KONSEP KEHILANGAN KEMATIAN KEMATIAN DAN BERDUKA
Definisi Kehilangan
Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Lambert dan Lambert,1985). Tipe Kehilangan
Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu 1. !ktual atau nyata "udah dikenal atau diidenti#ikasi $leh $rang lain, misalnya amputasi, kematian $rang yang sangat berarti % di &intai. 2. 'ersepsi anya dialami $leh sese$rang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya sese$rang yang berhenti bekerja % 'K, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun. Jenis-jenis Kehilangan
*erdapat *erdapat 5 katag$ri kehilangan, yaitu •
Kehilangan sese$rang sese$rang yang di&intai
Kehilangan sese$rang yang di&intai dan sangat bermakna atau $rang yang berarti adalah salah satu yang paling membuat stress dan mengganggu dari tipe+ti$e kehilangan, yang mana harus ditanggung $leh sese$rang. •
Kehilangan yang ada pada diri sendiri (l$ss $# sel#)
entuk lain dari kehilangan adalah kehilangan diri atau anggapan tentang mental sese$rang. !nggapan ini meliputi perasaan terhadap keatrakti#an, diri sendiri, kemampuan #isik dan mental,
peran dalam kehidupan, dan dampaknya. Kehilangan dari aspek diri mungkin sementara atau menetap, sebagian atau k$mplit. eberapa aspek lain yang dapat hilang dari sese$rang misalnya kehilangan pendengaran, ingatan, usia muda, #ungsi tubuh. •
Kehilangan $bjek eksternal
Kehilangan $bjek eksternal misalnya kehilangan milik sendiri atau bersama+sama, perhiasan, uang atau pekerjaan. Kedalaman berduka yang dirasakan sese$rang terhadap benda yang hilang tergantung pada arti dan kegunaan benda tersebut. •
Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
Kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat dikenal termasuk dari kehidupan latar belakang keluarga dalam -aktu satu peri$de atau bergantian se&ara permanen. "isalnya pindah kek$ta lain, maka akan memiliki tetangga yang baru dan pr$ses penyesuaian baru. •
Kehilangan kehidupan% meninggal
ese$rang dapat mengalami mati baik se&ara perasaan, pikiran dan resp$n pada kegiatan dan $rang disekitarnya, sampai pada kematian yang sesungguhnya. ebagian $rang beresp$n berbeda tentang kematian. a!"#$-fa!"#$ %ang Me&penga$'hi Kehilangan
+/akt$r 'erkembangan !nak+anak •
elum mengerti seperti $rang de-asa, belum bisa merasakan.
•
elum menghambat perkembangan.
•
isa mengalami regresi.
0rang de-asa •
Kehilangan membuat $rang menjadi mengenang tentang hidup, tujuan hidup.
•
"enyiapkan diri bah-a kematian adalah hal yang tidak bisa dihindari. +/akt$r Keluarga
Keluarga mempengaruhi resp$nd an ekspresi kesedihan. !nak terbesar biasanya menunjukkan sikap kuat, tidak menunjukkan sikap sedih se&ara terbuka. +/akt$r $sial k$n$mi !pabila yang meninggal merupakan penanggung ja-ab ek$n$mi keluarga, berarti kehilangan $rang yang di&intai sekaligus kehilangan se&ara ek$n$mi. an hal ini bisa mengganggu kelangsungan hidup. +/akt$r Kultural Kultur mempengaruhi mani#estasi #isik dan em$si. Kultur barat menganggap kesedihan adalah sesuatu yang si#atnya pribadi sehingga hanya diutarakan pada keluarga, kesedihan tidak ditunjukkan pada $rang lain. Kultur lain menganggap bah-a mengekspresikan kesedihan harus dengan berteriak dan menangis keras+keras. +/akt$r !gama engan agama bisa menghibur dan menimbulkan rasa aman. "enyadarkan bah-a kematian sudah ada dik$nsep dasar agama. *etapi ada juga yang menyalahkan *uhan akan kematian. +/akt$r 'enyebab Kematian ese$rang yang ditinggal angg$ta keluarga dengan tiba+tiba akan menyebabkan g$n&angan ji-a yang berat dan tahapan kehilangan yang lebih lama. !da yang menganggap bah-a kematian akibat ke&elakaan dias$siasikan dengan kesialan. Kebutuhan keluarga yang kehilangan membutuhkan hal+hal sebagai berikut. +arapan
'era-atan yang terbaik sudah diberikan. Keyakinan bah-a mati adalah akhir penderitaan dan kesakitan.
'artisipasi "emberi pera-atan. haring dengan sta# pera-atan. +ukungan engan dukungan sese$rang bisa mele-ati kemarahan, kesedihan, dan penyangkalan. ukungan bisa digunakan sebagai k$ping dengan perubahan yang terjadi. +Kebutuhan piritual erd$a sesuai dengan keper&ayaan yang dianut. "endapatkan kekuatan dari *uhan.
Ren"ang Resp#n Kehilangan
erikut penjelasan skema rentang resp$n kehilangan. enial 3 !nger 3 ergaining 3 epressi$n 3 !&&eptan&e +/ase enial ('enyangkalan) 4eaksi pertama adalah sy$k, tidak memper&ayai kenyataan yang ada. elalu ada verbalisasi itu tidak mungkin6, saya tidak per&aya itu terjadi6 yang ter&antum dalam $taknya. *erjadi perubahan #isik seperti letih, lemah, pu&at, mual, diare, gangguan perna#asan, detak jantung &epat, menangis, gelisah. +/ase !nger (Kemarahan) "ulai sadar akan kenyataan. "arah dipr$yeksikan pada $rang lain. *erjadi reaksi #isik seperti muka merah, nadi &epat, gelisah, sudah tidur, tangan mengepal. erperilaku agresi#. +/ase argaining (*a-ar "ena-ar) !danya ta-ar mena-ar seperti verbalisasi kenapa harus terjadi pada saya7 dinetralkan menjadi seandainya saya berhati+hati, pasti tidak terjadi pada sa ya6. "aksud disini adalah adanya suatu mekanisme pertahanan diri untuk tidak menyalahkan diri sendiri.
+/ase epressi$n (epresi) "enunjukan sikap menarik diri, tidak mau bi&ara atau putus asa. ejala yang timbul adalah men$lak makan, susah tidur, letih, d$r$ngan libid$ menurun. +/ase !&&eptan&e ('enerimaan) 'ikiran pada $bjek yang hilang berkurang. erbalisasi 6apa yang dapat saya lakukan agar saya &epat sembuh76 dan juga yah, akhirnya saya harus $perasi6.
Da&pa! Kehilangan
Kehilangan bisa mengakibatkan dampak dalam hidup sese$rang seperti berikut ini. +'ada masa anak+anak Kehilangan dapat mengan&am kemampuan untuk berkembang, kadang akan timbul regresi serta rasa takut untuk ditinggalkan atau dibiarkan kesepian. +'ada masa remaja atau de-asa muda Kehilangan dapat menyebabkan disintegrasi dalam keluarga atau suatu kehan&uran keharm$nisan keluarga. +'ada masa de-asa tua Kehilangan khususnya kematian pasangan hidup dapat menjadi pukulan yang sangat berat dan menghilangkan semangat hidup $rang yang ditinggalkan.
Definisi (e$)'!a
erduka
adalah
resp$n
em$si
yang
diekspresikan
terhadap
kehilangan
yang
dimani#estasikan adanya perasaan sedih, gelisah, &emas, sesak na#as, susah tidur, dan lain+lain. erduka merupakan resp$n n$rmal pada semua kejadian kehilangan. :!:! merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu berduka diantisipasi dan berduka dis#ungsi$nal
Jenis-jenis Be$)'!a
!da 5 jenis k$nsep berduka, yaitu ; erduka :$rmal *erdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang n$rmal terhadap kehilangan. "isal kesedihan, kemarahan, menangis, kesepian, dan menarik diri dari aktivitas untuk sementara. ;erduka !ntisipati# 'r$ses melepaskan diri yang mun&ul sebelum kehilangan atau kematian yang sesungguhnya terjadi. "isal ketika menerima diagn$sis terminal, sese$rang akan memulai pr$ses perpisahan dan menyesuaikan diri dengan berbagai urusan dunia sebelum ajalnya tiba. ;erduka yang 4umit ialami $leh sese$rang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu tahap kedukaan n$rmal. "asa berkabung se$lah+$lah tidak kunjung berakhir dan dapat mengan&am hubungan $rang yang bersangkutan dengan $rang lain.
;erduka *ertutup Kedudukan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui se&ara terbuka. "isal kehilangan pasangan karena !<, anak mengalami kematian $rang tua, ibu yang kehilangan anaknya di kandungan atau ketika bersalin. ;erduka is#ungsi$nal uatu status yang merupakan pengalaman individu yang resp$nnya dibesar+besarkan saat individu kehilangan se&ara aktual maupun p$tensial. *ipe ini kadang+kadang menjurus ke tipikal, abn$rmal, atau kesalahan% keka&auan. Ren"ang Resp#n Be$)'!a
"enurut Kubler+4$ss dalam '$tter dan 'erry (199=), resp$n berduka sese$rang terhadap kehilangan dapat melalui tahap+tahap berikut. enial 3 !nger 3 ergaining 3 epressi$n 3 !&&eptan&e •
*ahap enial ('enyangkalan)
4eaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah sy$k, tidak per&aya, atau mengingkari kenyataan bah-a kehilangan benar+benar terjadi. 4eaksi #isik yang terjadi pada tahap ini adalah letih, lemah, pu&at, mual, diare, gangguan perna#asan, detak jantung &epat, menangis, gelisah, dan sering kali individu tidak tahu harus berbuat apa. 4eaksi ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa tahun.
•
*ahap !nger (Kemarahan)
'ada tahap ini individu men$lak kehilangan. Kemarahan yang timbul sering dipr$yeksikan kepada $rang lain atau dirinya sendiri. 0rang yang mengalami kehilangan juga tidak jarang menunjukkan perilaku agresi#, berbi&ara kasar, menyerang $rang lain, men$lak peng$batan, bahkan menuduh d$kter atau pera-at tidak berk$mpeten. 4esp$n #isik yang sering terjadi antara lain muka merah, denyut nadi &epat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal, dan seterusnya. •
*ahap argaining (*a-ar "ena-ar)
'ada tahap ini terjadi penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya kehilangan dan dapat men&$ba untuk membuat kesepakatan se&ara halus atau terang+terangan se$lah kehilangan tersebut dapat di&egah.
*ahap epressi$n (epresi)
'ada tahap ini pasien sering menunjukkan sikap menarik diri, kadang+kadang bersikap sangat menurut, tidak mau bi&ara, menyatakan keputusan, rasa tidak berharga, bahkan bisa mun&ul keinginan bunuh diri. ejala #isik ditunjukkan an tara lain men$lak makan, susah tidur, letih, dan lain+lain. •
*ahap !&&eptan&e ('enerimaan)
*ahap ini berkaitan dengan re$rganisasi perasaan kehilangan. 'ikiran yang selalu berpusat pada $bjek yg hilang akan mulai berkurang atau bahkan hilang. 'erhatiannya akan beralih pada $bjek yg baru. !pabila individu dapat memulai tahap tersebut dan menerima deng an perasaan damai, maka dia dapat mengakhiri pr$ses kehilangan se&ara tuntas. Kegagalan untuk masuk ke pr$ses ini akan mempengaruhi kemampuannya dalam mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya.
Te#$i P$#ses Be$)'!a
*idak ada &ara yang paling tepat dan &epat untuk menjalani pr$ses berduka. K$nsep dan te$ri berduka hanyalah alat yang dapat digunakan untuk mengan tisipasi kebutuhan em$si$nal sese$rang dan keluarganya, serta ren&ana intervensi untuk membantu mereka memahami kesedihan dan &ara mengatasinya. erikut penjelasan te$ri pr$ses berduka dari beberapa pakar. 1. *e$ri ngels "enurut ngels (19>?) pr$ses berduka mempunyai beberapa #ase yang dapat diaplikasikan pada sese$rang yang sedang berduka maupun menjelang ajal. erikut beberapa #ase yang dilalui. •
/ase < (sh$&k dan tidak per&aya)
ese$rang men$lak kenyataan atau kehilangan dan mungkin menarik diri, duduk malas, atau pergi tanpa tujuan. 4eaksi se&ara #isik termasuk pingsan, diap$resis, mual, diare, detak jantung &epat, tidak bisa istirahat, ins$mnia dan kelelahan. •
/ase << (berkembangnya kesadaran)
ese$arang mulai merasakan kehilangan se&ara nyata% akut dan mungkin mengalami putus asa. Kemarahan, perasaan bersalah, #rustasi, depresi, dan kek$s$ngan ji-a tiba+tiba terjadi. •
/ase <<< (restitusi)
erusaha men&$ba untuk sepakat% damai dengan perasaan yang hampa% k$s$ng, karena kehilangan masih tetap tidak dapat menerima perhatian yang baru dari sese$rang yang bertujuan untuk mengalihkan kehilangan sese$rang.
•
/ase <
"enekan seluruh perasaan yang negati# dan bermusuhan terhadap almarhum. isa merasa bersalah dan sangat menyesal tentang kurang perhatiannya di masa lalu terhadap almarhum. •
/ase
Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai diketahui% disadari. ehingga pada #ase ini diharapkan sese$rang sudah dapat menerima k$ndisinya. Kesadaran baru telah berkembang. 2. *e$ri Kubler+4$ss Kerangka kerja yang dita-arkan $leh Kubler+4$ss (19>9) adalah ber$rientasi pada perilaku dan menyangkut 5 tahap, yaitu sebagai berikut. •
'enyangkalan (enial)
Kemarahan (!nger)
'ena-aran (argaining)
•
epresi (epressi$n)
*erjadi ketika kehilangan disadari dan timbul dampak nyata dari makna kehilangan tersebut. *ahap depresi ini memberi kesempatan untuk berupaya mele-ati kehilangan dan mulai meme&ahkan masalah. •
'enerimaan (!&&eptan&e)
4eaksi #isi$l$gi menurun dan interaksi s$sial berlanjut. Kubler+4$ss mende#inisikan sikap penerimaan ada bila sese$rang mampu menghadapi kenyataan dari pada han ya menyerah pada pengunduran diri atau berputus asa. A. *e$ri "art$&&hi$ "art$&&hi$ (1985) menggambarkan 5 #ase kesedihan yang mempunyai lingkup yang tumpang tindih dan tidak dapat diharapkan. urasi kesedihan bervariasi dan bergantung pada #akt$r yang mempengaruhi resp$n kesedihan itu sendiri. erikut penjelasannya. •
Lahir sampai usia 2 tahun
*idak punya k$nsep tentang kematian. dapat mengalami rasa kehilangan dan duka&ita. 'engalaman ini menjadi dasar untuk berkembangnya k$nsep tentang kehilangan dan duka&ita. •
Bsia 2 sampai 5 tahun
"enyangkal kematian sebagai suatu pr$ses yang n$rmal. "elihat kematian sebagai sesuatu dapat hidup kembali. "empunyai keper&ayaan tidak terbatas dalam kemampuannya untuk membuat suatu hal terjadi.
•
Bsia 5 sampai 8 tahun
"elihat kematian sebagai akhir, tidak melihat bah-a kematian akan terjadi pada dirinya. "elihat kematian sebagai hal yang menakutkan. "en&ari penyebab kematian. •
Bsia 8 sampai 12 tahun
"emandang kematian sebagai akhir hayat dan tidak dapat dihindari. "ungkin tak mampu menerima si#at akhir dari kehilangan. apat mengalami rasa takut akan kematian sendiri. •
Bsia remaja
"emahami seputar kematian, serupa dengan $rang de-asa. arus menghadapi implikasi pers$nel tentang kematian. menunjukkan perilaku berisik$. engan serius men&ari makna tentang hidup lebih sadar dan tentang masa depan. ?. *e$ri 4and$ 4and$ (199A) mende#inisikan resp$n berduka menjadi A kateg$ri seperti penjelasan berikut. •
'enghindaran
'ada tahap ini terjadi sh$&k, menyangkal dan tidak per&aya. •
K$n#r$ntasi
'ada tahap ini terjadi luapan em$si yang sangat tinggi ketika klien se&ara berulang+ulang mela-an kehilangan mereka dan kedukaan mereka paling dalam dan dirasakan paling akut.
•
!k$m$dasi
'ada tahap ini terjadi se&ara bertahap penurunan kedukaan akut dan mulai memasuki kembali se&ara em$si$nal dan s$sial dunia sehari+hari dimana klien belajar untuk menjalani hidup dengan kehidupan mereka.
DATAR PUSTAKA
'$tter C 'erry. 2DD5. Fundamental Keperawatan volume 1. Eakarta F. usen$, *utu !pril. 2DD?. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kehilangan, Kematian dan Berduka dan Proses keperawatan. Eakarta agung et$. usen$, *utu !pril. 2DD?. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia : Kehilangan, Kematian, dan Berduka dan Proses Keperawatan. Eakarta agung et$ tuart and undeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi . Eakarta F :iven :eil. 2DDA. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Pro!esional Kesehatan "ain edisi #. Eakarta F /aikant$. 2DD9. Metode Koping pada $rang %ang Kehilangan, Kematian, dan Duka&ita.