoer dkk, 2000).
Vaksin BCG
Polio
Manfaat dari vaksin polio adalah mencegah penyakit polio. Polio adalah penyakit infeksi yang disebbkan oleh virus polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan yang menetap.
Imunisasi dasar vaksin polio diberikan 4 kali (polio I, II, III, IV). Ada 2 jenis vaksin polio, yaitu vaksin Salk (berisi virus polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan) dan vaksin Sabin (berisi vaksin hidup yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan), di Indonesia umumnya diberikan vaksin Sabon. Vaksin ini diteteskan 2 tetes (0,1 ml) langsung ke mulut anak. (Mansjoer dkk, 2000).
Vaksin Polio
Campak
Manfaat dari vaksin campak yaitu untuk mencegah penyakit campak. Campak ada penyakit yang disebabkan oleh virus morbilli / virus rubeola, ditularkan melalui batuk, bersin dan tangan yang kotor oleh cairan hidung. Gejala awal menyerupai selesma disertai kunjungtivitis , sedang tanda khas berupa bintik koplik, timbul dimulai dari dahi dan belakang telinga kemudian menyebar ke muka, badan dan anggota badan, pada kulit gelap sulit dilihat. Komplikasi terjadi pada 30 % penderita berupa kunjungtivitis berat dan Pneumonia. Vaksin disuntikkan intramuskular sebanyak 0,5 ml. Waktu pemberian pada umur 9-11bulan. (Sulisnadewi, 2015)
Vaksin Campak
Vaksin DPT-HB-HIB
Manfaat dari vaksin DPT-HB-HIB adalah untuk mencegah 6 penyakit, yaitu: Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang otak). Penyakit Difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan sumbatan jalan nafas, serta mengeluarkan racun yang dapat melumpuhkan otot jantung. Penyakit Pertusis berat dapat menyebabkan infeksi saluran nafas berat (Pneumonia). Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh, sehingga otot menjadi kaku, sulit bergerak dan sulit bernafas. Kuman Haemophilus Influenza tipe B dapat menyebabkan Pneumonia dan Meningitis.
Vaksin DPT-HB-HIB
Daftar pustaka
Mansjoer, Arif, suprogaita, Ika Wardhani,Wiwiek Setiowulan. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Ed 3 Jilid Kedua. Jakarta: Media Aesculapius
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Informasi Dasar Imunisasi Rutin Serta Kesehatan Ibu dan Anak.
Sulisnadewi. (2015). Konsep Imunisasi. PowerPoint Presentation.
http://www.depkes.go.id/article/view/15010200001/lindungi-ibu-dan-bayi-dengan-imunisasi.html (diakses pada tanggal 5 November 2015)