LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN LOW BACK PAIN (LBP) DENGAN GANGGUAN PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL
OLEH : NI KADEK RATNA SAWITRI (1002105005)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2012
A. KONSEP DASAR PENYAKIT 1. D!"#"$" P#%&'"#
Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan pada derah punggung bawah dimana sumber nyeri tersebut bisa berasal dari otot, punggung, saraf, atau struktur lain pada regio punggung. Low Back Pain adalah nyeri kronik didalam lumbal,biasanya disebabkan oleh terdesaknya
para vertebral otot, herniasi dan regenerasi dari nucleus
pulposus,osteoartritis dari lumbal sacral pada tulang belakang (Brunner,1). Low Back Pain (LBP) atau !yeri punggung bawah adalah suatu sensasi nyeri yang dirasakan pada diskus intervertebralis umumnya lumbal bawah, L"#L$ dan L$#%1.
2. E"*+",-,%" "#$"*# /$$
!yeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting pada semua negara. Besarnya masalah yang diakibatkan oleh nyeri pinggang dapat dilihat dari ilustrasi data berikut. Pada usia kurang dari "$ tahun, nyeri pinggang men&adi penyebab kemangkiran yang paling sering, penyebab tersering kedua kun&ungan kedokter, urutan kelima masuk rumah sakit dan masuk ' besar tindakan pembedahan. Pada usia antara 1#"$ tahun, yaitu periode usia yang paling produktif, nyeri pinggang men&adi penyebab disabilitas yang paling tinggi. i ndonesia, LBP di&umpai pada golongan usia "* tahun. %ecara keseluruhan, LBP merupakan keluhan yang paling banyak di&umpai (" +). Pada negara ma&u
prevalensi orang terkena LBP adalah sekitar *#-* +. Pada buruh di merika, kelelahan LBP meningkat sebanyak /- + antara thn 11#1-1. %ekitar -*#*+ pasien LBP menyatakan bahwa mereka tidak melakukan usaha apapun untuk mengobati penyakitnya &adi dapat disimpulkan bahwa LBP meskipun mempunyai prevalensi yang tinggi namun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. . P#33 !/',& &*"$,$"$"
0ebanyakan nyeri punggung bawah disebabkan oleh salah satu dari berbagai masalah muskuloskeletal (misal regangan lumbosakral akut, ketidakstabilan ligamen lumbosakral dan kelemahan otot, osteoartritis tulang belakang, stenosis tulang belakang, masalah diskus intervertebralis, ketidaksamaan pan&ang tungkai). Penyebab lainnya meliputi obesitas, gangguan gin&al, masalah pelvis, tumor retroperitoneal, aneurisma abdominal dan masalah psikosomatik. 0ebanyakan nyeri punggung akibat gangguan muskuloskeletal akan diperberat oleh aktifitas, sedangkan nyeri akibat keadaan lainnya tidak dipengaruhi oleh aktifitas . 4. F/',& R$"/,
a. aktor resiko secara fisiologi. •
2mur ( 3* 4 $* tahun ).
•
0urangnya latihan fisik.
•
Postur yang kurang anatomis.
•
0egemukan.
•
%coliosis parah.
•
5!P.
•
%pondilitis.
•
%pinal stenosis ( penyempitan tulang belakang ).
•
6steoporosis.
•
7erokok.
b. aktor resiko dari lingkungan. •
uduk terlalu lama.
•
8erlalu lama pada getaran.
•
0eseleo atau terpelintir.
•
6lah raga ( golp,tennis,gymnastik,dan sepak bola ).
•
9ibrasi yang lama.
c. aktor resiko dari psikososial. •
0etidak nyamanan ker&a.
•
epresi.
•
%tress.
5. P',!"$",-,%" #/"'
0olumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elastic yang tersusun atas banyak unit rigid (vertebrae) dan unit fleksible (discus intervertebralis) yang diikat satu sama lain oleh komplek sendi faset, berbagai ligament dan otot paravertebralis. 0onstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas sementara disisi lain tetap dapat memberikan perlindungan yang maksimal terhadap sumsum tulang belakang. Lengkungan tulang belakang akan menyerap goncangan vertical pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang. 6tot#otot abdominal dan torak sangat penting pada aktivitas mengangkat beban. Bila tidak pernah dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. 6besitas, masalah postur, masalah struktur, dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri punggung. iskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua. Pada orang muda diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan men&adi fibrokartilago yang padat dan tak teratur. egenerasi diskus merupakan penyebab nyeri punggung yang biasa diskus lumbal bawah, L"#L$ dan L$#%1, menderita stress mekanis paling berat dan perubahan degenerasi terberat. Penon&olan diskus (herniasi nucleus pulposus) atau kerusakan sendi faset dapat mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis yang mengakibatkan nyeri yang menyebar sepan&ang saraf tersebut. %ekitar 13+ orang dengan nyeri punggung bawah menderita hernia nucleus pulposus ( Brunner : %uddarth, 3**3 ; 3'31 ). . G6- /"#"$
a. Perubahan dalam gaya ber&alan.
•
Ber&alan terasa kaku.
•
8idak bias memutar punggung.
•
Pincang.
b. Persyarapan •
0etika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien merasakan sensasi pada kedua anggota badan,tetapi mengalami sensasi yang lebih kuat pada daerah yang tidak dirangsang.
•
8idak terkontrol BB dan B0
c. !yeri •
!yeri punggung akut maupun kronis lebih dari dua bulan.
•
!yeri saat ber&alan dengan menggunakan tumit.
•
!yeri otot dalam.
•
!yeri menyebar kebagian bawah belakang kaki.
•
!yeri panas pada paha bagian belakang atau betis.
•
!yeri pada pertengahan bokong.
•
!yeri berat pada kaki semakin meningkat
7. P+&"/$# !"$"/
a. 6bservasi ; amati cara ber&alan penderita pada waktu masuk ruang periksa, &uga cara duduk yang disukainya. Bila pincang, diseret, kaku (merupakan indikasi untuk pemeriksaan neurologis).
mati &uga apakah perilaku
penderita konsisten dengan keluhan nyerinya (kemungkinan kelebihan psikiatrik). b. nspeksi ; untuk kolumna vertebralis (thoroko#lumbal dan lumbopsakral) berikut deformitasnya, serta gerakan tulang belakang, seperti fleksi kedepan, ekstensi kebelakang, fleksi kelateral kanan dan kiri. !yeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal sehingga penderita ber&alan sangat hati#hati (kemungkinan infeksi, inflamasi, tumor dan fraktur) c. Palpasi ; apakah terdapat nyeri tekan pada tulang belakang atau pada otot# otot disamping tulang belakang< pakah tekanan dari diantara dua prosessus spinosus menimbulkan rasa nyeri (spurling sign) d. Perkusi ; perhatikan apakah timbul nyeri &ika processus spinosus diketok
8. P+&"/$# *"%#,$'"/ ##6#%
Pemeriksaan penun&ang yang dilakukan antara lain; 1. Pemeriksaan =ontgen tulang belakang, 3. pemeriksaan >7? (>lectro 7yography), bila saraf terlibat, untuk memeriksa konduksi saraf, menemukan iritasi pada saraf. '. 7= (7agnetic =esonance maging) ". @8 %can (@omputed 8omography) untuk memeriksa keadaan bantalan, keadaan saraf, otot, ligamen, tulang rawan, tendon, dan sebagainya. $. Lain#lain; pemeriksaan densitas tulang untuk osteoporosis, bone scan untuk tumor#tumor. 9. D"%#,$"$
Prosedur diagnostik perlu dilakukan pada pasien yang menderita nyeri punggung bawah. %inar A# vertebra mungkin memperlihatkan adanya fraktur, dislokasi, infeksi, osteoartritis atau scoliosis. @omputed 8omografi (@8) berguna untuk mengetahui penyakit yang mendasari, seperti adanya lesi åan lunak tersembunyi disekitar kolumna vertebralis dan masalah diskus intervertebralis. 2%? dapat membantu mendiagnosa penyempitan kanalis spinalis. 7= memungkinkan visualisasi sifat dan lokasi patologi tulang belakang. 10. T&
0ebanyakan nyeri punggung bisa hilang sendiri dan akan sembuh dalam / minggu dengan tirah baring, pengurangan stress dan relaksasi. Pasien harus tetap ditempat tidur dengan matras yang padat dan tidak membal selama 3 sampai ' hari. Posisi pasien dibuat sedemikian rupa sehingga fleksi lumbal lebih besar yang dapat mengurangi tekanan pada serabut saraf lumbal. Bagian kepala tempat tidur ditinggikan '* dera&at dan pasien sedikit menekuk lututnya atau berbaring miring dengan lutu dan panggul ditekuk dan tungkai dan sebuah bantal diletakkan dibawah kepala. Posisi tengkurap dihindari karena akan memperberat lordosis. 0adang#kadang pasien perlu dirawat untuk penanganan konservatif aktifC dan fisioterapi. 8raksi pelvic intermiten dengan sampai 1' kg beban traksi. 8raksi memungkinkan penambahan fleksi lumbal dan relaksasi otot tersebut.
isioterapi perlu diberikan untuk mengurangi nyeri dan spasme otot. 8erapi bisa meliputi pendinginan (missal dengan es), pemanasan sinar infra merah, kompres lembab dan panas, kolam bergolak dan traksi. ?angguan sirkulasi , gangguan perabaan dan trauma merupakan kontra indikasi kompres panas. 8erapi kolam bergolak dikontraindikasikan bagi pasien dengan masalah kardiovaskuler karena ketidakmampuan mentoleransi ?elombang ultra
vasodilatasi
akan menimbulkan
perifer massif
panas
yang
dapat
yang timbul. meningkatkan
ketidaknyamanan akibat pembengkakan pada stadium akut. 6bat#obatan mungkin diperlukan untuk menangani nyeri akut. nalgetik narkotik digunakan untuk memutus lingkaran nyeri, relaksan otot dan penenang digunakan untuk membuat relaks pasien dan otot yang mengalami spasme, sehingga dapat mengurangi nyeri. 6bat antiinflamasi, seperti aspirin dan obat antiinflamasi
nonsteroid
(!%),
berguna
untuk
mengurangi
nyeri.
0ortikosteroid &angka pendek dapat mengurangi respons inflamasi dan mencegah timbulnya neurofibrosis yang ter&adi akibat gangguan iskemia. L'"# L,; B P"# *' *"-//# $3%" 3&"/' :
a. Lying supine hamstring stretch
b. 0nee to chest stretch
c. Pelvic 8ilt
d. %itting leg stretch
e. 5ip and Duadriceps stretch
L&#%#
e. Berdiri terlalu lama tanpa diselingi gerakan seperti &ongkok. f. 7embawa beban yang berat. g. uduk terlalu lama. h.
7emakai sepatu hak tinggi.
i.
7enulis sambil membungkuk terlalu lama.
&.
8idur tanpa menggunakan alas di permukaan yang keras atau menggunakan kasur yang terlalu empuk.
A#6&#
a. Posisikan kepala dititik tertinggi, bahu ditaruh sedikit kebelakang. b. uduk tegak * dera&at. c. ?unakanlah sepatu yang nyaman. d. Eika ingin duduk dengan &angka wDktu yang lama, istirahatkan kaki di lantai atau apa sa&a yang mnurut anda nyaman. e. Eika mempunyai masalah dengan tidur, taruhlah bantal di bawah lutut atau &ika tidur menyamping, letakkanlah bantal diantara kedua lutut. f.
5indari berat badan yang berlebihan.
g. 0etika memerlukan berdiri dalam waktu lama salah satu kaki diletakkan diatas
supaya sudut ferguson tidak terlalu besar ( sudut ferguson adalah
sudut kemiringan sakrum dengan garis horisontal ) 11. K,+-"/$" •
0elemahan otot anggota gerak bawah
•
Paresthesia di tungkai bawah
•
0omplikasi lain sesuai etiologi
12. P#<%#
Pencegahan LBP 1.
6lahraga dapat membuat fisik men&adi lebih kuat dan prima.
3.
7enghindari ter&adinya &atuh dan trauma
'.
7emakai ikat pinggang support untuk peker&a yang sering mengangkat beban berat
".
8idak memakai sepatu hak tinggi
$.
8idak mengangkat benda#benda berat lebih dari kemampuan diri
/.
7en&aga posisi tulang punggung saat beraktivitas; a. %aat berdiri, berdiri dengan tegak dengan perut tertarik ke dalam b. %aat duduk, menggunakan kursi dengan tinggi sesuai ukuran tubuh dengan penopang punggung yang baik. Bila kurang tambahkan bantal pada punggung. c. %aat tidur, gunakan kasur dan matras yang baik.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1.
P#%/6"#
ata fokus yang perlu dika&i; a. =iwayat kesehatan 1) =iwayat Penyakit a) 0eluhan 2tama (keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengka&ian) b) =iwayat penyakit sekarang •
iskripsi ge&ala dan lamanya
•
ampak ge&ala terhadap aktifitas harian
•
=espon terhadap pengobatan sebelumnya
•
=iwayat trauma
c) =iwayat Penyakit %ebelumnya •
mmunosupression (supresis imun)
•
•
Penurunan berat badan tanpa penyebab yang &elas (kangker) !yeri yang menetap merupakan pertimbangan untuk kangker atau infeksi.
•
Pemberatan nyeri di kala terbaraing (tumor instraspinal atau infeksi) atau pengurangan nyeri (hernia nudeus pulposus F 5!P)
•
!yeri yang paling berat di pagi hari (spondiloartropati seronegatif;
ankylosing
spondyli#tis,
artristis
psoriatic,
spondiloartropati reaktif, sindroma fibromialgia) •
!yeri pada saat duduk (5!P, kelainan faset sendi, stenosis kanal, kelahinan otot paraspinal, kelainan sendi sakroilikal, spondilosis F spondilolisis F spondilolistesis, !PB#spesifik)
•
danya demam (infeksi)
•
?angguan normal (dismenore, pasca#monopause Fandropause)
•
0eluhan visceral (referred pain)
•
?angguan miksi
•
%addle anesthesia
•
0elemahan motorik ekstremitas bawah (kemungkinan lesi kauda ekwina)
•
Lokasi dan pen&alaran nyeri.
b. Pemeriksaan fisik 1) 0eadaan 2mum 3) Pemeriksaan persistem ') %istem persepsi dan sensori (pemeriksaan panca indera ; penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, perasa) ") %istem persarafan (Pemeiksaan neurologik) •
Pemeriksaan motorik
•
Pemeriksaan sens sensorik.
•
%traight leg =aising (%L=), test laseDue (iritasi radisks L$ atau % 1) cross laseDue(5!P median) =everse LaseDue (iritasi radik lumbal atas)
•
%itting knee eGtension (iritasi lesi iskiadikus)
•
Pemeriksaan system otonom
•
8anda Patrick (lasi coGae) dan kontra Patrick (lesi sakroiliaka)
•
8es !affHiger
•
8es valsava.
$) %istem pernafasan (!ilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan &alan nafas.) /) %istem kardiovaskuler (!ilai tekanan darah, nadi, irama, kualitas, dan frekuensi) ) %istem ?astrointestinal (!ilai kemampuan menelan,nafsu makan, minum, peristaltic dan eliminasi) -) %istem ntegumen (!ilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien ) ) %istem =eproduksi ( 2ntuk pasien wanita ) 1*) %istem Perkemihan (!ilai rekuensi Bak, warna, bau, volume ) c. Pola fungsi kesehatan 1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan 3) Pola aktifitas dan latihan (@ara ber&alan ; pincang, diseret, kaku (merupakan indikasi untuk pemeriksaan neurologis)) ') Pola nutrisi dan metabolisme ") Pola tidur dan istirahat (Pasien LBP sering mengalami gangguan pola tidur dikarenakan menahan nyeri yang hebat) $) Pola kognitif dan perceptual (Prilaku penderita apakah konsisten dengan keluhan nyerinya (kemungkinan kelainan psikiatrik)) /) Persepsi diriFkonsep diri ) Pola toleransi dan koping stress ((!yeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal sehingga penderita ber&alan sangat hati#hati untuk mengurangi rasa sakit tersebut (kemungkinan infeksi. nflamasi, tumor atau fraktur)) -) Pola seksual reproduksi ) Pola hubungan dan peran 1*) Pola nilai dan keyakinan
2. D"%#,$ /&;'# #% +#%/"# +#<-
1)
!yeri akut berhubungan dengan agen in&uri (fisik, kelainan muskulo skeletal dan system syaraf vaskuler) ditandai dengan pasien mengeluh nyeri
3)
0erusakan
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
nyeri,
kerusakan
muskuloskeletal, kekakuan sendi atau kon#traktur ditandai dengan postur tubuh kaku tidak stabil ')
0urang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif ditandai dengan perilaku yang tidak sesuai
. R#<# A$# K&;'# ('&-+"&) 4. E=-$" ('&-+"&)
DAFTAR PUSTAKA
nonym. 3**. Low Back Pain. http;FFbimaariote&o.wordpress.comF3**F*F*Flow# back#pain#lbpF (akses tanggal " !ovember 3*13) Brunner dan %uddarthIs. 1. Buku ajar keperawatan medical bedah. >disi -. 9ol.'. >?@. Eakarta. 7c@loskey, E.@, Bulechek, ?.7 , 1/, Nursing Intervention Classification (NIC 7osby, %t Louis !anda, 3**1, Nursing !iagnosis " !efinitions and Classification #$$%$$#' Philadelphia =iHki 0urniadi. 3*13. suhan )eperawatan )lien !engan N*eri Punggung Bawah (Low Back Pain + Lbp plikasi Nanda' Noc' Nic. http;FFasuhankeperawatanonline.blogspot.comF3*13F*3Fasuhan#keperawatan# klien#dengan#nyeri.html (akses tanggal " !ovember 3*13)