BAB I
PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
S
ecara umum infrastruktur adalah
didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau
alat penunjang keberhasilan suatu
struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan,
proses upaya yang dilakukan di dalam
instalasi-instalasi yang dibangun dan yang
pelayanan publik, karena apabila kedua hal
dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial
ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang
dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg,
dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil
2000).
yang diharapkan sesuai dengan rencana.
Sarana dan prasarana fisik atau yang
Inftrastruktur merujuk pada sistem fisik yang
sering dengan infrastruktur merupakan hal
menyediakan
pengairan,
yang penting guna mendukung gerak roda
drainase, bangunan-bangunan gedung dan
pemerintahan, perekonomian, industry dan
fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan
berbagai kegiatan social di masyarakat dan
untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
pemerintahan. Mulai dari trasnportasi jalan
dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg,
raya, bangunan-bangunan perkantoran dan
1988).
sekolah,
transportasi,
hingga
telekomunikasi,
rumah
Sarana dan prasarana suatu wilayah
peribadatan dan jaringan layanan air bersih,
merupakan salah satu aspek penting dalam
semua itu memerlukan adanya dukungan
kehidupan manusia. Dengan adanya sarana
infrastruktur yang baik. Demikian luasnya
dan prasarana suatu wilayah, manusia dapat
cakupan layanan masyarakat tersebut, maka
menjalankan aktifitas sehari-harinya dengan
peran
lancar. Begitu juga bagi pemerintah, sarana
dinamika suatu negara menjadi sangat
dan prasarana merupakan hal terpenting
penting.
untuk
menjalankan
roda
ekonomi
dan
infrastruktur
Indonesia
dalam
mendukung
merupakan
pemerintahan. Jika kondisi sarana dan
berkembang
prasarana suatu wilayah baik, maka aktifitas
kelemahan dalam pemenuhan infrastruktur.
perekonomian dan transportasi juga akan
Infrastruktur jalan dan jembatan, bendungan,
menjadi lancar.
saluran irigasi, saluran air baku dan air
Sistem pendukung
infrastruktur utama
merupakan
fungsi-fungsi
di
dunia
yang
negara memiliki
minum, instalasi air minum, pengolahan
sistem
sampah, dan transportasi hingga bangunan
sosial dan ekonomi dalam kehidupan sehari-
publik seperti sekolah dan rumah sakit
hari masyarakat. Sistem infrastruktur dapat
masih diperlukan terutama untuk memenuhi Kelompok 1 |1
kebutuhan
masyarakat
baik
perkotaan
maupun
pedesaan.
Fokus
utama
pembangunan berkelanjutan yang sebaiknya dilaksanakan oleh pemerintah antara lain penyediaan air minum dan sanitasi yang baik,
sistem
irigasi
yang
lebih
baik,
pengelolaan sumber daya air, pengelolaan transportasi kota dan penyediaan akses jalan
dan
jembatan
serta
pengelolaan
sampah. untuk
pembangunan menghadapi
mempercepat
infrastruktur
saat
permasalahan
diperhatikan
masalah
global
pemerintah,
lingkungan
yang
ini yang yaitu
mengalami
degradasi. Perubahan iklim yang dipicu oleh tidak
terkontrolnya
mengakibatkan bencana
alam.
terkendali
emisi
gas
meningkatnya Urbanisasi
tidak
sehat
karbon intensitas
yang
mengakibatkan
menjadi
tidak
lingkungan dan
tingkat
individualistis yang semakin tinggi pula. Program
pembangunan
menjadi
kurang
terarah karena kebijakan yang dilaksanakan hanya
untuk
memenuhi
kebutuhan
masyarakat saat ini tanpa memperhatikan keberlangsungan dan kondisi berikutnya yang
1.2.1 Tujuan Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah
untuk
akan
terjadi.
permasalahan pemerintah
bagi
harus
Hal
ini
merupakan
pemerintah melakukan
karena kebijakan
percepatan pembangunan di saat dan waktu yang tidak ideal, sehingga pemerintah perlu melakukan infrastruktur
strategi yang
pembangunan
berkelanjutan
agar
manfaat pembangunan infrastruktur dapat terus diterima oleh generasi selanjutnya.
mengkaji
mengkomparasi
dan
pembangunan
berkelanjutan dalam bidang sarana dan prasarana, khususnya air bersih dan jaringan jalan di Malaysia, Singapura, dan Kota Semarang. Selain itu, agar bisa menghasilkan
Kebijakan
harus
1.2 TUJUAN DAN SASARAN
lesson
pengembangan
learned
kebijakan
bagi
infrastruktur
jalan dan air bersih di Semarang 1.2.2 Sasaran Sasaran yang akan di capai untuk mencapai
tujuan
pembangunan
berkelanjutan : a) Terkumpulnya diperoleh dilakukan
informasi
dari
survey
mengenai
prasarana
di
yang
yang
telah
sarana
dan
Kota
Semarang,
Singapura, dan Malaysia, b) Teridentifikasinya kondisi sarana dan prasarana
yang
ada
Singapura,
Malaysia dan Kota semarang dalam kaitannya
dengan
pembangunan
berkelanjutan, c) Teridentifikasinya kebijakan-kebijakan dan program-program di Singapura, Malaysia, dan Kota Semarang dalam penyediaan sarana dan prasarana. d) Teridentifikasinya
potensi
permasalahan berkelanjutan
dan
pembangunan dalam
sarana
dan
prasarana di Singapura, Malaysia, dan Kota Semarang, e) Terkomparasinya
Singapura,
Malaysia, dan Kota Semarang dalam K e l o m p o k 1 |2
hal penyediaan sarana dan prasarana kaitannya
dengan
pembangunan
berkelanjutan.
Ruang lingkup wilayah yang dipakai dalam
melihat
prasarana
kondisi dalam
sarana
dan
pembagunan
berkelanjutan adalah Negara Malaysia, Negara Singapura dan Kota Semarang.
1.3 RUANG LINGKUP 1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah
Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2012.
Gambar 1.1. Peta Administrasi Kota Semarang, Singapura dan Malaysia
1.3.2 Ruang Lingkup Materi Ruang
materi
prasarana
kaitannya
dengan
dalam
pembangunan berkelanjutan. Komponen
penyusunan laporan ini adalah mengenai
sarana dan prasarana yang menjadi
kebijakan-kebijakan
baik
objek kajian dalam laporan ini adalah
Kota
prasarana jaringan jalan dan air bersih.
Singapura,
lingkup
dan
pemerintah,
Malaysia,
dan
Semarang, dalam penyediaan sarana K e l o m p o k 1 |3
1.4 Sistematika Penulisan
berkaitan dengan infrastruktur penyediaan
Adapun sistem penulisan laporan ini
BAB IV
adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai latar belakang dari sarana prasarana untuk pembangunan berkelanjutan, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, serta sistematika penulisan laporan.
Pada bab ini berisi tentang teori dan pengertian dari sustainable development dan jenis sarana dan prasarana. Serta antara
infrastruktur
IDENTIFIKASI KEBIJAKAN DAN
PROGRAM
PEMERINTAH
SEMARANG
DALAM
KOTA
PENYEDIAAN
JALAN RAYA DAN AIR BERSIH Pada bab ini dibahas identifikasi kebijakan dan program dalam penyediaan jalan dan air bersih di Kota Semarang.
BAB II KAJIAN TEORI
hubungan
jalan dan air bersih pada wilayah studi.
dengan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini mebahas kesimpulan terhadap kajian dan rumusan rekomendasi.
sustainable development BAB III GAMBARAN UMUM Pada bab ini berisi tentang gambaran umum wilayah studi yang serta visi misi yang
K e l o m p o k 1 |4
BAB 2
KAJIAN LITERATUR
2.1 Pengertian Sarana dan Prasarana Lingkungan Pengembangan wilayah pinggiran kota mendukung pertumbuhan kota-kota yang mempunyai hubungan erat dengan pusat kota.
Pembangunan
berdampak
wilayah
pada
perkotaan
perubahan
sosial,
2. Perencanaan,
3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; 4. Penyediaan umum
sehingga diperlukan sarana prasarana untuk
Pemerintah
kebutuhan
wilayah
dan
dan
pengawasan tata ruang;
ekonomi, geografi, lingkungan dan budaya
melayani
pemanfaatan,
kewajiban
sarana
dan
Daerah/Kota
menyediakan
prasarana
mempunyai
sarana
dan
mendukung laju pertumbuhan di berbagai
prasarana untuk kepentingan umum dalam
sektor. Indikator peningkatan pembangunan
rangka
wilayah
penduduk sebagai tujuan pembangunan
terlihat
dari
sistem
sarana
meningkatkan
prasarananya yang terpadu (integrated).
wilayah.
Sistem sarana prasarana yang sistematis
berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang
dan terpadu menjadi bagian struktur ruang
pemerintah
yang
diberikannya kewenangan setiap daerah
berfungsi
penghubung penataan
sebagai
dan
roda
ruang.
jaringan
kegiatan
Kemampuan
dalam sarana
untuk
Kebijakan
kesejahteraan
daerah
mengatur
otonomi
berdampak
dan mengurus
daerah
kepada
urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat
prasarana melayani penduduk terlihat dari
sesuai
segi
dengan
Implementasi dari kebijakan tesebut menjadi
prasarana,
tanggung jawab pemerintah daerah untuk
kuantitas
parameter
dan
jumlah
kualitas sarana
dengan
peraturan
kemudahan pencapaian, waktu tempuh dan
merencanakan
jarak wilayah layanan menjadi tolok ukur
potensi daerah dengan menyediakan sarana
keberhasilan pembangunan wilayah.
prasarana wilayah sebagai pendukung roda
Empat aspek kewenangan Pemerintah Daerah/Kota berdasarkan pasal 14 UndangUndang
No.32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah: 1. Perencanaan pembangunan;
kegiatan
dengan
dan
perundangan.
mengembangkan
tujuan
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi wilayah. Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu
dan
pengendalian
proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal Kelompok 1 |5
ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang
Sarana
lingkungan
dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil
penunjang
yang diharapkan sesuai dengan rencana.
penyelenggaraan
Moenir (1992 : 119) mengemukakan
yang
seperti
perlengkapan
pemerintahan,
berfungsi
sebagai
dan alat
fasilitas
yang
fasilitas
berfungsi
untuk
dan
pengembangan
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya,
bahwa sarana adalah segala jenis peralatan, kerja
adalah
fasilitas
pelayanan
umum
pendidikan,
dan
pelayanan
utama/pembantu
kesehatan, perbelanjaan, tempat ibadah,
dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga
rekreasi dan kebudayaan, olah raga dan
dalam rangka kepentingan yang sedang
lapangan
berhubungan
terbuka Hijau ( RTH ) serta sarana parkir.
dengan
organisasi
kerja.
Pengertian yang dikemukakan oleh Moenir,
terbuka,
pemakaman,
Prasarana
lingkungan
Ruang
adalah
jelas memberi arah bahwa sarana dan
kelengkapan dasar fisik ligkungan yang
prasarana adalah merupakan seperangkat
memungkinkan
alat yang digunakan dalam suatu proses
perumahan dapat berfungsi sebagaimana
kegiatan
mestinya,
baik
alat
tersebut
adalah
lingkungan
seperti
permukiman/
jalan,
drainase,
merupakan peralatan pembantu maupun
pembuangan air limbah dan pembuangan
peralatan utama, yang keduanya berfungsi
persampahan.
untuk mewujudkan tujuan yang hendak
penunjang
untuk
dicapai. Berdasarkan pengertian di atas,
perumahan
yang
maka sarana dan prasarana pada dasarnya
minum, jaringan listrik, jaringan telepon,
memiliki fungsi utama sebagai berikut :
jaringan
1. Mempercepat
proses
pelaksanaan
Utilitas
gas,
pemadama
adalah
pelayanan meliputi
lingkungan jaringan
jaringan
kebakaran
sarana
air
transportasi, serta
sarana
pekerjaan sehingga dapat menghemat
penerangan jalan umum ( PJU ). Prasarana,
waktu.
sarana dan utilitas umum( PSU ) adalah
2. Meningkatkan produktivitas, baik barang dan jasa. 3. Hasil
kerja
lebih
berkualitas
dan
terjamin.
kelengkapan
dasar
dibutuhkan
agar
fasilitas
perumahan
yang dan
permukiman dapat berfungsi secara optimal, yang
4. Lebih memudahkan/sederhana dalam
dan
disediakan
oleh
pengembang/Penyelenggara perumahan.
gerak para pengguna/pelaku. 5. Ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.
Infrastruktur merujuk pada sistem fisik
6. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan.
yang
berkepentingan
mempergunakannya.
yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan
7. Menimbulkan rasa puas pada orangorang
2.2 Pengertian Infrastruktur
yang
fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg, K e l o m p o k 1 |6
1988).
Sistem
pendukung
infrastruktur
utama
merupakan
fungsi-fungsi
sistem
juga tidak diperjualbelikan (non, tradable) (Henner, 2000).
sosial dan ekonomi dalam kehidupan sehari-
Dalam hubungan infrastuktur dengan
hari masyarakat. Sistem infrastruktur dapat
pembangunan ekonomi, beberapa ekonom
didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau
juga memberikan pendapatnya mengenai
struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan,
infrastruktur.
Hirschman
instalasi-instalasi yang dibangun dan yang
mendefenisikan
infrastruktur
dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial
sesuatu yang sangat dibutuhkan. Tanpa
dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg,
infrastruktur,
2000).
berbagai sector kegiatan ekonomi (industry)
kegiatan
(1958) sebagai
produksi
pada
tidak dapat berfungsi. Todari (2006) juga mendefenisikan infrastruktur sebagai salah satu
factor
penting
yang
menentukan
pembangunan ekonomi. Dari penjelasan, maka dapat dikatakan bahwa infrastruktur sosial dan ekonomi Sumber : www.bangmu2.com Gambar 2.1 Hubungan antara sistem sosial, ekonomi, infrastruktur dan lingkungan alam (Grigg, 1988).
seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, dan semacamnya
memfasilitasi
mengintegrasikan Definisi spesifikasi
teknik apa
infrastruktur
juga
yang
dan
memberikan
dilakukan
mengatakan
sehingga
dan
kegiatan
meningkatkan
ekonomi produktivitas
sistem
kegiatan ekonomi yang dapat menghasilkan
bahwa
pertumbuhan ekonomi.
infrastruktur adalah aset fisik yang dirancang dalam
sistem
sehingga
memberikan
pelayanan publik yang penting (Kodoatie, 2003).
Karakteristik
infrastruktur
adalah
eksternalitas baik positif maupun negatif dan adanya
monopoli
alamiah
(natural
monopoly) yang disebabkan oleh tingginya biaya tetap serta tingkat kepentingannya dalam perekonomian. Selain itu infrastruktur yang merupakan barang publik juga bersifat non eksklusif (tidak ada orang yang dapat dikesampingkan),
non
rivalru
(konsumsi
seorang individu tidak mengurangi konsumsi individu lainnya)
serta umumnya biaya
marginal adalah nol. Infrastruktur umumnya
2.3 Pengertian Sustainable Development Pembangunan
berkelanjutan
(sustainable
development)
pembangunan
yang
adalah
berguna
untuk
memenuhi kebutuhan dalam kehidupan saat ini tanpa perlu merusak atau menurunkan kemampuan generasi yang akan datang dalam
memenuhi
kebutuhan
hidupnya.
Menurut Brundtland Report dari PBB (1987), pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan
(lahan,
masyarakat,
dsb)
“memenuhi
kebutuhan
mengorbankan
kota, yang
bisnis, berprinsip
sekarang
pemenuhan
tanpa
kebutuhan
K e l o m p o k 1 |7
generasi masa depan”. Salah satu faktor
pemanfaatan ruang; dengan demikian harus
yang
mengedepankan pola pikir dan pola tindak
harus
dihadapi
pembangunan bagaimana
untuk
mencapai
berkelanjutan
adalah
memperbaiki
kehancuran
ini. Konsep
pembangunan
berkelanjutan
lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan
pada dasarnya mengandung tiga elemen
pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
dasar,
Dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam
World
menyatakan
Summit
pembangunan
tahun
2005
berkelanjutan
tidak
hanya
elemen
tradisional
'lingkungan' tetapi juga elemen 'sosial' dan 'ekonomi' dari pembangunan yang harus disertakan.
Aspek
menjadi
ekonomi,
pelaksanaan pembangunan perkotaan.
sosial,
dan
pelestarian lingkungan yang saling berkaitan dan
memperkuat
(interdependent
and
satu
isu
kemudian
terdiri atas tiga pilar yaitu pembangunan pembangunan
salah
'manusia'
sentral
dalam
Di lain pihak, secara teknis konsep pembangunan
berkelanjutan
dalam
mutually reinforcing pillars of sustainable
penaatan ruang perkotaan mencakup hal-hal
development as eco-nomic development,
sebagai berikut :
social
development,
and
environmental
protection).
1. Pemanfaatan sumber daya perkotaan dengan menimbang wilayah yang lebih luas, 2. Pengembangan bentuk dan struktur perkotaan yang hemat energy, 3. Pemanfaatan lahan perkotaan yang menghindari kawasan peka lingkungan, 4. Penggunaan Mengenai
prosedur Dampak
Analisis Lingkungan
(AMDAL) sebagai salah satu dasar Gambar 2.2 Keterkaitan Aspek Dalam Pembangunan Berkelanjutan
Konsep Pembangunan Berkelanjutan
dalam penilaian usulan pembangunan kegiatan yang diduga akan memberi dampak penting terhadap lingkungan hidup perkotaan.
Pembangunan
Pada dasarnya konsep ini merupakan
Perkotaan telah menjadi pola pikir dan pola
strategi pembangunan yang memberikan
tindak baru dalam upaya penataan ruang
batasan pada laju pemanfaatan ekosistem
kota saat ini. Kegiatan penataan ruang
alamiah
perkotaan
(Sustainability)
dalam
dan
sumberdaya
yang
ada
baik
yang
didalamnya. Ambang batas ini tidak absolut
tata
ruang
(mutlak) tetapi merupakan batas yang luwes
kembali),
(flexible) yang bergantung pada teknologi
pemanfaatan ruang, maupun pengendalian
dan sosial ekonomi tentang pemanfaatan
menyangkut (termasuk
di
Indonesia, perencanaan peninjauan
K e l o m p o k 1 |8
sumberdaya alam, serta kemampuan biosfer
pengelolaan
dalam menerima akibat yang ditimbulkan
Berdasarkan definisi tersebut dapat dilihat
dari
bahwa
kegiatan
manusia.
lain, pembangunan semacam
Dengan
kata
berkelanjutan adalah
strategi
dalam
pemanfaatan
ekosistem alamiah dengan cara tertentu sehingga rusak
kapasitas
fungsionalnya
untuk memberikan manfaat
kegiatan
infrastruktur.
pembangunan
infrastruktur
berkelanjutan akan memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial. Pembangunan
Infrastruktur
tidak
berkelanjutan dikenal pula dengan istilah
bagi
pembangunan
yang
berwawasan
kehidupan umat manusia. Hal ini bukan saja
lingkungan.
Strategi
untuk kesejahteraan masyarakat
secara
merupakan
salah
keseluruhan, tetapi juga untuk kesejahteraan
mengurangi
masyarakat generasi mendatang. Dengan
(climate change) yang semakin terasa.
demikian diharapkan bahwa kita tidak saja
Perubahan
iklim
mampu
lingkungan
sekitar
melaksanakan
pengelolaan
pembangunan satu
dampak
upaya
dalam
perubahan
dapat
iklim
dirasakan
misalnya
ini
di
semakin
pembangunan yang ditugaskan (to do the
panasnya suhu/temperatur udara, musim
thing right), tetapi juga dituntut untuk mampu
hujan dan kemarau yang semakin lama,
mengelolanya dengan suatu lingkup yang
intensitas
lebih menyeluruh (to do the right thing).
kekeringan dan banjir, kebakaran hutan, dan
hujan
yang
tinggi,
kejadian
sebagainya. 2.4
Pengertian
Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan Asian
Development
Bank
(ADB)
berkelanjutan atau yang sering disebut sustainable insfrastructure sebagai desain infrastruktur baru dan perencanaan ulang, rehabilitasi dan pemanfaatan kembali serta optimalisasi infrastruktur yang ada meliputi i)
maksimal
energi
dan
terbarukan
meminimalkan
secara dampak
lingkungan, ii) memberikan kebutuhan bagi komunitas miskin,
iii)
lokal
termasuk
masyarakat
mengendalikan
pengeluaran
biaya infrastruktur dan korupsi, dan iv) menemukan peran yang semestinya bagi pihak
pemerintah
memenuhi
dan
kebutuhan
utama
pembangunan
berkelanjutan yang sebaiknya dilaksanakan
mendefinisikan Pembangunan infrastruktur
pemanfaatan
Fokus
swasta pembiayaan
dalam dan
oleh pemerintah antara lain penyediaan air minum dan sanitasi yang baik, pengurangan risiko banjir, sistem irigasi yang lebih baik, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan transportasi kota dan penyediaan akses jalan dan jembatan ke lokasi yang jauh dan pengelolaan merupakan
sampah.
Hal
kebutuhan
tersebut mendasar
masyarakat dan merupakan salah satu cara mitigasi risiko dampak perubahan iklim serta meningkatnya
intensitas
bencana
alam.
Pembangunan yang dilaksanakan secara business as usual tentunya tidak dapat dilakukan lagi karena pengaruh lingkungan yang semakin terasa dibandingkan 10 tahun yang lalu. K e l o m p o k 1 |9
Pembangunan berkelanjutan
infrastruktur
adalah
menciptakan
strategi
pembangunan
dalam yang
Edward (2001), yaitu mencakup berbagai ekosistem
alami
maupun
yang
diperbaharui
telah dan
bermanfaat bagi masyarakat, lingkungan
lansekap yang membentuk sistem "pusat (
dan komunitas. Indikator yang digunakan
hub )" dan "jaringan (link)”. Hub merupakan
dalam
pusat jaringan infrastruktur hijau.
pembangunan
infrastruktur
berkelanjutan adalah berkontribusi pada pembangunan
dengan
landsekap alami yang telah dikelola area
menciptakan kerja, pendapatan, skill dan
produksi yang terbuka, taman wilayah dan
keterampilan; mengutamakan pembangunan
preservasi, taman komunitas dan area
sosial
dimana fitur alam dan proses ekologi dilind
tempat
ekonomi
Pusat ini dapat berupa cagar alam,
dengan
menciptakan
memadukan
kerja
perumahan dan
hidup,
ungi dan/ atau di restorasi.
Adapun
link
kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan;
adalah koneksi yang mengikat agar pusat
dan menunjang pengembangan lingkungan
atau hub dari infrastruktur hijau bekerja.
hijau, berkelanjutan, aman, nyaman, dan
Yang termasuk kedalam link diantaranya :
memperkaya
Jaringan lansekap, meliputi daerah alam
kehidupan
dengan
green
building code (Prof.Dr. Emil Salim).
yang
luas
dan
menghubungkan, 2.5
Konsep
yang
Digunakan
Untuk
Mewujudkan Infrastruktur Berkelanjutan
yang
preservasi,
atau
kawasan alami dan memberikan ruang yang cukup bagi tanaman dan hewan asli
2.5.1 Pembangunan Infrastruktur Berkel
dilindungi
untuk berkembang
Jaringan
lansekap juga
anjutan dan Green Infrastructure
dapat memberikan ruang untuk perlindu
Salah satu konsep pembangunan
ngan situs bersejarah dan kesempatan
berkelanjutan yang digunakan oleh negaranegara di dunia untuk mengurangi dampak perubahan
iklim
adalah
untuk rekreasi; Koridor konservasi, meliputi kawasan
konsep
lindung linier yang tidak begitu luas,
infrastruktur hijau atau green infrastructure.
seperti sungai dankoridor sungai yang
Infrastruktur hijau adalah sistem jaringan
berfungsi sebagai saluran biologi satwa
strategis yang direncanakan dan dikelola
liat dan dapat memberikankesempatan
dari habitat alami, bekerjasama dengan
untuk rekreasi.
sistem landsekap dan ruang terbuka lain
Jalur hijau, meliputi
koridor
yang
untuk melestarikan nilai-nilai dan fungsi
dilindungi dari tanah yang telah diolah
ekosistem agar lebih bermanfaat untuk
untuk konservasi sumber daya dan/atau
kelangsungan hidup manusia (Benedict
penggunaan rekreasi;
dan McMahon, 2003). Komponen utama
Sabuk Hijau, meliputi tanah alami yang
infrastruktur hijau, menurut Benedict dan
dilindungi atau lahan yang berfungsi K e l o m p o k 1 |10
sebagai
kerangkakerja
pengembangan
untuk
selain
itu
juga
melestarikan ekosistem asli dan/atau
kenyamanan
ruangan;
dan
manajemen
lingkungan bangunan (building environment management).
peternakan
Pedoman tersebut dapat diadaptasi oleh
Ecobelts buffer yang dapat mengurangi
pengambil kebijakan di bidang infrastuktur
zona ketegangan antara tanah perkotaa
lain seperti transportasi dan sumber daya air
n dan pedesaan menggunakan serta
untuk
memberikan manfaat ekologi dan sosial
konstruksi yang berkelanjutan. Pedoman ini
bagi
merupakan cara dan upaya pemerintah agar
penduduk perkotaan
dan
membuat
pedoman
pihak penyedia jasa memiliki dan mampu
pedesaaan.
mengembangkan 2.6 Prinsip Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Prinsip
mengenai
pembangunan
infrastruktur
pembangunan
prinsip-prinsip
berkelanjutan.
transportasi
ide
mengenai
merupakan
salah
satu
Di green
upaya
bidang road untuk
berkelanjutan di Indonesia dalam skala
mengurangi emisi karbon dan penerapan
mikro telah coba diterapkan dengan adanya
teknologi jalan dan jembatan yang ramah
Sertifikasi
lingkungan.
Green
Building
(Greenship
certified). Pembangunan gedung hijau baik yang baru maupun perbaikan bangunan
2.7 Arah
gedung
hijau
ternyata
mulai
berkembang. GBCI (Green Building Council Indonesia) yang tergabung dalam World Green Building Council (WGBC) sebagai penerbit
sertifikasi
gedung
hijau
telah
membuat pedoman dan syarat bangunan gedung hijau yang berlaku secara umum, yaitu dilihat dari tepat guna lahan, terkait ketepatan pemanfaatan lahan dan tata letak bangunan; efisiensi energi dan konservasi, agar energy yang dimanfaatkan secara konsisten
sustainable
dan
efisien;
konservasi air, termasuk pemanfaatan air secara optimal; sumber dan siklus material, terkait pelaksanaan dan penerapan 3R (reduce, reuse, recycle) dan jejak karbon (carbon
footprint);
kualitas
udara
Pembangunan
Sarana dan Prasarana
eksisting yang akan disesuaikan dengan prinsip
Kebijakan
Seiring dengan pertumbuhan penduduk serta perkembangan kota yang semakin pesat, perlu dilakukan pembangunan sarana dan prasarana kota guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menunjang berbagai
aktivitasmasyarakat
serta
pemerintah yang ada didalamnya. Berbagai upaya pembangunan untuk bidang sarana dan prasarana kota tersebut dituangkan dalam arah kebijakan pemerintah daerah sesuai fungsinya, yang meliputi : 1.
Kelengkapan Kota Membangun
dan
mengembangkan
fasilitas penerangan jalan dan tempat umum,
serta jaringan utilitas yang
dibutuhkan
masyarakat
guna
dan K e l o m p o k 1 |11
mendukung
2.
serta
menggerakkan
4.
kegiatan ekonomi masyarakat
Membangun fasilitas perumahan dan
Tata Air
permukiman,
Melanjutkan
pembangunan
sarana
kebutuhan
pengendali banjir dan drainase kota, sehingga ancaman bencana banjir dan
3.
Perumahan dan Permukiman
dalam dasar
pemenuhan
masyarakat
akan
hunian yang layak dan terjangkau. 5.
Tata Ruang
genangan air dapat dikurangi, baik
Mewujudkan
banyaknya lokasi maupun sebarannya.
berkualitas dan partisipatif berdasarkan
Perhubungan
prinsip adil, efisien dan berkelanjutan
Meningkatkan
kinerja
sistem
6.
penataan
ruang
yang
Tata Bangunan
transportasi, pos dan telekomunikasi
Mewujudkan penataan bangunan dan
melalui pemanfaatan secara optimal
gedung Pemda yang berkualitas dan
jaringan
handal
transportasi,
telekomunikasi
serta
pos
dan
perbaikan
untuk
mendukung
penyelenggaraan fungsi pemerintahan
kuantitas dan kualitas pelayanan.
dan pelayanan masyarakat.
K e l o m p o k 1 |12
BAB 3 GAMBARAN UMUM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR 3.1 Gambaran Penyediaan Infrastruktur Air Bersih dan Jalan Raya di Kota Semarang Kota Semarang sebagai salah satu
menunjukkan bahwa sumber air untuk
kota besar memiliki nilai ukur yang mungkin
memenuhi kebutuhan air oleh masyarakat
bisa disandingkan dengan negara di Asia
65% berasal dari air tanah dan sisanya
Tenggara lainnya, misal negara Singapura
menggunakan air layanan PDAM.
dan Malaysia. Di bagian ini akan dijelaskan bagaimana
kondisi
dari
Data dari Bappeda Kota Semarang
masing-masing
menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih
penyediaan infrastruktur di tiap kota/negara
perpipaan di Kota Semarang bersumber
yang dikaji.
dari
3.1.1 Kondisi Penyediaan Infrastuktur
7
bangunan
produksi
dengan
kapasitas total sebesar 1.853 lt/dt atau
Air Bersih di Kota Semarang
58.436.208 m3. Sementara kebutuhan air
Penyediaan air di Kota Semarang
di Kota Semarang pada tahun 1999
sama seperti di kota-kota lainnya, terbagi
sebesar 48.407.307 m3, pada tahun 2005
ke
jaringan
total kebutuhan naik menjadi 68.568.239
perpipaan yang dikelola oleh PDAM dan
m3. Proyeksi kebutuhan air di Kota
non
Semarang menurut RTRW pada tahun
dalam
dua
perpipaan
mandiri
oleh
pemenuhan
sistem
yang warga.
kebutuhan
yaitu
dikelola
secara
Selain
untuk
rumah
tangga,
2030
mencapai
(termasuk
asumsi
336
m3 lebih
juta
tingkat
kebocoran
pelayanan air bersih juga digunakan untuk
PDAM 25%). Jika kita lihat pada data
fasilitas publik, instansi pemerintah, niaga,
PDAM tentang pemakaian air, maka total
industri, pelabuhan dan juga beberapa
pemakaian yang tercatat pada tahun
fasilitas perkotaan lainnya. Berdasarkan
2008 adalah 34.277.257 m3, dimana 87%
data Satker Pengembangan Air Minum
digunakan
Jawa
tangga.
Tengah,
Departemen
Pekerjaan
Umum, di tahun 2004 cakupan pelayanan air minum yang bersumber dari PDAM Kota Semarang baru mencapai 46%.
200,00
2008, jumlah tersebut telah meningkat
0,00
CCROM
IPB
pada
tahun
2009
rumah
kebutuhan air total
300,00
100,00
Sementara hasil survey yang dilakukan
kebutuhan
400,00
Dalam perkembangnnya pada akhir tahun
cukup signifikan menjadi sekitar 58%.
untuk
pasokan PDAM
tahun tahun tahun tahun 1999 2005 2008 2030 Sumber: data Bappeda Jawa Tengah Tahun 2009
Gambar 3.1 Grafik Kenaikan Penggunaan Air
K e l o m p o k 1 | 13
Jika melihat kebutuhan pada tahun 2005
dengan
pemakaian
PDAM
Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM Tirta Moedal
dari
Terkait dengan pasokan (supply) air
kebutuhan kota dipenuhi melalui sumber
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
non perpipaan baik dari air sumur dangkal,
bahwa akibat pembangunan, perubahan
air bawah tanah, maupun mata air yang
lahan, dan perubahan iklim memberikan
ada. Fakta tersebut didukung dari studi
ancaman pengurangan air bersih pada
yang dilakukan oleh JICA (2003), bahwa
masa yang akan datang, jika tidak ada
eksploitasi air bawat tanah di Semarang
upaya yang signifikan untuk melakukan
sebesar 0,43 juta m3/tahun pada 1990 dan
upaya konservasi terhadap sumber daya
meningkat sebesar 35,64 juta m3/tahun
air.
pada tahun 1998. Menurut Dinas PSDA
penambahan air bersih dari pembangunan
Semarang diperkirakan terdapat sekitar
Waduk
1000 sumur ABT sampai saat ini baik yang
mencapai 10,9 juta m3.
menunjukkan
bahwa
setengah
Sementara
Jatibarang
Dengan
mendapatkan berizin maupun tidak.
terdapat
yang
demikian,
potensi
baru
diperkirakan
besar
sekali
tantangan air bersih di Kota Semarang baik pada masa sekarang maupun masa depan. Jika
kita
simpulkan
akibat
dampak
pembangunan yang tidak memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan dan juga
dampak
perubahan
iklim
maka
diperkirakan pada masa yang akan datang terjadi
pengurangan pasokan.
Tekanan
kepada kebutuhan air bersih akan semakin Sumber: jatengtime.com
Gambar 3.2 PDAM Tirta Moedal Kota Semarang
meningkat, dan diperkirakan pada tahun 2050 hanya sekitar 80% rumah tangga yang
terlayani
oleh
layanan
PDAM,
meskipun dengan penambahan supply dari DAM Jatibarang yang sedang dalam proses konstruksi. (Strategi Ketahanan Perubahan Iklim Semarang, 2010). Sementara sisanya akan berkompetisi untuk mendapatkan air bawah
tanah
untuk
memenuhi
kebutuhannya.
Sumber: humaspdamsmg.wordpress.com
Gambar 3.3
K e l o m p o k 1 |14
tercapainya visi dan misi Kota Semarang, Tabel III.1 Jumlah Pelanggan Air Kota Semarang Tahun 2006 GOLONGAN TARIF
JUMLAH PELANGGAN
PEMAKAIAN AIR (M3)
sosial khusus 1,262 558,415 sosial umum 792 770,961 warung air 2 1,251 rumah tangga 112,561 1,087,791 rumah tangga 89 275,65 niaga instansi 628 1,242,913 pemerintah lembaga 185 91,875 pendidikan niaga 5,714 1,418,858 industri 135 170,670 pelabuhan 2 54,868 laut/udara terminal air 10 5,805 KU khusus 1 140 Jumlah 121,381 5,431,112 Sumber : Kota Semarang Dalam Angka, 2006
yang
bertitik
tumpu
pada
pemberian
pelayanan prima di semua aspek dan bidang, sarana dan prasarana kota telah tersedia dan representatif. Sebagai bagian dari
pemberian
Pemerintah
pelayanan
Kota
Semarang
menyelenggarakan infrastruktur
secara
itu
pula, terus
pembangunan berkesinambungan.
Sumber dana dari pembangunan jalan di Kota Semarang diperoleh dari dana APBD, APBN, pinjaman luar negeri dan swadaya masyarakat.
Beberapa
sarana
dan
prasarana yang tersedia di Kota Semarang ini antara lain adalah penyediaan jalan raya
3.1.2 Kondisi Penyediaan Infrastruktur Jalan Raya di Kota Semarang Kota Semarang memiliki tiga kata kunci utama yang menjadi dasar bagi pelaksanaan
program-program
maupun
kebijakan Pemerintah Kota Semarang. Tiga kata kunci tersebut adalah Kota Metropolitan, Religus, Perdagangan dan Jasa.
Secara
aplikatif,
visi
tersebut
mengandung subtansi pengertian bahwa
Sumber: Selayang Pandang Kota Semarang, 2012
Gambar 3.4 Jalan Arteri Kota Semarang
ke depan dapat terwujud Kota Semarang yang memiliki sarana dan prasarana kota berskala
metropolitan,
melayani
seluruh
sehingga
aktivitas
dapat
masyarakat
termasuk daerah hiterlandnya, dengan bertumpu pada sektor pedagangan dan jasa,
serta
tetap
memperhatikan
keberadaan potensi ekonomi lokal yang senantiasa dijiwai semangat maupun nilainila
religiusitas
kesejahteraan.
untuk Untuk
mencapai menunjang
Sumber: Selayang Pandang Kota Semarang, 2012
Gambar 3.5. Jalan Tol Seksi Banyumanik – Bawen
K e l o m p o k 1 |15
Sistem jaringan jalan yang ada di
Saleh, Jalan tembus Undip-Jangli, Jalan
Kota Semarang sangat lengkap. Sesuai
tembus Mangunharjo-Politeknik
dengan RTRW Kota Semarang, jalan di
Pembangunan jalan: Jalan Pucanggading
Kota Semarang terbagi menjdai beberapa
– Demak – Rowosari, dan Pembangunan
jenis sesuai dengan fungsi dan sistem
jembatan gantung Panjangan.
jalan yaitu: 1. sistem jalan primer dan sekunder
Undip,
Fungsi Arteri Primer Jalur
ini
menghubungkan
Kota
jalan Bebas Hambatan
Semarang dengan kota-kota besar lain di
jalan arteri primer
luar Kota Semarang (kota jenjang kesatu
jalan arteri sekunder
dengan kota jenjang kesatu atau kedua).
jalan kolektor primer
Beberapa kelompok jalan yang berada
jalan kolektor sekunder
dalam kelas ini antara lain; Jalan raya Semarang Kendal-
2. persimpangan jalan Berikut adalah penjelasan dari jalan
Jalan Siliwangi-Jalan Yos
primer dan jalan sekunder di Kota
Sudarso-Jalan Usman Janatin-
Semarang:
Pertigaan Jalan Kaligawe
Jalan Raya Kaligawe (Pertigaan
Jalan Tol Salah satu jalan utama di kota
semarang adalah jalan tol. Jalan tol dengan total panjang 24,776 kilometer,
Jalan Tol Seksi C)-Batas Kota Semarang-Demak Jalan Tol Seksi A (Jatingaleh-
meliputi ruas Srondol-Banyumanik (seksi
Srondol)-Jalan Tol Seksi
B), Jatingaleh-Krapyak (seksi A), dan
B(Jatingaleh-Krapyak)
Jangli-Kaligawe (seksi C). Kondisi Jalan Tol Semarang sangat spesifik. Pada
Jalan Tol Seksi C (KaligaweJangli)
seksi A dan B, serta sebagian seksi C
Jalan Tol Semarang-Solo
terdapat tanjakan dan turunan yang
Jalan Inspeksi SUngai Babon-
mengakibatkan kendaraan dengan bobot
Jalan Brigjend Sudarto-Jalan
berat
tingkat
Sendangmulyo-Pudakpayung-
fatalitas pengguna jalan tol sangat tinggi.
Perempatan Jalan Raya Mijen-
Pada jalan tol ini terdapat fasilitas seperti
Jalan Koptu Suyono
mengalami
risiko
dan
rest area dan tempat beribadah. Selain
Jala Tol Semarang-Kendal
sarana
Jalan Perintis Kemerdekaan
jalan
yang
sudah
tersedia,
Pemerintah Kota Semarang juga tengah memperiapkan
pembangunan
dan
Jalan Dr. Sutomo-Jalan S. Parman-Jalan Sultan Agung
pengembangan jalan maupun jembatan
Jalan Citarum-Pedurungan
lainnya.
Jalan Tentara Pelajar0Jalan Raya
Seperti,
Inner
Sriwijaya-Veteran,
Jalan
Ring
Road
Abdurrahman
Kedungmundu K e l o m p o k 1 |16
Jalan Kaligarang-Jalan Pamularsih Jalan Kelud raya-Jalan Menoreh
Fungsi
kolektor
menghubungkan
kawasan
sekunder sekunder
Raya-Jalan Dewi sartika-Jalan
kedua dengan kawasan sekunder kedua
Raya Sekarang Gunung Pati
atau kawasan sekunder ketiga, di Kota
Jalan Raya Sendangmulyo-Jalan Tentara Pelajar
Semarang ditunjukkan pada jaringan jalan yang menghubungkan pusat kota
Jalan Abdurahman Saleh-Jalan
dengan wilayah pengembangan pusat II
raya Manyaran Gunung Pati
dan III, seperti Genuk, Pedurungan,
Jrakah-Perempatan jalan LingkarLuar Mangkang-Jalan Lingkar Utara
Mijen, Gunungpati, dan Tembalang. Beberapa
ruas
jalan
Jalan Pemuda
Janatin
Jalan Hasanudin
Lingkar Utara Semarang Jalan Gatot Subroto Jalan gajah Mada-Jalan Diponegoro
tersebut
diantaranya;
Semarang-Pertigaan Jalan Usman Jalan Hanoman Raya-Jalan
Fungsi Kolektor Sekunder,
Jalan MH Thamrin Jalan Sriwijaya-Jalan Veteran Jaan Cendrawasih-Jalan MT. Haroyono Jalan Mayjend. Sutoyo-Jalan DI
Fungsi Kolektor Primer,
Panjaitan-Jalan Kartini-Jalan
Di Kota Semarang fungsi kolektor
Kelurahan Sambirejo
primer ditunjukkan dengan oleh jaringan
Pertigaan jalan gajah
jalan yang menuju ke Purwodadi, selain
Jalan Gajah-Jalan Lamper
jalan ini beberapa jalan lain di Kota
Tengah
Semarang yang masuk ke dalam fungsi
Jalan Supriyadi
kolektor primer diantaranya;
Jalan Raya Kelurahan Karangroto
Jalan Pramuka
JalaRaya Kudu
Jalan Raya Gung Pati-Ungaran
Jalan Padi Raya
Perempatan jalan Lingkar Luar-
Jalan Muktiharjo
Mijen-Boja Pertigaan Gunung Pati-Jalan Lingkar Luar Pertigaan Jalan Gunung PatiSekaran-Jalan Lingkar Luar Gayamsari-Penggaron
Jalan Meteseh-Kedungmundu Jalan Profesor Sudarto-Jalan Meteseh UNDIP Tembalang-Kramas-Jalan Mulawarman Raya Jalan Tirto Agung Jalan Durian Raya-Jalan Mulawarman Raya K e l o m p o k 1 |17
Jalan Karangrejo raya-GedawangJalan Perintis Kemerdekaan
yang
banyak
dilewati
kendaraan dari arah Jakarta maupun
Pertigaan Jalan Setiabudi dengan Jalan Tol Seksi A-Sekaan
kendaraan
dalam
Kota
Semarang
sendiri, jalan arteri primer yang menuju
Jalan Pamularsih-Jalan
kearah
Simongan-Jatibarang-Tambangan
Surakarta
juga
mempunyai
kepadatan dengan intensitas tinggi, dan
Pongangan-Jatibarang
jalan-jalan
Jalan SKSd
Semarang yang mewadahi pergerakan
Jalan Lingkar Mijen
masyarakat Semarang sebagai lokasi
Jalan Bandungsari
tujuan dari pergerakan. Panjang jalan di
Jalan Kedungpane hingga Jalan
seluruh
Koptu Suyono
dalam
wilayah
di
pusat
Kota
Kota
Semarang
mencapai 2,762,261 Km. Adapun bila
Jalan di Lingkungan Kawasan Industri Tugu
(pantura)
dilihat dari jenis permukaannya 52,12% sudah
di
aspal,
sedangkan
dari
Fungsi Lokal,
kondisinya 44,87% dalam keadaan baik;
Sedangkan jalur lokal disini adalah
32,48% dalam keadaan sedang, dan
jalur lokal primer, yaitu ditunjukkan oleh
sisanya dalam keadaan rusak. Untuk
jaringan jalan Mijen-Boja, dan Mijen-
melihat panjang jalan selengkapnya
Gunungpati.
dapat dilihat pada Tabel III.2
Jaringan
ini
perlu
ditingkatkan fungsinya, karena jaringan jalan ini mempunyai manfaat yang besar untuk mengembangkan daerah-daerah pinggiran
Kota
Kecamatan karena
Semarang
Mijen
selain
dan
untuk
seperti
Gunungpati, memperlancar
akses dari pusat kota juga digunakan sebagai akses ke daerah Boja dan sekitarnya. Fungsi Lingkungan Jaringan jalan ini menghubungkan menghubungkan lokasi-lokasi di dalam Kecamatan.
Adapun
dari
beberapa
fungsi jalan yang ada di Kota Semarang tersebut, terdapat beberapa ruas jalan
Tabel III.2 Jumlah Jalan dan Kendaraan Kota Semarang Tahun 2007-2009 Uraian Tahun Tahun Tahun Peningkatan panjang 2007 2008 2009 (%) jalan Jalan 59,76 59,76 59,76 0 Nasional Jalan 28,89 28,89 28,89 0 Provinsi Jalan Kota 2.682,89 2.689,64 2689,64 0,2 Jumlah Tahun Tahun Tahun Peningkatan Kendaraan 2007 2008 2009 (%) Mobil 2249 2320 2567 7 penumpang Mobil angkutan 988 1019 913 -7,5 barang Mobil 34335 34625 44660 15 pribadi Sepeda 115051 123527 119016 1,7 motor Sumber : Kota Semarang Dalam Angka 2009, BPS
yang benar-benar mempunyai tingkat kepadatan yaitu
dengan
jaringan
intensitas
jalan
artei
tinggi, primer K e l o m p o k 1 |18
Tabel III.3 Kondisi Jalan Raya di kota Semarang Tahun 2010 Kondisi
Jalan
Jalan
Jalan
jalan
nasional
Provinsi
Kota
Baik
68,12
27,16
1154,88
Sedang
0
0
907
Rusak
0
0
629,12
Rusak berat
0
0
0
Jl,Kemerdekaan, Jl Siliwangi, Kapasitas
jam-jam sibuk. Hal ini terutama terjadi
907 629,12
pada Jl Majapahit, Jl Siliwangi, Jl
0
Setiabudi, Ketersediaan
halte,
menghubungkan wilayah-wilayah penting
jalan,
maupun
didalam
fasilitas
transportasi
yang kurang memadai, yaitu Terminal,
Kota Semarang dilalui jalur utama yang
propinsi
sepadan
beberapa ruas jalan, khususnya pada 1250,16
Sistem jaringan jalan di wilayah
antar
tidak
dengan intensitas pergerakan pada
Jumlah
Sumber: Semarang dalam Angka, 2010
baik
jaringan
dan
Efisiensi
tempat
penyeberangan
pergerakan,
Pergerakan
Propinsi Jawa Tengah. Kedudukan kota ini
kendaraan
berpengaruh
terhadap
lalu
dan Semarang-Surakarta mempunyai
lintas
melalui
Semarang.
intensitas lebih tinggi dibandingkan
yang
kepadatan Kota
jalur
Jakarta-Semarang
Permasalahan yang dihadapi dalam sektor
dengan
transportasi ini adalah:
lokasi terminal berada di Terboyo. Hal
Percampuran pergerakan lokal (dalam
ini
Semarang-Surabaya,
mengakibatkan
tetapi
kepadatan
lalu
kota) dengan pergerakan antar kota.
lintas yang sangat tinggi pada jalur ke
Hal ini terjadi pada ruas Jl Terboyo, Jl
Terminal Induk Terboyo.
R Patah, Jl Dr Cipto, Jl Perintis
3.2 Gambaran Penyediaan Infrastruktur Air Bersih dan Jalan Raya Malaysia
Malaysia
merupakan
negara
yang
setelah
Singapura
di
Asia
Tenggara,
menganut sistem monarki konstitusional di
dengan 4,7 juta pengguna telepon dan 30
Asia
juta
Tenggara
selain
Thailand
dan
pengguna.
Memiliki
pelabuhan
Kamboja, terdiri dari 13 negara bagian dan
internasional,
tiga wilayah federal dan dipisahkan oleh
penyediaan air bersih dapat memenuhi
Laut China Selatan, serta memiliki luas
95% populasi penduduk. Selama masa
2
200
7
kawasan
industri,
sekitar 329,847 km dan jumlah penduduk
kolonial, pembangunan difokuskan pada
28.334.135 jiwa.
fungsi perekonomian.
3.2.1 Kondisi Jaringan Jalan Malaysia Infrastruktur di malaysia merupakan
Cakupan jaringan jalan di Malaysia sepanjang 98.721 km dan terdapat 1.821
salah satu yang paling berkembang di
km jalan tol. jalan tol terpanjang
Asia.
North-South
Expressway,
panjangnya
sekitar
km
perbatasan
Jaringan
telekomunikasi
yang
dibangunnya menduduki peringka kedua
800
diantara
adalah
K e l o m p o k 1 |19
Thailand dan Singapura. Sistem jalan di timur malaysia kurang berkembang dan berkualitas
jika
dibandingkan
dengan
Semenanjung Malaysia. Jalur kereta api di Malaysia mencakup 1.849 km2.
Sumber: www.mafsoft.com
Gambar 3.6 Jaringan Jalan di Malaysia
3.2.2 Prasarana Air Bersih
Klang Gates Dam (28 megaliter/ hari,
Malaysia memiliki sumber air yang
dbangun tahun 1928), dan Semenyih Dam
berlimpah dan selalu tersedia sepanjang
(545 megaliter/ hari, dibangun tahun 1984).
tahun. Konsumsi air bersih di Malaysia
Pada Februari 1998, terjadi krisis air
3
diperkirakan mencapai 580 km per tahun 3
(akibat dari El Nino) yang menyebabkan
atau setara dengan 3000 m per kapita
level
air
di
ketiga
pertahun. Dari total konsumsi per tahun
menurun drastis.
tersebut, 76% digunakan untuk pertanian,
Krisis
air
reservoir
bersih
tersebut
1998
11% digunakan untuk pasokan air bersih
membuat
kota, dan 13% digunakan untuk industri.
menetapkan rencana untuk membangun
Oleh karena itu, jumlah air bersih yang
sebuah megaproyek, yaitu yang dikenal
digunakan
sebagai
untuk
konsumsi
penduduk
hanya terhitung kurang dari 1% saja.
Pemerintah
tersebut
Pahang-Selangor
Malaysia
Raw
Water
Transfer Project. Kajian AMDAL untuk
Pada tahun 1998, pasokan air utama
megaproyek ini selesai pada tahun 1999.
di Malaysia berasal dari Ampang (18
Megaproyek ini sudah termasuk dengan
megaliter/ hari, dibangun tahun 1906),
pembangunan bendungan Kelau di Sungai K e l o m p o k 1 |20
Pahang. Pada tahun 2005 Japan Bank for
megaproyek ini. Namun, menyusul protes
International
internasional, pembangunan bendungan
Cooperation
menandatangani
(JBIC)
persetujuan
untuk
Kelau tersebut ditahan pada tahun 2010.
memberikan pinjaman lunak dengan jatuh tempo 40 tahun untuk
pembangunan
3.3. Gambaran Penyediaan Infrastruktur Air Bersih dan Jalan Raya Singapura Singapura adalah negara yang terletak di ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer
di
Tenggara.
utara
khatulistiwa
Asia
Dengan
keterbatasan
daerah
tangkapan air dan sumber air baku,
langsung dengan Malaysia di sebelah utara
Singapura memiliki masalah sumber air
dan
ini
bersih. Singapura mengalokasikan dua per
merupakan negara pusat keuangan ke-4
tiga dari luas daratannya sebagai daerah
terdepan dunia. Negara ini juga memegang
tangkapan
peranan penting dalam kancah perdagangan
permukaan, sungai, dan reservoir.
Indonesia
keuangan
di
yang
pesat.
berbatasan
dan
Negara
bersih di negara tersebut turut meningkat
sebelah
internasional.
selatan
Sehingga
air,
Pada
melalui
tahun
1822
drainase
pemerintah
pelabuhan Singapura merupakan salah satu
Singapura membangun waduk/ reservoir
dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.
kecil di Fort Canning demi memenuhi
3.3.1 Kondisi Air Bersih Singapura
kebutuhan air bersih penduduknya yang
Jauh sebelum Singapura didirikan,
kian meningkat jumlahnya. Kemudian pada
sumber air bersih di wilayah ini berasal dari
tahun 1857, seorang dermawan bernama
sumur dan sungai. Pada saat itu, sumber-
Tan Kim Seng memberikan donasi kepada
sumber air ini cukup untuk memenuhi
pemerintah Singapura untuk membangun
kebutuhan
waterworks dan jaringan pipa air bersih.
penduduk
Singapura
yang
masih terhitung sangat sedikit. Setelah
Sepuluh
didirikan pada tahun 1819, Singapura
kembali membangun reservoir di Thomson
tumbuh sebagai kota pelabuhan dan pos
Road, yang kemudian dikembangkan dan
perdagangan yang berpotensi besar di
dikenal sebagai MacRitchie Reservoir pada
sepanjang Selat Malaka. Jumlah penduduk
tahun 1922. Pada tahun 1910 dibangun
Singapura
pula
meningkat
sangat
pesat,
tahun
Kallang
kemudian,
River
pemerintah
Reservoir,
yang
terhitung hanya 150 jiwa penduduk pada
kemudian dikenal sebagai Peirce Reservoir
tahun 1819, dan kemudian meningkat
pada tahun 1922. Reservoir ketiga, yaitu
menjadi 80.792 jiwa penduduk pada tahun
Seletar Reservoir, dibangun pada tahun
1860.
1920 dan mulai dikembangkan pada tahun
Peningkatan
jumlah
penduduk
tersebut tentu membuat kebutuhan air
1940. K e l o m p o k 1 |21
Dari
sejarah
singkat
mengenai
dikumpulkan
melalui
jaringan
penyediaan air bersih Singapura di atas
komprehensif dari saluran air, kanal,
dapat
pemerintah
sungai, dan kolam tadah hujan sebelum
Singapura telah berupaya keras dalam
disalurkan ke 17 waduk penyimpanan.
keberlanjutan
yang
Hal ini membuat Singapura menjadi salah
merupakan sumberdaya langka di negara
satu dari sedikit negara di dunia yang
ini. Pemerintah Singapura memastikan
memanen air hujan dalam skala besar
keberlanjutan
untuk suplai air bersih.
diketahui
efisiensi
bahwa
sumberdaya
jangka
pengelolaan
air
panjang
melalui
sumberdaya
air.
Waduk
Punggol
dan
Serangoon
Singapura menghadapi lima tantangan
merupakan dua waduk yang terakhir
utama dalam manajemen sumberdaya ar,
dibangun hingga 2011. Seluruh muara di
yaitu
Singapura
melindungi
sumberdaya
air;
telah
dibendung
untuk
pengolahan air minum secara aman dan
pembangunan waduk. PUB bertujuan
hemat; meminimalisasi pemborosan dalam
untuk memanfaatkan air dari sungai dan
sistem penyediaan air; konservasi air;
anak sungai yang tersisa di dekat garis
menutup lingkaran air.
pantai dengan menggunakan teknologi
Untuk menghadapi kelima tantangan
yang dapat mengolah air dari berbagai
di atas, pada tahun 1963 pemerintah
salinitas. Hal ini akan meningkatkan
membentuk PUB, yang merupakan badan/
daerah tangkapan air Singapura sampai
lembaga yang mengelola penyediaan air
90% pada tahun 2060.
bersih dan water catchment di Singapura. Selama
40
tahun
terahir,
melalui
perencanaan strategis dan investasi dalam penelitian
dan
teknologi,
PUB
telah
membangun pasokan air yang kuat dan juga beragam, yang dikenal dengan Four National Taps, yang terdiri dari Local Catchment
Water,
Imported
Water,
Sumber: www.pub.gov.sg
Gambar 3.7 Jaringan Sungai di Singapura
NEWater, dan Desalinated Water.
Saat
Local Catchment Water Singapura merupakan sebuah negara kecil yang tidak memiliki akuifer alam dan danau
serta
mengumpulkan Singapura
sedikit air
lahan
hujan.
menggunakan
untuk
Saat dua
ini,
sistem
terpisah untuk mengumpulkan air hujan dan
air
bekas
pakai.
Air
hujan
ini,
Singapura
memiliki
17
reservoir dan 32 buah sungai yang digunakan sebagai pasokan air bersih. Berikut rinciannya: Tabel III.4 Reservoir dan Sungai yang ada di Singapura Reservoir Pandan Reservoir Jurong Lake Reservoir
Reservoir MacRitchie Reservoir Lower Peirce Reservoir
Sungai Singapore River
Sungai Sungei China
Sungai Sungei Tongkang
Rochor River
Sungei Peng Siang
Sungei Seletar
K e l o m p o k 1 |22
Upper Peirce Reservoir
Upper Seletar Reservoir
Geylang River
Sungei Kangkar
Bedok Reservoir Lower Seletar Reservoir
Poyan Reservoir
Sungei Ketapang
Sungei Jurong
Tengeh Reservoir
Sungei Selarang
Sungei Pandan
Murai Reservoir
Pulau Tekong Reservoir
Sungei Tampines
Sungei Kallang19. Sungei Whampoa
Sarimbun Reservoir
Serangoon Reservoir
Sungei Blukar
Sungei Bedok
Marina Reservoir
Sungei Punggol
Sungei Changi
Punggol Reservoir
Sungei Pinang
Sungei Loyang
Sungei Khatib Bongsu Sungei Sembawang
Kranji Reservoir
Sungei Seletar Simpang Kiri Sungei Mandai Sungei Mandai Kechil
terbaru
Sungei Tengah
Pada 2060. Singapura berencana untuk
Sungei Buloh Besar Sungei Lanchar Sungei Ulu Pandan
Sungei Api Api
dan
terbesar
adalah
yang
dibangun di Changi dengan kapasitas 50 mgd, yang telah dibuka pada Mei 2010. Pada
saat
ini,
NEWater
telah
memenuhi 30% kebutuhan air nasional.
mengembangkan sehingga
kapasitas
dapat
NEWater
memenuhi
50%
kebutuhan air bersih nasional di masa depan. NEWater saat ini digunakan untuk industri dan untuk air minum.
Desalinated Water Pada September 2005 Singapura
Sungei Serangoon
membuka Pabrik Desalinasi SingSpring
Sumber: www.pub.gov.sg
di Tuas. Pabrik ini merupakan pabrik Imported Water
desalinasi
Singapura telah mengimpor air bersih
pertama
yang
merupakan
proyek mliki PUB dengan kemitraan
dari Johor, Malaysia, di bawah dua
publik-swasta.
perjanjiang bilateral. Perjanjian pertama
menghasilkan 30 juta galon air sehari,
telah berakhir pada bulan Agustus 2011
dan
silam, sedangkan kesepakatan kedua
desalinasi terbesar di dunia.
akan
berakhir
pada
tahun
2061
mendatang.
merupakan
salah
ini
dapat
satu
pabrik
Seperti NEWater yang merupakan pendahulunya,
NEWater
Pabrik
desalinated
water
merupakan hasil dari investasi PUB
NEWater merupakan air reklamasi berkualitas tinggi sebagai kisah sukses
dalam teknologi dan penelitian air. Di pabrik SingSpring, air laut masuk
dan pilar keberlanjutan air Singapura.
melalui proses pre-treatment
NEWater dihasilkan dari air bekas pakai
partikel tersuspensi dihapus. Pada tahap
yang
lanjut
kedua, air ini mengalami reverse osmosis
disterilisasi
lebih
di mana
menggunakan
teknologi
membran
(RO). Ini adalah teknologi yang juga
canggih
disinfeksi
ultraviolet
digunakan dalam produksi NEWater. Air
sehingga sangat bersih dan aman untuk
yang dihasilkan sangat murni dan di re-
diminum. PUB telah mengembangkan
mineralisasi pada tahap ketiga. Pada
NEWater dalam tiga dekade, dengan
tahun 2013 ini akan dibuka dua pabrik
lebih
baru dengan kapasitas 70 juta galon air
dari
dan
65.000
tes
ilmiah
dan
melampaui persyaratan WHO.
per hari.
Pabrik NEWater pertama dibangun di Bedok dan Kranji pada tahun 2003. Yang K e l o m p o k 1 |23
3.3.2 Prasarana Jalan
1. Expressway,
Singapura telah memiliki 9.046 km jalan,
utama
di
membentuk mana
jaringan
terdapat
semua
yang memakan 12% dari total luas lahan.
gerakan lalulintas jarak jauh, dengan
Dalam 15 tahun terkhir, panjang jalan
tujuan untuk mengoptimalkan mobilitas
meningkat sebesar 1% per tahun. 10 –
jarak jauh dari satu bagian pulau ke
15
bagian pulau yang lain
tahun
mendatang,
pertumbuhan
panjang jalan diperkirakan akan cenderung
2. Major
Arterial,
didominasi
oleh
menurun, yaitu menjadi 0,5% per tahun.
lalulintas regional, membentuk prinsip
Penurunan
tersebut,
keterbatasan
diakibatkan
oleh
gerakan lalulintas perkotaan. Jalan ini
dan
biaya
terkoneksi dengan expressway dan
lahan
pembangunan jalan yang kian meninggi. Masalah keterbatasan lahan, membuat
arteri kecil. 3. Arteri
kecil
(Minor
pemerintah untuk berpikir membanhgun
mendistribusikan
jalan dibawah tanah. Meskipun, biaya
daerah
pembangunannya
utama,
pembangunan
lebih
jalan
tinggi.
yang
Proyek
terakhir
di
daerah
Paya Lebar Expressway (KPE) sepanjang
berdekatan 4. Akses
dan
Primer
dalam
dan
industri
tujuan
untuk
sirkulasi
dalam
dengan
Singapura saat ini, yaitu proyek, Kallang-
12 km dengan 9 km berada dibawah tanah.
lalulintas
permukiman
mengoptimalkan
Arterial),
antarkota-kota
(Primary
yang
Access),
Jalan di Singapura diklasifikasikan dalam 5
membentuk hubungan antara akses
kategori,
lokal dengan jalan arteri.
dengan
memudahkan
tujuan
penetapan
untuk
persyaratan
5. Akses
Lokal
(Local
Access),
memberikan akses langsung ke lokasi-
buffer jalan.
lokasi yang ingin dituju
Sumber: www.pub.gov.sg
Gambar 3.2 Jaringan Jalan di Singapura
masalah
manajemen “Road Pricing”. Sistem ini
transportasi di Singapura ialah dengan
cukup efektif untuk mengatasi masalah
Strategi
untuk
mengatasi
K e l o m p o k 1 |24
kemacetan lalu lintas. Pada tahun 1975
3. Bagi para pengguna ERP tidak perlu
sistem Road Pricing ini diimplementasikan
lagi membeli lisensi untuk melintasi
pertama kali yaitu dengan bentuk Area
kawasan lalulintas padat.
Licensing System, yang dikenakan biaya
4. Meminimalisasi Human Error karena
rata pada semua kendaraan yang masuk
semua sistem menggunakan komputer
pada kawasan CBD. Pada tahun 1998,
Selain
ERP,
Pemerintah
Singapura
Area Licensing System diganti dengan
melalui LTA menyediakan pilihan kepada
Electronic Road Pricing (ERP).
para pelaku perjalanan agar mereka dapat
ERP
merupakan
yang
menentukan tujuan, waktu, dan moda
diguanakan untuk mengelola kemacetan
perjalanan, sebagai salah satu strategi
jalan.
mengurai
Dengan
pengendara
sistem
prinsip
pay-as-you-use
satu
contohnya yaitu diberlakukannya peraturan
mereka menggunakan jalan tertentu saat
percobaan satu tahun: pemberian layanan
jam
perjalanan gratis di jaringan kereta bagi
(peak
biaya
Salah
ketika
sibuk
dikenakan
kemacetan.
hours).
ERP
dapat
mendorong pengendara untuk mengubah
komuter
moda
perjalanan,
mereka sebelum pukul 07.45 pagi pada
maupun waktu perjalanan karena tarif ERP
hari kerja di 16 stasiun MRT yang ditunjuk.
bervariasi pada jalan-jalan berbeda dan
Selain itu, penumpang yang keluar di
pada periode waktu yang tergantung pada
stasiun pukul 07.45 – 08.00 akan diberikan
kondisi laulintas dijalan tersebut. Manfaat
diskon hingga 50 sen dari tarif kereta
ERP:
mereka. Tujuan dari peraturan ini adalah
transportasi,
1. Meminimalisai
rute
volume
yang
mengakhiri
perjalanan
kendaraan
untuk mendorong komuter untuk mampu
dijalan utama yang sibuk, seperti CBD
dan bersedia membuat perubahan jadwal
dan Orchard area.
perjalanan mereka, yang semula ada di
2. Mendorong para pengguna kendaraan pribadi
untuk
beralih
ke
peak hour menjadi sebelum peak hour.
moda
transportasi umum.
Sumber: A Decade of Changing Travel Behavior, 2010
Gambar 3.8. Peraturan Percobaan mengenai Tarif MRT di Singapura
Selain strategi dan kebijakan yang telah
kebijakan-kebijakan
pemerintah
dalam
diuraikan di atas, dalam Land Transport
bidang transportasi, yang terbagi dalam
Masterplan
tiga kategori utama, yaitu:
2008
Singapura
tercantum
K e l o m p o k 1 |25
a. Kebijakan pemerintah Singapura dalam mendorong
perjalanan
dan
meningkatkan
penduduknya
untuk
transportasi
umum
-
Meningkatkan keamanan jalan
sebagai moda pilihan dalam perjalanan
-
Mendukung
menggunakan
aksesibilitas
adalah: -
-
c. Kebijakan
Bus menjadi moda transportasi publik
kebutuhan penduduknya adalah
yang paling prioritas
-
Meningkatkan aksesibilitas fisik
Mengembangkan jaringan angkutan
-
Menjamin akses terhadap angkutan
pemenuhan
beragam
sistem cepat (rapid transit system)
umum
Meningkatkan kapasitas dan tingkat
berpenghasilan rendah -
bagi
Mempromosikan lingkungan
Membentuk industri masa depan dan
sustainability) -
Meningkatkan travel experience dan keselamatan perjalanan
b. Kebijakan
keberlanjutan (environmental
Melibatkan masyarakat Dalam pembangunannya, jaringan
infrastruktur
pemerintah
kelompok
Memfasilitasi pesepeda
pengguna transportasi publik
kerangka pembiayaan -
Singapura
dalam
Menyediakan banyak pilihan bagi
-
pemerintah
transportasi publik
pelayanan angkutan sistem cepat -
sistem
transportasi yang cerdas
Menyempurnakan integrasi sistem
-
masterplan
jalan
ini
didanai
dari
Singapura
investasi Ministry of Transport. Pada
dalam pengelolaan penggunaan jalan
tahun 2013 ini, investasi ini berjumlah
adalah
6,9
-
Meningkatkan efektivitas ERP
investasi
untuk
-
Mengurangi
keseluruhan
infrastruktur
pajak
kepemilikan
triliun
dolar,
yang
pembangunan di
bidang
kendaraan
transportasi,
Mengurangi tingkat pertumbuhan
jaringan jalan, dan sebagainya. Angka
populasi kendaraan pribadi
investasi ini meningkat dari investasi
-
Memberlakukan kebijakan parkir
yang dikeluarkan pada
-
Memberlakukan ERP II
sebesar 5,4 triliun dolar.
-
Pengembangan
-
jalan
mendukung
seperti
merupakan
jaringan
rel,
tahun 2012
untuk
pertumbuhan
3.4 Komparasi Kondisi Penyediaan Infrastruktur Jalan dan Air Bersih Komparasi
dilakukan
dengan
indikator
seperti
kelembagaan,
pemangku
membandingkan kondisi infrastruktur jalan dan
kebijakan, sumber dana pengelolaan, program
air bersih di Kota Semarang, Singapura dan
kebijakan, pengelolaan kemacetan, fungsi jalan,
Malaysia
presentase perkembangan jalan tiap tahun,
dengan
menggunakan
beberapa
K e l o m p o k 1 |26
pemeliharaan jalan, kondisi jalan, sumber air bersih, debit air bersih, jangkauan pelayanan.
Komparasi
penyediaan
infrastruktur
disampaikan pada tabel III.5 di bawah ini :
Tabel III.5 Komparasi Kondisi Penyediaan Infrastruktur Jalan dan Air Bersih di Kota Semarang, Malaysia dan Singapura INDIKATOR Kelembagaan (Pemangku Kebijakan)
KOTA SEMARANG Pemkot kota Semarang Dinas Pekerjaan umum Bina Marga Jasa Marga APBN, APBD, pinjaman luar negeri, swadaya masyarakat
Sumber dana pengelolaan
SINGAPURA
Ministry of Works atau Jabatan Kerja Raya Malaysia
Ministry of Transport melalui LTA
Pembangunan didanai oleh Jabatan Kerja Raya
Pembangunan jalan raya dibiayai dari investasi Ministry of Transport, yang pada tahun 2013 berjumlah 6,9 triliun dolar.
1. 2.
Jalan Raya
Pengelolaan kemacetan
Jalan tol Angkutan umum dalam Kota Angkot Bis kota BRT 3. Live traffic CCTV
MALAYSIA
1. 2. 3. Fungsi jalan 4. 5.
Air Bersih
Persentase Perkembangan Jalan Tiap Tahun
Jalan tol Jalan arteri primer Jalan arteri sekunder Jalan kolektor primer Jalan kolektor sekunder
Menggunakan jalan tol atau (Expressway) dengan sistem RIFD Touch and Go.
1. ERP 2. One year trial bagi pengguna MRT 3. Mengembangkan jaringan jalan 4. Integrasi sistem transportasi 5. Meminimalisasi kepemilikan kendaraan pribadi 6. Mengupayakan transportasi massal b.
1. Expressway 2. Federal Road 3. State Road
-
0,2%
1. 2. 3. 4.
Expressway Major Arterial, Arteri kecil (Minor Arterial), Akses Primer (Primary Access), 5. Akses Lokal (Local Access),
9% dari tahun 1996
1. Rutin 2. Periodik 3. Emergency
Pemeliharaan Jalan
Insedental
Kondisi Jalan
Baik : 1250 (44%) Sedang : 907 (32%) Rusak : 629 (24%)
Baik
Baik
Kelembagaan (Pemangku Kebijakan)
PDAM (BUMN)
Kementrian Tenaga, Teknologi Hijau dan Air (KeTTHA)
PUB
Perpipaan Air tanah
Sungai
Import, sungai, reservoir, laut (desalinated water), air buangan/ bekas pakai (NEWater)
-
-
Seluruh Negara Malaysia
Seluruh Negara Singapura
Sumber Air Bersih
1. 2.
3
Debit Air Bersih
58.436.208 m (tahun 2009)
Jangkauan Pelayanan
Kota Semarang
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 1, 2013.
K e l o m p o k 1 |27
BAB 4
IDENTIFIKASI KEBIJAKAN DAN PROGRAM 4.1 Kebijakan Mengenai Jaringan Jalan di Kota Semarang
Dari visi dan misi, ada tiga kata kunci utama yang menjadi dasar bagi pelaksanaan program-program
maupun
kebijakan
JALAN Jalan tol dengan total panjang 24,776 kilometer,
meliputi
ruas
Srondol-
Pemerintah Kota Semarang. Tiga kata
Banyumanik (seksi B), Jatingaleh-Krapyak
kunci tersebut adalah, Kota Metropolitan,
(seksi A), dan Jangli-Kaligawe (seksi C).
Religus, Perdagangan dan Jasa. Secara
Kondisi
aplikatif, visi tersebut mengandung subtansi
spesifik. Pada seksi A dan B, serta
pengertian bahwa ke depan dapat terwujud
sebagian seksi C terdapat tanjakan dan
Kota Semarang yang memiliki sarana dan
turunan yang mengakibatkan kendaraan
prasarana
metropolitan,
dengan bobot berat mengalami risiko dan
sehingga dapat melayani seluruh aktivitas
tingkat fatalitas pengguna jalan tol sangat
masyarakat termasuk daerah hiterlandnya,
tinggi.
kota
berskala
dengan bertumpu pada sektor pedagangan dan
jasa,
serta
tetap
Jalan
Tol
Semarang
sangat
Pada jalan tol ini terdapat fasilitas
memperhatikan
seperti rest area dan tempat beribadah.
keberadaan potensi ekonomi lokal yang
Selain sarana jalan yang sudah tersedia,
senantiasa dijiwai semangat maupun nilai-
Pemerintah Kota Semarang juga tengah
nila
memperiapkan
religiusitas
untuk
mencapai
kesejahteraan.
pembangunan
dan
pengembangan jalan maupun jembatan
Untuk menunjang tercapainya visi dan
Seperti,
Inner
Ring
misi Kota Semarang, yang bertitik tumpu
Sriwijaya-Veteran,
Jalan
Abdurrahman
pada pemberian pelayanan prima di semua
Saleh, Jalan tembus Undip-Jangli, Jalan
aspek dan bidang, sarana dan prasarana
tembus
kota
representatif.
Pembangunan jalan: Jalan Pucanggading
Sebagai bagian dari pemberian pelayanan
– Demak – Rowosari, dan Pembangunan
itu pula, Pemerintah Kota Semarang terus
jembatan gantung
menyelenggarakan
Panjangan.
telah
infrastruktur Beberapa
tersedia
pembangunan
secara sarana
dan
lainnya.
Mangunharjo-Politeknik
Road
Undip,
berkesinambungan.
dan
prasarana
yang
tersedia di Kota Semarang ini antara lain:
K e l o m p o k 1 | 28
4.2 Kebijakan
Mengenai
Jaringan
Air
Bersih di Kota Semarang Kebutuhan air bersih kota Semarang terdiri dari tiga sektor, yaitu: sektor domestik (penduduk dan fasilitas umum), industri, dan hotel. Mengingat kota Semarang sebagai kota metropolitan, maka kebutuhan air bersih penduduk adalah 150 lt/orang/hari (Kimpraswil.2003), sedangkan kebutuhan air bersih untuk fasilitas umum yang terdiri dari tempat Sumber : www.semarangkota.go.id Gambar 4.1. Jalan Tol Sebagai Salah
ibadah,
pendidikan,
komersial,
institusional, dan fasilitas umum adalah sebesar 12,5% dari kebutuhan air penduduk.
Satu Kebijakan yang Dibuat Pemkot Semarang
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sektor
Rencana sistem jaringan transportasi
domestik disuplai oleh PDAM Tirta Moedal
jalan sebagaimana dimaksud huruf
a
sebesar 56,1% dengan memanfaatkan air
meliputi :
tanah dalam sebesar 19%, sisanya diambil
rencana penetapan fungsi dan sistem
dari air permukaan, dan mata air sehingga
jaringan jalan;
kebutuhan air tanah untuk memenuhi air
o sistem jalan primer dan sekunder
bersih sektor domestik pada tahun 2010 sebesar 9,85 x 106 m3.
jalan Bebas Hambatan
Kebutuhan air bersih sektor industri
jalan arteri primer jalan arteri sekunder
pada tahun 2010 adalah sebesar 3,52 x 106
jalan kolektor primer
m3 dengan asumsi penggunaan air untuk
jalan kolektor sekunder
industri besar/sedang 222,5 m3/unit/tahun, dan industri kecil sebesar 180 m3/unit/tahun.
o persimpangan jalan
rencana
pengembangan
pelayanan
kebutuhan
air
bersih
industri
angkutan jalan
tersebut 90% diambil dari air tanah, maka air
o peningkatan pelayanan angkutan
tanah yang diambil pada tahun 2010 adalah sebesar
penumpang o
Apabila
106
m3.
Sedangkan
kebutuhan air bersih hotel pada tahun 2010
jalan.
adalah sebesar 263.267 m3, dengan asumsi prasarana
pelayanan
angkutan jalan. pengembangan dan peningkatan terminal penumpang; dan o
x
peningkatan pelayanan angkutan
rencana o
3,17
peningkatan terminal barang.
kebutuhan air bersih tamu hotel sama dengan kebutuhan air bersih penduduk yaitu 150 lt/orang/hari dan asumsi hotel terisi 75%. Apabila kebutuhan air bersih hotel tersebut 90% memakai air tanah, maka K e l o m p o k 1 |29
kebutuhan air tanah untuk hotel sebesar
perpipaan di Kota Semarang bersumber dari
236.940 m3, sehingga ketersediaan air
7 bangunan produksi dengan kapasitas total
tanah kota Semarang apabila dipakai oleh
sebesar 1.853 lt/dt atau 58.436.208 m3.
tiga sektor
tersebut pada tahun 2010
Sementara kebutuhan air di Kota Semarang
sebesar 4,04 x 106 m3, dan pada tahun
pada tahun 1999 sebesar 48.407.307 m3,
2030 akan mengalami defisit (krisis) air
pada tahun 2005 total kebutuhan naik
tanah, akibatnya adalah kota Semarang
menjadi 68.568.239 m3. Proyeksi kebutuhan
akan mengalami krisis
dan
air di Kota Semarang menurut RTRW pada
kecepatan amblesan tanah di pesisir akan
tahun 2030 mencapai 336 juta m3 lebih
lebih cepat, karena rongga antar pori-pori
(termasuk asumsi tingkat kebocoran PDAM
tanah yang semula diisi oleh air akan
25%). Jika kita lihat pada data PDAM
kosong. (Susanto, A. 2010)
tentang
air
bersih
Penyediaan air di Kota Semarang sama
pemakaian
air,
maka
total
pemakaian yang tercatat pada tahun 2008 adalah
dua sistem yaitu jaringan perpipaan yang
digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
dikelola oleh PDAM dan non perpipaan yang
Berbagai upaya fisik di atas tentunya harus
dikelola secara mandiri oleh warga. Selain
didukung oleh kebijakan pemerintah dan
untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga,
kesadaran
masyarakat
pelayanan air bersih juga digunakan untuk
kelestarian
sumber
fasilitas publik, instansi pemerintah, niaga,
Semarang. Beberapa kebijakan yang dapat
industri, pelabuhan dan juga beberapa
mendukung upaya tersebut antara lain :
fasilitas perkotaan lainnya.
Berdasarkan
34.277.257
m3,
seperti di kota-kota lainnya, terbagi ke dalam
1. Peraturan
untuk
dimana
untuk
daya
air
menjaga di
melindungi
Kota
atau
data Satker Pengembangan Air Minum Jawa
membatasi
Tengah, Departemen Pekerjaan Umum, di
melalui penetapan penggunaan lahan
tahun 2004 cakupan pelayanan air minum
yang sesuai untuk tujuan konservasi
yang bersumber dari PDAM Kota Semarang
tanah dan air
baru
mencapai
46%.
Dalam
2. Penetapan
pemanfaatan
87%
wilayah
kawasan
perlindungan
perkembangnnya pada akhir tahun 2008,
sumber daya air baik melalui konservasi
jumlah tersebut telah meningkat cukup
maupun pengendalian pencemaran baik
signifikan menjadi sekitar 58%. Sementara
dari limbah industri maupun limbah
hasil survey yang dilakukan CCROM IPB
rumah tangga
pada
tahun
2009
menunjukkan
bahwa
3. Sistem perizinan penggunaan air bawah
sumber air untuk memenuhi kebutuhan air
tanah dan pajak air dengan prinsip
oleh masyarakat 65% berasal dari air tanah
keberlanjutan ketersediaan air.
dan sisanya menggunakan air layanan PDAM. Data dari Bappeda Kota Semarang
4. Pemberian sistem insentif bagi rumah tangga, industri, dan aktivitas kota lainnya yang hemat penggunaan air.
menunjukka bahwa kebutuhan air bersih K e l o m p o k 1 |30
4.3 Potensi Permasalahan Jaringan Jalan dan Air Bersih di Kota Semarang 4.3.1 Potensi
tanpa dibarengi dengan usahausaha
Kondisi wilayah Kota Semarang
peningkatan
keunggulan
kompetitif.
yang terdiri dari wilayah pantai, dataran
Keberadaan kedua keunggulan ini akan
rendah dan perbukitan memungkinkan
menjadi
masyarakatnya
melakukan
berbagai
membangun ekonomi yang berdaya
aktivitas
heterogen.
Hal
ini
saing tinggi. Jika kedua keunggulan ini
membuka peluang bagi berkembangnya
dapat dibangun, maka berbagai peluang
aktivitas ekonomi yang variatif, dari
ekonomi yang ada dapat dikelola dan
daerah hulu sampai hilir. Luas wilayah
berproduksi
secara
Kota Semarang baru terbangun sekitar
Tercapainya
kondisi
40
mengembalikan
yang
%
masih
memungkinkan
dioptimalkan
bagi
fungsi-fungsi
untuk
pengembangan
perkotaan.
Secara
pondasi
utama
untuk
maksimal. ini
kejayaan
akan
Semarang
tempo dulu sebagai salah satu kota niaga. Pembangunan sarana prasarana
geografis Kota Semarang terletak di
yang
tengah pulau Jawa diantara wilayah
seperti jalan tol semarang-solo yang
barat dan wilayah timur, pada jalur
menghubungkan langsung
semarang
transportasi trans jawa bagian utara,
dengan
dapat
membantu
yang
meningkatkan
potensi
Semarang
dapat
memberikan
banyak
mendukung
solo
potensi
tersebut
peluang menjadi pusat pertumbuhan
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
nasional.
4.3.2 Permasalahan
Kota Semarang, memiliki posisi nilai
strategis
ekonomi
bagi
lokal,
pertumbuhan
nasional
Berikut ini adalah permasalahan yang ada dalam pelaksanaan kebijakan:
maupun
1. Jika melihat kebutuhan pada tahun
internasional. Hal tersebut disebabkan
2005 dengan pemakaian PDAM
Semarang
pusat
menunjukkan bahwa setengah dari
pemerintahan di Jawa Tengah dan
kebutuhan kota dipenuhi melalui
letaknya
jalur
sumber non perpipaan baik dari air
ekonomi dari arah barat, timur dan
sumur dangkal, air bawah tanah,
selatan,
oleh
maupun mata air yang ada. Fakta
transportasi
tersebut didukung dari studi yang
baik darat, laut dan udara. Hal ini
dilakukan oleh JICA (2003), bahwa
menjadikan keunggulan komparatif bagi
eksploitasi
kegiatan pemasaran dan pergudangan
Semarang
merupakan
pada
serta
kelengkapan
persimpangan
ditunjang
pelayanan
air
bawat
sebesar
tanah 0,43
di juta
3
yang menunjang kegiatan perdagangan
m /tahun pada 1990 dan meningkat
dan jasa. Keunggulan tersebut tidak
sebesar 35,64 juta m3/tahun pada
akan memberikan manfaat yang optimal
tahun 1998. Menurut Dinas PSDA K e l o m p o k 1 | 31
Semarang
diperkirakan
terdapat
sisanya akan berkompetisi untuk
sekitar 1000 sumur ABT sampai
mendapatkan
saat ini baik yang mendapatkan
untuk memenuhi kebutuhannya.
berizin maupun tidak.
air
bawah
3. Pembangunan
2. Dampak pembangunan yang tidak memperhatikan
prinsip
tanah
di
bidang
perhubungan,
seiring
perkembangan
dan
dengan dinamika
pembangunan berkelanjutan dan
masyarakat serta perkembangan
juga dampak perubahan iklim maka
perekonomian
diperkirakan pada masa yang akan
banyak tantangan. Permasalahan
datang
lainnya
terjadi
pasokan.
pengurangan
Tekanan
kepada
wilayah
adalah
penggunaan
air
memiliki
eksploitasi tanah
secara
kebutuhan air bersih akan semakin
massal di Kota Semarang, serta
meningkat, dan diperkirakan pada
penurunan
tahun 2050 hanya sekitar 80%
memperngaruhi
penyediaan
rumah tangga yang terlayani oleh
infrastruktur
pendukung
layanan PDAM, meskipun dengan
perkembangan
penambahan
DAM
berkelanjutan.
dalam
4. Pembangunan
Jatibarang proses
supply
yang
dari
sedang
konstruksi.
Ketahanan
(Strategi
Perubahan
Semarang,
2010).
Iklim
kualitas
air
kota
infrastruktur
yang
secara
jalan
yang tidak terdistribusi dengan baik prioritas pembangunannya.
Sementara
4.4 Analisis Komparasi Kebijakan Program Negara Tujuan KKL Singapura dan Malaysia terhadap Kota Semarang Analsis dilakukan
komparasi pada
kebijakan
negara
tujuan
yang KKL
Singapura dan Malaysia terhadap Kota Semarang
adalah
membandingkan
dimaksudkan
untuk
mengambil
intisari
dan
yang mungkin dapat diimplementasikan di Kota Semarang dengan Singapura dan Malaysia sebagai tinjuan best practise. Sehingga bisa diambil lesson learn untuk pengembangan
kota
Semarang
dan
Indonesia pada umumnya. Berikut adalah analisis
komparasi
Kebijakan
Program
negara tujuan KKl: K e l o m p o k 1 |32
Tabel IV.I Analsis Komparasi Penyediaan Infrastruktur Air Bersih NO 1
INDIKATOR PROGRAM Sejarah
SINGAPURA
2
3
Lembaga
Program / Kebijakan Unggulan
Pada tahun 1822 diawali dengan pembuatan reservoir /waduk air Dibangun sampai dengan tahun 1940
PUB (Public Utilities Board)
Tujuan Pembangunan pada tahun 2030 menciptakan “Sustainable Singapore” Local Cathment Water Imported Water Newater
KELEBIHAN (SINGAPURA DAN MALAYSIA Singapura: Pasokan air utama pada Dibangun sejak jama tahun 1998 berasal dari penjajahan Belanda tahun Diawali dengan Ampang, Klang Gates 1912 dengan dua sumber pembangunan reservoir – Dam, Semenyih Dam. air bersih yaitu Gunung reservoir penampung air Krisi air bersih tahun 1998 Ungaran dan kaligarang bersih menyebabkan pemerintah dengan nama Gemeente Fokus pemnyediaan air malaysia mengadakan Water Leiding Semarang bersih telah dilakukan kerjasama dengan jepang membangun Pahangsejak tahun 1822 Pada tahun 1964 didirikan Selangor Raw Water Perusahaan Daerah Air Malaysia: Transfer Project. Minum Tirta Moedal Penyediaan air bersih dilakukan secara terfokus pada tahun 1998. Kementrian Tenaga, Teknologi PDAM Tirta Moedal Singapura: Hijau dan Air (KeTTHA) Diampu oleh lembaga yang kuat dan memiliki teknologi pengembangan penyedian air bersih yang unggul Malaysia: Dikelola oleh lembaga pemerintahan yang melakukan berbagai inovasi dengan memanfaatkan teknologi terkini. Pembangunan Johor and Penyambungan pipa baru Singapura: Raw Water Supply for Memiliki 4 program Pembaruan meteran air Industrial Complex unggulan yang terbukti gratis Mengembangkan jaringan efektif dan berkelanjutan. air bersih ke wilayah Penyediaan air bersih pedesaan. tidak hanya untuk Program perlindungan MALAYSIA
KOTA SEMARANG
KEKURANGAN KOTA SEMARANG Peninggalan sejarah Belanda dan jaman penjajahan Jepang tidak ditindak lanjuti dengan baik. Pemerintah lebih menekankan membuat sistem yang baru Dokumentasi sejarah tidak tercatat dengan baik
Masih berkutat dengan program yang berorientasi untuk menutup modal operasional yang hilang akibat kebocoran PDAM Belum ada program pengembangan pennyediaan air bersih berbasis teknologi
Tidak memiliki program unggulan Perusahaan tidak memiliki modal yang cukup dan cenderung merugi Hanya berorientasi pada
K e l o m p o k 1 | 33
NO
INDIKATOR PROGRAM
SINGAPURA
MALAYSIA
Desalinated water
4
Tingkat pelayanan
100 %
KOTA SEMARANG
sungai dari ancaman pencemaran. Mengembangkan rencana jangka panjang tentang pengelolaan air. Menggalakan pola hidup hemat air kepada masyarakatnya dengan cara menggunkan air hujan untuk keperluan rumah tangga seperti penyiram tanaman, mencuci mobil, dan lain sebagainya, sebagai usaha untuk mejaga cadangan air bersih.
60-85%
65-80%
KELEBIHAN (SINGAPURA KEKURANGAN KOTA DAN MALAYSIA SEMARANG kebutuhan rumah tangga, sumber air permukaan namun juga air minum Jika supplay kurang, maka dilakukan pengaliran air Sudah memiliki instalasi pengolah limbah cair bergilir Memiliki instalasi Hanya mampu menyediakan penyulingan air laut 65% kebutuhan air bersih dari total penduduk kota Program local catchment dapat mencukupi pemerataan kebutuhan air Desalinated water memungkinkan produksi air bersih yang tanpa batas Malaysia : Memiliki rencana pembangunan jangka panjang dalam pengelolaan air bersih Mencanangkan program perlindungan sungai dari ancaman pencemaran. Jumlah penduduk banyak dan Singapura memiliki sumber dari 4 program sistem perpipaan yang tidak yang kuat dengan salah terstruktur satu programnya yang Hanya mampu menyuplai air memiliki sumber tak bersih mencapai 80% dari terbatas kebutuhan air bersih Kota Malaysia masih berusaha meningkatkan jaringan air Semarang pada tahun 2040 bersih di daerah perdesaannya, sehingga belum semua rakyatnya mendapatkan akses air bersih dengan mudah.
Sumber : Hasil Analisis Kelompok I, 2013.
K e l o m p o k 1 |34
Tabel IV.II Analsis Komparasi Penyediaan Jalan Raya NO
INDIKATOR PROGRAM
SINGAPURA
MALAYSIA
KELEBIHAN (SINGAPURA DAN MALAYSIA)
KOTA SEMARANG
KEKURANGAN KOTA SEMARANG
1
Total panjang jalan
9046 Km
98.721 km
2778,29 Km
Singapura: Memiliki pendapatan yang tinggi sehingga perawatan berjalan baik Malaysia memiliki total panajng jalan yang luas karena wilayahnya yang luas dan terbagi menjadi dua pulau.
2
Pertumbuhan
9 % sejak tahun 1996
0,5 % pertahun
0,2 % pertahun
3.
Lembaga
LTA (Land Transport Authority)
Kementrian Kerja Raya Malaysia
Rendahnya pertumbuhan Pertumbuhan jalan di jalan di Kota Semarang Singapura hanya terkendala oleh pendanaan terkendala oleh baik di daerah maupun keterbatasan lahan pusat. Terbukti dengan Pertumbuhan jalan di Malaysia terkendala oleh masih adanya jalan rusak yang belum ditangani krisis ekonomi global Singapura dan Malaysia Kota Semarang memilii memiliki 1 badan pengelola banyak badan yang transportasi darat yang terlibat dalam secra fokus mengatur dan penyediaan jalan raya. mengembangkan Seringkali setiap badan transportasi memiliki program yang tidak sinkron dengan yang lainnya. Singapura: Jumlah kendaraan Memiliki seperangkat terlalu banyak
4.
Kebijakan Terkait
Pajak kendaraan tinggi Kendaran berbasis kuota
Pembangunan jalan tol dengan sistem RIFD Touch and Go
Bina Marga Jasa Marga Departemen Perhubungan Departemen PU
Pembangunan jalan Tol
Jalan di Indonesia terdiri dari jalan Nasional, Provinsi, dan Kab Kota. Jalan perkotaan yang rusak bukan merupakan tanggung jawab provinsi maupun nasional Lingkup Semarang adalah Kota yang tidak sebanding dengan Negara Malaysia maupun Singapura
K e l o m p o k 1 |35
NO
INDIKATOR PROGRAM
SINGAPURA
Maksimal penggunaan kendaraan 10 tahun Penerapan plat nomor kendaraan yang berbeda ERP Mengurangi pajak kepemilikan Memberlakukan kebijakan parkir Mendukung masterplan sistem transportasi yang cerdas
MALAYSIA Mengontrol kepemilikian kendaraan pribadi dengan cara mengeluarkan izin mengemudi dengan prosedur yang sulit dan dalam jangka waktu yang lama. Meningkatkan jaringan Federal Road antar koridor dan kota – kota besar di seluruh Malaysia. Meningkatkan partisipasi Bumiputera dalam penigkatan pembangunan industri dan konstruksi di Malaysia Meningkatkan jalan di daerah perdesaan untuk menghubungkannya dengan pusat dan aktivitas perkotaan
KELEBIHAN (SINGAPURA DAN MALAYSIA)
KOTA SEMARANG
peraturan yang lengkap Pengoperasian jalan raya menggunakan sistem full elektronik Masyarakat memiiliki penghasilan yang cukup untuk membayar pajak kendaraan Sistem transportasi umum benar-benar dikembangkan pemerintah Malaysia Pembangunan jalan menjadi urusan vital pemerintah. Belum ada alternatof penanganan kemacetan seperti Singapura. Pembangunan jalan difokuskan untuk meningkatkan konektivitas daerah perdesaan dengan daerah perkotaan.
Pengaturan sistem buka tutup jalan (1 atau 2 arah) Pengendalian macet menggunakan CCTV live streaming Pembuatan Pos Polisis lalu lintas di titik padat
KEKURANGAN KOTA SEMARANG
Fokus pemerintah hanya untuk mengatasi kemacetan dan perbaikan jalan Sistem operasional masih menggunakan tenaga polisi Pendapatan masyarakat rendah sehingga tidak akan sanggup membayar pajak kendaraan yang tinggi Angkutan umum dikembangkan oleh swsta yang benefit oriented
Sumber : Hasil Analisis Kelompok I, 2013.
Berdasarkan hasil komparasi kedua bidang di atas, dapat diketahui bahwa Singapura dan Malaysia memiliki sistem pengelolaan infrastruktur yang lebih baik dari Kota Semarang. Dapat dilihat bahwa kedua negara tersebut benar – benar memperhitungkan pembangunan dan penggunaan jalannya, terutama di Singapura yang sangat berhati – hati dalam mengkalkulasi perkembangan pembangunan jalan akibat keterbatasan lahan yang dimilikinya. Malaysia dan Singapura juga menggalakan program perlindungan sumber air dan hemat air kepada masyarakatnya sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Kedua negara sama – sama menganjurkan warganya untuk mulai mmanfaatkan air hujan sebagai alternatif penggunaan air bersih untuk menjaga supply air. K e l o m p o k 1 |36
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan atau Lesson Learned Berdasarkan hasil komparasi yang telah
umum seperti bus dan MRT serta
dilakukan, dapat diperoleh beberapa lesson
learn sebagai berikut :
Sigapura
memiliki
program
dan
paling
efektif
dalam
mengatasi
kemacetan dan menjaga kapasitas jalan
memperhitungkan
karena
keuntungan
dan
biaya
yang
dipungut
untuk
kelebihan yang akan dihasilkan dari
masing – maisng warga tidak murah
program
untuk menggunakan jalan.
dan
kebijakan
yang
Contonya
dalam
pembangunan negaranya, memiliki
tujuan
negaranya
untuk
menjadi
berkelanjutan
Singapura
negara
dengan
Pemeliharaan jalan di Singapura juga dilakukan
menjadikan
scara
periodik
dengan
menjaga kehalusan permukaan jalan
yang
untuk
slogan
“Sustainable Singapore : A lively and
meningkatkan
keselamatan
pengguna.
Pada bidang air bersih, Singapura
Liveable Singapore”. Tujuan ini pun
memiliki 4 sistem utama, yaitu NEWater,
dicapai
mencanangkan
Local Catchment Water, Desalinated
kebijakan dan program pengelolaan
Water, dan Imported Water. Keempat
sumberdaya untuk menjaga kelestarian
sistem ini merupakan cara yang paling
sumberdaya untuk generasi mendatang.
efektif
Singapura juga memiliki masyarakat
persediaan air di Singapura.
dengan
yang sangat dispilin dan patuh akan regulasi
yang
ditetapkan
oleh
saat
ini
dalam
menjaga
Perencanaan yang matang, kalkulasi dampak, pengelolaan program yang
pemerintahnya, sehingga program dan
terpusat
kebijakan yang dbuat oleh pemerintah
merupakan hal yang dapat dicontoh dari
dapat
Singapura dalam mengelola jalan dan
dilaksanakan
dan
didukung
dengan baik oleh masyarakat.
Sistem ERP ini dianggap cara yang
kebijakan yang terstruktur dan sangat
dikembangkannya.
LRTnya.
Pada
bidang
pengelolaan
pada
satu
lembaga
saja
air bersihnya. Paling tidak di Semarang jalan,
yang
saat
ini
memiliki
banyak
Singapura memiliki beberapa program
permasalahan
untuk terus menjaga efektivitas jalannya
bersihnya
dengan menerapkan sistem ERP dan
contoh dari Singapura. Pada dasarnya
meningkatkan
Semarang juga telah memilki program
kinerja
transportasi
pada
dapat
jalan
sedikit
dan
air
mengambil
K e l o m p o k 1 | 37
perencanaan pada infrastruktur jalan dan
air
bersihnya,
namun
dilakukan
Malaysia
pengolahan air bersihnya.
memilki
program
jalan
yang
pada
pembangunan
Singapura jalan
dan
dan
Perencanaan
yang
matang,
dasarnya terfokus pada peningkatan
pembangunan
yang
memperhatikan
kualitas
lingkungan dan pemerataan pelayanan
jalan
dan
meningkatkan
hubungan antara kawasan pedesaan
merupakan
dan
kawasan
pelayanan
Pada
dapat
dijadikan
agar
pelajaran dari Malaysia. Ditinjau dari
wilayahnya
dan
berbagai aspek, Malaysia masih unggul
di
dalam perencanaan negaranya, dalam
publik
segi
hal
perkotaannya,
tetap
merata
RM-10 pun misi – misi pembangunan
beberapa aspek. penanganan
kemacetan,
Malaysia sangat jelas disampaikan dan
Malaysia juga belum memiliki program
didukung oleh kebijakan dan program
khusus yang bdapat mengurangi tingkat
yang akan dilaksanakan. Pemerataan
kemacetan,
dengan
pelayanan masyarakat juga menjadi
Semarang yang masih mengandalakan
fokus utama pembangunan di Malaysia
Jalan Tol sebagai alternatif pemecahan
untuk
masalah kemacetan. Alternatif lainnya
masyarakatnya
yan dimiliki malaysia adalah melalui
maupun di perdesaan. Hal ini dapat
pengendalian kepemilikan kendaraan
dlihat
pribadi melalui prosedur pengajuan izin
meningkatkan jaringan infrastruktur di
yang menghabiskan banyak waktu.
daerah perdesaan agar masyarakat di
Pada segi air bersih, Malaysia lebih
daerah perdesaan memiliki akses yang
terfokus pada penjagaan sumberdaya
lebih layak dan mudah.
sama
halnya
airnya yaitu sungai dengan menetapkan
memenuhi baik
drai
Pembangunan
kebutuhan di
upaya
yang
perkotaan
merekam
mempehatikan
kebijakan untuk melindungi sungai dari
lingkungan juga menjadi point tambahan
pencemaran limbah, baik itu limbah
bagi
rumah
pelaksanaan
tangga
ataupun
limbah
industrinya.
dan
dalam
perkembangan
Malaysia
pelaksanaannya masih belum terasa.
pembangunan
Inovasi melalui teknologi terpadu juga
Malaysia,
karena
dalam
pembangunannya,
kelstarian sumberdaya seperti air, hutan
Malaysia
juga
warganya
untuk
mulai
mengajak
memanfaatkan
air
dan lain sebagainya tetap diperhatikan untuk
menjaga
keseimbangan
dan
kebutuhan
kelestarian lingkungan di masa depan.
sehari – harinya. Hal ini dilakukan untuk
Perhatian terhadap lingkungan inilah
menjaga keberadaan sumber air bersih
yang
untuk generasi selanjutnya.
pembangunan berkelanjutan.
hujan
untuk
memenuhi
menerapkan
konsep
K e l o m p o k 1 |38
5.2 Rekomendasi Berdasarkan lesson learned diatas, maka
membatasi
rekomendasi terhadap Semarang adalah :
Pemeliharaan
Perencanaan
yang
matang
dilakukan
dan
jalan
kendaraan.
juga
untuk
mutlak
meningkatkan
dilaksanakan dengan baik. Seperti yang
keamanan dalam berkendara di Kota
diketahui
Semarang.
bahwa
Kota
Semarang
memilki produk – produk perencanaan
Pengelolaan
air
bersih
yang
yang telh disusun dengan baik, namun
memerhatikan lingkungan. Pengelolaan
pelaksanaan dari rencana itu sendiri
air bersih juga perlu dilakukan untuk
belum
dengan
menjaga persediaan air di Semarang.
seksama. Hal ini menunjukkan belum
Pemeliharaan sumber daya air dengan
terlalu
tidak membuang limbah rumah tangga
dapat
dirasakan
siapnya
melaksanakan
pemerintah rencana
yang
dalam telah
dan
disusun tersebut.
kepemilikan
Pengelolaan
ini
kendaraan
kemacetan
kapasitas
mengalami yang jalan
di
Semarang,
juga
mengambi tindakan tegas bagi pihak
cukup yang
yang melakukannya perlu dilakukan.
dan
pemeliharaan jalan. Kota Semarang saat
industri
pertumbuhan
Penertiban kawasan kumuh di sekitar sungai juga dapat menjadi salah satu
tinggi
dan
upaya pemeliharaan sumber daya air
belum
siap
yang memerhatikan lingkungan.
menampungnya sehingga kemacetan
Pemerataan
pelayanan
publik
bagi
seringkali terjadi di beberapa titik di
kawasan
Semarang.
kemacetan
Pemrataan pelayanan publik terutama
mengurangi
perbaikan kondisi jala dan peningkatan
tentu
Pengelolaan
diperlukan
untuk
pedesaan
dampak negatif yang dihasilkan dari
akses
kemacetan
dilakukan
tersebut.
Pengelolaan
kemacetan tersebut dapat menerapkan
terhadap
air
untuk
di
Semarang.
bersih
perlu
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
sistem di Singapura dan Malaysia yang
K e l o m p o k 1 | 39
DAFTAR PUSTAKA
Bappenas, 2010: Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap - Water Resource Sector. Bappeda Kota Semarang, 2010 : Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang 2011 – 2031. Bates, B.C., Z.W. Kundzewicz, S. Wu and J.P. Palutikof, Eds., 2008: Climate Change and Water. Technical Paper of the Intergovernmental Panel on Climate Change, IPCC Secretariat, Geneva. CCROM IPB, 2010: Kajian Kerentanan dan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim di Kota Semarang. Mercy Corp. Decker, E.H., S. Elliot, F.A. Smith, D.R. Blake and F.S. Rowland, 2000: Energy and Material Flow through the Urban Ecosystem. Annual Reviews Inc, Guzman, J.M, Martine, G, McGranahan, G, Schensul, D, and Tacoli, C, Esd., 2009 : Population Dynamic and Climate Change. UNFPA and IIED Semarangkota.go.id: Tentang Semarang. 2012 Suripin, 2004: Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. ANDI, Yogyakarta
K e l o m p o k 1 | 40