INVERSI UTERI
A. DEFINISI
Inversi Inversio o uteri uteri adalah adalah keadaa keadaan n dimana dimana fundus fundus uteri uteri terbal terbalik ik sebagi sebagian an atau atau seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri. dapat keluar melalui kanalis servikalis sehingga menonjol ke dalam vagina. 2 Pada inversio uteri, dimana uterus terputar balik dengan fundus uteri terdapat dalam vagina vagina dengan dengan selaput lendirnya lendirnya sebelah luar, keadaan keadaan ini disebut disebut inversio uteri completa. completa.
Kalau hanya fundus menekuk ke dalam dan tidak keluar ostium uteri, disebut inversio uteri incompleta.
1
Kalau uterus yang berputar balik itu keluar dari vulva, disebut inversio prolaps.
Keadaan ini dapat terjadi pada persalinan normal, persalinan abnormal, dan uterus non gravid akibat mioma uteri submukosum. Kejadian inversio uteri sangat jarang dilaporkan. Shah Hosseini dan vrard !"#$#% melaporkan insiden inversio uteri sekitar " di antara &.'(( persalinan di )S Women and Infant, )hode Island. Platt dan *ru+in !"#$"% melaporkan kejadian 2$ kasus di antara &(.((( persalinan dengan insiden sekitar " di antara 2"(( persalinan . -alaupun kejadian inversio uteri sangat jarang, tetapi merupakan komplikasi persalinan yang serius. Hal ini terjadi karena inversio uteri dapat menganam kehidupan dengan adanya perdarahan sampai syok, sepsis, bahkan kematian. *ilaporkan #(/ kematian terjadi dalam 2 jam post partum akibat perdarahan atau syok.
2
B. ETIOLOGI
tiologi inversio uteri terbanyak adalah kombinasi antara implantasi plasenta di fundus yang abnormal dan atoni uterus. 0aktor1faktor predisposisinya adalah plasenta akreta, tali pusat pendek, implantasi plasenta di fundus, penekanan pada fundus se3aktu melahirkan plasenta, tarikan berlebihan pada tali pusat, gangguan kontraksi uterus, kelainan kongenital uterus. 4anyak klasifikasi inversio uteri yang dikemukakan penulis, akan tetapi umumnya klasifikasi berdasarkan 3aktu kejadian dan derajat kelainannya. berdasarkan waktu kejadian
1
". Inversio akut, terjadi segera setelah persalinan. 2. Inversio subakut, terbentuknya inin kontriksi pada servik. . Inversio kronik, lebih dari ' minggu pasa persalinan. Berdasarkan derajat ke!ainan
2
". *erajat satu !inkomplit%, korpus uteri tidak mele3ati kanalis servikalis. 2. *erajat dua !komplit%, korpus uteri keluar melalui inin servik tetapi tidak menapai introitus vagina. . *erajat tiga !totalis%, korpus uteri menapai atau keluar introitus vagina. Berdasarkan Eti"!"#i 2
". Inversio 5teri 6on 7bstetri 4iasanya disebabkan oleh mioma uteri submukosum atau neoplasma yang lain 2. Inversio 5teri 7bstetri 8erupakan inversio uteri tersering yang terjadi setelah persalinan. . Spontan grande multipara, atoni uteri, kelemahan alat kandungan, tekanan intra abdominal yang tinggi !mengejan dan batuk%. '. 9indakan ara :rade yang berlebihan, tarikan tali pusat, manual plasenta yang dipaksakan, perlekatan plasenta pada dinding rahim.
$
Fakt"r%&akt"r 'an# (e(uda)kan terjadin'a in*ersi" uteri
+
". 9onus otot rahim yang lemah, yaitu uterus yang lembek, lemah, tipis dindingnya. 2. 9ekanan atau tarikan pada fundus !tekanan intraabdominal, tekanan dengan tangan, tarikan tali pusat yang berlebihan% . Patulous kanalis servikalis.
8aka inversio uteri dapat terjadi 3aktu batuk, bersin atau mengejan, juga karena perasat :rede.
0rekuensi inversio uteri angka kejadian " 2(.((( persalinan.
Penarikan tali pusat berlebihan menyebabkan inversio uteri
+
Gbr. Inversio Uteri total
,. DI-GNOSIS D-N GE-L- /LINIS +
5ntuk menegakkan diagnosis inversio uteri dilakukan palpasi abdomen dan pemeriksaan dalam. ". *ijumpai pada kala III atau post partum dengan gejala nyeri yang hebat, perdarahan yang banyak sampai syok. Apalagi bila plasenta masih melekat dan sebagian sudah ada yang terlepas dan dapat terjadi strangulasi dan nekrosis. 2. Pemeriksaan dalam •
4ila masih inkomplit maka pada daerah simfisis uterus teraba fundus uteri ekung ke dalam.
•
4ila komplit, fundus uteri tidak dapat diraba, di atas simfisis uterus teraba kosong dan dalam vagina teraba tumor lunak.
•
Kavum uteri sudah tidak ada !terbalik%.
0
D. EN,EG--N D-N EN-NG-N-N INVERSIO UTERI 0
9ertundanya penanganan akan sangat meningkatkan angka kematian. Sejumlah langkah perlu dilakukan segera dan seara simultan. Penegahan hati1hati dalam memimpin persalinan, jangan terlalu mendorong rahim atau melakukan perasat :rede berulang1ulang dan hati1hatilah dalam menarik tali pusat serta melakukan pengeluaran plasenta dengan tajam.
EN,EG--N INVERSI SEBELU3 TIND-/-N /ORE/SI 3-NU-L •
Pasang sarung tangan *99
•
5terus yang baru mengalami inversi dengan plasenta yang sudah terlepas mungkin dengan mudah dapat dikembalikan dengan ara mendorong fundus dengan telapak tangan dan jari tangan mengarah ke sumbu panjang vagina. Pegang uterus pada daerah insersi tali pusat dan masukkan kembali melalui serviks. ;unakan tangan lain untuk membantu menahan uterus dari dinding abdomen.
4
Gambar reposisi inversio uteri secara manual
•
/ORE/SI IDROST-TI/ •
Pasien dalam posisi 9rendelenburg, dengan kepala lebih rendah sekitar =( m dari perineum.
•
Siapkan sistem bilas yang sudah desinfeksi, berupa selang 2 m berujung penyemprot berlubang lebar. Selang disambung dengan tabung berisi air hangat > = l !atau 6a:l% dan dipasang setinggi 2 m.
•
Identifikasi forniks posterior
•
Pasang ujung selang douhe pada forniks posterior sampai menutup labia sekitar ujung selang dengan tangan.
•
;uyur air dengan leluasa agar menekan uterus ke posisi semula.
/ORE/SI /O3BIN-SI -BDO3IN-L 5 V-GIN-L
5mumnya uterus yang mengalami inversio dapat dipulihkan keposisinya yang normal dengan teknik1teknik di atas. Apabila uterus masih tidak dapat direposisi, maka •
Kaji ulang indikasi
6
•
?akukan insisi dinding abdomen sampai peritoneum, dan singkirkan usus dengan kasa. 9ampak uterus berupa lekukan.
•
*engan jari tnagn lakukan dilatasi inin kontriksi serviks
•
Pasang tenakulum melalui ining serviks pada fundus
•
?akukan tarikan @ traksi ringan pada fundus sementara asisten melakukan koreksi menual melalui vagina.
•
•
•
Gbr. Inversi uteri komplet dilihat dari atas
ER-7-T-N -S,- TIND-/-N •
8
1
1
•
•
4erikan antibiotika profilaksis dosis tunggal 1
Ampisilin 2 g I. dan 8etronida+ol =(( mg I.
1
Atau sefa+olin " g I. dan 8etronida+ol =(( mg I.
?akukan pera3atan pasa bedah jika dilakukan koreksi kombinasi abdominal1vaginal.
•
•
1
Ampisilin 2 g I. tiap & jam
1
*engan gentamisin = mg@kg berat badan I. setiap 2' jam.
1
*engan metronida+ol =(( mg I. setiap $ jam.
4erikan analgesik jika perlu.
E. ROGNOS-
8akin lambat keadaan ini diketahui dan diobati makin buruk prognosa, tetapi jika pasien dapat mengatasi '$ jam dengan inversio uteri maka maka prognosa berangsur baik.
9
D-FT-R UST-/-
".
4agian 7bstetri B ;inekologi, "#$'. Obstetri Patologi . 4agian 7bstetri B ;inekologi 0akultas Kedokteran 5niversitas Padjajaran 4andung. lstar offset. 4andung
2.
:unningham gary.0,dkk, 2((&. Obstetri Williams. Penerbit 4uku Kedokteran ;:.
.
Saifuddin Abdul 4ari, Prof.dr.Sp7;,8PH, 2((2. Buku Panduan Praktis Pelayanan KesehatanMaternal dan Neonatal . Cayasan 4ina
Pustaka Sar3ono Pra3irohardjo.
1: