Jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Temanggung 2018
KISAH-KISAH DALAM AL- QUR’AN Cipto Asmorogiri Supangat E-mail :
[email protected]
Jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Temanggung 2018
ABSTRAK
Kisah- kisah dalam Al-Qur’an menjadi bagian tak terpisahkan dari isi AlQur’an yang menjadi referensi utama bagi umat manusia. Kisah- kisah Al-Qur ’an bermanfaat dalam rangka pembentukan karakter manusia yang berbudi luhur dan memiliki aqidah tauhid. kisah AL-Qur’an menjadi bagian dari metode pendidikan yang efektif bagi pembentukan jiwa yang mentaukhidkan Allah SWT. Karena itu ditegaskan Allah SWT faqshush alqashash la’allahum yatafakkarun, yang artinya “maka kisahkanlah kisah-kisah agar mereka berpikir ”. Maka dari itu kisah Al Qur’an juga dapat menjadi media yang sangat efektif untuk memberikan peringatan kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini agar tidak terjerumus dalam berbagai kemaksiatan maupun kejahatan yang mereka perbuat. Dengan suatu cerita tentang kisah yang terkandung dalam Al Qur’an maka umat manusia akan mendapat sentuhan nilai-nilai yang akan berpengaruh terhadap akhlak dan karakter umat manusia itu sendiri. Kata kunci: kisah-kisah al qur’an PENDAHULUAN
Al Qur ’an merupakan kitab suci pedoman seluruh umat Islam yang memiliki mukjizat paling besar. Oleh karena itu umat Islam perlu mengkaji lebih jauh terkait isi kandungan Alquran sehingga akan diketahui hakekat makna dalam
1
Al Qur ’an itu. Untuk mengetahui kandungan Alquran itu diperlukan suatu metode keilmuan yang dikenal dengan nama ulumul quran. Kandungan Al qur ’an tentang sejarah atau kisah-kisah disebut dengan istilah Qashashul Quran (kisah-kisah Al Qur ’an). Bahkan ayat-ayat yang berbicara tentang kisah jauh lebih banyak ketimbang ayat-ayat yang berbicara tentang hukum. Hal ini memberikan isyarat bahwa Al Qur ’an sangat perhatian terhadap masalah kisah, yang memang di dalamnya banyak mengandung pelajaran (ibrah). Sesuai firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.1 Oleh karena itu kisah-kisah dalam Al Qur ’an memiliki makna tersendiri bila dibandingkan isi kandungan yang lain. Maka perlu kiranya kita sebagai umat Islam untuk mengetahui isi sejarah yang ada dalam Al Qur ’an sehingga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah-kisah umat terdahulu. 2 PEMBAHASAN A. Pengertian Qashashul Quran
Secara bahasa, kata qashash berasal dari bahasa Arab dalam bentuk masdar yang bermakna urusan, berita, kabar maupun keadaan. Dalam Alquran sendiri kata qashash bisa memiliki arti mencari jejak atau bekas 3 dan berita-berita yang berurutan. 4 Namun secara terminologi, menurut Manna al-Khalil al-Qaththan mendefinisikan qishashul quran sebagai pemberitaan al-Quran tentang hal ihwal
1
Q.S. Yusuf ((12): 111) Harun Nasution, Islam Rasional , Bandung: Mizan, 1998, Hlm. 20 3 Q.S. Al-Kahfi: 64 dan Q.S. Al-Qashash: 11 4 Q.S. Al-Imran: 62 dan Q.S. Yusuf: 111 2
2
umat-umat dahulu dan para nabi, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi secara empiris. Ayat yang menjelaskan tentang kisah-kisah inilah yang paling banyak mendominasi ayat-ayat al-Qur’an dengan menunjukkan keadaan negeri-negeri yang ditempatinya dan peninggalan jejak mereka. 5 Ayat yang menjelaskan tentang kisah-kisah inilah yang paling banyak mendominasi ayat-ayat al-Qur’an dengan menunjukkan keadaan negeri-negeri yang ditempatinya dan peninggalan jejak mereka.6 B. Macam-macam Kisah Dalam Al Qur’an
Ada tiga macam kisah dalam Al Qur’an
1. K isah Para Nabi dan Rasul Tidak semua Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah SWT diceritakan dalam Al-Qur'an. Yang diceritakan hanya 25 orang, mulai dari Nabi Adam AS sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Ada yang diceritakan panjang lebar, ada yang sedang dan ada yang selintas saja. 7 Pada bagian kisah yang terdapat pada Al Qur’an berisikan ajakan para nabi kepada kaumnya, mukjizatmukjizat dari Allah yang memperkuat dakwah mereka, sikap orang-orang yang memusuhinya, serta tahapan-tahapan dakwah perkembangannya, dan akibat yang menimpa orang beriman dan orang yang mendustakan para nabi. Contohnya: 1) Kisah Nabi Adam (QS.Al-Baqarah : 30-39. Al-Araf : 11 dan lainnya); 2) Kisah Nabi Nuh (QS.Hud : 25-49); 3) Kisah Nabi Hud (QS. Al-A‟Raf: 65, 72, 50, 58); 4) Kisah Nabi Idris (QS.Maryam: 56-57, Al-Anbiya: 85-86); 5) Kisah Nabi Yunus (QS.Yunus: 98, Al- An‟am: 86-87); 6) Kisah Nabi Luth (QS.Hud: 69-83); 7) Kisah Nabi Salih (QS.Al-A‟Raf: 85-93);
5
Manna‟ Khalil al-Qaththan dalam Usman, Ilmu Tafsir , ( Yogyakarta: Teras,2009), Hlm. 139 Ibid , Hlm. 140 7 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., MA, Kuliah Ulumul Qur’an, ( Itqan Publishing Yogyakarta, 2013), Hlm. 228 6
3
8) Kisah Nabi Musa (QS.Al-Baqarah: 49, 61, Al-A‟raf: 103-157) dan lainnya; 9) Kisah Nabi Harun (QS.An-Nisa: 163); 10) Kisah Nabi Daud (QS.Saba: 10, Al-Anbiya: 78); 11) Kisah Nabi Sulaiman (QS.An-Naml : 15, 44, Saba: 12-14); 12) Kisah Nabi Ayub (QS. Al-An „am: 34, Al-Anbiya: 83-84); 13) Kisah Nabi Ilyas (QS.Al-An‟am: 85); 14) Kisah Nabi Ilyasa (QS.Shad: 48); 15) Kisah Nabi Ibrahim (QS.Al-Baqarah: 124, 132, Al-An‟am: 74-83); 16) Kisah Nabi Ismail (QS.Al-An‟am: 86-87); 17) Kisah Nabi Ishaq (QS.Al-Baqarah: 133-136); 18) Kisah Nabi Ya‟qub (QS.Al-Baqarah: 132-140); 19) Kisah Nabi Yusuf (QS.Yusuf: 3-102); 20) Kisah Nabi Yahya (QS.Al-An‟am: 85); 21) Kisah Nabi Zakaria (QS.Maryam: 2-15); 22) Kisah Nabi Isa (QS.Al-Maidah: 110-120); 23) Kisah Nabi Muhammad (QS.At-Takwir: 22-24, Al-Furqan: 4, Abasa: 110, at-Taubah: 43 -57 dan lainnya. Dari semua kisah-kisah Nabi dan Rasul tersebut maka seyogyanya para umat muslim meneladani sebuah kisah para Nabi dan Rasul untuk menjadikan suatu panutan untuk kita yang menjadikan suri tauladan serta idola dan juga bisa untuk menumbuhkan rasa iman kita kepada Allah SWT.
2. K isah Yang Berhubungan Dengan K ejadian Pada Masa Lalu dan OrangOrang Yang Tidak Disebutkan K enabiannya Pada dasarnya kisah-kisah yang terdapat pada Al Qur’an memiliki banyak kisah, selain dari kisah 25 Nabi yang kita ketahui ada juga kisah lain pada masa lalu yang tidak disebutkan kenabiannya, yaitu : 1) Kisah tentang Luqman (QS.Luqman: 12-13); 2) Kisah tantang Dzul Qarnain (QS. Al-Kahfi: 83-98);
4
3) Kisah tentang Ashabul Kahfi (QS.Al-Kahfi: 9-26); 4) Kisah tentang thalut dan jalut (QS.Al-Baqarah: 246-251); 5) Kisah tentang Yajuj Ma‟fuz (QS.Al-Anbiya: 95-97); 6) Kisah tentang bangsa Romawi (QS.Ar-Rum: 2-4). 7) Kisah tentang Maryam (QS. Ali Imron: 36-45, dll) 8) Kisah tentang Fir‟aun (QS. Al-Baqarah: 49-50,dll) 9) Kisah tentang Qorun (QS. Al-Qashash: 76-79,dll) Kisah selain Nabi dan Rasul dapat kita jadikan pedoman bahwa tidak Nabi dan Rasul yang memiliki suatu kebaikan, bahkan orang yang bukan Nabi dan Rasul pun bisa menjadi sosok yang baik seperti Nabi dan Rasul. Maka dari itu orang biasa pada masa sekarang masih banyak peluang untuk menjadi seorang yang baik dengan meneladani kisah-kisah Nabi.
3. K isah-kisah yang terjadi pada masa Rasulullah Al-Qur'an bercerita tentang peristiwa yang terjadi sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu peristiwa penyerbuan tentara gajah ke Makkah yang dipimpin oleh Abrahah. Al-Qur'an juga menceritakan dalam bahasa yang singkat dan puitis beberapa bagian kehidupan Nabi Muhammad SAW waktu kecil sebagai anak yatim dan miskin dan belum dapat bimbingan wahyu. Beberapa peristiwa yang terjadi pada zaman Nabi setelah diangkat jadi Rasul juga diceritakan oleh Al-Qur'an seperti peristiwa Isrâ' dan Mi'râj, hijrah, perang Badar, perang Uhud, perang Ahzâb atau Khandaq, perang Hunain. Juga kisah-kisah seputar Fathu Makkah dan peristiwa lainnya.8 Dari kisah-kisah diatas dijelaskan pada Al Qur’an : 1) Kisah tentang Ababil (QS.Al-Fil: 1-5); 2) Kisah tentang hijrahnya Nabi SAW (QS.Muhammad: 13); 3) Kisah tentang perang Badar dan Uhud (QS. Ali Imran); 4) Kisah tentang perang hunain dan At-Tabuk (QS. Taubah).
8
Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., MA, Kuliah Ulumul Qur’an, ( Itqan Publishing Yogyakarta, 2013), Hlm. 230
5
Kisah-kisah tersebut dapat dijadikan untuk memantapkan keyakinan dan keimanan umat muslim agar benar-benar mencontoh kebaikan yang dilakukan para sahabat yang telah berjuang dengan semangat. Jika pada masa Rasulullah perjuangan dengan pertempuran di medan perang, saat ini bisa diwujudkan dengan
berbagai
sarana,
seperti
memerangi
kebodohan,
kemiskinan,
keterbelakangan, ketidak adilan, dan ketimpangan yang terjadi di dalam masyarakat. C. Tujuan Kisah Al-Quran
Al-Qur’an adalah kitab hidayah bukan kitab sejarah atau kitab kisah. Al Qur’an mengungkap kisah, sejarah dan p eristiwa-peristiwa yang terjadi adalah dalam rangka memberikan petunjuk, pelajaran dan bimbingan. Oleh sebab i tu cara Al-Qur’an berkisah tidaklah harus mengikuti kaedah-kaedah kisah atau sejarah yang harus dijelaskan secara lengkap peristiwa, tokoh, tempat dan tahun kejadian.9 Menurut Sayyid Quthb diantara tujuan kisah adalah 10: 1) Menetapkan wahyu dan risalah Muhammad SAW (Yusuf:2-3) 2) Menerangkan bahwa agama seluruhnya dari Allah, dan bahwa kaum mu‟minin seluruhnya adalah umat yang satu (al-Anbiya‟:48-50) 3) Menerangkan bahwa agama seluruhnya adalah satu dasar (al-A‟raf: 59) 4) Menjelaskan bahwa cara para nabi dalam berdakwah itu satu dan penerimaan kaum mereka hampir mirip semuanya (Huud: 25-27) 5) Sebagai pemberitaan Allah bahwa pada akhirnya Allah selalu menolong para Nabi dan menghancurkan musuh-musuhnya 6) Mengungkapkan janji dan ancaman 7) Menunjukkan betapa besar nikmat Tuhan yang diberikan kepada Nabi Nya 8) Memperingatkan Bani adam akan tipu daya dan godaan syetan
9
Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., MA, Kuliah Ulumul Qur’an, ( Itqan Publishing Yogyakarta, 2013), Hlm. 230 10 Sayid Qutb. Indahnya Al-Qur’an Berkisah. (Jakarta:Gema Insani, 2004), Hlm. 159-170
6
9) Menunjukkan bahwa Allah telah membuat hal-hal yang luar biasa untuk menolong nabi-Nya
D. Karakteristik Kisah Dalam Al-Qur’an
Kisah-kisah al-Qur’an memiliki karakteristik yang berbeda dengan kisah atau cerita pada umumnya. Dalam al-Qur ’an Allah menegaskan ”bahwa Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al- Qur’ an ini kepadamu”.11 Dari ayat tersebut sudah jelas dipaparkan bahawa Al Qur’an adalah pencerita kisah yang paling bagus dibandingkan dengan cerita atau kisah yang
bermunculan
pada
kalangan
manusia.
Diantara
karakteristik
dan
keistimewaan kisah dalam al-Qur’an adalah:12 1) Kisah kisah dalam Al-Quran bukan khayalan. Salah seorang akademisi yang telah mempelajari seni-seni kisah dalam kesusastraan berkata bahwa diantara unsur pentingnya suatu kisah adalah khayalan yang bertumpu pada suatu tashawwur (pemikiran atau imajinasi). Semakin tinggi unsur khayalannya maka semakin menarik dan memikat jiwa sebuah kisah. Maka dia mambuat suatu analogi antara kisah Al-Quran dengan kisah sastra tersebut. Pendapat ini sangat tidak bisa diterima. Al-Quran adalah Kalamullah yang kisah-kisah di dalamnya bukan karya seni yang tunduk pada daya cipta imajinasi dan kreatifitas seni. Kitab itu suci dari penggambaran seni yang tidak peduli dengan realitas sejarah. Semua kisah kisah yang terkandung dalam Al-Quran adalah fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri. Firman Allah SWT “ Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarbenaranya”13
11
QS.Yusuf: 3 ayatnya “nahnu naqushshu „alaika ahsana al -qashashi bima auhaina ilaika hadza al-Quran” 12 (https://www.scribd.com/doc/235180452/Kisah-Kisah-Dalam-Al-quran), hlm. 9 diakses pada tgl 15-10-2018 13 Q.S Al-Kahf: 13
7
2) Kisah-kisah al-Qur’an tidak sama dengan ilmu sejarah Al-Qur’an memiliki karakteristik yang berbeda dengan sejar ah yang ditulis para sejarawan. Al-Qur’an tidak hanya membincangkan sejarah secara umum, tetapi
merupakan
kisah
pilihan
yang
mampu
menguatkan
keimanan.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orangorang yang mempunyai akal. 14 3) Kisah Al-Quran sering diulang-ulang Tentu saja pengulangan kisah tersebut bukanlah bersifat sia-sia tanpa ada manfaat atau hikmahnya. Lalu apa hikmahnya? Hikmah dari pengulangan itu antara lain adalah: a) Menunjukkan balâghah Al-Qur’an yang tinggi, karena kisah yang sama diungkapkan secara variatif. b) Menunjukkan mukjizat Al-Qur’an, karena satu makna dapat diungkapkan dalam berbagai bentuk susunan kalimat yang tidak dapat ditandingi oleh sasterawan Arab mana pun. c) Menunjukkan betapa pentingnya pesan yang dibawa oleh kisah, sehingga sebuah kisah diungkapkan berulang kali dengan bentuk yang berbeda beda. d) Pengungkapan sebagian dari sebuah kisah di satu tempat sementara di tempat lain tidak disebutkan sesuai dengan pesan yang ingin di sampaikan.15
14
Q.S Yusuf: 111 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., MA, Kuliah Ulumul Qur’an, ( Itqan Publishing Yogyakarta, 2013), Hlm. 234
15
8
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kisah- kisah dalam AlQur ’an menjadi bagian tak terpisahkan dari isi Al-Qur’an yang menjadi referensi utama bagi umat manusia. Kisah- kisah Al-Qur’an bermanfaat dalam rangka pembentukan karakter manusia yang berbudi luhur dan memiliki aqidah tauhid. Tujuan kisah-kisah yang ditampilkan Al-Qur ’an adalah agar dapat dijadikan pelajaran dan sekaligus sebagai petunjuk yang berguna bagi setiap orang beriman dan bertaqwa dalam rangka memenuhi tujuan diciptakannya yaitu sebagai abdi dan khalifah pemakmur bumi dan isinya. Serta memberikan pengertian tentang sesuatu yang terjadi dengan sebenarnya agar dijadikan ibrah (pelajaran) untuk memperkokoh keimanan dan membimbing ke arah perbuatan yang baik dan benar. Karakteristik kisah Al-Qur ’an yaitu Kisah-kisah al-Qur ’an berupa peristiwa nyata yang benar-benar terjadi. Kisah-kisah Al-Qur’an sejalan dalam kehidupan manusia. Kisah-kisah al-Qur ’an tidak sama dengan ilmu sejarah. Kisah Al-Qur ’an sering diulang-ulang. Dua sisi pokok dari setiap sejarah sebagai cerita. Pertama, sebagai media untuk para umat manusia meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Kedua, sisi isi yang menyangkut apa yang terjadi, kapan, dimana, siapa pelakunya dan mengapa terjadi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Harun Nasution, Islam Rasional , Bandung: Mizan, 1998 Manna‟ Khalil al-Qaththan dalam Usman, Ilmu Tafsir , ( Yogyakarta: Teras, 2009) Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., MA, Kuliah Ulumul Qur’an, (Itqan Publishing Yogyakarta, 2013) Sayid Qutb. Indahnya Al-Qur ’a n Berkisah. (Jakarta:Gema Insani, 2004) Scribd, “Qashash (Kisah-kisah Dalam Al Qur’an)” https://www.scribd.com/doc/235180452/Kisah-Kisah-Dalam-Al-quran diakses pada tgl 15-10-2018
10