TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI REPRODUKSI DAN KB
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknologi Tepat Guna Dalam Yankeb
DOSEN PEMBIMBING : Hellen F, S.ST, M. Kes.
DISUSUN OLEH : Kelompok 4 1. 2. 3. 4. 5. 6.
RANTI NUR EKA PRATIWI RIZKI ANGGRAINI SEPTI SRI NURHAYATI SUCI LANAVIA YURIDA AKBAR
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. Yang telah menciptakan kami dengan akal dan budi, kehidupan yang patut kami syukuri, keluarga yang mencintai kami, dan teman – teman – teman teman yang menginspirasi. Karena berkat rahmat – Nya Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teknologi Kebidanan Tepat Guna. Shalawat beriring salam kami sampaikan juga kepada Nabi Besar Muhammad saw. Sebagai suri tauladan atas umatnya.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Ibu Hellen F, S.ST, M. Kes
Makalah ini dibuat adalah untuk membantu mempermudah pemahaman dalam mendalami mata kuliah Teknologi Tepat Guna Dalam Yankeb . Penulis menyadari segala keterbatasan yang dimiliki, oleh karena itu penulis memohon saran dan kritik kepada semua pihak agar makalah ini menjadi sempurna. Atas saran dan kritiknya penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, memberikan kelancaran, dan barokah. Aamiin.
Bandar Lampung, 23 September 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar …………………………………………………………
i
Daftar Isi ……………………………………………………………….
ii
Bab I Pendahuluan………….………………………………………….. A. Latar Belakang …………………………………………………
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………
1
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………….
1
Bab II Pem bahasan ………………………………………………….
2
A. Pengertian Teknologi Tepat Guna ……………………………
2
B. Jenis Teknologi Kebidanan Tepat Guna ……………………..
2
C. Macam – Macam – Macam Macam Teknologi Kebidanan Tepat Guna ……...…
2
D. Ciri – Ciri – ciri ciri Teknologi Tepat Guna ……………………………
3
E. Mamfaat Mamfaat Teknologi Tepat Guna ……………………………... ……………………………... F. Fungsi Teknologi Tepat Guna ………………………………
4
G. Dampak Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan …………
4
H. Konsep Kesehatan Reproduksi ……………………………..
4
I. Keluarga Berencana …………………………………………
7
J. Teknologi Terapan bayi Baru Lahir …………………………
9
Bab III Penutup …………………………………………………….. A. Kesimpulan …………………………………………………….. B.
3
Saran …………………………………………………..………..
13 13 13
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini sangat mendukung dalam kehidupan manusia di Indonesia bahkan di dunia, penemuan yang setiap waktu terjadi dan para peneliti terus berusaha dalam penelitiannya demi kemajuan dan kemudahan kemudahan dalam beraktivitas. Ilmu kedokteran khususnya ilmu kesehatan pun begitu cepat bekembang mulai dari peralatan ataupun teori sehingga mendorong para pengguna serta spesialis tidak mau ketinggalan untuk bisa memiliki dan memahami wawasan serta ilmu pengetahuan tersebut. Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan reproduksi banyak sekali teori-teori serta keilmuan yang harus dimiliki oleh para pakar atau spesialis kesehatan reproduksi.Wilayah keilmuan tersebut sangat penting dimiliki demi mengemban tugas untuk bisa menolong para pasien yang mana demi kesehatan, kesejahteraan dan kelancaran pasien dalam menjalanakan kodratnya sebagai perempuan. Pengetahuan kesehatan reproduksi bukan saja penting dimiliki oleh para bidan atau spesialais tetapi sangat begitu penting pula dimiliki khususnya oleh para istriistri atau perempuan sebagai ibu atau bakal ibu dari anak-anaknya demi kesehatan, dan kesejahteraan meraka.
B. Rumusan Masalah
Apa saja tehnologi dalam pelayanan kesehatan reproduksi dan kb
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa saja tehnologi dalam pelayanan kesehatan reproduksi dan kb
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengertian Teknologi Tepat Guna
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna adalah suatu alat dengan kebutuhan dan berguna sesuai dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna. Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu. Dengan demikian teknologi tepat guna mempunyai kriteria yaitu: 1. Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumbersumber yang tersedia banyak di suatu tempat. 2. Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. 3. Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/masalah yang sebenarnya dalam masyarakat, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala perencananya.
B. Jenis Teknologi Kebidanan Tepat Guna
1. 2.
Pelatiham BCLS (BCLS:Basic Cardiac Life Support for Paramedic). Paramedic) . Training Manajement K3 Laboraturium
C. Macam – Macam Macam Teknologi Kebidanan Tepat Guna 1. Fetal Doppler (Sunray)
2. Staturmeter 3. Eye Protector Photo Therapy 4. Alat Pengukur Panjang Bayi 5. Breast Pupm 6. Lingkar Lengan Ibu Hamil 7. Pengukur Panjang Bayi (calipher) 8. Reflek Hammer / Reflek Patela
2
9. Umbilical Cord Clem Nylon 10. Tourniquet
D. Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna
1. Perbaikan teknologi tradisional selama ini menjadi tulang punggung pertanian,
industri,
pengubah
energi,
transportasi,
kesehatan
dan
kesejahteraan masyarakat di suatu tempat. 2. Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah. 3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat. 4. Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya. 5. Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi, bahan secara lebih baik dan optimal. 6. Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar (self-realiance motivated).
E. Manfaat Teknologi Tepat Guna
Penerapan Teknologi Tepat Guna adalah sebuah usaha pembaharuan. Pembaharuan itu tidak mencolok dan masih dalam jangkauan masyarakat, tetapi harus diserasikan dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta alam. Usaha pembaharuan dirancang sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa bahwa pembaharuan adalah prakarsa mereka sendiri. Berarti di dalam pembaharuan teknologi itu, terdapat minat dan semangat dalam masyarakat tersebut. Sebagai mana manfaat dari teknologi tepat guna adalah: 1.
Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
2.
Teknologi tepat guna mampu meningkatkan kesejahteraan mas yarakat
3.
Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga kesehatan dan klien.
4.
Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat guna tersebut.
5.
Masyarakat / klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan.
3
6.
Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat
F. Fungsi Teknologi Tepat Guna
Sebagai mana fungsi dari teknologi tepat guna adalah: 1. Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. 2. Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah. 3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara. 4. Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.
G. Dampak Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan
Dampak positif sebagai berikut: 1. Mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif. 2. Membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan lebih sederhana dan mudah Dampak negatif sebagai berikut : 1. Contoh : penggunaan USG di daerah pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat disana. 2. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang tidak tepat.
H. KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO)
1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi a) Pengertian kesehatan reproduksi Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistim, fungsi-fungsi dan proses reproduksi (Cholil,1996). b) Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam lingkup kehidupan 1) Kesehatan ibu dan bayi baru lahir 2) Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi termasuk PMS-HIV/AIDS. 3) Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
4
4)
Kesehatan reproduksi remaja.
c) Hak-hak reproduksi Konferensi
internasional
kependudukan
dan
pembangunan,
disepakati,
bertujuan untuk mewujudkan kesehatan bagi individu secara utuh, baik kesehatan rohani dan jasmani, meliputi : 1)
Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
2)
Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
3)
Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi
4)
Hak dilindungi dan kematian karena kehamilan karena kehamilan
5)
Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kehamilan kehamilan
6)
Hak atas kebebasan dan keamanan yang berkaitan dengan kehidupan reproduksinya
7)
Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk perlindungan dari pelecehan, perkosaan, kekerasan, penyiksaan penyiksaan seksual
8)
Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu penetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
9)
Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya
10) Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga 11) Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam berkeluarga dan kehidupan kesehatan reproduksi 12) Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
Menurut BK KB KB N tahun 2000, kebijakan teknis operasional di Indonesia untuk mewujdkan pemenuhan hak-hak reproduksi : a) Promosi hak-hak kesehatan reproduksi b) Advokasi hak-hak kesehatan reproduksi\ c) KIE hak-hak kesehatan reproduksi d) System pelayanan hak-hak reproduksi 2. Pengertian remaja
Remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi
pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas
5
dan
terjadi
perubahan-perubahan
psikologik
serta
kognitif
(Soetjiningsih,2004).
Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu periode masa
pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas (Widyastuti Yani, 2009). 3. Perubahan pada remaja 1) Perubahan Fisik Perubahan yang cukup menyolok menyolok terjadi ketika remaja baik perempuan dan laki-kali memasuki usia antara 9 – 9 – 15 15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya tubuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar saja. 2) Mimpi basah Remaja laki-laki memproduksi sperma setiap harinya. Sperma bisa dikeluarkan melalui proses yang disebut ejakulasi, yaitu keluarnya sperma melalui penis. Ejakulasi bisa terjadi secara alami (tidak disadari oleh remaja laki-laki) melalui mimpi basah. 3) Proses terjadinya menstruasi Menstruasi terjadi karena sel telur yang diproduksi ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma dalam rahim. Sel telur tersebut menempel pada dinding rahim dan membentuk lapisan, kemudian menipis dan luruh keluar melalui mulut rahim dan vagina dalam bentuk darah, yang biasanya terjadi antara 3-7 hari. Jarak antara satu haid dengan haid berikutnya tidak sama pada setiap orang. Adakalanya 21 hari atau bisa juga 35 hari. 4. Alat reproduksi 1) Pada perempuan
Bibir luar dan labia minora
Kelentit (clitoris)
Lubang vagina
Rambut kemaluan (mons veneris)
Vagina
Mulut rahim (cervix)
Rahim (uterus)
Sal telur (tuba fallopi ) dan Indung telur (ovarium)
6
2) Pada laki-laki Zakar (penis) Buah zakar (testis) Saluran zakar (uretra) Skrotum Sal sperma (vas deferens) Kelenjar prostat Bladder (kandung kencing)
I. Keluarga Berencana (KB)
1. Pengertian KB Keluarga Berencana menurut World Health Organization (WHO) Expert Commite (1970) dalam Suratun dkk (2008) adalah suatu tindakan yang membantu individu atau pasangan suami untuk :
Mendapatkan objektif-objektif tertentu
Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan
Mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan
Mengatur interval diantara kehamilan
Mengontrol waktu kelahiran dalam hubungan dengan suami istri
Menentukan jumlah anak dalam keluarga
2. Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Syarat-syarat kontrasepsi yang ideal antara lain:
Dapat dipercaya
Tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan
Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan
Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus
Tidak memerlukan motivasi terus-menerus
Mudah pelaksanaannya
Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
7
Dapat diterima penggunaannya oleh pasangan yang bersangkutan.
Metode kontrasepsi dapat digunakan oleh pasangan usia subur secara rasional berdasarkan fase-fase kebutuhan seperti: a. Masa menunda kehamilan b. Masa mengatur atau menjarangkan kehamilan c. Masa mengkhiri kesuburan atau tidak hamil lagi. d. Jenis- Jenis Akseptor KB
Menurut Handayani (2010) jenis akseptor KB sebagai berikut Akseptor KB baru Akseptor KB baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang pertama kali menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan kehamila n yang berakhir dengan keguguran atau kelahiran. Akseptor KB lama Akseptor KB lama adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang melakukan kunjungan ulang termasuk pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi kemudian pindah atau ganti ke cara atau alat yang lain. Akseptor KB aktif Peserta KB aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang pada saat ini masih menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi.
e. Alat Kontrasepsi Jenis-Jenis Kontrasepsi Menurut Saifiddin (2008) dan (Hartanto 2002). 1) Metode Sederhana (Tanpa alat) Jenis (KB alamiah)
Metode kelender
Metode suhu badan basal (Thermal)
Metode lender serviks (Billings)
2) Senggama terputus (Coitus interuptus) dengan alat Jenis Barrier
Kondom
8
Diafragma
Kimiawi : Spermisid vaginal
Metode moderen (Kontrasepsi hormonal) : PIL, Implant, IUD
3) Kontrasepsi mantap a) MOW (Medis Operatif Wanita) b) MOP (Medis Operatif Pria).
J. Teknologi Terapan Bayi Baru Lahir
1. Obat dan vaksin LIL ( Lima Imunisasi Dasar Lengkap) Pengertian imunisasi yaitu suatu program yang dengan sengaja, memasukan antigen lemah yang merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. Tujuan imunisasi, untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. berjangkit. Manfaat imunisasi a. Untuk anak : mencegah penderitaan yang disebabkan penyakit, dan kemungkinan cacat dan kematian b. Untuk keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi bila anak sakit 2.
Jenis imunisasi a. Imunisasi aktif merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh berespon speifik dan memberikan suatu peringatan terhadap antigen. Contoh : POLIO dan CAMPAK. b. Imunisasi pasif merupakan suatu proses peningkatan kekebalan tubuh dengan cara memberikan zat imunoglobulin yaitu zat yang dihasilkan melaui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan yang didaptkan bayi melalui plasenta).
9
3. Jenis Lima Imunisasi Lengkap a. BCG b. Hepatitis B c. Polio d. DPT e. Campak
4. Vit K Vitamin K merupakan vitamin larut dalam lemak yang memiliki peranan penting dalam mengaktifkan zat-zt yang berperan dalam pembekuan darah, diantaranya zat yang dikenal dengan protrombin dan faktor-faktor pembekuan. 3 bentuk Vitamin K : a. Vitamin K1 (phytomenadione) terdapat pada sayuran hijau b. Vitamin K2 (menaquinone) bakteri normal usus c. Vitamin K3 (menadione) merupakan vitamin K sintetik
5. ALAT a. Inkubator : Alat yang berfungsi untuk Kelahiran bayi prematur agar berat badan bertambah. b. Blue light merupakan alat yang berfungsi untuk bayi Ikterus
6. Prosedur IMD a. Manfaat Inisiasi Menyusui Dini : pentingnya kontak kulit dan IMD karena mendarangkan manfaat yang sangat banyak bagi bayi khususnya. b. Metode Kanguru merupakan metode perawatan dini dan terus menerus dengan sentuhan kulit ke kulit antara bayi prematur dan BBL dalam posisi seperti Kanguru. Prinsip metode kanguru menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam inkubator seperti ibu
kanguru
yang
mendekap
bayinya
dengan
tujuan
mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal yaitu 36,5-37,5
10
7. ASI eksklusif ASI eksklusif merupakan pemberian ASI saj pada bayi sejak usia 0 sampai 6 bulan tanpa penambahan apapun, air juga tidak karena lambung bayi sangat kecil. ASI saja sudah memenuhi kebutuhan bayi secara sempurna.
8. Skrining Skrining (screening) adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan secara klinis belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi sesunguhnya menderita suatu kelainan. Test skrining dapat dilakukan dengan :
Pertanyaan (anamnesa)
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
9. Baby Masssage Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia. Sentuhan dan pijat pada bayi atau dikenal dengan baby massage massage setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi.
10. Kunjungan Neonatus Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus : a. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6 – 48 Jam setelah lahir. 11
b. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir. c. Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir. Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan/masalah kesehatan pada neonatus. Risiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama. Pelayanan
Kesehatan
Neonatal
dasar
dilakukan
secara
komprehensif dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru Lahir dan pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang meliputi :
Pemeriksaan dan perawatan Bayi Baru Lahir Perawatan Tali pusat Melaksanakan ASI Eksklusif Memastikan bayi telah diberi Injeksi Vitamin K1 Memastikan bayi telah diberi Salep Mata Antibiotik Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0
Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM Pemeriksaan
tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi
bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan Masalah pemberian ASI. Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 bila belum diberikan pada
waktu perawatan bayi baru lahir Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI
eksklusif, pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan Buku KIA. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat setempat. Sebelum menggunakan TTG, terlebih dahulu kita lakukan penerapan dari TTG tersebut kepada masyarakat. Dengan adanya penerapan ini di harapkan masyarakatnya berubah dan mengerti tentang manfaat TTG dan mampu menggunakan TTG tersebut dengan sebaik mungkin. Sehingga penggunaa dari TTG tersebut bermanfaat bagi masyarakat, yaitu dapat memenuhi kebutuhan individu individu atau masyarakat karena kebutuhan masyarakat semakin hari semakin meningkat.
B. Saran
Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan memperoleh hasil yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
13