KUNYIT ( Curcuma domestica Val. )
A.
Informasi Tumbuhan Klasifikasi
Kingdom
: Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae Kelas
: Monocotyledoneae Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Family
: Zungiberaceae
Genus
: Curcuma
Species
: Curcuma domestica Valet
Distribusi
Penyebaran
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.
Lokasi dan Waktu Pengambilan
Ciri dan Waktu Panen
: Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen
yang terbaik adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila dibandingkan dengan masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan
warna daun dan batang yang semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati). Periode Panen
: Panen kunyit yang baik adalah pada musim kemarau karena pada saat itu
sari/zat yang terkandung t erkandung didalamnya mengumpul.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 10 bulan di Laboratorium Biologi Perkembangan Laboratorium Genetika Departemen Biologi FMIPA UI, Depok, dan Laboratorium Biopharming, BPPT, Serpong.
Kegunaan Tumbuhan Secara Tradisional
Kunyit (Curcuma domestic) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.Kunyit memiliki banyak sekali manfaat diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mengobati diabetes mellitus 2. Mengobati Tifus 3. Usus buntu 4. Mengobati Disentri 5. Mengobati sakit keputihan 6. Mengobati haid yang tidak lancer 7. Mengurangi perut mulas pada saat haid 8. Memperlancar ASI. 9. Amandel 10. Berak lendir 11. Morbili 12. Menghilangkan gatal 13. Menyembuhkan Menyembuhkan kesemutan
Bagian
Kunyit Yang
Diteliti
Susunan kunyit terdiri atas akar, rimpang, batang semu, pelepah daun, daun, tangkai bunga dan kuntum bunga. Dan bagian yang akan diteliti adalah bagian rimpang kunyi,karena bagian rimpang merupakan bagian yang memiliki banyak kandungan senyawa kimia yang berkhasiat.
B.
Informasi Informasi Kimia Dari Senyawa Kurkumin
Karakteristik Senyawa Kurkumin
Komponen utama yang terpenting dalam rimpang kunyit adalah kurkuminoid. Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) bahwa kandungan kurkumin rimpang kunyit rata-rata adalah sebesar 10,92 %. Kurkumin mempunyai rumus molekul C23H2006 dengan BM 368,37 serta titik lebur 183°C, tidak larut dalam air dan eter, larut dalam etil asetat, metanol, etanol, benzena, asam asetat glasial, aseton dan da n alkali hidroksida hi droksida (Kiko, 1983). 1983). Kurkumin merupakan senyawa yang peka terhadap lingkungan terutama karena pengaruh ph, suhu, cahaya serta radikal-radikal.Sifat kurkumin yang menarik adalah perubahan warna akibat perubahan ph lingkungan. Dalam suasana asam kurkumin berwarna kuning atau kuning jingga sedangkan dalam suasana basa berwarna merah.Sifat kurkumin yang penting adalan sensitivitasnya pada cahaya. Kurkumin akan mengalami dekomposisi jika terkena cahaya. Produk degradasinya yang utama adalah asam ferulat, aldehid ferulat, dehidroksinaftalen, vinilquaikol, vanilin dan asam vanilat.
Biosintesis
Senyawa Fenilpropanoid
Biosintesa senyawa fenilpropanoida yang berasal dari jalur shikimat pertama kali ditemukan dalam mikroorganisme seperti bakteri,kapang,dan ragi.Sedangkan asam shikimat pertama kali ditemukan pada tahun 1885 1885 dari tumbuhan Illicium religiosum dan kemudian ditemukan dalam banyak tumbuhan. Pokok-pokok Pokok-pokok reaksi biosintesa dari jalur shikimat adalah sebagai berikut:
Pembntukan asam shikimat dimulai dari kondensasi aldol antara suatu tetrosa yaitu eritrosa dan asa m fosfoenolpiruvat. fosfoenolpiruvat. Pada kondensasi kondensasi ini,gugus metilen C=CH dari asa m fosfoepiruvat berlaku sebagai nukleofil dan beradisi dengan gugus karbonil C=O dari eritrosa menghasilkan suatu gula yang terdiri dari 7atom karbon. Selanjutnya reaksi yang analog (intramolekuler) menghasilkan asam 5- dehidrokuinat yang mempunyai lingkar sikloheksana yang kemudian diubah menjadi asam shikimat. Asam prefenat terbentuk oleh adisi asam fosfoenolpiruvat kepada asam shikimat. Berikutnya aromatisasi dari asam prefenat menghasilkan fenitpiruvat yang menghasilkan fenilalanin melalui reaksi reduktif aminasi. Akhirnya, deaminasi dari fenilalanin menghasilkan asam sinamat. Reaksi parallel yang sejenis terhadap tirosin yang mempunyai tingkat oksidasi yang lebih tinggi menghasilkan asam perusahaan-kumarat dan selanjutnya asam sinamat, mengalami transfor-masi biogenetik, biogenetik, menghasilkan turunan fenilpropa-noid. Mekanisme reaksi biosintesa fenilpropanoid adalah sebagai berikut :
Kalsifikasi Senyawa Fenilpropanoida
Senyawa fenilpropanoid merupakan salah satu kelompok senyawa fenol utama yang berasal dari jalur shikimat. Senyawa senyawa fenol ini mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari c incin benzen (C6) yang terikat pada ujung rantai karbon propana (C3)
Struktur
Dasar
Fenilpropanoid
Beberapa jenis senyawa yang ya ng termasuk fenilpropanoid ialah : 1. Turunan Sinamat
2. Turunan kumarin
3. Turunan Propenilfenol
4. Turunan Alifenol
Struktur beberapa jenis senyawa fenilpropanoid tersebut menunjukan kerangka dasar fenilpropanoid yang nyata dan kerangka karbon ini mempunyai oksidasi maksimal trihidroksida. Kemungkinan lain dari pola oksidasi 3,4-hidroksi atau 4 hidroksi atau tidak teoksidasi sama sekali. Aktifitas Biologi
Senyawa
Kurkumin merupakan bagian pigmen kuning yang terdapat dalam rimpang kunyit yang memiliki berbagai aktifitas biologis salah satunya sebagai antiinflamasi. Mekanisme anti-inflamasi anti-inflamasi terjadi melalui efek penghambatan penghambatan jalur metabolisme asam arachidonat dalam pembentukan prostaglandin yang dapat diperantarai dengan penghambatan aktifitas enzim siklooksigenase. Melalui mekanisme tersebut, sel lebih terlindung dari pengaruh negatif, sehingga da pat meningkatkan via bilitas sel. C. Informasi Metode Pemisahan Teknik Pemisahan Salah satu cara pengambilan kurkumin dari rimpangnya adalah dengan cara ekstraksi. Ekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan perbedaan
kelarutan. Secara umum ekstraksi dapat didefinisikan sebagai proses pemisahan terhadap kelompok senyawa dari kelompok senyawa lainnya atau jaringan tumbuhan berdasarkan kemampuan larut terhadap pelarut tertentu. Dalam hal ini fraksi padat yang diinginkan bersifat larut dalam pelarut (solvent), sedangkan fraksi padat lainnya tidak dapat larut. Proses tersebut akan menjadi sempurna jika solute dipisahkan dari pelarutnya, misalnya dengan cara distilasi/penguapan. distilasi/penguapan. 1. Persiapan Bahan Kunyit mula-mula dipilih dan dibersihkan, kemudian dipotong kecil-kecil/ tipis-tipis/ ditumbuk. ditumbuk. Selanjutnya kunyit tersebut ditimbang x gram untuk persiapan ekstraksi. 2. Ekstraksi Kurkumin y
Maserasi
Kunyit sebanyak x gram dimasukkan ke dalam labu leher tiga ditambah pelarut chloroform:methanol (98:2) dengan jumlah volume dan waktu ekstraksi tertentu. Pemanas dihidupkan dan pendingin balik diaktifkan. Waktu nol dari ekstraksi ditentukan pada saat campuran chloroform:methanol (98:2) mencapai titik didihnya dan diakhiri pada waktu yang telah ditentukan. Hasil ekstraksi didinginkan dan disaring menggunakan kertas saring. Filtratnya didistilasi sedangkan residunya dibuang. y
Destilasi Uap
Filtrat yang diperoleh dari hasil ekstraksi dimasukkan ke dalam labu distilasi untuk memisahkan kurkumin dari pelarut. Pemanas dihidupkan dan diperoleh hasilnya berupa pelarut dan residu. Residu dikeringkan di dalam oven dengan suhu 120°C untuk menghilangkan sisa campuran chloroform:methanol yang masih terdapat dala m kurkumin. Analisis data dari hasil destilasi dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT),yaitu : 1. Hasil distilasi yang telah dikeringkan sampai diperoleh suatu kekentalan. kekentalan. 2. Untuk pemisahan digunakan kromtografi kolom dengan fase diam silica gel 60 dan fase gerak chloroform:methanol = 98:2. 3. Muncul 3 spot warna kuning divisibel, mulai dari Rf tinggi: curcumin, demetoksi curcumin dan bisdemetoksi curcumin. Tak perlu pereaksi semprot karena curcuminoid ada divisible.
Teknik Pemurnian
Pemurnian untuk mendapatkan senyawa kurkumin ( senyawa murni ) dilakukan dengan kromatografi kolom dan fraction collector.
Isolasi menggunakan kromtografi kolom dan fraction collector. Ekstrak hasil evaporasi tadi diabsorbansikan dengan silica kolom (230- 400 mesh ASTM), dimasukkan diatas permukaan silica setebal 5mm. panjang fase diam kolom 40cm, diameter kolom 35mm. Diatur kecepatan alir eluen sekitar 20 tetes/menit Eluen tetap chloroform:methanol (98:2). Tabung yang mengandung curcumin dievaporasi, baru didapat kurkumin murni (bukan campuran kurkuminoid).
A
C
B
D
Keterangan: A : Proses penimbangan penimbangan sampel (kunyit) (kunyit) B : Proses filtrasi filtras i C : Residu diupakan untuk menghilangkan sisa campuran chloroform: methanol yang masih terdapat dala m kurkumin. kurkumin. D : Hasil penguapan sampel siap dianalisis.
Skema Kerja Tekhnik Pemisahan Rimpang kunyit
Hasil
y
Dibersihkan
y
Dipotong
y
Ditumbuk
y
dimaserasi
tipis-tipis
maserasi y
dengan chloroform methanol
Diekstraksi
ekstrak y
Di dinginkan
y
Di saring
filtrat y
Di destilasi
uap
residu y
Di
uapkan sampai kental
y
Di
analisis dengn KLT
y
Di
peroleh
Kurkumin,demetoksi kurkumin & bisdemetoksi kurkumin ( campuran kurkuminoid)
Tekhnik Pemurnian Campuran kurkuminoid y
Kromatografi kolom
y
Fration
colletor
Tabung berisi kurkumin y
Di
evaporasi
Kurkumin murni