Search
Home
Saved
798 views
0
Upload
Sign In
Join
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Laporan Koasistensi
1
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
Konsep-konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Iwan Willyanto Bagian Klinik Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga
Epidemiologi Veteriner
Epidemiologi Veteriner adalah suatu ilmu yang mempelajari kejadian penyakit dalam sua kelompok atau populasi hewan. hewan. Epidemiologi Veteriner menggunakan menggunakan pendekatan holistik untu mencari, mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang persamaan dan perbedaan anta kelompok individu yang memiliki tingkat kejadian penyakit yang lebih tinggi dan mereka yan memiliki tingkat kejadian penyakit yang lebih rendah, serta faktor-faktor yang mempengaruhiny dalam suatu populasi hewan. Hasil yang diperoleh dari proses ini kemudian digunakan untu mengendalikan dan mencegah pengaruh faktor-faktor tersebut serta kecepatan penyebara penyakitnya, bahkan sebelum agen penyebab penyakitnya dapat ditentukan dengan pasti. Hal mungkin dilakukan karena pendekatan epidemiologi terhadap penyakit tidak tergantung pad kemampuan untuk mengidentifikasi agen penyebab penyakitnya secara akurat, melainka berdasarkan pada pengamatan tentang perbedaan dan persamaan antara kelompok hew penderita dan non-penderita dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja dapat meningkatkan atau menurunkan resiko terjadinya penyakit.
Dalam penerapannya, Epidemiologi Veteriner digunakan untuk mencari solusi tentang masalah masalah kesehatan dan penyakit yang terjadi di populasi hewan dengan cara mencar mengumpulkan dan menganalisa data yang diperoleh dari populasi hewan tersebut. Namu sebelum terbenam dalam kompleksitas analisa data, sebaiknya dimengerti dahulu konsep-konse dasar Epidemiologi Veteriner itu. Tanpa didasari oleh pengertian tentang konsep yang benar, ki tidak akan dapat mengetahui apakah yang diukur dan dianalisa tersebut benar dan masuk aka Adapun konsep-konsep dasar itu meliputi: konsep segitiga epidemiologik, spektrum kehebata penyakit (gradien infeksi), konsep fenomena gunung es, konsep stabilitas endemik, konse kekebalan kelompok, konsep rasio reproduktif dasar, kurva epidemik dan konsep jejaring kausal
Konsep Segitiga Epidemiologik Epidemiologik (Epidemilogic Tiangle (Triad)) Sign up to vote on this title
useful Useful antara Not Penyakit adalah hasil dari interaksi kompleks (ketidak seimbangan) tiga faktor, yaitu age host (induk semang) dan lingkungan (Gambar 1). Komponen-komponen dari interaksi i berbeda-beda tergantung pada kondisi kondisi spesifik dari masing-masing masing-masing kelompok kelompok hewan. Pada Pada hewa
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Upload
Sign In
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
News
Documents
Sheet Music
Laporan Koasistensi
1
Download
Join
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
Gambar 1. Hubungan Antar Faktor-faktor dalam Segitiga Epidemiologik
You're Reading a Preview
Unlock full access with a free trial.
Komponen-komponen dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut:
Download With Free Trial
Agen • • • • •
Dosis Kondisi lingkungan Virulensi (mikroba) Infektifitas(mikroba) Toksisitas (toksin)
Host • • • • •
Resistensi alamiah (misalnya, barier mukosa lambung, mekanisme transport mukosilier) Sign up to vote on this title Penularan sebelumnya Useful Not useful Status kekebalan pasif (neonatal) Status vaksinasi dan respon Umur
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Upload
Sign In
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
News
Documents
Sheet Music
Laporan Koasistensi
1
Download
Join
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
Faktor intrinsik . Sebagai faktor intrinsik, umur memegang peranan yang sangat pentin karena banyak penyakit berubah resikonya akibat berubahnya kondisi fisiologis hewa dengan bertambahnya umur hewan tersebut. Misalnya, hewan yang baru lahir sangat pek terhadap berbagai infeksi saluran pencernaan dan pernafasan, tetapi resisitensinya aka meningkat apabila hewan makin dewasa. Sebaliknya pada waktu fungsi kekebalan tubu menurun dengan bertambahnya umur, kepekaan hewan terhadap penyakit akan meningka Akibat perbedaan faktor genetik dari tiap ras hewan, terdapat perbedaan resiko terhada penyakit. Demikian pula, beberapa ras hewan tertentu lebih peka terhadap penyakit infek akibat adanya kelainan genetik.
Faktor ekstrinsik . Faktor ekstrinsik ini juga berperanan cukup besar terhadap kemungkina terjadinya penyakit. Misalnya, anjing yang tidak diovariohisterektomi, akan beresiko leb tinggi dari pada yang mengalami operasi ovariohisterektomi terhadap pyometra dan tum mammae. Anjing tersebut cenderung lebih suka berkeliaran mencari pasangannya da beresiko lebih tinggi terhadap penyakit infeksi yang menular (misalnya, canine distempe dan tertabrak mobil.
Vaksinasi dapat meningkatkan resistensi individu terhadap penyakit, tetapi proteksinya tida berlaku absolut untuk semua vaksin. Lingkungan Kepadatan kelompok hewan • Perpindahan hewan dalam kelompok • You're Reading a Preview Kandang (misalnya, ventilasi, sanitasi) • Keadaan lingkungan (misalnya, kelembaban, kecepatan angin, presipitasi) • Unlocksuhu, full access with a free trial. Nutrisi (protein, energi dan kecukupan makromineral maupun mikromineral) •
With Free Banyak agen infeksius yang Download peka terhadap sinar Trial ultraviolet matahari dan kekeringa Sebaliknya mereka lebih tahan hidup dalam jangka lama dalam lingkungan yang lembab.
Intervensi oleh manusia seringkali berpengaruh besar terhadap perubahan faktor lingkunga ini. Contohnya: Peningkatan kepadatan hewan dalam suatu kelompok akan meningkatkan jumla mikroba yang ada dalam lingkungan tersebut Pemasangan atap akan mencegah paparan sinar ultra violet yang dapat mematikanny Kurangnya ventilasi akan meningkatkan kelembaban yang mempengaruhi efisien Sign up to vote on this title pernafasan hewan, meningkatkan daya tahan hidup mikrooganisme, meningkatk jumlah mikroorganisme dan bahkan pada gilirannya menulari useful lebih banya Useful akan Not hewan. •
• •
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Upload
Sign In
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
News
Documents
Sheet Music
Laporan Koasistensi
1
Download
Join
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
Kehebatan penyakit selalu berubah setiap saat, karena adanya reaksi dari tubuh setiap individ terhadap penyakit. Selama proses perkembangan penyakit dalam suatu kelompok hewa individu-individu yang terpapar pada saat yang berbeda akan berada posisi yang berbeda pu dalam riwayat perjalanan penyakitnya. Tabel 1 memuat contoh faktor-faktor yang menyebabka manifestasi kehebatan penyakit pada tiap hewan berbeda.
Tabel 1. Faktor-faktor yang menyebabkan manifestasi kehebatan penyakit berbeda pad tiap hewan.
Lower in Severity Spectrum
Higher in Severity Spectrum
Dosis lebih rendah
Dosis lebih tinggi
Dewasa
Neonatal atau tua
Stres lebih rendah
Stres lebih tinggi
Cukup Cu, Se, Vitamin A dan E
Kurang Cu, Se, Vitamins A atau E
Tidak adanya penyakit lain
You're Reading a Preview Adanya penyakit metabolik atau penyakit lainnya
Unlock full access with a free trial.
Tingkat dominasi sosial yang lebih tinggi With Tingkat dominasi Download Free Trial sosial yang lebih rendah
Tingkat produksi lebih rendah
Tingkat produksi lebih tinggi
Kekebalan spesifik lebih tinggi
Kekebalan spesifik lebih rendah
Sign up to(exposure), vote on this title Pengertian yang benar tentang perbedaan antara status paparan status infeksi da status penyakit juga penting (Gambar 2). Ke salahan umum sering adalah mencamp Useful Not useful yang terjadi adukkan antara hasil-hasil uji diagnostik, yang sebenarnya digunakan untuk menentukan statu infeksi (misalnya, uji serologis), dengan uji untuk menentukan status penyakit (misalnya, u
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Sign In
Upload
Join
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
News
Documents
Sheet Music
Laporan Koasistensi
1
Download
Status Paparan Status Infeksi
Status Penyakit
of 16
Tidak terpapar
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
Terpapar Tidak terinfeksi
Terinfeksi Subklinis (Tidak terlihat sakit)
Sembuh
Klinis (Terlihat sakit)
Morbiditas
Mortalitas
Ringan
Fatal
Berat
Gambar 2. Status dan Spektrum Kehebatan Penyakit
Konsep Fenomena Gunung Es (Iceberg)
Pada keadaan wabah dari sebagian besar penyakit, selalu dapat dijumpai kasus klinis (punca gunung es) maupun subklinis (bagian gunung es yang berada di bawah permukaan laut). Bag sebagian besar agen infeksius, khususnya yang bersifat pandemik, terdapat lebih banyak kasu Reading a Preview infeksi bersifat subklinis daripada You're yang bersifat klinis (Gambar 3). Perkecualiannya hanya pad kasus seperti rabies, dimana hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali kasus subklinis da Unlock full access with a free trial. hampir semua atau bahkan semua kasusnya bersifat klinis dan berakhir dengan kematian.. Konse fenomena gunung es tentang distribusi kehebatan penyakit ini juga berlaku untuk kebanyaka With Free Trialmisalnya, hypomagnesemia, ketos penyakit non-infeksius yang teradiDownload dalam kelompok hewan, dan hypocalcemia. Penyakit yang terlihat pada satu individu seringkali merupakan bukti da adanya fenomena serupa yang terjadi dalam kelompoknya, karena faktor-faktor penyeba penyakit pada individu tersebut biasanya mengenai individu-individu lainnya juga.
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Upload
Sign In
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Join
Laporan Koasistensi
1
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
Gambar 3. Fenomena ‘Gunung Es” dari penyakit pada kelompok hewan
Pada umumnya, respon terhadap interaksi agen-host-lingkungan yang menyebabkan terjadiny You're Reading a Preview penyakit biasanya tidak bersifat hitam-putih, melainkan berupa suatu rangkaian yang Unlockmenunjukkan full access with aderajat free trial.kehebatan penyakit yang berbed terputus-putus, dimana setiap individu beda pada waktu yang berbeda pula, sesuai dengan besarnya pengaruh kombinasi faktor resik agen-host-lingkungan yang dialaminya. BagiWith setiap masalah Download Free Trial wabah, bentuk dari gunung e (proporsi yang tertular, proporsi yang menunjukkan gejala klinis dan proporsi yang mati) pad suatu titik waktu yang tertentu, tergantung pada kombinasi spesifik dari agen, host, lingkunga vektor (jika ada) dan manajemen peternakan yang berlangsung pada waktu itu.
Karena faktor-faktor ini selalu berubah dari waktu ke waktu (misalnya, respon kekebalan hewa respon hewan untuk mengeleminasi infeksinya, perubahan manajemen yang dilakukan ole manusia, perubahan lingkungan yang bersifat musiman - dari hari ke hari atau dari tahun k tahun), maka bentuk “gunung es’-nya berubah dari waktu ke waktu. Hal ini akan menyebabka usaha penyidikan dan pengendalian wabah menjadi semakin rumit dan menantang kemampua Sign up to vote on this title dokter hewan untuk mengatasinya. Useful Not useful Mengingat kasus sublinis dari kebanyakan penyakit biasanya lebih banyak daripada kasus klini maka kerugian ekonomis akibat penyakit subklinis biasanya juga lebih besar dari pada kasu
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Sign In
Upload
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Join
Laporan Koasistensi
1
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
Gambar 4. Perbandingan kerugian ekonomis kasus klinis dan subklinis dalam suatu You're Reading Preview kelompok hewanaproduksi. Unlock full access with a free trial.
Selain itu, marginal cost (kerugian yang timbul untuk setiap peningkatan satu unit infeksi) da penyakit subklinis biasanya lebih besar dari pada marginal cost penyakit klinis. Hal ini bera Download With Free Trial bahwa kerugian ekonomi dari seekor hewan dari kondisi sehat (infeksi unit 0) ke satu tingkata sakit (infeksi unit 1) akan lebih besar daripada dari setiap kenaikan tingkat unit penyakit setela hewan terkena sakit (Gambar 5). Terbukti pula bahwa semakin tinggi tingkat produksi awal sua kelompok hewan, akan semakin besar marginal cost pada hewan-hewan yang terkena penyak dalam kelompok tersebut.
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Upload
Sign In
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
News
Documents
Sheet Music
Laporan Koasistensi
1
Download
Join
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
Pada waktu menerapkan konsep fenomena gunung es ini, hendaknya dihindari beberap kesalahan serius yang timbul akibat dari kesalahmengertian tentang ide dasar konsepnya, yaitu: •
•
•
•
Hanya memusatkan perhatian pada hewan-hewan yang secara klinis sakit pad pertengahan periode wabah. Akibatnya, penderita kasus subklinis (yang tidak terlih sakit) akan diabaikan dan dapat menjadi sumber penularan bagi hewan hewan yang seha Sebaiknya semua intervensi (pengobatan, isolasi, pengafkiran) ditujukan tidak hany pada hewan yang secara klinis sakit, tetapi pada semua hewan peka yang mungk tertular dalam kelompok tersebut. Menganggap bahwa tidak adanya kasus klinis sebagai tidak adanya penyakit dalam bentuk apapun atau tidak adanya infeksi (dalam kasus penyakit infeksius). Infek dapat masuk ke dalam suatu kelompok hewan melalui berbagai cara, misalnya, denga masuknya hewan subklinis kronik yang menjadi carrier, yang akhirnya aka menimbulkan kasus klinis, setelah menyebar beberapa saat. Kerugian ekonomis akib menurunnya produktifitas biasanya sulit dideteksi atau dibuktikan, sehingga tindaka untuk mengatasinya baru dilakukan a pabila kasusnya berubah menjadi klinis. Menganggap adanya infeksi bersamaan dengan ditemukannya suatu agen penyak sebagai bukti bahwa agen tersebutlah penyebab penyakitnya, tanpa penelitian yan lebih cermat. Misalnya, pada pertengahan wabah, dokter hewan mengambil conto hanya dari hewan yang secara klinis sakit. Bersamaan dengan itu, ditemukan pula buk langsung dari adanya infeksi (misalnya, isolasi agen penyebab penyakitnya) atau tida langsung (misalnya, titer serologinya). Walaupun demikian, sebaiknya kita tidak gegaba mengambil kesimpulan bahwa penyakitnya disebabkan oleh agen tersebut atas dasar has You're Reading Preview isolasi agen penyakitnya saja, kecuali jikaa(1) agennya selalu bersifat virulen (jaran sekali terjadi), (2) terdapatUnlock buktifull bahwa agen ini lebih jarang dijumpai pada hewan yan access with a free trial. tidak sakit daripada yang sakit, atau (3) adanya bukti-bukti spesifik, misalnya, gambara histopatologi atau gejala klinis yang patognomonik (khas). Perlu diingat bahwa infek Download With Free bersamaan dengan agen ubiquitus (yang selalu adaTrial di lingkungan tersebut secara alam tidak jarang dijumpai. Wabahnya akan terjadi dalam kelompok-kelompok dimana age ubiquitusnya beredar diantara hewan-hewan yang peka, misalnya, hewan-hewan y baru saja dikelompokkan. Menganggap bahwa berkurangnya kasus klinis dengan berjalannya waktu sebag bukti bahwa intervensi medik veteriner atau manajemen berlangsung efekt Hendaknya diingat bahwa penurunan ini dapat terjadi secara alamiah pada sebagian bes wabah penyakit infeksius tanpa adanya intervensi. Biasanya, jumlah tertinggi kasu klinis dijumpai pada awal periode wabah. Selanjutnya jumlahnya akan menurun karen hewan sudah mampu memberikan respon terhadap danthis jumlah Signinfeksinya up to vote on title hewan pek makin berkurang. Kasus klinis dapat menghilang samasekali, walaupun infeksinya mas Not useful Useful menyebar luas dalam kelompok tersebut. Penurunan alamiah ini sering disalah artika sebagai bukti efektifitas vaksinasi atau pengobatan yang telah diberikan. Pada sebagia besar kejadian wabah, sering juga dilakukan perubahan manajemen pada saat wab
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Sign In
Upload
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Join
Laporan Koasistensi
1
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
akibat rusaknya keseimbangan antara agen-host-lingkungan (misalnya, dosis tinggi oleh age yang sangat infeksius, host mengalami stress, kegagalan transfer kekebalan pasif). Timbulny penyakit dalam kondisi endemik jarang terjadi sebagai akibat masuknya strain baru yang leb infeksius atau virulen. Apabila infeksi endemik semacam itu tidak segera diatasi, maka propor hewan peka akan menjadi lebih besar dari normal, yang pada gilirannya akan mempermuda timbulnya wabah. Selain itu, perubahan-perubahan lain juga dapat mengacaukan stabilita endemik, sehingga dapat menimbulkan wabah penyakit klinis.
Kesalahan yang umum dilakukan orang adalah menganggap bahwa munculnya kasus klin secara mendadak merupakan indikasi bahwa suatu agen infeksi baru masuk ke dalam kelompo tersebut, padahal yang sebenarnya terjadi adalah adanya perubahan ekologi yang tidak disada yang menyebabkan timbulnya kasus klinis akibat infeksi oleh agen infeksius ubiquitus yang tela berada di kelompok tersebut sepanjang waktu. Infeksi oleh sebagian besar agen ubiquitus dap terjadi pada suatu saat dalam kehidupan hewan. Asalkan hewan memiliki resistensi yang cukup kebanyakan infeksi ini bersifat subklinis dan hewan membentuk kekebalan terhadapny Walaupun demikian, jika dosis agen yang diterima hewan cukup tinggi, maka akan timbul kasu klinis dan wabah akan terjadi jika lebih banyak hewan peka terinfeksi dari pada hewan norm (Gambar 6).
Bagi kebanyakan agen infeksius, hewan penderita kasus klinis akan menyebarkan agen dala kadar yang lebih tinggi dan lebih lama daripada hewan subklinis. Jadi, dosis infeksinya seringka meningkat dengan bertambahnya kasus klinis dan lingkungan hewan akan menjadi mak terkontaminasi. Akibatnya, semakin banyak infeksi terjadi pada hewan-hewan yang sebenarny You're Reading a Preview resisten terhadap infeksi dengan dosis yang lebih rendah dan semakin banyak pula kasus klin yang timbul. Kecuali jika kemungkinan penyebarannya dapat dikurangi, jumlah agen penyakitny Unlock full access with a free trial. dapat diturunkan, resitensi hewan lainnya ditingkatkan atau jumlah hewan peka habis samaseka maka wabahnya akan meningkat seperti lingkaran spiral (Gambar 7).
Download With Free Trial
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Upload
Sign In
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Join
Laporan Koasistensi
1
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
Gambar 7. Perkembangan Wabah yang Membentuk Lingkaran Spiral
You're(Herd Reading a Preview Konsep Kekebalan Kelompok Immunity)
Unlock full access with a free trial. Penularan kebanyakan penyakit menular infeksius dalam suatu kelompok hewan tidak aka berlangsung terus apabila proporsi hewan yang resisten dalam kelompok tersebut berada di at nilai ambang, yaitu sekitar 70-80%. Batas nilaiWith ambang tergantung pada agennya dan fakto Download Freeini Trial faktor yang mempermudah terjadinya penularan, misalnya, kepadatan hewan dan jumlah age penyakitnya. Resistensi dapat berupa kekebalan pasif (antibodi perolehan), kekebalan (penularan sebelumnya atau imunisasi) atau r esistensi alamiah. Sebaliknya, jika kepadatan hewa atau jumlah agennya sangat tinggi, semua individu dalam suatu populasi pada dasarnya akan pek terhadap infeksi, walaupun telah mendapat vaksinasi yang secukupnya.
Kesalahan yang umumnya terjadi adalah adanya anggapan bahwa karena suatu vaksin suda diakui oleh pemerintah dan dipasarkan secara legal, maka vaksin tersebut akan efekti efek Kenyataannya adalah ada beberapa vaksin hewan yang efektifitasnya meragukan (bisa Sign up to vote on this title atau tidak) atau sama sekali tidak efektif. Banyak orang tidak menyadari, bahwa di beberap Usefulmerupakan tidak Not useful negara (bahkan di USA) bukti efektifitas vaksin di lapangan prasyarat untuk ij peredaran vaksin dan apabila vaksinnya terbukti tidak efektif di lapangan, jarang sekali hal menyebabkan vaksinnya harus ditarik dari peredaran.
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Upload
Sign In
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
News
Documents
Sheet Music
Laporan Koasistensi
1
Download
Join
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
meningkat secara ekponensial. Sebaliknya, jika rata-rata setiap hewan menulari kurang dari sa hewan lain, maka wabahnya akan mereda. Jika rata-rata setiap hewan hanya menulari seek hewan lainnya, maka, dalam suatu populasi yang besar, wabahnya akan berkembang denga kecepatan yang konstan.
Dalam jangka panjang, diperlukan R 0 yang sama atau lebih besar dari satu (R 0 ≥ 1) agar sua agen infeksius dapat bertahan hidup dalam kelompok hewan tersebut. Jika rasio tersebut dap diturunkan sampai kurang dari satu – inilah yang kita kehendaki, maka lama kelamaan age penyakitnya akan dapat dibasmi dari kelompok tersebut. Tujuan utama dari strategi pengendalia dan pencegahan penyakit infeksius adalah untuk menurunkan R 0 sampai di bawah satu, bahka kalau mungkin sampai nol.
Penurunan R 0 dapat dilakukan pada setiap titik dari siklus penularan dengan car a: Mengurangi atau menghilangkan kemungkinan penyebaran agen oleh hewan yan tertular. Misalnya, dengan cara mengobati atau menyingkirkan hewan tertula Walaupun demikian, deteksi hewan-hewan tertular ini tidak selalu mudah, terutama jik mereka selalu dalam kondisi subklinis. Mengurangi jangka waktu kehidupan agen di lingkungan. Misalnya, dengan menjag sanitasi, menjemur di bawah sinar matahari atau mengeringkan lingkungan. Mengurangi atau menghilangkan kontaminasi sarana tranportasi dan penulara oleh bahan-bahan yang berasal dari kandang yang tertular. Misalnya, mencega kontaminasi oleh pakan dan air serta tindakanan sanitasi yang memadai terhadap bahan bahan yang bersentuhan dengan mulut hewan atau lubang-lubang pengeluaran yang lai Reading a Preview Pada umumnya kita harus You're menerapkan tindakan pengamanan pakan ( food safety) seca benar untuk semua pakanUnlock hewan, karena banyak diantara mereka dapat menduku full access with a free trial. terjadinya perkembang biakan food-borne pathogen apabila cukup lembab dan pana Bahan-bahan berasal dari kandang, seperti truk pengangkut ternak, seringkali kuran With Free Trial diwaspadai sebagai sumberDownload penularan penyakit. Mengurangi populasi vektor atau mencegah terpaparnya hewan peka terhada vektor (pada penyakit yang ditularkan oleh vektor). Misalnya, dengan penggunaa pestisida, menyingkirkan hewan dari lokasi perkembang biakan vektor. Perlu diing bahwa banyak vektor yang cepat menjadi resisten terhadap pestisida dan pestisida jug membunuh banyak serangga yang menguntungkan. Untuk mengurangi populasi vekto penyebab penyakit dalam jangka panjang, sebaiknya digunakan cara yang dapat merusa beberapa titik dalam siklus hidup vektor daripada hanya satu titik seperti yang biasany dipakai orang saat ini. Mengurangi kemungkinan terpaparnya hewan-hewan peka. denga Sign up to vote on this Misalnya, title menurunkan tingkat kepadatan hewan (untuk agen yang ditularkan Useful Not usefulsecara kontak meningkatkan ventilasi kandang tertutup (untuk agen yang ditularkan melalui udara mencegah kontaminasi pakan dan air, isolasi hewan tertular selama periode sakit klin dan carrier, mengusahakan agar umur hewan dalam satu kelompok seragam. Usah •
•
•
•
•
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Upload
Sign In
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Join
Laporan Koasistensi
1
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
Peternakan modern dan perubahan lingkungan yang berkaitan dengannya seringkali dap meningkatkan R 0 secara dramatis, khususnya bagi agen-agen infeksius yang mamp menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang sangat drastis tersebut.
Pada waktu yang lampau, tindakan vaksinasi terlalu ditekankan sebagai satu-satunya cara untu mengendalikan dan mencegah wabah penyakit, dan perhatian kurang diarahkan pada manajeme seperti desain kandang, pengendalian kontak antar hewan dan praktek sanitasi dasar yang benar.
Pemutusan rantai siklus penularan suatu penyakit atau rantai penyebab penyakit pada beberap titik kritisnya akan meningkatkan biosekuritas kelompok hewan, karena jika usaha intervensi salah satu titik gagal, pengendalian masih dapat dilakukan melalui intervensi di titik-titik lainnya
Walaupun kebanyakan vaksin dapat mengurangi jumlah kasus klinis dan jumlah infeksi yan mungkin terjadi pada waktu wabah, pencegahan ini tidaklah bersifat mutlak. Sebagian bes vaksin tidak mencegah semua penularan, melainkan hanya mengurangi jumlah hewan yan tertular, menurunkan jumlah kasus klinis dan mengurangi jumlah dan lamanya penyebaran bib penyakit dari hewan tertular.
Kurva Epidemik (Epidemic curves)
Kurva epidemik adalah gambaran dari jumlah atau proporsi hewan tertular pada suatu kelompo hewan dalam suatu periode waktuYou're tertentu. Kurvaa epidemik Reading Preview berguna untuk menentukan jen paparan dan jenis penularan yang terjadi pada suatu wabah. Informasi semacam ini berguna untu menentukan kemungkinan penyebab wabahnya dan usaha yang mungkin dilakukan untu Unlock full access with a free apakah trial. menghentikannya.
Download With Free Trial
Terdapat 4 bentuk standar kurva epidemik, yaitu sporadik, endemik, propagating epidemic point epidemic. Pada wabah yang bersifat sporadik , hanya sejumlah kecil kasus yang munc dalam waktu yang singkat. Hal ini menandakan bahwa proses penyakitnya tidak menular. Pad keadaan endemik , kasus penyakit selalu dijumpai sepanjang waktu.
Propagating epidemic muncul apabila hewan tertular menyebarkan infeksinya ke hewan pek Dalam keadaan ini, penularan pada hewan peka tidak terjadi seketika, melainkan dalam sua periode waktu tertentu. Wabahnya berlangsung dalam kelompok tersebut selama periode wak yang jauh lebih panjang daripada periode inkubasi pada umumnya. Adanya suatu perubaha Sign up to vote on this title keseimbangan faktor agen-host-lingkungan akan meningkatkan R 0 dan infeksinya sehingg kasusnya berubah dari keadaan subklinis menjadi klinis. Useful kasus-kasus Karena Not usefulklinis biasany menyebarkan lebih banyak agen infeksinya daripada kasus subklinis, tingkat kontamina lingkungan akan meningkat, yang selanjutnya akan meningkatkan dosis infeksi ke individu
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Sign In
Upload
Join
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Laporan Koasistensi
1
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
Gambar 8. Kurva Propagating Epidemic dan Point Source Epidemic
Konsep Jejaring Kausa (Causal Web)
Dasar dari penyelidikan epidemiologi adalah asumsi bahwa penyakit tidak terjadi secara aca Karena itu penyelidikan epidemiologi ditujukan untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akib dan faktor-faktor resikonya. Biasanya, penyakit terjadi bukan sebagai akibat dari satu penyeba tunggal, melainkan oleh suatu rangkaian penyebab yang bekerja secara bersamaan ata You're Reading a Preview berinteraksi satu dengan yang lain melalui suatu mekanisme yang kompleks. Agar hal terseb dapat dimengerti dengan jelas, maka diperlukan yang dapat menggambarkan interak Unlock full accesssuatu with acara free trial. yang terjadi dalam bentuk suatu jejaring yang disebut jejaring kausa. Pada dasarnya, jejarin kausa ini berupa suatu kerangka berpikir tentang hubungan antara penyebab-penyebab dan anta Download With Free Trial penyebab dan akibatnya, yang nantinya dapat dipakai sebagai acuan untuk mengembangk strategi pengendalian dan pencegahan penyakitnya. Peranan dari setiap komponen dalam jejarin tersebut tergantung pada faktor-faktor yang terlibat pada suatu situasi yang tententu. Tugas da penyelidikan epidemiologi adalah untuk memilah-milah faktor-faktor manakah yang memegan peranan paling penting pada situasi tertentu dan manakah diantara faktor-faktor utama ini paling mudah untuk diubah. Sebagai contoh adalah jejaring-jejaring kausa bronchopneumon yang terjadi di USA di bawah ini, yang menunjukkan bahwa, walaupun mekanisme patofisiolog dasar antara keduanya serupa, tetapi critical control points-nya sangat berbeda antara pedet yan dipelihara dalam kandang-kandang dalam ruang tertutup (Gambar 9) dan pedet yang dipelihara padang feedlot terbuka (Gambar 10). Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Sign In
Upload
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Join
Laporan Koasistensi
1
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
You're Reading a Preview Unlock full access with a free trial.
Download With Free Trial
Gambar 9. Jejaring Kausa dari Faktor-faktor Resiko Bronchopneumonia pada Pedet yan Dipelihara di Kandang dalam Ruang Tertutup Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Sign In
Upload
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Join
Laporan Koasistensi
1
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
You're Reading a Preview Unlock full access with a free trial.
Download With Free Trial
Gambar 10. Jejaring Kausa dari Faktor-faktor Resiko Bronchopneumonia pada Pedet yan Dipelihara di Feedlot
Penutup
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Pada waktu menghadapi wabah penyakit dalam kelompok hewan di lapangan, kita harus berpik
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join
Search
Home
Saved
798 views
0
Sign In
Upload
RELATED TITLES
0
Konsep Dasar Epidemiologi Veteriner Uploaded by Shaktisila Fatrahady
Books
Audiobooks
Magazines
Save
Embed
Share
Print
Download
News
Documents
Sheet Music
Join
Laporan Koasistensi
1
of 16
TUGAS INDIVIDU BLOK 23 UP
Terapi Cairan Pada Anjing Dan
Search document
penyakit juga harus berubah. Disinilah pengetahuan tentang konsep-konsep dinamika penyak dalam kelompok hewan berperan penting.
Kepustakaan
Gay, J.M. (2005). Epidemiology Concepts for Disease in Animal Groups. College of Veterinar Medicine, Washington State University. http://www.vetmed.wsu.edu/course jmgay/EpiMod2.htm. Martin, S.W. (1990). Concepts of Epidemiology and Its Role in Health Management. In Kennedy, D. (Editor). Epidemiological Skills in Animal Health. Refresher Course fo Veterinarians. Proceedings 143. Post Graduate Committee in Veterinary Scienc University of Sydney, Sydney, Australia. pp. 19-25. Martin, S.W., Meek, A.H. and Willeberg, P. (1987). Veterinary Epidemiology. Iowa Sta University Press, Ames, Iowa, U.S.A. Pfeiffer, D.U. (2002). Veterinary Epidemiology – An Introduction. Epidemiology Divisio Department of Veterinary Clinical Sciences, The Royal Veterinary College, University London, UK. Stevenson, M. (2005). An Introduction to Veterinary Epidemiology. EpiCentre, IVABS, Masse University, New Zealand. Thrushfield, M. (1995) Veterinary Epidemiology. 2nd Edition. Blackwell Science, Oxfor England.
You're Reading a Preview Unlock full access with a free trial.
Download With Free Trial
Sign up to vote on this title
Useful
Not useful
Home
Saved
Books
Audiobooks
Magazines
News
Documents
Sheet Music
Upload
Sign In
Join