Konsep Lansia
Batasan Lansia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia Dunia ,lanjut usia dikelompokkan menjadi: a. Usia pertengahan (middle (middle age), age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun. b. Lanjut usia (elderly (elderly)) : antara 60 dan 74 tahun. c. Lanjut usia tua (old (old ) : antara 75 dan 90 tahun
(very old ) : diatas 90 tahun d. Usia sangat tua (very Permasalahan Pada Lanjut Usia
Berbag Berbagai ai permas permasala alahan han yang berkait berkaitan an dengan dengan pencap pencapaia aian n kesejah kesejahter teraan aan lanjut usia antara lain (Setiabudhi,1999: 40 - 42): 1. Permas Permasala alahan han Umum Umum : -
Makin besarnya jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan.
-
Makin Makin melema melemahnya hnya nilai nilai kekeraba kekerabatan tan sehingg sehinggaa anggota anggota keluarg keluargaa yang berusia lanjut kurang kurang diperhatik diperhatikan, an, dihargai dihargai dan dihormati dihormati..
-
Lahirnya kelompok masyarakat industri.
-
Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan lanjut usia.
-
Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia.
2. Permas Permasala alahan han khusu khususs : -
Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik fisik, mental maupun sosial.
-
Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.
-
Rendahnya produktivitas kerja lansia.
-
Banyaknya lansia yang miskin, telantar dan cacat.
-
Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat individualistik.
-
Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu kesehatan fisik lansia.
Teori Proses Menua Teori-Teori Biologi 1. Teori Genetik dan Mutasi (Somatic Mutatie Theory) Theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesiesspesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul/DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari selsel kelamin. (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel). 2. "Pemakaian dan Rusak " kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel
tubuh lelah (terpakai). Auto Immune Immune Theory Theory)) 3. Reaksi dari kekebalan sendiri ( Auto Di dalam dalam proses proses metabol metabolism ismee tubuh, tubuh, suatu suatu saat saat diprodu diproduksi ksi suatu suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. Immunology Slow Slow Virus Virus Theory) Theory) 4. Teori "Immunologi Slow Virus " ( Immunology Sistem immun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh. 5. Teori Stres
Menua Menua terjadi terjadi akibat akibat hilangny hilangnyaa sel-sel sel-sel yang biasa digunak digunakan an tubuh. tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan interna internal, l, kelebih kelebihan an usaha usaha dan stres stres menyeba menyebabkan bkan sel-sel sel-sel tubuh tubuh lelah lelah terpakai. 6. Teori Radikal Bebas
Radikal Radikal bebas dapat dapat terbent terbentuk uk di alam alam bebas, bebas, tidak tidak stabil stabilnya nya radikal radikal bebas (kelompok (kelompok atom) mengakibatkan mengakibatkan oksidasi oksigen oksigen bahan-bahan bahan-bahan organik seperti seperti karbohidrat karbohidrat dan protein. protein. Radikal ini menyebabkan menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.
7. Teori Rantai Silang
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, kuat, khususny khususnyaa jaringa jaringan n kolage kolagen. n. Ikatan Ikatan ini menyeb menyebabka abkan n kurang kurangnya nya elastis, kekacauan, dan hilangnya fungsi. 8. Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut mati.
Teori Kejiwaan Sosial
Activity Theory) Theory) 1. Aktivitas atau Kegiatan ( Activity a. Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara
langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial. b. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut
usia. c. Mempe Memperta rtahanka hankan n hubunga hubungan n antara antara sistem sistem sosial sosial dan individu individu agar agar
tetap stabil dari usia pertengahan ke lnjut usia. 2. Kepribadian berlanjut (Continuity (Continuity Theory) Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. usia. Teor Teorii ini ini meru merupa paka kan n gabu gabung ngan an dari dari teor teorii di atas atas.. Pada Pada teor teorii ini ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe persona tipe personality lity yang dimilikinya. Disengagement Theory) Theory) 3. Teori Pembebasan ( Disengagement Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan intera interaksi ksi sosial sosial lanjut lanjut usia usia menur menurun, un, baik baik seca secara ra kuali kualita tass maup maupun un kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Triple (Triple Loos), Loos), yakni : a. Kehilangan peran ( Loos Loos of of Role) Role)
b. Hambatan kontak sosial ( Restraction Restraction of Contact Contact and Relation Relation
Ships) Ships) c. Berkurangnya komitmen ( Reduced Reduced commitment commitment to Social Mores Mores
and Values) Values)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan adalah (Nugroho, 2000:19):
Hereditas = ketuaan genetik Nutrisi Nutrisi = makanan makanan
Status kesehatan
Pengalaman hidup
Lingkungan
Stres
Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia
1. Perubaha Perubahan-pe n-peruba rubahan han Fisik Fisik Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai ke semua sistem organ tubuh diant diantar arany anyaa vask vaskul uler er,,
sist sistem em
sist sistem em
pern pernaf afas asan, an,
peng pengat atur uran an
pende pendenga ngara ran, n,
temp temper erat atur ur
pengl pengliha ihata tan, n,
tubu tubuh, h,
sist sistem em
kardi kardio o
resp respir iras asi, i,
muskuloskletal, gastrointestinal, genitourinaria, endokrin dan integumen Perubahan-perubahan mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental ♦
Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
♦
Kesehatan umum
♦
Tingkat pendidikan
♦
Keturunan ( Hereditas Hereditas)
♦
Lingkungan
♦
Gangguan saraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian
♦
Gangguan gizi akibat kehilakngan jabatan
♦
Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan temanteman dan family dan family
♦
Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik : perubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep diri.
Perkembangan Spiritual ♦
Agam Agamaa atau atau kepe keperc rcaya ayaan an maki makin n teri terinte ntegr grasi asi dalam dalam kehid kehidup upan annya nya (Maslow, 1970).
♦
Lansia Lansia makin makin matur matur dalam dalam kehidup kehidupan an keagama keagamaanny annya, a, hal ini terliha terlihatt dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari. (Murray dan Zentner, 1970).
Penyakit yang sering dijumpai pada lansia
Menurut "The "The national Old People's Welfare Council" Di Inggris mengemukakan bahwa penyakit atau gangguan umum pada lanjut usia ada 12 macam, yakni (Nugroho, 2000: 42): 1. Depre epresi si ment mental al 2. Gang Ganggu guan an pend penden enga gara ran n 3. Bron Bronki kiti tiss kron kronis is 4. Gangguan Gangguan pada pada tungka tungkaii / sikap sikap berjal berjalan an 5. Gangguan Gangguan pada pada koksa koksa / send sendii pangg panggul ul 6. Anemia 7. Demensia
Konsep Depresi Definisi
Depresi adalah suatu kelainan alam perasaan berupa hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas-aktivitas yang biasa dan pada waktu yang lampau (Townsend,1998:179). Rentang respon emosi individu dapat berfluktuasi dalam rentang respon emosi dari adaptif sampai maladaptif. Respon depresi merupakan emosi yang mal adaptif (Keliat,1996:2). Jenis-Jenis Depresi
Penggolongan depresi dapat dibedakan (Wilkinson,1995:18 - 26): 1. Menur Menurut ut gejala gejalanya nya -
Depresi neurotik Depr Depres esii neuro neuroti tik k bias biasany anyaa terj terjadi adi sete setelah lah menga mengala lami mi peri perist stiw iwaa yang yang menyedihkan tetapi yang jauh lebih berat daripada biasanya. Penderitanya seringkali dipenuhi trauma emosional yang mendahului penyakit misalnya kehilan kehilangan gan orang orang yang dicintai dicintai,, pekerjaa pekerjaan, n, milik milik berharg berharga, a, atau atau seorang seorang kekasih. Orang yang menderita depresi neurotik bisa merasa gelisah, cemas dan sekaligus merasa depresi. Mereka menderita hipokondria atau ketakutan yang abnormal seperti agrofobia tetapi mereka tidak menderita delusi atau halusinasi.
-
Depresi psikotik Secara Secara tegas tegas istilah istilah 'psikot 'psikotik' ik' harus harus dipakai dipakai untuk untuk penyaki penyakitt depres depresii yang berkaitan berkaitan dengan delusi delusi dan halusinasi halusinasi atau keduanya. keduanya.
-
Psikosis depresi manik Depresi Depresi manik biasanya merupakan penyakit yang kambuh kembali disertai gangguan suasana hati yang berat. Orang yang mengalami gangguan ini menunjukkan gabungan depresi dan rasa cemas tetapi kadang-kadang hal ini dapat dapat diga diganti nti denga dengan n pera perasa saan an gemb gembir ira, a, gair gairah, ah, dan dan aktivi aktivita tass seca secara ra berlebihan berlebihan gambaran gambaran ini disebut disebut 'mania'. 'mania'.
-
Pemisahan diantara keduanya
Para dokter membedakan antara depresi neurotik dan psikotik tidak hanya berdasarkan berdasarkan gejala lain yang ada dan seberapa seberapa terganggunya terganggunya perilaku orang tersebut. 2. Menurut Menurut Penyeba Penyebabnya bnya -
Depresi reaktif Pada Pada depr depres esii reakt reaktif, if, geja gejalan lanya ya dipe diperk rkir iraka akan n akiba akibatt stre stress luar luar sepe sepert rtii kehilangan seseorang atau kehilangan pekerjaan.
-
Depresi endogenus Pada depresi endogenous, gejalanya terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor lain.
-
Depresi primer dan sekunder Tujuan penggolongan ini adalah untuk memisahkan depresi yang disebabkan penyakit fisik atau psiatrik psiatrik atau kecanduan kecanduan obat atau alkohol (depresi (depresi 'sekunder') dengan depresi yang tidak mempunyai penyebab-penyebab ini (depresi 'primer'). Penggolongan ini lebih banyak digunakan untuk penelitian tujuan perawatan.
3. Menurut Menurut arah arah penyak penyakit it -
Depresi tersembunyi Diag Diagnos nosaa depr depres esii ters tersem embun bunyi yi (ata (atau u atip atipika ikal) l) kadan kadangg-kad kadang ang dibua dibuatt bilamana depresi depresi dianggap mendasari mendasari gangguan gangguan fisik dan mental mental yang tidak dapat diterangkan, misalnya rasa sakit yang lama tanpa sebab yang nyata atau hipokon hipokondri driaa atau atau sebali sebaliknya knya perilak perilaku u yang tidak tidak dapat dapat diterang diterangkan kan seperti wanita lanjut usia yang suka mengutil.
-
Berduka Proses kesedihan itu wajar dan merupakan reaksi yang diperlukan terhadap suatu kehilangan. Proses ini membuat orang yang kehilangan itu mampu menerima kenyataan tersebut, mengalami rasa sakit akibat kesedihan yang
menimpa, menderita putusnya hubungan dengan orang yang dicintai dan penyesuaian penyesuaian kembali. kembali. -
Depresi pascalahir Banyak Banyak wanita wanita kadangkadang-kada kadang ng mengalam mengalamii periode periode gangguan gangguan emosio emosional nal dalam 10 hari pertama setelah melahirkan bayi ketika emosi mereka masih labil labil dan mere mereka ka mera merasa sa sedi sedih h dan dan suka suka menan menangi gis. s. Seri Seringk ngkal alii hal itu itu berlangsung berlangsung selama selama satu atau dua hari hari kemudian kemudian berlalu. berlalu.
-
Depresi dan manula Usia tua merupakan saat meningkatnya kerentanan terhadap depresi. Namun, kadang-kadang depresi pada manula ditutupi oleh penyakit fisik dan cacat tubuh seperti penglihatan atau pendengaran yang terganggu. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengingat kemungkinan terjadinya penyakit depresi pada orang orang tua.
Faktor Predisposisi
Terdapat 2 teori untuk menjelaskan faktor pendukung terjadinya depresii (Townsend,1998:181 - 183): 1. Teori Teori Biol Biolog ogis is a. Genetik . Dari sejumlah penyelidikan yang telah dilakukan ditemukan bahwa
terdapat dukungan keterlibatan herediter dalam penyakit depresi. Luasnya akibat akibat pada pada poko pokokny knyaa tamp tampak ak menja menjadi di lebih lebih tingg tinggii diant diantar araa indiv individu idu-indiv individ idu u yang yang memi memili liki ki hubung hubungan an kelu keluar arga ga denga dengan n kela kelaina inan n terse tersebut but daripada diantara populasi umum ( DSM-III-R, DSM-III-R, 1987). b. Biokimia . Ketidakseimbangan elektrolit tampak memainkan peranan dalam
penyakit depresif. depresif. Suatu kesalahan kesalahan hasil metabolisme metabolisme dalam perubahan perubahan natrium dan kalium di dalam neuron (Gibbons, 1960). Teori Teori biokim biokimia ia yang lainnya lainnya menyang menyangkut kut biogenik biogenik amin amin norepine norepinefri frin, n, dopamin, dan serotinin. Tingkatan zat-zat kimia ini mengalami defisiensi dalam individu dengan penyakit depresif (Janowsky et al, 1988).
2. Teori Teori Psikoso Psikososia siall a. Psikoanalisa . Teori ini (Klein, 1934) melibatkan suatu ketidakpuasan dalam
hubungan awal ibu-bayi sebagai suatu predisposisi untuk penyakit depresif. Kebutuhan bayi tidak terpenuhi, suatu kondisi yang digambarkan sebagai suatu kehilangan. Respons berduka belum terpecahkan, dan kemarahan dan permusuhan permusuhan ditunjukkan ditunjukkan kepada diri sendiri. sendiri. Ego tetap lemah, sementara sementara superego meluas dan menjadi menghukum. b. Kognitif . Ahli Ahli teor teori-t i-teo eori ri ini (Bec (Beck k et al, al, 1979) 1979) yakin yakin bahwa bahwa penya penyaki kitt
depresif terjadi sebagai suatu hasil dari kelainan kognitif. Kelainan proses pikir membantu membantu perkembangan perkembangan evaluasi evaluasi diri individu. individu. Persepsi Persepsi merupakan merupakan ketidak ketidakadek adekuata uatan n dan ketidak ketidakber berharg hargaan. aan. Pandang Pandangan an untuk untuk masa masa depan depan merupakan suatu kepesimisan keputusasaan. c. Teori Pembelajaran Pembelajaran . Teori Teori ini (seligm (seligman, an, 1973) 1973) mengem mengemukak ukakan an bahwa bahwa
penyakit depresif depresif dipengaruhi dipengaruhi oleh keyakinan keyakinan individu individu bahwa ada kurang kontrol atau situasi-sit situasi-situasi uasi kehidupannya. Ini dianggap dianggap bahwa keyakinan ini muncul dari pengalaman-pengalaman yang mengakibatkan kegagalan (baik yang dirasak dirasakan an atau atau yang nyata). nyata). Setela Setelah h sejuml sejumlah ah kegagala kegagalan, n, individ individu u merasa tidak berdaya untuk berhasil dalam usaha-usaha yang keras, dan oleh kare karena na
itu itu
berh berhen enti ti
menc mencob oba. a.
Pemb Pembel elaj ajar aran an
keti ketida dakb kber erda daya yaan an
ini ini
digambarkan sebagai suatu predisposisi untuk penyakit depresif. d. Teori Teori Keh Kehilan ilangan gan Objek Objek . Teori Teori ini ini (Bow (Bowly ly,, 1973) 1973) menya menyata takan kan bahw bahwaa
penyakit depresi depresiff terjadi jika pribadi pribadi tersebut tersebut terpisah terpisah dari atau ditolak ditolak orang terdekat selama 6 bulan pertama kehidupan. Proses ikatan diputuskan, dan anak menarik diri dari orang lain dan lingkungan.
Faktor Pencetus
Ada empat sumber utama stresor yang dapat mencetuskan gangguan alam perasaan perasaan (Sundeen,Stuar (Sundeen,Stuart,1998:26 t,1998:260): 0): 1. Kehilangan Kehilangan
keterikatan, keterikatan, yang yang nyat nyataa atau atau yang yang diba dibaya yang ngka kan, n, term termas asuk uk
kehilangan cinta, seseorang, fungsi fisik, kedudukan, atau harga diri. Karena elemen elemen aktual aktual dan simbol simbolik ik melibat melibatkan kan konsep konsep kehilan kehilangan gan,, maka maka persep persepsi si pasien pasien merupakan merupakan hal yang yang sangat penting penting.. 2. Peristiwa Peristiwa besar dalam kehidupan sering dilaporkan sebagai pendahulu episode
depres depresii dan mempuny mempunyai ai dampak dampak terhada terhadap p masala masalah-ma h-masal salah ah yang dihadapi dihadapi sekarang dan kemampuan menyelesaikan masalah. 3. Peran dan ketegangan ketegangan peran telah dilaporkan mempengaruhi perkembangan
depresi, terutama pada wanita. 4. Perubahan fisiolog fisiologik ik diakibatkan diakibatkan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik,
sepert sepertii infeksi infeksi,, neoplas neoplasma, ma, dan gangguan gangguan keseim keseimbang bangan an metabol metabolik, ik, dapat dapat mencetuskan gangguan alam perasaan. Pengelolaan Depresi Pada Usia Lanjut (FKUI,2000:60 - 76)
1. Hal-hal yang perlu perlu diperhatikan diperhatikan pada usia usia lanjut : a. Obat Obat-o -oba bata tan n Beberapa jenis obat seperti digoksin, L-dopa, steroid, penyekat beta dan anti hipertensi lainnya, pemberian benzodiazepin jangka panjang, feno fenoba barb rbit iton on,,
dan dan
pema pemaka kaia ian n
neur neurol olep epti tik k
jang jangka ka
lama lama
dapa dapatt
mengakibatkan depresi. b. Neurobiologik Neurobiologik Perubah Perubahan an neuroend neuroendokri okrinolo nologik gik sepert sepertii hormon, hormon, neurotr neurotransm ansmite iter r (serot (serotonin onin,, dopami dopamin, n, dll) dll) menyeba menyebabkan bkan usia usia lanjut lanjut rentan rentan terhada terhadap p depr depres esi. i. Depr Depres esii pada pada usia usia lanju lanjutt dapat dapat diaki diakibat batka kan n oleh oleh pros proses es neurodegeneratif, misalnya depresi sebagai gejala dari demensia.
c. Psik Psikos osos osia iall
-
Kepribadian pasien sebelum sakit turut berperan dalam manifestasi gejala depresi, misalnya orang yang pencemas semasa mudanya ketika mengalami depresi di usia lanjut memperlihatkan gambaran depresi neurotik yang menyolok.
-
Dukungan sosial yang buruk, kapasitas membina keakraban yang lemah juga berperan dalam terjadinya terjadinya depresi.
-
Berbagai peristiwa kehidupan seperti kematian pasangan, problem keuanga keuangan n yang berat, berat, pindah pindah rumah, rumah, pering peringata atan n perist peristiwa iwa sedih, sedih, anak yang cacat menanjak dewasa, dan sebagainya lebih sering terjadi terjadi pada pasien-pasien pasien-pasien usia lanjut dengan depresi dibandingkan dengan usia lanjut yang sehat.
2. Gambaran Gambaran Klinis Klinis Depresi Depresi Pada Usia Usia Lanjut Lanjut Seor Seoran ang g
usia usia
lanj lanjut ut
yang yang
meng mengal alam amii
depr depreesi
keba kebany nyak akan an
menyangkal menyangkal adanya mood depresi. Yang terlihat adalah gejala hilangnya tenaga (loyo), hilangnya rasa senang, tidak bisa tidur atau keluhan rasa sakit dan nyeri. Menurut Brodaty (1991) gejala yang sering tampil adalah ansiet ansietas as (kecema (kecemasan san), ), preokup preokupasi asi gejala gejala fisik, fisik, perlam perlambat batan an motori motorik, k, kelelahan, mencela diri sendiri, pikiran bunuh diri dan insomnia. Gambaran klinik depresi pada pasien berusia lanjut (dibandingkan deng dengan an pasi pasien en yang yang lebi lebih h muda muda)), adal adalah ah mere mereka ka lebi lebih h bany banyak ak menonjolkan gejala somatiknya disamping mengeluh tentang gangguan memori, dan umumnya cenderung meminimalkan atau menyangkal mood depresinya. depresinya. Hal lain yang tidak menguntungkan adalah pasien usia lanjut umum umumnya nya kuran kurang g mau menca mencari ri bantu bantuan an psik psikia iate terr karena karena tak tak dapat dapat menerima menerima penjelasan penjelasan yang bersifat psikologis psikologis untuk gangguan gangguan depresi depresi yang mereka alami.
3. Diagnos Diagnosis is Depres Depresii
Gangguan Gangguan depresi depresi dibedaka dibedakan n dalam dalam depres depresii ringan, ringan, sedang sedang dan berat sesuai sesuai dengan dengan banyak dan dan beratnya beratnya gejala serta serta dampaknya dampaknya terhadap terhadap fungsi kehidupan seseorang. Menurut ICD 10, pada gangguan depresi ada 3 gejala utama yaitu : •
Mood terdepresi (suasana perasaan hati murung / sedih),
•
Hilang minat atau gairah,
•
Hila Hilang ng tenag tenagaa dan muda mudah h lela lelah, h, yang yang dise disert rtai ai denga dengan n gejal gejalaa lain lain seperti :
Konsentrasi menurun,
Harga diri menurun,
Perasaan bersalah,
Pesimis memandang masa depan,
Ide bunuh diri atau menyakiti diri sendiri,
Pola tidur berubah,
Nafsu
makan makan menurun. menurun.
Tabel 2.1Pedoman Berat Ringannya Depresi
Depresi Ringan Sedang
Berat
Gejala Utam a 2 2
3
Gejala lain
Fungsi
Keterangan
2 3 atau 4
Baik Tergang
Distress + Berlangsung
gu
minimal 2
Tergang
minggu Intensitas
gu berat
gejala
4
sangat berat Sumber:Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI,2000
4. Pemerik Pemeriksaan saan pasie pasien n Depresi Depresi
Sala Salah h satu satu langk langkah ah awal awal yang yang pent penting ing dalam dalam penat penatal alaks aksana anaan an depresi adalah mendeteksi atau mengidentifikasi. Sampai saat ini belum ada suatu konsensus atau prosedur khusus untuk penapisan / skrining depr depres esii pada pada popu popula lasi si usia usia lanju lanjut. t. Sala Salah h satu satu inst instru rume men n yang yang dapat dapat membantu adalah Geriatric Depression Scale (GDS) yang terdiri atas 30 pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab oleh pasien pasien sendiri. sendiri. GDS ini dapat dimampatkan menjadi hanya 15 pertanyaan saja. Bilama Bilamana na ditemu ditemukan kan tanda-t tanda-tanda anda yang mengar mengarah ah pada pada depres depresi, i, harus dilakukan lagi pemeriksaan yang lebih rinci sebagai berikut : 1. Riwayat Riwayat klini klinik k / anamnesi anamnesiss a. riwa riwaya yatt kelu keluarg argaa b. gangguan gangguan psikiatri psikiatri yang lampau lampau c. kepr keprib ibad adia ian n d. riwa riwaya yatt sosi sosial al e. ide / perco percobaan baan bunuh bunuh diri diri f. ganggua gangguan-ga n-ganggu ngguan an somati somatik k g. perkembangan perkembangan gejala-gejala gejala-gejala depresi depresi 2. Peme Pemeri riksa ksaan an Fisik Fisik Pemeriksaan fisik pada pasien depresi sangat penting karena gejalagejala depresi sering disertai dengan penyakit fisik. 3. Pemeri Pemeriksaa ksaan n kogni kognitif tif Penilaian Mini Mental State Examination (MMSE) pada usia lanjut yang menunju menunjukkan kkan gejala gejala depres depresii bermanf bermanfaat aat dalam dalam tindak tindak lanjut lanjut penatalaksanaa penatalaksanaan n pasien. pasien. Perbaikan Perbaikan pada MMSE MMSE setelah setelah dilakukan dilakukan terapi terhadap depresi, menunjukkan bahwa pasien dengan depresi mengal mengalami ami masalah masalah konsent konsentras rasii dan memori memori yang mempeng mempengaru aruhi hi fungsi kognitifnya. 4. Pemeri Pemeriksaa ksaan n status status mental mental -
Penampilan dan perilaku Mood / Mood / suasana perasaan hati
-
Pembicaraan
-
Isi pikiran
-
Gejala ansietas
-
Gejala hipokondriakal
5. Pemeri Pemeriksaa ksaan n lainnya lainnya Mengin Mengingat gat pasien pasien usia lanjut lanjut rentan rentan terhada terhadap p gangguan gangguan metabol metabolik ik sekunder akibat penyakit depresi yang berat, seperti tidak adekuatnya asupan asupan cairan, cairan, maka maka perlu perlu dipert dipertimba imbangka ngkan n pemeri pemeriksaa ksaan n sebagai sebagai berikut : -
ureum dan elektrolit
-
darah lengkap dan hitung jenis
-
Vitamin B12 dan Folat
-
Tes fungsi Tiroid
-
Foto dada
-
Lain-l Lain-lain ain : serum serum sifili sifilis,E s,Elect lectro ro Cardio Cardio Graphy Graphy ( ECG),El ECG),Elect ectro ro Encephalo Graphy ( EEG), CT- scan scan dst.
5. Prog Progno nosi siss Prog Prognos nosis is depr depres esii pada pada usia usia lanju lanjutt tida tidakla klah h berbed berbedaa denga dengan n prognosis prognosis pada usia usia yang lebih muda. muda. Umumnya Umumnya pasien pasien akan sembuh dan dan tetap dapat berfungsi dengan baik jika depresi diobati dan ditatalaksana dengan dengan baik. baik. Hasil Hasil terapi terapi yang kurang kurang baik baik tampak tampaknya nya berhubu berhubungan ngan denga dengan n episo episode de awal awal yang yang para parah h dan adanya adanya komor komorbi bidi dita tass denga dengan n penyakit penyakit kronik. kronik.
6. Penatalaksanaan Penatalaksanaan Depresi Depresi Pada Pada usia Lanjut 1. Tera Terapi pi fisi fisik k a. Obat
Seca Secara ra umum umum,, semua semua obat obat antide antidepr pres esan an sama sama efek efekti tivit vitas asnya nya.. Pemilihan jenis antidepresan ditentukan oleh pengalaman klinikus dan pengenal pengenalan an terhada terhadap p berbaga berbagaii jenis jenis antide antidepre presan. san. Biasany Biasanyaa pengobatan pengobatan dimulai dimulai dengan dosis separuh separuh dosis dewasa, dewasa, lalu dinaikkan perlahan-lahan sampai ada perbaikan gejala. b. Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
Untuk pasien depresi yang tidak bisa makan dan minum, berniat bunuh diri atau retardasi retardasi hebat maka ECT merupakan merupakan pilihan pilihan terapi yang efektif dan aman. ECT diberikan 1- 2 kali seminggu pada pasien pasien
rawat
nginap,
unilateral unilateral
untuk
mengurangi mengurangi
confusion/m confusion/memory emory problem. problem. Tera Terapi pi ECT ECT dibe diberi rikan kan samp sampai ai ada perbaikan perbaikan mood (sekit (sekitar ar 5 - 10 kali kali), ), dilanj dilanjut utkan kan denga dengan n anti anti depresan untuk mencegah kekambuhan. 2. Tera Terapi pi Psikol Psikolog ogik ik a. Psik Psikot oter erap apii Psiko Psikote terap rapii indiv individu idual al maup maupun un kelo kelomp mpok ok paling paling efek efekti tiff jika jika dilakuk dilakukan an bersam bersama-sa a-sama ma dengan dengan pember pemberian ian antidep antidepres resan. an. Baik pendekatan pendekatan
psikodinamik psikodinamik maupun kognitif kognitif behaviour sama
kebe keberh rhas asil ilan anny nya. a.
Meski eskipu pun n
meka mekani nism smee
psik psikot oter erap apii
tida tidak k
sepenuhnya dimengerti, namun kecocokan antara pasien dan terapis dala dalam m pros proses es tera terape peut utik ik akan akan mere mereda dakan kan geja gejala la dan dan memb membuat uat pasien pasien lebih nyaman, lebih mampu mengatasi mengatasi persoalannya persoalannya serta lebih percaya diri. b. Terapi Terapi kognitif kognitif Terapi kognitif - perilaku bertujuan mengubah pola pikir pasien yang yang selal selalu u negat negatif if (per (perse seps psii diri diri,, masa masa depa depan, n, dunia dunia,, diri diri tak tak berguna, berguna, tak mampu dan sebagainya) ke arah pola pikir pikir yang netral atau atau positi positif. f. Ternyat Ternyataa pasien pasien usia usia lanjut lanjut dengan dengan depresi depresi dapat dapat menerima metode ini meskipun penjelasan harus diberikan secara singkat singkat dan terfoku terfokus. s. Melalui Melalui latihan latihan-la -latiha tihan, n, tugastugas-tug tugas as dan
aktivitas tertentu terapi kognitif bertujuan mengubah perilaku dan pola pikir. pikir.
c. Tera Terapi pi kelua keluarga rga Problem Problem keluarga keluarga dapat berperan dalam perkembangan perkembangan penyakit depr depres esi, i, sehin sehingg ggaa dukung dukungan an terha terhadap dap keluar keluarga ga pasi pasien en sanga sangatt penting. penting. Proses Proses penuaan mengubah mengubah dinamika dinamika keluarga, keluarga, ada perubahan perubahan posisi posisi dari dominan dominan menjadi menjadi dependen dependen pada orang usia lanjut. Tujuan terapi terhadap keluarga pasien yang depresi adalah untuk meredakan perasaan frustasi dan putus asa, mengubah dan memper memperbaik baikii sikap sikap / strukt struktur ur dalam dalam keluarg keluargaa yang mengha menghambat mbat proses proses penyembuhan penyembuhan pasien. pasien. d. Penanganan Penanganan Ansietas Ansietas (Relaksasi) (Relaksasi) Tekni Teknik k yang yang umum umum dipe diperg rguna unakan kan adal adalah ah prog progra ram m rela relaksa ksasi si progresif progresif baik secara langsung langsung dengan instruktur instruktur (psikolog (psikolog atau terapis okupasional) atau melalui tape recorder. Teknik ini dapat dilakuk dilakukan an dalam dalam prakte praktek k umum umum sehari sehari-har -hari. i. Untuk Untuk menguas menguasai ai teknik ini diperlukan kursus singkat terapi relaksasi.
7. Dukungan Dukungan Keluarga Keluarga dalam Kaitannya Kaitannya dengan Depres Depresii Pada Lansia Kelu Keluar arga ga mema memain inka kan n suat suatu u pera perana nan n yang yang sign signif ifik ikan an dala dalam m kehidupan pada hampir semua orang lanjut usia (lansia). Ketika keluarga tidak menjadi bagian kehidupan seseorang yang telah lansia, umumnya menyebabkan orang tersebut tidak mempunyai tempat tinggal, atau ada masal masalahah-ma masal salah ah yang yang tela telah h berl berlang angsu sung ng lama lama dan kete keteras rasing ingan. an. Seba Sebali likn knya ya,, kepe keperc rcay ayaa aan n yang yang umum umum,, keti ketika ka oran orang g lans lansia ia akan akan membutuhkan bantuan keluarga menyediakan sekurang-kurangnya 80% dukungan / bantuan. Dibandingkan dengan "kenyamanan di hari tua", keluarga saat ini menyediakan kepedulian yang lebih luas selama periode waktu yang lama (Schmall, Pratt, 1993).
Walaupun anak yang telah dewasa adalah suatu sumber utama yang memb member erii bant bantua uan n terh terhad adap ap oran orangt gtua ua yang yang lans lansia ia,, bebe bebera rapa pa tren trend d demografi dan sosial mempunyai akibat / impak yang signifikan pada kemamp kemampuan uan anggota anggota keluarg keluargaa dalam dalam menyed menyediaka iakan n dukungan dukungan.. Hal ini tidak berarti bahwa keluarga bertanggung jawab atas timbulnya depresi pada seseorang seseorang namun sudah jelas bahwa banyak masalah masalah depresi depresi berkisar berkisar di seputar seputar kesulitan kesulitan dalam cara anggota keluarga keluarga saling berkomunikasi berkomunikasi dan dan saling berhubungan. berhubungan.