Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
VERTIGO
Oleh : Ramdhan Gautama 05.55351.00294.09
Pembimbing: DR. dr. Swandari Paramita, M.Kes dr. Sri Asih dr. Endang Sri Wahyuningsih
LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN PUSKESMAS PALARAN SAMARINDA 2012
PENDAHULUAN
Vertigo merupakan suatu gangguan disorientasi terhadap ruangan atau halusinasi sensasi gerak pada pasien atau sekelilingnya. Sensasi yang dirasakan dideskripsikan sebagai rasa berputar, pusing, jungkir-balik, ataupun bergoyang yang diikuti oleh vegetatif symptoms berupa mual muntah, nistagmus dan dysequilibrium (sensasi ketidakseimbangan dan bergoyang) (Mardjono, 1997). Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) merupakan vertigo yang dicetuskan oleh perubahan posisi kepala atau badan terhadap gaya gravitasi. Diagnosis BPPV ditegakkan berdasarkan anamnesis dan manuver provokasi (Edward, 2010). BPPV adalah gangguan vestibuler dengan gejala rasa pusing berputar diikuti mual muntah dan keringat dingin, yang dipicu oleh perubahan posisi
kepala terhadap gaya gravitasi tanpa tanpa adanya adanya
keterlibatan lesi di susunan saraf pusat pusat (Gananca, 2009). 2009). Kasus adalah seorang pria berusia 58 tahun dengan keluhan pusing berputar. Penatalaksanaan kasus dilakukan di rumah penderita dengan bimbingan dokter jaga Puskesmas Rawat Inap Palaran. Masalah kesehatan yang terkait dengan faktor yang berpengaruh diidentifikasi dengan memperhatikan konsep Mandala of Health, Health, dan diselesaikan dengan pendekatan individual untuk penatalaksanaan klinisnya dan pendekatan keluarga dan komunitas untuk penyelesaian faktor yang berpengaruh. Pendekatan tersebut diterapkan secara menyeluruh, paripurna, terintegrasi dan berkesinambungan sesuai konsep dokter keluarga. Penatalaksanaan kasus bertujuan mengidentifikasi masalah klinis pada
pasien
dan
keluarga
serta
faktor-faktor
yang
berpengaruh,
menyelesaikan masalah klinis pada pasien dan keluarga, dan mengubah perilaku kesehatan pasien dan keluarga serta partisipasi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan.
2
LAPORAN KASUS Identitas Pasien Nama
: MA
Umur
: 58 tahun
Jenis Kelamin
: Pria
Agama
: Islam
Status dalam keluarga
: Kepala keluarga
Anamnesis Dilakukan pada Selasa, 11 September 2012.
Keluhan utama Pusing berputar Riwayat penyakit sekarang Rasa pusing berputar dialami 12 jam sebelumnya. Muncul beberapa saat ketika hendak bangkit dari posisi berbaring setelah bangun tidur. Dirasakan sangat berat hingga sulit untuk berdiri ataupun duduk, berbaring terlentang dengan menutup mata merupakan posisi paling nyaman untuk beristirahat. Keluhan penyerta berupa rasa mual tanpa ada muntah, telinga berdenging, rasa telinga penuh tertutup, ataupun nyeri pada telinga (-). Penurunan kesadaran sebelumnya, kelumpuhan pada tagan dan kaki, sulit menelan, ataupun kejang (-). Riwayat penyakit dahulu Pernah mengalami keluhan serupa 7 bulan sebelumnya Riwayat penyakit keluarga Tidak ada keluhan serupa
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: komposmentis
Tanda vital 3
Tekanan darah
: 130/90 mmHg
Frekuensi nadi
: 82 kali/menit, regular, kuat angkat
Frekuensi nafas
: 18 kali/menit
Suhu
: 36,1 °C per aksiler
Status generalisata Kepala
: Mata anemis (-), ikterik (-) Hidung tidak ditemukan kelainan Telinga tidak ditemukan kelainan Mulut mukosa basah, faring hiperemi (-), T0/T0
Leher
: Pembesaran KGB (-)
Dada
: Bentuk dan pergerakan simetris Tidak ditemukan kelainan pada palpasi Perkusi paru sonor, batas jantung tidak melebar Suara nafas vesikuler, rhonki (-/-) Suara jantung S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Abdomen
: Datar, teraba lemas, nyeri tekan (-),perkusi timpani Bising usus 6x/menit
Ekstremitas
: Tidak ditemukan kelainan
Status neurologis Kepala
: bulat , simetris, pupil isokor D et S 2 mm.
Leher
: pergerakan (+), kaku kuduk (-)
Nervus Cranialis Pemeriksaan
Kanan
Kiri
+
+
Lapangan Pandang
+N
+N
Melihat Warna
+N
+N
N. Olfaktorius Subjektif N Optikus
N. Occulomotorius
4
Refleks cahaya
+N
+N
+N
+N
Membuka mulut
+N
+N
Mengunyah
+N
+N
Menggigit
+N
+N
Sensibilitas muka
+N
+N
+N
+N
Mengerut dahi
+N
+N
Menutup mata
+N
+N
Memperlihatkan gigi
+N
+N
Perasaan lidah
+N
+N
N. Trochlearis Pergerakan mata (kebawahkeluar) N. Trigeminus
N. Abducens Pergerakan mata kelateral N. Fasialis
Perasaan muka
Dahi
+N
+N
Pipi
+N
+N
Dagu
+N
+N
Detik arloji
+N
-
Suara berbisik
+N
-
+N
+N
Bicara
+N
+N
Menelan
+N
+N
Nadi
+N
+N
N. Octavus
N. Glosopharingeus Perasaan
lidah
bagian
belakang N. Vagus
N. Accesorius
5
Mengangkat bahu
+N
+N
Memalingkan kepala
+N
+N
Pergerakan lidah
+N
+N
Tremor lidah
+N
+N
Artikulasi
+N
+N
N. Hipoglossus
Uji Roberg
: tidak dilakukan
Tandem gait
: tidak dilakukan
Past-pointing test
: tidak ada penyimpangan lengan
Pemeriksaan penunjang mandiri GDS dengan glukometer 160 gr/dL
Diagnosis Kerja Sementara Vertigo susp. Benign Paroxysmal Positional Vertigo
Penatalaksanaan Farmakologis
Betahistine tablet 3x 6 mg
Non farmakologis
Manuver Brandt-Daroff
Prognosis: Bonam ad vitam et functionam
6
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
IDENTITAS KELUARGA No
KEPALA KELUARGA
PASANGAN
1
Nama
MA
T
2.
Umur
58 tahun
48 tahun
3.
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
4.
Status perkawinan
5.
Agama
Islam
6.
Suku bangsa
Jawa
7.
Pendidikan
SMA
SMP
8.
Pekerjaan
Guru SMP (PNS)
Ibu rumah tangga
9.
Alamat lengkap
Menikah 35 tahun
Jl. Ki Hajar Dewantoro RT.8 Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Palaran
ANGGOTA KELUARGA No
Hub.
Status
Klrg
Nikah
Serumah
Nama
Usia
Pekerjaan
1
H
32
Perawat Atma Husada
Anak
+
2
DO
27
Pegawai Dinsos
Anak
-
3
F
19
Mahasiswa
Anak
-
+
4
A
23
Karyawan hotel
Keponakan
-
+
.
Ya
Tdk
Kdg
+ +
7
GENOGRAM
Keterangan : laki-laki : perempuan : penderita
STATUS FISIK, SOSIAL, EKONOMI KELUARGA DAN LINGKUNGAN No
EKONOMI KELUARGA
Keterangan
1
Luas tanah
10m x 20m
2
Luas bangunan
8m x 10m
3
Pembagian ruangan
1
ruang
tamu
1,
1
ruang
keluarga, 1 ruang makan, 4 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 WC 4
Besarnya daya listrik
5
Tingkat Pendapatan Keluarga : a.
Pengeluaran rata-rata/bulan Sewa rumah Bahan makanan : Beras, lauk/ikan,
1200 watt
Rp.500.000,00 Rp. 0,00 Rp. 900.000,00
tempe-tahu, dan sayur mayur Diluar bahan makanan :
Pendidikan
Rp. 1.000.000,00
8
Kesehatan
Listrik
Air bersih
Lain-lain
Rp. 0,00 Rp. 180.000,00 Rp. 90.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 3.000.000,00
b. Penghasilan keluarga/bulan No
PERILAKU KESEHATAN
1
Pelayanan promotif/preventif
Puskesmas
2
Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga
Puskesmas
lain 3
Pelayanan pengobatan
Puskesmas
4
Jaminan pemeliharaan kesehatan
Askes
No 1
POLA MAKAN KELUARGA Kepala keluarga dan ibu
Makan pagi, siang dan malam. Nasi, lauk (+), sayur (+), buah(+), susu(-).
2
Anak
Menu makanan sama dengan anggota keluarga serumah yang lain.
No 1
AKTIFITAS KELUARGA Aktivitas fisik a. Bapak
Bekerja
sebagai
guru
SMP
14
Palaran,
kehidupan teratur di rumah. b. Ibu
Mencuci,
memasak
jarang,
menyapu,
dan
mengurus rumah tangga c. Anak
Bekerja di kantor, kuliah, membantu pekerjaan rumah tangga.
2
Aktivitas mental
Orang tua rutin beribadah di mushola sebelah rumah, anak jarang
No 1
LINGKUNGAN Sosial
Hubungan dengan lingkungan sekitar sangat baik.
2
Fisik/biologik Perumahan dan fasilitas
Permanen
9
Luas tanah
10 x 20 m 2
Luas bangunan
8 x 10 m2
Jenis dinding terbanyak
Bata dan semen
Jenis lantai terluas
Keramik
Sumber penerangan utama
Lampu listrik
Sarana MCK
Kamar mandi di dalam rumah.
Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
Mengalir ke belakang rumah dengan sistem pipa
3
Sumber air sehari-hari
Air PDAM
Sumber air minum
Air PDAM
Pembuangan sampah
Dibakar
Lingkungan kerja a. Ayah
Di luar rumah
b. Ibu
Di dalam rumah
c. Anak
Di luar, dalam, dan sekitar rumah
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA No. A.
1
2
Indikator Pertanyaan
Jawaban Ya
Tidak
Perilaku Sehat Tidak merokok Ada yang memiliki kebiasaan
Ayah tidak merokok dalam 3
merokok
bulan terakhir
✓
Persalinan Dimana
ibu
melakukan
persalinan? 3
Keterangan
✓
Ditolong tempat bidan, rumah sakit.
Imunisasi Apakah bayi ibu sudah di Imunisasi lengkap (BCG, DPT imunisasi lengkap?
✓
1,2,3, Polio, hepatitis, campak) dilakukan semua
10
4
Balita ditimbang Apakah
balita
ibu
sering
Penimbangan di Posyandu
✓
ditimbang? Dimana? 5
Sarapan pagi Apakah
seluruh
keluarga
anggota Makanan
mempunyai
yang
dikonsumsi
✓
setiap hari
kebiasaan sarapan pagi? 6
Dana sehat / ASKES
7
Cuci tangan Apakah
anggota
mempunyai
Menjadi peserta ASKES
keluarga
Seluruh
anggota
✓
keluarga
kebiasaan mempunyai kebiasaan mencuci
mencuci
tangan tangan dengan air bersih dan
menggunakan
✓
sabun sabun
sebelum dan sesudah buang air besar? 8
Sikat gigi Apakah memiliki
anggota
keluarga
kebiasaan
anggota
gosok melakukan
gigi menggunakan odol? 9
Seluruh
keluarga
✓
kebiasaan
menggosok gigi
Aktifitas fisik / Olah raga Apakah
anggota
keluarga
Seluruh
anggota
keluarga
melakukan aktifitas fisik atau
melakukan aktifitas fisik setiap
olah raga teratur?
hari minimal 30 menit? Atau
✓
minimal 3x seminggu B.
1
2
Lingkungan Sehat Jamban Apakah di rumah tersedia
Bila di rumah tidak ada tapi
jamban dan seluruh keluarga
menggunakan MCK untuk BAB
menggunakannya?
maka jawabannya “Ya”
Air bersih dan bebas jentik Apakah di rumah tersedia air Bila
✓
✓
rumah
tidak
memiliki
11
besih dengan tempat/tendon
sumber air tetapi menggunakan
air tidak ada jentik?
MCK/
kran
umum
untuk
mendapatkan air bersih maka jawabannya “Ya” 3
Bebas sampah Apakah di rumah tersedia
Rumah terlihat bersih/ bebas
tempat
sampah dan tersedia tempat
sampah?
Dan
di
lingkungan di sekitar rumah tidak
ada
✓
sampah di dalam/ di luar rumah
sampah
berserakan? 4
SPAL Apakah ada/ tersedia SPAL
Lingkungan yang bersih tidak
di sekitar rumah?
ada
air
limbah
✓
yang
menggenang 5
Ventilasi Apakah
ada
pertukaran
udara di dalam rumah?
Ukuran ventilasi lebih kurang
✓
1/10 luas lantai untuk tiap ruangan
6
Kepadatan Apakah ada kesesuaian luas
Pengukuran kepadatan dimana
rumah
1
dengan
jumlah
anggota keluarga? 7
✓
penghuni
membutuhkan 2mx2mx2m
Lantai Apakah lantai bukan dari
Seluruh lantai rumah disemen
tanah?
atau ubin atau kayu
A.
1
orang
✓
Indikator tambahan
ASI Eksklusif Apakah ada bayi usia 0-6
Hanya untuk bayi keluarga yang
bulan hanya mendapatkan
mempunyai bayi usia 0-6 bulan,
ASI saja sejak lahir sampai 6
bila rumah tangga tidak ada
bulan?
bayinya
jawaban
tetap
✓
“ya”
12
tetapi dicatat dalam lembar catatan 2
Konsumsi buah & sayur Apakah
dalam 1 minggu Semua
terakhir
anggota
mengkonsumsi
keluarga
buah
anggota
keluarga
mengkonsumsi buah dan sayur
✓
dan
sayur? Jumlah
16
Klasifikasi SEHAT I
: Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 1-5 pertanyaan (merah)
SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 6-10 pertanyaan (kuning) SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 11-15 pertanyaan (hijau) SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 16-18 pertanyaan (biru) Kesimpulan: Perilaku hidup bersih dan sehatnya masuk dalam klasifikasi SEHAT IV.
RESUME FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN KELUARGA Faktor Resiko Fisik
Ventilasi ada dan teratur dibuka, pencahayaan matahari cukup, sanitasi lingkungan cukup
Biologi
Tidak ada anggota keluarga menderita keluhan yang sama
Psiko-sosio-
Asuransi kesehatan (+), dana tabungan (+) meski tidak secara
ekonomi
khusus dialokasikan untuk kesehatan Pendapatan
keluarga
tergolong
cukup
untuk
memenuhi
kebutuhan Kehidupan sosial dengan lingkungan baik Perilaku
Higiene pribadi baik dengan keadaan kamar tidur yang rutin
13
2
Kesehatan
dibersihkan, pemakaian peralatan mandi yang mandiri
Gaya Hidup
- Pemenuhan kebutuhan primer prioritas utama - Alokasi khusus dana kesehatan tidak ada
Lingkungan
Tidak terlalu berdebu seperti jalanan utama Palaran
Kerja
DIAGNOSA KELUARGA (RESUME MASALAH KESEHATAN) Status Kesehatan dan faktor resiko (individu, keluarga, dan komunitas)
1. Kesadaran keluarga tentang kesehatan dan lingkungan yang sehat cukup baik. 2. Keluarga pasien yang tinggal serumah tidak ada yang memiliki keluhan serupa. Status upaya kesehatan (individu, keluarga, dan komunitas)
1. Pendapatan keluarga untuk prioritas pemenuhan sandang, pangan, dan papan. 2. Semua anggota keluarga memiliki kesempatan yang sama dalam berobat. Status Lingkungan
1. Sanitasi lingkungan baik. 2. Ada kegiatan rutin gotong royong. 3. Sumber air yang dipergunakan untuk mandi, cuci, kakus, serta air minum, berasal dari PDAM.
RENCANA PENATALAKSANAAN MASALAH KESEHATAN Terhadap status kesehatan individu dan keluarga No 1.
Masalah
Pengobatan / Tindakan
Kesehatan Individu
Teratur meminum obat dan melatih manuver BrandtDaroff
2.
Keluarga
Edukasi bahwa vertigo bukan penyakit keturunan
14
Perawatan masalah kesehatan keluarga Tindakan perawatan (promotif, preventif, protektif)
Masalah kesehatan Vertigo
Individu
Terapi farmakologis dan
Keluarga
Edukasi mengenai vertigo
Komunitas
Edukasi mengenai vertigo
non farmakologis
15
Mandala of Health
GAYA HIDUP -
PERILAKU KESEHATAN - Pengetahuan tentang kesehatan cukup
Pemenuhan kebutuhan primer prioritas utama Alokasi khusus dana kesehatan tidak ada
-
FAMILY
PELAYANAN KES. Jarak rumah-pusat pelayanan kesehatan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor. Pasien menggunakan ASKES
FAKTOR BIOLOGI Tidak ada anggota keluarga lain dengan keluhan serupa
LINGK. PSIKO-SOSIOEKONOMI Pendapatan keluarga cukup Kehidupan sosial dengan lingk. baik
LINGK. KERJA
PASIEN VERTIGO
Sedikit berdebu
Komunitas: - Pemukiman cukup baik dengan sanitasi kurang - Warga sekitar tidak didapatkan yang memiliki sakit seperti pasien
LINGK. FISIK - Ventilasi di dalam rumah baik - Sanitasi cukup
1
Skoring Kemampuan Penyelesaian Masalah Dalam Keluarga Masalah
Skor
Upaya Penyelesaian
Awal
Fungsi biologis
Kemungkinan vertigo
4
berulang
Edukasi mengenai penyakit
Pengobatan
Motivasi untuk menggunakan penghasilan
Fungsi ekonomi & pemenuhan kebutuhan
Pendapatan keluarga cukup
4
namun tidak memiliki dana
bagi dana khusus kesehatan
khusus untuk kesehatan Faktor perilaku kesehatan keluarga
4
Edukasi dan motivasi untuk berobat teratur
Berobat jika hanya ada
dan memeriksakan kesehatan agar tidak
keluhan
terjadi kekambuhan
Skoring Kemampuan Penyelesaian Masalah Dalam Keluarga Masalah
Skor
Upaya Penyelesaian
Awal
Fungsi biologis
Kemungkinan vertigo
4
berulang
Edukasi mengenai penyakit
Pengobatan
Motivasi untuk menggunakan penghasilan
Fungsi ekonomi & pemenuhan kebutuhan
Pendapatan keluarga cukup
4
namun tidak memiliki dana
bagi dana khusus kesehatan
khusus untuk kesehatan Faktor perilaku kesehatan keluarga
4
Edukasi dan motivasi untuk berobat teratur
Berobat jika hanya ada
dan memeriksakan kesehatan agar tidak
keluhan
terjadi kekambuhan
2
PEMBAHASAN
Studi kasus dilakukan pada pasien MA usia 58 tahun dengan keluhan pusing berputar. Pasien tinggal di rumah miliknya dengan 2 orang anggota keluarganya. Pasien sebagai kepala keluarga adalah satu-satunya yang mengalami keluhan tersebut. Perlu dijelaskan kepada penderita agar mengetahui bahwa penyebab BPPV itu tidak diketahui (idiopatik). Namun pada beberapa kasus, BPPV bisa dijumpai setelah mengalami jejas atau trauma kepala atau leher atau adanya infeksi maupun tindakan operatif pada telinga tengah. Dan pada kasus, dimungkinkan disebabkan oleh proses degenerasi pada telinga dalam dimana insiden BPPV akan meningkat dengan bertambahnya usia (Bashiruddin, 2007). Penegakan diagnosa pada kasus ini hanya didasarkan pada keluhan pasien yang mengarah pada vertigo vestibular perifer. Dimana sifat vertigo merupakan rasa berputar, serangan tidak kontinu, terdapat mual dan gangguan pendengaran, pencetusnya bukan gerakan objek visual, onset mendadak dengan derajat serangan yang berat dan tidak terdapat tanda fokal otal. Untuk terapi farmakologis digunakan Betahistine yang bekerja dengan memperlebar spinchter prekapiler sehingga meningkatkan aliran darah pada telinga bagian dalam. Betahistin mengatur permeabilitas kapiler pada telinga bagian dalam, dengan demikain menghilangkan endolymphatic hydrops. Betahistin juga memperbaiki sirkulasi serebral dan meningkatkan aliran darah arteri karotis interna (farmasiku.com, 2012). Untuk penatalaksanaan non-farmakologis dapat dicoba metode Brandt-Daroff sebagai upaya desensitisasi reseptor semisirkularis. Penderita duduk tegak di tepi tempat tidur dengan tungkai tergantung, lalu ditutup kedua mata dan berbaring dengan cepat
ke salah satu sisi tubuh,
dipertahankan selama 30 detik, kemudian duduk tegak kembali. Setelah 30
3
detik tubuh di baringkan dengan cara yang sama ke sisi lain, ditahan selama 30 detik, kemudian duduk tegak kembali. Latihan ini dilakukan berulang, lima kali berturut-turut pada pagi dan petang hari sampai tidak timbul vertigo lagi (Riyanto, 2004).
4
DAFTAR PUSTAKA
Bashiruddin J, Vertigo posisi paroksisimal jinak . Dalam : Soepardi EA, Iskandar N editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI.2007. hal 104-109 Edward, Yan, Yelvita Roza. Diagnosis dan Penatalaksanaan Benign Paroxysmal Positional Vertigo Kanalis Horizontal http://repository.unand.ac.id/17573/1/Diagnosis_dan_Penatalaksanaa n_Benign_Paroxysmal_Positional_Vertigo_Kanalis_Horizontal.pdf Mardjono, M. Saraf Otak Kedelapan atau Nervus Oktavus. Neurologi Klinis Dasar . Edisi VII. Jakarta: Dian Rakyat 1997. Hal 163-173. Gananca FF, Gananca CF, Caovilla HH, Gananca MM, Albernaz PLM. Active head rotation in Benign Paroxysmal Positional vertigo . Braz J Otorhinolaryngol 2009;75(4): 586-92 Riyanto B. Vertigo: Aspek Neurologi Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran no.144.2004. hal 41-46 www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=33839. Diakses 14 September 2012
5
DOKUMENTASI
6