ISLAM DAN TRADISI KEILMUAN
A.
Pendahuluan
Diantara kitab-kitab suci yang harus diyakini, ternyata al-uran yang berada dala! "enga#asan Allah S$T dan yang ter"elihara dari segala bentuk dist%rti&, !e!iliki s"ektru! yang unik tentang il!u 'science() Ketinggian Ketinggian nilai "andang al-uran al- uran terhada" il!u "engetahuan begitu banyak disinggung di dala!nya, tidaklah cuku" "e!buktiannya hanya dengan kitab-kitab sa!a#i sa*a, teta"i ternyata turunnya al-uran !eru"akan res"%ns k%nkrit terhada" dunia il!u "engetahuan di saat itu+ itu+ Lahirnya il!u "engetahuan !ene!"ati "%sisi yang sangat "enting dala! Isla!, se*arah telah !engungka"kan il!u hadir bersa!aan dengan !unculnya Isla! itu sendiri) Te"atnya Te"atnya dala! "eristi#a ketika Rasulullah SA$ !eneri!a #ahyu "erta!a, yang !ula-!ula di"erintahkan ke"adanya adalah .!e!baca/)+0 .!e!baca/)+0 1ibril 1ibril !e!erintahkan Muha!!ad2 .3acalah dengan '!enyebut( na!a Tuhan-!u yang !enci"takan/ !enci"takan/ S) al-4Ala5 '672()+8 '672() +8 9erintah 9erintah ini tidak hanya sekali se kali diuca"kan 1ibril teta"i berulang-ulang sa!"ai Nabi da"at !eneri!a #ahyu tersebut) Dari kata i5ra inilah ke!udian lahir aneka !akna se"erti !enya!"aikan, !enelaah, !endala!i, !eneliti, !engetahui ciri sesuatu, dan !e!baca teks baik yang tertulis !au"un tidak)+: tidak) +: Sebuah asu!si !enyatakan bah#a il!u "engetahuan yang berasal dari negara-negara barat diangga" sebagai "engetahuan yang sekuler, %leh karenanya il!u tersebut harus dit%lak, atau !ini!al il!u "engetahuan tersebut harus di!aknai dan diter*e!ahkan dengan "e!aha!an secara Isla!i) Il!u "engetahuan yang sesungguhnya yang !eru"akan hasil dari "e!bacaan terhada" ayat-ayat Allah S$T telah kehilangan di!ensi s"iritualitasnya, !aka berke!banglah berke!banglah il!u atau sains yang tidak "unya kaitan sa!a sekali dengan aga!a) Tidak !engherankan *ika ke!udian il!u dan tekn%l%gi yang seharusnya !e!beri !an&aat yang sebanyak-banyaknya bagi kehidu"an !anusia ternyata berubah !en*adi alat yang digunakan untuk ke"entingan sesaat yang *ustru !en*adi ."enyebab/ ter*adinya !ala"etaka yang !erugikan !anusia)+; !anusia)+; Mencer!ati !akna #ahyu yang "erta!a di atas, sesungguhnya !engehendaki u!!at Isla! !engka*i il!u dengan <=> ?@= dengan tu*uan hasil bacaan dan ka*ian itu nantinya ber!an&aat bagi !anusia) 3egitu"un dala! "andangan aksi%l%gis, il!u "engetahuan harus
!e!beri !an&aat sebesar-besarnya bagi kehidu"an !anusia) Artinya il!u "engetahuan !en*adi instru!en "enting dala! setia" "r%ses "e!bangunan sebagai usaha untuk !e#u*udkan ke!aslahatan hidu" !anusia seluruhnya) Dengan de!ikian, il!u "engetahuan haruslah !e!berikan !an&aat sebesar-besarnya bagi kehidu"an !anusia dan bukan sebaliknya)+7 sebaliknya)+7 Integrasi keil!uan sangat di"erlukan dala! !e!bangun dunia Isla!) Il!u "engetahuan yang telah !asuk kerana bi"%lar-dik%t%!is bi"%lar-dik%t%!is tidak akan sanggu" !enca"ai kese*ahteraan !anusia) Untuk itu !e!"ela*ari lsa&at il!u, dengan !e!aha!i k%nse"-k%nse" Isla! dan tradisi keil!uan dengan baik, akan !eluruskan "erse"si !anusia yang salah, akan !eluaskan "andangan yang se!"it, dan akan !enge!balikan ke*ayaan Isla! di!ata dunia) Saat ini bukan !asanya lagi disi"lin il!u aga!a 'Isla!( !enyendiri dan steril dari k%ntak dan interBensi il!u-il!u s%sial dan il!u-il!u keala!an dan begitu "ula il!u-il!u s%sial dan keala!an tidak b%leh seteril dari keil!uan Isla!) +C
B.
Pembahasan
1.
Paradigma keilmuan dalam Islam
a.
Makna paradigma keilmuan secara umum
3erbicara tentang "aradig!a, "aradig!a, atau gugus kir kir atau k%nse" k%nse" keil!uan secara u!u! tentu tidak terle"as dari as"ek e"iste!%l%gi, dala! lsa&at il!u yang disebut *uga dengan istilah te%ri "engetahuan) E"iste!%l%gi !e!iliki %byek telaah yang bersi&at "en*elas atas "r%ses terbentuknya il!u "engetahuan yang !e!unculkan "ertanyaan"ertanyaan uta!a se"erti bagai!ana sesuatu itu datang, bagai!ana kita !engetahuinya, bagai!ana !e!bedakannya dengan yang lain Dan sebagainya) 9ertanyaan-"ertanyaan se!aca! ini adalah bentuk "enegasan tentang hubungan sesuatu dengan situasi dan k%ndisi, ruang serta #aktu)+F #aktu)+F ketika ketika berbicara tentang e"iste!%l%gi il!u, tentu dibicarakan "ula tentang %nt%l%gi dan aksi%l%ginya) Karena ketiga ketiga cabang ini !eru"akan cara terbaik dala! !e!ecahkan suatu "er!asalahan) 3erdasarkan landasan %nt%l%gi dan aksi%l%gi se"erti itu, !aka dibutuhkan bangunan landasan e"iste!%l%gi yang sesuai, sebab "ada dasarnya "ers%alan uta!a yang sering dihada"i %leh setia" e"iste!%l%gi "engetahuan adalah bagai!ana !enda"atkan
"engetahuan yang benar dengan !e!"erhitungkan as"ek %nt%l%gi dan aksi%l%gi !asing-!asing)+6 !asing-!asing)+6 1adi dala! "andangan ini kek%k%han kek%k%han e"iste!ik dala! bangunan il!u "engetahuan terletak "ada kebenaran k%nse" atau "aradig!a tan"a !e!isahkannya dengan %nt%l%gi dan aksi%l%gi dari sautu bangunan il!u, sebagai!ana yang da"at diilustrasikan secara hirarki sebagai berikut2
Girarki illustrasi bangunan il!u "engetahuan di atas !enun*ukkan bah#a %nt%l%gi il!u dite!"atkan sebelu! e"iste!%l%gi dengan cara !engasu!sikan .ada/ realitas ke!udian dita!bahkan e"iste!%l%gi untuk !en*elaskan bagai!ana kita !engetahui realitas tersebut) Girarki dari bangunan il!u "engetahuan tersebut yang dala! istilah epistemologi) Keith Lethrer Lethrer H adalah k%nse" atau te%ri dogmatic epistemologi
+ K%nse"si dari te%ri ini adalah dengan !ene!"atkan %nt%l%gi sebelu! e"iste!%l%gi) Selain dari te%ri dogmatic epistemologi terda"at "ula te%ri critical epistemologi di!ana te%ri ini !eru"akan bentuk reB%lusi dari te%ri dogmatic epistemologi yang dala! "r%sesnya adalah !enanyakan a"a yang telah diketahui sebelu! !en*elaskannya, artinya bah#a te%ri ini berada "ada #ilayah !e!"ertanyakan suatu "engetahuan a#al secara kritis ke!udian diyakini, !eragukan sesutu yang telah .ada/ terlebih dahulu sebelu! ke!udian !en*elaskannya setelah terbukti keber/ada/annya, dan ber"ikir dahulu sebelu! !eyakini dan atau tidak !eyakini kebenarannya)+ K%nse"si dari te%ri ini !ene!"atkan #ilayah e"iste!ic sebelu! %ntal atau %nt%l%gi sebagai!ana yang da"at dillustrasikan secara hirarki sebagai berikut2
Subyektitas dan %byetitas kebenaran il!u !eru"akan hasil dari suatu bangunan il!u yang !e!iliki ketergantungan "ada kebenaran te%ri, !et%de dan cara !e!"er%lehnya) te%ri il!u yang ditera"kan %leh 9ara lusu& kun% terg%l%ng !asih sangat premature di!ana !ereka !encari unsur-unsur atau entitas-entitas yang dikandung %leh se!ua benda dengan !enggunakan "erti!bagan-"erti!bangan e!"iris atau hasil-hasil "enga!atan yang !endala! terhada" entitasentitas tersebut yang da"at !endukung "en*elasan yang satu atau yang lainnya) Mereka !endasarkan *a#aban !ereka "ada landasanlandasan e"iste!ic dengan !e!"erti!bangkan *enis-*enis a"a yang da"at di!engerti secara sungguh-sungguh, sebagai!ana halnya yang berdasar "ada e!"iris dengan !e!"erti!bangkan *enis-*enis entitas abadi yang !ungkin da"at di"er%leh dari dan atau dala! "engala!an) +0 Secara u!u! da"at dinyatakan bah#a "re!aturis!e k%nse" atau "aradig!a te%ri il!u "engetahuan yang di"er%leh %leh "ara lusu& klasik kun% didasarkan "ada li!a ke!a!"uan yaitu '( 9engetahuan yang didasarkan "ada "engala!an, '0( "engetahuan dari hasil "engala!an tersebut diteri!a sebagai suatu &akta dengan sika" receptive mind, dan *ika terda"at keterangan-keterangan e"iste!ic tentang &akta-&akta tersebut, !aka keterangan-keterangan tersebut adalah !it%l%gi '!istis, !agis dan religi%us(, '8( ke!a!"uan !ene!ukan ab*ad dan bilangan ala! yang !enun*ukkan ter*adinya tingkat abstraksi "e!ikiran, ':( ke!a!"uan !enulis, !enghitung dan !enyusun kalender !eru"akan bentuk sintesis dari hasil abstraksi, ';( ke!a!"uan !era!alkan "eristi#a-"eristi#a sis atas dasar a priori se"erti hu*an, gerhana dan sebagainya)+8 9erbedaan-"erbedaan "ara lusu& klasik Junani "ra-S%kratik tentang k%nse"si te%ri il!u "engetahuan terletak "ada "endala!an "enga!atan e!"iris!e !ereka terhada" entitas-entitas dari bendabenda yang ada tidak da"at dihindari, dala! "andangan 9ar!enidas !isalanya bah#a “segala bentuk perubahan merupakan penampakan sementara yang berada dibalik hubungan timbal-balik dari realitasrealitas yang lebih dalam dan tidak berubah” , se!antara Giraklitus
berada "ada kutub yang lebih ekstri! yang !enyatakan bah#a “sejauh pengetahuan manusia semua bersifat mitologi sebab secara empiris pengetahuan itu berubah terus menerus+:, dan apa pun yang berada dalam waktu selalu fana dan keabadian bukanlah sesuatu yang tidak berubah disepanjang waktu yang terbatas, akan tetapi dia adalah eksistensi yang berada diluar seluruh proses temporal” )+;
9ara lusus& "ra-S%kratik !e!&%kuskan diri "ada "encarian secara e!"irik tentang arche 'unsur induk(+7 yang diangga" sebagai asal ke*adian segala sesuatu dengan !elakukan "enga!atan e!"iris secara !edala! terhada" &en%!ena-&en%!ena ala! sehingga !enghasilkan bebera"a k%nse" tentang asal-usul ala! dala! segala bentuk *enis, entitas dan geraknya) K%nse"-k%nse" yang !ereka hasilkan dari hasil "enga!atan e!"iris tersebut "un berbeda anatara satu dengan lainnya di!ana dala! "andangan Thales sebagai!ana yang diungka"an %leh Arist%tales bah#a “air adalah substansi dasar yang membetuk segala sesuatu dan ia mengatakan bahwa bumi terapung di atas air, dan bahwa magnet memiliki nyawa karena dapat menggerakan besi” )+C Russell !e!andang bah#a "enda"at ini H
tentang air sebagai asal dari segala sesuatu H da"at diangga" sebagai bentuk hi"%tesis il!iah yang tidak da"at diangga" sebagai "enda"at t%l%l sebab dua "ulu tahun yang lalu+F telah dite!uan bah#a segala sesuatu terbuat dari hydrogen di!ana dua "ertiganya adalah air)+6 9ada bagian lain Anai!anders ber"enda"at bah#a .arch itu adalah Substansi yang tidak terbatas, abadi, dan tak mengenal usia, substansi asali itu dibentuk menjadi pelbagai subtansi yang kita kenal dan kemudian substansi-substansi tersebut ditransformasikan antara satu dengan lainnya menjadi substansi lain” , sehingga dala! kesi!"ulannya bah#a “dunia kita ini adalah salah satu diantara dunia-dunia yang ada dan dunia tidak diciptakan namun lahir dari evolusi yang merupakan bentuk transformasi dari pelbagai substansi dari substansi tak terbatas tersebut” )+0 Se!entara itu 9hytag%ras !e!andang bah#a “substansi asal dari segala sesuatu adalah bilangan” , "andangan 9hytag%ras ini disandarkan "ada !usik
dan hubungan yang dibangun anatara !usik dan !ate!atika)+0 Te%ri il!u "engetahuan dan !et%de !e!"er%lehnya dala! "erke!bangan berikutnya tidak begitu signikan dari "eri%de sebelu!nya di!ana "erti!bangan-"erti!bangan %nt%l%gis, e"iste!%l%gis dan e!"iris !asih sangat !end%!inasi) Sekali"un k%nstruksi !engenai te%ri-te%ri &unda!ental il!u di se"utar k%nse", dan "%la yang dilakukan %leh 9lat% dengan !e!in*a! te%ri ge%!etri begitu ta!"ak "ada "eri%de ini dan bahkan !e!berikan "engaruh "ada te%ri il!u "engetahuan !%dern, "ada l%gika dan !ete!atik *er!an dan sesudahnya, +00 artinya bah#a "aradig!a, k%nse" atau "andangan yang ber#u*ud ti%ri il!u "engetahuan dari !asa lusu& klasik hingga !%dern !e!iliki bangunan kesina!bungan yang saling !e!eberi "engaruh antara satu dengan yang lain, dan atau saling !engha"us antara satu dengan yang lain, dan atau saling !enye!"urnakan anatara satu dengan yang lain, sekali"un dala! kese!"urnaannya !asih terda"at "ertentangan-"ertentangan yang
sangat !enc%l%k antara kel%!"%k e!"iris!e, rasi%nalis!e, ske"tisis!e, kritisis!e, analitis!e, strukturalis!e dan lain-lain) Dala! "enge!bangan "engetahuan, teruta!a yang harus dilakukan adalah !enegaskan tu*uan "engetahuan, sebab "engetahauan tidak akan !engala!i "erke!bangan dan "erubahan a"abila tu*uan dari "engetahuan tersebut tidak diketahui dan di"aha!i) Karena "ada "rinsi"nya il!u adalah usaha untuk !enginter"retasikan ge*ala-ge*ala dengan !enc%ba !encari "en*elasan tentang berbagai ke*adian, +08 artinya &en%!ena ini baik beru"a "enga!atan e!"irik !au"un "enalaran rasi% !e!erlukan te%ri sebagai landasan keter"aha!an sesuatu yang da"at disebut sebagai "aradig!a il!u "engetahuan) Istilah "aradig!a "erta!a kali di"erkenalkan %leh Th%!as Kuhn '670() 9aradig!a da"at didenisikan sebagai kerangka k%nse"tual atau !%del yang dengannya se%rang il!u#an beker*a ' a conceptual framework or model within which a scientist works). +0: Ia adalah se"erangkat asu!si-asu!si dasar yang !enggariskan se!esta "artikular dari "ene!uan il!iah, !ens"esikasi beraga! k%nse"k%nse" yang da"at diangga" absah !au"un !et%de-!et%de yang di"ergunakan untuk !engu!"ulkan dan !enginter"retasikan data) Tegasnya setia" ke"utusan tentang a"a yang !enyusun data atau %bserBasi il!iah dibuat dala! bangun suatu "aradig!a)+0; R%bert riedrichs, yang !e!"%"ulerkan istilah "aradig!a '6C(, ber"enda"at, "aradig!a sebagai suatu "andangan yang !endasar dari suatu disi"lin il!u tentang a"a yang !en*adi "%k%k "ers%alan yang se!estinya di"ela*ari)+07 9engertian lain dike!ukakan %leh e%rge Riter '6F(, dengan !enyatukan "aradig!a sebagai "andangan yang !endasar dari "ara il!u#an tentang a"a yang !en*adi "%k%k "ers%alan yang se!estinya di"ela*ari %leh salah satu cabangOdisi"lin il!u "engetahuan)+0C Kunt%#i*%ya !enguti" "enda"at bebera"a t%k%h dengan gaya bahasanya sendiri tentang "aradig!a Jang di!aksud dengan "aradig!a di sini, se"erti yang di&aha!i %leh Th%!as Kuhn bah#a "ada dasarnya realitas s%sial itu dik%ntruksi %leh ode of !hought atau mode of in"uiry tertentu yang "ada gilirannya akan !enghasilkan mode of knowing tertentu "ula) I!!anuel kant, !isalnya !engangga" .cara mengetahui/ itu sebagai a"a yang disebut skema konseptual Mar !ena!akannya sebagai ideologi dan $ittgenstein !elihatnya sebagai cagar bahasa)+0F N%r!an K) Denin !e!bagi "aradig!a ke"ada tiga ele!en yang !eli"uti e"isti!%l%gi, %nt%l%gi, dan !et%d%l%gi) E"isti!%l%gi
!e!"ertanyakan tentang bagai!ana cara kita !engetahui sesuatu, dan a"a hubungan anatara "eneliti dengan "engetahuan) Pnt%l%gi berkaitan dengan "ertanyaan !endasar tentang hakikat realitas) Met%d%l%gi !e!&%kuskan "ada bagai!ana cara kita !e!"er%leh "engetahuan) +06 Mencer!ati bebera"a !akna "aradig!a di atas, da"at disi!"ulkan dengan berdasarkan yang dike!ukakan %leh Th%!as Sa!uel Kuhn bah#a "aradig!a !enyangkut hal-hal sebagai berikut2
)M%del yang berdasarkanya !uncul se*u!lah tradisi "enelitian il!iah tertentu yang ter"adu 'k%heren() 0) 9enca"aian 'hasil-hasil( il!iah yang diakui secara uniBersal yang untuk suatu !asa tertentu !ena#arkan !%del, !asalah dan s%lusi ke"ada k%!unitas "e!raktek) 8) Ga!"ir !eru"akan "andangan dunia, yakni cara !e!andang dunia !elalui kaca!ata yang disediakan %leh cabang il!u tertentu) :)Terdiri atas se*u!lah te%ri dan teknik khusus yang sesuai bagi "e!ecahan !asalah-!asalah "enelitian) ;)9er"aduan te%ri dan !et%de yang bersa!a-sa!a !e#u*udkan sesuatu yang !endekati suatu "andangan dunia)7) Matriks disi"liner, yakni keseluruhan k%nstelasi se*u!alah keyakinan, generalisasi si!b%lik, !%del, nilai, k%!it!en, teknik, dan ekse!"lar yang dianut dan !e!"ersatukan "ara angg%ta k%!unitas il!iah tertentu) C)Ekse!"lar, yakni "enyelesian 's%lusi( teka-teki atau !asalah il!iah yang dugunakan sebagai !%del atau c%nt%h, dan yang da"at !enggantikan aturan eks"lisit sebagai landasan untuk s%lusi teka-teki lainnya dari il!u n%r!al ekse!"lar ini dihasilkan %leh "enelitian yang sukses yang ke!udian digunakan %leh "ara "e!raktek sebagai !%del)+8
Dari denisi dan !uatan "aradig!a di atas, Qa!r%ni+8!engungka"kan tentang "%sisi "aradig!a sebagai alat bantu bagi il!u#an untuk !eru!uskan berbagai hal yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut2 ( A"a yang harus di"ela*ari) 0( 9ers%alan-"ers%alan a"a yang harus di*a#ab) 8( 3agai!ana !et%de untuk !en*a#abnya) :( Aturan-aturan a"a yang harus diikuti dala! !enginter"retasikan in&%r!asi yang di"er%leh)
b.
Bagaimana paradigma keilmuan menurut Islam.
Al5uran diturunkan %leh Allah s#t) ke"ada !anusia untuk !en*adi "etun*uk dan !en*adi "e!isah antara yang hak dan yang batil sesuai dengan r!an-Nya dala! Al-uran 'al-3a5arah +02F;() Al5uran *uga !enuntun !anusia untuk !en*alani segala as"ek kehidu"an, ter!asuk di dala!nya !enuntut dan !enge!bangkan il!u "engetahuan) Al5uran !ene!"atkan il!u dan il!u#an dala! kedudukan yang tinggi se*a*ar dengan %rang-%rang yang beri!an 'S2 al-Mu*adilah2 () 3anyak nash Al5uran yang !engan*urkan !anusia untuk !enuntut il!u, bahkan #ahyu yang "erta!a kali turun, adalah ayat yang berkenaan dengan il!u, yaitu "erintah untuk !e!baca se"erti yang terda"at dala! surat al-Ala5 ayat -;) Artinya2 .3acalah dengan '!enyebut( na!a Tuhan!u Jang !enci"takan, Dia telah !enci"takan !anusia dari segu!"al darah) 3acalah, dan Tuhan!ulah Jang Maha 9e!urah, Jang !enga*ar '!anusia( dengan "erantaraan kala!) Dia !enga*arkan !anusia tentang a"a yang tidak diketahuinya)+80 Disa!"ing itu, Al5uran !enghargai "anca indera dan !eneta"kan bah#asanya indera tersebut adalah !en*adi "intu il!u "engetahuan) 'S)Al-Nahl2 CF( Syeikh Mah!ud Abdul $ahab ayid !engatakan bah#a ayat ini !endahulukan "endengaran dan "englihatan dari "ada hati disebabkan karena keduanya itu sebagai su!ber "etun*uk berbagai !aca! "e!ikiran dan !eru"akan kunci "e!buka "engetahuan yang rasi%nal)+88 I!a! al-haali sebagai!ana dikuti" %leh uraish Shihab !engatakan, bah#a seluruh cabang il!u "engetahuan yang terdahulu dan yang ke!udian, yang telah diketahui !au"un yang belu!, se!ua bersu!ber dari al-#ur$an al-%arim.+8: Dr) M) uraish Shihab !engatakan, !e!bahas hubungan Al5uran dan il!u "engetahuan bukan dinilai dengan banyaknya cabang-cabang il!u "engetahuan yang tersi!"ul di dala!nya, bukan "ula dengan !enun*ukkan kebenaran te%ri-te%ri il!iah) Teta"i "e!bahasan hendaknya diletakkan "ada "r%"%rsi yang lebih te"at sesuai dengan ke!urnian dan kesucian Al5uran dan sesuai "ula dengan l%gika il!u "engetahuan itu sendiri) Tidak "erlu !elihat a"akah di dala! Al5uran terda"at il!u !ate!atika, il!u tu!buh-tu!buhan, il!u k%!"uter dan il!u lainnya, teta"i yang lebih uta!a adalah !elihat adakah *i#a ayatH ayatnya !enghalangi ke!a*uan il!u "engetahuan atau sebaliknya, serta adakah satu ayat Al5uran yang bertentangan dengan hasil "ene!uan il!iah yang telah !a"an+8; Kunt%#i*%y% !engatakan bah#a Al5uran sesungguhnya !enyediakan ke!ungkinan yang sangat besar untuk di*adikan sebagai cara ber"ikir)
ara ber"ikir inilah yang dina!akan "aradig!a Al5uran, "aradig!a Isla!) 9enge!bangan eks"eri!en-eks"eri!en il!u "engetahuan yang berdasarkan "ada "aradig!a Al-uran *elas akan !e!"erkaya khasanah il!u "engetahuan) Kegiatan itu !ungkin !en*adi "end%r%ng !unculnya il!u-il!u "engetahuan alternati&) 1elas bah#a "re!is"re!is n%r!ati& Al5uran da"at diru!uskan !en*adi te%ri-te%ri e!"iris dan rasi%nal) Struktur transendental Al-uran adalah sebuah ide n%r!ati& dan l%s%s yang da"at diru!uskan !en*adi "aradig!a te%retis) Ia akan !e!berikan kerangka bagi "ertu!buhan il!u "engetahuan e!"iris dan rasi%nal yang %risinil, dala! arti sesuai dengan kebutuhan "rag!atis u!at !anusia sebagai khali&ah di bu!i) Itulah sebabnya "enge!bangan te%ri-te%ri il!u "engetahuan Isla! di!aksudkan untuk ke!aslahatan u!at Manusia)+87 Dua "e!ikir Musli! yang secara intens !enggagas dan !enge!bangkan "aradig!a atau gugus "ikir keil!uan Isla!, dia adalah Al"arsalan Acikgenc, uru 3esar ilsa&at "ada atih UniBersity Ista!bul Turki) Ia !enge!bangkan e!"at "aradig!a atau "andangan dunia Isla! sebagai kerangka k%!"rehensi& keil!uan Isla!, yaitu2 '( i!an sebagai dasar struktur dunia ' worldstructure,iman( '0( il!u sebagai struktur "engetahuan ' knowledge structure, al-&ilm( '8( kih sebagai struktur nilai ' value structure, al-'"h( dan ':( kekhali&ahan sebagai struktur !anusia 'human structure, khal(fah () +8C Dala! !en*elaskan "andangan dunia Isla! yang di dala!nya terda"at struktur keil!uan yang !en*adi gugus kir atau "aradig!a keil!uan Isla! ia !enyatakan2
As it is seen all structures are d%!inated by a d%ctrinal c%nce"t ar%und #hich a net#%rk %& integrated c%nce"ts and n%ti%ns are &%r!ed) The #%rld structure is the &ra!e#%rk &r%! #hich %ur c%nce"ti%n %& the uniBerse and hu!ankind in it arises) A "ers%n haBing such a !ental &ra!e#%rk in !ind giBes !eaning t% eistence acc%rding t% this structure) It is, as such, the !%st &unda!ental &ra!e#%rk %n #hich all %ther structures are built) It is clear &r%! the uran that this structure has three &unda!ental ele!ents2 %d, "r%"heth%%d and the idea %& a nal *udg!ent, all %& #hich lead t% an understanding %& !an, religi%n and kn%#ledge, as suchit c%nstitutes the &unda!ental !eta"hysics %& Isla!) These &unda!ental c%nce"ts are integrally #%Ben int% the Isla!ic Bisi%n %& reality and truth, #hich, as an architect%nic !ental unity, acts as the &%undati%n %& all hu!an c%nduct, and as the general &ra!e#%rk %ut %& #hich &%ll%# all %ther &ra!e#%rks) Thus c%!es net the kn%#ledge structure as a &unda!ental ele!ent %& the Isla!ic
#%rldBie#) Since the actiBity at hand is science #e need t% ea!ine %nly the &ra!e#%rks established thus &ar) There&%re, I shall n%t discuss the Balue and hu!an structures in this c%ntet)+8F
9andangan Al"arslan Acikgenc tentang "andangan dunia Isla! itu, didasarkan "ada e"iste!%l%gi il!u "ada u!u!nya, yaitu2
'( kerangka yang "aling u!u! atau "andangan dunia ' the most general framework or worldview ( '0( di dala! "andangan dunia itu kerangka "e!ikiran !endukung keseluruhan aktiBitas e"iste!%l%gi yang disebut dengan struktur "engetahuan ' within the worldview another mental framework supporting all our epistemological activities, called knowledge structure( '8( rencana k%nse"tual keil!uan secara u!u! 'the general scienti'c conceptual scheme( dan ':( rencana k%nse"tual keil!uan secara s"esik 'the speci'c scienti'c conceptual scheme()+86
Mencer!ati bebera"a k%nse" keil!uan di atas da"at di*adikan sebuah dasar bah#a "%la keil!uan dala! Isla! senantiasa tidak terle"as dari sunnatullah, Teta"i "e!bahasan hendaknya diletakkan "ada "r%"%rsi yang lebih te"at sesuai dengan ke!urnian dan kesucian Al-uran dan sesuai "ula dengan l%gika il!u "engetahuan itu sendiri) Tidak "erlu !elihat a"akah di dala! Al-uran terda"at il!u !ate!atika, il!u tu!buh-tu!buhan, il!u k%!"uter dan il!u u!u! lainnya, teta"i yang lebih uta!a adalah !elihat adakah *i#a ayatHayatnya !enghalangi ke!a*uan il!u "engetahuan atau sebaliknya, serta adakah satu ayat sa*a dala! Al-uran yang bertentangan dengan hasil "ene!uan il!iah yang telah ada) 2.
Sumber pengetahuan
a. Dari mana ilmu pengetahuan diperoleh dalam telaah umum 9ada "e!bahasan ini dikhususkan untuk !engetahui bagai!ana sebuah il!u "engetahuan itu da"at di"er%leh) Secara u!u! il!u "engetahuan da"at di"er%leh !elalui "r%ses sebagai berikut2 1)
Metode Empirik
Jang di!aksud dengan !et%de e!"irik yaitu "engetahuan yang dida"atkan !elalui "engala!an indera#i dan akal !eng%lah bahanbahan yang di"er%leh dari "engala!an dengan cara induksi)+: Dala! !et%de ini terda"at bebera"a unusur yaitu subyek, %byek dan hubungan antara subyek dan %byek)+: Subyek adalah yang !enegatahui atau !anusi itu sendiri sebab !anusia se*atinya adalah knower di!ana dala! diri setia" !anusia terda"at ke!a!"uan untuk da"at !engetahui 'dala! arti luas(, ke!a!"uan-ke!a!"uan tersebut adalah 'a( Ke!a!"uan k%gniti&, yaitu ke!a!"uan untuk !enegtahui dala! artinya secara luas dan lebih !endala! se"erti !engerti, !e!aha!i dan !enghayati H dan !engingat a"a yang diketahui) Landasan k%gnititas !anusia adalah rasi% atau akal) Ke!a!"uan k%gniti& !anusia bersi&at netral) 'b( ke!a!"uan a&ekti& yaitu ke!a!"uan untuk !erasakan tentang a"a yang diketahuinya se"erti rasa cinta, indah dan sebagainya) ke!a!"uan a&ekti& berlandas "ada rasa atau "albu dan disebut "ula dengan hati nurani, ke!a!"uan ini bersi&at tidak netral) 'c( ke!a!"uan k%nati& yaitu ke!a!"uan untuk !enca"ai a"a yang dirasakan, ke!a!"uan ini !en*adi daya d%r%ng untuk !enca"ai 'atau !en*auhi( segala a"a yang didiktekan %leh rasa)+:0 Ada"un %byek adalah yang diketahui baik bersi&at a priori !au"un a posteriori dan terakhir adalah "r%ses ter*adinya hubungan anatara subyek dan %byek)+:8 Met%de ini !e!berikan arti bah#a seluruh k%nse" dan idea yang kita angga" benar sesungguhnya bersu!ber dari "engala!an dengan %byek yang ditangka" %leh "anca indera khususnya yang bersi&at s"%ntan dan langsung, sehingga dengan !et%de ini "anca indera !e!iliki "eranan "enting dala! tiga hal 'a( bah#a seluruh "re"%sisi yang kita uca"kan !eru"akan bentu !ani&estasi la"%ran dari "engala!an atau yang disi!"ulan "engala!an) 'b( bah#a k%nse" atau idea tentang sesuatu tidak da"at di"er%leh kecuali didasarkan "ada a"a yang di"er%leh dari "engala!an) 'c( akal budi atau rasi% hanya da"at ber&ungsi *ika !e!iliki acuan realitas)+:: Artinya dengan !et%de ini da"at dinyatakan bah#acredential 'keter"ercayaan( k%nse" il!iah atau te%ri a"a"un bergantung "ada suatu tingkat substansi berbasis e!"iris)+:; 2)
Metode asional
Met%de Rasi%nal adalah !et%de yang !en*elaskan hubunganhubungan rasi%nal yang !e!beri "en*elasan il!iah ciri-khas keter"aha!an 'intelegibility ( yang khas,+:7 "enggunaan rasi% dala! !en"er%leh "engetahuan !en*adi sandaran !et%de ini di!ana akal atau rasi% yang !e!enuhi sayarat yang dituntut %leh si&at u!u! dan
yang "erlu !utlak, yaitu syarat yang digunakan dala! seluruh !et%de il!iah)+:C Met%de ini !en*adikan !ate!atika dan il!u ukur sebagai !%del bagi "engetahuan !anusia, !et%de ini !enun*ukkan sebuah "en*elasan bah#a dala! diri !anusia terda"at idea-idea ba#aan tertentu yang telah ada se*ak a#al yang di"er%leh bukan dari "engala!an, artinya bah#a !anusia ber"ikir dala! rangka "rinsi"-"rinsi" "erta!a yang terbukti dengan sendirinya,+:F sebab "anca indera dan "engala!an hanya da"at !e!beri in&%r!asi tentang %byek khusus yang terbatas dan tidak teta" sehingga tidak da"at !e!beri "engetahuan yang bersi&at uniBersal)+:6 1adi, "engetahuan hanya da"at dite!ukan dala! dan dengan bantuan akal budi 'rasi%() Dengan cara ini, !aka "r%ses "engetahuan !anusia adalah dengan !endeduksikan, !enurunkan, "engetahuan"engetahuan "articular dari "rinsi"-"rinsi" u!u!, atau dengan kata lain bah#a "engetahuan !anusia harus !ulai dari aksi%!a-aksi%!a yang telah terbukti dengan sendirinya, dan dari situ ditarik te%re!ate%re!a sede!ikian ru"a sehingga kebenaran aksi%!a !en*adi kebenaran te%re!a)+; 9en*elasan ini !e!berikan ga!baran bah#a ke!a!"uan akal budi 'rasi%( !anusialah yang da"at digunakan untuk da"at !enarik kesi!"ulan dari "rinsi"-"rinsi" u!u! tertentu dala! benaknya) Pleh karenanya l%gika sil%gis!e !en*adi sangat "enting dala! !enggunakan !et%de ini) ungsi dari ke!a!"uan rasi% !anusia dala! !e!"er%leh il!u "engetahuan da"at dibagi kedala! dua bagian yaitu higher reason 'rasi% tertinggi( dan lower reason 'rasi% terendah(, hasil il!u "engetahuan yang da"at di"er%leh dari keduanya berbeda di!ana higher reason !enghasilkan il!u "engetahuan akan suatu kebenaran yang berkaitan dengan kekekalan yang disebut *uga dengan sa"ientia atau wisdom, se!entara lower reason !enghasilkan il!u "engetahuan akan suatu kebenaran yang bersi&at te!"%ral yang disebut *uga dengan scientia atau knowledge) +; !)
Metode "ontemplati#
Met%de ini !e!andang bah#a !et%de e!"iris dan rasi%nal !e!iliki keterbatasan, sehingga "engetahuan yang dihasilkan "un berbeda dan !asing-!asing bersi&at te!"%ral, !aka untuk !ena*a!kan hasil dari kedua !et%de tersebut dibutuhkan "ena*a!an ke!a!"uan akal yang
disebut intuisi, "engetahuan yang di"er%leh le#at intuisi da"at di"er%leh secara k%nte!"lati&)+;0 Met%de k%nte!"lati& dala! !e!"er%leh "engetahuan bersi&at sangat indiBdualistik sebab "engetahuan yang dihasilkannya tersebut adalah "engetahuan yang tercerahkan dari "ercikan sinar "engetahuan Tuhan 'al-hikmah al-*la-hiyyah()+;8 Gariri Shrai !enerangkan bah#a intusi 'trah( bukan se!ata-!ata k%la! atau #aduk yang !eneri!a "enegtahuan, akan teta"i "engetahuan ini !urni !uncul dari dala! diri !anusia itu sendiri dan bukan dari luar, !aka !ata trahlah yang !elihat "engetahuan itu dan ke!udian lidahnya !enguca"kan atau !en*elaskan "engetahuan tersebut)+;: Met%de ini tidak hanya di"aha!i bah#a il!u "engetahuan yang dihasilkannya bersi&at mitologi-spekulatif , teta"i dala! arti yang lebih luas di!ana !et%de k%nte!"lati& !enu*u kebenaran "engetahuan secara e"iste!ic da"at !elalui bebera"a taha"an yang didal!nya !en*adikan kesadaran empirik-rality dan cognitive-reasion sebagai taha"an a#al dengan cara ker*anya yang khas yaitu 'a( e!"iris indera#i adalah sebagai *alan !asuknya sensation dengan !erasakan setia" bentuk realitas yang dirasakan dan dia!atinya, selan*utnya 'b(sensation yang !asuk !elalui "enga!atan dan "engala!an tersebut diku!"ulkan, digabungkan, di"ilah, dinalar dengan !enggunakan ke!a!"uan rasi% !elalui "r%ses "enilaian terhada" %byek sis yng diketahui !elalui "enginderaan dan atau "engala!an, taha"an ini selan*utnya disebut dengan taha"an cognition, selan*utnya 'c( taha"an yang diberlakukan atas realitas yang telah dik%gnisikan dala! rasi% tersebut ke!udian dik%nte!"lasikan denganeternal truth "ada taha"an ini ke!udian a"a yang dilihat, dirasa dan di"ikirkan !en*adi sebuah il!u "engetahuan yang disebut dengan intellection) +;; 9ada taha"an yang terakhir ini the truth information 'al-%habar alSadi"( danotoritative information 'in&%r!asi %t%ritas( !e!iliki "eranan "enting untuk ke!udian dilakukan dialektika baik itu "ersi&at tekstual, intertekstual, k%ntektual !au"un interk%ntekstual yang da"at !e!batu !enghasilkan kesi!"ulan "ada ranah truth knowledge. $)
Metode Ilmiah
Met%de il!iah !eru"akan salah satu cara atau "r%sedur dala! !enda"atkan "engetahuan yang disebut il!u, di!ana il!u !eru"akan "engetahuan yang di"er%leh le#at !et%de il!iah) Met%de il!iah !eru"akan eks"resi tentang cara beker*a "ikiran yang dihara"kan !e!"unyai karakteristik tertentu beru"a si&at rasi%nal dan teru*i sehingga il!u yang dihasilkan bisa diandalkan) Dala! hal ini !et%de il!iah !enc%ba !enggabungkan cara ber"ikir dedukti& 'rasi%nal( dan
indukti& 'e!"iris( dala! !e!bangun "engetahuan) Te%ri il!u !eru"akan suatu "en*elasan rasi%nal yang berkesuaian dengan %b*ek yang di*elaskannya, dengan didukung %leh &akta e!"iris untuk da"at dinyatakan benar) Met%de rasi%nal yang digabungkan dengan !et%de e!"iris dala! langkah !enu*u dan da"at !enghasilkan "engetahuan inilah yang disebut !et%de il!iah) 1adi, !et%de il!iah diangga" sebagai !et%de terbaik untuk !enda"atkan "engetahuan karena !et%de ini !enggunakan "endekatan yang siste!atis, %byeti&, terk%ntr%l, dan da"at diu*i, yang dilakukan !elalui !et%de e!"iris !au"un rasi%nal atau dengan kata lain dilakukan berdasarkan "rinsi""rinsi" indukti& dan deduti&) 9enggabungan anatara !et%de rasi%nal dan e!"iris dilakukan dengan !enggunkan langkah-langkah %"rasi%nal, yang disebut !et%de il!iah di!ana dala! !et%de ini rasi%nalitas !enyusun "engetahuannya secara k%nsisten dan ku!ulati&, se!entara e!"iris !e!isahkan anatara &akta yang sesuai dengan yang tidak) Secara sederhana da"at dinyatakan bah#a seluruh bentuk te%ri yang da"at diteri!a secara il!iah harus !e!enuhi dua syarat uta!a yaitu 'a( !e!iliki k%nsistensi a prioriative yang !e!ungkinkan tidak ter*adinya k%ntaradiksi dala! te%ri keil!uan secara u!u!, 'b( harus sesuai dan se*alan dengan &akta-&akta e!"iris,+;7 artinya bah#a te%ri dala! scienti'c knowledge'il!u "engetahuan il!iah( !eru"akan seku!"ulan "re"%sisi yang saling berkaitan secara l%gis untuk !e!berikan "en*elasan tentang se*u!lah &akta dan &en%!ena +;C di!ana hubungan-hubungan antar "re"%sisi tersebut da"at di"eriksa kebenarannya diantara &en%!ena agar da"at diberlakukan secara uniBersal "ada &en%!ena lain yang se*enis dengan "r%ses yang de!ikian da"at !enghasilkan sebuah "rinsi" il!iah di!ana sebuah "re"%sisi yang !engandung kebenaran u!u! didasarkan "ada &akta dan &en%!ena yang telah dia!ati)+;F Dala! "andangan Ah!ad Ta&sir bah#a !et%de il!iah tidak datang dengan sesuatu yang baru, teta"i hanya !engulangi a*aran "%sitiBis!e secara lebih %"rasi%nal, di!ana dala! a*aran "%sitiBis!e !enyatakan bah#a kebenaran sesuatu harus bersi&at l%gis, terbukti secara e!"iris, dan terukur secara %"rasi%nal, kuantitati& dan tidak !engundang "erbedaan "enda"at) Dengan de!ikian !et%de il!iah harus !elalui langkah yang disebut logico-hypotheticoverivicartive dengan !ula-!ula !e!buktikan bah#a hal tersebut l%gis, ke!udian !enga*ukan hi"%tesis terhada" l%gika tersebut, ke!udian !elakukan "e!buktian hi"%tesis tersebut secara e!"iris) +;6
3erdasarkan uraian di atas, da"at dinyatakan bah#a !et%de dala! telaah u!u! dala! !e!"er%leh il!u "engetahuan, !elalui "r%sedur"r%sedur khusus) Ada"un kata kunci dari "r%sedur-"r%sedur tersebut adalah 'a( L%gis, 'b( E!"irik, 'c( ke*elasan te%ri atau e"iste!ik, 'd( %"rasi%nal dan s"esik, 'e( hy"%tethik, 'e( BeriBikatiBe, '&( siste!atis, 'g( !e!"erhatikan Baliditas dan realibilitas, 'h( %byekti&, 'i( ske"tik, '*( kritis, 'k( analitik, 'l( k%nte!"lati&)
b.
Darimana ilmu pengetahuan diperoleh menurut Islam
Setelah kita !engetahui beta"a tinggi "erhatian Isla! terhada" il!u "engetahuan dan beta"a Allah S$T !e#a*ibkan kau! !usli!in !enuntut il!u, !aka Isla!"un telah !engatur dan !enggariskan ke"ada u!!atnya agar !ereka !en*adi u!!at yang terbaik 'dala! il!u "engetahuan dan dala! segala hal( dan agar !ereka tidak salah dan tersesat, dengan !e!berikan bingkai su!bersu!ber "engetahuan berdasarkan urutan kebenarannya sebagai berikut2 1)
Al%&ur'an dan as%Sunnah
Allah S$T telah !e!erintahkan ha!ba-Nya untuk !en*adikan alur4an dan as-Sunnah sebagai su!ber "erta!a il!u "engetahuan) Gal ini dikarenakan keduanya adalah langsung dari sisi Allah S$T dan dala! "enga#asannya, sehingga ter*aga dari kesalahan, dan terbebas dari segala Bested interest a"a"un, karena ia diturunkan dari Jang Maha 3eril!u dan Jang Maha Adil) Sehingga tentang ke#a*iban !enga!bil il!u dari keduanya, disa!"aikan Allah S$T !elalui berbagai "erintah untuk !e!ikirkan ayat-ayat NJA 'S) Jusu&) +028(2 V6W
: yCXYZ [M\t]Wu^ _Y\t`86W fC16W V jRf(!\%J6t.Rr mRmu^op #qfOtt N^8jYyo6 c5oY_(os v wt#U[(tR yCxnYt wz{!r |}s(6W Vy1fO V uQxy!rr yCxs6f( Wx\ydtbWu^[(6W bf(ur MJ[0 wZ3 ~ZfWC sp wZ1s6 •fYZ€\t6W ‚
Artinya2 Ali&, laa!, raa+7 Ini adalah ayat-ayat Kitab 'Al uran( yang nyata 'dari Allah() Sesungguhnya ka!i !enurunkannya beru"a Al uran dengan berbahasa Arab, agar ka!u !e!aha!inya) Ka!i !enceritakan ke"ada!u kisah yang "aling baik dengan !e#ahyukan Al uran Ini ke"ada!u, dan Sesungguhnya ka!u sebelu! 'Ka!i
!e#ahyukan( nya adalah ter!asuk %rang-%rang yang belu! Mengetahui+7)
dan !en*adikan Nabi SA$ sebagai "e!i!"in dala! segala hal 'S 88O0() 2)
Alam semesta
Allah S$T telah !e!erintahkan !anusia untuk !e!ikirkan ala! se!esta 'S28O6-60( dan !enga!bil berbagai huku! serta !an&aat darinya, diantara ayat-ayat yang telah dibuktikan %leh "engetahuan !%dern se"erti, Ayat tentang asal !ula ala! se!esta dari kabutOnebula 'S :O() (*+ ,-ut/0, 'n34) 567u"889, :;
s?@ tAs)s olmC F;GH59uru5"J, >KLFs NrrO dF Q. 7t/s9s> o RN srO tTU5*VW7s XXY
Artinya2 Ke!udian dia !enu*u ke"ada "enci"taan langit dan langit itu !asih !eru"akan asa", lalu dia 3erkata ke"adanya dan ke"ada bu!i2 Datanglah ka!u keduanya !enurut "erintah-Ku dengan suka hati atau ter"aksa) keduanya !en*a#ab2 Ka!i datang dengan suka hati) +70
Ayat tentang urutan "enci"taan 'S C6O0F-8(2 Z[su; Zgs!\]Z Zg1(H8s ^_Y HKs`JrOur ZgnJs9 Zl t NrOur Zg9pt5 ^YuF;G?,ur ZfN*t Z59sj 7 ZgZmZ
Ayat yang !en*elaskan bah#a bintang-bintang !eru"akan su!ber "anas yang tinggi 'S2 F7O8( ayatnya berbunyi2 \#R9, `5>9, Y Artinya2 'yaitu( bintang yang cahayanya !ene!bus+7:
!atahari sebagai c%nt%h tingkat "anasnya !enca"ai 7 dera*at ) Ayat tentang te%ri eks"ansi k%s!%s 'S ;O:C()+7; Ayat bah#a "lanet berada "ada siste! tata surya terdekat 'sa!a4ad-dunya( 'S 8CO7( +77) Ayat yang !e!bedakan antara "lanet sebagai "e!antul cahaya 'nurOkaukab( dengan !atahari sebagai su!ber cahaya 'sira*( 'S CO7()+7C Ayat tentang gaya tarik antar "lanet 'S ;;OC() +7F Ayat tentang reB%lusi bu!i !engedari !atahari 'S 0COFF(+76) Ayat bah#a !atahari dan bulan !e!iliki #aktu %rbit yang berbeda0 'S ;;O;( +Cdan garis edar sendiri-sendiri yang teta" 'S 87O:(+C) Ayat bah#a bu!i ini bulat 'ka##ara-yuka##iru( dan !elakukan r%tasi 'S 86O;(+C0) Ayat tentang tekanan udara rendah di angkasa 'S 7O0;( +C8) Ayat tentang akan sa!"ainya !anusia 'astr%naut( ke ruang angkasa 'in bedakan dengan lau( dengan il!u "engetahuan 'sulthan( 'S ;;O88(+C:) Ayat tentang *enis-*enis a#an, "r%ses "enci"taan hu*an es dan sal*u 'S 0:O:8(+C;) Ayat tentang bah#a a#al kehidu"an dari air 'S 0O8()+C7 Ayat bah#a angin sebagai !ediasi dala! "r%ses "enyerbukan '"%llen( tu!buhan 'S ;O00()+CC Ayat bah#a "ada tu!buhan terda"at "asangan bunga *antan 'eta!ine( dan bunga betina '%Bules( yang !enghasilkan "erka#inan 'S 8O8()+CF Ayat tentang "r%ses ter*adinya air susu yang ber!ula dari !akanan '&arts( lalu disera" %leh darah 'da!( lalu ke kelen*ar air susu 'S 7O77(+C6, "erlu dicatat bah#a "eredaran darah baru dite!ukan %leh GarBey abad setelah #a&atnya nabi Muha!!ad SA$) Ayat tentang "enci"taan !anusia dari air !ani yang !eru"akan ca!"uran 'S C7O0(+F, !ani !eru"akan ca!"uran dari : kelen*ar, testicules '!e!buat s"er!at%%id(, Besicules se!inates '!e!buat cairan yang bersa!a !ani(, "r%strate '"e!beri #arna dan bau(, %%"er Mary '"e!beri cairan yang !elekat dan lendir() Ayat bah#a yang%te dik%k%hkan te!"atnya dala! rahi! 'S 00O;(+F, dengan tu!buhnya Billis yang se"erti akar yang !ene!"el d"ada rahi!) Ayat tentang "r%ses "enci"taan !anusia !elalui !ani 'nuth&ah(, yg%te yang !elekat 'ala5ah(, segu!"al dagingOe!bry% '!udhghah(, dibungkus %leh tulang dala! !isenhy!e 'idha!a( tulang tersebut dibalut %leh %t%t dan daging 'lah!a( 'S 08O:() +F0
!)
Diri manusia
Allah S$T !e!erintahkan agar !anusia !e!"erhatikan tentang "r%ses "enci"taannya, baik secara si%l%gisOsik, sebagai!ana r!an Allah berbunyi2 ‚ ƒ[JuxXYsX w\zRM„W …NZ3 t,fY^ f
Artinya2 Maka hendaklah !anusia !e!"erhatikan dari a"akah dia dici"takan'S2F7O;(+F8 !au"un "sik%l%gisO*i#a !anusia tersebut, sebagai!ana r!annya2 †…€tRur t3ur yg…5y‡ ˆ ygy1%lXrsX ydu5og‰•ygu5(sur Š {‹sp ynYXr wt3 ygF)yŒ {‹spurŽps wt3 yg6‡ yq _
Artinya2 Dan *i#a serta "enye!"urnaannya 'ci"taannya(, Maka Allah !engilha!kan ke"ada *i#a itu '*alan( ke&asikan dan ketak#aannya) Sesungguhnya beruntunglah %rang yang !ensucikan *i#a itu, Dan Sesungguhnya !erugilah %rang yang !eng%t%rinya)'S 6OC-(+F:) $)
Searah
Allah S$T !e!erintahkan !anusia agar !elihat kebenaran #ahyuNya !elalui le!bar-le!bar se*arah, sebagai!ana r!an Allah sebagai berikut2 {‹s(s6 cp) 4f Nfh`}}sp ‘%u’6Z 4“†rT+ _Y\t76W 8 t3 t bp)Q”]Z‹tn 0/u’tI€] w`7\s6ur t,]Z‹}s .ZpVW ttO Z!]y ‹t]–x`}€sur e–[0 ^—˜ .J‹odur Q"uG5uur ;5s(Z*6 tb5 QZ3s]
Artinya2 Sesungguhnya "ada kisah-kisah !ereka itu terda"at "enga*aran bagi %rang-%rang yang !e!"unyai akal) Al uran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan teta"i !e!benarkan 'kitabkitab( yang sebelu!nya dan !en*elaskan segala sesuatu, dan sebagai "etun*uk dan rah!at bagi kau! yang beri!an)+F;'S) Jusu& +0(2()
1ika !anusia !asih ragu akan il!u Allah tentang kebenaran #ahyuNya dan akan datangnya hari "e!balasan, !aka "erhatikanlah kau! Nuh, Gud, Shalih, ir4aun, dan sebagainya, yang kese!uanya keberadaannya dibenarkan dala! se*arah hingga saat ini)
0) Perbandingan antara Ilmu%ilmu Agama dengan Ilmu%ilmu umum. Setelah diuraikan !engenai keil!uan u!u! dan Isla! di atas, baik "en*elasan tentang "aradig!a keil!uan dan su!ber "engetahuan dala! Isla!, !aka da"at ditin*au berbagai "erbedaaan-"erbedaan dari kedua "e!bahasan tersebut) a.
Ilmu Pengetahuan Agama.
9ada il!u "engetahuan keaga!aan, !enurut "andangan Al-haali disebut dengan al-ulum al-syari$ah !eru"akan il!u-il!u yang di"er%leh dari nabi-nabi dan tidak hadir !elalui akal, se"erti arit!atika atau !elalui riset, se"erti il!u ked%kteran atau !elalui "endengaran, se"erti il!u bahasa) Sedangkan il!u-il!u u!u! atau yang disebut dengan il!u intlektual 'al-ulu! al-a5liyah( adalah berbagai il!u yang dica"ai atau di"er%leh !elalui intelek !anusia se!ata)+F7 Menurut Al-Syirai, il!u-il!u aga!a itu dikateg%rikan il!u-il!u n%nlsa&at 'al-ulu! ghairu hyk!y() Il!u-il!u relegius diklasikasikan !enurut cara yang berbeda2 '( klasikasi dala! il!u-il!u na5ly dan il!u-il!u intelektual 'a5ly( '0( klasikasi dala! il!u tentang "%k%k"%k%k 'usul( dan il!u tentang cabang-cabang '&uru4()+FC Sedangkan Al-arabi !e!asukkan il!u-il!u relegius "ada kateg%ri il!u yuris"rudensi dan te%l%gisdialektis, !eski ia teta" !e!asukkannya "ada klasikasi il!u-il!u l%s%s) .Juris"rudensi/+FF berhubungan dengan rukun i!an dan ritus-ritus relegius dan "erintah !%ral legal) Sedangkan te%l%gis dialektis ini berkaitan dengan '( rukun i!an '0( aturan-aturan relegius)+F6 Ditin*au dari berbagai sudut "andang "ara cendikia#an Isla! "ada abad "ertenganhan itu da"at dibedakan bah#a keil!uan Isla! dengan berbagai "enyebutannya2 il!u relegius, il!u &ardu ain, il!u n%n lsa&at, il!u yuris"rudensi '5h( te%l%gis dialektis dan sebagainya, berasas "ada "rinsi&-"rinsi& ketuhanan '#ahyu( dan kenabian 'sunnah( tan"a harus !e!"erti!bangkan "%tensi a5al dala! i!"le!entasinya)
b.
Ilmu Pengetahuan qmum.
Il!u-il!u "engetahuan u!u! 'al-ulu! al-a5liyah( adalah il!u yang dica"ai atau di"er%leh !elalui "e!ikiran !anusia se!ata) Al-haali !e!bagi kateg%ri il!u-il!u u!u! ke dala! bebera"a il!u, Jaitu2 '( !ate!atika 'arit!atika, ge%!etri, astr%n%!i dan astr%l%gi serta !usik '0( L%gika '8( isika atau il!u ala! 'ked%kteran, !ete%r%l%gi, !iner%l%gi dan ki!ia) ':( Il!u-il!u tentang #u*ud di luar ala! atau !etasika '%nt%l%gi, "engetahuan tentang esensi, si&at dan aktitas ilahi, "engetahuan tentang substansi sederhana yaitu interligensi dan substansi !alakut, "engetahuan tentang dunia halus, il!u tentang kenabian dan &en%!ena ke#alian, il!u tentang !i!"i, dan teurgi yakni il!u !enggunakan keuatan-kekuatan bu!iuntuk !enghasilkan e&ek ta!"ak se"erti su"ernatural)+6 Dari "aradig!a il!u-il!u u!u! dan il!u-il!u aga!a di atas, !enun*ukkan se!aca! dik%t%!i di atara keduannya) Al-haali !isalnya !endik%t%!ikan il!u "engetahuan ke dala! il!u relegius 'aga!a( dan il!u intelektual 'u!u!( dilakukan dengan !aksud untuk !e!"er!udah untuk !engetahui klasikasinya tentang il!u "engetahuan ke dala! kateg%ri il!u &ardlu ain dan &ardlu ki&ayah) Meski de!ikian Al-haali tidak !e!andang il!u "engetahuan u!u! dan aga!a bertentangan) Karena keduanya saling !elengka"i) Keterbatasan akal sebagai su!ber "engetahuan u!u!, !engharuskan "adanya bi!bingan #ahyu yang su!ber "engetahuan Isla!) De!ikian *uga dala! !e!aha!i il!u-il!u aga!a su!bernya adalah #ahyu !e!erlukan inter"retasi akal 'rasi%nal()+6 Menurut Na5uib Al-Attas, kebanyakan il!u dan disi"lin il!u, khususnya yang !enda"at "engaruh lsa&at Junani 'Arist%teles dan Me%"lat%nis!e( "ada ke!a*uan Isla! telah di Isla!kan %leh "elbagai cendikia#an dan cerdik "andai yang !e!iliki %t%ritas di bidangnya dan !enda"atkan "endidikan yang !engintegrasikan dua kateg%ri &ardu ain dan &ardlu ki&ayah serta !enguasai il!u-il!u yang releBan) Diantaranya se"erti Al-Kindi, Al-arabi, Ibnu Sunah, yang telah berusaha keras !engintegrasikan as&ek-as&ek tertentu dari ele!enele!en lsa&at Junani ke dala! "andangan dunia Isla!)+60 Ke!udian kenyataan yang da"at di lihat se"erti sebuah "restasi yang tidak tertandingi adalah ke!a!"uan u!!at Isla! dala! !enge!bangkan il!u-il!u baru yang diilha!i Isla!, se"erti il!u ta&sir al-uran dan il!u huku! '5h( %leh Malik, Abu Gani&ah, dan Sya4i, te%l%gi 'kala!( %leh Asy-Ari dan Al-Maturidi, 9sik%l%gi s"iritual-k%gniti& dan behaBi%ral %leh su, "erbandingan aga!a %leh 3airuni, AlSyahrastani, Ibnu Gi! dan lain-lain)+68
.
"esimpulan
Dari uraian di atas da"at disi!"ulkan bah#a il!u "engetahuan u!u! yang bersu!ber dari a5al 'rasi%nal( dan il!u "engetahuan aga!a yang bersu!ber dari #ahyu, !eru"akan disi"lin il!u yang saling !e!butuhkan, ada"un dik%t%!i diantara keduanya, sebagian il!u#an Isla! !e!andangnya hanya untuk !e!udahkan bagi !anusia agar da"at !e!bedakan !ana il!u yang si&atnya &ardu ain dan !ana si&atnya &ardu ki&ayah) Tentunya "andangan ini berbeda dengan "erke!bangan il!u "engetahuan di era k%nte!"%rer yang benar-benar !enun*ukkan eksistensi il!u "engetahuan u!u! ter"isa secara "er!anen dari il!u aga!a) .Sehingga dengan ekstre! Tradisi keil!uan "%sitiBis!e l%gis yang !e!"erkuat angga"an dala! !asyarakat bah#a aga!a4 dan il!u4 adalah !eru"akan dua entitas yang ter"isah dan tidak da"at di"erte!ukan/)+6:
Da#tar Pustaka. Abdullah, M) A!in, at) al) *slamic Stadies dalam +aradigma *ntegrasi*nterkoneksi , J%gyakarta2 9enerbit Suka 9ress, 0C
Acikgenc, Al"arslan, olisitic pproach to Scienti'c !raditions , Isla! Science2 1%urnal %& Isla!ic 9ers"ectiBe %n Science, ”%lu!e , 1uni 08)
Adib, Muha!!ad, ilsafat *lmu/ 0ntologi, 1pistemologi, ksiologi, dan 2ogika *lmu +engetahuan, J%gyakarta 2 9ustaka 9ela*ar, 0)
Andre $in%t%, ugistine$s !heory of %nowledge , ###)buletin"illar)%rg, F-0-08(
Al-aali, al-un"i3 min al-4alal, diter*) Masyhur Abadi, Setitik 5ahaya dalam %egelapan, Surabaya2 9r%gressi&, 00)
3ahtiar, A!sal, ilsafat *lmu, 1akarta2 9T) Ra*a rand% 9ersada, 07
3akhtiar, A!sal, ilsafat *lmu, 1akarta 2 Ra*a#ali 9ress, 0)
3akar, Us!an, ierarki *lmu2 Me!bangun Rangka 9ikir Isla!isasi Il!u, '3andung2 Mian, 66F)
De"arternen Aga!a R, l- ikmah l-#uran dan !erjemahannya '3andung2 Di"%neg%r%
De"arte!en Aga!a RI, l"uran dan !erjemahnya, Madinah Al!una##arah2 Mu*a!!a4 al-Malik ahd Li Thibaat al-Mushha& alSyarie&, :F G)
El!ubar%k, Qai!, embumikan +endidikan nilai, 3andung2 Al&abeta 06)
ie, The Liang, +engantar ilsafat *lmu, J%gyakarta2 Liberty, 0)
Gairi Shirai, Muhyiddin, ans 4ual *nclination/ n *slamic pproach. Diter*) Eti Triana dan Ali Jahya, !ikai 1go dan itrah, 1akarata2 Al-Guda, 0)
Gali! U#eis, Abdul, %oreksi !erhadap 6mmat *slam , 1akarta2 Darul Ulu!, 6F6
Ihsan, A) uad, ilsafat *lmu, 1akarta2 Rineka i"ta, 0)
Inu Kencana Syaie, +engantar ilsafat '3andung 2 Raka Adita!a, 0C)
1er%!e R RaBert, !he +hilosophy of Science 'P&%rd UniBersity 9ress, 6F0( diter*) Saut 9asaribu, 06, ilsafat *lmu Sejarah 7 8uang 2ingup 9ahasan, J%gyakarta2 9ustaka 9ela*ar)
Kera&, A) S%ni dan Mikhael Dua, *lmu +engetahuan/ Sebuah !injauan iloso's, J%gyakarta2 Kanisus, 0)
Ke!enterian Aga!a RI, l-#uran 4an !erjemahannya,:akarta; +!. Sinergi +ustaka *ndonesia, <=><
Kunt%#i*%y%, +aradigma *slam, *nterpretasi untuk aks i, 3andung, Mian, 66)
Kunt%#i*%y%, *slam Sebagai *lmu, 1akarta2 9enerbit2 Tera*u, 0;)
Mah!ud Abdul $ahab ayid, Syeikh, Al-Tarbiyah ie Kitab Allah, diter*e!ahkan %leh 1udi Al)alasany, .+endidikan 4alam l"uran / Se!arang2 9enerbit ”)$icaksana, 6F6)
Nata, Abuddin, at)al) *ntegrasi *lmu gama dan *lmu 6mum , 1akarta2 9T)Ra*a rand% 9ersada, 0;)
9aradig!a devirahman.wordpress.com?<==@?pengertian paradigma?akses, >A-=<-<=>B
K)Denin, N%r!an dan Ju%nna S)Linc%ln , andbook of "ualitative 8esearch , Th%usand PAKS2 SAE "ublicati%ns, 66:)
Russell, 3ernard, istory of Cestern +hilosophy and its 5onnection with +olitical and Social 5ircumstances rom the 1arliest !ime to +resent 4ay, L%nd%n2 e%rge Allen and UN$IN, 6:7) Diter*) Sigit 1at!ik% dkk), Sejarah ilsafat 9arat/ dan %aitannya dengan %ondisi Sosial-+olitik dari Daman %uno ingga Sekarang, J%gyakarta2 9ustaka 9ela*ar, 0C)
Said, Nur!an, at) al, Sinergi gama dan Sains , 'ed( 'Makassar2 Alauddin 9ress, 0;
Saut 9asaribu, ilsafat *lmu Sejarah 7 8uang 2ingup 9ahasan, J%gyakarta2 9ustaka 9ela*ar, 06)
Shihab, M) uraish, embumikan l"uran, 3andung2 9enerbit Mian, 660)
Shihab, M)uraish, Cawasan *-#uran; !airsir audu$* atas 9erbagai +ersoalan 6mat , 3andung2 Mian, 0
Sidharta, Ari&,) pakah ilsafat 4an ilsafat *lmu *tu, 3andung2 9ustaka Sutra, 0F)
S%etri%n% dan Rita Gana, ilsafat *lmu dan etodologi +enelitian, J%gyakarta2 ANDI, 0C)
Suhart%n%, Su"arlan, ilsafat *lmu +engetahuan/ +ersoalan 1ksistensi dan akikat *lmu +engetahuan, 1%g*akarta2 Ar-Ru Media, 0F)
Sura*iy%, ilsafat *lmu/ Suatu +engantar, 1akarta2 3u!i Aksara, 0F Lihat) A) S%ni Kera& dan Mikhael Dua, *lmu +engetahuan/ Sebuah !injauan iloso's, J%gyakarta2 Kanisus, 0)
S Suriasu!antri, 1u*un, ilsafat *lmu/ Sebuah +engantar +opuler, 1akarta2 Sinar Gara"an, 0)
Ta&sir, Ah!ad, ilsafat *lmu/ engurai 0ntologi, 1pistemologi, dan ksiologi +engetahuan, 3andung2 Re!a*a R%sdakarya, 0)
$in%t%, Andre, ugistine$s !heory of %nowledge '###)buletin"illar)%rg, 6-0-08()
Qa!r%ni, +engantar +engembangan !eori sosial , J%gyakarta2 Tiara $acana,660)
+ Abdul Gali! U#eis, %oreksi !erhadap 6mmat *slam , '1akarta2 Darul Ulu!, 6F6(, hl!) ;0) +0 A!sal 3ahtiar, ilsafat *lmu '1akaita2 9T) Ra*a rand% 9ersada, 07(, cet)iii, hl!) 80) +8 De"arternen Aga!a R, l- ikmah l-#uran dan !erjemahannya '3andung2 Di"%neg%r%(, hl!) ;6C) +: M)uraish Shihab, Cawasan *-#uran; !airsir audu$* atas 9erbagai +ersoalan 6mat , et) 0 3andung2 Mian, 0 , cet)ii) hl!) :88) +; Nur!an Said, $ahyuddin Gali!, Muha!!ad Sabri, Sinergi gama dan Sains, 'ed(, Makassar2 Alauddin 9ress, 0;, cet)i) hl!) 87) +7 *bid., hl!) 8C +C M) A!in Abdullah, at)al, *slamic Stadies dalam +aradigma *ntegrasi*nterkoneksi , J%gyakarta2 9enerbit Suka 9ress, 0C, cet) i) hl!) 88)
+F Inu Kencana Syaie, +engantar ilsafat '3andung 2 Raka Adita!a, 0C(, ) +6 1u*un S Suriasu!antri, ilsafat *lmu/ Sebuah +engantar +opuler, 1akarta2 Sinar Gara"an, 0, hl!);-7) + Muha!!ad Adib, ilsafat *lmu/ 0ntologi, 1pistemologi, ksiologi, dan 2ogika *lmu +engetahuan J%gyakarta 2 9ustaka 9ela*ar, 0, hl!) C7) + *bid.,hlm. CC) +0 1er%!e R RaBert, !he +hilosophy of Science 'P&%rd UniBersity 9ress, 6F0( diter*) Saut 9asaribu,
ilsafat *lmu Sejarah 7 8uang 2ingup 9ahasan, J%gyakarta2 9ustaka
9ela*ar, 06(, 60-68) +8 A) uad Ihsan, ilsafat *lmu '1akarta2 Rineka i"ta, 0(, 6:) +: 1er%!e, op.cit., hlm. 6:) +; 3ernard Russell, istory of Cestern +hilosophy and its 5onnection with +olitical and Social 5ircumstances rom the 1arliest !ime to +resent 4ay, L%nd%n2 e%rge Allen and UN$IN, 6:7) Diter*) Sigit 1at!ik% dkk), Sejarah ilsafat 9arat/ dan %aitannya dengan %ondisi Sosial-+olitik dari Daman %uno ingga Sekarang, J%gyakarta2 9ustaka
9ela*ar, 0C, hl!) 7) +7 A) uad, op.cit., hlm. 6;) +C 3ernard, op.cit., hlm. 88) +F Jaitu dua "uluh tahun dari tahun di!ana 3ernarnd Russell hidu" dan !enyusun karyanya yang ber*udul istory of Cestern +hilosophyE +6 3ernard, op.cit., hlm.88) +0 *bid., hlm.8:-8;) +0 *bid., hlm.:7) +00 1er%!e, =p.cit., hlm.6:) +08 1u*un, op.cit., hlm.8) +0: Qai! El!ubar%k, embumikan +endidikan nilai, 3andung2 Al&abeta 06,cet)0,hl!)8F) +0; Kunt%#i*%y%, +aradigma *slam, *nterpretasi untuk aksi, Mian2 3andung 66, cet)) 7C) +07 El!ubar%k, op.cit., hl!) 8F) +0C 9aradig!a devirahman.wordpress.com?<==@?E?pengertian paradigma?akses, >A-=<-<=>B
+0F Kunt%#i*%y%, op.cit., 80C +06 N%r!an K)Denin dan Ju%nna S)Linc%ln , andbook of "ualitative 8esearch , Th%usand PAKS2 SAE "ublicati%ns, 66:, hl!) 66)
+8 Ari& Sidharta,) pakah ilsafat 4an ilsafat *lmu *tu , 3andung2 9ustaka Sutra, 0F, hl!) 6:-6; +8 Qa!r%ni, +engantar +engembangan !eori sosial ,J%gyakarta2 Tiara $acana,660
+80 De"arte!en Aga!a RI, l"uran dan !erjemahnya, Madinah Al!una##arah2 Mu*a!!a4 al-Malik ahd Li Thibaat al-Mushha& al-Syarie&, :F G, hl!) C6) +88 Syeikh Mah!ud Abdul $ahab ayid, Al-Tarbiyah ie Kitab Allah, diter*e!ahkan %leh 1udi Al)alasany, .9endidikan Dala! Al5uran/ , Se!arang2 9enerbit ”)$icaksana, 6F6, hl!) 08-0:) +8: uraish shihab, embumikan l"uran, 3andung2 9enerbit Mian, 660, cet) i) hl! ):) +8; *bid.,hlm. F>
+87 Kunt%#i*%y%, *slam Sebagai *lmu, 1akarta2 9enerbit2 Tera*u, 0;, et) ii, hl!)0;-07) +8C Al"arslan Acikgenc, olisitic pproach to Scienti'c !raditions, Isla! Science2 1%urnal %& Isla!ic 9ers"ectiBe %n Science, ”%lu!e , 1uni 08, Nu!ber , hal) 0 +8F *bid, hal 0-8) +86 *bid, hal 0-8) +: Sura*iy%, ilsafat *lmu/ Suatu +engantar '1akarta2 3u!i Aksara, 0F(, 77) Induksi atau indukti& adalah cara ker*a il!u-il!u e!"iris yang !endasarkan diri "ada "enga!atan atau eks"eri!en untuk sa!"ai ke"ada "engetahuan yang u!u! tak terbantahkan, "engetahuan se!aca! ini adalah "engetahuan a posteriori. Lihat) A) S%ni Kera& dan Mikhael Dua, *lmu +engetahuan/ Sebuah !injauan iloso's J%gyakarta2 Kanisus, 0, hl!) ;;)
+: Muha!!ad Adib, ilsafat *lmu/ 0ntologi, 1pistemologi, ksiologi, dan 2ogika *lmu +engetahuan J%gyakarta2 9ustaka 9ela*ar, 0, hl!) C;) +:0 S%etri%n% dan Rita Gana, ilsafat *lmu dan etodologi +enelitian, J%gyakarta2 ANDI, 0C, hl!)-0) +:8 Su"arlan Suhart%n%, ilsafat *lmu +engetahuan/ +ersoalan 1ksistensi dan akikat *lmu +engetahuan 1%g*akarta2 Ar-Ru Media, 0F, hl!) 7) Met%de ini da"at berubah !en*adi lebih ekstri! a"abila di"aha!i bah#a satu-satunya yang da"at disebut sebagai il!u "engetahuan *ika kebenarannya da"at dilacak dan diklarikasi secara e!"irik) 9e!aha!an se!aca! ini da"at !engarah ke"ada bentuk E!"iris!e Radikal) +:: A) S%ni Kera& dan Mikhael Dua, *lmu +engetahuan/ Sebuah !injauan iloso's 'J%gyakarta 2 Kanisus, 0(, hl!):6-;) +:; 1er%!e R RaBert, !he +hilosophy of Science 'P&%rd UniBersity 9ress, 6F0( diter*) Saut 9asaribu, ilsafat *lmu Sejarah 7 8uang 2ingup 9ahasan 'J%gyakarta2 9ustaka 9ela*ar, 06(, hl!)8;) +:7 1er%!e, *bid., 87) +:C Sura*iy%, ilsafat *lmu/ Suatu +engantar '1akarta2 3u!i Aksara, 0F(, 77) +:F Kera&, =p.cit., :C) +:6 *bid.hlm.FA +; *bid.hlm FG. +; Andre $in%t%, ugistine$s !heory of %nowledge '###)buletin"illar)%rg, F-0-08(, hl!)) +;0 A!sal 3akhtiar, ilsafat *lmu '1akarta 2 Ra*a#ali 9ress, 0(, ;;) +;8 Al-aali, al-un"i3 min al-4alal, diter*) Masyhur Abadi, Setitik 5ahaya dalam %egelapan 'Surabaya2 9r%gressi&, 00(, 80) +;: Muhyiddin Gairi Shirai, ans 4ual *nclination/ n *slamic pproach. Diter*) Eti Triana dan Ali Jahya, !ikai 1go dan itrah '1akarata2 Al-Guda, 0(, C) +;; Andre $in%t%, ugistine$s !heory of %nowledge '###)buletin"illar)%rg, 6-0-08(, hl!) 0)
+;7 1u*un S Suriasu!antri, ilsafat *lmu/ Sebuah +engantar +opuler '1akarta2 Sinar Gara"an, 0(, 0:) +;C The Liang ie, +engantar ilsafat *lmu 'J%gyakarta2 Liberty, 0(, :;) +;F *bid., ::) +;6 Ah!ad Ta&sir, ilsafat *lmu/ engurai 0ntologi, 1pistemologi, dan ksiologi +engetahuan'3andung2 Re!a*a R%sdakarya, 0(, 80-88)
+7 ; ialah huru&-huru& ab*ad yang terletak "ada "er!ulaan sebagian dari surat-surat Al uran se"erti2 Ali& laa! !ii!, Ali& laa! raa, Ali& laa! !ii! shaad dan sebagainya) diantara ahli-ahli ta&sir ada yang !enyerahkan "engertiannya ke"ada Allah Karena di"andang ter!asuk ayat-ayat !utasyaabihaat, dan ada "ula yang !ena&sirkannya) g%l%ngan yang !ena&sirkannya ada yang !e!andangnya sebagai na!a surat, dan ada "ula yang ber"enda"at bah#a huru&-huru& ab*ad itu gunanya untuk !enarik "erhatian "ara 9endengar su"aya !e!"erhatikan Al uran itu, dan untuk !engisyaratkan bah#a Al uran itu diturunkan dari Allah dala! bahasa Arab yang tersusun dari huru&-huru& ab*ad) kalau !ereka tidak "ercaya bah#a Al uran diturunkan dari Allah dan Ganya buatan Muha!!ad s)a)#) se!ata!ata, Maka c%balah !ereka buat se!aca! Al uran itu) +7 Ke!enterian Aga!a RI, l-#uran 4an !erjemahannya, H:akarta; +!. Sinergi +ustaka *ndonesia, <=><), hlm. B>A.+enjelasan AF>
+70 Ke!enterian Aga!a RI, al-#uran dan !erjemahnya, '1akarta2 9T) Sinergi 9ustaka Ind%nesia, 00(, hl!) 7F; +78 *bid., hl! F70 +7: *bid., hl! FF; +7; *bid., hl! C;; +77 *bid., hl! 78: +7C *bid., hl! F: +7F *bid., hl! CC8
+76 *bid., hl! ;:0 +C *bid., hl! CC8 +C *bid., hl! 706 +C0 *bid., hl! 7;F +C8 *bid., hl! 68 +C: *bid., hl! CC; +C; *bid., hl! :67 +C7 *bid., hl! :; +CC *bid., hl! 8;7 +CF *bid., hl! 887 +C6 *bid., hl! 8C8 +F *bid., hl! F;7 +F *bid., hl! :70 +F0 *bid., hl! :C7 +F8 *bid., hl! FF; +F: *bid., hl! F67 +F; *bid., hl! 88: +F7 Us!an 3akar, Gierarki Il!u2 Me!bangun Rangka 9ikir Isla!isasi Il!u, 3andung2 Mian, 66F) Gl!)088) +FC *bid., hlm. FG.