BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Belakang Frak Fraktu turr
adala adalah h terp terput utus usny nyaa kont kontin inui uita tass jarin jaringa gan n tula tulang ng yang yang umum umumny nyaa
diseba disebabka bkan n oleh oleh rudapa rudapaksa ksa (Mansjo (Mansjoer er,, Arif, Arif, et al, 2!. 2!. Fraktu Frakturr adalah adalah rusakny rusaknyaa kontinuitas kontinuitas tulang yang disebabkan disebabkan tekanan eksternal yang datang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang. (Linda "uall #, 1$$$ !. Fraktur humerus adalah diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang humerus (Mansjoer, Arif, et al, 2!. Fraktur humerus adalah fraktur pada tulang humerus yang disebabkan oleh benturan %trauma langsung maupun tak langsung (&jamsuhidajat, '. 2!. )i*ente dan arino (1$++! melaporkan hasil penelitian terhadap 1$ anak dengan fraktur suprakondiler humeri derajat --- yang di kelolah dengan reposisi tertutup dan pemasangan per*utaneous pinning/ mendapatkan 101 ($,0! dengan hasilsangat hasils angat baik, 2$ (13,0! dengan hasil sangat baik, 2 (1,! kurang dan 1 (,3! sangat jelek "adi fraktur humerus adalah fraktur pada tulang humerus yang disebabkan oleh benturan % trauma langsung maupun tak langsung karena diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang humerus. 4rauma yang terjadi pada tulang humerus dapat menyebabkan fraktur. Fraktur dapat berupa fraktur tertutup ataupun terbuka. Fraktur tertutup tidak disertai kerusakan jaringan lunak di sekitarnya sedangkan fraktur terbuka biasanya disertai kerusakan jaringan lunak seperti otot tendon, ligamen, dan pembuluh darah.4ekanan darah.4ekanan yang kuat dan berlebihan dapat mengakibatkan fraktur terbuka karena dapat menyebabkan fragmen tulan tulang g kelu keluar ar mene menemb mbus us kuli kulitt sehin sehingg ggaa akan akan menj menjad adik ikan an luka luka terbu terbuka ka dan dan akan akan menyebabkan peradangan dan kemungkinan terjadinya infeksi. 5eluarnya darah dari luka terbuka dapat memper*epat pertumbuhan bakteri. 4ertariknya segmen tulang disebabkan karena adanya kejang otot pada daerah fraktur menyebabkan disposisi pada tulang sebab tulang berada pada posisi yang kaku. Fraktur Fraktur yang masih baru terutama terutama grade - tidak memerlukan memerlukan reposisi. reposisi. 6ada grade -reposisi dapat dilakukan dengan mudah dalam pembiusan umum dan setelah itu dipasang mitela. 6ada 6ada fraktur fraktur epifisi epifisiss humeru humeruss grade grade --- dan -) harus harus dilaku dilakukan kan reposi reposisi si dengan dengan pembiusan umum dan apabila tidak berhasil dilakukan operasi terbuka ter buka dengan fiksasi interna dengan menggunakan pin ke*il.
1.2 'umusan 'umusan masalah 1. Apa defeni defenisi si fraktur fraktur humeru humeruss 7 2. Apa etiolo etiologi gi fraktur fraktur humeru humeruss 7 0. Apa klasifi klasifikas kasii frak fraktur tur humeru humerus7 s7 . Bagaim Bagaimana ana mani manifest festasi asi frak fraktur tur hume humerus rus 7 3. Bagaim Bagaimana ana patof patofisi isiolo ologi gi fraktu frakturr humeru humeruss 7 . Bagaim Bagaimana ana penat penatalak alaksan sanaan aan fraktu frakturr humerus humerus 7 +. Apa kompli komplikas kasii frakt fraktur ur hume humerus rus 7 . Bagaim Bagaimana ana prog prognos nosis is frakt fraktur ur hume humerus rus 7
1.0 4ujuan 4ujuan 1.0.1
4ujuan umum Mampu mengetahui konsep dan asuhan kepera8atan pada fraktur humerus
1.0. .0.2
4ujuan juan khus khusu us 1. Mampu Mampu menge mengetah tahui ui defeni defenisi si fraktu frakturr humerus humerus 2. Mampu Mampu menge mengetah tahui ui etiolo etiologi gi fraktu frakturr humerus humerus 0. Mampu Mampu menget mengetahu ahuii klasifika klasifikasi si fraktur fraktur humer humerus us . Mampu Mampu menget mengetahu ahuii manifesta manifestasi si fraktur fraktur humer humerus us 3. Mampu mengetahui mengetahui patofisiolog patofisiologii fraktu frakturr humerus humerus . Mampu mengetahui mengetahui penatalaksana penatalaksanaan an fraktur fraktur humeru humeruss +. Mampu Mampu menget mengetahu ahuii komplik komplikasi asi fraktur fraktur humeru humeruss . Mapu Mapu mengeta mengetahui hui prog prognos nosis is fraktur fraktur humer humerus us
1. 1. Manfaa Manfaatt Makalah dengan judul asuhan kepera8atan dengan fraktur humerus diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasis8a kepera8atan dalam menerapkan implemtasi pada klien dengan fraktur humerus
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Anatomi Sistem Muskuloskeletal
&istem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri otot (muskulo! dan tulang 9 tulang serta sensi yang memebentuk rangka (skelet!. :tot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak!. &edangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang dan sendi yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap, dan posisi tubuh. &istem muskuloskeletal memiliki beberapa fungsi, yaitu; 1. 5erangka tubuh; sistem muskulo skeletal memberi bentuk pada tubuh. 2. 6roteksi; sistem muskuloskeletal melindungi organ 9 organ penting, misalnya; otak yang dilindungi oleh tulang 9 tulang tengkorak, jantung < paru 9 paru dilindungi rongga dada yang dibentuk oleh tulang 9 tulang *osta e (iga!. 0. Ambulasi dan mobilisasi; tulang dan otot memungkinkan terjadinya pergerakan tubuh dan perpindahan tempat. . =aemopoesis; berperan dalam pembentukan sel darah pada bone marrow. 3. >eposit mineral; tulang mengandung $$ kalsium dan $ fosfor tubuh.
2.1.1
Tulang Humerus
=umerusmerupakan tulang terpanjang dan terbesar dari ujung atas, melainkan dibagi
ke
dalam
tubuh
dan
dua
kaki.&e*araanatomis,
tulanghumerusdapatdibagimenjaditigabagian ; 1. Kaut . &epertiga dari ujung atas humerus terdiri atas sebuah kepala, yang membuat sendi dengan rongga glenoid dari skapla dan merupakan bagian dari banguan sendi bahu. >iba8ahnya terdapat bagian yang lebih ramping disebut leher anatomik. >isebelah luar ujung atas diba8ah leher anatomik terdapat sebuah benjolan, yaitu 4uberositas Mayor dan disebelah depan terdapat sebuah benjolan lebih ke*il yaitu 4uberositas
Minor.
>iantara
tuberositas
terdapat
*elah
bisipital
(sulkus
intertuberkularis! yang membuat tendon dari otot bisep. >iba8ah tuberositas terdapat leher *hirurgis yang mudah terjadi fraktur. 2. Korus. &ebelah atas berbentuk silinder tapi semakin keba8ah semakin pipih. >isebelah lateral batang, tepat diatas pertengahan disebut tuberositas deltoideus (karena menerima insersi otot deltoid!. &ebuah *elah benjolan oblik melintasi sebelah belakang, batang, dari sebelah medial ke sebelah lateral dan memberi jalan kepada saraf radialis atau saraf muskulo?spiralis sehingga disebut *elah spiralis atau radialis. 0. U!ung Ba"a#. Berbentuk lebar dan agak pipih dimana permukaan ba8ah sendi dibentuk bersama tulang lengan ba8ah. 4rokhlea yang terlatidak di sisi sebelah dalam berbentuk gelendong?benang tempat persendian dengan ulna dan disebelah luar etrdapat kapitulum yang bersendi dengan radius. 6ada kedua sisi persendian ujung ba8ah humerus terdapat epikondil yaitu epikondil lateral dan medial. (6ear*e, @elyn #, 1$$+! 2.1.2
$tot
:tot merupakan organ yang berkontraksi dengan tujuan memperoleh tenaga dan gerakan kearah tertentu. &ebagian besar otot dihubungkan dengan tulang oleh tendon. :tot terdiri atas sel 9 sel yang disebut sebagai serabut ( fibers! yang mempunyai struktur tertentu. 5umpulan serabut disebut fasikula, setiap serabut dalam fasikula dipersarafi oleh motor neuron yang berbeda (oer &, 1$$!. 6adatulanghumerusterdiridaribeberapaototyaitu ; a. $tot Deltoi%eus adalah otot yang membentuk struktur bulat pada bahu manusia.>inamakan deltoideus sebab bentuknya mirip seperti alphabet yunani delta (segitiga!.otot ini sering digunakan untuk melakuakn suntikan intra?muskular. C :rigo
:tot deltoideus tersusun dari tiga serat berasal dari ;
1. serat anterior,berasal dari *lai*ula 2. serat media,berasal dari pinggir lateral dan permukaan atas a*romion s*apula 0. serat posterior,berasal dari bibir ba8ah dari atas posterior dari spina s*apula C -nsertio Djung akhir dari serat atot menyatu menjadi sebuah tendon tebal yang berada dituber*ulum deltoideus dari humerus (tulang lengan atas!. b. $tot e&tensor 'ari ra%ialis longus adalah satu dari lima otot utama yang mengatur pergerakan pergelangan tangan. &esuai dengan namanya otot ini berukuran *ukup panjang. C :rigo
:tot ini berorigo dari margo lateralis humerus,epi*ondylus
lateralis dan septum intermus*ululare bra*hii laterale.:tot ini memenjang bersamaan dengan otot bra*hioradialis. C -nsetio
:tot ini berisinsio pada permukaan dorsal dari dasar tulang
pergelengan tangan --. *. $tot In(rasinatus adalah otot pemutar (rotator! pada sendi bahu dan addu*tor lengan. -nfraspinatus adalah otot tebal berbentuk segitiga yang melekati sebagian besar fossa infraspinatus. Biasanya serat ototnya serat ototnya terlihat bergabung dengan otot teres minor. C :rigo dan -nsertionya :tot ini melekat pada fossa intraspinatus dari s*apula dan berakhir dotuber*ulum pada humerus. d. $tot Sam)ungan $tot Latisimus %orsi adalah otot yang besar, datar, pada bagian punggung dan terletak dibelakang lengan. C :rigo
:tot ini dimulai dari bagian posterior *rista pada pelis (tulang
pinggul!,fas*ia lumbalis,dan pro*essus spinous tulang thorak bagian ba8ah,dan tulang rusuk ke 0 dan bagian ba8ah.4erkadang juga melalui berapa serabut dari angulus inferior s*apula. C -nsertio :tot berisentio di sul*us bi*ipitalis pada humerus (tulang lengan atas!. 2.1.*
Persen%ian
&endi adalah semua persambungan tulang, baik yang memungkinkan tulang 9 tulang tersebut dapat bergerak satu sama lain maupun tidak dapat bergerak satu sama lain (oer &., 1$$!. =ubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan dinamakan sendi (&meltEer, 22!. &endi menuruut 6ri*e (1$$3! adalah tempat
pertemuan dua atau lebih tulang. "adi dapat disimpulkan bah8a sendi adalah hubungan atau pertemuan dua buah tulang atau lebih yang memungkinkan pergerakan satu sama lain maupun yang tidak dapat bergerak satu sama lain. 6adatulanghumerusterdiridaribeberapapersendianyaitu ; A. Sen%i +elang Ba#u
erakan?gerakan yang terjadi di gelang bahu dimungkinkan oleh sejumlah sendi yang saling berhubungan erat. &endi bahu dibentuk oleh kepala tutang humerus dan mangkok sendi, disebut *aitas glenoidalis. &endi ini menghasilkan gerakan fungsional sehari?hari seperti menyisir, menggaruk kepala, mengambil dompet dan sebagainya atas kerja sama yang harmonis dan simultan dengan sendi?sendi lainnya. #aitas glenoidalis sebagai mangkok sendi bentuknya agak *ekung tempat melekatnya kepala tulang humerus dengan diameter *aitas glenoidalis yang pendek kira?kira hanya men*akup sepertiga bagian dan kepala tulang sendinya yang agak besar, keadaan ini otomatis membuat sendi tersebut tidak stabil namun paling luas gerakannya. erakan lengan di kontrol oleh banyak otot yang menggerakan sendi gelang bahu otot otot ini di bedakan lagi menjadi dalam 0 golongan. ?
+olongan A ; otot?otot yang berorigo pada tulang s*apula berinsersio pada tulang
lengan atas (humerus!. :tot?otot ini meliputi 3 buah otot yaitu ; 1. M.supraspinatus yang mengangkat lengan ke atas,letaknya di ba8ah sebuah otot besar yang membentuk kontur bahu yaitu M.deltoideus. 2. M.ters msyor sebuah otot bundar dan besar yang berpungsi melakukan aduksi lengan dan memutar lengan ke dalam.Biasanya otot ini bekerja sama dengan M.latimus dorsi. 0. M.infraspinatus infra G ba8ah dan, . M.teres minor,kedua otot ini melakukan aduksi dan eksorotasi lengan atas. 3. M.subskapularis otot ini melakukan aduksi dan endorotasi lengan atas (subGba8ah,s*apulaGtulang bahu!. ?
+olongan B ; otot?otot yang mempunyai origo pada batang badan dan berinsersio
pada tulang s*apula. &upaya mendapat gerak lengan dan kekuatan yang maksimal,posisi gelang bahu harus optimal sebagai titik permulaan gerak tersebut.erak gerak pada gelang bahu meliputi ;
1. erak gelang bahu ke kranial dan ke kaudal (eleasi dan depresi!. 2. 'etaksi gerak galang bahu kea rah dorsal sehingga pinggir medial s*apula mendekati *olumna ertebralis. 6rotaksi kebalikan dari gerakan retraksi dan gerakan ini disebut abduksi s*apula. 0. @ksorotasi s*apula,garak s*apula sehingga *aitas glenoidalisnya menghadap ke entral dan kranial,jadi angulas inferior s*apula bergerak ke lateral. @ndorotasi s*apula gerak ini merupakan kebalikan dari gerak eksorotasi di atas. :tot?otot yang menggerakkan gelang bahu ke *ranial yaitu ; 1. M.leator s*apulae. 2. Mm.rhomboideus major dan minor otot?otot ini mengangkat bahu di sertai sedikit gerakan endorotasi yang terjadi bersamaan.>an kedua otot ini di tutupi oleh ; 0. M.trapeEius yang berorigo pada dasar tengkorak.Fungsinya mengangkat dan mengabduksi
gelang
bahu
di
sertai
eksorotasi,memutar
kepala
dan
mengekstensi leher. ?
+olongan , ; otot?otot yang berorigo pada batang badan dan berinsersio pada
tulang humerus. 1. M.pe*toralis major, berasal dari batang badan menuju langan atas.Bila berkontraksi otot ini menghasilkan kekuatan besar di sertai kelenturan yang *ukup. 2. &ternum dan manubrium sterni. 0. 4ulang?tulang ra8an iga iga ke 2 sampai ke +. -nsersio,baian lateral os humerus.Fungsinya membentuk dinding entral fossa aHilaris,adduksi dan andorotasi lengan atas,Fleksi lengan atas. . M.deltoideus yang berorigo bagian lateral *laikula.dan berinsersio tuberositas deltoidea humeri,yang berpungsi aduksi lengan yang dilakukan bagian yengah otot.ektensi dan eksorotasi lengan oleh otot bagian dorsal. 3. M.latimus dorsi yang berorigo separuh bagian ba8ah pro*essi *olumna ertebralis sampai os sa*rum.fungsinya membentuk dinding dorsal fossa Hillaris.dan aduksi ektensi dan endorotasi lengan atas. Lengan atas bersendi pada gelang bahu di persendian yang di sebut arti*ulation humeri yang merupakan sendi peluru.erakan yang dapat dilakukan pada persendian ini adalah ;
1!
erak ketul ke depan dan belakang (fleksi dan ekstensi!.
2!
erak mengayun lengan ke lateral dan medial (aduksi dan abduksi!.
0!
erakan puterlengan ke luar dan ke dalam (eksorotasi dan endorotasi!. >aerah sendi bahu ini merupakan tempat perlekatan sebagian besar otot ?
otot lengan atas. 6ada permukaan entral *olum humeri terdapat tonjolan kasar sebelah lateral yakni tuberculum majus humeri dan di sebelah medial terdapat tonjolan ke*il yakni tuberculum minus humeri yang kea rah distal di lanjutkan sebagai crista tuberculi majoris humeri dan crista tuberculi minoris humeri semuanya ini merupakan tempat lekat otot?otot lengan. Beberapa karakteristik daripada sendi bahu, yaitu; o
6erbandingan antara permukaan mangkok sendinya dengan kepala sendinya tidak sebanding.
o
5apsul sendinya relatif lemah.
o
:tot?otot pembungkus sendinya relatif lemah, seperti otot supraspinatus, infrapinatus, teres minor dan subs*apularis.
o
erakannya paling luas.
o
&tabilitas sendinya relatif kurang stabil. >engan melihat keadaan sendi tersebut, maka sendi bahu lebih mudah mengalami gangguan fungsi dibandingkan dengan sendi lainnya.
B. Sen%i Siku
erak sendi siku terjadi pada 0 buah sendi terpisah. 1. Sen%i eluru; persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. #ontoh; hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat. 2. Sen%i engsel; persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. #ontoh; sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta. 0. Sen%i kisar di antara ulna dan radius. -leksi sen%i siku. o
4iga otot fleksor yang terpenting adalah ; 1. M.bi*eps bra*hii (otot berkepala dua ! Iang berorigo tuberositas supragenoidalis s*apulae (*aput logam ! dan pro*essus *ora*oideus s*apulae (*aput bree! dan berinsersio tuberositas radii dan mempunyai pungsi pleksi sendi siku,supinasi lengan ba8ah,fleksi lenga atas.M.bi*eps mempunyai peranan yang penting pada stabilitas sendi
bahu.kekuatan m.bi*eps tergantung dari posisi lengan ba8ah,karna jarak origo dan insersio otot ini terpanjang jika lengan ba8ah terjadi supinasi , sehingga kapasitas otot ini menjadi maksimal pada posisi tersebut. 2. M.bra*hialis. Iang berorigo pada permukaan entral pertengahan os humerus dan berinsersio tuberositas ulnae yang berpungsi fleksi sendi siku.untuk menambah fleksor sendi siku maka barbell harus di pegang dena telapak tangan menhadap ke atas. 0. M.bra*hioradialis. Berpungsi untuk fleksi sendi siku dan membatasi lengan ba8ah. o
:tot ekstensor sendi siku. M.tri*eps bra*hii yang berpungsi ekstensi sendi siku dan bahu kekuatan ekstensi sendi siku pada berbagai posisi tergantung pada panjang otot dan besarnya momen gaya otot. Bila lengan di rentangkan (ekstensi!di sebelah entral badan maka posisi kaput logam m.tri*eps braa*hii sangat jelek karna jarak origo dan insersio pendek bila di bandingkan denga posisi ekstensi lengan atas ba8ah.
2.2 De(inisi
Frakture adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh trauma (Mansjoer, Arif, et al. 2!. &edangkan menurut Linda "uall # (1$$$! fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang disebabkan adanya tekanan eksternal yang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang. =umerus atau tulang lengan atas adalah tulang panjang pada lengan yang terletak antara bahu dan siku. 6ada sistem rangka terletak diantara skapula (tulang belikat! dan radius?ulna (tulang pengumpil?hasta!. &e*ara anatomis tulang hemurus dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu; bagian atas humerus, badan humerus (*orpus humerus!, dan bagian ba8ah humerus. 5epala bonggol humerus (*aput humerus! bersendi dengan *aitas glenoidales dari skapula. 6enyambungan ini dikenal dengan sendi bahu yang memiliki jangkauan gerak yang luas. 6ada persendian ini terdapat dua bursa yaitu bursa suba*romialis
dan
bursa
subs*apularis.
Bursa
suba*romialis
membatasi
otot
supraspinatum dan otot deltoideus. Bursa subs*apularis memisahkan fossa subs*apularis dari tendon otot subs*apularis. 5estabilan sendi humerus dibantu oleh otot rottator *uff. 6ada bagian siku terdapat persendian dengan ulna sehingga memungkinkan gerak fleksi dan ekstensi. erakan ini
terjadi pada bagian troklea humerus. 4erdapat dua *ekungan pada ujung ba8ah humerus, yaitu fossa *oronoidea dan fossa ole*rani. &elain itu, terdapata banyak otot yang melekat pada humerus. :tot?otot tersebut memungkinkan gerakan pada siku dan bahu. :tot khusus rotator *uff melekati bagian atas humerus dan dapat melakukan rotasi serta abduksi pada bahu. 4erdapat pula otot pada lengan ba8ah yang melekati humerus seperti otot pronator teres dan otot fleksor dan ekstensor lengan ba8ah. Fraktur humerus adalah diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang humerus (Mansjoer, Arif, et al, 2!.Fraktur humerus adalah fraktur pada tulang humerus yang disebabkan oleh benturan % trauma langsung maupun tak langsung (&jamsuhidajat, '. 2!. "adi fraktur humerus adalah fraktur pada tulang humerus yang disebabkan oleh benturan%trauma langsung maupun tak langsung karena diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang humerus. 2.* Klasi(ikasi
Frakture atau patah tulang humerus terbagi atas; a. Fraktur suprakondilar humerus, jenis fraktur ini dapat dibedakan menjadi; 1. "enis ekstensi; terjadi karena trauma langsung pada humerus distal melalui benturan pada siku dan lengan ba8ah pada posisi supinasi dan lengan siku dalam posisi ekstensi dengan tangan terfiksasi. 2. "enis fleksi; banyak pada anak yang terjadi akibat jatuh pada telapak tangan dengan tangan dan lengan ba8ah dalam posisi pronasi dan siku dalam posisi sedikit fleksi. b. Frakture interkondiler humerus; sering terjadi pada anak. *. Frakture batang humerus; frakture ini disebabkan oleh trauma langsung yang mengakibatkan
fraktur
transfersal
atau
gaya
memutar
tak
langsung yang
mengakibatkan fraktur spiral (fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan trauma rotasi!. d. Fraktur kolum humerus; dapat terjadi pada kolum anatomikum (terletak diba8ah kaput humeri! dan kolum sirurgikum (terletak diba8ah tuberkulum!. 2. Etiologi
6enyebab frakture humerus diantaranya adalah; a. Akibat peristi8a trauma; karena adanya tekanan tiba 9 tiba dengan kekuatan yang melebihi batas kemampuan tulang yang berupa pemukulan, penghan*uran, penekukan, pemuntiran, atau penarikan. 4rauma ada dua, yaitu;
1. 4rauma langsung; tulang bisa patah pada tempat yang terkena benturan, kemungkinan ada kerusakan pada jaringan lunak. 2. 4rauma tidak langsung; tulang dapat mengalami frakture pada tempat yang jauh dari tempat terkena benturan, kerusakan jaringan lunak pada fraktur kemungkinan tidak terjadi. b. Akibat tekanan; disebabkan adanya tekanan yang berulang?ulang sehingga dapat menyebabkan retak pada tulang. *. 5ondisi abnormal pada tulang; fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal pada tulang jika tulang tersebut lemah misalnya oleh tumor atau tulang tersebut dalam kondisi rapuh (osteoporosis!. 2./ Mani(estasi Klinik
Manifestasi klinis pada fraktur humerus adalah; a. yeri terus menerus dan meningkat, terjadi karena adanya spasme otot dan kerusakan sekunder sehingga fragmen tulang tidak bisa digerakkan. b. >eformitas atau kelainan bentuk. 4erdapat perubahan pada fragmen tulang yang disebabkan oleh adanya deformitas tulang dan fraktur itu sendiri. =al ini akan tampak saat dibandingkan dengan daerah yang tidak luka. *. 4erdapat gangguan fungsi. &etelah terjadi fraktur ada bagian yang tidak dapat digunakan dan *enderung menunjukkan pergerakan abnormal, ekstremitas tidak berfungsi se*ara teratur karena fungsi normal otot tergantung pada integritas tulang yang mana tulang tersebut saling berdekatan. d. Bengkak dan memar, terjad karena adaya hematoma pada jaringan lunak. e. 6emendekan. 6ada frakture tulang panjang terjadi pemendekan yang nyata pada ekstremitas yang disebabkan oleh kontraksi otot yang berdempetan di atas dan di ba8ah lokasi fraktur humerus. f.
5repitasi. &uara derik tulang dapat didengar atau dirasakan ketika humeri digerakkan yang disebabkan oleh trauma langsung maupun tak langsung.
2.0 Pato(isiologi
4rauma yang terjadi pada tulang humerus dapat menyebabkan fraktur. Fraktur dapat berupa fraktur tertutup ataupun terbuka. Fraktur tertutup tidak disertai kerusakan jaringan lunak di sekitarnya sedangkan fraktur terbuka biasanya disertai kerusakan jaringan lunak seperti otot tendon, ligamen, dan pembuluh darah. 4ekanan yang kuat dan berlebihan dapat mengakibatkan fraktur terbuka karena dapat menyebabkan ragmen tulang keluar menembus kulit sehingga akan menjadikan luka terbuka dan akan menyebabkan
peradangan dan kemungkinan terjadinya infeksi. 5eluarnya darah dari luka terbuka dapat memper*epat pertumbuhan bakteri. 4ertariknya segmen tulang disebabkan karena adanya kejang otot pada daerah fraktur menyebabkan disposisi pada tulang sebab tulang berada pada posisi yaang kaku. 2. Komlikasi
a. >islokasi bahu. Fraktur dislokasi baik anterior maupun posterior sering terjadi. >islokasi biasanya dapat direduksi se*ara tertutup dan kemudian diterapi seperti biasa. b. #edera saraf. 5elumpuhan saraf radialis dapat terjadi pada fraktur humerus jika tidak ditangani dengan benar. *. Lesi saraf radialis. 5etidakmampuan melakukan ekstensi pergelangan tangan sehingga pasien melakukan fleksi jari se*ara efektif dan tidak dapat menggenggam lagi. d. 5ekakuan sendi. 5ekakuan pada sendi terjadi jika tidak dilakukan aktiitas lebih a8al. e. on?union. 6enyembuhan tulang tidak terjadi 8alaupun ttelah memakan 8aktu lama karena; 1. 4erlalu banyak tulang rusak pada *edera sehingga tidak ada yang menjembatani fragmen. 2. 4erjadi nekrosa tulang karena tidak ada aliran darah. 0. Anemi endo*eime imbalan*e yaitu ketidakseimbangan endokrin atau penyebab sistemik yang lain. 2. Pen'ega#an
Menurut Long B.# (1$$J 03! untuk men*egah terjadinya fraktur humerus dapat dilakukan 0 hal, yaitu; a. >engan membuat lingkungan lebih aman. b. Memberikan =@ pada masyarakat mengenai; 1. Bahaya minum saat mengemudi. 2. 6entingnya pemakaian sabuk pengaman. 0. Berhati?hati saat mengangkat beban berat. . Berhati?hati saat olahraga. *. Berikan =@ pada 8anita tentang osteoporosis yang men*akup dampak dan *ara mengatasinya. 2.3 Penatalaksanaan
Menurut &jamsuhidajat (1$$! prinsip pengelolaan patah tulang adalah reposisi dan imobilisasi. 6enatalaksanaan yang bisa dilakukan antar lain; a. 6roteksi, misalnya untuk fraktur dengan kondisi ringan. ). -mmobilisasi dengan fiksasi atau immobilisasi luar tanpa reposisi, tetapi tetap perlu
imobilisasi agar tidak terjadi dislokasi fragmen. '. 'eposisi dan immobilisasi. %. 'eposisi dengan traksi terus?menerus selama masa tertentu disertai immobilisasi. e. 'eposisi diikuti immobilisasi fiksasi luar. (.
'eposisi se*ara non operatif diikuti dengan pemasangan fiksasi dalam pada tulang se*ara operatif.
g. 'eposisi se*ara operatif diikuti dengan fiksasi patahan tulang dengan pemasangan
fiksasi internal. #. @ksisi fragmen patahan tulang dan menggantinya dengan prostetis.
6ada prinsipnya pengobatan fraktur humerus dapat dilakukan se*ara tertutup dengan *ara; a. Fragmen?fragmen dikembalikan pada posisi anatomis (reposisi!. b. >ilakukan immobilisasi sampai terjadi penyambungan fragmen?fragmen tersebut (fiksasi atau immobilisasi!. *. 6emulihan fungsi (restorasi!. =al di atas dapat dilakukan karena adanya toleransi yang baik terhadap pemendekan, serta rotasi rotasi fragmen patahan tulang. 6engobatan se*ara tertutup dapat dilakukan dengan traksi skelet. &e*ara umum, tindakan yang dilakukan pada pasien dengan fraktur tertutup antara lain; a. Anjurkan pasien melakukan aktifitas seperti biasa sesegera mungkin selama kondisi pasien memungkinkan. b. Ajarkan pasien dalam mengontrol nyeri. *. Ajarkan pasien untuk aktif sebatas kemampuannya dalam kondisi immobilisasi fraktur. d. Lakukan latihan untuk mempertahankan kondisi otot yang tidak rusak dan untuk meningkatkan kekuatan otot. e. Ajarkan pasien *ara menggunakan alat bantu se*ara aman. f.
Bantu pasien dalam memodifikasi lingkungan rumah mereka agar aman bagi pasien.
g. Ajarkan pasien untuk pera8atan mandiri dan informasikan tentang pengobatan. h. Monitoring potensial komplikasi, dan
Kerusakan fragmen tulang katekolamin i. Pelepasan 6ertimbangkan kebutuhan penga8asan pelayanan kesehatan lanjutan. Tekanan sumsum tulang % tinggi dari kapiler 2.14 &sam 5$, lemak termobilisasi $eaksi stres klien Lemak berikatan dengan trombosit
Lemak berikatan dengan trombosit Peningkatan tekanan #pasme otot kapiler emboli Penyumbatan pembuluh darah Pelepasan histamin Penekanan pembuluh darah MK: Kerusakan integritas kulit Protein plasma hilang Penurunan perfusi MK: jaringan resiko infeksi Trauma langsung
Trauma tak langsung
Ko
edema MK: Gangguan perfusi jaringan FRAKTUR HUMERUS
Diskontinuitas tulang
Perubahan jaringan sekitar
Pergeseran fragmen tulang
Laserasi kulit
Putus ena!arteri Deformitas Gangguan fungsi perdarahan MK: GangguanKehilangan mobilitas sik olume "airan
MK: #ho"k hipoolemik
Perges
BAB * ASUHAN KEPE6A5ATAN
*.1 ,onto# Kasus
4n. 5 (2 tahun! korban ke*elakaan lalu lintas diba8a ke rumah sakit dengan keluhan lengan kiri tidak dapat di gerakan. 6asien mengalami penurunan kesadaran selama 0 menit kemudian diba8a ke rumah sakit dan dilakukan operasi debridement untuk pembersihan luka serta pemasangan skin traksi. 44) ; 4> 11%+ mm=g, nadi 1%menit, '' 2H%menit, suhu ; 0+,3 o #. 4n. 5 di diagnosa *lose fraktur humerus sinistra. *.2 Asu#an Keera"atan *.2.1
Pengka!ian 1. Anamnesa
-dentitas 5lien ama
; 4n. 5
Dmur
; 2 th
"enis 5elamin
; Laki?laki
6ekerjaan
; Kiras8asta
&uku bangsa
; "a8a%-ndonesia
Agama
; -slam
&tatus perka8inan
; Belum 5a8in
Alamat
; &urabaya
5eluhan utama
; Lengan kiri tidak bisa digerakan dan terasa sangat nyeri.
'i8ayat penyakit sekarang ; pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan lengan kiri tidak bisa digerakkan setelah ke*elakaan beberapa jam yang lalu. pasien mengalami 5LL, menghindari mobil motor jatuh ke sebelah kiri dengan lengan kiri pasien menahan beban. pasien mengalami penurunan kesadaran selama 0 menit kemudian diba8a ke rumah sakit dan dilakukan operasi debridement untuk pembersihan luka serta pemasangan skin traksi. 'i8ayat penyakit dahulu ; ? 'i8ayat penyakit keluarga ; tidak ada keluarga yang menderita patah tulang sebelumnya 2. Pemeriksaan -isik
44) ; 4> 11%+ mm=g, nadi 1%menit, '' 2H%menit, suhu ; 0+,3 o #
':& ('eie8 of &ystem! B1 ( Breathing ! ; ''G 2H%min, irama nafas reguler, bunyi nafas esikuler. B2 ( Blood ! ; sklera konjungtia anemis, 4>G11%+ mm=g, nadi 1Hmin. B0 ( Brain! ; konjungtia anemis, sklera tidak ikterik, dan mukosa mulut tidak mengalami peradangan B ( Bladder ! ; 8arna urine jernih kekuningan B3 ( Bowel ! ; mual muntah (!, makan 0H%hari porsi tidak habis. 4n. 5 mengatakan perutnya mual saat makan. 4n.5 makan mandiri. B ( Bone! ; gerak sendi terbatas, kekuatan otot
'
(
'
'
keterangan; 3G kekuatan otot penuh G ada gerakan tapi tidak penuh 0G bisa mela8an graitasi 2G bisa gerak tapi tidak bisa mela8an graitasi 1G tidak ada kekuatan. #lose Fraktur =umerus &inistra, terpasang skin traksi. yeri (! 6 ; setiap saat dan semakin hebat saat terjadi pergerakan ; tumpul menyebar ' ; lengan kiri menjalar sampai dengan jari?jari tangan kiri & ; skala $ 4 ; saat terjadi pergerakan terdapat luka bekas operasi pas*a pemasangan traksi. 6ersonal =igien; seka (! pagi dan sore dibantu keluarga, sikat gigi (?!, kuku bersih pendek, ganti baju 2hari sekali. *.2.2
Analisa Data 7analisa %atan8a ti%ak a%a re9isi: langsung 'oast %ari so(t 'o8 8ang ma!u kemaren a!a::::;
*.2.*
Diagnosa Keera"atan
1. yeri berhubungan dengan pergeseran fragmen tulang 2. 5erusakan integritas kulit berhubungan dengan laserasi kulit 0. angguan Mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas . 'esiko infeksi berhubungan dengan luka terbuka dan bekas luka operasi
*.2.
Inter9ensi Keera"atan 1. yeri berhubungan dengan pergeseran fragmen tulang
4ujuan
; klien menyatakan nyeri berkurang atau hilang
5riteria =asil
;
<
>alam 1H2 jam skala nyeri turun menjadi ?3.
<
6asien tampak tenang dan tidak menahan sakit.
<
6asien tampak rileks, ''G2H%min, adiG 1H%min
Inter9ensi 6asional 1. 6ertahankan imobilasasi bagian yang Mengurangi nyeri dan mencegah
sakit dengan tirah baring, gips, bebat
malformasi.
dan atau traksi
2. 4inggikan posisi ekstremitas yang Meningkatkan aliran balik vena, terkena.
mengurangi edema/nyeri.
0. Lakukan dan a8asi latihan gerak pasif Mempertahankan kekuatan otot dan untuk area yang terdapat fraktur meningkatkan sirkulasi vaskuler. (ekstremitas sinistra atas! dan ':M aktif untuk daerah yang bebas frakture (ekstremitas ba8ah sinistra deHtra dan ekstremitas atas deHtra!.
. Lakukan
tindakan
untuk Meningkatkan sirkulasi umum,
meningkatkan kenyamanan (masase,
menurunakan area tekanan lokal dan
perubahan posisi!
kelelahan otot.
3. Ajarkan manajemen dalam,
penggunaan
teknik Mengalihkan perhatian terhadap nyeri,
nyeri
napas meningkatkan kontrol terhadap nyeri
imajinasi
(latihan isual,
aktiitas yang mungkin berlangsung lama.
dipersional!
. Lakukan kompres dingin selama fase Menurunkan edema dan mengurangi akut (2? jam pertama! sesuai rasa nyeri. keperluan di area sekitar luka dan
fraktur.
+. 5olaborasi pemberian analgetik sesuai Menurunkan nyeri melalui mekanisme indikasi.
penghambatan rangsang nyeri baik secara sentral maupun perifer.
. @aluasi petunjuk
keluhan erbal
nyeri
dan
non
(skala, Menilai perkembangan masalah klien. eral,
perubahan tanda?tanda ital! 2. 5erusakan integritas kulit berhubungan dengan laserasi kulit 4ujuan
; klien menyatakan ketidaknyamanan hilang
5riteria =asil
;
?
lesi berkurang sesuai dengan tahap penyembuhan luka 1.
Inter9ensi 6asional 6ertahankan tempat tidur yang Menurunkan risiko kerusakan/abrasi
nyaman dan aman (kering, bersih,
kulit yang lebih luas.
alat tenun ken*ang, bantalan ba8ah siku, tumit!. 2.
Masase kulit terutama daerah Meningkatkan sirkulasi perifer dan
penonjolan tulang dan area distal
meningkatkan kelemasan kulit dan otot
bebat%gips.
terhadap tekanan yang relatif konstan pada imobilisasi.
0.
Menjaga skin traksi dengan Mencegah gangguan integritas kulit
dengan ra8at luka.
dan jaringan akibat kontaminasi fekal. Menilai perkembangan masalah klien.
.
:bserasi
penekanan
keadaan gips%bebat
kulit, terhadap
kulit, insersi pen%traksi.
0. angguan Mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas 4ujuan
; 5lien dapat meningkatkan mobilitas fisik pada lengan yang
mengalami fraktur
5riteria =asil
;
?
klien dapat menggerakkan ujung?ujung jari
?
klien dapat mengangkat bahu 'asional Inter9ensi 1. 6ertahankan pelaksanaan aktiitas Memfokuskan perhatian, rekreasi
terapeutik
kunjungan
(radio,
teman%keluarga!
koran, meningkatakan rasa kontrol sesuai diri/harga diri, membantu
keadaan klien.
menurunkan isolasi sosial.
2. Bantu latihan rentang gerak pasif Meningkatkan sirkulasi darah aktif pada ekstremitas yang sakit muskuloskeletal, mempertahankan maupun yang sehat sesuai keadaan
tonus otot, mempertahakan gerak
klien.
sendi, mencegah kontraktur/atrofi dan mencegah reabsorbsi kalsium karena imobilisasi.
0. Berikan gulungan
papan
penyangga
trokanter%tangan
kaki, Mempertahankan posis fungsional sesuai
ekstremitas.
indikasi. . Bantu dan dorong pera8atan diri Meningkatkan kemandirian klien (kebersihan%eliminasi! sesuai keadaan dalam perawatan diri sesuai kondisi klien.
keterbatasan klien.
3. Dbah posisi se*ara periodik sesuai Menurunkan insiden komplikasi kulit keadaan klien.
dan pernapasan (dekubitus, atelektasis, penumonia)
. >orong%pertahankan asupan *airan Mempertahankan hidrasi adekuat, 2?0 ml%hari.
mencegah komplikasi urinarius dan konstipasi.
+. Berikan diet 4546.
!alori dan protein yang cukup diperlukan untuk proses penyembuhan dan mempertahankan fungsi fisiologis tubuh.
. 5olaborasi pelaksanaan fisioterapi !erjasama dengan fisioterapis perlu sesuai indikasi.
untuk menyusun program aktivitas fisik secara individual.
$. @aluasi
kemampuan
mobilisasi Menilai perkembangan masalah klien.
klien dan program imobilisasi. . angguan perfusi jaringan berhubungan dengan penyumbatan pembuluh darah 4ujuan
; klien akan menunjukkan fungsi neuroaskuler baik
5riteria =asil
;
?
akral hangat, tidak pu*at dan tidak sianosis, dapat bergerak se*ara aktif Inter9ensi 6asional 1. >orong klien untuk se*ara rutin Meningkatkan sirkulasi darah dan
melakukan latihan
menggerakkan mencegah kekakuan sendi.
jari%sendi distal *edera. 2. =indarkan restriksi sirkulasi akibat Mencegah stasis vena dan sebagai tekanan bebat%spalk yang terlalu petunjuk perlunya penyesuaian ketat.
keketatan bebat/spalk.
0. 6ertahankan letak tinggi ekstremitas Meningkatkan drainase vena dan yang
*edera
kontraindikasi
ke*uali adanya
ada
menurunkan edema kecuali pada
sindroma adanya keadaan hambatan aliran
kompartemen.
arteri yang menyebabkan penurunan perfusi.
. Berikan
obat
antikoagulan Mungkin diberikan sebagai upaya
(8arfarin! bila diperlukan.
profilaktik untuk menurunkan trombus vena.
3. 6antau kualitas nadi perifer, aliran Mengevaluasi perkembangan masalah kapiler, 8arna kulit dan kehangatan kulit
distal
*edera,
klien dan perlunya intervensi sesuai
bandingkan keadaan klien
dengan sisi yang normal. 3. 'esiko infeksi berhubungan dengan luka terbuka dan bekas luka operasi 4ujuan
; 5lien mengalami penyembuhan luka sesuai 8aktu
5riteria =asil
;
?
bebas drainase purulen atau eritema dan demam 1. Lakukan
Inter9ensi pera8atan pen
pera8atan luka sesuai protokol 2. Ajarkan
klien
untuk
steril
6asional dan Mencegah infeksi sekunderdan mempercep
penyembuhan luka.
mempertahankan Meminimalkan kontaminasi.
sterilitas insersi pen. 0. 5olaborasi
pemberian
antibiotika
dan
toksoid tetanus sesuai indikasi.
"ntibiotika spektrum luas atau spesifik dap digunakan secara profilaksis, mencegah at mengatasi infeksi. #oksoid tetanus untuk mencegah infeksi tetanus.
. Analisa hasil pemeriksaan laboratorium $eukositosis biasanya terjadi pada proses (=itung darah lengkap, L@>, 5ultur dan
infeksi, anemia dan peningkatan $%& dapa
sensitiitas luka%serum%tulang!
terjadi pada osteomielitis. !ultur untuk mengidentifikasi organisme penyebab infek
3. :bserasi tanda?tanda ital dan
tanda? Mengevaluasi perkembangan masalah klie
tanda peradangan lokal pada luka.
N)= !u%ul makala# %i 'o9er %ean %iganti >asu#an keera"atan a%a asien %engan 'lose (raktur #umerus sinistra ost
Da(tar ustaka
&jamsuhidajat, '. 2. Buku "jar 'lmu Bedah. "akarta ; @# Mansjoer, Arif. 2. !apita elekta !edokteran. @disi ---. "akarta ; Media Aes*ulapius :4A (orthopaedi* trauma asso*iation, 21! dan AA:& (Ameri*an A*ademy of :rthopaedi* &urgeons!. Aailable NonlineO; Phttp;%%orthoinfo.aaos.org%topi*.*fm7 topi*GA310QN1 Mei 212O ugroho, >enmo*i. 211. "suhan !eperawatan !lien dengan raktur *umerus. Aailable NonlineO; Phttp;%%dentingberdetak.blogspot.*om%211%+%askep?pada?klien?dengan? fraktur?humerus.htmlQN01 Mei 212O #arpenito, Lynda "uall, +encana "suhan dan &okumentasi !eperawatan, @#, "akarta, 1$$$. 6hieno. 2$. !uliah tot.Aailable NonlineO; Phttp;%%phieno1.8ordpress.*om%2$%11%%ma*am?ma*am?otot QN01 Mei 212O Kijaya, &urya. pakar anatomi kedokteran,kinesiology. Fakultas 5edokteran Dniersitas -ndonesia,"akarta,1$$. http;%%anatomi?dan?fisiologi?bahu..a*.id%%.html