KOMISIONING PLTA
1. PENDAHULUAN 1.1. UMUM Komisionin instalasi Unit PLTA meru akan beberapa kegiatan pemeriksaan dan pengujian atas bebera beberapa pa subsist subsistemnya, emnya, yaitu: Komisio isionin ning g Turb Turbin in Air Kom om s on ng enera or an s as as Komisioning Bay Trafo Generator Komisioning Unjuk Kerja Komisioning ning Instalasi Instalasi Listrik Bangunan lainnya Komisio Masing-masing
komisioning tahapan kegiatan
beberapa
tersebut meliputi
ran kaian dari atau komisioning
di atas dilaksanakan dalam pemeriksaan /inspeksi dan
, yaitu: Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection) Uji Individual Uji Subsisitem Uji Sistem
64
1. PENDAHULUAN 1.1. UMUM Komisionin instalasi Unit PLTA meru akan beberapa kegiatan pemeriksaan dan pengujian atas bebera beberapa pa subsist subsistemnya, emnya, yaitu: Komisio isionin ning g Turb Turbin in Air Kom om s on ng enera or an s as as Komisioning Bay Trafo Generator Komisioning Unjuk Kerja Komisioning ning Instalasi Instalasi Listrik Bangunan lainnya Komisio Masing-masing
komisioning tahapan kegiatan
beberapa
tersebut meliputi
ran kaian dari atau komisioning
di atas dilaksanakan dalam pemeriksaan /inspeksi dan
, yaitu: Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection) Uji Individual Uji Subsisitem Uji Sistem
64
1.2 1. 2. RUANG LINGKUP 2. edom oman an in inii be berl rlak aku u un untu tuk k pe pela laks ksan anaa aan n ko komi misi sion onin ing g Ped PLTA
baru dengan berbagai
kapasitas , alat bantu dan sarana penunjang PLT PLTA tersebut. tersebut.
yang
Pedoman ini berlaku
u a untuk setia emeriksaan berkala (overhaul) sistem PLTA baik dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun oleh pihak .
ala am Dal
hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama secara tertulls antara ihak- ihak an bersangkutan dapat dilakukan perubahan atau pengecualian.
65
1.3 1. 3. MAKSUD DAN TUJUAN 3. Pedoman an komisionin komisioning g PLT PLTA dimak dimaksudka sudkan n sebagai sebagai : Pedom Pedoman
umum yang meliputi segi teknis yang digunakan sebagai , PIUKU maupun milik PKUK agar pemeriksaan dan pengujian instal ins talasi asi PL PLT TA dap dapat at ter terlak laksan sana a den dengan gan bai baik,s k,sera eragam gam,, tra transp nspara aran n untu un tuk k ke en enttin an ke kela laiika kan n te tekn kniis in inst stal alas asii PL PLT TA de den n an ti tin n ka katt mutu (Acceptable Quality Level) yang disepakati bersama sebagai dasar pemberian sertifikat pemeriksaan dan pengujian, khususnya dari segi keselamatan, keamanan lingkungan dan juga dalam tingkat tertentu, keandalannya..
Acuan
bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawab masin -masin termasuk tan un awab elaksanaan dan penyiapan laporan/dokumen komisioning sesuai format dan jadual yang ditetapkan, dan dapat dipertanggung jawabkan. atau kontrak pembelian perlengkapan perlengkapan PL PLT TA dan Alat Bantun Bantunya. ya. 66
1.4 1. 4. PENGERTIAN Yang dimaksud dengan Unit PLTA dalam pedoman ini adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu serta erlen ka ann a an tersusun dalam hubun an ker a. Membentuk sistem untuk mengubah energi potensial yang menjadi tenaga listrik dengan menggunakan uap sebagai penggerak utamanya.
67
1.5 1. 5. DOKUMEN KOMISIONING YANG HARUS DISIAPKAN o umen arus s ap an o e on ra or an pemaso pa r peralatan dalam rangka komisioning adalah:
Dokumen kontrak, terutama yang menyangkut spesifikasi teknik .
Daftar
material/peralatan (material lists), diskripsi dan sertifikat uji untuk bagian atau komponen utama. am ar e n
pemasangan an a a ns a as
Diagram logik, diagram garis tunggal, diagram skematis
Kurva unjuk kerja dan kurva koreksi
Instruksi atau buku petunjuk pengoperasian, inspeksi dan pemeliharaan
Instuksi
peralatan
erakitan atau embon karan dari eralatan atau ba ian
Instruksi tentang keselamatan (safety instruction) ,
Buku-buku
diuji..
standar yang berkaitan dengan instalasi/peralatan yang 68
Lanjutan 1.5 1.5. -
untuk koreksi perhitungan.
Jadwal komisioning
Prosedur pengujian
Laporan pengujian pabrik
Hasil pemeriksaan, pengujian dan pengukuran yang dilakukan oleh kontraktor dan pabrikan yang dituangkan dalam blangko atau formulir yang sesuai beserta eva uas nya.
Data-data lain yang diperlukan untuk pengoperasian dan pemeliharaan unit seperti: data dan karakteristik peralatan; diskripsi tentang berbagai sistem bahan bakar; sistim pendinginan; sistem pelumasan; nilai-nilai batas suhu; nilai batas tekanan.
Dokumen tersebut di atas harus sudah tersedia sebelum dan selama komisioning dilaksanakan
69
1.6 1. 6. TAHAP KEGIATAN KOMISIONING Secara umum elaksanaan komisionin unit emban kit terbagi dalam beberapa tahap kegiatan sbb.: Pemeriksaan pendahuluan U i individual Uji sub sistim, meliputi: Uji
sequential interlock
Uji
kontrol elektrik/pneumatik Uji jalan sistim
Uji sistim, meliputi:
Uji alat-alat pengaman/Uji jalan tanpa beban
Uji lepas beban (load rejection test) Pemeriksaan (inspection) ean a an rea y es Uji unjuk kerja (performance test)
70
Lanjutan 1.6 1.6. Komisioning dimulai setelah pemasangan selesai, yaitu setelah Uji Pra Komisioning selesai dilakukan ditandai dengan diserahkannya Lembar Pernyataan yang menyatakan bahwa peralatan siap untuk diuji. Setelah komisioning selesai dan serah terima unit pembangkit , waktu tertentu yang telah disepakati bersama. Setelah masa garansi berakhir, penerimaan akhir (final acceptance) pada pemilik.
Tahap kegiatan komisioning PLTA tertera pada Lampiran 2.
71
1.7 1. 7. PEDOMAN POKOK Kriteria yang dipakai untuk menilai instalasi didasarkan pada: menyangkut spesifikasi menyangkut garansi.
peralatan
dan
yang
Sertifikat
pengujian pabrik
Ketentuan-ketentuan
sepa a
oe
dari pabrik penjualnya yang telah e ua p a .
Standar yang digunakan sebagai pedoman pokok atau pada Lampiran 1.
72
1.8 1. 8. KETENTUAN PENILAIAN / EVALUASI Instalasi PLTA harus memenuhi semua persyaratan yang menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokok .
Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi PLTA harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar kesepakatan bersama antara pemilik dan kontraktor.
Dalam menilai /mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning, tidak dapat ditentukanhanya sepihak saja, mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa esepa a an an ara a n :
Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang akan ditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenai ete itian pengamat, on isi an meto e pengoperasian serta hasil akhir setiap pengujian. 73
Lanjutan 1.8 1.8. emua p a arus sepa a mengena rumus yang a an guna an untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harus men ulan i en u ian. Kese akatan ini seda at mun kin mencakup jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteria a pembulatan desimal .
membatalkan pengujian.
Dalam
hal
kegiatan
pemeriksaan,
perlu
dicapai
kesepakatan
mengijinkan kontraktqr untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya. batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisioning.
bahwa
yang berkaitan dengan komisioning, atau mengacu pada buku petunjuk pabrik (instruction manual). 74
1.9 1. 9. HAL – – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN Semua kelengkapan atau perlengkapan yang akan dipergunakan dalam rangka komisioning bila menyangkut konstruksi harus telah dimasukkan dalam desain konstruksi.
emua a a u ususnya me er-me er, ermo ope , ow me er, trafo arus, trafo tegangan yang digunakan untuk melakukan unjuk kerja haruslah merupakan alat standar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan maksimum kelas 0,5. Alat ukur ini harus sudah dikalibrasi dan koreksinya harus sudah disiapkan.
Kontraktor harus telah menyiapkan faktor faktor koreksi yang diperlukan dalam perhitungan efisiensi sebelum pengujian a u an.
Pengujian dianggap syah bila dihadiri oleh pihak kontraktor dan pihak pembeli.
Sebelum
ujian dimulai, kontrektor diberi kesempatan untuk memeriksa instalasi, menguji, mengadakan modifikasi atau pengaturan yang dianggap perlu dan bila seluruh instalasi telah , koordinator penguji bahwa semua atau sebagtian instalasi sudah siap diuji. 75
Lanjutan 1.9 1.9. Pada setiap langkah pengujian perlu dilakukan evaluasiterhadap hasilnya sehingga bila terjadi penyimpangan kontraktor dapat melakukan suatu penyetelan kembali, modifikasi ataupun penggantian dan kemudian.
76
2. KOMISIONING TURBIN AIR 2.1. UMUM Sebagai penghasil tenaga, turbin air merupakan alat yang sangat
, keandalan dalam operasi. Hal ini perlu untuk menjaga keselamatan dari alat itu sendiri maupun keselamatan manusianya. Turbin merupakan mesin yang harus memutar rotor generator dengan kecepatan tetap dalam keadaan berbeban maupun tidak untuk menjamin mutu listrik yang dihasilkan generator memenuhi persyaratan yaitu frekuensi dan tegangannya harus tetap. Turbin harus mampu menerima a au me epas e an anpa menga am egaga an.
Disamping itu pelumasan merupakan hal yang dominan pada mesin mesin yang berputar seperti turbin. Kalau pelumasan gagal, maka gaga a semua omponen- on ponen a am tur n, se a nya a pelumasan baik, maka komponen-komponen dalam sistem turbin akan lebih tahan lama. Dengan demikian pelumasan ini juga memerlukan pengujian yang cukup ketat. 77
2.2. RUANG LINGKUP
Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning turbin air
baru dengan berbagai kapasitas termasuk alat bantu dan sarana penunjang turbin air tersebut. Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkala
sendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor). Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama secara
tertulis antara pihak-pihak yang bersangkutan dilakukan perubahan atau pengecualian,
dapat
78
2.3. MAKSUD DAN TUJUAN Pedoman komisioning turbin air dan alat bantu ini dimaksudkan
sebagai: e oman umum y ang me pu seg e n s yang guna an sebagai pegangan untuk melaksanakan komisioning turbin air di seluruh Indonesia, khususnya turbin uap pada pusatpusat pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK.
Acuan
bagi
semua
pihak terkait untuk mengetahui , jawab pelaksanaan dan penyiapan laporan / dokumen komisioning sesuai format dan jadual yang ditetapkan, .
Rujukan
dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen lelang atau kontrak pembelian perlengkapan turbin uap dan alat bantunya. 79
2.4. PENGERTIAN Sistem
urbin air. Adalah kesatuan beberapa sub sistem yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi potensial yang terkandung di dalam air yang terletak di ketinggian tertentu dengan umlah an ban ak men adi ener i mekanis untuk memutar generator. Subsistem Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang merupakan dan mempunyai fungsi tertentu. Contoh-contoh subsistem turbin air: Subsistem pelumas, Subsistem kontrol. Peralatan individu. Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem turbin air yang ditinjau secara mandirl sesuai fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Governor, pembatas beban. . Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai sejak saat pemasangan selesai (Construction essentially complete) sampai saat "Serah terima" (taking over) dengan tujuan membawa sistem dari on s non a e on s a engan me a sana an eg a an pemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistem dan uji sistem untuk pembuktian terhadap persyaratan kontrak ataupun keamanan dan keandalan operasi. 80
Lanjutan 2. 2.4. Serah terima (Taking over)
Adalah pengalihan tanggung jawab operasi epa a pem a as s s em ur n a r secara sebagian sesuai ruang lingkup kontrak. komisioning dan mulai diberlakukannya (warranty periode).
dari kontraktor ese uru an a au setelah selesai masa jaminan
Penerimaan akhir (Final acceptance).
Adalah penerimaan oleh pemilik dari kontraktor atas sistem turbin air secara keseluruhan atau sebagian sesuai ruang lingkup kontrak, setelah habis masa jaminan dan penyelesaian seluruh kekurangan/kerusakan (deficiency).
81
2.5. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (PRELIMINARY INSPECTION) Dalam pemeriksaan pendahuluan, hal-hal yang diperiksa yaitu
pemasangan penyatolan serta kelengkapan peralatan dan . Peralatan yang diperiksa meliputi :
Peralatan
listrik .
82
2.6. UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)
Peralatan an men alami u i individu aitu : Governor. Pengujian operasi kontrol motor Pengujian setelan sakelar posisi (limit switch) engu an ara ter st va ve str us utama ma n str ut ng valve) Pengujian setelan valve distribusi dan valve kontrol (closing mode valve)
Pengujian setelan waktu membuka dan waktu menutup dari servomotor (servo motor closing and opening time) Pengujian setelan pukulan servomotor (servomotor stroke) Pen u ian setelan rele Pengujian karakteristik statis: Pemeriksaan secara umum Pengukuran isolasi dengan merger 500 V engu an ara ter st : a. Karakteristik kecepatan detektor b. Karakteristik kecepatan matcher (speed matcher) . d. Karakteristik delta F and dead band (Delta F and deab band characteristic) e. Kalibrasi 65 P dial (65 P dial calibration)
83
Lanjutan 2.6. f. g. h. i. j. k. l.
Kalibrasi droop dial (droop dial calibration) Karakteristik jatuh (droop characteristic) Kalibrasii P-gain dial (P-gain dial calibraition) Kalibrasi I-gain dial (I-gain dial calibration) Kalibrasi D1-G, D1-T dial (D1-G, D1-T dial calibration) Karacteristik 12 masukan-keluaran Karakteristik G.V return detecting (G.V return detecting characteristic) m. Karakteristik daya-arus (Power amp. Characteristic) n. Karakteristik Gov. output (Gov. output characteristic) o. Karakteristik 36 input-output (36 input-output characteristic)
comparator) Pengukuran beban (burden measurement: a. Sirkit edeteksian frekuensi fre uenc detectin circuit b. Suplai daya bantu (Auxillary power source) 84
Lanjutan 2.6. 2.6. ur n.
Pengukuran tekanan diferensial dari servomotor
Karibrasi dari RTD dan rele suhu untuk bantalan
Pengujian sakelar penyama permukaan untuk bantalan pengarah turbin (adjustment and setting of level switch for turbinr guide bearing)
Pengujian katub udara untuk saluran masuk udara (Operation check of air valve for draft tube air admission).
Pengukuran daya listrik
Pengukuran temperatur
Pengukuran putaran
Pengukuran level air enen uan a ran a r
Pengukuran tekanan air 85
2.7. UJI SUBSISTEM
Uji putaran awal (Initial run)
Uji pembebanan bantalan (Bearing heat run test)
Uji penyetelan balansing generator (Balancing adjustment of generator). Uji
respon awal sisi turun dan sisi naik (Initial response test lower and rise side).
Uji ju at penyete an untu pero a an ecepatan (Adjustment range of speed changer) Uji
hubungan antara kecepatan unit dengan tegangan dari PMG Meassurement o re ation etween unit spee an voltage of PMG).
Uji kecepatan lebih (Over speed test).
86
2.8.. UJI SISTEM 2.8 Uji start-stop otomatis (Auto start and stop measurement) Uji jalan (heat run test) Uji e uaran Outout test Uji kenaikan beban cepat (Quick load increase) Uji lepas beban (Load rejection test) Uji kerja rele pengaman (Protective relay operation test)
Uji berhenti darurat (Emergency stop test) Uji berhenti menghindari bahaya (Damage preventive stop test)
Uji pengukuran aliran air turbin (Turbine water flow measurement) U i karakteristik ru i-ru i enerator Generator loss characteristic) Uji karakteristik pelepasan turbin (Turbine discharge characteristic)
87
2.9. UJI UNIT PLTA
Uji sinkronisasi pertama kali bertujuan untuk memeriksa rangkaian pengawatan dan rangkaian kontrol telah tersambung dengan benar, sehingga perintah naik turunnya frekuensi (putaran turbin) dan tegangan , dilakukan sebagai berikut.
Pemeriksaan rangkaian pengawatan dari PT Generator dan PT Bus . .
Pemeriksaan besar arus surya (current surge) yang terjadi saat pemasukan PMT. Uji Operasi Pembebanan (load test) Adalah untuk membuktikan semua karakteristik operasi pembebanan (besaran-besaran suhu, aliran dan listrik) turbin-generator berjalan normal. Uji pembebanan yang meliputi kenaikan dan penurunan beban secara “ ” control. Uji perpindahan posisi kendali (control mode change over) secara normal dari posisi governor control ke posisi load limit control pada panel control. Uji pembebanan dengan operasi pada beban dasar dan beban puncak sesuai batasan suhu udara masuk kompresor. Uji shut down unit. 88
Lanjutan 2.9.
Uji Lepas Be an. Adalah untuk mengetahui keandalan unit turbin generator yaitu tetap dapat beroperasi tanpa beban dengan mode pengendalian “governor” saat generator tiba-tiba kehilangan beban.
Uji Keandalan Unit tertentu (minimal 10 hari) secara terus menerus.
Uji putaran lebih
Uji kebebasan katup
Uji beban ayun e an tan a
Uji loop kontrol total
Uji unjuk kerja 89
2.10.. DASAR PENILAIAN 2.10 Instalasi
turbin air harus memenuhi semua persyaratan yang menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokok Pedoman om s on ng n .
Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi turbin air harus
memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar kesepakatan bersama antara pemilik dan kontraktor. Dalam menilai /mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning,
tidak dapat ditentukanhanya sepihak saja, mengingat banyak variable-variable. Den an demikian maka harus ditem uh bebera a kesepakatan antara lain :
Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang
ketelitian pengamat, kondisi dan metode pengoperasian serta hasil akhir setiap pengujian.
90
Lanjutan 2.10. 2.10. untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harus men ulan i en u ian. Kese akatan ini seda at mun kin mencaku jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteria a pembulatan desimal .
Semua ihak harus se akat membatalkan pengujian.
Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan men enai se auh mana hasil emeriksaan bersama da at mengijinkan kontraktqr untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.
Semua pihak harus sepakat mengenai besaran-besaran ataupun batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisioning.
men enai
hal-hal
an
da at
Semua pihak harus sepakat mengenai standard yarig digunakan yang berkaitan dengan komisioning, atau mengacu pada buku petunjuk pabrik (instruction manual). 91
2.11. LAPORAN Laporan komisioning turbin air memuat hasil pemeriksaan dan
pengujian serta kekurangan-kekurangannya ataupun hal-hal yang menggantung dan alat-alat yang masih harus diganti oleh kontraktor/fabrikan. Laporan komisioning turbin air memuat data/hasil pengamatan
atau pengukuran selama pengujian peralatan individual, subsistem maupun sistem, yang pencatatannya disaksikan oleh kontraktor dan Tim komisioning dan Tim komisioning, per ungan-per ungan un u er a ar pera a an an sistem, sesuai dengan standar yang disepakati.
92
3. KOMISIONING GENERATOR DAN EKSITASI 3.1. UMUM
Generator dan Esitasi adalah bagian dari sistem kelistrikan yang sangat vital dari suatu sistem pembangkitan tenaga listrik. Alat inilah yang mengubah tenaga mekanis menjadi enaga s r .
Keadaan beroperasi suatu generator ditentukan mulai dari perencanaan yang baik, termasuk pemilihan spesifikasi , , , pemeliharaan. Pengujian adalah suatu tahap proses dari rangkaian tahap proses, mulai dari pembangunan sampai dengan serah terima suatu instalasi.
93
3.2.. RUANG LINGKUP 3.2
Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning generator baru dengan berbagai kapasitas termasuk alat bantu dan sarana penunjang generator tersebut.
Pedoman ini berlaku uga untuk setiap pemeriksaan berkala (overhaul) sistem generator baik dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor).
Da am
a- a usus, atas esepa atan ersama secara tertulis antara pihak-pihak yang bersangkutan dapat dilakukan perubahan atau pengecualian,
94
3.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman komisioning generator dimaksudkan sebagai:
Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan seba ai e an an untuk melaksanakan komisionin generator di seluruh Indonesia, khususnya generator pada pusat-pusat pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK.
Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawab masing-masing, termasuk tanggung jawab pelaksanaan dan penyiapan laporan/dokumen , dapat dipertanggung jawabkan.
Rujukan
dalam
menyusun
ketentuan-ketentuan
dokumen
dan Alat Bantunya.
95
3.4. PENGERTIAN Sistem Generator .
Adalah kesatuan beberapa subsistem yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang diterima pada poros rotor dari turbin uap menjadi energi listrik.
u s stem
Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang merupakan bagian dari sistem generator yang tersusun dalam tata hubungan . generator : Sistem pembumian,sistem pengaman dan kontrol, peralatan bantu, perlengkapan. Peralatan individu.
Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem generator yang ditinjau secara mandirl sesua fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Motor AC/DC, Panel, Batere, Relay pengaman. . Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai sejak saat pemasangan selesai (Construction essentially complete) sampai saat "Serah terima" takin over den an tu uan membawa sistem dari kondisi non aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistem dan uji sistem untuk pembuktian terhadap persyaratan kontrak ataupun 96 keamanan dan keandalan operasi.
3.5. LAMBANG Lambang yang dipergunakan dalam uji unjuk kerja generator
merujuk
lambang yang dipakai pada IEC Pbl 617.
97
3.6. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (PRELIMINARY INSPECTION) Pemeriksaan
Secara Visual
Pemeriksaajn secara visual ini ditujukan untuk mengeta ui apa a semua per eng apan yang ipasang telah sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak. perlengkapan dalam ada kelainan.
kondisi. baik, secara fisik tidak
engece an emasangan.
Pengecekan ini diajukan untuk menentukan apakah emasan ann a telah terda at kecocokan den an gambar. rencana serta peraturan-peraturan yang berlaku.
98
3.7. U JI INDIVIDUAL (INDIVIDUAL TEST) engu an
enera or
ama.
Disamping pemeriksaan sifat tampak sebagaimana diutarakan di atas, minimal generator harus diuji sbb.:
Pengukuran
resistans belitan Pengukuran tangen delta . Kecuali itu dapat dilakukan juga pengujian lainnya seperti: Uji kerja rem rem (brake operation test)
system)
Uji corona (corona test) Uji sistim pemadam kebakaran (test of fire extinguishing Pengecekan rele indikator minyak pelumas generator Pengecekan kerja pompa pelumas Kalibrasi peralatan ukur suhu
99
Lanjutan 3.7. Pemeriksaan/pengujian individual
terhadap peralatan
utama Pusat Pembangkit lainnya : Trafo Tegangan : Pengukuran resistan isolasi Uji perbandingan belitan Uji polaritas Pengu uran apasitan Trafo
Arus :
Uji
perbandingan belitan Uji polaritas Angka arus lebih (Over current factore/N Number) Pengukuran tahanan belitan Pengukuran lengkung kemagnitan Pengukuran beban (Burden measurement) Saklar Tegangan Tinggi: Pengukuran tahanan kontak utama
100
Lanjutan 3.7. Pengukuran tahanan isolasi. Pemutus Tenaga/daya: me an s. Uji tahanan kontak utama. Uji tegangan kerja dalam keadaan kering. . Uji waktu hubung (Closing time test). Uji waktu buka (Opening time test). U i hubun – buka tri free o eration test Uji ketidaksesuaian fasa.
Uji operasi dengan tekanan dan suplai tegangan
Uji operasi dengan tekanan dan suplai tegangan pengenal.
maksimum
(110% tegangan pengenal suplai . 101
Lanjutan 3.7.
Kapasitor Tenaga :
Pengukuran kapasitans dan keluaran
Kabel minyak perlengkapannya:
atau
kabel
berisolasi
gas
tekan
dan
Uji aliran minyak Uji tekanan gas
Pengujian peralaton bantu dan perlengkapan Generator laiinya
Suatu
unit
generator
dapat
beroperasi
dengan
berfungsi sebagaimana diinginkan, mengetahui/memastikan apakah peralatan bantu serta erlen ka ann a da at berfun si dioperasikan, haruslah diaktifkan terlebih pengujian serta pengukuran dari pada alat secara individual. Pengujian peralatan dan
baik untuk
sebelum dahulu tersebut 102
Lanjutan 3.7.
Relay Pengaman a.l. :
Pengujian relay
pengaman
dilaksanakan dengan .
cara
karakteristik antara lain: a.
Relay arxis lebih (QCR)
. c.
Relay ganguan tanah terbatas (REF)
d.
Relay tanah
. f.
Relay pengatur tegangan (AVR)
g.
Relay diferential kabel
.
e ay severse power
103
Lanjutan 3.7. a. Motor AC dan DC Penguian yang dilakukan meliputi pengukuran tahanan isolasi dan belitan serta un uk ker a motor. b. Batere dan Sistem pengisi batere c. Pengujian yang diberikan meliputi uji pengisian batere . d. Panel Tegangan Rendah Pengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan pentana an, sistem inter oc , in i ator an pengukuran tahanan isolasi relai.
Perlengkapan a.l. tahanan Netral Generator.
Pengujian yang dilakukaan, meliputi pemeriksaan penyambungan dan pengukuran nilai tahanan
Sistem Rela Pen aman
Sistem peralatan untuk Start (Starting device system)
Sistem eksitasi
104
3.8. PENGUJIAN SUBSISTEM
engu uran ta anan em um an pentana an Dilaksanakan pengukuran tahanan tanah pada generator. Disamping itu dicek seluruh perlengkapan yang harus ditanahkan a akah telah ditanahkan den an baik.
Pengujian fungsi sistem pengaman dan kontrol
Untuk lebih meyakinkan apakah semua peralatan kontrol dan pengaman telah tersambung dengari baik, maka semua per eng apan operas an se e um er tegangan ar stan ar hubungan maupun ruang kontrol termasuk uji jatuh (trip test) relairelai yang bersangkutan untuk memastikan bahwa semua peralatan dan sinyaling telah berfungsi dengan semestinya.
Pengukuran Tahanan Isolasi / Dielektrik. Pengujian tahanan isolasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan isolasi untuk menahaan tegangan tidak tembus ada suatu har a tertentu. Sesuai den an karakteristik an dipakai secara ringkas pengujian ini untuk mengetahui kualitas isolasi yang digunakan.
105
Lanjutan 3.8. Pengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan rangkaian pengawasan dari trafo arus dan trafo tegangan, pemeriksaan tegangan catu daya bantu (DC). Relai pengaman generator beserta perlengkapannya terdiri dari : Relai
ea Relai Relai Relai
generator differential rans ormer eren a kabel differential unit Aux.transformer differential starting earth fault
Relai
minimum inpedance Relai overcurrent dan overvoltage Relai negatip phase sequence
Relai
overvoltage Relai tegangan kurang (VUR) Relai pengatur tegangan (AVR) Relai minimum reactance Relai gangguan tanah terbatas (REF) Relai motor earth fault Relai stator earth fault Overfleex alarm
106
3.9. UJI SISTEM
Sistem peralatan untuk Start (Starting device system) Pengujian
yang
dilakukan
meliputi
pengujian
individu
Sistem eksitasi
Trafo eksitasi Pengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan tahanan isolasi belitan primer dan sekunder, pemeriksaan ran kaian kontrol dan sistem en aman
Automatic Voltage Regulator Penyetelan dari kalibrasi AVR dilakukan berdasarkan .
107
3.10. DASAR PENILAIAN/ EVALUASI
ns a as enara or arus memenu semua persyaratan yang menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang . Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi Generator PLTA harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang se ut a am ontra . a persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar .
Dalam menilai/mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning, tidak dapat ditentukan hanya sepihak saja, mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa kesepakatan antara lain :
Semua ihak harus se akat men enai cara penyelesaian yang akan ditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenai ketelitian 108 pengamat, kondisi dan metode pengoperasiari serta
Lanjutan 3.10 digunakan untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harus mengulangi pengu an. esepa a an n se apa mung n menca u p jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteria pembulatan desimal.
emua p a arus sepa a membatalkan pengujian.
mengena
a - a yang
apa
Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan mengena se au mana as pemer saan ersama apa mengijinkan kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.
emua p a arus sepa a mengena esaran- esaran ataupun batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisionin Semua pihak harus sepakat mengenai standard yang digunakan yang berkaitan dengan komisioning, atau 109 men acu ada buku etun uk abrik instruction manual
3.11. LAPORAN Laporan
komisioning Generator dan Eksitasi memuat hasil pemeriksaan dan pengujian serta kekurangankekuran ann a atau un hal-hal an men antun dan alat-alat yang masih harus diganti oleh kontraktor/fabrikan. Laporan komisioning PLTA memuat data/hasil pengamatan atau pengukuran selama pengujian peralatan individual, subsistem maupun sistem, yang pencatatannya disaksikan oleh kontraktor dan Tim komisioning dan Tim komisioning, perhitunganperhitungan unjuk kerja dari peralatan dan sistem, sesuai dengan standar yang disepakati.
110
4. BAY TRAFO GENERATOR 4.1. UMUM Bay tra o generator
agian ari sistem pem ang it tenaga listrik yang berfungsi menaikkan tegangan generator sebelum daya listrik ditransmisikan. Dengan demikian perlu juga dilakukan pengujian.
111
4.2.. RUANG LINGKUP 4.2 Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning
bay
trafo generator baru dengan berbagai kapasitas
generator
tersebut.
Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan
berkala (overhaul) sistem bay trafo generator baik dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor). Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama
secara
tertulis
antara
pihak-pihak
yang
pengecualian,
112
4.3. MAKSUD DAN TUJUAN Pedoman dimaksudkan
komisioning sebagai:
bay
trafo
generator
e oman umum yang me pu seg yang digunakan sebagai pegangan melaksanakan komisioning bay generator i se uru In onesia, ususnya generator pada pusat-pusat pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK. Acuan mengetahui
e ns untuk trafo
bagi semua pihak terkait untuk tanggung jawab masing-masing,
penyiapan laporan/dokumen komisioning sesuai format dan jadual yang ditetapkan, dan . Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen lelan atau kontrak embelian113
4.4. PENGERTIAN Sistem ba trafo enerator. Adalah kesatuan beberapa subsistem yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi listrik dengan tegangan generator menjadi energi listrik dan Subsistem
Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang meru akan ba ian dari sistem ketel ua . an tersusun dalam tata hubungan kerja dan mempunyai fungsi tertentu. Contoh-contoh subsistem Bay Trafo Generator: Sistem pembumian, Peralatan bantu, Subsistem kontrol. . Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem ketel uap yang ditinjau secara mandirl sesuai fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Relay Bucholz, Rele tekanan lebih, . Komisioning Bay Trafo Generator.
Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai complete) sampai saat "Serah terima" (taking over) dengan tujuan membawa sistem dari kondisi non aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistem dan uji sistem untuk 114
4.5. LAMBANG Lambang yang dipergunakan dalam uji unjuk kerja Bay Trafo Generator ini merujuk lambang ….
116
4.6. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN/ PRELIMINARY INSPECTION Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan secara visual ditujukan untuk mengetahui dengan spesifikasi dalam kontrak. Disamping itu untuk melihat apakah semua perlengkapan dalam kondisi , , dimensinya misalnya berkarat, pecah ataupun retak/terkelupas. Pengecekan Pemasangan
Pengecekan
ini
untuk
gambar-gambar rencana serta berlaku.
menentukan
apakah
peraturan-peraturan yang
Pemeri saan rang aian Primer
Pemeriksaan
rangkaian
primer
dilaksanakan
untuk
117
4.7. UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)
Pengujian pemeriksaan
Trafo
nama, pemasangan, pemasangan kawat
arus dilaksanakan dengan cara visual dan pengujian karakteristik. keadaan Bushing/ pentanahan.
Pengujian karakteristik antara pemer saan ras o, pemer saan pemeriksaan lengkung kemagnetan, tahanan searah, pengukuran tahanan isolasi pengujian tegangan tinggi.
isolator
dan
lain
adalah po ar as pengukuran dan
Pengujian Trafo Tegangan
Pengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual antara lain memeriksa papan , , pemasangan kawat pentanahan.
Sedangkan pemeriksaan
.
pengujian polaritas,
karakteristik pemeriksaan
antara rasio,
lain dan
Pengujian Trafo Tenaga
Pengujian
trafo
tegangan
118 dilaksanakan dengan cara
Lanjutan 4.7. emer saan v sua a a a pemer saan ons ru s pada trafo, yang mencakup : Pencatatan papan nama
ar
Kondesi isolator/bushing Perlengkapan (pengaman tekanan lebih & konservator) Termometer Panel Trafo Peralatan Penyadap Pentanahan Pengunci terhadap pondasi
:
Sedangkan pengujian karakteristik antara lain mencakup
Pengujian ketahanan dielektrik dan tegangan tembus minyak Pengecekan rasio
Pengukuran tahanan isolasi Pengukuran arus eksitasi sadapan Pen u ian te an an tin i
119
Lanjutan 4.7. -
: Relai Bucholz Termometer Kipas angin Pompa sirkulasi minyak Peralatan sadapan Relai tekanan lebih tangki utama Relai telkanan lebih sadapan Relai oil level
Pemeriksaan tahanan pentanahan antara lain : Pencatatan papan nama Penem atan Isolator Hantaran Kotak Terminal Pengukuran tahanan isolasi Pengukuran tahanan pentanahan an ter asan . Pen ecekan trafo arus
120
Lanjutan 4.7. Pen u ian Pemutus Tena a Pengujian pemutus tenaga dilakukan dengan cara pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik. Pemeriksaan visual antara lain memeriksa a an nama pemasangan, us ing, termina tang i, atup- atup, onta pemisah, serta relai dan panel kontrol Iokal. Pengujian karakteristik antara lain adalah pengukuran tahanan isolasi en ukuran waktu buka dan tutu pengukuran waktu trilp free, analisa kecepatan kontak, pengukuran tahanan kontak, pemeriksaan tegangan keria umpan buka dan tutup, pemeriksaan kerja dari remote, pemeriksaan fungsi kontak bantu, pemeriksaan , (minyak/gas ) , pengujian kebcoran bahan isolasi, dan pengujian tegangan tinggi. Pengujian Pemisah Pengujian
dan dari Pemeriksaan
pemisah dilaksanakan dari pemeriksaan visual pengujian karakteristik. visual antara lain memeriksa
Pemasangan Bushing Panel kontrol
lokal
121
Lanjutan 4.7. Pengukuran
tahanan isolasi Pengukuran tahanan kontak Pemeriksaan kerja dari lokal secara mekanis dan elektris Pemeriksaan interlok mekanis dan elektris Pemeriksaan fungsi kontak bantu Pemeriksaan indikasi buka/tutup
Pengujian Penangkal Petir
Pengujian penangkal petir dilaksanakan dengan cara emeriksaan visual dan en u ian karakteristik. Pemeriksaan visual antara lain memeriksa Papan nama Pemasangan Hantaran Kotak
terminal Pemasangan kawat pentanahan Pengujian karakteristik antara lain: Pengukuan tahanan isolasi Pemeriksaan kerja penghitung kerja
122
Lanjutan 4.7.
Pengujian relay pengaman dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik. Pengujian karakteristik antara lain : e a arus e Relai diferensial trafo Relai gangguan tanah terbatas (REF) Relai tanah (GFR) Relai tegangan kurang (UVR) Relai pengatur tegangan (AVR) Relai diferensial kabel Pemeriksaan Meter Pemeriksaan
meter dilaksanakan cara pemeriksaan visual pemeriksaan unjuk kerja meter-meter yang diperiksa
dan antara lain Ampere meter Volt meter Watt meter VAR meter KWH meter KVARH meter Cos dan meter
123
Lanjutang 4.7. engu an a e
egangan
ngg
Pengujian kabel tegangan tinggi dilaksanakan
pengujian karakteristik.
Pengukuran
tahanan isolasi
Pen u ian te an an tin
Pengujian
i
fungsi relai isolasi
124
4.8. UJI SUBSISTEM Pemeriksaan Rangkaian Sekunder
Rangkaian sekunder yang diperiksa adalah rangkaian . rangkaian arus antara lain memeriksa : Rangkaian meter
Pengujian dengan injeksi sekunder tegangan Rangkaian meter
antara lain :
Pemeriksaan
rangkaian sinkronisasi Pengukuran beban rangkaian
125
Lanjutan 4.8. Pengujian rangkaian pengaman dari kontrol
Pengujian rangkaian pengaman dan kontrol antara lain mengu : Trip pengaman dan interlock Kontrol lokal (dari gedung kontrol) dan interlock Kontrol remote dan fasilitas Scada (rangkaiarn telemeter, rangkaian telesinyal, rangkaian telekontrol) Percobaan pemberian tegangan antara lain : Pemeriksaan
urutan fase Pengukuran in rush current Pengamatan setelah pengujian tegangan
126
4.9. DASAR PENILAIAN/ EVALUASI ns a as ay ra o enera or arus memenu semua persyaratan yang menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang . Hal-hal yang
menyangkut keandalan sistem, instalasi harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar kesepakatan bersama antara pem an on ra or. Dalam
menilai/mengevaluasi hasil pengujian dalam komisionin tidak da at ditentukan han a se ihak sa a mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa kesepakatan antara lain :
Semua pihak penyelesaian yang
harus sepakat mengenai cara akan ditempuh bila terjadi
127
Lanjutan 4.9. emua p a arus sepa a mengena rumus yang a an digunakan untuk menghitung faktor kesalalhan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal an da at ditoleransi tan a harus men ulan i pengujian. Kesepakatan ini sedapat mungkin mencakup jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteria pembulatan desimal. Semua
pihak harus sepakat mengenai hal-hal yang dapat membatalkan pengujian.
Dalam
hal ke iatan emeriksaan erlu dica ai kese akatan mengenai soeauh mana hasil pemeriksaan bersama dapat mengijinkan kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya. Semua pihaik harus sepakat mengenai besaran-besaran ataupun batasan-batasan yang digunaka untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam .
Semua digunakan
pihak yang
harus sepakat mengenai standard yang berkaitan dengan komisioning, atau128
4.10. LAPORAN Laporan komisioning
Bay Transformer memuat hasil pemeriksaan dan pengujian serta kekurangankekuran ann a atau un hal-hal an men antun dan alat-alat yang masih harus diganti oleh kontraktor/fabrikan. Laporan
komisioning PLTA memuat data/hasil pengamatan atau pengukuran selama pengujian , , pencatatannya disaksikan oleh kontraktor dan Tim komisioning dan Tim komisioning, perhitungan, sesuai dengan standar yang disepakati.
129
5. UNJUK KERJA PLTA 5.1. UMUM Setelah seluruh pengujian individu, subsistem maupun sistem dilakukan,
ma a pengu an yang era r ya u pengu an un u er a. a am pengujian yang lalu belum melakukan pengujian yang berkaitan dengan performance. Hal ini belum cukup. Peralatan yang dijalankan bukan asal bero erasi sa a, namun ba aimana unit emban kit tersebut da at menghasilkan efisiensi yang maksimum. Prosedur
uji ini digunakan dalam rangka serah terima dari pihak pembuatkepada pemesan yang diperlukan dalam serah terima tersebut a a a prose ur untu menentu an e isiensi te nis, engan cara me a u an pengukuran-pengukuran secara langsung yang membandingkan antara energi air yang dipasok/diperlukan terhadap energi yang dihasilkan, beserta se umlah keru ian-keru ian an terda at ada roses konversi energi potensial air menjadi energi listrik .
Dalam
hal tidak meyakinkan, dilakukan pengukuran-pengukuran secaralangsung terhadap energi potensial air yang dibutuhkan atau energi yang dihasilkan dengan ketelitian yang diharapkan, maka diberikan pedoman-pedomanuntuk mengevaluasi efisiensi dengan metode pengukuran-pengukuran yang sesuai.
130
5.2. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN unjuk kerja generator. Dalam PLTA, pengujian ini dimaksudkan untuk pengujian unjuk kerja dalam rangka penentuan : Kapasitas
Karakteristik lain yang berkaitan dengan operasi misalnya temperatur uap, temperatur gas belum, penurunan tekanan, dll. Dalam turbin air, untuk melakukan verifikasi terhadap data-data yang dijamin oleh pabrik pembuatannya. Pengujian tersebut umumnya melakukan verifikasi terhadap data yang dijamin oleh pihak pabrik dalam hal: Kapasitas atau daya yang dihasilkan oleh turbin air Kebutuhan air Pengaturan kecepatan Pengoperasian peralatan pengatur darurat Pengujian unjuk kerja generator dimaksudkan agar generator pada waktu beroperasi dapat langsung dihubungkan dengan unit generator yang lain serta dapat memikul beban secara bersama. Untuk kerja paralel generator dengan unit/sistem lainnya, pengukuran yang perlu dilakukan adalah pengukuran tegangan sistem, frekuensi dan urutan fasanya . 131
5.3. PROSEDUR PENGUJIAN es n enggera u a enaga r. Macam-macam pengujian: Pengujian daya keluaran mekanis Pengujian
temperatur Pengujian putaran Pengujian
aliran air Pengujian tekanan air Pengujian tekanan diferensial servo motor Unit Turbo – Generator
Pengujian pada tahap ini terdiri dari beberapa tahap uji. Uji
Sinkronisasi
Uji sinkronisasi pertama kali bertujuan untuk memeriksa ran kaian en awatan dan ran kaian kontrol telah tersambung dengan benar, sehingga perintah naik turunnya frekuensi (putaran turbin) dan tegangan generator dapat dikendalikan secara otomatis. 132
Lanjutan 5.3. ru an u s n ron sas a u an se aga er u Pemeriksaan rangkaian pengawatan dari PT Generator dan PT Bus . emer saan pu aran asa Pemeriksaan besar arus surya (current surge ) yang terjadi saat pemasukan PMT peras em e anan oa es Adalah untuk membuktikan semua karakteristik operasi pembebanan (besaran-besaran suhu, aliran dan listrik) Uji pembebanan yang meliputi kenaikan dan penurunan beban secara normal dengan sistem kendali pada posisi “Load Limit Control” di panel . Uji perpindahan posisi kendali (control mode change over) secara normal dari posisi governor control ke posisi load limit control pada pane con ro . Uji pembebanan dengan operasi pada beban dasar dan beban puncak sesuai batasan suhu udara 133
Lanjutan 5.3.
Uji Lepas Beban.
Adalah untuk mengetahui keandalan unit turbin genera or ya u e ap apa eroperas anpa e an dengan mode pengendalian “governor” saat generator tiba-tiba kehilangan beban. Uji lepas beban dilakukan Uji
Keandalan Unit
a u an jangka waktu menerus.
engan mem er an pem e anan a am tertentu (minimal 10 hari) secara terus
134
5.4. DASAR PENILAIAN yan ang g me men nyan angk gkut ut kes esel elam amat atan an ker erja ja da dan n kes esel elam amat atan an umum um um se sert rta a pe pers rsy yar arat atan an li ling ngku kung ngan an yan ang g di diat atur ur da dala lam m pedo pe doma man n po poko kok k Ped edom oman an Kom omis isio ioni ning ng in ini. i. Hal Hal-ha -hall yang men menya yangk ngkut ut ke keand andala alan n sis sistem tem,, ins instal talasi asi
PLT PL TA ha haru rus s me meme menu nuhi hi se semu mua a pe pers rsy yar arat atan an pe pers rsy yar arat atan an . kean ke anda dala lan n in inii ti tida dak k di diat atur ur da dala lam m ko kont ntrrak ak,, ma maka ka di dipa paka kaii tolok ukur yang lazim digunakan . at as dasar kes esep epak akat atan an be bers rsam ama a an anta tarra pe pemi mili lik k da dan n kon ontr trak akto torr. Dal alam am
menilla/ meni a/m meng ngev eval alua uasi si ha has sil pen engu guji jian an dal alam am komis ko mision ioning ing,, tidak tidak dap dapat at di diten tentuk tukan an han hany ya sep sepiha ihak k saj saja, a, men in at at ban ak variable-variable. Den an demikian maka harus ditempuh beberapa kesepakatan antara lain : penyelesaian yang akan ditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenai 135 kete ke teli liti tian an en am amat atan an ko kond ndis isii da dan n me meto tode de
Lanjutan 5.4. emua p a arus sepa a mengena rumus yang a an an digu di guna naka kan n un untu tuk k me meng nghi hitu tung ng fa fakt ktor or kes esal alah ahan an un untu tuk k mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransikan tanpa . mungkin mencakup jumlah desimal yang digunakan dalam perh perhitung itungan an sert serta a krit kriteria eria pemb pembulata ulatan n desi desimal. mal. -
membatalkan pengujian.
Dalam
h al
kegiatan
pemeriksaan,
perlu
dicapai
pemeriksaan bersama dapat mengijinkan kontraktor untuk unt uk dap dapat at me melak laksan sanaka akan n pek pekerj erjaan aan tahap tah ap be berik rikutn utnya ya..
Semua Semu a ih ihak ak har harus us se se ak akat at men men en enai ai bes besar aran an-b -bes esar aran an ataupun batasan-batasan yang digu di guna naka kan n un untu tuk k me mene nent ntuk ukan an ba bahw hwa a perral pe alat atan an be berh rhas asil il baik dalam pengujian akan komisioning komisioning.. Semua Semu a pi piha hak k ha haru rus s se sepa paka katt me meng ngen enai ai st stan anda dard rd yan ang g digunakan yang berkaitan dengan komi misi sion oniing ng,, at atau au men enga gac cu pa pad da buk uku u pe petu tunj njuk uk pab pa bri rik k 136 (instruction manual).
5.5. LAPORAN aporan pengu an un u er a memua as pengu an unjuk kerja serta kekurangan-kekuranganny kekurangan-kekurangannya. a. pengamatan atau pe pengukuran se selama pe pengujian unju un juk k ke kerj rja, a, ba baik ik un untu tuk k pe pera rala lata tan n in indi divi vidu dual al,, su subs bsis iste tem m , kon ontr trak akto torr da dan n Ti Tim m ko komi misi sion onin ing g da dan n Tim Ti m kom omis isio ioni ning ng,, perh pe rhit itun unga gann-pe perh rhit itun unga gan n un unju juk k ke kerj rja a da dari ri pera pe rala lata tan n , .
137
6. KOMISIONING INSTALASI LISTRIK BANGUNAN LAINNYA 6.1. UMUM 6.1. Instalasi listrik yang dimaksud adalah instalasi listrik untuk
penerangan dan instalasi daya untuk menunjang kegiatan emba em ban n ki kita tan. n. In Inst stal alas asii in inii ter as asan an ad ada a ba ban n un unan an ut utam ama a pemb pe mban angk gkit it lilist stri rik k da dan n ba bang ngun unan an la lain inn nya yan ang g ad ada a pa pada da pusat pembangkit seperti bangunan untuk kantor, bengkel, udan dll ll.. Insta tallasi listri rik k en enu un an ini u a haru russ aman dan andal agar tidak mengganggu proses pembangkitan. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, maka kebenaran pemasangan per u per sa sesua engan e en uan yang berlaku.
138
6.2. RUANG LINGKUP Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning suatu
instalasi penerangan atau instalasi daya baru pada gedung dan bangunan di pusat pembangkit dan berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkala instalasi yang dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor). , tertulls antara pihak-pihak yang bersangkutan dilakukan perubahan atau pengecualian.
dapat
139
6.3. TUJUAN Pedoman komisioning instalasi penunjang ini dimaksudkan
sebagai: sebagai pegangan untuk melaksanakan komisioning instalasi penunjang pusat pembangkit di seluruh Indonesia, ususnya ete uap pa a pusat - pusat pem ang t Indonesia baik milik PIUKU maupun milik PKUK . jawab masing - masing, termasuk tanggung jawab pelaksanaan dan penyiapan laporan/dokumen komisioning , dipertanggung jawabkan. Ru
ukan dalam men usun ketentuan-ketentuan dokumen lelang atau kontrak pembelian peralatan instalasi dan alat bantunya.
140
6.4. PENGERTIAN Instalasi penerangan.
Adalah kesatuan berbagai peralatan listrik, yang tersusun mendistribusikan energi listrik yang diberikan kepadanya dan selanjutnya diubah menjadi cahaya untuk kepentingan penca ayaan Instalasi daya.
Adalah kesatuan berbagai peralatan listrik, yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik yang diberikan kepadanya dan selanjutnya diubah menjadi energi bentuk lain seperti energi mekanis pada motor listrik dan energi panas pada peralatan emanas . 141
6.5. LAMBANG
am ang yang perguna an a am om s on ng n sesua dengan lambang yang terdapat pada buku Peraturan Umum Instalasi Listrik atau sesuai IEC.
142
6.6. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (PRELIMINARYINSPECTION) Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan secara visual apa a per eng apan yang spesifikasi dalam kontrak. apakah semua perlengkapan tidak ada kelainan
ditujukan untuk mengetahui ipasang te a sesuai engan Disamping itu untuk melihat dalam kondisi baik, secara fisik
Pengecekan Pemasangan
Pengecekan ini untuk menentukan apakah pemasangannya telah terdapat kecocokan dengan gambar-gambar rencana serta eraturan- eraturan an berlaku. Pengecekan kondisi isolasi.
143