BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Dalam Dalam dunia dunia indust industri ri penang penangana anan n hasil hasil pertani pertanian an diperlu diperlukan kan ilmu untuk untuk menguk mengukur ur dan mengan menganali alisa sa bentuk bentuk dan ukuran ukuran bahan bahan hasil hasil pertani pertanian an untuk untuk mengkl mengklasi asifika fikasiny sinyaa kedalam kedalam keserag keseragama aman n bentuk bentuk,, karena karena bahan-b bahan-baha ahan n hasil hasil pertanian mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak seragam. Salah satu komponen penting dalam proses pasca panen penanganan ini dapat dilakukan dengan teknik grading atau sortase, selain itu dalam penanganan hasil pertanian dibu dibutu tuhk hkan an juga juga bebe beberap rapaa alat alat dan dan mesi mesin n yang yang bisa bisa memp memperm ermud udah ah pros proses es penanganan. Mesin-mesin yang akan di buat berdasarkan karakteristik karakteris tik dari bahan itu sendiri khususnya memperhatikan karakteristik hasil pertanian dari sisi bentuk. Kons Konsum umen en terte tertent ntu u
memi memilik likii
pene penerim rimaa aan n
tert terten entu tu memp mempert ertim imba bang ngka kan n
karakteristik fisik. Bentuk dan ukuran berat dan warna yang seragam menjadi pilihan konsumen. ntuk mencegah kerusakan seminimal mungkin, diperlukan pengetahuan tentang karakteristik watak sifat teknik bahan hasil pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik dan termis. !leh sebab itu, pada praktikum kali akan dibahas mengenai karakteristik fisik bahan hasil pertanian untuk klasifikasi standar bentuk dan ukuran produk hasil pertanian. 1.2 Tu Tujuan juan Praktikum "ujuan praktikum kali ini diantaranya # 1. Menentukan bentuk suatu hasil pertanian berdasarkan ukuran, kebundaran,
dan kebulatan. $. Menen Menentu tuka kan n hubu hubung ngan an antar antaraa suat suatu u bent bentuk uk baha bahan n hasi hasill perta pertani nian an deng dengan an %olume dan kuas permukaannya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Bentuk dan Ukuran Baan
Dalam proses pengolahan suatu bahan hasil pertanian, bentuk dan ukuran suatu komoditi merupakan parameter yang penting didalam penilaian. Bentuk dan ukuran merupakan $ hal yang tidak dapat dipisahkan pada suatu obyek. &ada umumnya bentuk dan ukuran ini digunakan untuk menggambarkan obyek secara %isual. Dalam penggolongan tingkat mutu ' grading ' grading ( biasanya biasanya ukuran ukuran dan bentuk bentuk meru merupak pakan an fakt faktor or mutu mutu yang yang pert pertama ama kali kali di liha lihat. t. Bebe Bebera rapa pa krit kriteri eriaa yang yang termasuk ukuran adalah# 1. B!"!t
Bobot suatu bahan dapat diukur dengan berbagai jenis neraca sejak yang halus halus sampai sampai kasar, kasar, terga tergantu ntung ng kepada kepada tingka tingkatt ketelit ketelitian ian penguk pengukura uran n yang yang dikehendaki. Dimana bobot suatu bahan tersebut dapat dicatat sebagai bobot total, bobot rata-rata, dan bobot persatuan tertentu. 2.
#!lume
&enguk &engukura uran n %olume %olume ada dua penger pengertian tian yaitu# yaitu# %olum %olumee nyata nyata '%olum '%olumee bahan tesebut dalam suatu wadah tertentu( dan %olume mutlak 'suatu bahan adalah %olume bahan itu sendiri(. $.
Panjang% Le"ar dan Diameter
&an &anjang jang,, leb lebar dan dan diam iameter eter suat suatu u bahan ahan dapat apat di ukur kur deng engan menggunakan berbagai alat pengukur seperti penggaris, mikrometer, dan vernier caliper . &.
Kera'atan
Kera Kerapa pata tan n dapa dapatt diba dibagi gi menja menjadi di tiga tiga bagi bagian an yait yaitu u kera kerapa patan tan nisb nisbii 'perba 'perbandi ndinga ngan n antara antara kerapa kerapatan tan suatu suatu bahan bahan pada pada suatu suatu suhu suhu terten tertentu tu dengan dengan kerapa kerapatan tan standar standar(, (, nyata nyata 'perba 'perbandi ndinga ngan n antara antara massa massa suatu suatu bahan bahan pada pada suhu suhu tert terten entu tu deng dengan an mass massaa air air pada pada suhu suhu yang ang sama sama(( dan dan kera kerapa pata tan n mutl mutlak ak 'perbandingan antara bobot dengan %olume bahan(.
(. Lua) "idang
Sebagian besar semua hasil pertanian memiliki ukuran yang tidak beraturan. &engukuran luas bidang dari bahan yang tak beraturan dilakukan dengan dua cara yaitu penimbangan dan simpon’s rule. Sedangkan yang termasuk ke dalam bentuk adalah# a. b. c.
!%al Simetri Melengkung Bentuk komoditas produk pangan dapat dikelompokkan sebagai bentuk
umum dan bentuk normal. Bentuk umum komoditas menyatakan bentuk yang dapat dideskripsikan dan diukur secara fisik. Dalam pengawasan mutu produk bentuk komoditas padat yang bersifat umum dapat dinyatakan seperti ketiga bentuk dasar atau bentuk turunannya yaitu bulat, lonjong, silinder, kerucut, kubus, bundar dan lain-lain '"humi, $)*)(. Bentuk dan ukuran ini juga dapat memudahkan dalam proses pengemasan. Semakin kecil bentuk dan ukuran suatu bahan hasil pertanian maka akan memudahkan dalam proses penyimpanan dan pengemasan '+ia ,$)*)(. Bentuk dan ukuran adalah dua karakteristik yang tidak dapat dipisahkan. Dalam hal objek dan fisik bahan keduanya diperlukan untuk pendeskripsian karakteristik suatu bahan secara jelas. da beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian yaitu #
2.1.1
Bentuk A*uan +charted standard ,
Dalam metode ini, permukaan dari potongan memanjang dan melintang sampel atau bahan diukur dan kemudian dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang sudah ada pada bentuk acuan.
2.1.2
Ke"undaran +roundness,
Kebundaran adalah suatu ukuran ketajaman sudut-sudut dari suatu benda padat. ilai kebundaran suatu bahan berkisar )-*. pabila nilai kebundaran suatu bahan hasil pertanian mendekati *, maka bentuk bahan tersebut mendekati bundar. /umus mencari nilai kebundaran 'roundness(#
Roundness 0 Dimana#
2
r1
r1
2
r2
2
diameter dalam dan
r2
2
diameter
luar.
Gambar: Contoh Bentuk Kebundaran yang dibantu dengan OHP
2.1.$
Ke"ulatan +sphericity,
Sphericity dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara diameter bola yang mempunyai %olume sama dengan objek dengan diameter bola terkecil yang
dapat mengelilingi objek. Seperti halnya nilai kebundaran, nilai kebulatan suatu bahan juga berkisar antara )-*. pabila nilai kebulatan suatu bahan hasil pertanian mendekati * maka bahan tersebut mendekati bentuk bola 'bulat(. /umus mencari kebulatan ' sphericity(# Sphericity 0
(a b c )
1 3
a
Dimana# a 0 sumbu terpanjang 'sumbu mayor( b 0 sumbu terpanjang normal ke a 'sumbu intermediate( c 0 sumbu terpanjang normal ke a dan b 'sumbu minor(. /umus ini hanya berlaku jika asumsi bahan berbentuk elips. 2.1.&
Pengukuran Dimen)i Sum"u
ntuk
objek-objek
yang
berukuran
kecil
seperti
biji-bijian,
garis besar proyeksi dari setiap sampel dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat photo pembesar ' photographic enlanger (, namun secara sederhana dapat pula dilakukan dengan metode proyeksi dengan menggunakan !1& ' Over Head Projector ( 'Daminik, $))2(. 2.1.(
Kemiri'an Terada' Benda-Benda e!metri
Selain membandingkan dengan bentuk standar, penentuan bentuk bahan hasil pertanian dapat juga ditentukan dengan melihat kemiripan dengan benda benda geometri tertentu, seperti bulat memanjang ' prolate spheroid ( , bulat membujur 'oblate spheroid (, dan kerucut berputar atau silinder. dapun definisi dari masing-masing bentuk tersebut adalah sebagai berikut # *.
Bulat memanjang ' prolate spheroid ( adalah bentuk yang terjadi apabila sebuah bentuk elips berputar pada sumbu panjangnya. Salah satu contoh
$.
dari bentuk ini adalah buah lemon 'sejenis jeruk sitrun(. Bulat membujur 'oblate spheriod ( adalah bentuk yang terjadi apabila sebuah elips berputar pada sumbu pendeknya. Salah satu contohnya adalah
3.
buah anggur. Kerucut berputar atau silinder adalah bentuk yang menyerupai kerucut atau silinder 'tabung(. 4ontohnya adalah wortel.
2.1./
I)tila dan De)kri')i 0"jek dari Bentuk A*uan.
Dalam bentuk acuan dikenal beberapa istilah yang dapat digunakan untuk memeriksa suatu objek. dapun istilah objek dari bentuk acuan dapat dilihat di tabel *. Bentuk
De)kri')i
Bundar + Round ,
Menyerupai bentuk bulatan ' spheroid (. Datar pada bagian pangkal dan pucuk atau
Oblate
puncak.
Keru*ut +Conic, Bujur telur +Ovate,
Meruncing ke arah bagian puncak. Bentuk seperti telur dan melebar pada bagian pangkal.
Berat )e"ela atau
&oros yang menghubungkan pangkal dan
miring + Lopsided ,
puncak tidak tegak lurus melainkan miring.
Bujur telur ter"alik +Obovate,
Seperti telur terbalik.
Bulat 'anjang + Elliptical ,
Menyerupai bentuk elips 'bulat panjang(.
Keru*ut ter'!t!ng +Truncate,
Kedua ujungnya mendatar atau persegi.
Tidak )eim"ang +Uneual, Ribbed Teratur +egular, Tidak teratur +Irregular,
Separuh bagian lebih besar daripada yang lain. &ada potongan melintangnya sisi-sisinya menyerupai sudut-sudut. Bagian horiontalnya menyerupai lingkaran. &otongan horiontalnya sama sekali tidak menyerupai lingkaran.
Sumber# 'Mohsenin,*25)(.
2.2
Over Head Projector +0HP,
!1& merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi. 4ahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa fresnel, melewati sebuah transparan ukuran $) 6 $7 cm yang ditempatkan di atas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cermin dan lensa, yang
ditempatkan diatas kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok 2) o. Dengan
lampunya
yang
amat
terang
dan
sistem
optiknya
yang
efisien,menghasilkan banyak sekali cahaya sehingga memungkinkan untuk dipergunakan diruangan biasa tanpa penggelapan. dapun cara penggunaan pengukuran dimensi sumbu menggunakan !1& adalah sebagai berikut# *. Bahan diletakan di atas !1& untuk diproyeksikan. $. Kertas milimeter blok dipasangkan pada layar, sehingga proyeksi bahan berada di atas kertas milimeter blok tersebut. 3. Buatlah pola pada kertas milimeter blok sesuai dengan batas garis tepi dari bahan. 8. Setelah dilakukan penjiplakan pola 'tracing ( maka sumbu a, b, dan c dari bahan dapat diukur. Sumbu a adalah sumbu terpanjang 'sumbu mayor(, sumbu b adalah sumbu pertengahan 'sumbu intermediate( dan sumbu c adalah sumbu terpendek 'sumbu minor(. 2.$ Jeni)-Jeni) Keru)akan Baan Ha)il Pertanian Bahan-bahan hasil pertanian sering mengalami kerusakan baik di lahan
maupun dalam proses penanganan pascapanen. Kerusakan-kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya# 2.$.1 Keru)akan 3i)i!l!gi) Kerusakan fisiologis adalah kerusakan yang disebabkan oleh reaksi-reaksi metabolisme dalam bahan atau oleh enim-enim yang terdapat didalamnya secara alamiah sehingga terjadi proses autolysis yang berakhir dengan kerusakan dan pembusukan. &enyebab kerusakan fisiologis umumnya terjadi akibat reaksi enimatik pada sayur, buah, daging, ayam dan pangan. "anda-tanda kerusakan fisiologis adanya perubahan kekenyalan pada produk-produk daging dan ikan, disebabkan pemecahan struktur daging oleh berbagai bakteri. 2.$.2 Keru)akan 4ekani) Kerusakan mekanis adalah kerusakan yang disebabkan karena adanya benturan-benturan mekanis selama pasca panen, pengemasan, pengangkutan 'tertindih atau tertekan( dan penyimpanan pangan. "anda-tanda kerusakan mekanis adanya memar tersobek atau terpotong pada permukaan kulit dan jaringan pangan akibat benturan mekanis sehingga dapat memicu kerusakan lebih lanjut akibat tumbuhnya mikroorganisme. 2.$.$ Keru)akan 4ikr!"i!l!gi)
Kerusakan mikrobiologi merupakan bentuk kerusakan yang banyak merugikan hasil pertanian dan berbahaya terhadap kesehatan manusia,karena racun yang diproduksinya terkonsumsi oleh manusia. Kerusakan mikrobiologis dapat terjadi pada bahan lain atau kebahan pertanian lain, bahan baku, produk setengah jadi atau produk jadi. &enyebab kerusakan mikrobiologis adalah bermacam-macam
mikroba
seperti
kapang,
khamir
dan
bakteri.
4ara
perusakannya dengan menghidrolisa atau mendegradasi makromolekul yang menyusun bahan tersebut menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil. Misalnya karbohidrat menjadi gula sederhana atau asam organik9 protein menjadi peptida, asam amino dan gas amonia9 lemak menjadi gliserol dan asam lemak. "erurainya makromolekul ini menyebabkan penurunan p1, penyimpangan bau dan rasa bahkan dapat menghasilkan toksin:racun yang berbahaya bagi manusia seperti racun yang dihasilkan mikroba patogen antara lain Salmonella, Clostridium botulinum, Listeria dan lain-lain. "anda-tanda kerusakan mikrobiologis yang disebabkan oleh beberapa khamir yaitu dapat mengakibatkan perubahan warna pada susu kental manis yaitu pada w ),29 atau roti pada w ),2*9 bahkan ada yang dapat tumbuh pada sirup yang mempunyai w ),;5. Bebarapa jenis ragi penyebab kerusakan antara lain Torulla, Rhodotorulla dan Hansenull 2.$.&
Keru)akan 3i)ik Kerusakan
yang digunakan. "anda-tanda kerusakan pangan yang disebabkan perlakuan fisik contohnya adalah case hardening pengerasan lapisan luar 'kulit( pangan yang dikeringkan9 kulit kering pada makanan beku dan =gosong> pada makanan yang digoreng pada suhu tinggi.
2.$.(
Keru)akan Kimia Kerusakan yang disebabkan perlakuan kimia biasanya saling terkait
dengan jenis kerusakan lainnya. Misalnya adanya panas yang tinggi pada pemanasan minyak mengakibatkan rusaknya beberapa asam lemak yang disebut thermal o!idation. &encetus kerusakan pangan yang menyebabkan perubahan kimia pangan dapat dipengaruhi suhu selama reaksi berlangsung9 oksigen yang mempercepat reaksi oksidasi9 reaksi biologis seperti enimatik9 p1 yang mempengaruhi denaturasi protein atau perubahan warna dan adanya logam yang menjadi prekursor reaksi. 2.$./ Keru)akan Bi!l!gi) Kerusakan biologis kerusakan yang disebabkan oleh serangga dan binatang pengerat, burung dan hewan lain seperti tikus, anjing dan lain-lain. "anda-tanda kerusakan biologis adanya ulat pada petai bagian dalam.
BAB III 4ET0D0L0I $.1 Alat dan Baan $.1.1 Alat lat yang digunakan dalam praktikum yaitu # *. ?angka $. ?angka sorong 3. Kertas milimeter block 8. !%er 1ead &rojektor '!1&( 7. &enggaris @. &lanimeter ;. Spidol warna $.1.2 Baan
dapun bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu # *. $. 3. 8. 7.
Mentimun "elur "omat Kentang Aortel
$.2 Pr!)edur Per*!"aan
&rosedur yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah # *.
Menentukan Kemiripan Bahan dengan Bentuk eometri.
a.
Mentimun 'BMB( *( Menyiapkan jangka sorong. $( Menghitung panjang mentimun dengan posisi horiontal. 3( Melihat angka yang tertera pada jangka sorong dengan teliti, selanjutnya ukuran panjang tersebut dicatat sebagai a. 8( Menghitung panjang mentimun dengan posisi %ertikal. 7( Melihat angka yang tertera pada jangka sorong dengan teliti, kemudian ukuran panjang tersebut dicatat sebagai b.
b.
Kentang 'BM&( *( Menyiapkan jangka sorong. $( Menghitung panjang kentang dengan posisi horiontal. 3( Melihat angka yang tertera pada jangka sorong dengan teliti, selanjutnya ukuran panjang tersebut dicatat sebagai a. 8( Menghitung panjang kentang dengan posisi %ertikal. 7( Melihat angka yang tertera pada jangka sorong dengan teliti, kemudian ukuran panjang tersebut dicatat sebagai b.
c.
Aortel 'KB(
*( Menyiapkan jangka sorong. $( Menghitung diameter wortel terbesar, yaitu pada bagian pangkal wortel. 3( Melihat angka yang tertera pada jangka sorong dengan teliti, selanjutnya diameter tersebut dicatat sebagai jari-jari * 'r *(. 8( Menghitung diameter wortel terkecil, yaitu pada bagian ujung wortel. 7( Melihat angka yang tertera pada jangka sorong dengan teliti, selanjutnya diameter tersebut dicatat sebagai jari-jari $ 'r $(. @( Menghitung tinggi wortel, selanjutnya mencatat hasil pengukurannya sebagai h. $.
Menentukan Kebundaran 'roundness( suatu bahan. a.
Menggunakan buah tomat sebagai sampel, dan !1& sebagai alat pengukur.
b.
Meletakkan buah tomat ke dalam !1&, sehingga terlihat jelas proyeksinya.
c.
Meletakkan kertas milimeter block, memposisikan tepat pada proyeksi sehingga buah tomat dapat tertangkap di kertas tersebut.
d.
Menggambar bentuk buah tomat yang sudah diproyeksikan dalam kertas milimeter block tersebut dengan dua lapis garis, garis pertama yaitu bentuk yang paling luar dari buah tomat dengan hasil proyeksi lebih terang, dan garis kedua adalah dari batas proyeksi berwarna hitam pada gambar buah tomat tersebut.
e.
Membuat lingkaran pada gambar buah tomat tersebut dengan menggunakan jangka. +ingkaran pertama dibuat tepat di dalam buah tomat:tidak keluar dari gambar buah tomat hasil proyeksi. +ingkaran kedua dibuat di luar gambar tomat hasil proyeksi. Semua lingkaran dibuat sedekat mungkin dengan garis pada gambar buah tomat hasil proyeksi.
f.
Mengukur diameter lingkaran pertama sebagai diameter dalam 'd*( dengan menggunakan penggaris. Selanjutnya mengukur diameter lingkaran kedua sebagai diameter luar 'd $(.
3.
Menentukan Kebulatan 's phericity( suatu bahan. a.
Menggunakan telur sebagai sampel, dan jangka sorong sebagai alat pengukur.
b.
Mengukur telur dengan posisi %ertikal dengan menggunakan jangka sorong, melihat angka yang tertera dengan teliti, dan tetapkan hasil pengukuran tersebut sebagai a.
c.
Mengukur diagonal telur dengan menggunakan jangka sorong, melihat angka yang tertera dengan teliti, dan tetapkan hasil pengukuran tersebut sebagai b.
d.
Mengukur telur dengan posisi horiontal dengan menggunakan jangka sorong, melihat angka yang tertera dengan teliti, dan tetapkan hasil pengukuran tersebut sebagai c.
BAB I# HASIL
&.1 Ta"el Ha)il Pengamatan Pengamatan +Baan,
r1 +mm,
r2 +mm,
a +mm,
" +mm,
* +mm,
/oundness '"omat(
8),7
7; 75,)7
78
8@,)7
BM&
2),)$ 7
77,);
BMB
**$,)7
3),)7
Sphericity '"elur( Kemiripan Benda eomtri
*5,787
*),)3 7
Pengamatan +Baan,
d
S'
/oundness '"omat(
),7)7)
),2)3;
KB
$@)
# +m$,
S +m2,
BM&
),))*2
$,);;2
BMB
),))*7
),*)$3
KB
),)))*
),)$33
Sphericity '"elur( Kemiripan Benda eomtri
&.2 Peritungan
Kelompok CC # /d
0 "omat
Sp
0 "elur
BM& 0 Kentang BMB 0 Mentimun KB
0 Aortel
/umus # /oundness 0 Sphericity 0 abc
1 3
r1
2
r2
2
KB #
()
v=
+mm,
π
3
(
h r1
2
+ r 1 ∙ r 2 + r 22 )
[
s = π ( r 1+ r 2) h
2
1 2 2
+ ( r 1− r 2 )
]
4 3
v=
BM& #
( π a2 b )
[ ( )]
e= 1−
s
BMB #
e=
4 3
1/ 2
a
0 $
v=
2
b
2
π
$
b
π
( π a b) 2
2 1/ 2
[ ( )] b
1−
a
2
s =2 π a
2
+ 2 π
b
e
ln
( ) 1+ e 1 −e
BM& # Kentang 4 3
BM& 0 v =
=
4 3
(π
( π a2 b)
(90,025) × 55,07 ) 2
0 *5@27*2,$@2 mm 3 0 ),))*2 m 3 2 1/ 2
[ ( )] [ ( )]
e= 1−
¿ 1−
b a
55,07 90,025
2 1 /2
0 ),;2*);7*7;2 s 0 $
π
b
2
$
0 $E '77,);($ $E 0 $);;2*3,238 mm $ 0 $,);;2*3238 m $
π
ab e
sin-* e
( 90,025 x 55,07 ) 0,7910751579
❑
sin-* ),;2*);7*7;2
BMB # Mentimun BMB 0 v =
=
4 3
4 3
( π a2 b )
( π (112,05) 2 x 30,05 ) 4 ( 1185272,833 ) 3
0
0 *75)3@$,533 mm 3 0 ),))*7 m 3 2 1/ 2
[ ( )] b
e= 1−
[ (
¿ 1−
a
30,05 112,05
2 1 /2
)]
0 ),2@33@;;7 2
s =2 π a
2
+ 2 π
b
e
ln
( ) 1+ e 1 −e
2
(
30,05 1+ 0,96336775 ¿ 2 π 112,05 + 2 π ln 0,96336775 1− 0,96336775 2
0 ;555@,@@355 $388;,;25 0 *)$338,8@*2 mm $ 0 ),*)$3 m $ KB # Aortel KB 0
( )( ¿( ) () () ( )(
v=
π
3
π
3
0 0 0
π
3
π
3
π
3
h r1
2
+ r 1 ∙ r 2 + r 22 )
260 ( ( 18,545 )
2
+( 18,545 )( 10,035 )+( 10,035 )2)
260 ( 343,917025 + 186,099075 + 100,701225 ) 260 ( 630,717325 ) 163986,5045 )
0 *;*.;$@,$@728*@5 mm 3 0 ),)))* m3
)
[
s = π ( r 1+ r 2) h
2
1 2 2
+ ( r 1− r 2 )
]
( 18,545 + 10,035 ) ¿ 2
1 2
( 260) +¿ ¿ ¿ π (18,545 + 10,035 )¿ 1
0 0
)[
(
π 28,58 67,600 + 72,4201
]
2
π ( 28,58 ) ( 260,1392321 )
0 $337;,)8;52 mm $ 0 ),)$33 m $ /oundness # "omat 'r * 0 8,3 cm, r $ 0 7,8 cm( 2
/ 0
r1
2
r2
( 40,5 )2 0 (57 )2 0
1640, 25 3249
0 ),7)7) Sphericity # "elur ' a 0 75,)7 mm, b 0 78 mm dan c 0 8@,)7 mm( S 0
(a b c )
1 3
a
0 (58,05 . 54 . 46,05 ) 58,05
0 ),2)3;
1 3
BAB # PE4BAHASAN
Berdasarkan praktikum diperoleh hasil yang menunjukan bahwa suatu bahan hasil pertanian dari suatu komoditi mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena komoditas hasil pertanian merupakan komoditas yang hidup 'makhluk hidup( yang memiliki sistem metebolisme dan pemecahan
sel
yang
berbeda-beda
di
setiap
buahnya
sehingga
dalam
penanganannya sebaiknya dilakukan sistem sortasi sebelum bahan hasil pertanian itu ditangani selanjutnya. 1asil praktikum menentukan kebundaran ' roundness( oleh kelompok C, CC, CCC, CF dan F dari tomat dan telur yang menunjukan bahwa tomat memiliki nilai kebundaran diantaranya ),@38 'kelompok C(, ),7)7) 'kelompok CC(, ),@83) 'kelompok CF( dan nilai kebundaran telur diantaranya ),82$2 'kelompok CCC(, ),8$*3 'kelompok F(. Menurut litelatur nilai kebundaran maupun kebulatan suatu bahan berkisar antara )-*. pabila nilai kebundaran suatu bahan mendekati *, maka bentuk bahan tersebut mendekati bundar. Dari hasil praktikum diperoleh nilai kebundaran yang paling tinggi adalah tomat dengan nilai ),@83) 'kelompok CF( untuk tomat, dan nilai kebundaran telur dengan nilai ),82$2 'kelompok CCC(. Meskipun demikian, nilai tertinggi dari kedua bahan tersebut masih belum mendekati kebundaran 'roundness(. 1al ini disebabkan karena besar kecilnya nilai kebundaran suatu bahan dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran dari bahan. Begitupun besarnya jari-jari dalam dan luar suatu bahan juga menentukan kebulatan dari bahan itu sendiri. ntuk data pengukuran kebulatan ' sphericity( menunjukan perbandingan nilai kebulatan bahan yang memiliki nilai sphericity yang mendekati * adalah tomat berdasarkan hasil pengamatan kelompok CCC yaitu sebesar ),28)3. Sementara bahan yang memiliki nilai kebulatan terkecil adalah telur berdasarkan pengamatan kelompok C yaitu sebesar ),58;@. amun dalam hal ini, kedua bahan tersebut dapat dikatakan mendekati kebulatan ' sphericity( karena kedua nilai diatas sangat mendekati angka *. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan kebulatan atau sphericity dari suatu bahan adalah dalam menentukan
harga koefisien b dan c, dimana nilai dari koefisien c harus selalu lebih kecil dari koefisien b. Aalaupun praktikan mengira bahwa nilai perhitungannya adalah b tetapi ketika dilakukan pengukuran kembali tetapi nilai yang sudah diukur adalah lebih kecil, maka asumsi pertama nilai c menjadi nilai b. Dalam menentukan %olume dan luas permukan, hal yang harus dilakukan adalah menentukan koefien a, b, dan c untuk rumus sphericity, BM& dan BMB. Sedangkan untuk menentukan koefisien r *, r $ dan h. Kemudian menentukan kemiripan bahan terhadap bentuk goemetri setelah diperoleh nilai koefisien a, b, dan c, serta koefisien r *, r $ dan h kedalam persamaan masing-masing bahan. Data pengukuran kemiripan terhadap benda-benda geometri memiliki bentuk acuan kerucut 'conic(, yaitu meruncing ke arah bagian puncak. Sedangkan mentimun mempunyai bentuk acuan standar bulat membujur. Serta kentang memiliki bentuk bulat melintang. Dari hasil praktikum beberapa kelompok menunjukkan antara wortel, mentimun dan kentang yang memiliki %olume terbesar adalah mentimun yaitu sebesar ),))$2 m 3 'kelompok CF( sedangkan yang memiliki %olume terkecil adalah wortel yaitu sebesar ),)))*;* m 3 'kelompok CC(.
BAB #I PENUTUP
/.1 Ke)im'ulan
*. ilai kebundaran suatu bahan berkisar antara )G* artinya jika nilai roundness mendekati * maka bentuk bahan tersebut semakin bundar, begitu juga halnya dengan sphericity, apabila nilai sphericity suatu bahan mendekati * maka bentuk bahan tersebut semakin bulat. $. 1al yang membedakan antara roundness dan sphericity adalah dimana roundness itu merupakan $ dimensi atau bundarnya bahan, sedangkan sphericity itu 3 dimensi atau kemiripan dengan bola 'bulat(. 3. Folume dan luas permukaan suatu bahan hasil pertanian dapat ditentukan dengan melihat kemiripan dengan benda-benda geometri tertentu antara lain# bulat memanjang ' prolate spheroid (, bulat membujur 'oblate spheroid (, dan kerucut berputar atau silinder 'tabung( yang memiliki persamaan yang telah ditentukan. 8. "omat memiliki nilai roundness paling besar yaitu ),@83) dan sphericity yaitu ),283). 7. Mentimun memiliki %olume terbesar yaitu ),))$2 m 3 dibandingkan dengan wortel dan kentang. @. Aortel memiliki bentuk acuan kerucut 'conic(, kentang mempunyai bentuk bulat melintang, sedangkan mentimun memiliki bentuk bulat membujur. /.2 Saran
*. Sebelum memulai praktikum, praktikan disarankan untuk membaca materi yang akan dilaksanakan sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar. $. Dalam pembacaan jangka sorong memperhatikan ketelitian jangka sorong. 3. Dalam perhitungan hasil harus teliti dan tidak tergesa-gesa karena akan mempengaruhi hasil pengamatan.
DA3TA PUSTAKA
lekawa. $)*). "ara#teristi# $isi# %ahan Hasil Pertanian %entu# uran %ailable at # https#::id.scribd.com:doc:$77;$*73:Karakteristik-
$)*8. Te#nologi Hasil Pertanian %ailable at # https#::prei.com:Ii@6yuw%%5$:teknologi-hasil-pertanian: 'diakses pada tanggal $5 September $)*@ pukul *2#77 ACB(
Hrliana. $)*8. 'enis(jenis "erusa#an %ahan Pangan dan Tanda(tanda "erusa#an %ailable at # https#::www.academia.edu:*)$77*$5:?enisJjenisJkerusakanJbahanJpanga nJdanJtanda-tandaJkerusakan 'diakses pada tanggal $5 September $)*@ pukul $)#)7 ACB( +ia.
$)*). %entu# dan uran. %ailable at # http#::liaJbentukJukuranJmultiply.com 'diakses tanggal )3 !ktober $)*@ pukul $3#$$ ACB(
Mohsein . *25). Physical Properties o) plant and *nimal +aterials. ordon and Breach, Science &ublisher, Cnc. ew ork. "humi. $))2. Si)at $isi# %ahan. %ailable at # http#::smkn*namlea.blogspot.com 'diakses tanggal )3 !ktober $)*@ pukul $3#$7 ACB( Lain, Sudaryanto., jang Suhadi, Sawitri dan lfi Cbrahim. $))7. Te#ni#Penanganan Hasil Pertanian. &ustaka iratuna, Bandung.