KARYA TULIS ILMIAH PENINGKAT PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Tujuan Karya Tulis Tulis Ilmiah ini dibuat untu m!m!nuhi syarat ujian nasi"nal s!ba#ai tu#as $rat! %ahasa Ind"n!sia D I S U S U N &LEH
Nama
' (ITRI PRI HARYUNI
K!las
' )II * AP +
SMK S,ASTA HARAPAN MEKAR * MEDAN -.+/ Alamat ' 0l1 Mar!lan Raya N"122 K!lurahan R!n#as Pulau K!3amatan M!dan Mar!lan1 M!dan * Sumat!ra Utara
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, hidayah dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul 4PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN 51
Adapun maksud dan tujuan
karya ilmiah ini untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dan Seagai salah satu syarat ujian nasional seagai ujian praktek ahasa Indonesia di SM! "arapan Mekar # $ Medan Tak lupa penulis mengu%apkan terimakasih kepada & '( )uru Bidang study Bahasa Indonesia Iu Nurlina "arahap, selaku guru pemiming yang telah memeri dorongan dan pengarahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini( $( !edua orang tuaku yang ter%inta yang selalu mendoakan , memoti*asi serta menantikan keerhasilanku( +( an terima kasih kepada Temanku di SM! "arapan Mekar $ !hususnya !elas II # AP Serta pihak-pihak yang telah memantu terselesaikannya karya ilmiah ini( Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis sampaikan kepada pema%a dari hasil karya ilmiah ini( !arena itu penulis erharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang erguna agi kita ersama( Serta kritik dan saran sangat diharapkan guna sempurnya karya ilmiah ini( Semoga karya ilmiah yang penulis uat ini dapat memuat kita men%apai kehidupan yang leih aik, menamah .a.asan, dan tentunya erguna agi penulis dan pema%a(
Medan, /eruari $0'1
(ITRI PRI HARYUNI
Karya Tulis Ilmiah ii
DA(TAR ISI
HALAMAN KATA PENGANTAR1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111ii DA(TAR ISI11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111iii %A% I PENDAHULUAN
'(' 2atar Belakang(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((' '($ Perumusan Masalah(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((($ '(+ Tujuan Penelitian (((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((($ '(3 Man4aat Penelitian (((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((($ %A% II PEM%AHASAN
$(' "akekat Mutu Pendidikan ((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((+ $($ /aktor Penyea 5endahnya Mutu Pendidikan di Sekolah(((((((((((((((((3 $(+ Model dan Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah((((((((((((6 $(3 StrategiPeningkatan Mutu Pendidikandi Sekolah (((((((((((((((((((((((((((((((7 $(8 Tantangan Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah(((((((((((((((((((((((((('' %A% III PENUTUP
+('
!esimpulan(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((('+
+($ Saran((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((('+ Da6tar Pustaa111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111+7
Karya Tulis Ilmiah iii
%A% I PENDAHULUAN
+1+1 Latar %!laan# Masalah
Sudah merupakan pendapat umum ah.a kemakmuran suatu angsa erkaitan erat dengan kualitas atau mutu pendidikan angsa yang ersangkutan( Bahakan leih spesi4ik lagi, angsa-angsa yang erhasil men%apai kemakmuran dan kesejahteraan de.asa ini adalah angsa-angsa yang melaksanakan pemangunan erdasarkan strategi pengemangan sumer daya insane( Artinya, melaksanakan pemangunan nasional dengan menekankan pada pemangunan pendidikan guna pengemangan kualitas sumer daya manusia( Pengemangan sumer daya manusia, dari aspek pendidikan erarti mengemangkan pendidikan aik aspek kuantitas maupun kualitas( Aspek kuantitas menekankan pada perluasan sekolah sehingga penduduk memilki akses untuk isa mendapatkan pelayanan pendidikan tanpa memandang latar elakang kehidupan mereka( ari aspek kualitas , pengemangan sumer daya manusia erarti pendidikan dalam hal ini kualitas sekolah harus selalu ditingkatkan dari .aktu ke .aktu( Peningkatan mutu pendidikan melalui standarisasi dan pro4esionalisasi yang sedang dilakukan de.asa ini menuntut pemahaman eragai pihak terhadap peruahan yang terjadi dalam eragai komponen sistem pendidikan(
Peruahan
keijakan pendidikan dari sentralisasi menjadi desentralisasi telah menekankn ah.a pengamilan keijakan erpindah dari pemerintah pusat 9 top
government : ke
pemerintahan daerah 9 district government :, yang erpusat di pemerintahan kota dan !aupaten( engan demikian, ke.enangan-ke.enangan penyelenggaraan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah erada di pundak Pemerintah !ota dan !aupaten, sehingga implementasinya akan di.arnai oleh political will pemerintah daerah, yang dituangkan dalam Peraturan aerah 9Perda:( alam hal ini, tentu saja yang paling menentukan adaah Bupati;
Karya Tulis Ilmiah 1
Pendidikan angsa Indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan anyak kasus-kasus yang terjadi di setiap penjuru negeri( Masalah pendidikan yang ada di Indonesia semakin hari semakin rumit, ertamah anyak dan komplek( Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh angsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, meskipun mungkin telah anyak
upaya dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, misalnya
kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pengadaan uku dan alat pelajaran, pengadaan dan peraikan sarana dan prasarana dan peningkatan mutu manajemen sekolah( Namun demikian, eragai indikator mutu pendidikan elum menunjukkan peningkatan yang erarti( Seagian sekolah, terutama di kota-kota menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang %ukup menggemirakan, tetapi seagian lainnya masih memprihatinkan(
+1- Rumusan Masalah
Berdasarkan latar elakang yang telah diuraikan dapat diperoleh rumusan masalah seagai erikut& '( $( +( 3(
Apa hakekat dari mutu pendidikan= /aktor-4aktor apa yang menjadi penyea rendahnya mutu pendidikan di sekolah= Bagaimanakah Model dan strategi peningkatan mutu pendidikan di sekolah= Apa yang menjadi Tantangan upaya Peningkatan Mutu pendidikan di sekolah=
+181 Tujuan P!n!litian
'( Mendeskripsikan hal-hal yang menjadi penyea rendahnya mutu pendidikan di Indonesia $( Mendeskripsikan solusi yang dapat dierikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia +( Mendeskripsikan %ara untuk memaksimalkan pendidikan di Indonesia
+171 Man6aat P!n!litian
'( Bagi pemerintah, ini merupakan .adah pemerindah untuk leih memperhatikan pendidikan di Indonesia agian timur, dan ini merupakan pekerjaan rumah agi pemerintah Indonesia( Agar terlaksananya pendidikan yang merata di Indonesia( $( Bagi peneliti, ini merupakan penamahan pengetahuan serta .a.asan penulis kepadapema%a tentang keadaan pendidikan di Indonesia agian timur sekarang ini( Sehingga, kita dapat men%ari solusi se%ara ersama agar pendidikan di Indonesia agian timur di masa yang akan datang dapat meningkat, aik dari segi kualitas maupun kuantitas yang dierikan(
%A% II Karya Tulis Ilmiah 2
PEM%AHASAN -1+1 Ha!at Mutu P!ndidian
Se%ara umum, mutu dapat diartikan seagai gamaran dan karakteristik menyeluruh dari arang dan jasa yang menunjukkan kemamapuannya dalam memuasakan keutuhan yang diharapakan atau yang tersirat( alam konteks pendidikan, pengertian mutu men%akup input, proses, dan output pendidikan 9epdiknas, $00':( Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena diutuhkan untuk erlangsungnya proses( Sesuatu yang dimaksud erupa sumer daya dan perangkat lunak serta harapan-harapan seagai pemandu agi erlangsungnya proses( Input sumer daya meliputi sumer daya manusia 9kepala sekolah, guru termasuk guru BP, karya.an dan sis.a: dan sumer daya seleihnya 9peralatan, perlengkapan, uang, ahan dan seagainya:( Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi sekolah, peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas, ren%ana dan program( Input harapanharapan erupa *isi, misi, tujuan dan sasaran-sasaran yang ingin di%apai oleh sekolah( !esiapan input sangat diperlukan agar proses dapat erlangsung dengan aik( >leh karean itu rendahnya mutu input dapat diukur dari tingkt kesiapan input( Makin tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input terseut( Proses pendidikan merupakan eruahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain( Sesuatu yang erpengaruh terhadap erlangsungnya proses terseut diseut input, sedang sesuatu hasil dari proses diseut output( alam pendidikan erskala mikro 9sekolah:, proses yang dimaksud adalah proses pengamilan keputusan, proses pengelolaan kelemagaan, proses pengelolaan program, proses elajar mengajar, dan proses monitoring dan e*aluasi, dengan %atatan ah.a proses elajar mengajar memilki tingkat kepentingan tertinggi diandingkan dengan proses-proses lainnya( Proses dikatakan ermutu tinggi apaila pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input sekolah 9guru, sis.a, kurikulum, uang, peralatan, dan seagainya: dilakukan se%ara harmonis, sehingga mampu men%iptakan situasi pemelajaran yang menyenangan 9enjoyale learning:, mampu mendorong moti*asi dan minat elajar dan enar-enar mampu memerdayakan peserta didik( !ata memerdayakan mengandung arti aha.a peserta didik tidak sekedar menguasai pengetahuan yang idajarkan oleh gurunya, tetapi pengetahuan teseut juga telah menjadi muatan nurani peserta didik, dihayati, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan yang leih penting lagi peserta didik terseut mampu elajar %ara elajar 9mampu mengemangkan dirinya:( >utput pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah( !inerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses;perilaku sekolah( !inerja sekolah dapat
Karya Tulis Ilmiah 3
diukur dari kualitasnya, e4ekti*itasnya, produkti*itasnya, e4esiensinya, ino*asinya, kualitas kehidupan kerjanya dan moral kerjanya( !husus yang erkaitan dengan mutu output sekolah, dapat dijelaskan ah.a output sekolah dikatakan erkualitas atau ermutu tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi sis.a, menunjukkan pen%apaian yang tinggi dalam& 9': prestasi akademik, erupa nilai ulangan umum, nilai ujian akhir, karya ilmiah, loma-loma akademik? dan 9$: prestasi non-akademik, seperti misalnya IMTA@, kejujuran, kesopanan, olahraga, kesenian, keterampilan dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lainnya( Mutu sekolah dipengaruhi oleh anyak tahapan kegiatan yang saling erhuungan 9proses: seperti misalnya peren%anaaan, pelaksanan, dan penga.asan( "asil pendidik dipandang ermutu jika mampu melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus dari suatu jenjang pendidikan tertentu( !eunggulan akademik dinyatakan dengan nilai yang di%apai peserta didik( !eunggulan ekstrakurikuler dinyatakan dengan aneka jenis keterampilan yang diperolah sis.a selama mengikuti program ekstrakurikuler( -1-1 (at"r P!ny!bab R!ndahnya Mutu P!ndidian di s!"lah
Penyea rendahnya mutu pendidikan di Indonesia pada hakekatnya adalah akumulasi dari penyea rendahnya mutu pendidikan di sekolah( Banyak hal yang menyeakan rendahnya mutu pendidikan kita(( Berikut ini akan dipaparkan pula se%ara khusus eerapa masalah yang menyeakan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia( +1 R!ndahnya ualitas sarana 6isi ntuk sarana 4isik misalnya, anyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media elajar rendah, uku perpustakaan tidak lengkap( Sementara laoratorium tidak standar, pemakaian teknologi in4ormasi tidak memadai dan seagainya( Bahkan masih anyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laoratorium dan seagainya( -1 R!ndahnya ualitas #uru
!eadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan( !eanyakan guru elum memiliki pro4esionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya seagaimana diseut dalam pasal + No $0;$00+ yaitu meren%anakan pemelajaran, melaksanakan pemelajaran, menilai hasil pemelajaran, melakukan pemimingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengadian masyarakat( Bukan itu saja, seagian guru di Indonesia ahkan dinyatakan tidak layak mengajar( Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun $00$-$00+ di eragai satuan pendidikan s& untuk S yang layak mengajar hanya $',07C 9negeri: dan $1,3C 9s.asta:, untuk SMP 83,'$C 9negeri: dan 60,C 9s.asta:, untuk SMA
Karya Tulis Ilmiah 4
68,$C 9negeri: dan 63,7+C 9s.asta:, serta untuk SM! yang layak mengajar 88,3C 9negeri: dan 81,$6C 9s.asta:(
5endahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam memuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia( Berdasarkan sur*ei /)II 9/ederasi )uru Independen Indonesia: pada pertengahan tahun $008, idealnya seorang guru menerima gaji ulanan seresar 5p + juta rupiah( Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per ulan seesar 5p ',8 juta( guru antu 5p, 360 riu, dan guru honorer di sekolah s.asta ratarata 5p '0 riu per jam( engan pendapatan seperti itu, terang saja, anyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan( Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memeri les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie reus, pedagang uku;2!S, pedagang pulsa ponsel, dan seagainya 95epulika, '+ Duli, $008:( !esenjangan kesejahteraan guru s.asta dan negeri menjadi masalah lain yang mun%ul( i lingkungan pendidikan s.asta, masalah kesejahteraan masih sulit men%apai tara4 ideal( ieritakan Pikiran 5akyat Danuari $006, seanyak 70 persen dari 30+ PTS di Da.a Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan dosen sesuai dengan amanat )uru dan osen 9Pikiran 5akyat Danuari $006:( 71 Kuran#nya $!m!rataan !s!m$atan $!ndidian
!esempatan memperoleh pendidikan masih teratas pada tingkat Sekolah asar( ata Balitang epartemen Pendidikan Nasional dan irektorat Denderal Binaga epartemen Agama tahun $000 menunjukan Angka Partisipasi Murni 9APM: untuk anak usia S pada tahun ' men%apai 3,3C 9$1,+ juta sis.a:( Pen%apaian APM ini termasuk kategori tinggi( Angka Partisipasi Murni Pendidikan di S2TP masih rendah yaitu 83, 1C 9,3 juta sis.a:( Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat teratas( !egagalan peminaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghamat pengemangan sumer daya manusia se%ara keseluruhan( >leh karena itu diperlukan keijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan terseut(
91 R!ndahnya r!l!:ansi $!ndidian d!n#an !butuhan
"al terseut dapat dilihat dari anyaknya lulusan yang menganggur( ata BAPPENAS 9'6: yang dikumpulkan sejak tahun '0 menunjukan angka pengangguran teruka yang dihadapi oleh lulusan SM seesar $8,37C, iploma;S0
Karya Tulis Ilmiah 5
seesar $7,8C dan PT seesar +6,6C, sedangkan pada periode yang sama pertumuhan kesempatan kerja %ukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan yaitu '+,3C, '3,$'C, dan '8,07C( Menurut data Balitang epdiknas ', setiap tahunnya sekitar + juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri( Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan keutuhan dunia kerja ini diseakan kurikulum yang materinya kurang 4unsional terhadap keterampilan yang diutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja( ;1 Mahalnya biaya $!ndidian
Pendidikan ermutu itu mahal( !alimat ini sering mun%ul untuk menjusti4ikasi mahalnya iaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam angku pendidikan( Mahalnya iaya pendidikan dari Taman !anak-!anak 9T!: hingga Perguruan Tinggi 9PT: memuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain ke%uali tidak ersekolah( >rang miskin tidak oleh sekolah( ntuk masuk T! dan SN saja saat ini diutuhkan iaya 5p 800(000, sampai 5p '(000(000( Bahkan ada yang memungut di atas 5p ' juta( Masuk S2TP;S2TA isa men%apai 5p ' juta sampai 5p 8 juta( Pendidikan erkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis( Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya memayarnya= Pemerintahlah seenarnya yang erke.ajian untuk menjamin setiap .arganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat a.ah untuk mendapatkan pendidikan ermutu( Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin erkilah dari tanggung ja.a( Padahal keteratasan dana tidak dapat dijadikan alasan agi Pemerintah untuk F%u%i tanganG(
-181 M"d!l dan Strat!#i P!nin#atan Mutu P!ndidian di S!"lah +1 T!"ri dan m"d!l $!nin#atan mutu $!ndidian Teori merupakan serangkaian konsep, *ariael dan proposisi yang memiliki
keterkaitan kausalitas sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh yang dapat menjelaskan
suatu
4enomena(
Model
merupakan
terminologi
yang
seringkali
dipergunakan untuk menunjuk teori( a( Teori Total @uality Management 9T@M: Teori ini menjelaskan ah.a mutu sekolah men%akup dan menekankan pada tiga kemampuan, yaitu kemampuan akademik, kemampuan sosial, dan kemampuan moral( Menurut teori ini, mutu sekolah ditentukan oleh tiga *ariael, yakni kultur sekolah, proses elajar mengajar dan realitas sekolah( !ultur sekolah merupakan nilainilai, keiasaan-keiasaan, upa%ara-upa%ara, slogan-slogan, dan eragai perilaku yang telah lama terentuk di sekolah dan diteruskan dari satu angkatan ke angkatan erikutnya aik se%ara sadar maupun tidak( !ultur ini diyajini mempengaruhi perilaku
Karya Tulis Ilmiah 6
komponen sekolah, yaitu guru, kepala sekolah, sta4 administrasi, sis.a, dan juga orang tua sis.a( !ultur yang kondusi4 agi peningkatan mutu akan mendorong perilaku .arga sekolah kea rah peningkatan mutu sekolah, sealiknya kultur sekolah yang tidak kondusi4 akan menghamat upaya menuju peningkatan mutu sekolah( !ultur sekolah dipengaruhi dua *ariael, yakni *ariael pengaruh eksternal dan realitas sekolah itu sendiri( Pengaruh eksternal dapat erupa keijakan pendidikan yang dikeluarkan pemerintah, perkemangan media massa dan lain seagainya( 5ealitas adalah keadaan dan kondisi 4a%tual yang ada di sekolah, aik kondisi 4isik seperti gedung dan 4asilitasnya, maupun non 4isik seperti? huungan antar guru yang tidak harmonis dan peraturan sekolah yang kele.at kaku( 5ealitas sekolah mempengaruhi mutu sekolah( Sekolah yang memilki peraturan yang diterima dan dilaksanakan oleh .arga sekolah akan memiliki dampak ats mutu yang ereda dengan sekolah yang memliki peraturan tetapi tidak diterima .arga sekolah( !ualitas kurikulum dan proses elajar mengajar merupakan *ariael ketiga yang mempengaruhi mutu sekolah( Hariael ini merupakan *ariael yang paling dekat dan paling menentukan mutu lulusan( !ualitas kurikulum dan PBM memilki huungan timal alik dengan realitas sekolah( i samping itu juga dipengaruhi oleh 4a%tor internal sekolah( /aktor internal adalah aspek kelemagaan dari sekolah seperti struktur organisasi, agaimana pemilihan kepala sekolah, pengangkatan guru( /aktor internal ini akan mempengaruhi pandangan dan pengalaman sekolah( Selain itu, pandangan dan pengalaman sekolah juga akan di pengaruhi oleh 4a%tor eksternal( -171 Strat!#i P!nin#atan Mutu P!ndidian di S!"lah
Strategi merupakan penentuan suatu tujuan jangka panjang dari suatu lemag dan akti*itas yang harus dilakukan guna me.ujudkan tujuan terseut, disertai alokasi sumer yang ada sehingga tujuan dapat di.ujudkan se%ara e4ekti4 dan e4esien( Penentuan tujuan dan akti*itas yang dilakukan ermula dari kondisi saat ini yang ada dan kondisi yang akan di%apai masa depan seagai tujuan( Terdapat tiga peren%anaan strategis yang erkaitan dengan peningkatan mutu sekolah, yaitu strategi yang menekankan pada hasil 9 the output oriented strategy :, strategi yang menekankan pada proses 9the process oriented strategy :, dan strategi komprehensi4 9 the comprehensive strategy :(
Strategi yang menekankan pada hasil ersi4at top do.n, di mana hasil yang akan di%apai aik kuantitas maupun kualitas telah ditentukan dari atas, ias dari pemeritah pusat, pemerintah daerah propinsi, ataupun pemerintah daerah kaupaten;kota( !asus di Indonesia saat ini, hasil yang herus di%apai telah dirumuskan dalam Standar !opetensi 2ulusan dan Standar !ompetensi asar( untuk men%apai standar yang telah ditetapkan pemerintah juga akan menetapkan eragai standar yang lain , seperti standar proses, standar pengelolaan, standar 4asilitas, dan standar tenaga pendidik(
Karya Tulis Ilmiah 7
Strategi yang menekankan pada hasil ini akan sangat e4ekti4 karena sasarannya jelas dan umum, sehingga apaila diikuti dengan pedoman, pengendalian dan pengorganisasian yang aik serta keijakan yang memerikan dorongan sekaligus an%aman agi yang menyimpang, strategi ini akan akan sangat e4esien( Namun, dialik keaikan terseut strategi ini juaga mengandung sisi kelemahan yakni akan terjadi kesenjangan yang semakin esar antara sekolah yang maju dan sekolah yang terelakang( Sekolah yang sudah siap untuk men%apai hasil yang ditentukan akan dengan mudah men%apainya, sealiknya sekolah yang tidak siap sulit untuk men%apai hasil yang ditentukan dan akan mun%ul upaya-upaya yang tidak sehat atau mun%ul keputus-asaan( ntuk Strategi yang menekankan pada prosesi mun%ul, tumuh erkemang dan digerakkan mulai dari a.ah, yakni sekolah sendiri( Pelaksanaan strategi ini sangat ditentukan oleh inisiati4 dan kemampuan dari sekolah( !arena sekolah memilki peran yang sangat menentukan dan sekaligus pengamil inisiati4, maka akan mun%ul semangat dan kekuatan dari sekolah sesuai kondisi dari masing-masing sekolah( )erakan untuk memperkuat diri dengan ekerjasama diantara sekolah akan lahir yang akan diikuti dengan mun%ulnya eragai ino*asi dan kreasi dari a.ah( Namun, strategi ini memiliki kelemahan yaitu arah dan kualitas sekolah tidak seragam, sehingga sulit untuk melihat dan meningkatkan kualitas se%ara nasional( 2ayaknya, kalau ada dua pendapat yang ertolak elakang akan mun%ul pendapat ke tiga yang merupakan perpaduan diantaranya( emikian pula dalam kaitan dengan strategi, mun%ul strategi peningkatan mutu sekolah yang ketiga yang merupakan kominasi dari dua strategi yang sudah ada( Strategi ini diseit strategi yang komprehensi4 9 the comprehensive strategy :( Strategi ini menggariskan ah.a hasil yang akan di%apai sekolah ditentukan se%ara nasional, yang di.ujudkan dalam dalam standar nasional( ntuk men%apainya maka eragai standar yang erkaitan dengan hasil juga ditentukan seagai jaminan hasil akan di%apai( Maka lahir lah pula standar proses, standar pengelolaansekolah, standar guru, kepala sekolah dan penga.as, standar keuangan, standar isi kurikulum, serta standar sarana prasarana( i alik standar yang telah ditentukan dari atas terseut, sekolah memiliki kekuasaan dan otoritas yang esar untuk mengelola sekolah dalam rangka men%apai standar hasil di atas( Berdasarkan strategi ini diperkiarakan akan mun%ul eragai ino*asi kegiatan dari sekolah( Bahkan, tidak mustahi akan mun%ul kenekaragaman dalam pengelolaan sekolah( engan demikian kondisi dan keutuhan lokal terakomodasi dengan strategi komprehensi4( Tujuannya ersi4at nasional tetapi %ara men%apainya sesuai dengan kondisi lokal( Strategi peningktan mutu sekolah yang ada di Indonesia %enderung pada strategi yang ketiga ini, seagimana dapat ditunjukkan dengan adanya eragai standar
Karya Tulis Ilmiah 8
nasional yang menjadi a%uan sekolah, namun sekolah dieri keeasan dalam entuk keijakan manajemen erasis sekolah dan kurikulum erasis kompetensi dengan ke.enangan sekolah mengemangkan !urikulum Tingkat Satuan Pendidikan 9!TSP:( Setiap strategi mengandung kegiatan yang harus dilaksanakan untuk me.ujudkan tujuan yang telah ditentukan( !egiatan ini pada intinya adalah menggerakkan semua komponen sekolah yang ermuara pada peningkatan kualitas lulusan( Strategi untuk meningkatkan mutu men%akup memangun kapasitas le*el irokrat, sekolah dan kelas( +1 M!mban#un a$asitas l!:!l bir"rat
Memangun kapasitas
9 capacity building : adalah sesuatu yang erkaitan
dengan pen%iptaan kesempatan agi siapa saja untuk mengamil man4aat dari ekerjasama dalam suatu sistem kerja yang aru 9"arris 2amert, $00+:( !onsep ini menekankan pada kerja sama seagai prinsip dalam organisasi untuk men%apai tujuan ersama yang telah ditetapkan( Capacity building yang diperlukan men%akup tiga hal? a: pengemangn nilai-nilai atau udaya kerja yang menjadi ji.a pelaksanaan kegiatan, : in4rastruktur yang mejnadi landasan untuk melaksanakan kerja, dan %: pengemangn tenaga pendidik, khususnya guru, seagai inti pelaksana kegiatan yang harus dilaksanakan( Memangun kapasitas le*el irokrat erarti mengemangkan suasana kerja di kalangan sta4 dan pega.ai kantor pendidikan di segala jenjang, yang menenkankan pada pen%iptaan kondisi kerja yang didasarkan pada saling per%aya memper%ayai untuk dapat melayani sekolah seaik mungkin, agar sekolah dapat mengelola proses elajar mengajar 9PBM: dan meningkatkan mutunya masing-masing sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada( Hariale yang diperluakan dalam pengemangan kapasitas irokrat kantoran antara lain *isi, skills, in%enti*e, sumer daya, dan program( i idang in4rastruktur, pemangunan kapasitas pada le*el irokrat kantoran, keeradaan operation room mutlak diperlukan( Pada operation room aling tidak memiliki peta sekolah dan kualitasnya, peta guru, jumlah, penyearan, kesesuaian, dan kuali4ikasi pendidikannya dan data yang senantiasa dimutakhirkan dari tahun ke tahun( isamping itu diperlukan juga suatu system, mekanisme dan dan prosedur pelatihan, pemilihan , pengangkatan dan pemerhentian kepala sekolah dan penga.as( Berdasarkan data dan 4akta yang ada pada operation room ias dikemangkan eragai s%enario peningkatan mutu sekolah, mutu kepala sekolah, mutu guru, di suatu daerah atau .ilayah( i samping itu, dalam pemangunan kapasitas sekolah pada le*el irokrat kantoran perlu dikaji dan ditentukan s%enario agaimana pemerdayaan guru, pengemangan dan
peningkatan
kemampuan guru se%ara
erkesinamungan
dilaksanakan( alam peningkatan mutu guru harus ditekankan pada pemerdayaan dan pendinamisian !!), M)MP, dan M!!S( inamisasi ini ditujukan utuk dua hal, yaitu? a0 meningkatkan interaksi akademik antara guru dan kepala sekolah, : untuk
Karya Tulis Ilmiah 9
mengemangkan kemampuan di kalangan guru melalui re4leksi se%ara sistematis atas apa yang dilakukan dalam proses elajar mengajar(
-1 M!mban#un a$asitas l!:!l s!"lah
Memangun kapasitas erarti memangun kerjasama, memangun trust, dan memangun
kelompok atau masyarakat sehingga memiliki persepsi yang sama
kemana akan menuju dan dapat ekerjasama untuk me.ujudkan tujuan itu( Memangun kapasitas diarahkan pada sekolah segai suatu system dan jug ale*el kelas seagai inti dari sekolah( Se%ara teoritis dalam memangun kapasaitas sekolah ada eerapa konsep yang diidenti4ikasi oleh "opkins Da%kson 9$00$:, yaitu? pertama, dalam memangun kapasitas sekolah indi*idu memegag peranan penting( Indi*idu dalam hal ini ias kepala sekolah, guru ataupun sis.a( !edua, huungan dan kaitan kerja diantara indi*idu-indi*idu yang dirangkum dalam suatu aturan sehingga mereka dapat ekerja seagai suatu tim yang solid( !etiga , terdapat suatu system dan meanisme yang mendorong dan mem4asilitasi terjadinya kesatuan kerja dan jaringan kerja internl yang akan meningkatkan kemampuan indi*idu dan kauitas kerjasama( !eempat, keeradaan pemimpin yang mampu mengemangkan nilai-nilai, kultur, trust, keutuhan so%ial, dan keersamaan yang tulus( Dadi memangun kapaistas men%akup memangun diri idi*idu, kelompok dan organisasi di satu sisi dan memangun kepemimpinan
di
sisi
lain(
Memangun
kapasitas
le*el
sekolah
men%akup?
mengemangkan *isi dan misi, mengemangkan kepemimpinan dan manajemen sekolah, mengemangkan kultur sekolah, mengemangkan a learning s%hool, dan meliatkan orang tua, alumni dna masyarakat serta memahami tantangan yang dihadapi kepala sekolah( 81 M!mban#un a$asitas l!:!l !las
Inti dari mutu pendidikan terletak pada apa yang terjadi diruang kelas( Meningkatkan mutu sekolah pada intinya erujung pada peningkatan mutu elajar mengajar di ruang kelas( >leh karenanya, memangun kapasitas sekolah harus memangun kapasitas kelas( !apasitas kelas merupakan proses yang memungkinkan interaksi akademik antara guru dan sis.a, dan antara komponen di sekolah yang erlangsung se%ara positi4( Interaksi anatar guru dan sis.a merupakan inti dari kegiatan di sekolah( Interaksi m emiliki dua ma%am si4at, yakni& si4at positi4 dan negati4( Interaksi yang positi4 akan melahirkan energy yang positi4 yang akan mendukung peningkatan mutu( Sealiknya interaksi egati*e akan menghasilkan dampak negati4 agi upaya penigkatan mutu( engan demikian, kepala sekolah harus melakukan rekayasa agar di kelas mun%ul interaksi guru dan sis.a yang ersi4at positi4(
Karya Tulis Ilmiah 10
Beerapa hal ih.al yang erkaitan erata dengan pemangunan kapaistas le*el kelas antara lain? a: memahami hakekat proses elajar mengajar, : memahami karakteristik
kerja
guru,
%: mengemangkan
kepemimpinan pemelajaran,
d:
meningkatkan kemampuan mengelola kelas, e: tantangan guru(
-191 Tantan#an P!nin#atan Mutu P!ndidian di S!"lah i a.ah ini akan diuraikan eerapa tantangan peningkatan kualitas pendidikan
di sekolah se%ara umum, yaitu& '( E4ekti4itas pendidikan di Indonesia yang masih rendah E4ekti4itas pendidikan di Indonesia sangat rendah( Setelah praktisi pendidikan melakukan penelitian dan sur*ey ke lapangan, salah satu penyeanya adalah tidak adanya tujuan pendidikan yang jelas seelm kegiatan pemelajaran dilaksanakan( "al ini menyeakan peserta didik dan pendidik tidak tahu JgoalK apa yang akan dihasilkan sehingga tidak mempunyai gamaran yang jelas dalam proses pendidikan( $( E4isiensi pengajaran di sekolah yang masih ermasalah E4isien adalah agaimana menghasilkan e4ekti4itas dari suatu tujuan dengan proses yang leih FmurahG( alam proses pendidikan akan jauh leih aik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh hasil yang aik tanpa melupakan proses yang aik pula( "al-hal itu jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia( !ita kurang mempertimangkan prosesnya, hanya agaimana dapat meraih standar hasil yang telah disepakati( Beerapa masalah e4isiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya iaya pendidikan, .aktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pengajar, sistem pendidikan dan anyak hal lain yang menyeakan kurang e4isiennya proses pendidikan di Indonesia( Yang juga erpengaruh dalam peningkatan sumer daya manusia Indonesia yang leih aik( !onsep e4isiensi selalu dikaitkan dengan e4ekti*itas( E4ekti*itas merupakan agian dari konsep e4isiensi karena tingkat e4ekti*itas erkaitan erat dengan pen%apaian tujuan relati*e terhadap harganya( Apaila dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka suatu program pendidikan yang e4isien %enderung ditandai dengan pola penyearan dan pendayagunaan sumer-sumer pendidikan yang sudah ditata se%ara e4isien( Program pendidikan yang e4isien adalah program yang mampu men%iptakan keseimangan antara penyediaan dan keutuhan akan sumer-sumer pendidikan sehingga upaya pen%apaian tujuan tidak mengalami hamatan( +( Standardisasi pendidikan di Indonesia Seperti yang kita lihat sekarang ini, standar dan kompetensi dalam pendidikan 4ormal maupun in4ormal terlihat hanya keranjingan terhadap standar dan kompetensi( !ualitas pendidikan diukur oleh standar dan kompetensi di dalam eragai *ersi, demikian
pula
sehingga
dientuk
adan-adan
Karya Tulis Ilmiah 11
aru
untuk
melaksanakan
standardisasi dan kompetensi terseut seperti Badan Standardisasi Nasional Pendidikan 9BSNP:( Peserta didik terkadang hanya memikirkan agaimana agar men%apai standar pendidikan saja, ukan agaimana agar pendidikan yang diamil e4ekti4 dan dapat digunakan( Tidak perduli agaimana %ara agar memperoleh hasil atau leih spesi4iknya nilai yang diperoleh, yang terpenting adalah memenuhi nilai di atas standar saja( "al seperti di atas sangat disayangkan karena erarti pendidikan seperti kehilangan makna saja karena terlalu menuntun standar kompetensi( "al itu jelas salah satu penyea rendahnya mutu pendidikan di Indonesia( 3( Peruahan Sikap dan perilaku irokrasi pendidikan dari sikap seagai irokrat menjadi sikap dan perilaku seagai pelayan pendidikan yang masih sulit dilaksanakan( 8( Alokasi anggaran yang langsung erkaitan dengan proses elajar mengajar masih teratas 6( Tidak meratanya tenaga guru di sekolah-sekoalh akiat distriusi tenaga guru di Indonesia yang timpang 7( Penerapan pola manajemen erasis sekolah ertentnagan keijakan pendidikan gratis yang disalahgunakan oleh kepentingan politik tetrtentu di daereh, sehingga masyarakat salah memahami prinsip keijakan pendidikan gratis itu sendiri( 1( Adanya kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan(
%A% III PENUTUP 81+1 K!sim$ulan '( Masalah pendidikan yang ada di Indonesia semakin hari semakin rumit, ertamah
anyak dan komplek( Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh angsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan( Beragai indikator mutu pendidikan elum menunjukkan peningkatan yang erarti( Seagian sekolah, terutama di kota-kota menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang %ukup menggemirakan, tetapi seagian lainnya masih memprihatinkan( $( 5endahnya mutu pendidikan di sekolah deseakan oleh eragai 4a%tor antara lain& a( 5endahnya sarana 4isik sekolah
Karya Tulis Ilmiah 12
+(
( 5endahnya kualitas guru %( 5endahnya kesejahteraan guru d( !urangnya kesempatan pemerataan pendidikan e( 5edahnya rele*ansi pendidikan dengan keutuhan 4( Mahalnya iaya pendidikan ntuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dapat ditempuh eragai model
manajemn dan strategi peningkatan mutu antara lain& a( Teori Total @uality Management ( Teori >rganiLing Business /or E%elen%y %( Model Peningkatan Mutu /aktor Empat d( Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Manajemen Berasis Sekolah 3( Strategi peningkatan mutu pendidikan di sekolah dapat dilakukan dengan %ara& yaitu strategi yang menekankan pada hasil 9 the output oriented strategy :, strategi yang menekankan pada proses 9 the process oriented strategy : , dan strategi komprehensi4 9 the comprehensive strategy :( 81-1 Saran '( isarankan kepada pihak pemerintah seagai pemuat keijakan agar dapat menguah pola 4ikir mereka dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, khusunya dalam hal komitmen untuk peningkatan mutu pendidikan itu sendiri( $( isarankan juga dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah, agar mutu guru yang paling diutamakan( Sehuungan dengan hal ini maka disarankan kepada pemerintah agar senantiasa memerikan 4asilits untuk peningkatan mutu guru yang sudah ada dan melakukan seleksi ketat terhadap pengangkatan guru aru( +( isarankan kepada kepala sekolah seagai pemegang kun%i manajemen di sekolah agar senantiasa menekankan pentingnya penigkatan mutu pendidikan dalam proses peren%anaan pengemangan sekolah( DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah; Buku 1. Koonsep Dasar. Jakarta: Depdiknas. Mu!asa" #. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, strategi, dan implementasi. Bandun$: %e&a'a %osdakar!a. Mu!asa" #. 2012. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolahi. Jakarta: Bu&i (ksara. )anan$" *. 2000. Manajemen Berbasis Sekolah; +e&,erda!aan sekoa- daa& ran$ka +enin$katan Mutu dan Ke&andirian ekoa-. Bandun$: / (ndira. %iai" Murni" . 2010. Education Management: Analisis Teori dan Praktik . Jakarta: %a'aai +ers udaran" Dani&. 2008. isi Baru Manajemen Sekolah dari !nit Birokrasi ke "embaga Akademik . Jakarta: Bu&i (ksara. !aiuddin" M" dkk. 2008. Manajemen Berbasis Sekolah# Jakarta: Depdiknas. !aodi-" )" dkk. 2007. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah $Konsep, Prinsip dan %nstrumen. Bandun$: %eika (dita&a. a&roni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah, eori" trate$i dan +rosedur. Jakarta: +(+ Mu-a&&adi!a-.
Karya Tulis Ilmiah 13
Karya Tulis Ilmiah 14