PSIKOLOGI PENDIDIKAN
CRITICAL JOURNAL REVIEW
PROGRAM STUDI S1 PEND. TEKNIK BANGUNAN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SUMATERA UTARA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmatnya kepada saya dalam menyelesaikan tugas rutin indivudu
ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Terimakasih saya ucapkan kepada Ibu Roida S. M Sirumapea., M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah membimbing kami.
Dalam makalah ini saya membahas dan menjelaskan mengenai tugas critical
journal review dengan judul jurnal . Selaku manusia biasa, saya menyadari
bahwa dalam hasil makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan yang
tidak disengaja. Oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya pada
mata kuliah Psikologi Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan di
Universitas Negeri Medan.
Medan, Februari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penulisan 2
C. Manfaat Penulisan 2
BAB II. RINGKASAN BUKU
2.1 Identitas Jurnal 3
2.2 Ringkasan Jurnal 3
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Jurnal 6
3.2 Kelemahan Jurnal 6
3.3 Implikasi terhadap Perkembangan Pendidikan 16
3.4 Kajian Teori
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan 20
B. Saran 22
Daftar Pustaka
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran terhadap peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran dalam periode tertentu yang dapat
diukur menggunakan instrumen yang relevan. Banyak faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar, ada yang dari dalam diri (internal) dan ada yang dari
luar diri (eksternal). Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 138),
prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor 2 yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut yaitu
faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) dan faktor yang berasal
dari luar diri (eksternal). Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari
dalam diri siswa, meliputi faktor jasmaniah, psikologi, dan faktor
kematangan fisik maupun psikis. Faktor jasmaniah antara lain panca indera
yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, berfungsinya kelenjar tubuh yang
membawa kelainan tingkah laku.
Faktor sosial meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Faktor budaya meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas
belajar. Fasilitas belajar meliputi ruang belajar, meja, kursi
penerangan, alat tulis, dan buku-buku pelajaran. Faktor tersebut saling
berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mempengaruhi
prestasi belajar.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara persepsi siswa SMA Surabaya terhadap dukungan sosial orang
tua dengan prestasi belajar dengan subjek penelitian sebanyak 251 siswa SMA
di Surabaya yang tinggal dengan kedua orangtuanya dan memiliki IQ total
pada range rata-rata. Tipe penelitian ini termasuk penelitian penjelasan
atau explanatory research dengan menggunakan metode penelitian yaitu metode
korelasional. Pengambilan sampel secara random sampling serta pengambilan
data berupa metode kuisioner dan studi dokumentasi.
B. Tujuan Penulisan Critical Journal Report (CJR)
Mengkritik Jurnal (critical journal review) ini dibuat sebagai salah
satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun
pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi
bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
di Universitas Negeri Medan.
C. Manfaat Penulisan Critical Journal Report (CJR)
Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah
jurnal atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.
Mengetahui kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari
penulis yang sama atau penulis lainnya.
Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran
terhadap cara penulisan, isi, dan substansi jurnal.
BAB II.
RINGKASAN
2.1 Identitas Jurnal
Judul : Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Dukungan
Sosial Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMA di
Surabaya
Penulis : Fitri Kumala Arum Sari dan M.M.W. Tairas
Jenis Jurnal : Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan
Website :
journal.unair.ac.id/filerPDF/110610161_Ringkasan.pdf
Volume dan Nomor : Vol. 1 No. 03
Jumlah Halaman : 5
Tahun Terbit : 2012
2.2 Ringkasan Jurnal
Prestasi belajar siswa SMA di Surabaya dapat dikatakan masih belum
memuaskan. Hal ini dapat diketahui berdasarkan data peringkat 10 besar UN
SMA se-Jawa Timur 2010/2011, Surabaya tidak masuk peringkat 10 besar.
Suryabrata (2007:233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar terdiri atas dua yakni faktor internal (fisiologis dan
psikologis) dan eksternal (sosial dan non-sosial). Pada faktor eksternal,
Hawadi (2001:90) menambahkan bahwa ia membedakan menjadi tiga macam,
meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara persepsi siswa SMA Surabaya terhadap dukungan sosial orang
tua dengan prestasi belajar dengan subjek penelitian sebanyak 251 siswa SMA
di Surabaya yang tinggal dengan kedua orangtuanya dan memiliki IQ total
pada range rata-rata. Tipe penelitian ini termasuk penelitian penjelasan
(explanatory research) dengan menggunakan metode penelitian yaitu metode
korelasional. Pengambilan sampel secara random sampling serta pengambilan
data berupa metode kuisioner dan studi dokumentasi.
Lingkungan terkecil dari siswa adalah lingkungan keluarga. Orang tua
harus mampu menyediakan fasilitas belajar dengan lengkap. Namun
kenyataannya banyak orang tua yang belum mampu menyediakan fasilitas
belajar dengan lengkap dikarenakan oleh banyak faktor salah satunya yaitu
keadaan ekonomi keluarga. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Abu
Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 88), bahwa keadaan ekonomi keluarga akan
mempengaruhi
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil sampel secara random
sampling sebanyak 251 sampel. Lalu peneliti mengukur intelegensi sampel
yang dilakukan biro psikologi Exensia, guna untuk menjaga kesamaan alat tes
yang digunakan. Pengambilan data dengan metode kuisioner dengan jumlah
sebanyak item 103 dengan pilihan respon sangat setuju SS, setuju S, tidak
setuju TS, dan sangat tidak setuju STS dan studi dokumentasi. Selanjutnya
data dianalisis dengan menggunakan korelasi spearman dengan bantuan SPSS.
Maka diperoleh nilai korelasi antara persepsi siswa terhadap dukungan
sosial orangtua dengan prestasi belajar sebesar r = 0,130, hal ini berarti
arah korelasi nihil. Dan probabilitas p = 0,064, jika nilai probabilitas >
0,05 maka Ha ditolak. Kedua variabel tersebut secara nyata tidak
berkorelasi sehingga Ha ditolak berarti tidak terdapat hubungan antara
persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua dengan prestasi belajar
siswa SMA di Surabaya.
Hasil yang didapatkan peneliti menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua dengan
prestasi belajar siswa SMA di Surabaya. Hal ini dapat disebabkan karena :
1. Responden cenderung menunjukkan jawaban yang positif
2. Ada kemungkinan responden menjawab dengan tidak jujur dan tidak
terbuka
3. Kondisi responden pada saat melakukan pengisian kuisioner dapat
mempengaruhi jawaban-jawaban yang diberikan
4. Instrumen/alat ukur yang dibuat kurang baik sehingga kurang
mencerminkan atribut yang akan diukur.
Kurangnya pendekatan yang dilakukan peneliti kepada responden
mengakibatkan penolakan untuk menjadi responden.
BAB III.
PEMBAHASAN
1. Keunggulan Jurnal
Penulisan judul sudah benar, dicetak dengan huruf besar/kapital,
dicetak tebal (bold) tidak melebihi jumlah kata maksimum 15. Penulisan nama
penulis juga sudah benar, nama penulis ditulis di bawah judul tanpa gelar,
tidak boleh disingkat, diawali dengan huruf kapital, tanpa diawali dengan
kata "oleh", urutan penulis adalah penulis pertama diikuti oleh penulis
kedua, ketiga dan seterusnya. Nama perguruan tinggi dan alamat surel
(email) semua penulis ditulis di bawah nama penulis.
Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik karena penulis dapat
memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian tentang
Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Dukungan Sosial Orang Tua dengan
Prestasi Belajar Siswa SMA di Surabaya serta menjelaskan latar belakang
jurnal penelitian yang dibuat secara ringkas, tepat dan jelas. Dalam
penulisan jurnal jenis huruf yang digunakan sama, penggunaan sistem
penomoran (numbering) juga tersusun dengan baik.
Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup baik. Ditambah lagi
peneliti dalam membuat item pada instrumen penelitiannya mengacu pada teori
di sebuah buku. Seluruh kutipan pustaka sudah sesuai dengan daftar pustaka.
2. Kelemahan Jurnal
Pada metode penelitian, peneliti tidak hanya mengambil data dengan
kuisioner tapi juga dengan studi dokumentasi. Namun peneliti tidak
menjelaskan bagaimana studi dokumentasi yang ia lakukan, hasil studi
dokumentasi juga tidak dibahas oleh peneliti.
Kuisioner yang dibuat peneliti sebagai instrumen penelitian berjumlah
103 item, dalam jurnal peneliti tidak menyebutkan apakah instrumen tersebut
telah valid atau belum. Karena validitas instrumen sangat mempengaruhi
hasil penelitian. Jumlah item yang digunakan peneliti pada alat instrumen
penelitian terlalu banyak, yaitu 103 item. Responden akan merasa jenuh
untuk menjawab 103 item tersebut.
Subjek penelitian yang digunakan responden berjumlah 251 siswa SMA,
peneliti tidak membatasi apakah sampel yang digunakan siswa kelas X, XI
atau XII. Tentu ketiga tingkatan tersebut memiliki karakter emosional dan
sosial yang berbeda. Akibatnya hasil penelitian kurang valid dan tidak
sesuai dengan harapan peneliti.
3. Implikasi terhadap Perkembangan Pendidikan
Johnson & Johnson (Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari, 2011: 20)
menyatakan bahwa ada empat manfaat dukungan sosial, yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan;
2. Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri dengan
memberikan rasa memiliki;
3. Memperjelas identitas diri, menambah harga diri, dan mengurangi
stress;
4. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik serta pengelolaan terhadap
stress & tekanan.
Dukungan sosial dapat membuat individu merasa nyaman dan mengurangi
stress yang dirasakan. Kenyamanan yang dirasakan indvidu akan meningkatkan
kesejahteraan psikologis dan dapat meningkatkan produktifitas kerja.
Menurut Ni Made Sintya Noviana Utami (2013: 14), ada beberapa manfaat
dari dukungan sosial, antara lain yaitu: individu mampu menghadapi masalah
dengan lebih baik; membantu meningkatkan kompetensi dan rasa percaya diri;
mengurangi kecemasan dan stress; dan membuat individu lebih berpikir
positif dalam menghadapi permasalahan. Dengan dukungan dari orang lain,
individu akan terbantu dalam menghadapi masalah sehingga dapat mengurangi
tekanan dan stress yang dirasakan. Hasil penelitian Dubow & Tisak (Tina
Afiatin & Budi Andayani, 1998: 39) menyatakan bahwa siswa sekolah dasar
yang cukup mendapat dukungan sosial dan memiliki ketrampilan pemecahan
masalah, memiliki penyesuaian diri yang baik. Dukungan sosial yang
dirasakan anak akan membuat anak percaya diri dan lebih dapat menyesuaikan
diri dengan baik.
Disimpulkan bahwa dukungan sosial memiliki banyak manfaat, yaitu
khususnya dalam membantu siswa menyelesaikan masalah dengan baik sehingga
mengurangi stress, memelihara kesehatan fisik dan meningkatkan
kesejahteraan psikologis individu sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
4. Kajian Teori
Pembentukan kemandirian belajar pada siswa (Biemiller, 1998) ditentukan
oleh 2 hal. Pertama adalah sumber sosial, yaitu orang dewasa yang berada di
lingkungan siswa seperti orangtua, pelatih, anggota keluarga dan guru.
Orang dewasa ini dapat mengkomunikasikan nilai kemandirian belajar dengan
modelling, memberikan arah dan mengatur perilaku yang akan dimunculkan.
Sumber yang kedua adalah mempunyai kesempatan untuk melatih kemandirian
belajar. Siswa yang secara konstan selalu diatur secara langsung oleh
orangtua dan guru tidak dapat membangun ketrampilannya untuk dapat belajar
secara mandiri karena lemahnya kesempatan yang mereka punya.
Menurut Johnson (2009), kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa
melibatkan studi akademik dalam kehidupan sehari – hari yang diterapkan
dengan berbagai cara untuk mencapai tujuan. Hal ini melibatkan kerja sama
dengan orang lain. Kerja sama ini meliputi kerjasama antara individu dengan
individu lain, baik sesama siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan
keluarganya.
Menurut Santrock (2003), keluarga merupakan pilar utama dan pertama
dalam membentuk anak untuk mandiri. Dukungan yang paling besar di dalam
lingkungan rumah adalah bersumber dari orang tua. Orangtua diharapkan dapat
memberikan kesempatan pada anak agar dapat mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya, belajar mengambil inisiatif, mengambil keputusan mengenai apa
yang ingin dilakukan dan belajar mempertanggungjawabkan segala
perbuatannya. Hal ini dapat membentuk anak mengalami perubahan dari keadaan
yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi mandiri.
Apabila diberikan suasana yang penuh perlindungan, penghargaan, cukup
kasih sayang dan perhatian orang tua, jauh dari perasaan iri, cemburu,
tersaingi, maka hal ini akan mendorong dan memberikan anak untuk bersifat
lebih mandiri, mempunyai keberanian untuk melatih dirinya berinisiatif,
bertanggung jawab, serta dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, baik dalam
bidang akademis maupun non akademis (Shochib, 1998). Sears (2004),
mengungkapkan bahwa orangtua hendaknya memberi dukungan yang bersifat
positif dan menghargai anak, serta memelihara dan tidak memberi stimulus-
stimulus palsu bagi putra-putri mereka.
Dalam mengembangkan motivasi pada diri siswa, peran orangtua
merupakan hal yang penting. Persepsi anak terhadap dukungan orangtua dan
harapan anak terhadap orangtua dapat berfungsi sebagai motivator positif
bagi pelajar (Ethington, 1991). Rasa percaya orangtua terhadap kemampuan
akademis anak, mengarahkan anak agar mandiri, memberikan penguat bagi
perilaku berprestasi, serta keterlibatan di dalam pembelajaran anak dapat
memunculkan persepsi diri positif dan motivasi akademis (Eccles, Wigfiled
&, 1998 ; Gonzalez-DeHass, Wiwms, & Holbein, 2005).
Monks, dkk (1998) menyatakan bahwa untuk meningkatkan kemampuan dan
kemandirian perlu didukung oleh disiplin, dan ketelitian, karena tidak ada
sesuatu pengetahuan dan keterampilan yang dapat berkembang dengan baik
tanpa diiringi oleh kedisiplinan, serta didukung oleh sikap yang terbuka,
dalam konteks menumbuhkan rasa kedisiplinan ini peran dan dukungan sosial
orangtua sangat diperlukan.
Menurut Sarafino (2002), dukungan sosial adalah berbagai macam dukungan
yang diterima oleh seseorang dari orang lain, dapat berupa dukungan
emosional, dukungan penghargaan atau harga diri, dukungan instrumental,
dukungan informasi atau dukungan dari kelompok. Menurut Canavan dan
Dolan (2000), dukungan sosial dapat diaplikasikan ke dalam lingkungan
keluarga, seperti orang tua. Jadi dukungan sosial orang tua adalah dukungan
yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya baik secara emosional,
penghargaan, instrumental, informasi ataupun kelompok.
Dukungan orangtua merupakan sistem dukungan sosial yang terpenting di
masa remaja. Dibandingkan dengan sistem dukungan sosial lainnya, dukungan
orangtua berhubungan dengan kesuksesan akademis remaja, gambaran diri yang
positif, harga diri, percaya diri, motivasi dan kesehatan mental.
Keterlibatan orangtua dihubungkan dengan prestasi sekolah dan emosional
serta penyesuaian selama sekolah pada remaja (Corviile-Smith, Ryan, Adam &
Dalicandro, 1998; Greenwood & Miller, 1995 ; Seidman et al., 1999). Menurut
Lee & Detels (2007), dukungan sosial orangtua dapat dibagi menjadi dua hal,
yaitu dukungan yang bersifat positif dan dukungan yang bersifat negatif.
Dukungan positif adalah perilaku positif yang ditunjukkan oleh orangtua.
Sedangkan dukungan yang bersifat negatif adalah perilaku yang dinilai
negatif yang dapat mengarahkan pada perilaku negatif anak. Dukungan
keluarga bersifat optimal ketika dukungan tersebut sesuai dengan harapan
umur anak sehingga anak dapat mencapai kemandirian dan kedekatan.
BAB VI.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua dengan
prestasi belajar siswa SMA di Surabaya.
Menurut saya, secara keseluruhan jurnal tersebut masih kurang baik,
karena perlu diperbaiki dibeberapa bagian seperti metode penelitian yang
digunakan, kuesioner yang dibuat, jumlah item yang digunakan peneliti pada
alat instrumen penelitian, dan subjek penelitian yang digunakan responden.
B. Saran
Sebaiknya peneliti dalam melakukan metode penelitian, peneliti tidak
hanya mengambil data dengan kuisioner tapi juga dengan studi dokumentasi,
menjelaskan bagaimana studi dokumentasi serta hasil studi yang didapat.
Sebaiknya peneliti menyebutkan apakah instrumen kuesioner yang dibuat
telah valid atau belum. Karena validitas instrumen sangat mempengaruhi
hasil penelitian. Dan sebaiknya peneliti tidak membuat terlalu banyak alat
instrumen yaitu 103 item. Danebaiknya peneliti memberikan batasan sampel
yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Milfayetty, Sri., Yus, Anita., dkk. 2015. Psikologi Pendidikan. Medan:
Unimed Press
Sumadi Suryabrata. 1986. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
www.academia.edu/.../PERSEPSI_SISWA_TERHADAP_DUKUNGAN_SOSIAL_OR...
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30170/5/Chapter%20I.pdf
-----------------------
Oleh :
NAMA : MIRANDA PUTRI SIMATUPANG
NIM : 5143111012
KELAS : REGULER-A 2014
DOSEN PENGAMPU : ROIDA S.M SIRUMAPEA, M.Pd