PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KEWARGANEGARA AN DALAM PERSPEKTIF SOSIAL-BUDAYA TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI MULTIKULTURAL (Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa SMA Yos Sudarso di Jeruklegi Kabupaten Cilacap) SUPRIYONO 0808105
ABSTRACT The study was based on the researcher’s concern on the phenomenon of lack of appreciation towards ethnic and cultural differences in the association, which is feared widespread among high school school students. In addition, the researcher alsos saw the reality of meaningless Civic Education learning because students have not been able to connect what they have learned with the realities of everyday life. Some Some of thes thesee facto factors rs rais raised ed in this this stud study y incl includ udee conc concer erns ns;; subs substan tance ces, s, approaches and learning strategies that less support. These include; materials, learning activities, teaching and evaluating lessons of Civic Education, which are not optimal. Depart Departing ing from the statem statement ent,, the purpose purpose of this this researc research h is to get a view of the infl influe uenc ncee of lear learni ning ng Civi Civicc Educ Educat atio ion n in the the socio socio-c -cul ultu tura rall pers perspe pect ctiv ives es on the the development of multicultural values. The study was based on opinion (Lickona, 1992:6) that the concept and process of Civic Civic Educat Education ion is a delibe deliberat ratee proces processs design designed ed and conducte conducted d to develo develop p the potential of individuals in interaction with the environment so as adults. Cultural diversity as someth something ing positive positive is good good to be apprec appreciate iated, d, accepte accepted, d, and maintaine maintained d in their their community (Blum, 2001:20). This study uses a quasi experimental design with nonequivalent control-group design. The sampling technique used was purposive sampling. This technique was chosen because the information about the characteristics of ethnic and cultural diversity in the school is needed in researching multicultural. Data collection was conducted with pretest and posttest, questionnaire, observation and documentation. The result resultss of this this study study indica indicate te that that the materi materials als,, learni learning ng and teachi teaching ng activi activities ties,, and evaluat evaluation ion of Civic Civic Educat Education ion lesson lessonss signif significan icantly tly influen influences ces the development of multicultural values. Effect of Civic Education learning materials for the development of multicultural values in terms of male students, r=0.61; women r=0.77 and parenting education, college students, students, r=0.925. Effect of teaching and learning learning of Civic Education on the development of multicultural values in terms of male students, r=0.63; women r=0.80 and parenting education, college students, r=0.988. Effect of evaluation of learning learning Civic Education Education reviewed reviewed the developmen developmentt of multicultur multicultural al values values of male students, r=0.50, women r=0.75 and female parent education college students, r=0.991.
Keywords: Civic Education, Social-Cultural, Multicultural.
Pendahuluan
1. Latar Latar belaka belakang ng masal masalah ah Seba Sebaga gaii mahl mahluk uk sosi sosial al,, fitra fitrah h manu manusi siaa meng mengha haja jatk tkan an hidu hidup p ruku rukun n berda berdampi mpinga ngan n tanpa tanpa adanya adanya permus permusuha uhan n yang yang terjali terjalin n dan terjam terjamin in dari dari rasa rasa kekelu kekeluarg argaan aan,, persah persahaba abatan tan,, tengga tenggang ng rasa hormat hormat-men -mengho ghorma rmati ti satu satu sama sama lainnya. Sekarang ini gejolak ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian ganas melalui multi media elektronik berikut tuntutan materiilnya yang cukup tinggi melahi melahirkan rkan pola pola kehidu kehidupan pan (life yang pada pada akhirn akhirnya ya membaw membawaa kearah kearah life style style) yang rasion rasionali alisme sme,, sukule sukuleris risme, me, dan egoist egoistik. ik. Tidak Tidak adanya adanya sikap sikap solida solidarit ritas as dan toleransi diantara sesama mengakibatkan perselisihan dalam pergaulan. Sebagai contoh terbentuknya kelompok-kelompok dalam pergaulan siswa di sekolah yang didasarkan pada kesamaan etnis-budaya dan agama mengakibatkan siswa yang tidak masuk dalam kelompok dikucilkan. Banyaknya penyimpangan perilaku siswa di sekolah maupun masyarakat dise diseba babk bkan an demi demi menj menjag agaa geng gengsi si atau atau keho kehorm rmat atan an masi masing ng-m -mas asin ing, g, maka maka pers persah ahab abat atan an,, toler toleran an dan dan norm norma-n a-nor orma ma menj menjad adii sirn sirnaa yang yang terj terjad adii malah malah sebaliknya ingin menang sendiri dan pahamnyalah yang harus dianggap benar. Masing-masing kelompok dengan latar belakang suku, budaya dan agama yang sama sama berusa berusaha ha melaku melakukan kan indokt indoktrin rinasi asi untuk untuk memper memperkua kuatt fanati fanatik k golong golongan. an. Berk erkuran urang gnya nya
toko tokoh h
tela telada dan n
di
seko sekola lah h
mau maupun pun
di
masya asyara rak kat
jug juga
mengakibatk mengakibatkan an siswa kehilangan kehilangan seorang seorang figur teladan bagi hidupnya. hidupnya. Sekarang banyak guru yang bukan mendidik melainkan hanya sekedar mengajar. Seba Sebaga gaim iman anaa diin diinga gatk tkan an oleh oleh peda pedago gog g klas klasik ik kena kenama maan an Lang Langev evel eld d (Suparman, (Suparman, Wardani, Wardani, Winataputra Winataputra,, 2002:18) 2002:18) mengatakan mengatakan ”... ”... me men n kan kan niet niet
onderwijsen wan men will, men kan niet onderwijsen wnt men weet, men kan alleen onderwijsen onderwijsen wat men is”. Seseorang tidak bisa mendidik karena ia sekedar mau, juga orang tidak bisa mendidik karena ia sekedar tahu, tetapi seseorang hanya bisa mendidik dengan baik apabila ia mampu menampilkan dirinya secara utuh sebagai pendidik yang tahu dan mau dan berdedikasi secara nyata. Sikap sali saling ng meng mengha harg rgai ai dala dalam m masy masyara araka katt mult multii etni etnik k sang sangat at dipe diperlu rluka kan n untu untuk k
menceg mencegah ah terjadi terjadinya nya konfik konfik yang yang terjadi terjadi dalam dalam pergau pergaulan lan.. Keanek Keanekara aragam gaman an etniketnik-bud budaya aya Indone Indonesia sia hendak hendaknya nya bukan bukan faktor faktor penent penentu u pemecah pemecah belaha belahan n keru keruku kuna nan n antar antar sesa sesama ma,, melai melaink nkan an diha dihara rapk pkan an mamp mampu u menj menjad adii ”bum ”bumbu bu kehidupan” bagi perekat dalam pergaulan di masyarakat untuk saling melengkapi. Bertolak dari suatu pengertian sederhana (Blum, 2001:16) mengemukakan bahwa pada hakekatnya hakekatnya multikultu multikultural ral merupakan merupakan ”.... pemahaman, pemahaman, penghargaa penghargaan, n, dan penilaian penilaian atas budaya budaya seseorang seseorang dan sebuah sebuah penghormata penghormatan n dan keingintah keingintahuan uan tentan tentang g budaya budaya etnis etnis orang orang lain. lain. Ia melipu meliputi ti penila penilaian ian terhada terhadap p kebuda kebudayaa yaannkebudayaan orang lain, bukan berarti menyetujui seluruh aspek dari kebudayaan terseb tersebut ut melain melainkan kan mencob mencobaa meliha melihatt bagaim bagaimana ana kebuda kebudayaa yaan n tertent tertentu u dapat dapat mengekspresikan nilai bagi anggota-anggotanya sendiri”. Jika dalam dalam pembelajaran pembelajaran Pendidikan Pendidikan Kewargan Kewarganegaraan egaraan memiliki memiliki basis multikultu multikultural ral setidaknya setidaknya dapat mereduksi mereduksi konflik-ko konflik-konflik nflik sosial-bud sosial-budaya. aya. Pada dasarn dasarnya ya program program Pendidik Pendidikan an Kewargane Kewarganegar garaan aan
berupa berupaya ya membina membina dan
menggali potensi siswa yang berhubungan dengan pengembangan sikap afektif. Menurut (Djahiri, 1995:27) dalam buku VCT mengatakan bahwa guru di sekolah memiliki peranan penting dalam membina sikap efektif peserta didik. Oleh karena itu itu prog progra ram m pemb pembel elaja ajara ran n Pend Pendid idik ikan an Kewa Kewarg rgan aneg egara araan an
sang sangat atla lah h tepat tepat
mengarahkan siswa untuk membina dan mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa. Pendid Pendidika ikan n Kewarg Kewargane anegar garaan aan
memilik memilikii visi visi dan misi misi serta serta strukt struktur ur
keilmuan. Menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2003:3) visi mata pelajaran Pendidikan Pendidikan Kewargane Kewarganegaraan garaan
adalah terwujudn terwujudnya ya suatu mata pelajaran pelajaran yang
berf berfun ungs gsii seba sebaga gaii sara sarana na pemb pembin inaa aan n wata watak k bang bangsa sa (motion motion and charac characte ter r
building ) dan pemberdayaan warganegara. Sedangkan misinya adalah menjadikan warganegara yang baik yakni warganegara yang memiliki kesadaran politik dan kesa kesada daran ran moral moral.. Untu Untuk k menc mencap apai ai visi visi dan dan misi misi ters terseb ebut ut maka maka Pend Pendid idik ikan an Kewarganega Kewarganegaraan raan tampil tampil dengan paradigma paradigma baru struktur keilmuan keilmuan mencakup mencakup dimensi pengetahuan ( Civic Knowledge ), keterampilan kewarganegaraan (Civic
karakter kewarg kewargane anegar garaan aan (Civic Disposition Skill ) dan watak atau karakter Disposition ). Cakupan dimensi dalam struktur keilmuan yang lain meliputi politik, hukum dan moral. 2. Rumusa Rumusan n masala masalah h Berdasarkan Berdasarkan latar belakang belakang masalah masalah penelitian penelitian di atas, maka maka rumusan rumusan masa masala lah h
yang yang
dapa dapatt
penu penuli liss
kemu kemuka kaka kan n
adal adalah ah
”Bag ”Bagai aima mana na
peng pengar aruh uh
pembe pembelaja lajaran ran Pendid Pendidika ikan n Kewarg Kewargane anegar garaan aan dalam dalam perspe perspekti ktiff sosia sosial-b l-buda udaya ya terhadap pengembangan nilai multikultural”. Berdas Berdasark arkan an rumusa rumusan n masala masalah h di atas, atas, maka maka diiden diidentif tifika ikasi si bebera beberapa pa permasalahan yang dijabarkan sebagai berikut: a.
Sebe Sebera rapa pa besa besarr peng pengar aruh uh mate materi ri Pend Pendid idik ikan an Kewa Kewarg rgan aneg egar araa aan n terh terhad adap ap pengembangan nilai multikultural ?
b.
Seberapa
besar
pengaruh
kegi egiatan
belajar
mengajar
Pendidikan
Kewarganegaraan terhadap pengembangan nilai multikultural ? c.
Seberapa
besar
pengaruh
evaluasi
pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan terhadap pengembangan nilai multikultural ? d.
Sebe Sebera rapa pa besa besarr peng pengaru aruh h mate materi ri,, kegi kegiat atan an bela belajar jar mengaj mengajar ar dan dan eval evalua uasi si pembelajaran pembelajaran Pendidikan Pendidikan Kewarganega Kewarganegaraan raan terhadap terhadap pengembang pengembangan an nilai multikultural ?
e.
Sebera Seberapa pa besar besar pengaru pengaruh h materi materi Pendidik Pendidikan an Kewarga Kewarganeg negara araan an ditinja ditinjau u dari jenis kelamin siswa terhadap pengembangan nilai multikultural ?
f.
Sebera Seberapa pa besar besar pengar pengaruh uh materi materi Pendid Pendidika ikan n Kewargan Kewarganega egaraan raan diti ditinja njau u dari pendidikan orang tua siswa terhadap pengembangan nilai multikultural ?
g.
Seberapa
besar
pengaruh
kegiatan
belajar
mengajar
Pendidikan
Kewarganegar Kewarganegaraan aan ditinjau ditinjau dari jenis kelamin siswa terhadap pengembang pengembangan an nilai multikultural ? h.
Seberapa
besar
pengaruh
kegiatan
belajar
mengajar
Pendidikan
Kewar Kewarga gane nega gara raan an diti ditinj njau au dari dari pend pendid idik ikan an oran orang g tua tua sisw siswaa terh terhad adap ap pengembangan nilai multikultural ? i.
Seberapa
besar
pengaruh
evaluasi
pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegar Kewarganegaraan aan ditinjau ditinjau dari jenis kelamin siswa terhadap pengembang pengembangan an nilai multikultural ?
j.
Seberapa
besar
pengaruh
evaluasi
pembelajaran
Pendidikan
Kewar Kewarga gane nega gara raan an diti ditinj njau au dari dari pend pendid idik ikan an oran orang g tua tua sisw siswaa terh terhad adap ap pengembangan nilai multikultural ?
3. Kerangk Kerangkaa pemik pemikira iran n
PROSE S
INPUT
OUTP UT
Keragaman Etnik dan Budaya
Siswa lebih memahami Arti keanekaragama n etnik dan budaya
Pembinaan dan Pengembangan Nilai Multikultural Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Hambatan dalam Pengembangan Nilai Multikultural di Sekolah
Menghargai dan bangga dengan etnik dan budaya yang berbeda
Kurangnya Sikap Menghargai Perbedaan Etnik dan Budaya dalam Pergaulan Siswa
KESIMPULAN
REKOMENDAS I
Landasan Teori
1. Pembelajaran Pembelajaran Pendid Pendidikan ikan Kewarga Kewarganegara negaraan an Pembelajaran di sekolah meliputi seluruh bidang kehidupan, salah satunya adalah pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Kaitan dengan hal tersebut (Dja (Djahi hiri ri,, meru merupa paka kan n
2006 2006:9 :9))
meng mengem emuk ukak akan an
prog progra ram m
bahw bahwaa
Pend Pendid idik ikan an
pend pendid idik ikan an/p /pem embe belaj lajar aran an
yang yang
Kewa Kewarg rgan aneg egar araa aan n
seca secara ra
prog program ramat atik ik--
prosedural berupaya memanusiakan (humanizing ) dan membudayakan ( civilizing )
serta memberdayakan peserta didik/siswa (diri dan kehidupannya) supaya menjadi warganegara warganegara yang baik sebagaiman sebagaimanaa tuntutan tuntutan keharusan/ keharusan/yurid yuridis is konstitus konstitusional ional bangsa/negara yang bersangkutan. Pendapat tersebut memposisikan pembelajaran Pend Pendid idik ikan an Kewa Kewarg rgan aneg egara araan an seba sebaga gaii
waha wahana na poko pokok k
dala dalam m
memb memben entu tuk k
warganegara Indonesia yang baik dan cerdas. Hal tersebut dapat terwujud apabila dalam dalam pros proses es pemb pembel elaja ajaran ran Pend Pendid idik ikan an Kewa Kewarg rgan aneg egara araan an sisw siswaa
dibe dibeka kali li
pengetahuan untuk menjadi warganegara yang melek politik dan hukum serta dilatih untuk menciptakan suasana kehidupan yang teratur serta mencerminkan kehidupan warganegara Indonesia yang melek politik dan hukum sehingga dapat melaksanakan hak dan keawjibannya sebagai warganegara. Sekaitan dengan hal di atas, (Djahiri, 2006:10) mengemukakan tentang karakteristik pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu secara pragmatik memuat memuat bahan bahan ajar yang yang kafah/ kafah/utu utuh h berupa berupa bekal bekal penget pengetahu ahuan an untuk untuk melek melek politik dan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara prosedural target sasaran pembelajarannya ialah menyampaikan bahan bahan ajar pilihan pilihan fungsional fungsional untuk membina, membina, mengembang mengembangkan kan dan membentuk membentuk potensi diri secara kafah serta kehidupan siswa dan lingkungannya yang humanis dan fungsional. Dengan demikian bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang bertujuan membentuk warganegara yang bersikap dan berpikir cerdas, kritis serta serta berpartisipasi dan bertanggung jawab terhadap diri, diri, masyar masyaraka akatt dan negara negaranya nya.. Fokus Fokus dan target target utama utama dari dari pembel pembelaja ajaran ran Pendid Pendidika ikan n Kewarg Kewargane anegar garaan aan adalah adalah pembek pembekala alan n penget pengetahu ahuan an dan membin membinaa sikap sikap dan perila perilaku ku serta serta ketera keterampi mpilan lan sebaga sebagaii wargan warganega egara ra demokr demokrati atis, s, taat hukum dan taat asas dalam kehidupan masyarakat. Pembelajaran Pembelajaran Pendidikan Pendidikan Kewarganegar Kewarganegaraan aan merupakan merupakan proses proses belajar belajar siswa yang direkayasa oleh seluruh komponen belajar yang meliputi guru, materi, metoda media, sumber belajar, dan evaluasi pembelajaran. a. Materi Materi pembel pembelajar ajaran an Materi pembelajaran merupakan komponen penting dalam semua proses pembe pembelaja lajaran ran termas termasuk uk proses proses pembel pembelajar ajaran an Pendid Pendidika ikan n Kewarg Kewargane anegar garaan aan.. Materi Materi pembel pembelaja ajaran ran dapat dapat berupa berupa fakta, fakta, konsep konsep,, prinsi prinsip p maupun maupun prosed prosedur ur
(Sad (Sadir irma man, n, 2003 2003:1 :162 62). ). Pemi Pemili liha han n mate materi ri haru haruss spes spesifi ifik k agar agar lebi lebih h muda mudah h membat membatasi asi ruang ruang lingku lingkup p dan agar agar lebih lebih jalas jalas dan mudah mudah diband dibanding ingkan kan dan dipisa dipisahka hkan n dengan dengan pokok pokok bahasa bahasan n lainny lainnya. a. Konse Konsep p dan proses proses pembel pembelaja ajaran ran pendidikan pendidikan kewarganegaraan kewarganegaraan merupakan merupakan proses proses yang disengaja dirancang dirancang dan dilaku dilakukan kan untuk untuk mengem mengemban bangka gkan n potens potensii indivi individu du dalam dalam interak interaksi si dengan dengan lingkungan sehingga menjadi dewasa (Lickona, 1992:6). Hal ini sejalan dengan pendapat (Collins, 1977:17) bahwa materi pendidikan memiliki suatu keunikan, disuatu sisi merupakan bagian penanaman nilai kebudayaan, namun disisi lain merupakan merupakan bentuk proses proses pembudayaan pembudayaan ( enculturation ) yang sifatnya spesifik yang berbeda antara satu masyarakat dengan yang lainnya. b. Metode pembelajaran Dala Dalam m
kegi kegiat atan an pemb pembel elaj ajar aran an meto metode de dipe diperl rluk ukan an oleh oleh guru guru dan dan
penggunaanya bervariasi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai setelah kegiatan kegiatan pembelajaran pembelajaran berakhir (Djamarah, (Djamarah, 2001:72). 2001:72). Pemilihan metode yang tepat dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan akan sangat membentu guru guru
maup maupun un
sisw siswaa
untu untuk k
menc mencap apai ai
kebe keberh rhas asil ilan an
pemb pembel elaj ajar aran an
yang yang
dilaksanak dilaksanakan. an. Hal ini menguatkan menguatkan pendapat pendapat (Gerlach (Gerlach dan Ely, 1971:25) 1971:25) bahwa untu untuk k
menc mencip ipta taka kan n
susan usanaa
yang yang
menu menumb mbuh uhka kan n
gair gairah ah
dala dalam m
bela belaja jar, r,
meningkatka meningkatkan n prestasi prestasi siswa siswa maka diperlukan diperlukan pengorganis pengorganisasian asian proses proses belajar belajar yang baik yang meliputi; tujuan pengajaran, pengaturan waktu, pengaturan ruang, perlengkapan pelajaran di kelas dan pengelompokan siswa dalam belajar. Berkai Berkaitan tan dengan dengan hal tersebut tersebut (Nurhadi (Nurhadi,, 2004:1 2004:102) 02)
mengem mengemuka ukakan kan
bahwa metode yang relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah yang berkarakteristik sebagai berikut: 1) meneka menekanka nkan n pada peme pemecah cahan an masalah masalah;; 2) dapat dapat dijalan dijalankan kan dalam dalam berbaga berbagaii konteks konteks;; 3) dapat memberikan memberikan kemuda kemudahan han dalam dalam memaham memahamii pelajaran; pelajaran; 4) mengarahkan mengarahkan siswa siswa menjadi menjadi pembelajar pembelajar mandiri; mandiri; 5) meng mengai aitka tkan n mate materi ri pela pelaja jaran ran deng dengan an kont kontek ekss kehi kehidu dupa pan n sisw siswaa yang yang berbeda; 6) mendorong mendorong siswa siswa untuk untuk merancang merancang dan dan melakuka melakukan n kegiatan kegiatan ilmiah; ilmiah;
7) menumbuhk menumbuhkan an kemamp kemampuan uan siswa berpikir berpikir ilmiah; ilmiah; 8) memotivasi memotivasi siswa siswa untuk untuk menerapk menerapkan an materi yang yang telah telah dipelajari; dipelajari; 9) Member Memberika ikan n pengalam pengalaman an baru dalam dalam belaja belajar; r; 10) menerapkan penilaian otentil; 11) merangsang siswa untuk berpikir kritis; 12) menyenangk menyenangkan an dan 13) berkesinamb berkesinambungan ungan c. Media pembelajaran Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat dijadikan sebagai pen penya yalu lurr pesa pesan n untu untuk k menc mencap apai ai tuju tujuan an pemb pembel elaja ajara ran n (Djam (Djamara arah h dan dan Zain Zain,, 2002 2002:1 :139 39). ). Keru Kerumi mita tan n mate materi ri yang yang akan akan disa disamp mpai aika kan n pada pada sisw siswaa dapa dapatt dise disede derh rhan anak akan an deng dengan an meng menggu guna naka kan n medi media. a. Bahk Bahkan an keab keabst stra raka kan n mate materi ri pembelajaran pembelajaran dapat dapat dikonkritkan dikonkritkan dengan kehadiran media. Media dapat mewakili apa yang tidak dapat guru sampaikan dengan kalimat. Namun perlu diin diinga gat, t, bahw bahwaa pera perana nan n medi mediaa pemb pembel elaj ajar aran an tida tidak k akan akan terl terlih ihat at apab apabil ilaa penggunaanya tidak sejalan dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan. d. Sumber pembelajaran Sumber belajar merupakan suatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat terd terdap apat atny nyaa
mate materi ri
pemb pembel elaj ajar aran an
atau atau
sumb sumber er
bela belaja jarr
untu untuk k
sese seseor oran ang g
(Winataputra dan Ardiniwata, 1991:165). Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan bahan/materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi siswa selaku peserta didik. Pemanfaatan sumber-sumebr belajar tersebut tergantung pada kreativitas guru, waktu, biaya, serta kebijakan-kebajikan lainnya (Sadirman, 2003:25). Setidaknya terdapat lima macam sumber belajar yaitu yaitu manusi manusia, a, buku, buku, media media masa, masa, lingku lingkunga ngan n (lingk (lingkung ungan an alam, alam, lingk lingkung ungan an sejarah dan lingkungan masyarakat) dan media pendidikan. e. Evaluasi pembelajaran Menu Menuru rutt
(Dja (Djah hiri, iri,
2005: 005:2 2)
eval evalua uasi si
pembe embela laja jara ran n
Pend Pendid idik ikan an
Kewarganega Kewarganegaraan raan merupakan merupakan momentum/ momentum/instru instrument ment untuk mengukur/ mengukur/menila menilaii tingka tingkatt keberh keberhasi asilan lan,, kegaga kegagalan lan,, kelebi kelebihan han atau kekura kekuranga ngan n proses proses dan hasil hasil belaja belajarr serta serta moment momentum um untuk untuk melaku melakukan kan relearn relearning ing yang yang bersif bersifat at kontin kontinyu, yu,
multidimensional dan terbuka. Dengan kata lain evaluasi merupakan media untuk mengukur ketercapaian kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan. Evaluasi Evaluasi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus bersifat utuh, artinya evaluasi pembelajaran dilakukan baik dalam proses maupun hasil belajar yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotor (Al Muchtar, 2001:373). Lebih lanjut (Cro (Cronb nbac ach, h, 1987 1987:2 :21) 1) menj menjel elas aska kan n bahw bahwaa tuju tujuan an evalu evaluas asii ini ini adal adalah ah untu untuk k memper memperole oleh h inform informasi asi umum umum mengen mengenai ai belaja belajarr siswa siswa dan pembel pembelajar ajaran an yang yang telah telah di lakuka lakukan n oleh oleh guru, guru, baik baik menggu menggunak nakan an peneli penelitian tian data data dengan dengan cara cara (pengamatan, penganalisaan data, penilaian penampilan atau proyek).
2. Landasan Landasan Perspek Perspektif tif Sosial-Bu Sosial-Budaya daya Setiap Setiap orang orang mempun mempunyai yai kedudu kedudukan kan yang yang berbed berbedaa antara antara satu satu dengan dengan yang lainya, serta mempunyai mempunyai peran sesuai dengan dengan fungsinya fungsinya masing-masing. masing-masing. Sehingga akan menggolongkan orang tersebut kedalam kelas dan tingkatan yang berbeda yang akhirnya akan membentuk masyarakat dengan tingkat kelas yang berbeda. Dalam hal ini (Nimmo, 1989:161-162) mengatakan bahwa banyak cara untuk menentukan kedalam kelas sosial, tetapi pada umumnya kelas merupakan fungsi dari pekerjaan, pendapatan dan pendidikan seseorang. Anggota kelas atas dan kelas menengah adalah orang dari pekerjaan professional managerial dengan pendapatan tinggi dan pendidikan pendidikan akademis; anggota kelas menengah bias pegawai administrasi atau pegawai keahlian skilled (skilled ) yang pendapatannya relatif baik tetapi tidak selalu memiliki gelar akademis; kelas rendah mencakup buruh buruh kasar kasar dengan dengan pendid pendidika ikan n sekola sekolah h meneng menengah ah atau atau yang yang lebih lebih rendah rendah,, pengangguran atau orang miskin. Krit Kriter eria ia yang yang dapa dapatt memp mempen enga garu ruhi hi stat status us sosi sosial al sese seseor oran ang g dala dalam m masyarakat adalah: a. Tingka Tingkatt pendid pendidika ikan n Tingkat pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap kemajuan dan perke perkemba mbanga ngan n dalam dalam hidupn hidupnya. ya. Sebaga Sebagaima imana na termua termuatt dalam dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 tentang “sistem pendidikan nasional” yang