KONSEP DASAR KEPERAWATAN PALIATIF
A. Konsep Keperawatan Paliatif 1. Definisi
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawtan ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan (PPNI,2008). Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam men gancam jiwa melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalahmasalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (Nurwijaya dkk, 2010) Model perawatan paliatif dapat dilaksanakan di Rumah Sakit, Hospice Sakit, Hospice dan dan pelayanan paliatif di rumah sehingga dalam memberikan pelayanan perawatan dengan asuhan keperawatan paliatif di rumah adalah rangkaian kegiatan yang diberikan dalam praktik keperawatan keluarga dengan pendekatan proses keperawatan yang dilaksanakan secara profesional, holisti k dan berkesinambungan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien dan keluarga.
2. Tujuan Perawatan Paliatif
Menurut WHO tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup . Seorang pasien penyakit kanker yang tidak dapat disembuhkan boleh saja tetap sakit, namun tidak boleh kesakitan. Penanganan perawatan paliatif menganggap kematian sebagai proses normal, tidak mempercepat atau menunda kematian, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu, tidak hanya fisiknya saja namun juga juga emosional ( spiritual), keadaan sosial. Apalagi Apalagi biasanya pasien stadium lanjut sudah dalam kondisi habis-habisan. mengusahakan agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya dan mengusahakan membantu mengatasi suasana duka cita pada keluarga. Namun masih jarang terdapat perawatan paliatif dirumahsakit karena masih mas ih berfokus kepada kuratif. Sedangkan
perubahan secara fisek, social dan spiritual tidak bisa diintervensi seluruhnya dengan kuratif. (WHO dalam Irawan, 2013). Indikator tercapainya tujuan perawatan paliatif (Depkes, 2006 dalam Andreani, 2018). a. Aspek fisik berkurang b. Aspek psikologis: keamaan psikologi, kebahagian meningkat dan pasien dapat menerima penyakitnya c. Aspek sosial: hubungan interpersonal tetap terjaga, mengatasi masalah sosial d. Aspek spritual: tercapainya kehidupan yang bernilai bagi pasien dan keluarga dalam menjalankan ibadah sampai akhir hayatnya
3. Prinsip Dasar Perawatan Paliatif
Masalah keperawatan yang berkaitan dengan perawatan paliatif sangat kompleks. Tidak saja berhubungan dengan aspek fisik tetapi menyangkut aspek kejiwaan, aspek sosial-budaya dan aspek spiritual yang dialami bukan hanya pasien tetapi juga menjadi masalah keluarga. Panduan keperawatan paliatif NICE ( Natiaonal Natiaonal Institut for Health and Clinical Excellence Excellence,, 2004 dalam Konghom,2007) meliputi koordinasi perawatan, melibatkan pasien, komunikasi, informasi, suport psikologi dan spiritual, perawat paliatif umum dan spesialis, rehabilitasi, terapi, memberikan pelayanan keluarga, masaduka serta penelitian. Menurut WHO (2011) dalam Adriani (2018) prinsip dasar perawatan paliatif adalah : a. Meningkatkan kulaitas hidup dan menganggap kematian adalah proses wajar b. Tidak mempercepat atau menunda kematian c. Menghilangkan nyeri serta keluhan lain yang mengganggu mengganggu d. Menjaga keseimbangan aspek psiko-sosial dan spritual e. Mengusahakan agar pasien tetap aktif sampai dengan akhirat hayatnya f.
Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masaduka cita
4. Lingkup Dasar Perawatan Paliatif
Lingkup dasar perawatan paliatif menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 812/Menkes/Sk/Vii/2007 adalah sebagai berikut : a.
Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi : 1) Penatalaksanaan nyeri. 2) Penatalaksanaan keluhan fisik lain. 3) Asuhan keperawatan 4) Dukungan psikologis 5) Dukungan social 6) Dukungan kultural dan spiritual 7) Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement ( bereavement ). ).
b.
Perawatan
paliatif
dilakukan
melalui
rawat
inap,
rawat
jalan,
dan
kunjungan/rawat rumah.
B. Asuhan Keperawatan Paliatif 1. Konsep Asuhan Keperawatan Paliatif
Proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis dalam melakukan asuhan keperawatan kepeda individu, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakitnya (Tarwoto, 2006 dalam Adriani, 2018). Langkah proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Rohmah, 2009). Dokumentasi dalam asuhan keperawatan merupakan prasyarat dalam mengukur kualitas dari perawatan yang diberikan dan dapat mempengaruhi kepuasan pasien tentang perawatan individu (Janson, 2009). Menurut Depkes (2006) asuhan keperawatan paliatif dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan mulai dari: a. Pengkajian 1) Anamnesa 2) Pemeriksaan fisik 3) Menganalisis hasil pemeriksaan penunjang yang pernah dilakukan b. Diagnosa (masalah) keperawatan paliatif Langkah-langkah dalam pelayanan paliatif (kemenkes,2013), (kemenkes,2013), adalah : 1. Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien 2. Memahami pasien dalam membuat wasiat atau keinginan terakhir
3. Pengobatan penyakit penyakit penyerta dan aspek sosial sosi al 4. Tatalaksana gejala 5. Informasi dan edukasi 6. Dukungan psikologis , kultural dan sosial 7. Respon fase terminal 8. Pelayanan pasien fase terminal
2. Diagnosis Keperawatan Menurut Handerson a. Diagnosa keperawatan yang mungkin pada kasus paliatif sesuai 14 kebutuhan Handerson meliputi gangguan:
1) Oksigenasi dan sirkulasi 2) Pemenuhan kebutuhan cairan 3) Kebutuhan nutrisi 4) Pemenuhan kebutuhan aktifitas sehari-hari 5) Pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK/BAB 6) Citra diri atau konsep diri 7) Istirahat 8) Mobilisasi 9) Psikologi putus asa dan merasa tidak berguna 10) Rasa aman dan nyaman 11) Reproduksi 12) Integritas kulit 13) Neurosensori 13) Neurosensori 14) Komunikasi
Pengaruh dan tujuan (Dwidiyanti, 1998 dalam Andreani,2018) 1) Tujuan keperawatan, menusia mencapai kepuasan dengan memandirikan 14 komponen kebutuhan dasar 2) Pasien merupakan makhluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, kultural dan spiritual 3) Peran perawat membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan dan memperoleh kemandirian dalam memenuhi 14 kebutuhan dasar pasien 4) Penyebab kesulitan pasien menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan 5) Fokus intervensi mengurangi penyebab
6) Pola intervensi mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan dan pengetahuan 7) Konsekuensi tindakan perawatan meningkatkan kemandirian ke 14 kebutuhan dasara dan kematian yang tenang
b. Rencana Tindakan Perawatan pada Kasus Terminal
Rencana dilakukan berdasar diagnosa keperawatan dan diprioritaskan. 1) Meningkatkan kualiatas hidup mengurangi nyeri, mengurangi sesak napas, menangani perawatan luka 2) Meningkatkan daya tahan tubuh 3) Mengajarkan pada pasien dan keluarga untuk menerima kenyataan yang ada 4) Mengajarkan keluarga untuk menghubungi petugas bila terjadi kondisi darurat 5) Mencegah timbulnya masalah baru
c. Pelaksanaan
Prinsip dalam penanganan masalah perawatan paliatif didasarkan pada prioritas masalah keperawatan yang timbul. Aktifitas perawatan paliatif pada penderita : 1. bantu 1. bantu penderita mendapat kekuatan dan rasa damai dalam menjalani kehidupan sehari-hari 2. Bantu kemampuan penderita untuk mentolerir pelaksanaan medis 3. Banti penderita untuk lebih memahami perawatan yang dipilih Aktivitas perawatan paliatif pada keluarga : 1. Bantu keluarga memahami pilihan perawatan yang tersedia 2. Tingkatkan kehidupan sehari-hari
penderita, kurangi kekhawatiran dari
orang yang dicintai 3. Beri kesempatan sistem pendukung yang berharga
d. Evaluasi
Evaluasi berdasarkan pada kategori masalah keperawatan disesuaikan dengan kondisi pasien, yang meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil yang diukur dengan kriteria hasil. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Irawan, (2013) berdasarkan 30 literatur yang dianalisa, dapat disimpulkan bahwa
perawatan paliatif sangant sangant berperan dalam tercapainya kualitas hidup maksimal pada kanker stadium IV, sehingga mengurangi sakit ataupun persiapan kematian.