13 d. Transportasi dan keamanan Bagaimana warga masyarakat melakukan perjalanan? Kondisi jalan? Jenis kendaraan pribadi atau umum apa yang biasa mereka gunakan? Apakah terlihat adanya bus, taksi, sepeda? Apakah ada jalur khusus untuk pejalan kaki? Apakah keadaan udara dievaluasi? Jenis tindakan kriminal apa yang terjadi? Apakah masyarakt merasa aman tinggal disana? System keamanan lingkungan,
penanggulangan
kebakaran,
penanggulangan
bencana,
penanggulangan polusi air, udara, tanah? e. Politik dan pemerintahan Apakah ada tanda kegiatan politik (misal : rapat, poster)? Partai mana yang paling mempengaruhi? Apakah masyarakat terlibat dalam pengambilan keputusan ? bagaimana pemerintahan di daerah tersebut dibentuk (dengan pemilihan atau calon tunggal)? system pengorganisasian, struktur organisasi, kelompok organisasi dalam komunitas? f.
Komunikasi Adakah tempat khusus bagi masyarakat untuk berkumpul? Apakah masyarakat mempunyai TV dan radio? Topik apa yang biasanya didengar oleh masyarakat? Apakah informasi formal dan non formal yang ada? Apakah ada koran? Sarana umum komunikasi, jenis alat komunikasi yang digunakan, cara penyebaran informasi?
g. Pendidikan Apakah ada sekolah disana? Bagaimana kondisinya? Apakah ada badan yang mengurus pendidikan? Bagaiman fungsinya?bagaimana reputasi sekolah yang ada? Tingkat pendidikan komunitas? Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal, informal)? Apa isu utama yang muncul tentang pendidikan? Angka
14 putus sekolah? Sumber daya manusia, tenaga pendidik? Kegiatan ekstra kurikuler, apakah dimanfaatkan oleh peserta didik? Pelayanan kesehatan sekolah? Adakah perawat di sekolah?
h. Rekreasi Dimana anak-anak bermain? Bentuk rekreasi utama? Fasilitas rekreasi yang ada?
Sumber data yang bisa digunakan dalam melakukan analisa data adalah :
1. Data primer : dikumpulkan dari pengkajian kepada komunitas 2. Data sekunder : kelurahan, Puskesmasm Medical Record Cara/metode pengumpulan data :
1. Pengamatan/Inspeksi :
menggunakan
semua
indera,
melakukan whinshield survey (learning about community on foot) 2. Wawancara : komunikasi timbale balik yang berbentuk Tanya jawab
dengan
masyarakat.
Mendengarkan
(auskultasi)
keluhan masyarakat. Wawancara harus dilakukan dengan ramah, terbuka dan bahasa yang sederhana serta mudah dipahami. 3. Menyebarkan kuesioner : untuk mendapatkan data yang lebih akurat. 2. Pengolahan data
15 Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai berikut : a.
Klasifikasi data/ kategori data
b.
Perhitungan persentase cakupan dengan menggunakan telly
c.
Tabulasi data
d.
Interpretasi data
3. Analisis data
Analisa
data
adalah
kemampuan
untuk
mengaitkan
data
dan
menghubungkan data sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Format Analisa Data No
DATA Data subyektif (hasil wawancara)
MASALAH
ETIOLOGI
Data obyektif (angket&observasi)
4. Perumusan/ penentuan masalah
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan prioritas masalah.
5. Prioritas masalah
Dalam
menentukan
priorirtas
masalah
mempertimbangkan berbagai factor :
kesehatan
masyarakat
perlu
16 a.
Perhatian masyarakat
b.
Prevalensi kejadian
c.
Berat ringannya masalah
d.
Kemungkinan masalah untuk diatasi
e.
Tersedianya sumber daya masyarakat
f.
Aspek politis
2) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Diagnosa keperawatan komunitas menurut Mueke, 1984 terdiri dari : a.
Masalah…..sehat…..sakit
b.
Karakteristik polulasi
c.
Karakteristik lingkungan (aktual, resiko, potensial) Dianosa keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan
status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual) maupun yang mungkin terjadi (resiko dan potensial). Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama : a.
Problem (masalah) : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya terjadi.
b.
Etiologi (penyebab) : menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan, yang meliputi : ·
Perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
·
Lingkungan fisik, biologis, psikologis dan sosial
17 · c.
Interaksi perilaku dan lingkungan Sign atau symptom (tanda dan gejala) :
·
Informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa
·
Serangkaian petunjuk timbulnya masalah
Perumusan diagnosa keperawatan dapat dilakukan dengan cara : DK = P + E + S Resiko…(masalah)…(populasi)
b.d
(kurang
pengetahuan)
yang
dikarakteristikkan dengan Contoh diagnosa keperawatan komunitas : 1. Anemia ibu hamil di RT 01 Kelurahan Medokan Kecamatan Semampir Surabaya sehubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenal kebutuhan gizi ibu selama hamil yang ditandai dengan •
35,5% ibu hamil mengeluh pusing
•
25% ibu hamil pucat dan lemah
•
71,5% menyatakan kebutuhan makanan selama hamil sama dengan saat tidak hamil
•
Jumlah kader yang aktif hanya 5 orang, kader tidak tersebar di semua RT, ada RT yang tidak mau menjadi kader
•
90% bumil tidak mempunyai KMS
•
60% keluarga mengolah sayur dipotong dulu baru di cuci
•
75% ibu hamil tidak memperoleh informasi tentang kebutuhan gizi ibu hamil.
2. Resiko timbulnya kenakalan remaja di RT 01 Kelurahan Medokan Kecamatan Semampir Surabaya sehubungan dengan :
18
•
Kurangnya pengetahuan remaja dan keluarga tentang tugas perkembangan
•
Wadah organisasi pemuda tidak aktif lagi : jumlah remaja RT 01 83 orang, 2,69%remaja merokok, 0,19% remaja minum-minuman keras, 0,28% main kartu, 38,8% remaja mengisi waktu luang berkumpul dengan teman sebaya. Hasil observasi banyak ditemukan remaja berkumpul di gang-gang jalan, dari hasil wawancara didapatkan cukup banyak remaja yang merokok dan minum-minuman keras.
3. Resiko timbulnya penyakit : diare, DHF, typhoid, ISPA dan Lain-lain di Kelurahan Medokan Kecamatan Semampir Surabaya sehubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memlihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan ditandai dengan : •
Letak kandang dalam rumah 1,41%
•
System pembuangan air limbah sembarangan 5,71%
•
Tidak mempunyai tempat pembuangan sampah sementara 29,14%
•
Jarak septic tank dengan sumber air < 10m 10,8%
•
Dll
4. Resiko terjadinya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di Kelurahan Medokan Kecamatan Semampir Surabaya sehubungan dengan •
F Cakupan imunisasi rendah
•
F Jumlah kader kurang
•
F Banyaknya drop uot imunisasi ditandai dengan :…………………
5. Potensial peningkatan kesehatan balita di…………sehubungan dengan tingginya kesadaran ibu terhadap kesehatan balitanya dan ditunjang keaktifan kader dan petugas kesehatan ditandai dengan :
19
•
Hampir seluruhnya balita dibawa ke Posyandu setiap bula (91,14%)
•
Hampir seluruhnya balita telah mendapat imunisasi lengkap (86,08%)
•
Hampir seluruhnya balita memiliki KMS (92,41%)
•
Sebagian besar balita dalam garis hijau (71,23%)
3) Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tinadakan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. Rencana keperawatan yang disusun harus mencakup :
•
Perumusan tujuan
1). Terjadi perubahan perilaku masyarakat 2). SMARTS (Spesifik, Measurable/dapat diukur, Attainable/dapat dicapai, Relevan/sesuai, Time Bound/waktu tertentu, Sustainable/berkelanjutan)
•
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
Langkah-langkah merencanakan tindakan 1). Identifikasi alternative tindakan 2). Tetapkan teknik yang digunakan 3). Melibatkan peran serta masyrakat dalam menyusun rencana tindakan 4). Pertimbangkan SDM dan fasilitas yang ada 5). Memenuhi kebutuhan yangh sangat dirasakan masyarakat
20 6). Mengarah pada tujuan 7). Realistic 8). Disusun secara berurutan
•
Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
1). Siapa yang melakukan? 2). Apa yang dilakukan? 3). Di mana dilakukan? 4). Kapan dilakukan? 5). Bagaimana melakukan? 6). Frekuensi melakukan?
CONTOH FORMAT KOMUNITAS no Dx. Keperawatan
1 Peningkatan angkaSetelah
Tupan
RENCANA
Tupen
Sasaran
TINDAKAN
Strategi
dilakukanSetelah Kader posyanduKIE kesakitan padatindakan keperawatandilakukan lansia lansia di RT 01Angka kesakitan pada tindakan berhubungan lansia dapatkeperawatan 3 dengan kurangnyaditurunkan kali kegiatan pengetahuan masyarakat masyarakat dalam mampu memelihara memberikan kesehatan lansia perawatan pada lansia di RT 01
4) Pelaksanaan
KEPERAWATAN
Evaluasi Rencana Waktu / kegiatan tempat Kriteria Standar 1. Lakukan Minggu III/Psikomotor 1. Terbentuknya Pembentukan balai RT 01 posyandu posyandu lansia lansia 2. Lakukan Psikomotor 2. Terbentunys pelatihan kader kader posyandu posyandu lansia Verbal lansia 3. Berikan penyuluhan kesehatan lansia pada pelaksana Psikomotor posyandu lansia 4. Berikan kenang kenangan alat posyandu lansia
21 Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang sifatnya: a. Bantuan
dalam
upaya
mengatasi
masalah-masalah
kurang
nutrisi,
mempertahankan kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan. b. Mendidik komunitasi tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi. c. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas.
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan, yaitu: a. Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta perlindungan khusus terhadap penyakit, contoh: imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga. b. Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat clan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk mnghambat proses penyakit, Contoh: Mengkaji keter¬belakangan tumbuh kembang anak, memotivasi keluarga untuk melakukan penieriksaan kesehatan seperti mata, gigi, telinga, dll. c. Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga, Contoh: Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke Posyandu.
22
5) Evaluasi
Contoh format dokumentasi implementasi dan evaluasi No 1.
Diagnosa Tgl Peningkatan angka 7/1/2013 kesakitan pada lansia di 7/1/2013 RT 01 berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia
Implementasi Evaluasi Pembentukan posyandu Evaluasi struktur : lansia Undangan telah disebar 2 hari Pelatihan kader kesehatan sebelum acara dilaksanakan lansia Evaluasi proses : a). acara dihadiri oleh seluruh pengurus pokjakes , ketua RT 01,02,03 dan ketua RW 02 b). acara berjalan lancer c). acara dimulai jam 20.0022.00 wib d). semua kader kesehatan dapat mengikuti pelatihan kader Evaluasi hasil : a). posyandu lansia terbentuk dan kader kesehatan juga terbentuk sebanyak 7 orang b). kader dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah c). kader dapat mengisi KMS lansia
22/2/2007 22/2/2007 Mengadakan posyandu lansia Melaksanakan senam lansia
Evaluasi struktur : a). rencana sudah disiapkan 2 minggu sebelumnya b). rencana dibuat oleh pokjakes bersama mahasiswa c). rencana dikoordinir oleh coordinator kesehatan lansia Evaluasi proses : a). posyandu dan senam diikuti oleh 40 orang dari 51 lansia b). kegiatan berjalan lancar, dimulai jam 08.00 berakhir jam 10.00 wib c). kegiatan dibuka oleh kepala kelurahan Evaluasi hasil : a). para lansia mengatakan senang mengikuti senam dan mengharapkan untuk dilaksanakan sebulan sekali b). para lansia mengatakan badan lebih segar setelah mengikuti senam
23 c). terdapat 8 lansia yang menderita penyakit tekanan darah tinggi