KUTAI KARTANEGARA
II. Nilai Kemanusiaan
Dalam UU Panji Salaten pasal 14 disebutkan bahwa Rakyat sepenuhnya menjadi tanggung jawab Raja (Penguasa) "Raja orang yang mulia, turun temurun memang asalnya raja…. Raja basanya (perkataannya) membawa tuah, yang menjadi nyawa dalam negeri…. Raja umpamanya pohon waringin. Tempat berteduh di waktu hujan, wadah bernaung di kala panas. Batangnya tempat bersandar. Menjadi alamat di dalam negeri" (Soetoen, 1975:53)
Menunjukkan bahwa Raja, orang Mulia, turunan dari Raja. Beliau sebagai sebgai jiwa negeri dan harus bisa mengayomi rakyatnya.
Rakyat Kutai Kartanegara hidup Sejahtera dan Makmur.
III. Nilai Persatuan
Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh kawasan Kalimantan Timur
Pada tahun 1605, Kutai Kartanegara menyatukan dua Kerajaan yaitu Kutai Martadipura (Mulawarman) dengan Kutai Kartanegara, dan merubah nama kerjaan menjadi Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Menunjukkan bahwa Kutai Kartanegara sebagai negeri yang mampu menaklukkan Kutai Martadipura tetapi tetap bisa menghormati rakyat Kutai Martadipura dengan penggabungan nama Kerajaan.
Menunjukkan wilayah yang luas.
IV. Nilai Demokrasi/Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmad Kebijaksanaan.
Dalam UU Panji Salaten pasal 26 tertulis "Segala sesuatu yang telah menjadi keputusan raja tidak dapat diganggu gugat .
Pasal 15 :"..kecuali orang-orang besar dan arif bijaksana (penasehat dan alim ulama) bermusyawarah dengan raja/sultan untuk mengubah keputusan . "
Menunjukkan bahwa Keputusan Raja tidak bersifat Otoriter, dan bahwa Kepentingan Rakyat harus jadi dasar keputusan negara.
V. Nilai Keadilan.
Dalam Panji Salaten pasal 17, 18, 37, dan 38 (Soetoen, 1975:55). Tugas menteri sebagaimana yang diatur dalam Panji Salaten, antara lain :
Menjaga agar adat dan hukum tetap berjalan sebagai pegangan dalam pemerintahan kerajaan.
Bersama raja dan orang-orang besar dan arif bijaksana lainnya wajib menyelenggarakan kesejahteraan rakyat seluruhnya demi kebesaran dan kejayaan kerajaan.
Menteri diperbolehkan untuk menyanggah keputusan seorang raja yang dinilai zalim atau berbuat sewenang-wenang terhadap rakyat .
KESIMPULAN
Kutai Kartanegara Ing Martadipura, salah satu Kerajaan /Kesultanan di Indonesia yang sudah berusia lebih dari 700 tahun, diketahui telah menerapkan unsur-unsur Pancasila sebagai dasar bernegara.
Hal ini memperkuat keyakinan bahwa Pancasila, benar-benar ada dalam jiwa berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Sila-sila yang meliputi hak-hak Religi, hak Kemanusiaan, hak untuk bersatu, hak untuk bermusyawarah dan bermufakat juga hak untuk memperoleh keadilan sosial merupakan jiwa bagi setiap warga negara di Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nama Kerajaan berubah menjadi Kesultanan pada masa Pemerintahan Aji Sultan Muhammad Idris (1732-1739 M)
Undang-Undang Dasar kerajaan yang dikenal dengan nama Panji Salaten; yang terdiri dari 39 pasal dan memuat sebuah kitab peraturan yang bernama Undang-Undang Beraja Nanti, yang memuat 164 pasal peraturan. UU disandarkan pada Hukum Islam.
3. Memeluk Agama Kristen.
Dibawah oleh Kolonialisme VOC .
Kedudukan dibawah Raja yang setara dengan Mangkubumi adalah Majelis Orang-Orang Besar Arif dan Bijaksana. Majelis berisi kaum bangsawan dan rakyat yang biasamengerti adat istiadat Kutai. Majelis ini bertugas membuat rancangan peraturan dan diajukan kepada Raja, apabila peraturan tersebut disetujui, maka akan diberlakukan kepada selurah rakyat Kutai Kartanegara dan ini disebut juga Adat yang Diadatkan.
Periode Kemerdekaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Aji Sultan Muhammad Parikesit(1920-1960 M)
Aji Sultan H. Muhammad Salehudin II (2001-sekarang)
Kutai Kartanegara , Mithos 1300-1325
Turun dari langit dan memiliki kesaktian, Aji Batara Agung Dewa Sakti membawa sebutir telur dan sebuah keris yang bernama keris BURIT KANG.
Putri Karang Melenu, lahir dari buih sungai Mahakam, dengan segala kebesaran duduk di atas sebuah Gong diangkat oleh Lembu Suana yang berdiri di atas kepala Naga Raksasa , di tangan kanan memegang Emas dan di tangan kiri memegang sebutir telur ayam.
Keduanya menikah dan menurunkan cikal bakal kerajaan Kutai Kartanegara.
Silsilah Raja dan Sultan di Kerajaan Kutai Kartanegara
Periode Awal berdirinya Kerajaan
Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1320 M)
Putri Karang Melenu
+
Aji Batara Agung Paduka Nira (1320-1370 M)
Aji Maharaja Sultan (1370-1420 M)
Aji Mandarsyah (1420-1475 M)
Aji Pangeran Tumenggung Baya-Baya (1475-1525 M)
Nilai-Nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat di Kutai Kartanegara
I. Nilai Religius/Keagamaan
1. Memeluk Agama Hindu.
Dengan ditemukannya 7 prasasti berbentuk Yupa (tiang Batu) dan tertulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta, yang menunjukkan pengaruh Agama Hindu Siwa.
2. Memeluk Agama Islam (Resmi).
Berdasarkan Catatan Silsilah Raja-Raja Kutai, diselesaikan oleh Tuan Khatib Muhammad Tahir pada tahun 1265 H, Islam disebarkan oleh Datuk Tunggang Parangan Bersama Aji Dilanggar, putra mahkota dari Raja Aji Mahkota Mulia Alam (1525-1600 M).
Periode Penyebaran dan Kejayaan Agama Islam di Kutai Kartanegara
Aji Raja Mahkota Mulia Alam (1525-1600) M)
Aji Dilanggar (1600-1605 M)
Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa Ing Martadipura (1605-1635 M)
Aji Pangeran Agung Ing Martadipura (1635-1650 M)
Aji Pangeran Dipati Majakesuma Ing Martadipura (1650-1686 M)
Aji Bagi Gelar Ratu Agung (1686-1700 M)
Periode Masuknya VOC di Kutai Kartanegara
Aji Pangeran Jembangan (1700-1730 M)
Aji Pangeran Dipati AnomMendapa Ing Martadipura (1730-1732 M)
Aji Sultan Muhammad Idris (1732-1739 M)
Aji Maarhum Muhammad Muslihudin (1739-1782 M)
Aji Sultan Muhammad Salehudin (1782-1845 M)
Aji Sultan Muhammad Sulaiman (1845-1899 M)
Aji Sultan Muhammad Alimudin (1899-1910 M)
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/10/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
12/10/2015
#
12/10/2015
#
Click to edit Master title style
12/10/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/10/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/10/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/10/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/10/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
12/10/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/10/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
12/10/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
12/10/2015
#
12/10/2015
#