BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Syarat Syarat kadar kadar metham methampir piron on yang yang diperb diperboleh olehkan kan dalam etiket etiket antara antara 90% 110%. Metampiron adalah suatu senyawa analgetika non narkotik yang berkerja sebagai analgetika dan antiinflamasi. Secara umum digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pada keadaan nyeri kepala nyeri pada spasma usus ginjal saluran empedu dan urin nyeri gigi dan nyeri pada reumatik. !fek samping dari obat obat ini adalah pada pemakaian yang yang tera teratu turr dan dan untu untuk k jang jangka ka wakt waktu u yang ang lama lama peng penggu guna naan an obat obat-o -oba batt yang ang mengandung mengandung metampiron metampiron kadang-kad kadang-kadang ang dapat menimbulk menimbulkan an kasus agranulosito agranulositosis. sis. "ntuk mendeteksi hal tersebut selama penggunaan obat ini perlu dilakukan uji darah secara teratur. #ika gejala tersebut tersebut timbul timbul penggunaan penggunaan obat ini harus segera dihentikan. dihentikan. !fek samping lain yang mungkin terjadi adalah methemoglobinemia erupsi kulit seperti pada kasus eritematous disekitar mulut hidung dan alat kelamin. $eaksi hipersensitif reaksi pada kulit. alam percobaan percobaan penetapan penetapan kadar metampiron dalam tablet secara kuanti kuantitati tatiff diguna digunakan kan metode metode iodime iodimetri tri.. &odimet &odimetri ri merupa merupakan kan suatu suatu metode metode titrasi titrasi iodometri secara langsung yang mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar. alam titrasi iodimetri iodin dipergunakan sebagai sebuah agen pengoksidasi namun dapat dikatakan bahwa hanya sedikit saja substansi yang cukup kuat sebagai unsur reduksi yang dititrasi dititras i langsung dengan iodin '(anglo '(anglo )01)*.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah $umusa $umusan n masalah masalah dari dari percob percobaan aan ini adalah adalah berapa berapa kadar kadar metamp metampiro iron n yang yang
terdapat pada sampel antalgin+ neuralgin+ dan neurosanbe +.
C. Tujuan
,ujuan dari percobaan ini adalah mampu menentukan kadar metampiron secara iodimetri.
D. Manfaat
Manfaat dilakukannya percobaan ini yaitu praktikan dapat menentukan kadar metampiron yang terdapat dalam sediaan obat tablet secara iodimetri.
BAB II LANDASAN TERI
,itrasi adalah cara penentuan konsentrasi suatu larutan dengan olume tertentu dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya dan mengukur olumenya secara pasti. alam titrasi digunakan
larutan baku. arutan baku adalah larutan yang
konsentrasinya diketahui dengan tepat dan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan lain. arutan baku ada dua yaitu larutan baku primer dan larutan baku sekunder.arutan baku primer adalah larutan baku yang konsentrasinya dapat ditentukan dengan jalan menghitung dari berat /at terlarut yang dilarutkan dengan tepat. arutan baku sekunder adalah larutan baku yang konsentrasinya harus ditentukan dengan cara titrasi terhadap larutan baku primer 'estari)011*. &odimetri merupakan suatu metode titrasi iodometri secara langsung yang mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar. Salah satu sifat dari iodium adalah harga potensial standar '!* iodium berada pada daerah pertengahan yaitu iodium dapat digunakan sebagai oksidator maupun redukor. (alaupun pada dasarnya iodium akan lebih gampang mengoksidasi dari pada mereduksi '&drus )01*. Syarat-syarat agar proses titrasi berhasil yaitu pertama kosentrasi titran harus diketahui larutan ini disebut larutan standar. edua
,itik ekuialen harus diketahui.
&ndikator yang memberikan perubahan warna atau sangat dekat dengan titik ekuialen yang sering digunakan. Salah satunya dengan mengetahui perubahan warna larutan pada saat proses titrasi berlangsung. ,itik pada saat indikator berubah warna disebut titik akhir. etiga olume titran yang dibutuhkan untuk mencapai titik ekuialen harus diketahui secepat mungkin '&ka )009*. &ndikator umumnya adalah senyawa yang berwarna dimana senyawa tersebut akan berubah warnanya dengan adanya perubahan p2. &ndikator dapat menanggapi munculnya kelebihan titran dengan adanya perubahan warna. &ndikator berubah warna karena sistem kromofornya diubah oleh reaksi asam basa 'Suirta )010*.
3eralatan yang digunakan dalam titrasi pada umumnya meliputi buret statif klem erlenmeyer pipet tetes. 4uret berfungsi untuk menambahkan sejumlah titran sedikit demi sedikit dan tertentu. !rlenmeyer digunakan untuk wadah titratnya. 3ipet tetes untuk menambahkan indikator ke dalam titrat '3admaningrum )005*. Metampiron '61215 7 7a8S.2)0* memiliki bobot molekul :1. ,itik lebur metampiron 1;)06. arut dalam 1: bagian air 0 bagian etanol praktis tidak larut dalam eter aseton ben/en dan kloroform. Metampiron memiliki panjang gelombang serapan maksimum yang berbeda pada pelarut yang berlainan. Metampiron memiliki efek analgetik dan sering digunakan sebagai 0% akan mengalami keluhan saluran cerna bagian atas? 10>):% menderita tukak peptic terutama tukak lambung? dan 1>% akan mengalami komplikasi tukak yang dapat mengancam jiwa seperti perdarahan lambung dan perforasi. i samping itu juga dilaporkan bahwa obat analgesik dan antiinflamasi dapat menyebabkan kerusakan sel hati dan ginjal apabila digunakan dalam waktu yang lama 'Setyari )00@*.
BAB III METDL!I PRA"TI"UM
A. #aktu Dan Tem$at
3raktikum ini dilaksanakan pada hari selasa 10 Maret )01: pukul 1.00-1;.10 di aboratorium imia
B. Alat Dan Bahan 1.
). 4ahan a* b* c* d* e* f* g* h*
4ahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah=
C. Ura%an Bahan 1.
7ama resmi
=
7ama lain
= !tanol D
$umus molekul
= 6)258
4M
= 50;
3emerian
= 6airan mudah menguap jernih tidak berwarna bau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap meskipun pada suhu rendah
dan mendidih pada suhu ;@E6
dan mudah terbakar. elarutan
= 4ercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut organik.
egunaan
=
3enyimpanan
= (adah tertutup rapat jauh dari api.
).
=
7ama ain
=
$M
= 26l
4M
= 55
3emerian
= 6airan? tidak berwarna? berasap bau merangsang. #ika diencerkan dengan ) bagian air asap dan bau hilang.
3enyimpanan
= alam wadah tertutup rapat
. &ndikator kanji 'itjen 38M. 19;9. Farmakope Indonesia Edisi III = 9* 7ama resmi =
7ama resmi
= &odum
Sinonim
= &odium
$MD4M
= &) D 1)591
3emerian
= eping atau butir mengkilat seperti logam hitam kelabu bau khas.
elarutan
= arut dalam lebih kurang :00
bagian air1 bagian dalam
etanol 9: % 3 dalam lebih kurang @0 bagian gliserol 3 dan dalam lebih kurang bagian karbondisulfida 3? larut kloroform 3 dan karbontetraklorida 3. egunaan
= Sebagai larutan baku
3enyimpanan
= alam wadah tertutup rapat
5.
= Serbuk hablur putih atau putih kekuningan
3enyimpanan
= alam wadah tertutup baik
&. 7euralgin+ '&S8 &ndonesia Folume @ = * Gat aktif = metampiron :00 mg tiamin 26l :0 mg piridoksin 26l 10
&ndikasi
mg sianokobalamin 10 mcg kafein :0 mg. = meredakan nyeri ringan sampai dengan berat mialgia artralgia neuralgia sakit gigi nyeri haid nyeri karena kanker kolik ginjal dan kandung kemih nyeri setelah melahirkan dan
ontra indikasi !fek samping
paska operasi. = perdarahan porifiria. = gangguan gigi ruam kulit pruritus. #arang? perdarahan dan
&nteraksi obat osis emasan
tukak gigi lekopenia agranulositosis. = alkohol -dopa <&7S. = dewasa 1-) kaplet.
3roduksi = albe Aarma + '. 7eurosanbe '&S8 &ndonesia Folume @ = * Gat aktif = Fit-41 :0 mg it-4 5 100 mg it-4 1) 100 mcg metampiron
&ndikasi
:00 mg. = gangguan nyeri neurologis seperti neuritis neuralgia?
ontra indikasi
terutama rasa nyeri yang berat. = hipersensitiitas hamil dan menyusui penderita tekanan darah
!fek samping osis emasan 3roduksi
sistolik J 100 mm 2g. = reaksi hipersensitiitas dan agranulositosis. = sehari I1 tab. = dus 10I10 kapsul. = Sanbe Aarma
D. Pr(se)ur "erja 1. 3embuatan larutan iodium 01 7
Kalium Iodida−dan Iodium masing-masing 0 mg itimbang − −
ilarutkan dalam gelas kimia iencerkan dalam labur takar hingga :00 ml dengan aCuades
). 3embuatan indikator kanji
Hasil pengamatan ... ? anji −
itimbang 0): mg
−
iencerkan dalam aCuades 100 ml di gelas kimia
−
):0 ml iaduk hingga homogen ipanaskan menggunakan elektromantel dengan
−
− − −
suhu 9006 iaduk secara konstan hingga warnanya jernih iturunkan suhunya menjadi ;0 06 idinginkan
2asil en amatan ... K
. 3enentuan kadar metampiron
Antalgin®
igerus itimbang 00 mg itambahkan asam klorida )0 ml itambahkan aCuades hingga :0 ml iambil 10 ml itambahkan larutan kanji sebanyak : tetes ititrasi dengan larutan iodium 01 7 sedikit demi sedikit sampai larutan berubah menjadi biru iulangi prosedur titrasi diatas untuk sampel neuralgin dan neurosanbe
Hasil pengamatan ... ?
BAB I* HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Has%l Pengamatan 1. ,abel hasil pengamatan
a. Sampel
3erlakuan 'neuralgin+
2asil +
antalgin
−
neurosanbe+* 00 mg L )0 ml 26l
−
diencerkan dengan aCuades hingga
−
:00 ml. b. 10 ml sampel 'neuralgin+ antalgin+
F &) untuk neuralgin ml F &) untuk antalgin @ ml > ml ; ml F &) untuk neurosanbe 95 ml > @ ml 15 ml
neurosanbe+* L : tetes larutan kanji dititrasi dengan larutan &) 01 7.
→
). 3erhitungan iketahui =
F &) untuk neuralgin +
ml
F &) untuk antalgin +
; ml
F &) untuk neurosanbe +
15 ml
7 &)
01 7
mg sampel 'neuralgin+ antalgin+ neurosanbe+* 00 mg itanyakan = kadar metampiron 'neuralgin + antalgin+ neurosanbe+* ... K
a* adar metampiron untuk neuralgin+ V I 2 × N I 2 × BE × 100 mg sampel 4,3 × 0,1 × 16,67
7,1681
×
400
400
×
100
100
0,0179 × 100
1,79
b* adar metampiron antalgin+ V I 2 × N I 2 × BE × 100 mg sampel 3,7 × 0,1 × 16,67
6,1679
×
400
400
×
100
100
0,0154 × 100 1,54
c* adar metampiron neurosanbe+ V I 2 × N I 2 × BE
mg sampel 1,6 × 0,1 × 16,67
400
2,6672
+ +
400
×
100
0,0067 × 100
0,67
× 100
× 100
B. Pem,ahasan 3enentuan kadar metampiron pada percobaan ini menggunakan analisis
kuantitatif.
selalu ada oksidator dan reduktor sebab bila suatu unsur bertambah bilangan oksidasinya 'melepaskan elektron * maka harus ada suatu unsur yang bilangan oksidasinya berkurang atau turun 'menangkap elektron* jadi tidak mungkin hanya ada oksidator saja ataupun reduktor saja. OH
3roses titrasi dalam percobaan ini bertujuan untuk mengubah warna sampel menjadi warna biruOH sehingga dapat diketahui kadar metampiron tiap miligramnya dalam obat antalgin+ neuralgin+ dan neurosanbe + tersebut. Setelah terjadi perubahan warna dalam proses titrasi maka titrasi dihentikan.
3ercobaan ini larutan sampel yang dititrasi berubah warna menjadi biru kehitaman dan iodium yang digunakan hingga mencapai titik akhir titrasi untuk sampel antalgin+ adalah ; ml? neuralgin + ml? dan neurosanbe + 15 ml. Folume iodium yang diperoleh dalam percobaan ini akan digunakan dalam penghitungan kadar metampiron.
+ I2
BAB * PENUTUP
A. "es%m$ulan
4erdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada sampel antalgin+ kadar metampironnya adalah 1: %? neuralgin+ 1;9 % ? dan neurosanbe+ 05; %.
B. Saran
Sebaiknya
dalam
melakukan
percobaan
ini
diperlukan
memperhatikan secara mendetail agar diperoleh hasil titrasi yang akurat
ketelitian
dan
DA-TAR PUSTA"A
&drus $osita 4oni 3ahlanop apanporo dan Noga Satria 3utra. )01. 3engaruh Suhu