KRISIS HIPERTENSI PENGERTIAN Krisis hipertensi adalah keadaan hipertensi yang memerlukan penurunan tekanan darah segera karena akan mempengaruhi keadaan pasien selanjutnya. Tingginya tekanan darah bervariasi, yang terpenting adalah cepat naik nya tekanan naiknya darah.Dibagi menjadi dua : • Hipertensi emergency :situasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera dengan obat antihipertensi parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau progresif • Hipertensi urgency : situasi dimana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna tanpa adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif dan tekanan darah perlu diturunkan dalam beberapa jam. DIAGNOSIS Anamnesis : Riwayat hipertensi dan terapinya, kepatuhan minum oat pasien, tekanan darah rata – rata, riwayat pemakaian obat – obat simpatomemik dan steroid, kelainan hormonal, riwayat penykit kronik lain, gejala – gejala s erebral, jantung, dan gangguan penglihatan Pemeriksaan fisis : Tekanan darah pada kedua ekstermitas, perababan denyut nadi perifer, bunyi jantung, bruit pada abdomen, adanya edema atau tanda penumpukkan cairan, punduskopi, dan status neurologis. Laboratorium : sesuai dengan penyakit dasar, penyakit penyerta, dan kerusakan organ target.
DIAGNOSIS BANDING Penyebab hipertensi emergency : Hipertensi maligma terakselerasi dan papiledema Kondisi serebravaskular : ensefalopi hipertensi, infark otak aterotrombotik dengan hipertensi berat, pendarahan intraserebral, perdarahan subarahnoid, dan trauma kepala Kondisis jantung : diseksi aorta akut, gagal jantung kiri ak ut, infark miokard ut, pasca operasi bypass koroner akut, m iokard ak akut, Kondisi ginjal : GN akut, hipertensi renovaskuler, krisis renal karena penyakit kolagen – vaskular, hipertensi berat pasca transplantasi ginjal Akibat katekolamin disirkulasi : kkrisis risis feokromositoma, feokromositom a, interaks interaksii makanan atau obat dengan MAO inhibitor, penggunaan obat simpatomimetik, m ekanisme rebound akibat penghentian mendadak obat antihipertensi, hiperrefleksi otomatis pasca cedera korda k orda spinalis Eklampsia Kondisi bedah : hipertensi berat pada pasien yang m emerlukan operasi segera, hipertensi pasca operasi, perdarahan pasca operasi dari garis jahitan vascular Luka bakar berat Epistaksis berat Thrombotic thrombocytopenic purpura PEMERIKSAAN PENUNJANG DPL, urinalisis, ureum, kreatinin, gula darah, elektrolit, EKG,pemeriksaan khusus sesuai indikasi : foto toraks, ekokardiografi, aktivitas renin plasma, aldosteron, metenefrin / katekolammin, USG abdomen, CT scan, dan dan MRI. TERAPI Target terapi hipertensi emergency emergency sampai sampai tekanan darah diastolik kurang lebih 110 mm Hg mmH g atau berkurangnya mean arterial blood pressure 25 % ( pada strok penurunan hanya boleh 20 % dan khusus pada strok isk emik, tekanan iskemik, tek anan darah darah baru baru diturunkan diturunkan secara secara bertahap bertahap bila bila sangat tinggi > 220 / 330 mmHg )) dalam waktu 2 jam. Setelah diyakinkan tidak ada tanda hipoperfusi organ, penurunan dapat dilanjutkan dalam 12 – 16 jam selanjutnya al. Penurunan tekanan darah hipertensi urgency urgency dilakukan dilakukan secara bertahap dalam s elanjutnya sampai sampai mendekati mendekati norm normal. waktu 24 jam. KOMPLIKASI Kerusakan organ target
Hipertensi urgency:
Obat
Dosis
Awitan
Lama kerja
Kaptopril
6,25-50 mg per oral atau sublingual bila tidak dapat menelan
15 menit
4-6 jam
Klonidin
Dosis awal per oral 0,15 mg. selanjutnya 0,15 mg tiap jam dapat diberikan sampai dengan dosis total 0,9 mg
0,5-2 jam
6-8 jam
0,5-2 jam
8-12 jam
0,5-1 jam
6-8 jam
Labetalol
Furosemid
100-200 mg per oral 20-40 mg per oral
Hipertensi emergency Obat
Dosis
Awitan
Lama kerja
Diureik: Furosemid
20-40 mg, dapat diulang hanya diberikan bila terdapat retensi cairan
5-15 menit
2-3 jam
Infus 5-100 mcg/menit. Dosis awal 5 mcg/menit, dapat ditingkatkan 5mcg/ menit tiap 3-5 menit
2-5 menit
5-10 menit
Segera
1-2 menit
Vasodilator: -Nitrogliserin
-Diltiazem
-Klonidin
-Nitroprusid
Bolus IV 10mg (0,25 mg/kgBB), dilanjutkan infus 5-10 mg/jam 6 ampul dalam 250 ml cairan infus, dosis diberikan dengan titrasi Infus 0,25-10 mcg?kgBB/menit, (maksimum 10 menit)
PROGNOSIS Dubia WEWENANG RS Pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Penyakit Dalam Dalam dan dan PPDS Penyakit Dalam RS non Pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam UNIT YANG MENANGANI RS Pendidikan : Departemen Ilmu Penyakit Dalam – Divisi Divisi Ginjal-Hipertensi Ginjal-Hipertensi RS non Pendidikan : Bagian Ilmu Penyakit Dalam UNIT TERKAIT RS Pendidikan : Medical High Care, ICU RS non Pendidikan : ICU