Konsep Istirahat dan Tidur Pengertian Istirahat Istirahat dan tidur tidur merupaka merupakan n kebutuh kebutuhan an dasar dasar yangmutl yangmutlak ak harus harus dipenuh dipenuhii oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara secara optim optimal. al. Istira Istirahat hat dan tidur tidur sendi sendiri ri memil memiliki iki makna makna yang yang berbed berbeda a pada pada setiap individu. Secara umum, istirahat berartisuatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat. Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu individu terhada terhadap p lingkun lingkungan gan menurun menurun.. Tidur Tidur dikarakt dikarakteris eristikk tikkan an dengan dengan aktifitas aktifitas fisik fisik yang minimal minimal,tin ,tingkat gkat kesadar kesadaran an yang bervarias bervariasi,pe i,peruba rubahan han proses proses fsiologi fsiologis s tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hamper sepertiga dari waktu kita,kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidu tidurr dapa dapatt memulih ulihk kan ata atau mengis ngisti tirrahat ahatka kan n fisi isik setel etelah ah seha eharian rian bera berakt ktiv ivit itas as,m ,men engu gura rang ngii stre stress ss dan dan kecem ecemas asan an,s ,ser erta ta dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.
Fisiologi tidur Aktivi Aktivitas tas tidur tidur diatur diatur dan dikont dikontro roll oleh oleh dua dua system system pada pada batang batang otak,y otak,yait aitu u Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region (BSR). RAS di bagia agian n ata atas bata batang ng otak otak diyaki yakin ni memi emiliki liki sel-s el-sel el khus khusu us yan yang dapa dapatt mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi stimulus visual,p visual,penden endengaran garan,nyer ,nyeri,dan i,dan sensori sensori raba;ser raba;serta ta emosi emosi dan proses proses berfikir berfikir.. Pada Pada saat saat sadar sadar,, RAS melepa melepask skan an katek katekola olami min,s n,seda edangk ngkan an pada pada saat saat tidur tidur terjad terjadii pelepasan serum serotonin dari BSR (Tarwoto,Wartonah,2003).
Ritme sirkadian Seti Setiap ap makh makhlu luk k hidu hidup p memi memili liki ki bior biorit itme me (jam (jam biol biolog ogis is)) yang yang berb berbed eda. a. Pada ada manusia,bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan factor lingkungan (mis; cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian-yamg melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam Dalam hal ini, ini, flukt fluktuas uasii denyut denyut jantun jantung,t g,teka ekana nan n darah, darah,tem temper peratu ature re,s ,sekr ekresi esi hormone hormone,meta ,metaboli bolism sm dan penampil penampilan an serta perasaan perasaan individu individu bergant bergantung ung pada ritme ritme sirkad sirkadian iannya nya.. Tidur Tidur adalah adalah salah salah satu satu irama irama biolo biologis gis tubuh tubuh yang yang sanga sangatt komplek kompleks. s. Sinkron Sinkronisasi isasi sirkad sirkadian ian terjadi terjadi jika individu individu memiliki memiliki pola tidur tidur-bangun -bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah (Lilis,Taylor,Lemone,1989).
Tahapan tidur Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalogram (EEG), (EEG), elektro-ok elektro-okulog ulogram ram (EOG), (EOG), dan elektrok elektrokiogr iogram am (EMG), (EMG), diketah diketahui ui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM). 1. Tidur NREM. tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM
terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh. Di samping itu,semua proses metaboli metabolic c termasu termasuk k tanda-tan tanda-tanda da vital, vital, metabolis metabolism, m, dan kerja kerja otot melambat melambat.. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep). 2. Tidur REM. Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terj erjadi adi pada ada taha tahap p ini. ni. Selam elama a tid tidur REM,o M,otak tak cend cender eru ung akti aktiff dan metaboli metabolismen smenya ya meninggk meninggkat at hingga hingga 20%. Pada Pada tahap tahap individu individu menjadi menjadi sulit sulit untuk untuk diban dibangun gunka kan n atau atau jus justru tru dapat dapat bangu bangun n dengan dengan tiba-t tiba-tiba iba,, tonus tonus otot otot terdepresi,sekres terdepresi,sekresii lambung meningkat,dan frekuensi jantung dan pernapasan pernapasan sering kali tidak teratur.
Siklus tidur Selama Selama tidur tidur , indivi individu du melew melewati ati tahap tahap tidur tidur NREM NREM dan REM. REM. Siklu Siklus s tidur tidur yang yang komplet komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui emapt hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap Tahap NREM I-III berlangsung berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.
Faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur Banyak factor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur,di antaranya adalah penyakit, lingkungan,ke lingkungan,kelelahan,gaya lelahan,gaya hidup,stress emosional,stimulan dan alcohol,diet, merokok,dan motivasi. • Penyakit. Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak daripada biasanya.di samping itu, siklus bangun-tidur selama sakit juga dapat mengalami gangguan. • Lingkungan. faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing dapat menghambat upaya tidur. Sebagai contoh, temperatur yang tidak nyaman atau ventilasi yang buruk dapat mempengaruhi tidur seseorang. Akan tetapi, seiring waktu waktu indivi individu du bis bisa a berada beradapta ptasi si dan tidak tidak lagi lagi terpen terpengar garuh uh dengan dengan kond kondisi isi trsebut. • Kelelahan. Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Semaki Semakin n lelah lelah seseor seseorang ang,se ,semak makin in pendek pendek siklus siklus tidur tidur REM REM yang yang dil dilalu aluiny inya. a. Setelah beristirahat biasanya siklus REM akan kembali memanjang. Gaya hidup hidup.. Indi • Gaya Indivi vidu du yang yang seri sering ng berg bergan anti ti jam jam kerja erja haru harus s meng mengat atur ur aktivitasnya agar bisa tidur pada waktu yang tepat. Stress emosiona emosional. l. An • Stress Ansi siet etas as dan dan depr depres esii seri sering ng kali kali meng mengga gang nggu gu tidu tidurr seseorang. kondisi ansietas dapat meningkatkan kadar norepinfrin darah melalui stimulasi system saraf simapatis. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya siklus tidur NREM tahap IV dan tidur REM serta seringnya terjaga saat tidur. Stimulantt dan alcohol. alcohol. Kafein • Stimulan Kafein yang terkandu terkandung ng dalam dalam beberapa beberapa minuman minuman dapat dapat merangs merangsang ang SSP sehingga sehingga dapat dapat menggang mengganggu gu pola tidur tidur. Sedangka Sedangkan n konsumsi alcohol yang berlebihan dapat mengganggu siklus tidur REM. Ketika pengaruh alcohol telah hilang, individu sering kali mengalami mimpi buruk.
•
•
•
•
Diet. Penuru Penurunan nan berat berat badan badan dikaitk dikaitkan an dengan dengan penuruna penurunan n waktu tidur dan seringnyaterjaga seringnyaterjaga di malam hari. Sebaliknya, penambahan berat badan dikaitkan dengan peningkatan ttal tidur dan sedikitnya periode terjaga t erjaga di malam hari. Merokok. Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubu tubuh. h. Akib Akibat atny nya, a, pero perok kok seri sering ng kali kali kesul esulit itan an untu untuk k tidu tidurr dan dan muda mudah h terbangun di malam hari. Medikasi. Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. hipno hipnotik tik dapat dapat mengg menggang anggu gu tahap tahap III dan IV tidur tidur NREM, NREM, metabloker dapat menyebabkan insomnia dan mimpi buruk, sedangkan narkotik (mis; meperidin hidroklorida dan morfin) diketahui dapat menekan tidur REM dan menyebabkan seringnya terjaga di malam hari. Motivasi. Keinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat menutupi perasaan lelah seseorang. sebaliknya, perasaan bosan atau tidak adanya motivasi untuk terjaga sering kali dapat mendatangkan kantuk.
Gangguan tidur yang umum terjadi Insomnia Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun maupun kuantit kuantitas. as. Gangguan Gangguan tidur tidur ini umumnya umumnya ditemui ditemui pada individu individu dewasa. dewasa. Penye enyeba babn bnya ya bisa bisa kar karena ena gang ganggu guan an fisi fisik k atau atau kar karena ena fact factor or ment mental al sepe sepert rtii perasaan gundah atau gelisah. Ada tiga jenis insomnia: 1. Insomnia inisial. Kesulitan untukmemulai tidur. 2. Insomnia intermiten. Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya terjaga. 3. Insomnia terminal. Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali. Beberapa Beberapa langkah langkah yang bisa dilakuk dilakukan an untuk untuk mengatasi mengatasi insomnia insomnia antara antara lin dengan mengembangkan pola tidur-istirahat tidur-istirahat yang efektif melalui olahraga rutin, menghindari ransangan tidur di sore hari, melakukan relaksasi sebelum tidur (mis; membaca, mendengarkan music),dan tidur jika benar-benar mengantuk.
Parasomnia Parasom arasomni nia a adalah adalah perila perilaku ku yang yang dapat dapat mengga menggangg nggu u tidur tidur atau atau muncu muncull saat saat seseoran seseorang g tidur tidur. Gangguan Gangguan ini umum terjadi terjadi pada anak-anak anak-anak.. Beberapa Beberapa turunan turunan parasomnia antara lain sering terjaga (mis; tidur berjalan, night terror ), ), gangguan transisi bangun-tidur (mis; mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (mis; mimpi buruk),dan lainnya (mis; bruksisme).
Hipersomnia Hipe Hipers rsom omni nia a adal adalah ah keba kebali lika kan n dari dari inso insomn mnia ia,, yait yaitu u tidu tidurr yang yang berk berkel eleb ebih ihan an terutama pada siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, sepert sepertii kerus kerusak akan an system system saraf, saraf, gangg gangguan uan pada pada hati hati atau atau ginja ginjal, l, atau atau kare karena na gangguan metabolisme (mis; hipertiroidisme). Pada kondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai mekanisme koping untuk menghindari tanggung jawab pada siang hari.
Narkolepsi Narkolep Narkolepsi si adalah adalah gelomban gelombang g kantuk kantuk yang tak tertahank tertahankan an yang muncul muncul secara secara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai “serangan tidur” atau sleep attack . Penyebab Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karena kerusakan genetik
system saraf pusat yang menyebabkan tidak terkendali lainnya periode tidur REM. Alterna Alternatife tife pencegah pencegahanny annya a adalah adalah dengan dengan obat-obatan obat-obatan,, seperti; seperti; amfetami amfetamin n atau meti metilp lpen enid idas ase, e, hidr hidrok oklo lori rida da,, atau atau deng dengan an anti antide depr pres esan an sepe sepert rtii imip imipra rami min n hidroklorida.
Apnea saat tidur Abnea saat tidur atau sleep abnea adalah kondisi terhentinya nafas secara periodic pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari, sakit kepal kepala a disia disiang ng hari, hari, irita iritabil bilita itas, s, atau atau menga mengalam lamii peruba perubahan han psi psiko kolog logis is sepert sepertii hipertensi atau aritmia jantung.
Asuhan Keperawatan Klien dengan Masalah Aktifitas Pengkajian pengkaji pengkajian an terkait terkait aktifita aktifitas s klien meliputi meliputi riwayat riwayat keperawa keperawatan tan dan pemeriks pemeriksaan aan fisik tentang kesejajaran tubuh, gaya berjalan, penampilan dan pergerakan sendi, kemampuan dan keterbtasan gerak, kekuatan dan massa otot, toleransi aktifitas, masalah terkait mobolitas, serta kebugaran fisik.
Riwayat keperawatan Pengkajian Pengkajian riwayat keperawatan meliputi riwayat aktifitas olahraga yang mencakup mencakup tingk tingkat at aktifi aktifitas tas,, tolera toleransi nsi aktifi aktifitas tas,, jenis jenis dan frek frekuen uensi si olahra olahraga, ga, factor factor yang yang memengaruhi memengaruhi mobolitas serta pengaruh imobilitas.
Pemeriksaan fisik Pemer emerik iksa saan an fisi fisik k berf berfok okus us pada pada akti aktifi fita tas s dan dan olah olahra raga ga yang yang meno menonj njol olka kan n kesejajaran tubuh, cara berjalan, penampilan dan pergerakan sendi, kemampuan dan keterbatasan, kekuatan dan massa otot, serta toleransi aktifitas. Kesejajaran jaran tubuh. tubuh. Tujua 1. Keseja Tujuan n pemeriksa pemeriksaan an kesejaj kesejajaran aran tubuh tubuh adalah adalah untuk untuk mengiden mengidentifik tifikasi asi perubaha perubahan n postur postur akibat akibat pertumbu pertumbuhan han dan perkemba perkembangan ngan normal; hal-hal yang perlu dipelajari untuk mempertahankan mempertahankan postur tubuh yang baik; factor yang menyebabkan postur tubuh yang buruk (mis; kelelahan dan harga harga diri diri rend rendah) ah),, serta serta kelem kelemaha ahan n otot otot dan keru kerusak sakan an motori motorik k lainny lainnya. a. Pemerik emeriksaa saan n ini ini dilak dilakuk ukan an dengan dengan mengi menginsp nspeks eksii pasien pasien dari dari sis sisii latera lateral, l, anterior, posterior guna mengamati apakah. • Bahu Bahu dan dan pin pingg ggul ul seja sejaja jarr. • Jari-j Jari-jari ari kaki kaki mengh menghada adap p kede kedepan pan.. • Tulang ulang belakang belakang lurus, lurus, tidak tidak meleng melengkun kung g kesisi kesisi yang yang lain. lain. berjalan.. Pengkaj 2. Cara berjalan Pengkajian ian cara berjalan berjalan dil dilaku akukan kan untuk untuk mengiden mengidentifik tifikasi asi mobol mobolita itas s klien klien dan resik resiko o cedera cedera akibat akibat jatuh. jatuh. Hal ini dilak dilakuk ukan an dengan dengan meminta klien berjalan sejauh ±10 kaki di dalam ruangan, kemudin amati halhal berikut: • kepala kepala tegak, tegak, pandanga pandangan n lurus, lurus, dan tulang tulang belaka belakang ng lurus lurus.. • Tumit umit menyentu menyentuh h tanah tanah lebih lebih dulu dulu darip daripada ada jari jari kaki. kaki. • Kaki Kaki dorsof dorsoflek leksi si pada pada fase fase ayunan ayunan..
• •
3.
• • • • • • 4.
• • • • • • • 5.
6.
7.
Lenga engan n meng mengay ayun un kedep edepan an bers bersam amaa aan n deng dengan an ayun ayunan an kaki kaki disi disisi si yang yang berlawanan. Gaya berjal berjalan an halus, halus, terkoor terkoordinas dinasi, i, dan berira berirama; ma; ayunan ayunan tubuh tubuh dari sisi sisi kesisi kesisi minimal dan tubuh bergerak lurus kedepan; dan gerakan dimulai dan diakhiri dengan santai. Selain Selain itu itu perawa perawatt perlu perlu mengk mengkaji aji kecepat ecepatan an berja berjalan lan (norm (normaln alnya ya 70-100 70-100 langkah per menit). Penam Penampi pilan lan dan perge pergerak rakan an sendi sendi.. Pemeriks Pemeriksaan aan ini meliput meliputii ins inspeksi peksi,, palfasi, serta pengkajian rentang gerak aktif atau rentang gerak pasif. Hal-hal yang dikaji antara lain: Adany Ad anya a keme kemerah rahan an atau atau pembe pembengk ngkak akan an sendi sendi.. Adany danya a depo deporrmita mitas. s. Perke Perkemban mbangan gan otot otot yang yang terkai terkaitt dengan dengan masin masing-mas g-masing ing sendi. sendi. Adany danya a nyer nyerii teka tekan. n. Peningk eningkata atan n temper temperatu ature re di di sekita sekitarr sendi. sendi. Dera Deraja jatt gera gerak k send sendi. i. Kemamp Kemampuan uan dan keterb keterbatasa atasan n gerak. gerak. Peng Pengkaj kajian ian ini ini bertuj bertujuan uan untuk untuk mendapatkan data tentang adanya indikasi rintangan dan keterbatasan pada pergerakan klien dan kebutuhan untuk memperoleh bantuan. Hal-hal yang perlu dikaji antara lain: Bagaiman Bagaimana a penyakit penyakit klien klien memengar memengaruhi uhi kemam kemampuan puan klien klien untuk untuk bergera bergerak. k. Adanya Adanya hambatan hambatan dalam dalam berg bergerak erak (mis; (mis; terpasan terpasang g selang selang infuse infuse atau gips gips yang berat). Kewaspadaa ewaspadaan n mental mental dan kemam kemampuan puan klien klien untuk untuk mengik mengikuti uti petunju petunjuk. k. Keseim eseimban bangan gan dan koor koordin dinasi asi klien. klien. Adanya Adanya hipot hipotensi ensi ortostatik ortostatik sebelum sebelum berpinda berpindah h temapt temapt.. Dera Deraja jatt keny kenyam aman anan an klie klien. n. Penglihatan. Kekuatan dan massa otot. Sebelum membantu klien mengubah posisi atau berpindah tempat , perawat harus mengkaji kekuatan dan kemampuan klien untuk bergerak. Langkah ini diambil untuk menurunkan resiko tegang otot dan cedera tubuh, baik pada klien maupun perawat. Toleransi aktivitas. Penkajian ini bermanfaat untuk membantu meningkatkan keman emandi diri rian an klie klien n yang yang meng mengal alai aimi mi (a) (a) disa disabi bili lita tas s kard kardio iova vask skul ular ar dan dan respira respiratori torik, k, (b) imobilis imobilisasi asi komplit komplit dalam dalam waktu yang lama, lama, (c) penuruna penurunan n massa otot atau gangguan musculoskeletal, (d) tidur yang tidak mencukupi, (e) nyeri, nyeri, atau atau (f) depre depresi, si, cemas cemas atau atau tidak tidak termot termotifa ifasi. si. Alat Alat ukur ukur yang yang paling paling bermanf bermanfaat aat untuk untuk memperkir memperkirakan akan toleransi toleransi klien klien terhadap terhadap aktifitas aktifitas adalah adalah frekue frekuensi, nsi, kekuata kekuatan, n, dan irama irama denyut denyut jantung; jantung; frekue frekuensi, nsi, kedalam kedalaman, an, dan irama pernapasan; serta tekanan darah. Masalah terkait mobilitas. Pengkajian ini dilakukan melalui metode inspeksi, palpasi, auskultasi; auskultasi; pemeriksaan hasil tes laboratorium; serta pengukuran pengukuran berat bada badan, n, asup asupan an cair cairan an,, dan dan halu haluar aran an cair cairan an.. Pemer emerik iksa saan an ini ini seba sebaik ikny nya a dilakuk dilakukan an segera segera setelah setelah klien klien mengalam mengalamii imobili imobilisasi. sasi. Data yang diperol diperoleh eh terseb tersebut ut kemudia emudian n menjad menjadii standa standarr (data (data dasar) dasar) yang yang akan akan diban dibandin dingka gkan n dengan data selama periode imobilisasi.
Asuhan keperawatan klien dengan masalah tidur Pengkajian Pengk engkaj ajia ian n tent tentan ang g pola pola tidu tidurr klie klien n meli melipu puti ti riwa riwaya yatt pemeriksaan fisik, dan tinjauan pemeriksaan diagnostik.
tidu tidur, r,
cata catata tan n
tidu tidur, r,
Riwayat tidur Penkaj Penkajian ian riwayat riwayat tidur tidur secara secara umum umum dilakuk dilakukan an segera segera setelah setelah klien klien memasuki memasuki faislitas perawatan. Ini memungkinkan perawat menggabungkan kebutuhan klien dan hal-hal yang ia sukai ke dalam rencana perawatan. Riwayat tidur ini meliputi: • Pola ola tid tidur ur yang yang bias biasa. a. • Ritu Ritual al seb sebel elum um tidu tidurr. • Penggun enggunaan aan obatb obatbtid tidur ur atau atau obat-ob obat-obata atan n lainny lainnya. a. • Ling Lingk kunga ungan n tidu tidurr. • Perubah erubahan an terk terkini ini pada pada pola pola tidu tidurr. Selain itu, riwayat ini juga harus mencakup berbagai masalah yang ditemui pada pola pola tidu tidur, r, peny penyeb ebab abny nya, a, kapa kapan n perta ertama ma kali kali masa masala lah h ters terseb ebut ut munc muncul ul,, frekuensinya, pengaruh terahdap keseharian klien,dan bagaimana klien berkoping dengan masalah tersebut.
Catatan tidur Catatan tidur sangatlah bermanfaat khusus untuk klien yang memiliki masalah tidur sebab catatan ini berisi berbagai informasi penting terkait pola tidur klien. Catatan tidur dapat mencakup keseluruhan atau sebagian dari informasi berikut: • Juml Jumlah ah jam jam tid tidur ur total total per per hari hari.. • Aktivitas Aktivitas yang yang dilaku dilakukan kan 2-3 2-3 jam sebelu sebelum m tidur tidur (jenis, (jenis, durasi, durasi, dan dan waktu). waktu). • Ritua Rituall sebelu sebelum m tidur tidur (mis; (mis; minum minum air, air, obat obat tidur) tidur).. • Waktu aktu (a) pergi pergi tidur, tidur, (b) mencoba mencoba tidur tidur,, (c) tertid tertidur, ur, (d) terjag terjaga a di malam malam hari hari dan durasinya, serta (e) bangun tidur di pagi hari. • Adanya Adanya masala masalah h yang yang klien klien yakini yakini dapat dapat memengar memengaruhi uhi tidurn tidurnya. ya. • Factor yang yang klien klien yakini yakini member member pengar pengaruh uh positif positif atau atau negatif negatif pada pada tidurnya tidurnya.. Kemudian, emudian, perawat perawat dapat dapat mengemb mengembangk angkan an data tersebut tersebut menjadi menjadi bagan bagan atau grafik yang berguna untuk mengidentifikasi masalah tidur yang klien alami.
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik meliputi observasi penampilan, perilaku, dan tingkat energy klien. Penampilan yang menandakan klien mengalami masalah tidur antara lain adanya lingkaran hitam di sekitar mata, konjungtiva kemerahan, kelopak mata bengkak, dll. Sedangka Sedangkan n indikas indikasii perilak perilaku u dapat dapat meliputi meliputi iritabil iritabilitas, itas, gelisah, gelisah, tidak tidak perhatian perhatian,, bicara lambat, menguap, dll. Di samping itu, klien yang mengalami masalah tidur juga dapat terlihat lemah, letargi, atau lelah akibat kekurangan energy.
Pemeriksaan diagnostic Tidu Tidurr dapat dapat diuku diukurr secara secaran n objek objektif tif dengan dengan mengg mengguna unakan kan alat alat yang yang diseb disebut ut polisomnografi. polisomnografi. Alat ini dapat merekam elektroensefalogram elektroensefalogram (EEG), elektromiogram elektromiogram (EMG), dan elektro-okulogram (EOG) sekaligus. Dengan alat ini kita dapat mengkaji aktivitas klien selama tidur. Aktivitas yang klien lakukan tanpa sadar tersebut bisa jadi merupakan penyebab seringnya klien terjaga di malam hari.
Penetapan diagnosis Menurut NANDA (2003), diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan untuk klien dengan masalah tidur adalah gangguan pola tidur.eitologi tidur. eitologi untuk label diagnosis ini dapat dapat bervar bervarias iasii dan spesi spesifik fik untuk untuk masin masing-m g-masi asing ng indiv individu idu.ha .hall ini melip meliputi uti ketidaknyamanan fisik atau nyeri, ansietas, perubahan waktu tidur yang sering, serta perubahan lingkungan tidur atau ritual sebelum tidur. Selain sebagai label diagnosis, gangguan pola tidur juga bisa menjadi etiologi untuk diagnosi diagnosis s yang lain, lain, seperti seperti Risiko Risiko Cedera, Cedera, kelelahan kelelahan,, Ketidak Ketidakefekti efektifan fan Koping Koping,, Asietas, Intoleransi Aktivitas, dll.
Perencanaan dan inplementasi Tujuan utama asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan tidur adalah untuk memperta mempertahank hankan an (atau membent membentuk) uk) pola tidur tidur yang memberi memberikan kan energi energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Sedangkan tujuan lainnya dapat terkait dengan upaya miningkatkan perasaan sejahtera klien atau meningkatkan kualitas tidurnya. 1. Ganggu Gangguan an pola pola tidur tidur.. Yang berhubungan dengan: • Sering Sering terjag terjaga a di malam malam hari, hari, sekund sekunder er akibat akibat (gangg (gangguan uan transp transport ort oksige oksigen, n, gangguan eliminasi, gangguan metabolisme). • Tidur Tidur berlebi berlebihan han di siang siang hari, sekun sekunder der akibat akibat medikasi medikasi (mis; (mis; sedatif, sedatif, hipnot hipnotik, ik, antidepresan, antidepresan, amfetamin, barbiturate, dll). • Depresi. • Nyeri. • Aktivi Aktivitas tas siang siang hari hari yang yang tida tidak k adek adekuat uat.. • Perub erubah ahan an ling lingk kunga ungan. n. • Perub erubah ahan an ritm ritme e sir sirka kadi dian an • Takut. 2. Krit Kriter erii hasi hasill Individu Individu akan melapork melaporkan an keseim keseimbang bangan an yang optimal optimal antara antara istiraha istirahatt dan aktivitas. 3. Ind Indikat ikator or • Menjelask Menjelaskan an faktor faktor yang yang mence mencegah gah atau atau mengham menghambat bat tidur tidur.. • Mengi Mengiden dentif tifika ikasi si teknik teknik untuk untuk memu memudah dahkan kan tidu tidurr 4. Inte Interv rven ensi si umum umum • Iden Identi tifi fika kasi si fakt faktor or yang yang meny menyeb ebab abka kan n gang ganggu guan an tidu tidurr (nye (nyeri ri,, taku takut, t, str stress, ess, ansietas, ansietas, imobilit imobilitas, as, sering sering berkemih berkemih,, lingkun lingkungan gan yang asing, asing, temperat temperature ure,, aktivitas yang tidak adekuat). • Kurangi urangi atau hilang hilangkan kan distraks distraksii lingkunga lingkungandan ndan ganggu gangguan an tidur tidur. Bising ➢ Tutup pintu kamar. ➢ Cabut kabel telepon. Nyalakan an “bunyi “bunyi-bu -bunyi nyi yang yang lembut lembut” ” (mis; (mis; kipas kipas angin angin,, musi music c yang yang ➢ Nyalak tenang, suara hujan, angin). ➢ Pasang lampu tidur. Turunkan volume alarm dan da n TV. ➢ Turunkan Gangguan ➢ Hindari prosedur yang tidak perlu selama periode tidur.
Batasi pengunjung selama periode istirahat yang optimal (mis; setelah makan). Apabila la berke berkemi mih h malam malam hari hari dapat dapat mengg menggang anggu gu tidur, tidur, minta minta klien klien ➢ Apabi untuk membatasi asupan cairan pada malam hari dan berkemih berkemih sebelum tidur. • Tingka Tingkatkan tkan aktivitas aktivitas di siang siang hari, hari, sesuai sesuai indika indikasi. si. ➢ Buat jadwal program aktivitas untuk siang hari bersama klien (jalan kaki, terapi fisik). ➢ Jangan tidur siang lebih dari 90 menit ➢ Anjurkan klien untuk pagi hari ➢ Anjurkan orang lain untuk berkomunikasi dengan klien rangsang ia untuk tetap terjaga. • Bant Bantu u upay upaya a tid tidur ➢ Kaji rutinitas tidur yang biasa dilakukan klien, keluarga atau orang tua jam, praktik hygiene, ritual (membaca, bermain)-dan patuhi semaksimal mungkin Anju jurk rkan an atau atau beri berika kan n pera perawa wata tan n pada pada peta petang ng hari hari (mis (mis;; hygi hygien ene e ➢ An personal, linen dan baju tidur yang bersih). ➢ Gunakan alat bantu tidur (mis; air hangat untuk mandi, bahan bacaan, pijatan di punggung,susu, music yang lembut, dll). ➢ Pastikan klien tidur tnpa gangguan selama sedikitnya 4 atau 5 periode, masing-masing 90 menit, setiap 24 jam. ➢ Catat lamanya tidur tanpa gangguan untuk setiap sif • Ajark Ajarkan an rutin rutinita itas s tidur tidur di rum rumah ah (Mille (Miller, r, 1999): 1999): ➢ Perta Pertaha hanka nkan n jadwal jadwal harian harian yang yang konsi konsiste sten n untuk untuk bangun bangun,, tidur, tidur, dan istirahat (hari biasa, akhir pekan). ➢ Bangunlah di waktu yang biasa, bahkan jika tidur anda tidak nyenyak, hindari berada di tempat tidur setelah terjaga. ➢ Gunakan tempat tidur hanya untuk aktivitas yang terkait dengan tidur. Apabila anda terjaga dan tidak tidak dapat dapat tidur tidur kembali kembali,, beranjak beranjaklah lah dari ➢ Apabila tempat tidur dan membacalah di ruangan lain selama 30 menit. ➢ Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein (coklat, the, kopi) saat siang dan petang hari. ➢ Hindari minuman yang beralkohol. Upayakan an mengon mengonsum sumsi si kudap kudapan an yang yang kaya kaya L-tri L-tripto ptofan fan (mis; (mis; sus susu, u, ➢ Upayak kacang) menjelang tidur. • Jelaskan Jelaskan pentin pentingnya gnya olah olah raga secara secara teratur teratur (jalan (jalan kaki,la kaki,lari, ri, senam senam aerobic aerobic dan dan latihan) fisik selama sedikitnya satu setengah jam tiga kali seminggu (jika tidak dikoordinasikan) untuk menurunkan stress dan memudahkan tidur. • Jela Jelask skan an bahw bahwa a obat obat-ob -obat at hipn hipnot otik ik tida tidak k bole boleh h digu diguna naka kan n untu untuk k wakt waktu u yang yang lama karena berisik berisiko o menyebab menyebabkan kan tolerans toleransii dan menggang mengganggu gu fungsi fungsi pada siang hari. • Jela Jelask skan an pada pada klie klien n dan dan oran orang g terd terdek ekat at klie klien n meng mengen enai ai peny penyeb ebab ab gang ganggu guan an tidur/istirahat berikut cara-cara yang mungkin dilakukan untuk menghindari atau meminimalkan penyebab tersebut. 5. Rasio asiona nall • Tidur Tidur akan akan sulit dilak dilakukan ukan tanpa tanpa relaks relaksasi. asi. Lingk Lingkunga ungan n rumah sakit sakit yang asing asing dapat menghambat relaksasi. ➢
•
•
• • • • •
•
•
•
Agar meras merasa a segar, segar, individu individu biasany biasanya a harus menye menyelesai lesaikan kan keselu keseluruha ruhan n siklus siklus tidur (70-100 menit) sebanyak 4 atau 5 kali semalam (Cohen & Meritt, 1992; Thelan et al, 1998). Keefe eefekt ktif ifan an obat obat-ob -obat atan an sdat sdatif if dan dan hipn hipnot otik ik mula mulaii berk berkur uran ang g sete setela lah h satu satu minggu minggu penggunaan penggunaan.. Kondis Kondisii ini menuntut menuntut pemberian pemberian dosis yang tinggi tinggi dan berisiko menyebabkan ketergantungan. Ritual/k Ritual/kebia ebiasaan saan tidur tidur yang biasa biasa dilaku dilakukan kan dapat dapat meningka meningkatkan tkan relaks relaksasi asi dan membantu tidur (Cohen & Meritt, 1992). Susu Susu hanga hangatt yang yang menga mengand ndun ung g L-tri -tript ptof ofan an meru merupa paka kan n peng pengin indu duks ksii tidu tidurr (hammer, 1991). Kafein Kafein dan niko nikotin tin adalah adalah stimu stimulan lan SSP SSP yang dapat dapat memperp memperpanja anjang ng masa masa laten dan meningkatkan frekuensi terjaga di malam hari (Miller, 1999). Alkohol Alkohol dapat dapat mengind menginduksi uksi kantu kantuk, k, tetapi tetapi menekan menekan tidur tidur REM dan mening meningkatk katkan an frekuensi terjaga (Miller, 1999). Tidur Tidur saat saat dini dini hari menghas menghasilk ilkan an lebih lebih banyak banyak tidur tidur REM REM diban dibandin dingka gkan n tidur tidur pada siang siang hari. Tidur Tidur siang lebih lebih dari 90 menit mengura mengurangis ngistimul timulus us untuk siklus tidur yang lebih lebih panjang, yang di dalamnya dalamnya terdapat terdapat tidur REM (Thelan (Thelan et al, 1998). Para Para penel peneliti iti menyeb menyebutka utkan, n, pengha penghalang lang utama utama tidur tidur pada pada klien klien yang yang menja menjalani lani perawa perawatan tan kriti kritis s adalah adalah aktivi aktivitas tas,, kebi kebisin singan gan,, nyeri nyeri,, kondi kondisi si fisik, fisik, pros prosedu edurr keperawatan, cahaya, dan hipotermia. Kebisinga ebisingan n lingkunga lingkungan n yang tidak dapat dapat dihilangk dihilangkan an atau dikuran dikurangi gi dapt ditutup ditutupii dengan “bunyi-bunyi yang lembut” (mis; kipas angin, music yang lembut, suara rekaman rekaman {hujan, ombak pantai}) (Miller, 1999). Pola ola tidu tidurr yang yang tida tidak k tera teratu turr dapa dapatt meng mengga gang nggu gu iram irama a sirk sirkar ardi dian an norm normal al;; kemungkinan menyebabkan sulit tidur.