LAPORAN PRAKTIKUM KINETIKA KIMIA
Disusun oleh: HUSNI TAUFIQ MUSLIM (1127030036 )
JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2012
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
a. Menentukan tingkat reaksi terhadap pereaksi antara larutan asam klorida dengan larutan natrium tiosulfat b. Menyelidiki bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi pada reaksi antara natrium tiosulfat dengan asam klorida. 3+
c. Menentukan pengaruh suhu dan penentuan energi pengaktifan reaksi redoks Fe 2-
dengan S2O3 . d. Menentukan pengaruh katalis dalam kinetika kimia
II.
TEORI DASAR
Reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi menjadi hasil reaksi. Proses itu ada yang lambat dan ada yang cepat. Contohnya bensin terbakar lebih cepat dibandingkan dengan minyak tanah. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat, seperti membakar dinamit yang menghasilkan ledakan, dan yang sangat lambat adalah seperti proses berkaratnya besi. Pembahasan tentang kecepatan (laju) reaksi disebut kinetika kimia. Dalam kinetika kimia ini dikemukakan cara menentukan laju reaksi dan faktor apa yang mempengaruhinya (Syukri,1999). Kinetika reaksi merupakan cabang ilmu kimia yang membahas tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Laju (kecepatan) reaksi dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi terhadap satuan waktu. Persamaan laju reaksi secara umum ditulis sebagai berikut: R = k [A]m [B]n K sebagai konstanta laju reaksi, m dan n orde parsial masing-masing pereaksi (Petrucci, 1987). Pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi laju reaksi berguna dalam mengontrol kecepatan reaksi berlangsung cepat, seperti pembuatan amoniak dari nitrogen dan hidrogen, atau dalam pabrik menghasilkan zat tertentu. Akan tetapi kadangkala kita ingin memperlambat laju reaksi, seperti mengatasi berkaratnya besi, memperlambat
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Besarnya laju reaksi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: a. Sifat dan ukuran pereaksi. Semakin reaktif dari sifat pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah atau reaksi berlangsung semakin cepat. Semakin luas permukaan zat pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah, hal ini dapat dijelaskan dengan semakin luas permukaan zat yang bereaksi maka daerah interaksi zat pereaksi semakin luas juga. Permukaan zat pereaksi dapat diperluas dengan memperkecil ukuran pereaksi. Jadi untuk meningkatkan laju reaksi, pada zat pereaksi dalam bentuk serbuk lebih baik bila dibandingkan dalam bentuk bongkahan (Petrucci, 1987). b. Konsentrasi. Dari persamaan umum laju reaksi, besarnya b esarnya laju reaksi sebanding dengan konsentrasi pereaksi. Jika natrium tiosulfat dicampur dengan asam kuat encer maka akan timbul endapan putih. Reaksi-reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: Na2S2O3 + 2H+ 2Na+ + H2S2O3 (cepat) H2S2O3 H2SO3 + S (lambat) Na2S2O3 + 2H+ 2Na+ + H2S2O3 + S Reaksi ini terdiri dari dua buah reaksi yang konsekutif (sambung menyambung). Pada reaksi demikian, reaksi yang berlangsung lambat menentukan laju reaksi keseluruhan. Dalam hal ini reaksi yang paling lambat ialah penguraian H2S2O3 (Petrucci, 1987). Berhasil atau gagalnya suatu proses komersial untuk menghasilkan suatu senyawa sering tergantung pada penggunaan katalis yang cocok. Selang suhu dan tekanan yang dapat digunakan dalam proses industri tidak mungkin berlangsung dalam reaksi biokimia. Tersedianya katalis yang cocok untuk reaksi-reaksi ini mutlak bagi makhluk hidup (Hiskia, 1992). c. Suhu Reaksi. Hampir semua reaksi menjadi lebih cepat bila suhu dinaikkan karena kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Akibatnya jumlah dan energi tumbukan bertambah besar. Pengaruh perubahan suhu terhadap laju reaksi secara kuantitatif dijelaskan dengan hukum Arrhenius yang dinyatakan dengan persamaan sebagi berikut:
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
d. Katalis adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi untuk memepercepat jalannya reaksi. Katalis biasanya ikut bereaksi sementara dan kemudian terbentuk kembali sebagai zat bebas. Suatu reaksi yang menggunakan katalis disebut reaksi katalis dan prosesnya disebut katalisme. Katalis suatu reaksi biasanya dituliskan diatas tanda panah (Petrucci, 1987). Orde reaksi berkaitan dengan pangkat dalam hukum laju reaksi, reaksi yang berlangsung dengan konstan, tidak bergantung pada konsentrasi pereaksi disebut orde reaksi nol. Reaksi orde pertama lebih sering menampakkan konsentrasi tunggal dalam hukum laju, dan konsentrasi tersebut berpangkat satu. Rumusan yang paling umum dari hukum laju reaksi orde dua adalah konsentrasi tunggal berpangkat dua atau dua konsentrasi masing-masing berpangkat satu. Salah satu metode penentuan orde reaksi memerlukan pengukuran laju reaksi awal dari sederet percobaan. Metode kedua membutuhkan pemetaan yang tepat dari fungsi konsentrasi pereaksi terhadap waktu. Untuk mendapatkan grafik garis lurus (Hiskia, 1992).
III.
CARA KERJA a) Menentukan tingkat reaksi
Buatlah tanda x dengan tinta hitam di sehelai kertas putih
Masukkan Masukkan 10 cm larutan larutan HCl 2M ke dalam gelas kimia Tambahkan 20 cm larutan Na2S2O3 0,2 M 1 ml larutan HCl 2M + 2 ml larutan Na2S2O3 0,2 M
Catat
waktu
sampai
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
b) Pengaruh suhu
Buatlah tanda x pada 2 helai kertas putih dan tempelkan pada gelas kimia
Masukkan 100 cm larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas kimia
Ukur suhu dan catat, tambah 3 10 cm HCl 3M dan catat waktu hingga tanda X hilang 100 cm larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas
Panaskan hingga 10oC
Tamaba Tamabahka hkan n 10 cm cm HCl 3M dan catat waktunya
Hasil
c) Pengaruh suhu dan perubahan energi pengaktifan reaksi redoks
Gelas kimia 1 O
Menambahkan air dingin (25 C) Gelas kimia 2 Menamb Menambahka ahkan n air air (45 C)
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Menambahkan 2 ml 3+ 0,05Fe ke masingmasing tabung reaksi
Meletakkan ke masingmasing gelas kimia Menambahkan 2 ml 0,1 2M S2O3 ke masingmasing tabung reaksi
Mencampurkan tabung A ke tabung 1, tabung B ke tabung 2, tabung C ke tabung 3. Catat waktu hingga larutan tak berwarna (bening) Hasil
d) Pengaruh katalis dalam kinetika kimia (Pasta gigi gajah)
Tuangkan 40 ml larutan 30 % H2O2 ke dalam gelas ukur 250 ml. Tambahkan 20 ml detergen cair, lalu goyangkan Campuran Miringkan gelas ukur, teteskan zat pewarna makanan merah Campuran Tambahkan larutan KI
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
IV.
PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN 1. Percobaan 1 (Menentukan Tingkat Reaksi)
Tabel 1 3
Volume (cm )
Vol. HCl
Waktu (s)
1/Waktu
Vol.
Konsentrasi Na2S2O3 awal reaksi
Jumlah
2M (cm3)
Na2S2O3 0,2 M
Air
10
20
-
30
0,2
18
5x10-2
10
15
5
30
0,15
30
3x10-2
10
10
10
30
0,1
54
1,8x10-2
10
5
10
30
0,05
131
0,7x10-2
Menentukan konsentrasi Na2S2O3 awal reaksi Rumus: M1.V1=M2.V2 M2=(M1.V1) / V2 3
1) M2= (0,2 x 20) / 20= 0,2 mol/dm
3
2) M2= (0,2 x 15) / 20= 0,15 mol/dm 3
3) M2= (0,2 x 10) / 20= 0,1 mol/dm
3
4) M2= (0,2 x 5) / 20= 0,05 mol/dm Orde Reaksi 1/t = k [Na2S2O3] 1/tk = [Na2S2O3]
Grafik Tabel y1= 0.282x - 0.009
m
R² = 0.9777
0.06
m m
1/ 18.0,282 = [0,2]
t / 1
0.04 0.02
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Tabel 2 3
Vol.
Volume (cm )
Konsentrasi
Na2S2O3 0,2 M
HCl awal
Waktu
1/Waktu
(s)
HCl 0,2 M
Air
Jumlah vol.
20
10
-
30
0,2
60
1,6x10-2
20
7,5
2,5
30
0,15
70
1,4x10-2
20
5
5
30
0,1
78
1,28x10-2
reaksi
(cm3)
Menentukan konsentrasi HCl awal reaksi 3
1) (0,2 x 10) / 10= 0,2 mol/dm
3
2) (0,2 x 7,5) / 20= 0,2 mol/dm 3
3) (0,2 x 5) / 20= 0,2 mol/dm
Grafik Tabel 2
Orde Reaksi 1/t = k [HCl] 1/tk = [HCl]
n
n n
1/60.0,082 = 0,1 = 0,1 => n = 1 Orde total reaksi
y = 0.032x + 0.0095 R² = 0.9796
0.02 0.015 t / 0.01 1 0.005 0 0
m+n = 1+1 = 2
0.1
0.2
Konsentrasi Asam klorida
2. Percobaan 2 (Menentukan Pengaruh Suhu) Na2S2O3 + HCl 3M
Suhu
Waktu
0.3
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3. Percobaan
3
(Menentukan
Pengaruh
Suhu
dan
Perubahan
Energi
Pengaktifan Reaksi Redoks) Tabung
t (detik)
T (K)
1/t
K
lnK
A+1
120
298
8,3x10-3
333,3
5,8
B+2
210
318
4,7x10-3
190,47
5,25
C+3
337
337
2,9x10-3
118,67
4,75
3+ -2
K1 = ([Fe ]
2- -2)
[S2O3 ]
/t
a. Larutan berwarna coklat -2
-2
K1 = ((0,05) (0,1) )/120 = 333,3
Grafik Percobaan 3y = 185.32x + 4.2912 R² = 0.9774 10
b. Larutan berwarna coklat penuh K2
=
-2
((0,05)
-2
(0,1) )/210
=
0
c. Lautan berwarna coklat pekat =
5 0
190,47
K3
k n l
-2
((0,05)
-2
(0,1) )/337
0.002
0.004
0.006
1/t
=
118,69 Mencari Ea Slope = -Ea/R Ea = -slope . R = -185,3 . 8,314 = -1540,6 Joule
4. Percobaan 4 (Menentukan Pengaruh Katalis dalam Kinetika Kimia)
0.008
0.01
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
V.
Hasil dan Diskusi (Pembahasan)
Pada praktik um um “Kinetika Kimia” ini kita mempraktikkan 4 hal, diantaranya menentukan tingkat reaksi, menentukan pengaruh suhu, pengaruh suhu dan penentuan 3+
energi pengaktifan reaksi redoks Fe
2-
dengan S2O3 , dan pengaruh katalis dalam
kinetika kimia (Pasta Gigi Gajah). Pada percobaan I (Penentuan tingkat reaksi). Penentuan tingkat reaksi ditentukan oleh konsentrasi suatu larutan, jika semakin banyak pengencer (H2O) maka waktu yang diperlukan untuk melakukan reaksi semakin lama. Seperti pada percobaan awal 3
Na2S2O3 sebanyak 20 cm tanpa pengencer waktu yang diperlukan 18 s, sedangkan 3
3
Na2S2O3 sebanyak 5 cm ditambah pengencer (H2O) 15 cm waktu yang diperlukan yaitu 131 s. Pada percobaan ini volume dibuat konstan, karena dengan menambahkan H2O bertujuan untuk mengatur konsentrasi larutan agar tidak tetap sehingga dibuat perbandingan untuk menentukan tingkat reaksi. Pada percobaan II (Pengaruh suhu terhadap laju reaksi antara Na2S2O3 dengan HCl). Nilai suhu sejajar atau berbanding lurus dengan laju laju reaksi, karena semakin tinggi suhu larutan maka semakin cepat reaksi yang terjadi. Reaksi yang terjadi pada percobaan ini merupakan reaksi eksoterm. Pada percobaan III (Pengaruh suhu dan penentuan energi pengaktifan reaksi 3+
redoks Fe
2-
dengan S2O3 ). Laju reaksi sangat dipengaruhi oleh waktu, karena suhu
yang tinggi dapat membuat larutan lebih cepat berwarna bening. Percobaan ini juga dilakukan untuk menentukan energi aktivasi (Ea) yang dibutuhkan untuk reaksi yang persamaannya Arhenius, yang didapat dari grafik. Energi aktivasi (Ea) itu sendiri
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
VI.
KESIMPULAN
Pada penentuan tingkat reaksi, konsentrasi larutan Na2S2O3 sebanding dengan laju reaksi (1/t). Semakin kecil konsentrasi larutan Na2S2O3 maka semakin lambat laju reaksi. Tingkat reaksi dari larutan HCl bernilai 0 karena HCl tidak mempengaruhi laju reaksi.
Pengaruh suhu dalam percobaan ini yaitu Semakin tinggi suhu maka laju reaksinya akan semakin cepat, dan laju reaksi menjadi dua kali lebih cepat ketika o
suhu dinaikkan sebesar 10 C.
Pengaruh suhu dan penentuan energi aktivasi reaksi redoks. Reaksi berbanding lurus dengan nilai temperature. Energi aktivasi ini sebesar -1540,6 Joule.
Katalis dalam pasta gigi gajah, KI berperan sebagai katalis yang dapat mempercepat penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Tety Sudiarti, M.Si, “Petunjuk Praktikum Kimia Dasar II”. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati. http://id.wikipedia.org/wiki/Kinetika_kimia http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/kinetika-kimia-definisi-lajureaksi-dan-hukum-laju/ Raymond Chang, “Kimia Dasar Jilid 2”. Jakarta: Erlangga.