BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG BELAKANG MASALAH MASALAH
Pada masa sekarang ini penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B mudah kita ‘temui’ pada masyrakat masyrakat luas. Sedikitnya Sedikitnya 19.37% dari penyakit ini mengalami kematian. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat terhadap ke-4 penyakit ini yang diantaranya mempunyai faktor penyebab seperti kurangnya sosialisasi terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B, gaya hidup masyarakat yang yang kurang kurang sehat sehat serta serta keengga keengganan nan masyar masyaraka akatt untuk untuk bertan bertanya ya dan mencar mencarii informasi pada tempat-tempat pelayanan kesehatan. Penyak Penyakit it difter difteri, i, tetanu tetanus, s, pertus pertusis is dan penyak penyakit it hepatit hepatitis is B merupa merupakan kan penyakit berbahaya yang sukar untuk disembuhkan karena umumnya penyakit penyakit ini merusak organ-organ pada tubuh manusia. Penyakit Penyakit difteri difteri misalnya, misalnya, penyakit penyakit ini menyebabkan menyebabkan kesulitan kesulitan bernapas, bernapas, menyerang jantung dan saraf, menyebabkan kerusakan pada seluruh organ tubuh, juga juga bisa bisa menyeb menyebabka abkan n kemati kematian. an. Penyak Penyakit it tetanus tetanus yang yang kerja kerja penyaki penyakitny tnyaa menyerang pada bagian saraf menyebabkan pembususkkan organ, kejang otot dan kesu kesuli lita tan n pada pada saat saat mene menela lan. n. Peny Penyaki akitt pert pertus usis is dapat dapat mengi menginf nfek eksi si salu salura ran n perna pernapas pasan, an, muntah muntah-mu -munta ntah h hingga hingga napas napas menjad menjadii melengk melengking ing karena karena batuk batuk panja panjang. ng. Hepatit Hepatitis is B menyeb menyebabka abkan n kerusa kerusakan, kan,per peregan egangan, gan,pen penger gerasa asan n serta serta kanker pada hati yang dapat berakibat pada kematian seseorang. Dengan Dengan latar latar belakan belakang g masala masalah h yang yang telah telah dikemu dikemukak kakan, an, penuli penuliss akan akan memapa memaparka rkan n mengena mengenaii ke-4 penyak penyakit it ini juga juga mengena mengenaii bahaya bahaya serta serta solusi solusi
1
pencegahan melalui vaksin agar kita tidak terjangkit salah satu atau 4 penyakit yang berbahaya ini dalam karya tulis ilmiah ini yang diberi judul “Mencegah 4 Penyakit Dalam 1 Vaksin”. 1.2 RUMUSAN MASALAH
Dengan Dengan meliha melihatt latar latar belakan belakang g masala masalah h yang yang telah telah dikemu dikemukak kakan, an, maka maka beberapa beberapa hal yang dapat penulis dan yang selanjutnya selanjutnya akan dibahas dibahas dalam karya tulis ilimiah ini adalah : 1. Akibat dari penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B. 2. Cara mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B dengan vaksin DTP- HB. 1.3 TUJUAN PENULISAN
Penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam memenuhi wawasan dan ilmu pengetahuan. Secara terperinci tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah : 1. Memberitahukan informasi dan bahaya penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitisB. 2. Solusi Solusi untuk untuk mencega mencegah h penyaki penyakitt difter difteri, i, tetanus tetanus,, pertus pertusis is dan hepati hepatitis tis B dengan cara memberikan vaksin DTP-HB. 1.4 METODE PENULISAN
1. Studi Pustaka Metode Metode ini, ini, penulis penulis mencar mencarii inform informasi asi dibuku dibuku,, brosur brosur dari dari intern internet et yang yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah atau teknik penulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan DTP-HB sebagai tambahan informasi. 2. Teknik Wawancara Tujuan dari teknik wawancara ini adalah agar diperoleh gambaran yang lebih
2
lengkap lengkap mengen mengenai ai masala masalah h vaksin vaksin dan serum serum yangme yangmelip liputi uti DTP-HB DTP-HB sebaga sebagaii tambahan informasi. 3. Pengamatan langsung Pada Pada tekn teknik ik ini, ini, penul penulis is terj terjun un langs langsung ung ke lapa lapang ngan an yait yaitu u denga dengan n mengu mengunj njung ungii PT. PT. Biof Biofar arma ma (per (perse sero ro)) guna guna menca mencari ri info inform rmas asii meng mengen enai ai kegunaan, cara kerja dan cara pemakaian vaksin DTP-HB. 1.5 HIPOTESIS
Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan berankangkat dari keyakina penulis setelah cukup melakukan pengenalan masalah. Adapun keyakinan atau hipoteis terseb tersebut ut adalah adalah ‘penya ‘penyakit kit difter difteri, i, tetanu tetanus, s, pertus pertusis is dan hepati hepatitis tis B ini dapat dapat dicegah dengan vaksin DTP-HB dan pola hidup sehat sejak dalam kandungan sampai dengan usia lanjut.”
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DIFTERI
Difteri merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya yang banyak dialami oleh anak-anak. Penyakit ini mudah menular dan menyerang terutama daerah saluran pernafasan bagian atas. pen penya yaki kitt akib akibat at terj terjan angk gkit it bakte bakteri ri yang yang bersu bersumb mber er dari dari Cory Coryne neba bact cter eriu ium m diphtheriae (C. diphtheriae). Penyakit ini menyerang bagian atas mukosa saluran pernapasan pernapasan dan kulit yang terluka. Tanda-tanda Tanda-tanda yang dapat dirasakan dirasakan ialah sakit tekak tekak dan demam demam secara secara tiba-t tiba-tiba iba disert disertai ai tumbuh tumbuhnya nya membra membran n kelabu kelabu yang yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernapasan. Pembawa Pembawa kuman ini adalah manusia sendiri dan amat sensitif sensitif pada faktor-faktor faktor-faktor alam sekitar seperti kekeringan, kepanasan dan sinar matahari. Difteri disebarkan dari kulit, saluran pernapasan dan sentuhan dengan penderita difteri itu sendiri. Tingkat kematian akibat difteri paling tinggi di kalangan bayi dan orang tua dan kematian biasanya terjadi dalam masa tiga hingga empat hari. Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteri, yang melemahkan toksin dan antibiotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghen menghentik tikan an pengelu pengeluara aran n toksin toksin.. Umumny Umumnyaa difter difterii dapat dapat dicegah dicegah melalu melaluii vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun. 2.1.1 Penemu Difteri Adalah Adalah Emil Emil Von Behrin Behring g (1854(1854-1817 1817)) seoran seorang g Dokter Dokter berkeb berkebangs angsaan aan Jerm Jerman an pera peraih ih nobel nobel kese kesehat hatan an dan dan kedok kedokte tera ran n pada pada tahun tahun 1901 1901 yang yang menemukan penyakit difteri yang banyak menelan korban jiwa di Jerman,
4
terutama anak-anak. Emil Emil Von Von Behr Behrin ing g bela belaja jarr ilmu ilmu kedok kedokte tera ran n di Royal Royal Medi Medica call-Su Surg rgic ical al Friedrich-Wilhelm – Institute pada tahun 1874 dan lulus pada tahun 1978. Selain menemukan penyakit difteri Emil pun menemukan serum yang bisa menguatkan tubuh dari penyakit diferi. Saat itu Emil menjadi asisten Robert Koch di Universitas Berlin pada tahun 1888. Emil mencoba berbagai senyawa golongan antiseptik seperti iodoform, merkuri dan asetilen untuk membunuh baketeri penyebab difteri. Emil berhasil menemukan serum difteri dengan membuat kultur bakteri difteri dengan iodine triklorida. Kultur ini kemudian di suntikan ke babi guinea. Hasilnya, babi guinea tersebut menjadi kebal terhadap difteri. Serum darah dari babi guinea tersebut disuntikan kembali kepada ke babi guinea yang kedua dan hasilnya bagi guinea kedua itu pun kebal terhadap difteri. Atas penemuaanny penemuaannyaa ini Emil kemudian kemudian dikenal sebagai pelopor/penemu pelopor/penemu terapi terapi serum. serum. (klipingut (klipingut.wordpr .wordpress.co ess.com). m). 2.1.2 Penyebab Difteri Penyak Penyakit it difter difterii adalah adalah infeks infeksii salura saluran n pernas pernasfas fasan an yang yang diseba disebabkan bkan oleh oleh kuman Corynebacterium Diphteriae, suatu bakteri yang tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Gejala difteri yaitu adanya bentukan pseudomembran yang yang meru merupa paka kan n hasi hasill kerj kerjaa dari dari kuma kuman n ini. ini. Pseu Pseudom domem embr bran an send sendir irii merupakan lapisan tipis berwarna putih keabu-abuan yang timbul terutama di daerah mukosa hidung, mulut sampai tenggorokan. Disamping menghasilkan pseudomembran, kuman ini juga menghasilkan sebuah racun yang disebut eksotoxin yang sangat berbahaya karena menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan syaraf. (www.blogdokter.com) 2.1.3 Cara Penularan Penyakit Penyakit difteri difteri disebabkan disebabkan disebarkan disebarkan orang melalui pernafasan, pernafasan, terutama terutama drople droplett tenggo tenggorok rokan an yang yang diseba disebabkan bkan batuk batuk dan bersin bersin.. Difter Difterii pun bisa bisa tersebar melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman kepada
5
orang lain yang sehat. Selain itu penyakit ini juga bisa ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi. 2.1.4 Bahaya Difteri Penyakit difteri merupakan salah satu penyakit yang berbahaya. Penyakit ini menyerang seluruh lapisan usia tapi paling sering menerang anak-anak yang belum di imunisasi. Pada tahun 2000, diseluruh Negara dilaporkan ada 30.000 kasus dan 3000 diantaranya meninggal karena penyakit ini. (www.who.int (www.who.int)) 2.1.5 Pencegahan & Pengobatan Di negara berkembang difteri acap menjadi penyebab kematian pada anakanak. Untungnya dekade terakhir telah dikembangkan vaksin difteri (DPT) yang yang menj menjad adii imun imunis isas asii waji wajib b pada pada anak anak.. Saya Sayang ngny nyaa kekeb kekebal alan an hany hanyaa diip diiper erol oleh eh sela selama ma 10 tahun tahun sete setela lah h imuni imunisa sasi si,, sehi sehingg nggaa oran orang g dewas dewasaa sebaiknya menjalani vaksinasi booster (DT) setiap 10 tahun sekali. Penderita difteri sebaiknya dirawat di rumah sakit, di unit perawatan intensif. Ia akan akan dibe diberi ri sunt suntik ikan an anti antito toks ksin in dan menda mendapa patk tkan an pema pemant ntau auan an ketat ketat terhadap sistem pernafasan dan jantung. Untuk melenyapkan bakteri diberikan antibiotik. Pemulihan difteri yang berat akan berlangsung perlahan. Biasanya anak tidak boleh terlalu banyak bergerak, karena kelelahan bisa melukai jantung yang meradang. 2.2 TETANUS
Tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu Tetanos dari kata Titan yang berarti menegang. Penyakit ini adaah penyakit infeksi dimana spasme otot tonik dan hiperrefeksia menyebabkan trismus (lockjaw/kejang mulut), spasme otot umum, mele meleng ngku kungn ngnya ya
pungg punggung ung (opi (opist stot otun unus us), ), kejan kejang g
dan dan
para parali liss
perna pernafa fasa san. n.
(Wikipedia.co.id)
6
2.2.1 Penemu Tetanus Sejara Sejarah h ditemu ditemukan kannya nya penyak penyakit it Tetanus Tetanus sangat sangatlah lah panjang panjang dan berbaga berbagaii literatur tidak menyebutkan secara khusus siapa yang menemukan tetanus ini. Para ilmuwan telah mengetahui virus ini sejak tahun 1889 oleh Kitasato, Nocard dan akhirnya Descombey namun tidak menyebabkan ditemukannya penyakit tetanus yang kita kenal selama ini. (Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases:2000) 2.2.2 Penyebab Tetanus Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang berasal ditanah, kotor kotoran an hewan hewan,, debu debu dan seba sebaga gain inya ya.. Bakt Bakter erii Clos Clostr trid idiu ium m Teta Tetani ni ini ini menghas menghasilk ilkan an laruta larutan n exotox exotoxin in kuat kuat yang yang berper berperan an terhad terhadap ap muncul munculnya nya manifestasi pada tetanus. Tetanus atau lockjaw merupakan suatu toxemia akut yang ditandai dengan adanya spasme tonik dari otot volunteer dan memiliki angka kematian yang tinggi. (Krugman’s Infections Diseases of Children: 2003) Untuk hidupnya kuman Clostridium Tetani tidak memerlukan oksigen dan akan mati apabila diudara bebas. Kuman tetanus dapat membentuk spora yang tetap hidup apabila direbus, tetapi mudah mati jika dipanaskan atau terkena bahan pencuci hama. 2.2.3 Cara Penularan Didalam buku Krugman’s Infections Diseases of Children disebutkan bahwa seseorang terinfeksi C.Tetani biasanya bermula pada suatu luka pada kulit, dimana dapat tidak disadari atau dianggap, namun infeksi dapat terjadi pada luka bakar, infeksi persalinan, dan infeksi tali pusar. Pend Pender erit itaa teta tetanu nuss teta tetap p sada sadarr wala walaup upun un saki sakitt bera beratt mesk meskip ipun un racu racun n tetanospanin yang dihasilkan oleh Clostridium Tetani penyebab kelumpuhan otot selutuh tubuh yang bersifat kaku. Infeksi bakteri ini terjadi diluka yang dalam, kotor dan tak tersentuh oleh udara.
7
2.2.4 Bahaya Tetanus The Word Word Health Health Organi Organizat zation ion memper memperkir kirakan akan bahwa bahwa pada pada tahun tahun 1999 terdapat setidaknya 377.000 kematian akibat tetanus dan kebanyakan terjadi pada masa acteria (Neonatal tetanus [NT]). NT merupakan salah satu dari pemunuh pemunuh bayi bayi paling paling utama utama diduni didunia. a. Lebih Lebih dari dari seteng setengah ah kemati kematian an bayi bayi diakibatkan oleh NT di Asia Selatan. Pada tahun 2002 penyakit penyakit tetanus membunuh tidak kurang dari 180.000 jiwa bayi yang ada didunia. Grafik diatas adalah grafik angka dari orang yang terkena terkena penyaki penyakitt tetanu tetanuss dari dari tahun tahun 1980-20 1980-2007. 07. Setiap Setiap tahun tahun orang orang yang yang terkena penyakit tetanus meningkat dari tahun sebelumnya. 2.2.5 Pengobatan
Untu Untuk k
menet menetra rali lisi sirr
racu racun, n,
diber diberik ikan an
immu immunog noglo lobu buli lin n
teta tetanus nus..
Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut. Obat Obat
lain lainny nyaa
bisa bisa
dibe diberi rika kan n
untu untuk k
mene menena nang ngka kan n
pend pender erit ita, a,
mengend mengendali alikan kan kejang kejang dan mengend mengendurk urkan an otot-o otot-otot tot.. Pender Penderita ita biasan biasanya ya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeks infeksii menenga menengah h sampai sampai berat, berat, mungki mungkin n perlu perlu dipasa dipasang ng ventil ventilato atorr untuk untuk membantu pernafasan. Makana Makanan n diberi diberikan kan melalu melaluii infus infus atau atau selang selang nasogas nasogastri trik. k. Untuk Untuk memb membua uang ng
koto kotora ran, n, dipa dipasa sang ng kate katete ter. r. Pend Pender erit itaa
seba sebaik ikny nyaa
berb berbar arin ing g
ber berga gant ntia ian n miri miring ng ke kiri kiri atau atau ke kana kanan n dan dipak dipaksa sa untuk untuk batu batuk k guna guna mencegah terjadinya pneumonia. Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat lainnya bisa diberikan untuk untuk mengend mengendali alikan kan tekana tekanan n darah darah dan denyut denyut jantun jantung. g. Setela Setelah h sembuh, sembuh,
8
harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya. 2.3 PERTUSIS
Pertusis Pertusis adalah penyakit penyakit infeksi infeksi bakterial bakterial yang menyerang menyerang sistem sistem pernafasan pernafasan sehingga menyebabkan serangan batuk yang parah. Pertusis disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari kerena lama sakitnya dapat mencapai 3 bulan lebih (100 hari). 2.3.1 Penemu Pertusis Penyakit pertusis adalah salah satu penyakit yang tidak disebutkan penemunya oleh oleh berbaga berbagaii litera literatur tur.. Hal ini terjad terjadii karena karena perkem perkembang bangan an ilmu ilmu dalam dalam bidang kimia, kedokteran sangat pesat sekali. Hampir setiap hari pertanyaan pertanyaan terjawab oleh berbagai ilmuwan diberbagai Negara. Yang paling paling dikena dikenall dari dari penyak penyakit it pertus pertusis is adalah adalah Jules Jules Burdet Burdet seoran seorang g fisikawan, bakteriawan dan peneliti kekebalan tubuh asalm Belgia penemu dari bakteri yang menyebabkan pertusis ini. Namun Burdet tidak mengetahui bakteri bordetella dapat mengakibatkan pertusis. Yang burdet temukan adalah bakete baketeri ri yang yang berben berbentuk tuk gram gram negati negatiff beruku berukuran ran kecil. kecil. (Encyc (Encyclop lopedi ediaa of Britannica) 2.3.2 Penyebab Pertusis Pertusis disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis yang bersarang disaluran pernafasan dan sangat mudah tertular. (www.warmasif.co.id (www.warmasif.co.id)) Bord Bordet etel ella la Pert Pertus usis is hidup hidup di mulu mulut, t, hidu hidung ng dan dan teng tenggor goroka okan n sehi sehing ngga ga mengakibatkan batuk yang berkanjangan sekitar 3 bulan atau lebih. 2.3.3 Cara Penularan Pertusis ditularkan kepada orang lain melalui tetesan dari batuk atau bersin. Tanpa perawatan, penderita penderita pertusis pertusis dapat menularkanny menularkannyaa kepada orang lain sampai tiga minggu setelah batuk mulai terjadi.
9
Waktu antara eksposur dan jatuh sakit biasanya tujuh sampai sepuluh hari, tetapi tetapi mungki mungkin n juga juga hingga hingga tiga tiga minggu. minggu. Anak-a Anak-anak nak yang yang terken terkenaa bibit bibit penyakit ini akan terinfeksi. Di banyak Negara, penyakit ini terjadi secara teratur terjadi setiap 3 atau 5 kali setahun. 2.3.4 Bahaya Pertusis Pertusis dapat menyerang semua umur, 60% menyerang pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun. Penyakit ini akan menjadi serius jika menyerang bay bayii beru berumu murr kurang kurang dari dari 1 tahu tahun. n. Bias Biasan anya ya pada pada bayi bayi yang yang baru baru lahi lahir r keadaannya menjadi lebih parah. Pada tahun 2000 diperkirakan 39 juta kasus terjadi dan 297.000 kematian terjadi di dunia yang diakibatkan oleh pertusis. 2.3.5 Pengobatan Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit. Mereka ditempatkan ditempatkan di dalam kamar yang tenang dan tidak terlalu terlalu terang. terang. Keributan Keributan bisa bisa merangs merangsang ang serang serangan an batuk. batuk. Bisa Bisa dilakuk dilakukan an pengis pengisapa apan n lendir lendir dari dari tenggorokan. Pada kasus yang berat, oksigen diberikan langsung ke paru-paru melalui selang yang dimasukkan ke trakea. trakea. Untuk menggantikan menggantikan cairan yang hilang karena muntah dan karena bayi biasanya tidak dapat makan akibat batuk, maka diberikan cairan melalui infus. Gizi yang baik sangat penting, dan sebaik sebaiknya nya makana makanan n diberi diberikan kan dalam dalam porsi porsi kecil kecil tetapi tetapi sering sering.. Untuk Untuk membasmi bakteri membasmi bakteri,, biasanya diberikan antibiotik eritromycin. antibiotik eritromycin. 2.4 HEPATITIS B
Istila Istilah h “Hepat “Hepatiti itis” s” di pakai pakai untuk untuk semua semua jenis jenis perada peradangan ngan pada hati hati (liver (liver). ). Penyebabnya dapat bergabagai macam, mulai dari virus sampai dengan obatobatan, termasuk juga obat tradisional. Penyakit hepatitis B merupakan salah satu penyakit yang berbahaya di dunia. Penyakit Penyakit ini menyerang menyerang pada hati dan menyebabkan menyebabkan peradangan peradangan hati. Walaupun
10
terdapat terdapat 7 macam virus hepatitis hepatitis B yaitu A, B, C, D , E, F dan G hanya hepatitis hepatitis B lah yang bebahaya karena dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati dan selanjutnya bisa mengakibatkan kematian. 2.4.1 Penemu Hepatitis B Penemu dari Hepatitis B tidak disebutkan didalam berbagai literatur. Hal ini terjadi disebabkan karena pesatnya ilmu dalam bidang kedokteran dan kimia. Indonesia memiliki warga Negara yang menemukan varian virus Hepatitis B yang bernama Neny Nurainy. (www.indonessian community.multiply.com) Neny Neny Nurein Nureiny y adalah adalah wanita wanita kelahi kelahiran ran Bandung Bandung yang yang belaja belajarr di Fakult Fakultas as Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Dia berhasil menemukan varian virus Hepatitis B khas Indonesia setelah memeriksa darah pasien yang positif mengandung HbsAg, yakni antigen pada selubung terluar Hepadna viridae (nama ilmiah virus hepatitis B). (Majalah Tarbawi) 2.4.2 Penyebab Hepatitis B Penyakit Hepatitis B disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) suatu anggota famili famili hepadna hepadnavir virus us yang yang dapat dapat menyeb menyebabka abkan n peradan peradangan gan hati hati akut atau atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Penyakit hepatitis ternyata tidak semata-mata karena virus. Keracunan obat dan paparan paparan berbagai berbagai macam zat kimia kimia seperti seperti tetraklorida, tetraklorida, arsen, fosfor fosfor dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern bisa juga menyebabkan hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau disera diserap p melalu melaluii kulit kulit penderi penderita. ta. Menetr Menetralk alkan an suatu suatu racun racun yang yang beredar beredar di dalam darah adalah perjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat menetralkan racun-racun lain. (Wikipedia.co.id)
11
2.4.3 Cara Penularan Penularan Hapatitis B dilakukan melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan dengan darah darah dari dari orang orang yang yang terinf terinfeks eksii Hepati Hepatitis tis B.Penular B.Penularan an
biasan biasanya ya
terjadi melalui beberapa cara, antara lain penularan dari ibu ke bayi saat mela melahi hirk rkan an,, hubun hubunga gan n seks seksual ual,, trans transfu fusi si darah darah,, jaru jarum m sunt suntik ik maup maupun un penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. 2.4.4 Bahaya Hepatitis B Organisasi Organisasi kesehatan dunia (WHO) (WHO) dalam situsnya situsnya menyebutkan menyebutkan fakta yang mengenai Hepatitis B. Berikut adalah datanya. da tanya. - About 2 billion people worldwide have been infected with the virus and about 350 live with chronic infection. An estimated 600.000 persons die each year due to the acute or chronic consequence of Hepatitis B. (Ada 2 juta orang didunia yang terinfeksi dengan virus Hepatitis B dan 350 orang hidup dengan infe infeks ksii yang yang kron kronis is.. Ada Ada 600.0 600.000 00 oran orang g yang yang meni meningg nggal al seti setiap ap tahu tahun n disebabkan Hepatitis yang kronis ataupun tidak). - About 25% of adults who become chronically infected during childhood later die from liver cancer or cirrhosis (scarring of the liver) caused by the chronic infection. (Ada 25% orang yang anaknya meninggal disebabkan oleh orangtuanya terinfeksi kanker hati atau Hepatitis B yang kronis) - The Hepatitis B virus is 50 to 100 times more occupational hazard for health workers. (Hepatitis B yang berbahaya menjangkit 50-100 kali kepada petugas kesehatan) - Hepatitis Hepatitis B is preventable preventable with a safe and effective effective vaccine. (Hepatiti (Hepatitiss B dapat dicegah melalui vaksin yang aman dan efektif 2.4.5 Perawatan Hepati Hepatitis tis yang yang diseba disebabkan bkan oleh oleh infeksi infeksi virus menyeb menyebabka abkan n sel-se sel-sell hati hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada Pada umum umumny nya, a, selsel-se sell hati hati dapat dapat tumb tumbuh uh kemb kembal alii denga dengan n sisa sisa sedi sediki kitt
12
kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang baik. Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Saat ini ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat dapat meni mening ngka katk tkan an kese kesemp mpat atan an bagi bagi seor seorang ang pende penderi rita ta peny penyak akit it ini. ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti Interferon Alfa ( Uniferon). Uniferon). Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. dilakukan. Tumbuhan Tumbuhan obat atau atau herbal yang yang dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk mencega mencegah h dan membant membantu u pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga juga bersif bersifat at anti anti radang radang,, kolagog kolagogum um dan khlore khloretik tik,, yaitu yaitu mening meningkat katkan kan pro produk duksi si empe empedu du oleh oleh hati. hati. Bebe Bebera rapa pa jeni jeniss tumb tumbuh uhan an obat obat yang yang dapat dapat digunakan untuk pengobatan Hepatitis, antara lain yaitu temulawak ( temulawak (Curcuma xanthorrhiza), xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), longa), sambiloto ( Andrographis Andrographis paniculata), paniculata), Phyllanthus us urinaria urinaria), daun meniran ( Phyllanth daun seru serutt/mirten, jam jamur ur kayu kayu/lingzhi (Ganoderma Ganoderma lucidum lucidum), ), akar akar alan alangg-al alan ang g ( Imperata Imperata cyllindrica cyllindrica), rumput corymbosa), pegagan (Centella asiatica), asiatica), buah kacapiring mutiara ( Hedyotis corymbosa), (Garde Gardeni nia a
augu august sta a), buah buah
meng mengku kudu du (Morinda (Morinda
citrifolia citrifolia), ), jombang
(Taraxacum officinale). officinale).
13
BAB III MENCEGAH DIFTERI, TETANUS, PERTUSIS DAN HEPATITIS B DENGAN 1 VAKSIN
3.1. PENGERTIAN VAKSIN
Dalam Wikipedia vaksin berasal dari kata vaccinia penyebab penyakit infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada manusia akan menimbulkan kekebalan terhada terhadap p cacar. cacar. Vaksin Vaksin terbuat terbuat dari dari bahan bahan antige antigenik nik yang yang diguna digunakan kan untuk untuk menghasilk menghasilkan an kekebalan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”. Yang pertama kali menemukan vaksin adalah Louis Pasteur seorang profesor dari Strasbourg University. Pada tahun 1857 Louis Pasteur berhasil memecahkan mist mister erii penye penyeba bab b ferm ferment entas asii dan oran orang g pert pertam amaa yang yang mema memaham hamii pros proses es fermentasi. Berbagai zat dapat mengalami proses karena adanya mikroba. Karena keberhasilannya dia mendapatkan penghargaan Salib Utama Legion D’Honour. Dan pada tahun 1873 Louis Pasteur menemukan vaksin kolera antraks dan rabies. (greenforze.blogspot.com) 3.2. PENEMU PENEMUAN AN VAKSIN VAKSIN PENCEG PENCEGAH AH DIFTERI DIFTERI,, TET TETANU ANUS, S, PERTUS PERTUSIS, IS, dan HEPATITIS B
PT Biofarma (persero) telah berhasil menemukan v aksin kombinasi yang bisa mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B yang diberi nama DTP-HB. DTP-HB mengandung DTP berupa toksoid difteri dan toksoid tetanus yang dimurnikan dan pertusis (batuk rejan) yang di inaktivasi serta vaksin hepatitis B yang yang merupak merupakan an sub unit vaksin vaksin virus yang yang mengan mengandung dung HBsAg HBsAg murni murni dan bersifat non-infection. Vaksin ini telah menerima prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Prakualifikasi DTP HB itu menjadikan PT Bio Farma sebagai produsen
14
vaksin dengan jenis produk terbanyak yang diakui WHO setelah Serum Institute of India. Dalam harian Kompas disebutkan terdapat lebih kurang 200 produsen vaksin dan hanya hanya 23 produs produsen en terdaf terdaftar tar di WHO. WHO. Melalu Melaluii prakua prakualif lifikas ikasii itu, itu, sudah sudah sembil sembilan an produk produk vaksin vaksin PT Bio Farma yang yang diakui diakui (WHO (WHO Recogn Recogniti ition) on),, di antaranya difteri tetanus (DT), difteri tetanus pertusis (DTP), tetanus toxoid (TT), TT uniject, campak 10 dosis, campak 20 dosis, oral polio 10 dan 20 dosis, dan yang terakhir difteri tetanus pertusis hepatitis B (DTP HB). Menurut Tedi di Bandung kepala bagian Humas PT. Biofarma (persero), vaksin DTP HB diresmikan penggunaannya pada November 2004 di Yogyakarta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Vaksin itu ditujukan untuk mencegah empat penyakit sekaligus, yaitu difteri, tetanus, pertusis atau batuk rejan, dan hepatitis B. Penyakit-penyakit itu menjadi masalah kesehatan di banyak negara. Angka kasusnya masih tinggi di berbagai belahan dunia. 4.3 MANFAAT VAKSIN DTP-HB
Vaksin ini merupakan kombinasi dari berbagai vaksin yang dapat mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, dan hepatitis B menjadi satu vaksin dengan cara toksoid difteri dan toksoid tetanus yang dimurnikan dan pertusis (batuk rejan) yang di inaktivasi serta vaksin hepatitis B yang merupakan sub unit vaksin virus yang mengandung HBsAg murni dan bersifat non-infection. Vaksin DTP-HB ini bisa memberikan kekebalan/imunitas aktif terhadap difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B. Cara kerja dari vaksin ini adalah merangsang tubuh untuk membentuk antibodi terhadap keempat penyakit ini. Selain itu vaksin DTP-HB memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Sekali Sekali suntik suntik terli terlindun ndung g dari dari empat empat penyaki penyakitt (dift (difteri eri,, tetanu tetanus, s, pertus pertusis is dan hepatitis B) 2. Menghemat biaya vaksinasi sebanyak 25%. 3. Mengurangi pemakaian syringe 50%. 4. Menghemat tempat menyimpanan.
15
5. Mengurangi angka ketidakhadiran bayi (drop out) pada vaksinasi DTP-3 dan HB-3. 6. Efektif menimbulkan kekebalan Anti Hbs : 96.99% Anti Difteria : 96.24% Anti Tetanus : 100% Anti Pertusis : 85.29%
16
BAB IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Dari Dari pembaha pembahasan san dalam dalam karya karya ilmia ilmiah h ini, ini, kesimp kesimpula ulan n penuli penuliss adalah adalah sebaga sebagaii berikut 1. Peny Penyak akit it dift difter eri, i, teta tetanu nus, s, pertu pertusi sis, s, dan dan hepat hepatit itis is B meru merupa paka kan n penya penyaki kitt mematikan
yang dapat merusak organ tubuh manusia.
2. Kurangnya Kurangnya perhatian terhadap ke-4 penyakit tersebut menyebabkan tingginya tingginya angka kematian pada masyarakat setiap tahunnya. 3. Vaksin DTP-HB merupakan vaksin kombinasi dari berbagai vaksin yang dapat mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, dan hepatitis B. 4.2. SARAN
Berdasarkan pembahasan tersebut, saran penulis adalah sebagai berikut : 1. Pemerintah Pemerintah perlu melakukan melakukan sosialis sosialisasi asi yang lebih gencar kepada masyarakat masyarakat agar masyarakat lebih mengetahui dan mengenal bahaya penyakit difteri, pertusis, tetanus dan hepatitis B. 2. Perlu adanya vaksinasi sejak dini sebagai upaya pencegahan terhadap ke-4 penyakit ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Hakiki,Azhar.2007.”Penemu Hebat Asal Indonesia”.Majalah Tarbawi edisi 107 tahun VII. Hidayah,Syarif.2008.Difteri. [online].Te [online].Tersedia rsedia:http :http://ww ://www.blog w.blogdokter dokter.net/2 .net/2007/09/ 007/09/30/dif 30/difteri-d teri-difte ifteria/[ ria/[21 21
juni
2009]. Humaidi,Akh Humaidi,Akhmaad.20 maad.2001.Sem 01.Semangat angat Berkarya Berkarya Para Penemu Penemu
Indonesia. Indonesia.
[online].tersedia:http://indonesiancommunity.multiply.com/journal/item/3326/SEMA NGAT_BERKARYA_PARA_PENEMU_INDONESIA.[20 juni 2009].
Nur Nurae aeny ny,N ,Nen eni. i.20 2008 08.P .Par araa Pene Penemu mu
Indo Indone nesi sia. a.
[online].Tersedia:http://www.jaist.ac.jp/~rac/pub/kanigara/id/Home/nurainy.htm.[21 juni 2009]. Pramon Pramono,A o,Aji. ji.2007 2007.pe .penem nemu u Bakter Bakterii
difter difteri. i.
[online].Tersedia:http://klipingut.wordpress.com/2008/01/02/emil-von-behring-18541917-penakluk-bakteri-difteri-gagal-taklukkan-tbc/.[20 juni 2009]. Ryadi,Fahmi.2008.Bahayanya Tetanus.[online].Tersedia:http://art Tetanus.[online].Tersedia:http://artikel-kesehatan ikel-kesehatan online.blogspot.com/2008/06/bahayanya-tetanus.html: Penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi yan berbahaya karena mempengaruhi sistim urat syaraf dan otot.[21 juni 2009].
18