ISLAM, SAINS dan TEKNOLOGI
Kelompok :
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita dan Allah Sumber segala ilmu dan beruntunglah kita diciptakan sebagai manusia yang memiliki akal sebagai ciri kesempurnaan makhlukNya. Agama sebagai system kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama empat belas abad, telah menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang kesenimbungan antara Islam, Sains dan Teknologi. Seperti yang kita ketahui tujuan utama dalam pembuatan makalah ini adalah memperoleh sebuah pandangan umum mengenai sains dan teknologi, makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Tim penulis menyadari bahwa penyususnan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan lebih lanjut. Kepada rekan – rekan yang membaca laporan ini, penulis ucapkan selamat belajar semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada para pembaca.
Demikian sepatah kata dari penulis,
Bandung, September 2014
Penyusun
LANDASAN TEORI A. Islam, Sains dan Teknologi
Islam (Arab: al-islām,
): "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang
mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab:
,
Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman- Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah. Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11) Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas. Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni. Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains ( science) dan perekayasaan (engineering ). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu
sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya. B. Islam dan Pengetahuan Ilmiah
Dibawah pengaruh islam sains tumbuh subur dan mempunyai sebuah bentuk yang unik, sarjana Eropa Utara yang berkultur Latin benar bersimpun didepan ilmuwan muslim spanyol dan dipusat peradaban islam disepanjang pantai Laut Tengah, untuk mempelajari dasar sains dan aspek lain dari prestasi Islam.barulah pada abad keenam belas sains dan teknologi Eropa bisa menyamai keunggulan Islam itu. Tradisi sains dan ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh kaum muslimin betul unik namun keunikan itu hanya terletak didalam metodologinya tetapi juga dalam epistemologinya. Menurut epistemology Islam pengetahuan adalah sebagai sebuah tumbuh dan mengeluarkan dedauanan beserta buah – buahan sesuai dengan sifat pohon tiu sendiri, tapi karena cabang – cabng sebuah pohon tidak tumbuh terus menerus maka disiplin tak perlu dituntut melampaui batasnya. Tujuan mempelajari sesuatu masalah didalam Islam adalah karea pentingnya bagi masyarakat atau relevansi sosialnya. Didalam islam tidak terdapat ide sains untuk sains. islam juga menolak pengertian tentang sains yang utilitarian murni. Legitimasi untuk mmpelajari sains kita jumpai didalam Al-Quran dimana manusia diperintahkan untukmerenungkan kejadian langit , bumi dan segala sesuatu yang dikandungnya. Kita percaya bahwa prinsip ekonomi Islam merupakan kasus bagi suatu pola kegiatan teknologi yang sama sekali berbeda kita tidak menolak teknologi itu sendiri, sebab teknologi diperlukan bahkan untuk membuat peneliti sekalipun. Tetapi kita menolak teknologi barat, dan kita memang pasti menolaknya. Kita akan membahas cirri teknologi baru ini nanti. Berbicara secara realitas, ketergantungan dunia muslim pada teknologi konvensional tidak mungkin dikurangi dalam waktu singkat. Ia hanya bias dikurangi dan akhirnya dihilangkan sedikit demi sedikit dan perlahan sementara kemampuan teknologi pribumi dikembangkan. Tentu saja cirri teknologi baru yang menggantikan teknologi barat konvensional di dunia muslim, hanya bisa diturunkan dari strategi keturunan yang dikemukakan garis besarnya dalam
bab 3. Disitu kita nyatakan bahwa semua kegiatan pembangunan mesti tunduk kepada prinsip demostisitas pada dasarnya timbangan teknologi adalah alat kebijakan dan seperti halnya semua alat kebijaksanaan, ada beberapa asumsi pada fondasi konseptual penimbangan teknologi.
SEJARAH PERKEMBANGAN SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF ISLAM Tolak ukur era modern ini adalah sains dan teknologi. Sains dan teknologi mengalami perkembangan yang begitu pesat bagi kehidupan manusia. Dalam setiap waktu para ahli dan ilmuwan terus mengkaji dan meneliti sains dan teknologi sebagai penemuan yang paling canggih dan modern. Keduanya sudah menjadi simbol kemajuan pada abad ini. Oleh karena itu, apabila ada suatu bangsa atau negara yang tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi, maka bangsa atau negara itu dapat dikatakan negara yang tidak maju dan terbelakang. Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan research dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini, dianugerahkan kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Isra: 1-5)” Peradaban Islam pernah memiliki khazanah ilmu yang sangat luas dan menghasilkan para ilmuwan yang begitu luar biasa. Ilmuwan-ilmuwan ini ternyata jika kita baca, mempunyai keahlian dalam berbagai bidang. Sebut saja Ibnu Sina. Dalam umurnya yang sangat muda, dia telah berhasil menguasai berbagai ilmu kedokteran. Mognum opusnya al-Qanun fi al-Thib menjadi sumber rujukan utama di berbagai Universitas Barat. Selain Ibnu Sina, al-Ghazali juga bisa dibilang ilmuwan yang representatif untuk kita sebut di sini. Dia teolog, filosof, dan sufi. Selain itu, dia juga terkenal sebagai orang yang menganjurkan ijtihad kepada orang yang mampu melakukan itu. Dia juga ahli fiqih. AlMushtasfa adalah bukti keahliannya dalam bidang ushul fiqih. Tidak hanya itu, al-Ghazali juga
ternyata mempunyai paradigma yang begitu modern. Dia pernah mempunyai proyek untuk menggabungkan, tidak mendikotomi ilmu agama dan ilmu umum. Baginya, kedua jenis ilmu tersebut sama-sama wajib dipelajari oleh umat Islam. Adapun kondisi umat Islam sekarang yang mengalami kemunduran dalam bidang sains dan teknologi adalah disebabkan oleh berbagai hal. Sains Islam mulai terlihat kemunduran yang signifikan adalah selepas tahun 1800 disebabkan faktor eksternal seperti pengaruh penjajahan yang dengan sengaja menghancurkan sistem ekonomi lokal yang menyokong kegiatan sains dan industri lokal. Contohnya seperti apa yang terjadi di Bengali, India, saat sistem kerajinan industri dan kerajinan lokal dihancurkan demi mensukseskan “revolusi industri” di Inggris. Sains dan teknologi adalah simbol kemodernan. Akan tetapi, tidak hanya karena modern, kemudian kita mengabaikan agama sebagaimana yang terjadi di Barat dengan ideologi sekularisme. Karena sains dan teknologi tidak akan pernah bertentangan dengan ajaran Islam yang relevan di setiap zaman. Di dunia Islam, ilmu pengetahuan modern mulai menjadi tantangan nyata sejak akhir abad ke-18, terutama sejak Napoleon menduduki Mesir pada 1798 dan makin meningkat setelah sebagian besar dunia Islam menjadi wilayah jajahan atau pengaruh Eropa. Serangkaian peristiwa kekalahan berjalan hingga mencapai puncaknya dengan jatuhnya Dinasti Usmani di Turki. Proses ini terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi militer Barat. Ketika sains dan teknologi Muslim tertinggal dari Eropa dan berusaha mengejar ketertinggalan itu maka timbulah dua sikap, yaitu merumuskan sikap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi peradaban Barat modern, serta sikap terhadap tradisi Islam. Kedua unsur ini masih mewarnai pemikiran Muslim hingga kini. Saat ini sains teknologi telah dikuasai dunia Barat yang jelas-jelas ingin menghancurkan umat Islam, seperti yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Karena teknologi yang tidak dilandasi dengan akhlakul kharimah akan menjadi penghancur dan merusak bumi. Padahal Islam sejak turunnya kitab suci Al Qur’an dan diutusnya Nabi Muhammad saw. sebagai Rasulullah. Menunjukkan bahwa teknologi yang terkandung di dalam kitab suci Al-Qur’an akan membawa rahmat bagi segenap umat di muka bumi ini.
PERANAN ISLAM DALAM SAINS DAN TEKNOLOGI Umat islam diciptakan dengan mengemban tugas sebagai kholifah Allah di Bumi. Ia dikaruniai kemampuan yang sangat istimewa yaitu kekuatan dan kemampuan akal pikiran yang membedakannya dari binatang. Sudah sepantasnya bila akal pikir ini beiaman kepada Khaliqnya, yaitu Allah yang maha esa.yang telah menciptakan manusia dan seluruh alam semesta. Allah SWT berfirman “katakanlah apa yang ada di langit dan di bumi, dan tidaklah bermanfaat ayatayat itu dan peringatan-peringatan itu bagi orang-ornag yang tidak ber iman” (QS yunus : 101) ayat ini mengisyaratkan agar manusia senantiasa melakukan penalaran yaitu menerapkan metode ilmiah untuk mempelajari lam semesta sekaligus manyatakan bahwa di alam semesta berlaku Azas keterbukaan bagi penalaran. Allah SWT menurunkan kitab Suci AL-Quran kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pegangan hidup orang yang ada di dalamnya. Al-Quran Menyerukan Ilmu
Menurut pemikiran modern, ternyata Al-Quran tidak hanya menyeru kepada agama, namun juga menyeru kepada ilmu. Dengan tegas, Al-Quran menyeru manusia agar mengadakan studi terhadap berbagai bidang kailmuan. Ternyata pula Al-Quran mengandung dasar-dasar studi dalam berbagai jenis dan bidang ilmu. Kalau manusia mau berfikir secara rasional, murni dan konsekuen mereka akan menyadari bahwa agama islam adalah agama yang paling sempurna tidak perlu ditambah dan di kurangi. Ajaran islam merupakan ajaran yang bersifat universal, kebenarannya bersifat mutlak dan amat sesuai dengan prinsip berfikir manusia atau ilmiyah. Oleh karena itu tidak salah apabila para orientalisten Barat misalnya H.A.R.Cibbs, George Bernard Show, Arnold Teynbee mengakui ajaran islam dan sanggup memberikan argumentasi yang positif kepada agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Di bawah ini di berikan salah satu conoth ajaran islam yang cukup dapat mengatasi perkemabangan zaman yang makin hari makin Modern, yaitu surat Al-Alaq, surat ini merupakan surat yang pertama kalli diturunkan oleh Allah sbelum surat atau ayat-ayat yang lain. Perintah Allah yang paling utam akepada kita adalah kita disuruh membaca. Mangapa membca ? dan bukan yang lain ? membaca dapat dijabarkan lebih luas lagi dengan :
Belajar membaca
Meneliti situasi
Berusaha semaksimal mungkin
Membaca buku pelajaran / ilmu pengetahuan
Menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, misalnya unutk membaca, belajar, beramal, berkarya, dan berusaha mencari ilmu dan sebagainya. Pada surat Al-Alaq Allah berfirman bahwa Dialah yang mengajar manusia dengan
perantaraan kalam. Artinya apa yang kita inginkan harus melalui usaha, meskipun pada hakekatnya Allah lah pemilik ilmu. Allah akan memeberikan ilmu-Nya kepada manusia asalkan manusia telah berikhtiyar sebagai proses mendaptkan ilmu. Kita juga bisa mengutip bahwa para Alim Ulama dan orang yang wara’ dengan ilmunya, tidak heran jika mereka sering terlihat membawa buku dan alat tulis, untuk menjaga ilmunya. Rasulullah merupakan orang pertama yang memenuhi ajakan Al-Quran. Beliau sangat intersan menyebarkan dakwah islamiyah dengan dua aspek : agama dan ilmu pengetahuan, bangkitlah
pengetahuan
dan
ciata-citanya
untuk
mengadakan
studi
dan
penelitian.
Dikumpulkannya orang-orang yang bisa menulis dan mecatat wahyu yang diturunkan Allah kepadanya. Orang yang pertama menjadi sekertaris Nabi di Madinah ialah Ubay bin Ka’ab alanshari, Zaid bin Stabit, Al-anshari bin Affan, Syarahbil bin Hasanah, Abban bin Sa’ad dan Khalid bin Walid. Rasulullah SAW, tidak meninggalkan suatu kesempatan pun kecuali menjelaskan pada kesempatan itu tentang perhatiannya terhadap ilmu, dan sejauh mana cintanya agar umat islam belajar. Diantara hadits yang menganjurkan mencari ilmu ialah: Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimat, pergilah sebagai guru, atau pelajar, atau pecinta ilmu. Hadits yang menganjurkan mengajari orang lain adalah: Barang siapa ditanya tentang ilmu, kemudian menyembunyikannya maka Allah akan mengendalikan ornag itu dengan kendali api neraka.
Dengan antusias umat islam menyambut seruan Allah dan hadits-hadits Nabi. Mereka menyambut ilmu pengetahuan dengan penuuh keyakinan dan keimanan. Mereka belajar membaca agar dapat membaca Al-Quran, belajar menulis agar dapat menyebarkan agamanya, mereka mempelajari bahasa musushnya agar terlindungi dari kejahatan, dan kaum muslimin tidak menyukai berbeda dengan yang lain, dengan dunia sebagaimana berbeda dengan agamanya, dan ilmu merupakan tujuan serta medannya. Islam dan Kemajuan Teknologi
Di masa ini, di satu pihak orang mengamati kemajuan treknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat danmendalam, namun bersamaan dengan itu orang mengamati dekadensi kehidupan beragama dikalangan umat manusia. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terlihat jelas memberiakn buah yang sangat menyenangkan bagimkehidupan ahiriayah umat manusia secara luas. Dan manusia merasa telah mampu mengeksplitasi kekayaan-kekayaan dunia secara besar-besaran. Permasalahanya, kemajuan yang pesat di bidang material di bidang lahiriah itu dikuti dengan merosotnya kehidupan beragama, mengapa bisa demikian? Meniurut perspektif kami hal ini terjadi karena dua sebab uatama. Pertama; kecenderungan manusia mencintai dunia sampai melampaui batas, serta mengikuti hawa nafsu secara tidak terkendali. Kedua; ada ajarna-ajaran agama yang tidak logis. Persoalan bagi umat islam yang sebenarnya telah mengikuti agama yang benar dan sempurna. Tinggal bagiamana megatasi sebab yang pertama yaitu agar mampu mengendalikan hawa nafsunya dan menempatkannya sesuai dengan perintah dan aturan Allah SWT. Adapun sifat atau sebab kedua, sebenarnya tidak ada, bahkan mustahil ada, tetapi persoalnnya menjadi lain, karena kesalahannya terletak dalam menginterpretasikan ajaran agama.secara ontologism maupun epistomologis ajaran agam aislama an sich benar dalam ajaran-ajarannya terlepas dari segala macam kerancauan dan ambiguitas. Namun orang-orang yang meneriama ajaran-ajarannya tidak utuh bhakan keliru, sehingga dalam pengamalan praksisnya barabau dan bercampur bid’ah yang bertentangan dengan tradisi islam. Artainya bahwa keterjerumusannya dalam hal ini disebabakan oleh kebodohan dalam memahami akibatnya, pemahaman tentang keislamamnya melenceng jauh dari ajaran yang seharusnya, dan yang lebih parah lagi menganggap bahwa smua agama itu sama saja.
Allah berfrman “ dan barang siapa menghendaki agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterimadari padanya.. (agama itu)”. Dan di Akhirat kelak dia tergolong orang-orang yang merugi. (QS. Ali Imran ; 85) Dua macam kesulitan tadi, yaitu hawa nafsu dan kebodohan, yang ada dalam lingkungan umat islam tentunya dapat diatsi, bahkan wajib diatasi. Artinya Kendala yang disebabkan oleh ketidak fahaman terhadap ajaran, sehingga tidak mampu mengimplementasikan dalam prilaku sehari-hari,
di
mungkinkan
untuk
diatasi.
Alternative
pemecahannya
adalah
dengan
pembentukan basis epistemologis dan ideology keislaman melalui jalur pemerataan pendidikan agama isla secara intensif, yang mencakup segala segi atau pecahan-pechan bidang tertentu, dalam spesialisasi masing-masing, tetapi tetap dalam kerangka yang terpadu, serta membentuk dan membangun basis lingkungan atau masyarakat islam ( Islamic Society) Perkembangan Sains dan Teknologi dan Dampaknya
Di masa kini, kita telah mengetahuai banyak tentang perkembangan teknologi, alat – alat yang canggih, semakin canggihnya dunia maka perbedaan diantara manusia semakin terlihat, maka harus semakin kuatlah keimanan sesorang supaya tidak terjebak. Dalam hal ini, ajaran islam juga ikut kuat mendorong dan menuntun perkemangan sains dan teknologi itu. Islam mengajarkan bahwa manusia adalah Khalifah di muka bumi in, kholifah untuk dirinya sendiri, kholifah untuk keluarganya, kholifah unutk masyarakat dan kholifah unnutk lingkungannya ( makhluk hidup lain) yang memikul tugas pokok sebagai hamba Allah yang wajib beribadah hanya kepada-Nya. Artinya bahwa segala bentk dan hasil sains dan ekplorasi alam itu tetap dalam kerangka untuk mendekatkan diri dan bertakwa kepada Allah, sehingga hasil dari seluruh pencapaian itu tidak kehilangan nilai transendensinya terhadap Tuhan, untuk meningkatkan manusia bahwa apa-apa yang di lakukan dan dicapainya sematamata karena ijin dan kehendak Allah berdasarkan usaha kita. Allah berfirman dalam surat Alkahfi ayat 7 yang artinya “ sungguh kami telah menjadikan apa-apa yang di atas bumi itu sebagai perhiaasan baginya, agar kami menguji mereka- manusia. Siapakah yang paling baik amalnya” jadi dari ayat dan pengertian di atas dapat kita tarik suatu benang merah yang dapat disederhanakan bahwa sains dan teknologi bukan tujuan hakiki dari hidup manusia dibumi ini, tetapi hanyalah alat yang sangat berguna unutk melancarkan dan meningkatkan ibadah kita kepad Allah SWT. Adapun tujuan hakiki dari hidup
manusia adalah mencapai derajat takwa di sisi Allah, sehingga pada akhhirya memperoleh kebahagian yang kekal abadi di sisi-Nya pada yaumul akhir, oleh karena itu menurut saya sendiri, bahwa kesuksesan di dunia ini hanyalah sandiwara. Manusia yang berhasil mencapai mimpinya belumlah sukses karena sukses yang sejati adalah pertemuan dengan Allah SWT. Betapa berharganya masa muda itu, karena masa itulah penentu masa tua, begitu orang bijak bilang. Apa sebabnya timbul kecenderungan para pelajar – pelajar untuk meninggalkan norma-norma agama? Dan sampai sejauh mana para pelajar meninggalkan norma-norma agama? Berikut adalah dampak lain dari negative perkembangan sains dan teknologi dalam kehidupan : o
Kecenderungan Pelajar Meninggalkan Norma-Norma Agama
o
Dengan begitu cepatnya pertukaran informasi yang cepat dan tidak dapat terbendung, maka mulai marak terjadinya kemorosotan moral.
o
Munculnya gejala dehumanisasi (Tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan)
o
Secara tidak sengaja manusia yang sedang dimanjakan oleh teknologi yang dibuat manusia semakin malas dan bodoh. Hal itu terjadi karena semakin ringkasnya pekerjaan manusia yang ditangani oleh mesin
o
Banyak limbah dari teknologi modern yang tidak bisa diolah sehingga menimbulkan tumpukan sampah teknologi yang tidak bisa didaur ulang.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya dampak dari perkembangan Sains dan Teknologi yaitu:
Faktor biologis psikologis
Faktor politik ( srategi pendidikan )
Kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan agama
Kurang dapat memfilter teknologi modern.
Selain membawa dampak negative, Sains dan Teknologi tentu membawa serta dampak positive bersamanya. Berikut adalah dampak positif perkembangan sains dan tenkologi dalam kehidupan: o
Menjadi sumber pegetahuan yang selalu berkembang dimasanya.
o
Dapat menjadi segala pusat pertukaran informasi.
o
Memberikan informasi yang tepat, cepat, dan akurat
o
Bidang komunikasi sudah tidak mengenal batas antara jarak dan waktu.
o
Bidang transportasi dapat memberikan banyak pilihan jenis transportasi pada manusia dengan variasi kecepatan waktu dan harga
o
Pertumbuhan ekonomi memiliki kemajuan yang pesat.
o
Terbentuknya sistem pembelajaran yang lebih modern yang memudahkan pelajar maupun pengajar.
Peranan Agama Islam
Sebagai ajaran yang datang dari alkholiq, tentu mempunyai level atau tingkatannya yang lebih tingi di bandingkan dengan sains. Artinya, realitas kebenaran yang dibawa oleh agama – yang man sumber epistemology adalah wahyu, sehingga realitas kebenarannya lebih terjamin. Dengan berpegang teguh kepada agama Allah, yang mana Al-Quran dan Hadits Rosulullah sebagai pedoman umat islam, maka kehidupan di Dunia dengan perkembangan sains dan teknologi akan terselamatkan, begitu pula dengan kita, akan mendapatkan kehidupan yang baik di Dunia dan Akhirat. Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qaidah fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur,bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada
etentuan halal-haram(hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek, Jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau punia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
PENUTUP Adapun kondisi umat Islam sekarang yang mengalami kemunduran dalam bidang sains dan teknologi adalah disebabkan oleh berbagai hal. Sains Islam mulai terlihat kemunduran yang signifikan adalah selepas tahun 1800 disebabkan faktor eksternal seperti pengaruh penjajahan yang dengan sengaja menghancurkan sistem ekonomi lokal yang menyokong kegiatan sains dan industri lokal. Contohnya seperti apa yang terjadi di Bengali, India, saat sistem kerajinan industri dan kerajinan lokal dihancurkan demi mensukseskan “revolusi industri” di Inggris. Sains dan teknologi adalah simbol kemodernan. Akan tetapi, tidak hanya karena modern, kemudian kita mengabaikan agama sebagaimana yang terjadi di Barat dengan ideologi sekularisme. Karena sains dan teknologi tidak akan pernah bertentangan dengan ajaran Islam yang relevan di setiap zaman.
REFERENSI http://id.wikipedia.org/wiki/Islam http://asalasah.blogspot.com/2013/01/contoh-membuat-kata-pengantar-makalah-agama.html https://www.academia.edu/2031430/sains_teknologi_dan_pembangunan_didunia_islam http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_alam http://ajidedim.wordpress.com/teknologi-islami/technology/ http://www.slideshare.net/IndahNurRizki19/sains-dan-teknologi-dalam-islam-28768867 https://www.academia.edu/2031430/sains_teknologi_dan_pembangunan_didunia_islam http://elkharki.wordpress.com/2013/01/02/peranan-islam-dalam-kehidupan-sains/ http://bagusizza.blogspot.com/2013/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html http://www.aingindra.com/sains-dan-teknologi.html