TEORI FILOSOFI KEPERAWATAN PATRICIA E. E.BENNER BENNER FROM NOVICE TO EXPERT (Disusun sebagai Tugas pada Mata Kuliah Sains Keperawatan 1)
Oleh : kelompok IV
KHAERUDIN SYAFAA (P42002100 ) IETJE HERMAN (P4200210001) MURTIANI P. (P42002100 ) SETHIANA DEWI (P4200210002) VINSENSIA TETTY (P4200210022 ) WIRDA Y. DULAHU (P4200210006)
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011
FROM NOVICE TO EXPERT: EXELLENCE AND POWER IN CLINICAL NURSING PRACTICE “PATRICIA BENNER”
A. PENDAH PENDAHULU ULUAN AN Patricia Benner adalah Profesor di Departemen Keperawatan Fisiologis Fisiologis di School School of Nursing di University of California, San Francisco. Dr Benner menerima gelar sarjana keperawatan dari Pasadena College, master-nya gelar di bidang keperawatan bedah medis dari University of California, San Francisco, dan Ph.D. ia adalah penulis sembilan buku termasuk Dari Novice untuk Ahli, di sebuah buku berjudul American Journal pendidikan keperawatan keperawatan dan penelitian penelitian keperawatan keperawatan pada tahun Keperawatan untuk pendidikan 1984, dan The Primacy of Caring, ditulis bersama dengan Judith Wrubel, Bukunya telah diterjemahkan ke dalam 8 bahasa.
Dr Benner Benner telah dicatat sebagai seorang seorang peneliti peneliti internasion internasional al dan dosen pada kesehatan, stres dan coping, perolehan keterampilan dan etika. Karyanya memiliki pengaruh luas terhadap keperawatan baik di Amerika Serikat dan internasional, misalnya dalam memberikan dasar untuk perund perundang ang-un -undan dangan gan baru baru dan desain desain untuk untuk prakte praktek k keperaw keperawata atan n dan pendid pendidika ikan n untuk untuk tiga tiga negara negara bagian bagian di Austra Australia. lia. Karyan Karyanya ya memilik memilikii pengaruh luar keperawatan di bidang praktek klinis dan etika klinis. Dia telah menjadi staf perawat dalam bidang medis-bedah, ruang gawat darurat, perawatan koroner, unit perawatan intensif dan perawatan di rumah. Saat ini, penelitiannya meliputi studi tentang praktek keperawatan di unit perawatan intensif dan etika keperawatan.
B. TINJAUAN KONSEP a. Teori filosofis filosofis keperawatan keperawatan Teori merupakan kumpulan konsep, defenisi dan usulan yang memproyeksikan sebagai pandangan sistematis atas penomena dengan merancang hubungan-hubungan khusus diantara konsep- konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan atau pengendalian fenomena. Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yang membutuhkan Jadi teori filosofi keperawatan keperawatan merupakan konsep keyakinan yang berasal dari nilai , etik, dan moral yang mendasari sifat, perilaku dan tindakan keperawatan.
b. Contoh Contoh teori teori filosofis filosofis keperawa keperawatan tan Teori Teori “From Novice Novice To Expert” Expert” yang yang dikemb dikembang angkan kan oleh Patricia Patricia Benner Benner diadap diadaptas tasii dari dari “Model “Model Dreyfu Dreyfus” s” yang yang dikemu dikemukak kakan an oleh oleh Hubert Hubert Dreyfu Dreyfuss dan Stuart Stuart Dreyfus. Teori From Novice to Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap akuisisi peran dan perkembangan profesi meliputi: (1) Novice, (2) Advance Beginner, (3) competent, (4) proficient, dan (5) expert. Penjelasan dari ke lima tingkatan tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Novic ovicee
Tingkat Novice pada akuisisi peran pada Dreyfus Model, adalah seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya. Di sini sulit untuk melihat situas situasii yang yang relevan relevan dan irrelev irrelevan. an. Secara Secara umum umum level level ini diapli diaplikas kasika ikan n untuk untuk mahasiswa keperawatan, tetapi Benner bisa mengklasifikasikan perawat pada level yang yang lebih lebih tinggi tinggi ke novice novice jika jika ditemp ditempatka atkan n pada pada area area atau atau situas situasii yang yang tidak tidak familiar dengannya. 2.
Advanc Advancee Beginn Beginner er Advance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika seseorang menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Advanc Advancee beginn beginner er mempun mempunyai yai pengal pengalama aman n yang yang cukup cukup untuk untuk memega memegang ng suatu suatu situasi. Kecuali atribut dan ciri-ciri, aspek tidak dapat dilihat secara lengkap karena membutuhkan pengalaman yang didasarkan pada pengakuan dalam konteks situasi. Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada penyelesaian tugas. Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi yang memerlukan perspektif lebih luas. Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai ujian terhadap kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien yang membutuhka membutuhkan n dan responnya. responnya. Advance beginner beginner mempunyai mempunyai responsibi responsibilitas litas yang lebih besar untuk melakukan manajemen asuhan pada pasien, sebelumnya mereka mempunyai lebih banyak pengalaman. Benner menempatkan perawat yang baru lulus pada tahap ini.
3.
Comp Compet eten ent t Menyelesaika Menyelesaikan n pembelajara pembelajaran n dari situasi situasi praktik praktik aktual dengan mengikuti mengikuti kegiatan yang lain, advance beginner akan menjadi competent . Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlkan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan. Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada tahap competent . Perawat competent dapat menunjukkan
4.
5.
reponsibil reponsibilitas itas yang lebih pada respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan menampilkan kemampuan kritis pada dirinya. Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis, karena karena pengaj pengajar ar harus harus mengem mengemban bangka gkan n pola pola terhada terhadap p elemen elemen atau atau situas situasii yang yang memerlukan perhatian yang dapat diabaikan. Competent harus mengetahui alasan dalam pembuatan perencanaan dan prosedur pada situasi klinis. Untuk dapat menjadi proficient, competent harus diizinkan untuk memandu respon terhadap situasi. Point pembelajaran yang penting dari belajar mengajar aktif pada tingkatan competent adalah untuk melatih perawat membuat transisi dari competent ke proficient. Prof Profic icie ient nt Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon respon keteram keterampil pilan an dari dari situas situasii yang yang dikemb dikembang angkan kan.. Mereka Mereka akan akan mendemonstrasikan peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien. Expe Expert rt Benner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitiv dari situasi yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian. Perubah Perubahan an kualit kualitati atiff pada pada pada pada expert expert adalah adalah “menge “mengetahu tahuii pasien pasien”” yang yang berarti mengetahui mengetahui tipe pola respon dan mengetahui mengetahui pasien sebagai manusia. Aspek kunci pada perawat expert adalah: 1. Menunjukkan pegangan pegangan klins dan sumber sumber praktis 2. Mewujudkan proses know-how 3. Melihat gambaran yang luas 4. Melihat yang tidak diharapkan
C. SKENARIO PATRICIA BENNER : FROM NOVICE TO EXPERT : EXCELLENCE AND POWER IN CLINICAL NURSING PRACTICE
Tn A. umur 50 tahun dirawat di ruang CVCU RSWS , dengan diagnosa CHF NYHA NYHA IV Keluhan pada saat dikaji, pasien sesak, batuk, dan sangat lemas serta susah BAB Dari pemeriksaan fisik didapat TD : 180/100 mmHg, Suhu : 36’7 0C, RR : 36 x/mnt, Nadi : 120x/mnt, Odem pada kaki. Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan : Albumin 2,1 mg/dl, dan hasil EKG ditemukan Q Patologis dan OMI. BABAK I (Novice) (Setting) (scene1) Tn A, tampak berbaring posisi posisi semi fowler, terpasang 02 via kanula nasal 4 l/m. Pasien Pasien nampak gelisah. (Narrator) Situasi pada babak ini menggambarkan bagaimana seorang perawat dalam level NOVICE bekerja. Ida adalah seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya, dalam hal ini diwakili dalam peran sebagai mahasiswa keperawatan yang sedang praktik. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya. Clinical Instruktur (CI) adalah orang yang berperan dalam meberikan petunjuk dan perintah tersebut. (scene2) Mahasiswa perawat dengan pembimbing klinik (CI) memasuki ruang pasien, CI memberikan petunjuk cara perawatan pasien. CI Tn A CI Ida
Sela Selama matt pagi pagi Tn A, apa apa yang yang bapa bapak k rasak rasakan an hari hari ini ini ? baga bagaim iman anaa tidu tidurn rnya ya semalam pak? Sy tdk tdk bisa isa tdr tdr sus, sus, karn karnaa sesak esak.. Ida Ida (mah (mahas asis iswa wa pera perawa wat) t) coba coba kamu kamu ukur ukur tand tandaa – tand tandaa vita vitall nya nya Tn A dan takar urinnya. Baik Bu. (kemudian ida mengukur tanda vital Tn A, mengamati urin yang ditampung sejak 3 jam sebelumnya. Hasil pengukuran TD 180/100 mmHg, urin output 40 ml dalam waktu 3 jam)
BABAK II (Beginner & Competent) (scene 3)
(Setting) Kamar Tn A. (Narrator) Babak ini menggambarkan bagaimana perawat dalam level ADVANCE BEGINNER, dalam hal ini diperankan Ns Beginner. menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Benner menempatkan perawat yang baru lulus dalam berikutnya.... Tn A sedang tiduran, tetapi level ini.... Peristiwa ini terjadi pada hari berikutnya.... terlihat lebih lesu dari biasanya, dan tidur dengan memejamkan mata. Ns Beginner sedang memeriksa catatan medis laporan hari sebelumnya
(Scene 3) Ns Beginer membaca catatan catata n perkembangan Tn A dengan kondisi TD meningkat menjadi 190/100 mmHg, Tn A mengeluh sangat pusing dan mata berkunang-kunang. Ns Beginer
(kening berkerut, tampak berfikir) Kok perkembangan Tn A seperti ini ? TD semakin meningkat (190/100 mmHg). Coba Saya cek dulu. (kemudian Ns. Beginer melakukan pengecekan, dan ternyata benar. Ns. Beginer melanjutkan melakukan pemeriksaan fisik dan mendapatkan hasil oedem (+), urin output 30 ml dalam 3 jam dan berwarna sangat pekat. Ns. Beginer (melaporkan kepada perawat competent). Ns. Compi saya lihat kondisi Tn A semakin memburuk, TD semakin tinggi, urine output hanya 30 ml dalam 3 jam, dan mengeluh kepala pusing serta mata berkunang-kunang. Saya pikir Tn A perlu penanganan lebih lanjut lagi. Menurut saya Tn A perlu dilakukan pemeriksaan ulang laboratorium protein urine, observasi secara ketat TD, urine output, dan keadaan umum Tn A karena berdasarkan teori, nanti berakibat buruk. Ns. (mendengarkan laporan Ns Beginner dengan mengangguk-angguk, Competence kemudian meminta catatan medis yang dipegang Ns Beginner.) Kamu betul Ns Gin. Mari kita cek bersama-sama... (Ns Competent dan Ns Beginner bersama-sama ke ruangan Tn A. Ns. Selamat pagi Tn A. Rapi sekali hari ini. Competence Tn A Sela Selama matt Pagi Pagi Sust Suster er (dud (duduk uk di tepi tepi temp tempat at tidu tidur. r. Kemu Kemudi dian an meme memeja jamk mkan an matanya... sebentar Ns. (mengamati tingkah laku Tn A) bagaimana perasannya pagi ini pak? Competence sepertinya ada yang mengganggu? Tn A (men (menga gamb mbil il napa napass dala dalam, m, masi masih h samb sambil il memi memicin cingk gkam am mata mata sepe seperti rti oran orang g silau) Ini, kepala pusing terus. Kaki ini rasanya tambah besar saja (sambil menunjuk kaki). Ns He-eh... Baik Tn A kita periksa dulu ya. (sambil mengambil tensimeter Competence dan stetoskop. Ns. Beginner membantu memasangkan mansetnya.
Sementara Ns Competence melakukan pemeriksaan fisik pada kepala dan selanjutnya melakukan pemeriksaan tekanan darah. Setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah, Ns Competence mengecek kantung urin yang ada. Setiap hal yang berkaitan dengan peningkatan tekanan darah di tanyakan pada Tn A dengan penuh perhatian)
(Narrator) Aktivitas yang dilakukan Ns Competent menunjukkan penguasaanya pada kasus yang sedang sedang dihadapi. dihadapi. Tahap competent dari model Dreyfus ditanda ditandaii dengan dengan kemampuan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan. Level ADVANCE BEGINNER akan menjadi COMPETENT dengan menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang lain. Konsisten Konsisten,, kemampuan kemampuan memprediksi, memprediksi, dan manajemen manajemen waktu adalah penampilan penampilan pada tahap competent . Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya. Situasi berikut ini menggambarkan bahwa Ns Competence berkonsultasi dengan Ns Proficient sebagai penanggung jawab utama perawatan pasien atau Perawat Primernya.
BABAK III (Competent, Proficience dan Expert) (Narrator) Perawat pada level PROFICIENT menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan peningkatan percaya diri pada pengetahuan pengetahuan dan keterampilannya keterampilannya.. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien. (Setting) Nurse Station (Scene 4) Ns. Proficient Proficient Ns. Competence Competence Ns. Profocient Profocient
Ns Compi, Compi, pemeriksaan pemeriksaan urin terakhir terakhir Tn A sudah sudah dilakukan? dilakukan? 15 menit yang lalu, diperiksa diperiksa protein protein urin urin ulang, ulang, tetapi tetapi hasilnya hasilnya belum ada. Coba kita telp petugas lab, tanyakan tanyakan langsung langsung hasilnya. hasilnya. ( hasil pemeriksaan protein urin ). Coba dilihat terapi diuretiknya.
(Lasix 2 x 10 mg ). ). Kemudian Ns Proficient datang ke ruang rawat Tn A untuk berinteraksi/berdialog dengan Tn A dan keluarganya. (Scene 5) (Setting) Ruang perawatan Tn A Ns. Proficient Proficient Tn A Ns. Proficient Proficient
Tn A
Selamat Selamat Siang Siang Tn A, ibu, ibu, dan dan keluarga. keluarga. Apa yang yang Tn Tn A rasakan rasakan sekarang? (lema (lemah, h, lesu lesu). ). Saya Saya masi masih h pusi pusing ng sust suster er dan dan rasan rasanya ya saki sakitt saya saya sema semaki kin n berat. Badan saya saya bengkak-bengkaknya tidak berkurang Sus? oh begitu begitu ya? ya? Memang Memang kondisi kondisi Tn A masih Sangat Sangat lemah, lemah, karena karena tekanan darahnya masih tinggi, kemudian dari hasil pemeriksaan albumin masih 2,1, air kencing yang keluar juga masih sedikit ya pak. (kemudian Ns.Proficient menjelaskan tentang proses penyakitnya kepada pasien dan keluarganya). oh iya Tn A, selama ini apakah bapak pernah pernah dirawat dirawat dengan dengan gejala gejala yang yang sama? sama? Bagaim Bagaimana ana pola pola makan makan dalam keluarga ibu/bapak? Apakah sering/senang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam dan berlemak? Apakah ada anggota anggota keluarga keluarga lain yang mempunyai mempunyai penyakit penyakit jantung? jantung? bagaimana bagaimana aktifit aktifitas as bapak sehari-h sehari-hari ari ? Dll (kaji (kaji hal-hal hal-hal yang terkait terkait dengan dengan jantung). ya, ya, saya saya pern pernah ah masu masuk k RS seki sekita tarr 2 tahu tahun n yang yang lalu lalu deng dengan an kelu keluha han n yang sama dgn sekarang. Saya suka makan coto, bapak saya meninggal karna penyakit jantung. Saya sangat sibuk dikantor mulai pagi sampai sore dan saya jarang berolahraga.
(Narrator) Perawat dengan kemampuan level PROFICIENT memerlukan pembelajaran terus menerus dengan berdiskusi dengan koleganya baik yang setingkat maupun konsultasi dengan level EXPERT. Scene berikut menggambarkan bagaimana proses belajar seumur hidup itu berjalan. Perawat level PROFICIENT berdiskusi dengan perawat EXPERT. Perawat Expert dalam hal ini dapat berperan sebagai penyelia maupun juga sebagai sejawat Perawat Primer atau bisa juga pembimbing seniornya . Perawat EXPERT dalam hal ini memulai proses pembelajaran. Perawat EXPERT dalam cerita ini adalah perawat senior di ruang rawat ini. (Scene 6)
(Setting) Nurse Station Ns. proficient berdialog dengan dengan Ns. Expert untuk untuk membicarakan kasus Tn Tn A Ns. Expert Expert Ns. Proficient
Ns. Expert Expert
Ns. Profi, Profi, bagaim bagaimana ana perkem perkemban bangan gan kondis kondisii Tn A? saat ini kondisi Tn A masih lemah sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik maupun laboratorium. Saya juga mendapatkan data bahwa Tn A memang memiliki riwayat penyakit jantung dan mempunyai kebiasaan pola makan yang banyak mengandung lemak dan garam. Riwayat keluarga klien dengan penyakit jantung. . Bagaimana menurut Ns. Ert ? oh.... oh.....be .begit gitu. u. berart berartii kita kita perlu perlu menind menindak ak lanjut lanjutii kasus kasus Tn A ini. ini.
Kemudian Ns. Expert mengunjungi Tn A dan keluarganya di ruang rawat Tn A. (Scene 7) Ns. Expert
Selamat siang bapak dan ibu keluarga Tn A. Tadi perawat Ns Profi sudah banyak bertanya dan menjelaskan tentang kondisi Tn A. Saya harap Tn A dan keluar keluarga ga bisa bisa menerim menerimaa situas situasii dan kondis kondisii ini dengan dengan terbuka terbuka,, ikhlas, dan lapang dada. Memang saat ini kondisi Tn A benar seperti apa yang sudah dijelaskan oleh perawat teman kami.
Tn A
Iya Iya sust suster, er, saya saya pasr pasrah ah.. Saya Saya hany hanyaa berp berpik ikir ir masih masih ada ada Alla Allah h SW SWT, T, yang yang akan membantu saya.
Istri Istri Tn A
Saya Saya dan keluar keluarga ga juga juga pasrah pasrah menyer menyerahk ahkan an semua semua pada pada Yang Yang Kuasa. Kuasa.
Ns. Expert Expert
Ya..bagus. Ya..bagus. segala sesuatu sesuatu memang memang harus kita serahkan serahkan kepada kepada Allah SWT. Kami disini sebagai tim kesehatan/keperawatan hanya berusaha, dan yang menentukan Allah SWT. Selanjutnya kira-kira apa yang akan bpk lakukan terkait dengan masalah yang bpk hadapi hadapi sekarang?
Tn A/istr A/istrii
Kami Kami tidak tidak tahu tahu suste suster, r, sebaik sebaiknya nya bagaim bagaimana ana ya?
Ns. Expert Expert
Baiklah... Baiklah...saya saya akan menjelaskan menjelaskan hal-hal yang sebaiknya sebaiknya bpk dan keluarga bisa lakukan. Saya akan memberikan gambaran / alternatif yang dapat Tn A dan keluarga lakukan. Saya tidak akan memaksakan pilihan Tn A dan keluarga. keluarga. Tn A sebaik sebaiknya nya berusaha berusaha untuk untuk mulai mulai melaku melakukan kan pola hidup sehat dengan cara mengurangi makanan berlemak seperti coto kurangi juga makanan yang banyak mengandung garam, olahraga ringan secara teratur misalnya jalan pagi, hindari stres, jangan terlalu memforsir tenaga, istirahat yang cukup dan melakukan kontrol secara teratur serta hal paling penting adalah lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT. Saya kira itu saja Tn A.
Tn A
Teri erimaka akasih atas saran rannya sus...
Ns. Expert dan Ns. Proficient meninggalkan ruangan..... (narrator) Demikian tadi cerita yang menggambarkan perkembangan kemampuan perawat dari tingkat NOVICE – EXPERT yang merupakan teori Patricia Benner. Semoga gambaran tersebut mewakili pemahaman yang sesuai. SELESAI D. Kesimpulan 1. Dalam tatanan pelayanan teori ini memberikan pemahaman profesi tentang apa artinya menjadi seorang ahli, Patricia memperkenalkan konsep bahwa perawat ahli mengembangkan keterampilan dan pemahaman tentang perawatan pasien dari waktu ke waktu melalui pendidikan dasar serta banyaknya pengalaman. 2. Seoran Seorang g perawat perawat diberi diberi tanggu tanggung ng jawab jawab dan wewena wewenang ng sesuai sesuai dengan dengan tingka tingkatan tan kompetensi yang dimilikinya (jenjang karir perawat). 3. di tatanan pelayanan pengembangan karir klinik bisa di terapkan sesuai dengan tahapan jenjang karir PPNI sebagai berikut : •
PK1
= DIII, 2 thn pengalaman, pengalaman, Ners
•
PK2
= DIII, DIII, 5 thn pengalaman, pengalaman, Ners pengalaman pengalaman 3 tahun
•
PK3
= DIII, DIII, 9 thn thn Pengalaman, Pengalaman, Ners pengalaman pengalaman 6 thn, thn, Sp1
•
PK4
= Ners, Ners, 9 thn thn Pengala Pengalaman, man, Sp1 Pengalaman Pengalaman 2 thn, thn, Sp2.
•
PK5
= Sp1 Sp1 pengalaman pengalaman 4 thn, Sp2 pengalaman pengalaman 1 thn.
(Berdasarkan teori Patricia Benner)
E. Referensi Benner P. 1984. From Novice to Expert: Excellence and Power in Nursing Practice . Menlo Park, Calif: Addison-Wesley. Elstein Elstein AS., Schwarz Schwarz A. 2002. 2002. Clinical Clinical Problem Problem Solving Solving and Diagnost Diagnostic ic Decision Decision Making: Making: Selecti Selective ve Review Review of The Cognitive Cognitive Literat Literature ure . BMJ ;324(7339):729 (23 March). (electronic) (electronic) http://bmj.bmjjournals.com/cgi/content/full/324/7339/729.. http://bmj.bmjjournals.com/cgi/content/full/324/7339/729 diakses 12 Oktober 2008.
Kapborg Kapborg I. 2003. 2003. The Phenom Phenomeno enon n Of Carin Caring g From From The Novice Novice Stude Student nt Nurse Nurse's 's Perspective: A Qualitative Content Analysis ? International Nursing Review. Vol. 50 Issue Issue 3 Page 129-192 September. September. (elektronic). (elektronic). http://www.blackwell-synergy.com http://www.blackwell-synergy.com.. Diakses 12 Oktober 2008. Meyer, T. 2005. Academic and Clinical Dissonance in Nursing Education: Are We Guilty of Failure to Rescue? Nurse Educator 30(2), March/April 2005, p 76–79 (electronic). http://ovid.com diakses 12 Oktober 2008. Sharoff, Sharoff, L. 2006. 2006. The Holistic Nurse's Search for Credibility . Holistic Nursing Practice 20(1), January/February 2006, p 12–19. (electronic). http://ovid.com diakses tanggal 12 Oktober 2008. Tailor, C. 2002. Assessing Patients' Needs: Does The Same Information Guide Expert And Novice Nurses? International Nursing Review. Vol. 49 Issue 1 Page 1-64 March. (elektronic). http://www.blackwell-synergy.com http://www.blackwell-synergy.com.. Diakses 12 Oktober 2008. Tomey, A.M., Alligood, M.R. (2006). Nursing Theorists and Their Work . Six edition. Missouri: Mosby Elsevier Forced.com
1. 2. 3. 4.
Apa yg dimaksud dgn teori filosofis filosofis kep Jelaskan salh satu yag termasuk termasuk dalam teori filsof kep Identifikasi dan pilihlah finomena finomena kep sesuai degn degn t4 kerja Kaji dan analisis fenomena trsebut dikaitkan dangn landasan teori filsof kep. Cari solusi terkait dengan teori filsof keperawatan