Konsep Dasar Manajemen Pendidikan Pengertian Manajemen Pendidikan Menurut M. Bartol dan David C. Martin yang dikutip oleh A.M. Kadarman SJ dan Jusuf Udaya (1995), manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan–tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan. Sedangkan menurut Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko (1995), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Adapun pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, perbuatan dan cara mendidik). Sedangkan menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana t erencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Usman (2006:7) manajemen pendidikan dapat didefiniskan sebagai: a. Seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. b. Seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. c. Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dari pengertian di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan. Untuk mengkaji lebih dalam tentang te ntang manajemen khususnya manajemen pendidikan, perlu dikaji pandangan tentang manajemen khususnya manajemen pendidikan. Adapun beberapa pandangan tentang manajemen pendidikan yaitu: a. Manajemen sebagai suatu sistem Manajemen dipandang sebagai suatu kerangka kerja yang y ang terdiri dari berbagai bagian yang saling berhubungan yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi. b. Manajemen sebagai suatu proses Manajemen sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manajemen sebagai suatu proses dapat dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh manajer. c. Manajemen sebagai proses pemecahan masalah. Proses manajemen dalam prakteknya dapat dikaji dari proses pemecahan masalah yang dilaksanakan oleh semua bagian/ komponen yang ada dalam organisasi. Secara konkrit dalam organisasi pelayanan pendidikan, seperti yang dilakukan di Dinas Pendidikan yaitu, identifikasi suatu masalah, perumusan masalah dan dilanjutkan dengan langkah-langkah pemecahan masalah. Melalui tahapan tersebut diharapkan tercapai hasil kegiatan secara efektif dan efisienFungsi Manajemen Pendidikan Fungsi manajemen pendidikan pada dasarnya tidak berbeda dengan fungsi-fungsi manajemen pada umumnya, sekalipun ada perbedaan itu tidak terletak pada subtansinya, tetapi pada praktek pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut karena dipengaruhi oleh jenis, tipe dan karakteristik organisasi serta manajer dan anggota organisasi. Adapun beberapa fungsi manajemen yang diungkapkan para ahli adalah sebagai berikut: a. George R. Terry dalam bukunya priciples of management adalah POAC (planning, organizing, actuating dan controlling), b. Koontz, O’donnel & Nielander: perencanaan (planning), mengorganisasi (organizing), pengadaan (staffing), mengarahkan (directing) dan mengawasi (controlling), c. Henry Fayol: (planning, organizing, commanding, cordinatong dan controlling), d. Luther M. Gullick: perencanaan (planning), mengorganisasi (organizing), pengadaan tenaga kerja (staffing), mengarahkan (directing), menyeleraskan/mengkoordinasikan (coordinating), melaporkan (reporting), menyusun anggaran (budgeting), e. Bennet Silalahi: perencanaan (planning), pengambilan keputusan (decision making) dan ketatalaksanaan (implementation) serta fungsi terakhir dipecahkan kembali menurut besar kecilnya perusahaan: membina organisasi (organizational development), memimpin (leading) dan mengawasi (controlling). Sekalipun para ahli tersebut berbeda pendapat, tapi dapat kita temukan beberapa inti dari fungsi manajemen tersebut. Semua fungsi manajemen tersebut di atas dapat diterapkan dalam manajemen pedidikan. Adapun aplikasi fungsi-fungsi manajemen pendidikan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan (Planing) Perencanaan pendidikan pada hakikatnya tidak lain daripada proses pemikiran yang sistematis, analisis yang rasional mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa pelaksananya, dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan lebih efektif dan efisien sehingga proses pendidikan itu dapat memenuhi tuntutan/ kebutuhan masyarakat. Perencanaan pendidikan dimaksudkan untuk mempersiapkan semua komponen pendidikan, agar dapat terlaksana proses belajar mengajar yang baik dalam penyelenggaraan pendidikan. b. Pengorganisasian (Organizing) Istilah “organizing” berasal dari kata “organism” yang mempunyai arti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi, sehingga mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Pengorganisasian pendidikan ditujukan untuk menghimpun semua potensi komponen pendidikan dalam suatu organisasi yang sinergis untuk dapat menyelenggarakan pendidikan dengan sebaik baiknya. c. Penggerakan (Actuating) Menurut George R. Terry, actuating adalah menempatkan semua anggota dari kelompok agar bekerja secara sadar untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Penggiatan atau penggerakan pendidikan merupakan pelaksanaan dari penyelenggaraan pendidikan yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh organisasi penyelenggara pendidikan dengan memparhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam perencanaan. d. Pengawasan (Controlling) Pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan sebelumnya. Pengawasan dan pengendalian pendidikan dimaksudkan untuk menjaga agar penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan sesuai yang direncanakan dan semua komponen pendidikan digerakkan secara sinergis dalam proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan pendidikan