MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS KETUBAN PECAH DINI Pembimbing : Yuyun Setyorini, MKep
Disusun oleh : Hasnan Setyo Guntoro Herwin Asmarawati Idayati Ikasari Isya Ryan Setiawan
JURUSAN JURUSAN KEPERA KEPERAWAT WATAN AN POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA 2012
BAB I KONSEP DASAR
A. Peng Penger erti tian an Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan. (Mansjoer, 2001: 310). Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban pada pada seti setiap ap saat saat sebe sebelu lum m perm permul ulaa aan n pers persal alin inan an tanp tanpa a memandang apakah pecahnya selaput ketuban terjadi pada kehamilan 24 minggu atau 44 minggu. (Indriyani Dewi, 2008 : 1).
B. Etio tiologi logi Menurut Mansjoer (2001: 310), etiologi ketuban pecah dini dini belum belum diketa diketahui hui,, tetapi tetapi faktor faktor predis predispos posisi isi ketuba ketuban n peca pecah h
dini ini
inko inkom mpete peten, n,
itu itu
sendi endirri
gem gemeli, eli,
iala ialah h
infe infeks ksii
hidr hidram amnio nion, n,
gene enetalia alia,,
keha keham milan ilan
ser servik vik
pret preter erm m,
disproporsi sefalopelvik. Pada Pada seba sebagi gian an besa besarr kasu kasus, s, peny penyeb ebab abny nya a belum belum ditemukan. Faktor yang disebutkan memiliki kaitan dengan KPD KPD
yait yaitu u
riw riwayat ayat kela kelahi hira ran n
prem premat atur ur,,
merok erokok ok,,
dan dan
perdarahan selama kehamilan. Beberapa faktor risiko dari KPD : 1. Inkompeten Inkompetensi si serviks serviks (leher (leher rahim) rahim) 2. Polihidram Polihidramnion nion (cairan (cairan ketuban ketuban berlebih) berlebih) 3. Riwaya Riwayatt KPD KPD sebelu sebelumy mya a 4. Kelainan Kelainan atau atau kerusak kerusakan an selaput selaput ketuban ketuban 5. Keha Keham milan ilan kemb kembar ar 6. Trauma
7. Serviks Serviks (leher (leher rahim) rahim) yang yang pendek pendek (<25m (<25mm) m) pada pada usia usia kehamilan 23 minggu 8. Infeksi Infeksi pada kehamilan kehamilan seperti seperti bakte bakterial rial vaginosis vaginosis
C. Pato Patofis fisio iolo logi gi Skema 1.1 Patofisiologi Ketuban Pecah Dini Infeksi inflamasi
Terjadi Terjadi peningkat peningkatan an aktifitas aktifitas iL – 1 dan dan prostagla prostaglandin ndin
Kolagenase jaringan
Depolimerasi kolagen pada selaput korion atau amion
Ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan
Ketuban Pecah Dini (Maria, 2009 : 2) Penjelasan patofisiologi: Pada Pada kond kondis isii yang yang norm normal al kolag kolagen en terd terdap apat at pada pada lapi lapisa san n komp kompak akta ta amni amnion on,, fibro fibrobl blas ast, t, jarin jaringa gan n reti retiku kule lerr korion korion dan trofob trofoblas las,, sintes sintesis is maupu maupun n degrad degradasi asi jaring jaringan an kola kolage gen n
diko dikon ntro trol
oleh leh
sys yste tem m
akt aktifit ifitas as
dan dan
inhi inhib bisi isi
interl interleuk eukin in -1 (iL-1) (iL-1) dan prosta prostagla glandi ndin, n, tetapi tetapi karena karena ada infeksi dan inflamasi, terjadi peningkatan aktifitas iL-1 dan prostaglandin, menghasilkan kolagenase jaringan, sehingga terjadi terjadi depolimer depolimerasi asi kolagen kolagen pada selaput selaput korion/am korion/amnion, nion, menye enyeba babk bkan an ketu ketuba ban n tipi tipis, s, lema lemah h dan dan mudah udah peca pecah h spontan sehingga terjadi ketuban pecah dini. (Maria, 2009 : 2)
D. Manife Manifesta stasi si Klinis Klinis Menur Menurut ut Mansjo Mansjoer, er, 2001 2001 manifest anifestasi asi klinis klinis ketuba ketuban n pecah dini adalah :
1. Kelu Keluar arny nya a air air ketu ketuba ban n berw berwar arna na puti putih h keru keruh, h, jern jernih ih,, kuning kuning atau atau kecokl kecoklata atan n sedikit sedikit-se -sediki dikitt atau atau sekali sekaligus gus banyak. 2. Dapat Dapat disertai disertai demam demam bila sudah ada infeksi. infeksi. 3. Jani Janin n muda mudah h dirab diraba. a. 4. Pad Pada per periksa iksa dala dalam m sepap paput ketu ketuba ban n tid tidak ada, ada, air air ketuban sudah bersih. 5. Insp Inspek ekul ulo o : tamp tampak ak air air ketu ketuba ban n menga engalir lir atau atau selap selaput ut ketuban tidak ada dan air ketuban sudah kering.
E. Pena Penata talak laksa sana naan an Menurut
Achadiat,
2004
dan
saifudin,
2002
penatalaksanaan ketuban pecah dini adalah: 1. Kons Konser erva vati tif f a. Pasien Pasien dira dirawat wat dirum dirumah ah sakit sakit b. Bila Bila KPD KPD > 6 jam jam, dibe diberi rika kan n anti antibi biot otic ic ( golo golong ngan an peni penisi silin lin sepe sepert rtii ampi ampisil silin in atau atau amm ammoksil oksilin, in, atau atau eritrosin jika tidak tahan terhadap penisilian). c. Pada Pada usia kehami kehamilan lan <32-34 <32-34 minggu minggu,, pasien pasien dirawa dirawatt selam selama a air ketu ketuba ban n masih asih kelu keluar ar atau atau sam sampai pai air krtuban tidak keluar lagi d. Pada Pada us usia ia keha keham milan ilan 32 32-34 -34 minggu inggu,, pasi pasien en dira dirawa watt selam selama a air air ketu ketuba banm nmas asih ih kelu keluar ar atau atau sam sampai pai air ketuban tifak keluar lagi e. Pada
usia kehamila ilan
ketuban
masih
32-34 -34
tetap
ming inggu
dima imana
keluar,maka
air
dapat
dipertimb dipertimbangk angkan an untuk untuk mengakhir mengakhirii kehamilan kehamilan pada usia us ia
35
mingg inggu u
(suh (suhu, u,
ketuban keruh berbau)
angk angka, a,
leuk leuko osit/ sit/W WBC,a BC,air ir
f. Pada Pada usia keham kehamila ilan n 32 32-3 -34 4 ming minggu gu dapat dapat dibe diberik rikan an steroid untuk memacu pematangan paru janin serta dilakukan pemeriksaan kadar lesiein dan sfingomielin jika memu memungkin ngkinkan. kan. 2. Aktif a. Kehamilan Kehamilan >37 minggu, minggu, induksi induksi dengan dengan oksitosin, oksitosin, bila gagal seksio sesaria. Dapat pula diberikan misoprostol 50 mg intravaginal tip 6 jam maksimal 4 kali. b. Bila Bila tand tandaa-ta tand nda a
infe infeks ksi, i, beri berika kan n anti antibi biot otic ic dosi dosis s
tinggi, dan persalinan diakhiri: 1) Bila skor skor pelvic pelvic < 5, lakukan lakukan pemata pematanga ngan n servi serviks, ks, kem kemudian dian
ind induksi, ksi,
jika jika
tidak idak
ber berhasi hasill
akhi akhiri ri
persalinan dangan seksio sesarea. 2) Bila Bila skor skor pelvi pelvic c > 5, indu induks ksii pers persali alina nan, n, part partus us
pervagina.
B. Diagnosa Diagnosa Keperawata Keperawatan n N o. 1.
Diagnosa
Tujuan Dan Kriteria Kriteria
Intervensi
Rasional
Keperawatan Hasil Resiko infeksi Tujuan :
1. Tinj Tinjau au ulan ulang g
1. Kond Kondis isii dasa dasarr ibu ibu,,
berhubungan
kondisi/faktor risiko
seperti diabetes atau
yang ada sebelumnya.
hemoragi,
2. Cata Catatt wakt waktu u peca pecah h
menimbulkan potensial
ketuban.
resiko infeksi
3. Kaji Kaji terh terhad adap ap
penyembuhan luka
deng dengan an
Infeksi tidak terjadi
pros prosed edur ur pada ibu
invasif,
pecah Kriteria hasil :
ketuban, keru kerusa saka kan n
Pencapaian tepat kuli kulit, t, waktu pada
atau
penurunan
pemulihan luka
tanda dan gejala
yang buruk.
hemoglobin,
tanpa komplikasi
infeksi (misalnya:
2. Resiko
peningkatan suhu,
korioamnionitis
nadi, jumlah sel darah
meningkat dengan
putih, atau bau/warna
berjalannya waktu,
rabas vagina).
sehingga
4. Berik Berikan an pera perawa wata tan n
meningkatkan resiko
perineal sedikitnya
infeksi ibu dan janin.
setiap 4 jam bila
3. Peca Pecah h ket ketub uban an
ketuban telah pecah
terjadi 24jam sebelum
pema pemaja jana nan n
pada pada
pathogen
pembedahan dapat menyebabkan amnionitis sebelum intervensi bedah dan dapat mengubah penyembuhan luka. 4. Untu Untuk k menc menceg egah ah agar tidak terjadi 2.
Gangguan rasa nyaman : nyeri
Tujuan : Rasa nyeri
1. Monit Monitor or tand tanda a–
infeksi 1. Nyer Nyerii dapa dapatt
tanda vital : TD,
mengakibatkan
berhubungan
berkurang
pernafasan, nadi dan
peningkatan frekuesni
dengan terjadi nya
Kriteria hasil :
suhu
pernafasan dan nadi
2. Ajar Ajarka kan n kli klien en
2. Untuk Untuk men mengu gura rang ngii
teknik relaksasi
rasa nyeri yang
3.
dirasakan klien
ketegangan otot rahim
Klien tampak tenang Klien tampak nyaman
Atur Atur posis posisii klie klien n
4. Berik Berikan an lingk lingkun unga gan n
3. Untuk Untuk men mengu gura rang ngii
yang nyaman dan
rasa nyeri yang
batasi pengunjung
dirasakan klien
pembedahan dapat menyebabkan amnionitis sebelum intervensi bedah dan dapat mengubah penyembuhan luka. 4. Untu Untuk k menc menceg egah ah agar tidak terjadi 2.
Gangguan rasa nyaman : nyeri
Tujuan : Rasa nyeri
1. Monit Monitor or tand tanda a–
infeksi 1. Nyer Nyerii dapa dapatt
tanda vital : TD,
mengakibatkan
berhubungan
berkurang
pernafasan, nadi dan
peningkatan frekuesni
dengan terjadi nya
Kriteria hasil :
suhu
pernafasan dan nadi
2. Ajar Ajarka kan n kli klien en
2. Untuk Untuk men mengu gura rang ngii
teknik relaksasi
rasa nyeri yang
3.
dirasakan klien
ketegangan otot rahim
Klien tampak tenang Klien tampak nyaman
Atur Atur posis posisii klie klien n
4. Berik Berikan an lingk lingkun unga gan n
3. Untuk Untuk men mengu gura rang ngii
yang nyaman dan
rasa nyeri yang
batasi pengunjung
dirasakan klien
4. untu untuk k memb member erik ikan an kenyamanan pada klien agar klien dapat 3.
Ansietas berhubungan
Tujuan : Klien pengetahuan
1. Tinj Tinjau au pro prose ses s
beristirahat 1. Memberikan
penyakit dan harapan
peng penget etah ahua uan n
dasar asar dapa dapatt
dengan kurang nya
klien bertambah
masa depan
diman imana a
pengetahuan atau
setelah diberikan
2.
membuat pilihan.
informasi tentang
informasi mengenai
istirahat yang adekuat
2. Agar
klie lien
penyakit
penyakit nya
dengan aktifitas
merasa
jenuh
Kriteria hasil :
terjadwal
mempe memperce rcepat pat
3.
penyembuhan
Klien tidak resah
Doro Dorong ng perio periode de
Beri Berika kan n pela pelaya yana nan n
klie klien n
tid tidak dan proses proses
lagi dengan peyakit
kesehatan mengenai
3. Agar klien mengerti
nya
penyakit nya.
dengan bahaya infeksi
4. Jelas Jelaska kan n kep kepad ada a
dan penyakitnya
pemahaman akan
klien apa yg terjadi,
4. Menunjukkan
proses penyakit dan
berikan kesempatan
real realita itas s
prognosis
untuk bertanya dan
dapat membantu klien
berikan jawaban yang
atau atau
menunjukkan
situa situasi si
oran orang g
yang yang
terd terdek ekat at
4. untu untuk k memb member erik ikan an kenyamanan pada klien agar klien dapat 3.
Ansietas
Tujuan :
berhubungan
Klien pengetahuan
1. Tinj Tinjau au pro prose ses s
beristirahat 1. Memberikan
penyakit dan harapan
peng penget etah ahua uan n
dasar asar dapa dapatt
dengan kurang nya
klien bertambah
masa depan
diman imana a
pengetahuan atau
setelah diberikan
2.
membuat pilihan.
informasi tentang
informasi mengenai
istirahat yang adekuat
2. Agar
klie lien
penyakit
penyakit nya
dengan aktifitas
merasa
jenuh
Kriteria hasil :
terjadwal
mempe memperce rcepat pat
3.
penyembuhan
Klien tidak resah
Doro Dorong ng perio periode de
Beri Berika kan n pela pelaya yana nan n
tid tidak dan proses proses
lagi dengan peyakit
kesehatan mengenai
3. Agar klien mengerti
nya
penyakit nya.
dengan bahaya infeksi
4. Jelas Jelaska kan n kep kepad ada a
dan penyakitnya
pemahaman akan
klien apa yg terjadi,
4. Menunjukkan
proses penyakit dan
berikan kesempatan
real realita itas s
prognosis
untuk bertanya dan
dapat membantu klien
berikan jawaban yang
atau atau
terbuka dan jujur
menerima realitas dan
menunjukkan
situa situasi si
oran orang g
mulai mulai 4.
klie klien n
yang yang
terd terdek ekat at
mene menerim rima a
apa apa
1. Lak Lakukan
yang terjadi. 1. Agar
kebutuhan istirahat Kebutuhan istirahat
pengkajian terhadap
memberikan gambaran
tidur berhubungan berhubungan tidur klien terpenuhi
gangguan kebutuhan
samp sampai ai
dengan gan
tidur
kebutuhan
nyeri, peningkatan peningkatan Klien dapat tidur
2. Motiv Motivas asii klien klien agar agar
terganggu
HIS
dengan tenang dan
mengalihkan
2. Dengan
tidak gelisah
perhatian
mengalihkan perhatian,
Klien menunjukkan
3. Monit Monitor or kebu kebutu tuha han n
maka maka perhat perhatian ian klien klien
pola tidur yang
tidur
tida tidak k
hany hanya a
tert tertu uju
adekuat
4. Cipta Ciptaka kan n suas suasan ana a
pada
rasa
nyeri
nyaman
sehi sehing ngga ga
Gangguan
Tujuan :
adanya Kriteria hasil :
dapat
seja sejauh uh
rela relaks ksas asii
mana mana tidur
memb membant antu u pada pada
klie klien n
sewaktu tidur 3. Agar
sehari
kebutuhan –
hari
klien ien
dapat terpenuhi seperti
terbuka dan jujur
menerima realitas dan mulai mulai
4.
mene menerim rima a
apa apa
1. Lak Lakukan
yang terjadi. 1. Agar
kebutuhan istirahat Kebutuhan istirahat
pengkajian terhadap
memberikan gambaran
tidur berhubungan berhubungan tidur klien terpenuhi
gangguan kebutuhan
samp sampai ai
dengan gan
tidur
kebutuhan
nyeri, peningkatan peningkatan Klien dapat tidur
2. Motiv Motivas asii klien klien agar agar
terganggu
HIS
dengan tenang dan
mengalihkan
2. Dengan
tidak gelisah
perhatian
mengalihkan perhatian,
Klien menunjukkan
3. Monit Monitor or kebu kebutu tuha han n
maka maka perhat perhatian ian klien klien
pola tidur yang
tidur
tida tidak k
hany hanya a
tert tertu uju
adekuat
4. Cipta Ciptaka kan n suas suasan ana a
pada
rasa
nyeri
nyaman
sehi sehing ngga ga
Gangguan
Tujuan :
adanya Kriteria hasil :
dapat
seja sejauh uh
rela relaks ksas asii
mana mana tidur
memb membant antu u pada pada
klie klien n
sewaktu tidur 3. Agar
sehari
kebutuhan –
hari
klien ien
dapat terpenuhi seperti
biasanya 4. Suasana
yang
tenang
dapat
memb memban antu tu
rela relaks ksas asii
sehingga
5.
nyeri
berk berkur uran ang g
dan dan
klie klien n
kebutuhan
Into Intole lera rans nsii akt aktif ifit itas as Tujuan: Tujuan:
1. Bant Bantu u pasi pasien en
bisa tidur 1. Agar
b.d. kelemahan
Aktivitas kembali
dalam memenuhi
sehari
fisik
sesuai kemampuan
kebutuhan sehari-hari
dapat terpenuhi seperti
pasien.
seminimal mungkin.
biasanya
Kriteria hasil:
2. Beri Beri posis posisii nyam nyaman an
Agar klien klien mera merasa sa 2. Agar
3. Anju Anjurrkan kan
nyaman dan tenang
beraktivitas seperti
menghemat energy
Kelela laha han n 3. Kele
dapa dapatt
biasa
hindari kegiatan yang
meny menyeb ebab abka kan n
lam lama
melelahkan.
nya
Pasien bisa
–
hari
klien ien
proses
penyembuhan klie lien,,jad jadi mengh menghinda indari ri
dengan gan kegiata kegiatan n
biasanya 4. Suasana
yang
tenang
dapat
memb memban antu tu
rela relaks ksas asii
sehingga
5.
nyeri
berk berkur uran ang g
dan dan
klie klien n
kebutuhan
Into Intole lera rans nsii akt aktif ifit itas as Tujuan: Tujuan:
1. Bant Bantu u pasi pasien en
bisa tidur 1. Agar
b.d. kelemahan
Aktivitas kembali
dalam memenuhi
sehari
fisik
sesuai kemampuan
kebutuhan sehari-hari
dapat terpenuhi seperti
pasien.
seminimal mungkin.
biasanya
Kriteria hasil:
2. Beri Beri posis posisii nyam nyaman an
Agar klien klien mera merasa sa 2. Agar
3. Anju Anjurrkan kan
nyaman dan tenang
beraktivitas seperti
menghemat energy
Kelela laha han n 3. Kele
dapa dapatt
biasa
hindari kegiatan yang
meny menyeb ebab abka kan n
lam lama
melelahkan.
nya
Pasien bisa
–
hari
klien ien
proses
penyembuhan klie lien,,jad jadi mengh menghinda indari ri
dengan gan kegiata kegiatan n
yang melelahkan dapat membantu penyembuhan
proses
yang melelahkan dapat membantu penyembuhan
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes,
Marilynn
Maternal/B l/Bayi
:
E.
2001.
Pedoman
Rencana untuk
Keperawatan
Perencanaan aan
dan
Dokumentasi Keperawatan Klien. (Terj. Hadyanto). Edisi 2. Jakarta Jakarta : EGC. EGC.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 1. Jakarta: Media Aesculapius.
Manuba, Ida Bagus Gde. 2001. Kapita pelaksanaan Rutin Obsteri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC.
Mocht Mochtar, ar, Rusta Rustam m. 2000. 2000. Sinop Sinopsis sis Obste Obstetri tri : Obstet Obstetri ri Fisiolo Fisiologi, gi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.
proses
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes,
Marilynn
Maternal/B l/Bayi
:
E.
2001.
Pedoman
Rencana untuk
Keperawatan
Perencanaan aan
dan
Dokumentasi Keperawatan Klien. (Terj. Hadyanto). Edisi 2. Jakarta Jakarta : EGC. EGC.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 1. Jakarta: Media Aesculapius.
Manuba, Ida Bagus Gde. 2001. Kapita pelaksanaan Rutin Obsteri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC.
Mocht Mochtar, ar, Rusta Rustam m. 2000. 2000. Sinop Sinopsis sis Obste Obstetri tri : Obstet Obstetri ri Fisiolo Fisiologi, gi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.
Wiknj iknjos osas astr tro, o, hani hanifa fa.. 20 2005 05.. Ilm Ilmu Kebi Kebida dan. n. Edis Edisii 3. Jaka Jakart rta a : Yayasan Yayasan Bina Bina Pustaka Pustaka Sarwono Sarwono Prawir Prawirohar oharjo jo