By : Harley Septian Kalium
Kalium Kalium adalah salah satu ion utama utama dalam dalam tubuh. tubuh. Hampir Hampir 98% kadar potassi potassium um tubuh tubuh terdapat secara intraseluler. Rasio antara kadar kalium intrasel dan ekstrasel sangat penting untuk menentukan potensial membran sel. Sedikit perubahan pada kadar kalium ekstrasel dapat menyebabkan efek yang bermakna pada fungsi sistem kardiovaskular dan neurologis. Kalium dapat diperoleh diperoleh secara mencukupi mencukupi lewat makanan seharihari. seharihari. !enyerapan !enyerapan kalium dari saluran cerna sangat baik dan menghasilkan kelebihan asupan sekitar " m#$kg&' (am )*+"++ m#$,. Sebagian besar kelebihan ini )9+%, diekskresikan lewat gin(al dan "+% lewat saluran cerna. Keseimbangan kalium dipertahankan terutama lewat regulasi ekskresi gin(al.
Etiologi hipokalemi
-apat -apat diseba disebabka bkan n oleh oleh kurang kurangny nyaa asupan asupan kalium kalium pening peningkata katan n ekskresi ekskresi kalium kalium atau perpindahan kalium dari ekstrasel kedalam intrasel. !eningkatan ekskresi kalium adalah mekanisme yang paling sering ter(adi. /supan kalium yang tidak adekuat • • •
Kelainan Kelainan pola makan makan 0 anoreksia anoreksia bulimia bulimia pika pika pecandu pecandu alkohol alkohol 1asalah gi gigi 0 ti tidak dapat me mengunyah de dengan ba baik #konomi yang lemah
!eningkatan ekskresi kalium !eningkatan ekskresi kalium biasanya dibarengi dengan asupan yang kurang adalah penyebab tersering dari hipokalemi. •
Kadar mineralokortikoid yang tinggi o #ndogen #ndogen 0 sindrom sindrom cushing cushing adrenal adenoma adenoma bilateral bilateral adrenal adrenal hyperplasia hyperplasia o
• • •
2H3 cirroshis tumor yang menghasilkan hormon adrenocorticotropik #ksogen 0 terapi steroid penyakit penyakit pada tubulus renal penggunaan obat herbal
4lycyrrhi5ic acid hipomagnesemia. -iuresis osmotik 0 mannitol dan hiperglikemi !eningkatan kehilangan kalium via saluran pencernaan 6batobatan 6batobatan )non potassium sparring sparring diuretics diuretics verapamil verapamil methyl7antin methyl7antine e bicnat bicnat penisilin dosis tinggi cisplatin intoksikasi beta agonis,
Manifestasi Manifestasi klinis hipokalemi
-era(at manifestasi klinis berbanding berbanding lurus dengan berat dan lamanya kondisi hipokalemia. hipokalemia. 4e(ala biasanya tidak akan timbul sampai kadar kalium berada di bawah + m#$ kecuali kada kadarr kali kalium um turu turun n secara secara cepa cepatt atau atau pasie pasien n terseb tersebut ut memp mempun unya yaii fakto faktor rfak fakto torr yang yang
memperberat seperti kecenderungan aritmia karena penggunaan digitalis. 4e(ala biasanya membaik dengan koreksi hipokalemia. Kelemahan otot berat atau paralisis kelemahan otot biasanya tidak timbul pada kadar kalium di atas &: m#$ dan apabila hipokalemia ter(adi secara perlahan. ;amun kelemahan yang signifikan dapat ter(adi dengan penurunan kadar kalium yang tibatiba seperti pada paralisis periodik hipokalemik . !ola kelemahan otot kurang lebih mirip dengan yang ter(adi pada hiperkalemia biasanya dimulai dari ekstremitas bawah meningkat sampai ke badan dan ekstremitas atas serta dapat memburuk sampai pada titik paralisis. Hipokalemia (uga dapat menyebabkan hal berikut ini0 kelemahan otot pernapasan yang dapat memberat sampai menyebabkan gagal nafas dan kematian. Keterlibatan otototot pencernaan dapat menyebabkan ileus dan ge(alage(ala yang diakibatkannya seperti distensi anoreksia nausea dan vomitus. Aritmia jantung dan kelainan EKG, beberapa tipe aritmia dapat dilihat pada pasien dengan hipokalemia. kelainan ini termasuk denyut prematur atrial dan ventrikel sinus bradikardi atrial takikardia blok atrioventrikular sampai kepada takikardi atau fibrilasi ventrikel. Hipokalemia menghasilkan perubahanperubahan karakteristik pada #K4. yang timbul setelah akhir gelombang = . 4elombang > seringkali dapat dilihat pada lead prekordial ?' sampai ?*.
4ambaran khas gelombang > yang dapat dilihat pada akhir gelombang = terutama dapat ditemukan pada lead ?'*. =erdapat variabilitas yang besar dalam konsentrasi kalium aktual terkait dengan progresivitas perubahan #K4. !ada suatu penelitian terapi tia5id )hidroklorotia5id :+mghari, terdapat peningkatan sampai dua kali lipat dalam ke(adian aritmia ventrikular pada pasienpasien dengan konsentrasi kalium di bawah + m#$. Sebagai tambahan beberapa faktor komorbid seperti iskemia koroner penggunaan digitalis peningkatan aktivitas betaadrenergik dan kekurangan magnesium dapat menyebabkan aritimia setidaknya dua terakhir dapat menyebabkan penurunan kadar kalium lebih lan(ut. #fek yang sama dapat dilihat pada terapi bronkodilator dengan beta adrenergik agonis. Hipomagnesemia (uga dapat menyebabkan peningkatan kehilangan kalium urin dan menurunkan kadar kalium plasma. habdomiolisis, penurunan kadar kalium berat )kurang dari &: m#$, dapat menyebabkan keram otot rhabdomiolisis dan mioglobinuria. !elepasan kalium dari sel otot secara normal menyebabkan ter(adinya vasodilatasi dan peningkatan aliran darah ke otot selama olah raga. !enurunan pelepasan kalium oleh karena hipokalemia berat dapat menurunkan aliran darah ke otot sebagai respons olah raga.
Kelainan ginjal, hipokalemia dapat menginduksi beberapa kelainan gin(al yang kebanyakan dapat dipulihkan dengan perbaikan kadar kalium. keadaankeadaan ini termasuk gangguan kemampuan konsentrasi urin )dapat timbul sebagai nokturia poliuria dan polidipsia, peningkatan produksi amonia renal oleh karena asidosis intrasel peningkatan reabsorpsi bikarbonat renal dan (uga hipokalemik nefropati. Hipokalemia dapat menyebabkan polidipsia yang berkontribusi terhadap poliuria. !erapi Sediaan kalium kalium klorida baik oral maupun intravena secara umum lebih disukai dibandingkan kalium sitrat atau bikarbonat terutama pada pasien dengan alkalosis metabolik oleh karena terapi diuretik vomitus dan hiperaldosteronisme. !ada keadaan lain kalium sitrat atau bikarbonat seringkali disukai pada pasien dengan hipokalemia dan asidosis metabolik. Keadaan di atas paling sering ter(adi pada asidosis tubular gin(al dan keadaan diare kronik. Kalium klorida oral dapat diberikan dalam bentuk kristal cairan atau dalam bentuk tablet lepas lambat. Kristal pengganti garam mengandung kalium :+*: m#$ tiap sendok teh secara umum sediaan ini aman dapat ditoleransi dengan baik dan lebih murah dibandingkan dengan sediaan lain sehingga dapat men(adi pilihan apabila biaya men(adi salah satu faktor pertimbangan. Sebagai perbandingan yaitu cairan kalium klorida memiliki rasa yang tidak enak sedangkan tablet lepas lambat pada keadaankeadaan tertentu dapat menyebabkan lesi ulseratif atau stenotik pada saluran cerna oleh karena akumulasi kalium konsentrasi tinggi.
!erapi intra"ena, kalium klodrida dapat diberikan secara intravena untuk pasien yang tidak dapat makan atau sebagai tambahan terapi oral pada pasien dengan hipokalemia simtomatik berat. !ada sebagian besar pasien kalium intravena diberikan sebagai tambahan cairan infus dengan konsentrasi &+'+ m#$ per liter cairan lewat vena perifer. Konsentrasi sampai *+ m#$liter (uga dapat digunakan namun biasanya konsentrasi setinggi ini akan menyakitkan bagi pasien. 2airan salin lebih direkomendasikan daripada dekstrosa oleh karena pemberian dekstrosa akan menyebabkan penurunan kadar kalium transien sebesar +&"' m#$. #fek ini dapat menginduksi aritmia pada pasienpasien dengan risiko seperti pemakaian digitalis dan diperantarai oleh pelepasan insulin akibat dekstrosa yang akan mendorong kalium ke dalam sel dengan meningkatkan aktivitas pompa ;aK/=!ase selular. !ada pasien yang tidak dapat menoleransi (umlah cairan besar larutan dengan konsentrasi lebih tinggi )&++'++ m#$, dapat diberikan lewat venavena besar apabila pasien tersebut mengalami hipokalemia berat. Gunakan dengan hati#hati, kombinasi diuretik hemat kalium dengan suplementasi kalium harus digunakan dengan hatihati untuk mencegah overkoreksi dan hiperkalemia. Hal ini dapat men(adi masalah untuk pasien dengan gagal (antung sedang berat dan berat di mana beberapa faktor dapat berker(a bersama untuk menurunkan kadar ekskresi kalium )penurunan perfusi gin(al oleh karena penurunan volume curah (a ntung penggunaan terapi dengan /2# @ dan terapi dengan aldosteron antagonis seperti spironolakton atau eplerenon,. Hipokalemia ringan sedang, sebagian besar pasien mempunyai konsentrasi kalium serum antara + sampai : m#$A pada dera(at penurunan kalium seperti ini biasanya tidak memberikan ge(ala apapun kecuali untuk pasien dengan penyakit (antung )terutama bila mendapatkan digitalis atau pasien bedah (antung, atau pada pasienpasien dengan sirosis lan(ut. =erapi pada keadaan ini ditu(ukan ke arah penggantian kalium yang hilang dan menangani permasalahan mendasar )seperti vomitus dan diare,. !engobatan biasanya dimulai dengan "+&+ m#$ kalium klorida diberikan & B ' kali perhari )&+8+ m#$hari, tergantung kepada keparahan hipoklaemia dan (uga apakah akut atau kronik. !emantauan kalium serial penting untuk menentukan apakah diperlukan terapi lan(ut dengan frekuensi pemantauan tergantung dera(at keparahan hipokalemia. Hipokalemia berat, kalium harus diberikan lebih cepat pada pasien dengan hipokalemia berat )kadar kalium C&: sampai + m#$, atau simtomatik )aritmia kelemahan otot berat,. =erapi kalium paling mudah diberikan peroral. Konsentrasi kalium serum dapat naik dengan cepat sekitar "": m#$ setelah dosis oral '+*+ m#$ dan sekitar &:: m#$ setelah terapi ":"*+ m#$A kadar kalium kemudian akan turun kembali ke arah nilai dasar oleh karena sebagian besar kalium eksogen akan diambil oleh sel. Sebagai contoh !asien dengan kadar kalium serum & m#$ mungkin sa(a memiliki defisit kalium antara '++8++ m#$. 6leh karenanya kalium klorida dapat diberikan secara oral dengan dosis '+*+ m#$ tiga sampai empat kali sehari. /pabila dapat ditoleransi harus diberikan terus menerus sampai konsentrasi kalium serum terus berada di atas + sampai : m#$ danatau ge(ala membaikA selan(utnya dosis dan frekuensi pemberian dapat dikurangi untuk mencegah iritasi lambung. Selama koreksi pemantauan kadar kalium serum diperlukan untuk memastikan suplementasi kalium dilan(utkan sampai cadangan tubuh dipenuhi dan menghindari hiperkalemia. Selama terapi kronik kadar kalium serum harus dipantau antara sampai ' bulan atau bila diperlukan secara klinis.
!erapi intra"ena, kalium klorida dapat diberikan intravena sebagai tambahan terapi pengganti oral pada pasien dengan hipokalemia berat simtomatik. Keterbatasan utama untuk terapi intravena termasuk risiko kelebihan cairan pada pasien risiko tinggi dan hiperkalemia karena koreksi berlebih. !erlunya terapi kalium intravena agresif terutama pada pasienpasien dengan ketoasidosis atau hiperkalemia nonketotik yang datang dengan hipokalemia oleh karena kehilangan kalium berat. =erapi dengan kalium dan insulin akan memperberat hipokalemia. !emberian kalium intravena yang direkomendasikan berkisar antara "+&+ m#$(amA pemberian dengan la(u yang lebih tinggi mempunyai risiko tinggi ter(adi hiperkalemia. 1eskipun demikian pemberian sebanyak '+"++ m#$(am dapat diberikan pada pasien pasien tertentu dengan paralisis atau aritmia yang mengancam (iwa.
Koreksi dilakukan menurut kadar Kalium : ".Kalium &: B : m#$
&.Kalium C &: m#$ /da & cara berikan secara drip intravena dengan dosis 0 a, E): B kadar K F terukur, 7 << )kg, 7 +'G F & m#$kg<<&' (am dalam ' (am pertama. E ) : B k a d a r K F t e r u k u r , 7 < < ) k g , 7 + ' G F ) " * 7 & m #$ k g << &' ( a m , dalam &+ (am berikutnya. b, ): B kadar K F terukur, F )"' 7 & m#$kg<<&' (am, dalam * (am
Hiperkalemia
Hiperkalemia dibagi men(adi ". Ringan0 ::* m#$ &. Sedang0 *"D m#$ .
a, !engambilan darah vena yang buruk lisis sel darah e7travasasi ion K keluar sel b, #kskresi kalium yang tidak memadai 0 44/ dan 44K • !asien dengan fungsi gin(al yang buruk biasanya harus menghindari makanan yang kaya akan kalium @nsufisiensi adrenal • Hipoaldosteronisme • !enyakit /ddison •
•
Iaitu penyakit dimana kelen(ar adrenal tidak dapat menghasilkan hormon
•
yang merangsang pembuangan kalium oleh gin(al dala m (umlah yang cukup. !enggunaan obat yang menghalangi pembuangan kalium oleh gin(al seperti
triamterene spironolactone dan /2#@ c,
b, c, d, e,
badan dan lengan !arestesia wa(ah lidah kaki dan tangan • Saluran cerna 0 mual diare kolik usus 4in(al 0 oliguria anuria !alpitasi nyeri dada Hilangnya refleks tendon
$emeriksaan penunjang EKG
!emeriksaan ini sangat vital untuk menun(ukkan kondisi hiperkalemia. =ampilan ekg berkorelasi lurus terhadap kadar kalium namun aritmia yang membahayakan (iwa dapat ter(adi pada kadar kalium berapapun. !erubahan pada #K4 memiliki tahapan dimana ini berkorelasi lurus terhadap kadar kalium. !erubahan awal pada #K4 adalah gelombang = yang tinggi dan sempit paling (elas dilihat dari lead prekordial. Kemudian (ika kadar kalium mencapai :::* m#$ maka dapat muncul pemendekan gelombang J= dan ter(adi depresi segmen S=. !ada kadar kalium *:8 m#$ selain di(umpai gelombang = yang tinggi dapat di(umpai (uga 0 peman(angan interval !R hilangnya gelombang ! interval JRS yang meman(ang dan gel R yang tinggi.
!ada kadar kalium 8 m#$ pada #K4 menun(ukkan 0 hilangnya gel ! pelebaran interval JRS yang progresif dan ter(adi intraventricularfascicularbundlebranch block. ika tidak diatasi maka dapat ter(adi fibrilasi ventrikel atau asistol
!erapi •
•
•