Islam dan Persoalan Hidup dan Kerja Hakekat hidup dan kerja, rahmat Allah terhadap orang yang rajin bekerja, akhlak dalam bekerja, keharusan professionalisme dalam bekerja. 1. Hakekat hidup dan kerja Dalam diri manusia terdapat apa yang disebut dengan nafs sebagai potensi yang yang memb membaw awa a kepa kepada da kehi kehidu dupa pan. n. Dalam Dalam pand pandan anga gan n Al-Q Al-Qur ur’a ’an n , nafs nafs diipt diiptaka akan n Allah Allah dalam dalam keadaa keadaan n sempur sempurna na untuk untuk berfun berfungsi gsi menamp menampung ung serta serta mendor mendorong ong manusi manusia a berbua berbuatt kebaik kebaikan an dan keburu keburukan kan.. Allah Allah swt. swt. !atakana dalam surat al-"yams ayat #-$%Demi &afs serta penyempurnaan iptaanny, Allah mengilhamkan kepadanya kejahatan dan keta'waan( . Allah mengilhamkan mengilhamkan,, berarti berarti memberi potensi agar manusia melalui nafs dapat mena menang ngkap kap ma’n ma’na a baik baik dan dan buru buruk, k, se sert rta a dapa dapatt mend mendor oron ongn gnya ya untu untuk k melakukan melakukan kebaikan kebaikan dan keburukan.)eski keburukan.)eskipun pun nafs berpotensi berpotensi positif dan negati*e , namun diperoleh pula isyaratka bahwa pada hakekatnya potensi positif manusia lebih kuat dari pada potensi negetifnya. Hanya saja daya +arik keburu keburukan kan lebih lebih kuat kuat dari dari daya daya tarik tarik kebaik kebaikan. an. ntuk ntuk itu manusia manusia dituntut agar memelihara kesuian nafsnya. irman Allah dalam surat al"yams ayay -1/.(sungguh beruntunglah orang-orang yang menyuikannya dan merugilah orang-orang yang)engotorinya(!eendrungan nafs lebih kuat untuk kebaikan dipahami dari isyarat ayat, misalnya terdapat dalam surat al0a'ar 0a 'arah ah ayat ayat $2 $2 % Allah Allah tidak tidak memb membeb eban anii se sese seor oran ang g ,ter ,terta tapi pi sesua sesuaii deng dengan an kesan kesangg ggup upan an nya. nya. &af &afs s mempe mempero role leh h ganj ganjar aran an dari dari apa apa yang yang diusahakannya, dan memperoleh siksa dari apa yang diusahakannya("elain nafs, dalam diri manusia juga terdapat 'alb yang sering diterjemahkan hati. "eperti dikemukakan di atas, bahwa nafs ada dalam diri manusia, 'alb pun demikian , hanya saja 'alb yang merupakan wadah dipahami dip ahami dalam arti alat, sebagaimana firman Allah dalam surat al-A’raf al-A’raf ayat 1# %mereka mempunyai 'alb, tetapi tidak digunakan untuk memahami(. "elain kata qalb,dalam qalb,dalam al'ur’an juga terdapat kata fu’ad, kata fu’ad, seperti dalam firman-&ya dalam surat al&ahl &ahl %Alla %Allah h mengel mengeluar uarkan kan kamu kamu dari dari perut perut ibumu ibumu dalam dalam keadaan keadaan tidak tidak meng menget etah ahui ui se sesu suat atu u maka maka Dia Dia membi membiri rimu mu 3alat 3alat44 pend penden engar garan an,, 3ala 3alat4 t4 peng pengli liha hata tan n se sert rta a hati hati,, agar agar kamu kamu bers bersyu yuku kurr 3mem 3mempe perg rgun unak akan anny nya a memp mempe erole roleh h pen pengeta getahu huan an4( 4(! !emudi mudian an manu manusi sia a juga juga memi memili liki ki ruh, uh, seba se baga gaim iman ana a firm firman an-& -&ya ya dala dalam m sura suratt al-5 al-5sr sra’ a’ ayat ayat $6 % Dan Dan mere mereka ka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah 7uh adalah urusan +uhanku, kamu tidak diberi ilmu keuali sedikit(Ada yang berpendapat, bahwa ruh itu sama sama dengan dengan nyawa, nyawa, tetapi tetapi apa bedany bedanya a manusi manusia a dengan dengan orang orang utan, utan, monyet dan binatang yang lain 8. Dalam surat al-mu’minun dijelaskan bawa deng dengan an diti ditiup upka kann nnya ya ruh, ruh, maka maka menj menjad adil ilah ah makh makhlu luk k ini ini khal khal' ' akha akharr 3makhluk 3makhluk yang unik4 , yang berbeda berbeda dengan dengan makhluk makhluk lain. !arena !arena manusia manusia memiliki ruh lah ia mudah menerima wahyu dari Allah swt. )empelajari
wahyu dikatakan santapan rohani, bukan santapan nyawa. )anusia berpotensi mendapatkan hidayah !arena mempunyai roh."elain memiliki nafs, 'alb, dan ruh manusia juga memiliki 9a'l. !ata 9a'l dalam al-'ur’an menggunakan bentuk kata kerja masa kini dan lampau. Dari segi bahasa, kata ini dapat diartikan tali pengikat, penghalang. 9A'l merupakan sesuatu yang mengikat atau menghalangi seseorang terjerumus dalam kesalahan atau berbuat dosa. Allah berfirman dalam surat al-An’am ayat 161 % :( dan janganlah kamu mendekati perbuatan keji, baik yang &ak atau ter sembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah keuali demi kebenaran, itulah wasiat Allah kepadamu agar kamu ber’a'al 3dapat memahaminya4()enurut Hamka, dalam bukunya alsafah Hidup, 5slam sangat memuliakan 9a'l, maka dari itu 5slam adalah agama yang menjunjung tinggi %a'l.;rang yang dapat menempatkan dirinya merasa terikat pada aturan-aturan Allah dalam firman-firman-&ya, maka itulah sebenarnya orang-orang yang ber’a'al. "eorang muslim dalam aktifitas kehidupnya dapat menggunakan 9a'alnya jauh dari perbuatan keji, ruhnya banyak berisikan wahyu Allah, hatinya jadi tentram sehingga dirinya terkendali kejalan yang diredhai Allah, terhindar dari langkah-langkah syetan yang buruk Demikianlah hakekat hidup manusia dengan berbagai potensi yang terdapat dalam dirinya untuk melaksanakan pekerjaan. . 7ahmat Allah +erhadap orang yang rajin bekerja. mar bin !hattab khalifah ke dua setelah Abubakar siddi' berkata %aku beni orang berpangku tangan, tanpa ada aktifitas kerja, baik kerja untuk dunia atau untuk kepentingan di akherat kelak(Dalam hal ini khalifah umar sangat menghargai dan menyenangi orang yang rajin bekerja dan beraktifitas"ebagai muslim yang ta’at, mar selalu mendorong umat 5slam untuk memiliki semangat bekerja dan beramal, serta menjauhkan diri dari sifat malas. 7asulullah bersabda %
i4.0ekerja bagi seorang muslim adalah dalam rangka mendapatkan re>ki yang halal dan memberikan manfa’at yang sebesar-besarnya bagi masyarakat sebagai ibadahnya kepada Allah swt. irman-&ya ?%Apabila shalat telah ditunaikan, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan arilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung( 3al-@mu’ah? 1/4Dalam pandangan 5slam bekerja merukapan bagian dari ibadah, makaaplikasi dan implementasinya perlu diikat dan dilandasi oleh
akhlak=etika, yang senantiasa disebut etika profesi. tika=akhla' yangmenerminkan sifat terpuji, yaitu "hiddi', isti'amah, futhanah, amanah dan tablig. Dari uraian diatas, dapat difahami, bahwa seorang muslim yang akan mendapat kasih sayang dari Allah swt. Adalah apabila orang itu jauh dari sifat malas, senang melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfa’at, rajin bekerja, tidak menyia-nyiakan waktu, menyadari bahwa semua aktifitas yang dilakukan adalah dalam rangka beribadah kepada Allah swt. B. Akhlak dalam bekerja. "eorang muslim dalam bekerja selalu berhati-hati dan terbuka pikirannya kepada keindahan iptaan Allah . Dia menyadari bahwa Allah lah yang mengontrol segala urusan dunia dan kehidupan manusia. Dia mengenal tanda-tanda kekuasaan-&ya, senantiasa ber>ikir dan tawakal kepada-&ya. % sesungguhnya dalam peniptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang bertawakal 3 yaitu4 orng-orng yang mengingatAllah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang peniptaan langit dan bumi 3 sambbil berkata4
waktu itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya 3al-A’raf ?/14 Demikianlah akhlak seorang muslim dalam bekerja. . !eharusan profesionalisme dalam bekerja Crofesonal berarti berkualitas, bermutu dan ahli dalam satu bidang pekerjan yang menjadi profesinya. "uatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh seseorang yang memang ahlinya, tentu akanmendapatkan hasil yang bermutu dan baik. "ebaliknya suatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh seseorang yang bukan profesinya, akan mendapatkan hasil yang tidak bermutu dan bahkan akan berantakan. "abda 7asul "aw. %0ila menyerahkan suatu urusan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehanuran( )enurut sabda 7asul ini, seseorang dalam bekerja, apapun pekerjaannya, kalau ingin mengharpkan hasil yang berkualitas dan baik, maka dia harus profeisinal = ahli dalam pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya itu. Ahli dalam bekerja,berarti menguasai ilmu pengetahuan yang berhubungan lansung dengan pekerjannya. "eorang pekerja yang bekerja dalam dunia pertanian, tentu dia harus bereilmu tentang tanaman, pemupukan, pengiran dan lain-lain. Dia harus mengerti, memahami dan menghayati seara mendalam segala yang menjadi tugas dan kewajibannya dalam pertanian. "ifat kreatifits dan kemampuan melakukan berbagai maam ino*asi yangbermanfa’at tentang pertanian akan munul dalam dirinya. +entunya kreatif dan ino*atif hanya mungkin akan dimiliki manakala seseorang selalu berusaha untuk menambah berbagai ilmu pengetahuan, peraturan, dan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan apapun bentuk pekerjanya. "ebagai seorang guru 3pengejar4 dituntut harus ahli dalam ilmu keguruan, jangan setengah-setengah, tapi belajar, terus belajar tentang profesi keguruan sampai akhir hayatnya. irmam Allah dalam al-0a'arah ? /$ (Hai orang yang beriman, masuklah kamu kedalam kedamaian =5slam seara menyeluruh, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan, karena setan itu adalah musuhmu yang nyata( +ersirat dalam ayat ini, bahwa aktifitas apapun yang dilakukan menuntut pelakunya untuk berilmu seara mendalam dan menyeluruh 3kaffah4seuai dengan profesinya. ;rang beriman diminta untuk memasukkan totalitas dirinya kedalam wadah islam seara menyeluruh, sehingga semua kegiatannya berada dalam wadah islam =kedamaian. 5a damai dengan dirinya, keluarganya, seluruh manusia, binatang, tumbuh tumbuhan dan alam raya semuanya. Eadah islamseara menyeluruh yang dimaksud juga penguasaan ilmu islam seara menyeluruh sehingga mampu melaksanakan aktifitas islam dengan berkualitas dan bermutu. Demikianlah profesionlisme dalam bekerja menurut ajaran 5slam.
- "ee more at? http?==lppkk-umpalangkaraya.blogspot.o.id=/1=/=materi-11-islam-dan-persoalanhidup-dan.htmlFsthash.tuoGr5A.dpuf