SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam dunia industri erat kaitannya dengan sistem, dimana sebuah sistem terdiri dari berbagai elemen yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. Susunan sistem yang teratur dan bekerja secara maksimal akan mampu meningkatkan efektifitas dan produktifitas sebuah perusahaan. Maka untuk memenuhi kriteria sistem yang ideal diperlukan suatu pendekatan dengan cara menganalisis
serta
mensimulasikan
sistem
nyata
yang
bertujuan
untuk
mengestimasikan karakteristik dan perilaku yang mewakili sistem tersebut. Salah satu contoh sistem yang diamati dalam hal ini ada sistem produksi pada UKM AA Production, yang merupakansalah satu industri yang bergerak dalam bidang pembuatan kemasan.AA Production berproduksi di Jl. Bendungan Siguragura Barat No.23, Karangbesuki, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Permasalahan yang dialami oleh AA Production adalah pembagian beban kerja operator tidak seimbang dan terjadinya bottle neck pada proses bag making antara lembaran aluminium, plastik, dan aroma lock. Dengan melakukan pemodelan sistem nyata dengan software simulasi diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam sistem. ProModel sendiri merupakan high-level program dan specify purpose simulation yang memiliki keunggulan friendly user interface dan mampu menganalisa sistem produksi dari semua tipe dan ukuran secara spesifik. Dengan demikian, diharapkan dengan penggunaan ProModel nantinya mampu mengevaluasi masalah yang ada pada UKM AA Production dan memberikan perbaikan pada proses produksi sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lebih efisien.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Identifikasi masalah yang dialami oleh AA Production antara lain: 1. Pembagian beban kerja operator tidak seimbang. 2. Terjadinya bottle neck pada proses bag making antara lembaran aluminium, plastik, dan aroma lock.
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
1.3 RUMUSAN MASALAH Berikut merupakan rumusan masalah dari praktikum Simulation and ProModel Software: 1. Bagaimana utilitas resorce yang terdapat pada proses produksi kemasan kopi di AA Production? 2. Bagaimana Analisa output pada proses produksi kemasan kopi yang menyebabkan bottleneck? 3. Bagaimana rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan pada proses produksi kemasan kopi di AA Production?
1.4 BATASAN MASALAH Berikut merupakan batasan dari praktikum praktikum Simulation and ProModel Software: 1. Pemodelan dikhususkan untuk 1 jenis produk yaitu produk kemasan kopi dimana proses yang diamati mulai dari kedatangan material kemasan kopi hingga proses pengepakan. 2. Data yang diambil sebanyak 5 set data dari tiap proses pembuatan kemasan kopi. Tiap set data terdapat sebanyak 10replikasi.
1.5 ASUMSI Berikut merupakan asumsi dari praktikum praktikum Simulation and ProModel Software: 1. Tidak ada mesin yang rusak. 2. Operator dalam keadaan baik. 3. Karena ketidakpastian dalam jumlah kedatangan, sehingga kedatangan diasumsikan dengan jumlah kedatangan rata-rata yaitu 5 unit.
1.6 TUJUAN PENELITIAN Berikut merupakan tujuan dari praktikum Simulationand ProModel Software: 1. Mengetahui dan memahami utilitas operator pada UKM AA Production. 2. Mengetahui hasil analisa output pada proses pembuatan kemasan kopi pada UKM AA Production.
2
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
3. Memberikan rekomendasi perbaikan pada sistem produksi kemasan kopi di AA Production.
1.7 MANFAAT PENELITIAN Berikut merupakan manfaat dari praktikum Simulation and ProModel Software: 1. Mampu mengetahui dan memahami utilitas operator saat ini pada UKM AA Production. 2. Mampu menganalisa output pada proses produksi kemasan kopi pda UKM AA Production. 3. Dapat memberikan rekomendasi perbaikan pada proses produksi kemasan kopi di AA Production.
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
(Halaman ini sengaja di kosongkan)
4
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SISTEM Sistem adalah sekumpulan elemen yang bekerjasama untuk mencapai tujuanyang diharapkan (Blanchard, 1991:25). Contoh dari sistem adalah sistem lalu lintas, sistem ekonomi dan sistem manufaktur.
2.1.1 Elemen Sistem Elemen-elemen, mendefinisikan siapa, apa, dimana, kapan dan bagaimana suatu entitas mengalami pemrosesan (Harrel, 2004:25). Selain elemen terdapat elemen lainnya yaitu sebagai berikut: 1. Kejadian (event), merupakan suatu peristiwa yang dapat merubah keadaan sistem. 2. Hubungan (relationship), merupakan kesinambungan interaksi antara dua objek atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu dengan yang lain. 3. Antarmuka penghubung (interface), merupakan media penghubung antar subsistem. 4. Atribut, merupakan sebutan, sifat atau karakteristik yang dimiliki elemen sistem a. Parameter: merupakan suatu nilai yang besarannya dianggap tetap selama model simulasi dijalankan. b. Variabel: merupakan informasi yang mencerminkan karakteristik suatu sistem, yang mengikat sistem secara keseluruhan sehingga semua entity dapat mengandung variabel yang sama. 5. Batas sistem (boundary), merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan lingkungan luarnya. 6. Lingkungan luar (environment), merupakan kondisi atau entitas diluar dari sitem yang mempengaruhi operasi sistem. 7. Masukan sistem (input), merupakan suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
5
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
8. Pengganggu (disturbance/noise), merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan pada sistem. 9. Keluaran sistem (output), merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran. 11. Umpan balik (feedback), merupakan reaksi dan respon stakeholder atas sistem yang lakukan. 12. Ukuran performansi sistem dibagi menjadi dua: a.
Transient
state,
yaitu
situasi
awal
setelah
sistem
dimulai
atau
diinisialisasikan (start-up or warm-up period). b.
Steady state, yaitu keadaan stabil yang memiliki berbagai properti yang tidakberubah dalam waktu.
13. Proses pengolahan (transformation process), merupakan suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 14. Perilaku sistem (behavior), merupakan perilaku dari sistem yang melibatkan masukan, pengolahan dan keluaran.
2.1.2 Klasifikasi Sistem Menurut Cristopher (2004), sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan dua hal sebagai berikut: 1. Tipe Entitas a.
Discrete Event System Suatu event terjadi di suatu waktu tertentu, dan antar kejadian dalam sistem tidak terpengaruh oleh jumlah entitas yang masuk.
b.
Continous Event System Status dari suatu komponen dalam sistem akan berubah secara kontinyu seiring perubahan waktu yang terjadi.
c.
Combined Event Models Model ini terdiri dari dua komponen, yakni komponen diskret dan kontinyu.
2. Kondisi Entitas ketika Sistem Berakhir a.
Terminating ialah sistem yang tidak memperbolehkan entitas untuk tetap berada dalamsistem ketika sistem berakhir.
6
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
b.
Non-Terminating ialah sistem tidak pernah berhenti, sehingga entitas akan selalu adadi dalam sistem.
2.2 MODEL Model adalah representasi sistem nyata, dimana dalam melakukan permodelan dibutuhkan pengetahuan mengenai sistem yang akan dimodelkan, serta kemampuan pemodel dalam mengoperasikan software yang digunakan. (Harrel, 2004:144).
2.2.1 Klasifikasi Model Berikut ini adalah klasifikasi model menurut Pegden, Shanon dan Sadowski (1995), Harrel, Gosh dan Bowden (2004). 1.
Berdasarkan Struktur a. Model Ikonis, yaitu model simulasi yang terlihat menyerupai sistem nyata dan sering disebut sebagai simulator. b. Model Simbolik, yaitu model simulasi yang mengkaji simulasi dalam bentuk matematis maupun menggunakan simbol.
2.
Berdasarkan Fungsi a. Model Deskriptif, yaitu model yang memberikan gambaran dari sistem nyata. b. Model Prediktif, yaitu model yang digunakan untuk meramalkan hasil dari kondisi tertentu. c. Model Normatif, yaitu model yang memberikan jawaban terbaik dari alternatif yang ada.
3.
Berdasarkan Acuan Waktu a. Model Statis, yaitu model yang tidak memperhitungakan perubahanperubahan karena pengaruh waktu. Model statis terkadang disebut sebagai monte carlosimulation. b. Model Dinamis, yaitu model yang memperhitungkan faktor waktu dalam menggambarkan sistem nyata.
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
7
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
4.
Berdasarkan Tingkat Ketidakpastian a. Model Stokastik atau Probabilistik, yaitu model yang menghasilkan ouput yang bersifat acak. b. Model Deterministik, yaitu model yang selalu menghasilkan keluaran yang selalu sama setiap kali model dijalankan. c. Model Tak Pasti, yaitu model yang dikembangkan untuk kondisi ketidakpastian mutlak.
5.
Berdasarkan Derajat Kuantifikasi a.
Model Kualilatif, yaitu model yang menggambarkan suatu mutu pada suatu realita. 1.
Model Mental, yaitu model yang menggambarkan proses berpikir manusia.
2. b.
Model Verbal, yaitu model yang disajikan dalam bahasa sehari-hari.
Model Kuantitatif, yaitu model yang variabelnya dapat dikuantifikasikan. Model kuantitatif dibagi menjadi 4 : 1.
Model Heuristik, yaitu model yang digunakan untuk mencari jawaban baik tetapi bukan yang optimum.
2.
Model Simulasi, yaitu model yang digunakan untuk mencari jawaban baik yang menguntungkan pada sistem yang sangat kompleks.
3.
Model Optimum, yaitu model yang digunakan untuk menentukan jawaban terbaik.
4.
Model
Statistik,
yaitu
model
yang
mendiskripsikan
dan
menyimpulkan data. 2.2.2 Stakeholder Pemodelan Menurut Cleland dan Ireland (2000: 175), tiap proyek mempunyai stakeholder.Stakeholder meliputi semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidaklangsung dalam pengerjaan suatu proyek serta pihak yang terkena dampak dari adanya proyek. Pemodelan sistem merupakan bagian dari proyek simulasi yang memiliki stakeholderdengan klasifkasi sebagai berikut:
8
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
1. Internal Stakeholder Merupakan pihak-pihak yang terlibat sacara langsung dalam pemodelan sistem. 2. External stakeholder Merupakan pihak-pihak yang terlibat sacara tidak langsung dalam pemodelan sistem.
2.2.3 Teori Antrian Menurut Cristopher (2000), teori antrian merupakan studi matematika dari antrian atau kejadian garis tungggu (waiting lines), yakni suatu garis tunggu dari pelangggan yang memerlukan layanan dari sistem pelayanan yang ada.
2.2.3.1 Komponen Dasar Antrian Komponen dasar antrian adalah sebagai berikut: 1. Kedatangan Unsur ini sering disebut proses input. 2. Pelayanan Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam mekanisme pelayanan, yaitu tersedianya pelayanan, kapasitas pelayanan, dan lamanya pelayanan. 3. Disiplin antrian Munculnya antrian tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Penentu yang penting lainnya adalah disiplin antrian.
2.3.2 Prioritas Pelayanan Antrian Menurut Christoper (2004) ada 4 bentuk prioritas pelayanan antrian yang biasa digunakan yaitu: 1. First Come First Served (FCFS) atau Fisrt In First Out (FIFO) 2. Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out(LIFO) 3. Shortest Processing Time 4. Longest Processing Time 5. Lowest Value First (LVF) 6. Highest Value First (HVF)
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
9
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
2.3 SIMULASI Menurut Schriber (1987), simulasi adalah proses memodelkan proses atau sistem dengan menggunakan computer dengan tujuan untuk mengetahui respon dari tingkah laku suatu model yang didasari oleh sistem nyata pada waktu tertentu. 2.3.1 Software Simulasi Dalam pemodelan simulasi dikenal dua software yang paling umum digunakan, yaitu programming languange dan simulation application. 1. Programming languange Programming languange adalah suatu bahasa ataupun tata cara yang dapat digunakan oleh manusia (programmer) untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer. 2. Simulation Application Simulation Application adalah suatu program (software) yang berfungsi untukmenirukan/memodelkan suatu perilaku sistem nyata sehingga hasilnya dapat dianalisis dan dipelajari.
2.3.2 Metodologi Simulasi Menurut Jerry Banks (1995:15), langkah-langkah perancangan simulasi dilakukan sebagai berikut 1. Problem Formulation 2. Setting of objectives and overall project plan 3. Model conceptualization 4. Data collection 5. Model translation 6. Verifikasi 7. Validasi 8. Simulation analysis 9. Documentation and reporting
10
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
2.4 PETRI NET PetriNet merupakan model bipartite graph yang memiliki dua tipe node yaitu place dan transition yang dipergunakan untuk menganalisis informasi penting mengenai struktur danperilaku dinamis dari sistem yang dimodelkan.Simbol-simbol yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Lingkaran (location) Merepresentasikan aktivitas (pasif/aktif) atau kondisi/status (pre/post).
Gambar 2.1 Simbol activity Sumber: Bause dan Kritzinger(2002:79)
2. Segi empat (transition) Mempresentasikan kejadian atau saat perubahan/transisi kondisi.Gambar 2.2 merupakan contoh simbol segi empat.
Gambar 2.2 Simbol event Sumber: Bause dan Kritzinger(2002:79)
3. Panah (flow relation) Merepresentasikan relasi urutan antar node yang menunjukan bahwa node pendahulu berlanjut menjadi node berikutnya.Gambar 2.3 merupakan contoh simbol panah. Gambar 2.3 Simbol flow relation Sumber: Bause dan Kritzinger(2002:79)
4. Token (marking) Mempresentasikan pergerakan location atau perubahan kondisi yang dialami entitas.Gambar 2.4 merupakan contoh simbol token. Gambar 2.4 Simbol token (marking) Sumber: Bause dan Kritzinger (2002:79)
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
11
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Contoh Petri Net model seperti pada gambar 2.5 berikut:
Gambar 2.5 Contoh Petri Net Sumber: Wil van der Aalst dan Cristian Stahl
2.5 PROMODEL Pada sub bab ini akan di jelaskan mengenai pengertian ProModel, pembuatan model dengan ProModel, elemen dasar ProModel, elemen dasar ProModel, advance elements ProModel, konsep pemodelan ProModel.
2.5.1 Pengertian ProModel Menurut Harrel (2000:66) ProModel merupakan software simulasi yang dirancang untuk memodelkan sistem dengan proses discrete-event.
2.5.2 Pembuatan Model dengan ProModel Langkah pembuatan model dengan ProModel, sebagai berikut: 1. Definisikan elemen model dasar yang akan digunakan dengan urutan: 2. Pendekatan model dalam bentuk coding. 3. Menjalankan model. 4. Pembacaan model statistik dan report. 5. Pendefinisian scenario 6. Pemilihan skenario menggunakan SimRunner.
2.5.3 Elemen Dasar ProModel 1. Location Location mewakili tempat pada sistem yang akan dilewati oleh entitas ataupun tempatterjadinya aktivitas maupun pengambilan keputusan.
12
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
2.
Entities Entities adalah apapun yang akan diproses dalam suatu model.
3.
Path Network Path Network adalah jalur yang dilalui oleh resourcemaupun entitas.
3. Resources Resources adalah orang, peralatan ataupun barang-barang yang digunakan untukmelakukan beberapa fungsi tertentu. 4. Processing Processing mendefinisikan routing dari entitas yang melalui sistem dan operasi yangterjadi pada setiap location yang dimasuki entitas. 5. Arrivals Arrivals mendefiniskan waktu dimana entitas masuk pada sistem. 6.
Shift and break Digunakan untuk menentukan shift dan break untuk location dan resource.
7. General information Digunakan untuk menspesifikasikan informasi dasar dari suatu model. 8. Cost Dapat digunakan untuk memonitor biaya yang berkaitan dengan location, entities, dan resource selama simulasi dijalankan dan laporan statistik secara umum termasukstatistik biaya. 2.5.4 Advance Elements ProModel 1.
Attributes Attributes merupakan suatu tempat yang mirip dengan variable, tetapi terikat pada location dan entitas dengan spesifikasi tertentu dan berisi informasi mengenai location atau entitas tersebut, dapat berisi bilangan bulat atau riil.
2.
Variables Variable dapat berisi bilangan riil atau bilangan bulat termasuk nilai elemen indeks dan digunakan untuk pembuatan keputusan maupun rekaman informasi.
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
13
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
3. Macros Macros akan memudahkan saat text, kumpulan statement, atau kode block akan digunakan berkali-kali dalam model.
2.5.5 Konsep Pemodelan ProModel Model didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja atau komponen-komponen berinteraksi. Konsep Permodelan ProModel terdiri atas: 1. Pendekatan proses didasarkan pada tracking low dari entitas-entitas keseluruhan sistem berikut titik pemrosesan dan aturan keputusan percabangan. 2. Pendekatan peristiwa (event) atau pendekatan perubahan keadaan (state changeapproach) didasarkan pada variabel keadaan internal dan events sistem yangmengubahnya, diikuti oleh deskripsi operasi sistem ketika suatu event terjadi. 2.5.5.1 Batching Multiple Entities of Similar Type Dalam suatu proses, memungkinkan untuk dilakukannya penggabungan beberapa
entitas
yang
memiliki
tipe
entitas
yang
sama
atau
sejenis.
Menggabungkan dapat dilakukan dengan perintah group-ungroup dan combine. 2.5.5.1.1 Temporary Batching Using Group/Ungroup Pernyataan Group dan Ungroup saling berkaitan. Group adalah langkah awal untuk mengelompokkannya dan ungroup adalah perintah lanjutan untuk membatalkan perintah group. 2.5.5.1.2 Permanent Batching Using Combine Combine berfungsi untuk mengumpulkan dan mengkonsilidasikan entitas yangsejumlah tertentu menjadi satu kesatuan, opsional dengan nama yang berbeda.
14
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
2.5.5.2 Attachment Multiple Entities of Different Type Dalam suatu proses, memungkinkan untuk dilakukkannya penggabungan beberapa entitas yang memiliki tipe entitas yang berbeda. Menggabungkan dapat dilakukan dengan perintah load-unload dan join. 2.5.5.2.1 Temporary Attach Using Load/ Unload Pernyataan Load-Unload digunakan untuk menggabungkan sejumlah tertentu entitas secara sementara. 2.5.5.2.2 Permanent Attach Using Join ProModel menggunakan pernyataan join untuk menggabungkan sejumlah tertentu dari entitas menjadi satu kesatuan, opsional dengan nama yang berbeda, namun tidak dapat dipisahkan lagi. 2.5.5.2.3 Accumulation of Entities Accumulation digunakan untuk mengumpulkan entitas dalam jumlah tertentu sebelum akhirnya akan diproses satu per satu. 2.5.5.2.4 Splitting of One Entity into Multiple Entities Dalam suatu operasi memungkinkan adanya pemisahan entitas menjadi beberapa entitas 2.5.6 SimRunner SimRunner merupakan sebuah tool pada ProModel yang digunakan sebagai alat bantuuntuk melakukan optimalisasi model existing. Hasil optimal diperoleh dengan cara menentukan fungsi tujuan, kemudian mendefinisikan faktor input yang akan diubah sehingga menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsi tujuan optimalisasi (Maria, 1997). 2.5.7 Generating Scenario Generating Scenario merupakan tool pada ProModel untuk mengubah satu atau lebih parameter dari sebuah model tanpa mengubah model secara langsung. LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
15
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Skenario harus berdasarkan parameter yang telah ditentukan pada macros, dan nilainya berada dalam rentang RTI (Harrel, Ghosh, & Bowden, 2004:653).
2.5.8 Verifikasi dan Validasi Verifikasi dan validasi merupakan tahapan menguji kredibilitas/ kesesuaian sistem nyata dengan model simulasi (Banks, Carson, dan Nelson, 1995).
2.5.8.1
Teknik Verifikasi
Menurut Harrel (2004:178), terdapat beberapa teknik dalam melakukan verifikasi, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap model, dapat dilakukan secara bottomup yaitu melakukan pemeriksaan satuan dan logika proses yang digunakan dalam model. 2. Melakukan pengecekan terhadap output yang dihasilkan pada masing- masing proses pada model dengan menggunakan trace. Trace adalah daftar kejadian yang akan terjadi sampai simulasi selesai. 3. Mengamati animasi dari model yang dijalankan, apakah tingakh laku dari sistem telah sesuai dengan model yang diinginkan. 4. Melakukan compile error atau debugging pada model simulasi.
2.5.8.2 Teknik Validasi Menurut Harrel (2004:178), terdapat beberapa teknik dalam melakukan validasi, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Membandingkan model konseptual petrinet dengan model simulasi 2. Membandingkan model dengan sistem nyata dengan cara menjalankan model dan sistem nyata dalam kondisi yang sama. 3. Melakukan perbandingan antara output model dengan output pada sistem nyata. 4. Melakukan analisis sensitivitas, yakni dengan cara melakukan perubahan terhadap nilai input untuk mengatahui akibat dari perilaku yang terjadi pada sistem atau pada output sistem.
16
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM Berikut ini merupakan diagram alir praktikum modul Simulation and Promodel Software.
Gambar 3.1 Diagram alir praktikum
3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM Berikut ini merupakan prosedur praktikum atau algoritma yang dilakukanyaitu: 1. Mulai 2. Mencari Studi Pustaka.
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
17
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Dalam studi kepustakaan ini akan dilakukan dengan mempelajari berbagai refensi yang sesuai dengan materi praktikum. 3. Melakukan Observasi Lapanagan Mengobservasi lapangan pembuatan bungkus almunium foil untuk studi kasus keperluan praktikum 4. Mengidentifikasi Masalah Mengidentifikasi masalah yang ditemukan dalam studi kasus 5. Menentukan Tujuan Simulasi Menentukan tujuan dari simulasi yang akan dilakukan 6. Membuat Petri Net Sistem Membuat model berdasarkan hasil dari identifikasi dan penetuan tujuan simulasi 7. Mengumpulkan Data Mengambil data di lapangan yang dibutuhkan sesuai model konsep yang telah dibuat. 8. Mengolah Data Mengolah data pengamatan kemudian dilakukan penentuan distribusi dengan cara uji StatFit di software ProModel. Seteleah itu dilakukan pengujian data untuk perhitungan error (Chi Square). Kemudian dilakukan permodelan sistem menggunakan Petri Net untuk melihat alur yang terdapat pada sistem. 9. Memodelkan sistem dangan software promodel 2014 Memodelkan sistem sesuai model konseptual dan data yang telah didapatkan dengan software Promodel 2014 10. Melakukan Dry Run Melakukan proses dry run terhadap model yang telah dibuat 11. Memverifikasi Model Melakukan verifikasi terhadap model yang telah dibuat 12. Jika model sudah terverifikasi lanjut ke langkah selanjutnya, jika model tidak terverifikasi kembali ke langkah 6 Melakukan pengambilan keputusan sesuai dengan ketentuan yang ada. 13. Menjalankan model simulasi
18
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Menjalankan model simulasi setelah proses verifikasi dimana verifikasi yaitu mencocokkan model simulasi dengan konsep yang telah dibuat. Verifikasi yang dilakukan ialah dengan cara membandingkan model Petri Net dengan permodelan yang ada di ProModel. 14. Validasi model Melakukan validasi terhadap model yang telah dibuat dimana validasi yaitu mencocokan model simulasi dengan sistem nyata. Validasi yang dilakukan ialah dengan melihat jumlah output di sistem nyata dan membandingkannya dengan jumlah output di ProModel 15. Jika model sudah tervalidasi lanjut ke langkah berikutnya, jika model tidak tervalidasi kembali ke langkah 7. Melakukan pengambilan keputusan dengan ketentuan yang sudah ada. 16. Menganalisis hasil simulasi Menganalisis hasil simulasi yang sudah diverifikasi dan divalidasi. 17. Membuat model perbaikan Membuat model simulasi untuk perbaikan sesuai hasil analisis yang ada. 18. Menganilisi model simulasi yang telah dbuat untuk perbaikan model. 19. Selesai
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
19
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
(Halaman ini sengaja di kosongkan)
20
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 GAMBARAN SISTEM Berikut adalah gambaran sistem dari proses pembuatan kemasan produk.
Gambar 4.1 Proses pembuatan kemasan produk
AA Production adalah sebuah UKM industri mengengah yang bergerak dibidang pembuatan packaging (kemasan) produk. Untuk membuat kemasan kopi, terdapat 2 bahan utama, yaitu alumununium foil dan plastik transparan serta 1 bahan tambahan yaitu aroma lock untuk kuncian penutup kemasan. Pemilik AA Productionakan mensimulasikan pembuatan kemasan kopi dari proses pemotongan sampai dengan penggabungan stiker. Alumunium foil dan plastik transparandatang dengan 1 kali kedatangan per satu kali produksi. Setelah proses kedatangan, alumunium foil dan plastik transparan akan dipotong ke proses pemotongan pada tempat yang berbeda serta dipotong menjadi 100 lembaran alumunium foil dan plastik transparan selama 1 menit oleh 1 operator disetiap proses pemotongan. Alumunium foil dan plastik transparan yang sudah dipotong akan masuk ke proses bag making selama 2 menit dengan dikerjakan 1 orang operator. Proses selanjutnya adalah kedatangan aroma lock. Aroma lock dan bahan setengah jadi kemudian digabungkan pada proses penggabungan selama 3 menit dengan 1 mesin aroma lock. Setelah proses penggabungan masuk ke dalam proses penyablonan selama L (0.564, 1.42, 44) detik dengan 1 mesin sablon. Bahan setengah jadi yang sudah disablon masuk ke waraehouse dimaksudkan untuk dibatch menjadi 10 per pak.
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
21
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Kemudian lanjut ke penempelan stiker pada kemasan yang sudah dibatch selama L (0.522, 1.25, 5) detik. Setelah selesai penempelan stiker, kemasan kopi yang sudah jadi akan dibawa ke tempat penyimpanan. Berikut adalah proses pembuatan kemasan produk. Biaya yang diperlukan untuk produksi adalah sebagai berikut. Locations Tabel 4.1 Daftarcostlocation Locations Cost Bag Making Rp. 500,00 Pemotongan plastik Rp. 100,00 Pemasangan aroma lock Rp. 200,00 Sablon Rp. 150,00 Warehouse Rp. 1.000,00
Resources Tabel 4.2 Daftarcostresources Resources Operator pemotongan plastik Operator pemotongan alumunium foil Operator penggabungan Mesin sablon Mesin aroma lock Mesin pemotongan plastik Mesin bag making Mesin pemotongan alumunium foil
Cost Regular Rate (/hr) Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00 Rp. 3.000,00
Cost per Use
Rp. 1.500,00 Rp. 2.000,00 Rp. 1.000,00 Rp. 3.000,00 Rp. 4.000,00
Entities Tabel 4.3 Daftarcostentities Entities Initial Cost Alumunium foil Rp. 100.000,00 Lembaran alumunium foil Rp. 2.000,00 Plastik transparan Rp. 30.000,00 Lembaran plastik transparan Rp. 1.000,00 Aroma lock Rp. 10.000,00 Bag Rp. 4.000,00 Bungkus aroma lock batch Rp. 5.000,00 Box Rp. 6.000,00
AA Productionmemulai shift kerja pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB dengan waktu istirahat 1 jam pada pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.00 WIB. Owner AA Production memaparkan tentang permasalahan yang ada pada ukm tersebut tentang total output dengan probabilitas yang ada serta efisiensi kerja maka
22
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
dilakukan simulasi untuk mengetahui efisiensi masing-masing proses operator serta operasinya. 4.2 FLOWCHART SISTEM Berikut merupakan flowchart sistem dari AA Production seperti pada gambar 4.1. Mulai
Alumunium foil
Plastik transparan
Pemotongan alumunium foil
Pemotongan plastik transparan
Aroma lock
Bag Making
Pemasangan aroma lock
Penyablonan
Warehouse
Penempelan stiker
Selesai
Gambar 4.2Flowchart sistem pembuatan kemasan produk
4.3 PETRI NET Berikut merupakan daftar aktivitas, daftar kejadian, dan gambaran model sistem pada pembuatan kemasan produk AA Production.
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
23
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
4.3.1 Daftar Aktivitas Berikut adalah daftar aktivitas dari pembuatan kemasan produk.
Aktivitas A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
24
Tabel 4.4 Daftar location ProModel Daftar Aktivitas Entitas Kedatangan alumunium foil Alumunium foil Kedatangan plastik transparan Plastik transparan Kedatangan aroma lock Aroma lock Alumunium foil, mesin pemotong Alumunium foil dipotong oleh mesin alumunium, operator pemotong pemotong alumunium Alumunium foil, mesin pemotong Alumunium foil selesai dipotong oleh alumunium, operator pemotong mesin pemotong alumunium Plastik transparan, mesin pemotong Plastik transparan dipotong dengan plastik transparan, operator pemotong mesin pemotong plastic Plastik transparan, mesin pemotong Plastik transparan selesai dipotong plastik transparan, operator pemotong dengan mesin pemotong plastic Alumunium foil dan plastik transparan Lembaran alumunium, lembaran plastik, diproses bag making mesin bag making Bag making selesai diproses Bag Pengisian aroma lock Bag, mesin aroma lock Aroma lock selesai diisi Bag, mesin aroma lock Bag, mesin sablon Kemasan setengah jadi di sablon Masuk ke warehouse Bag Bag dibatch menjadi 10 per box Bag Bag yang telah di batch Box Box, stiker, operator penggabungan Penggabungan dengan stiker stiker Box Kemasan jadi Mesin pemotongan alumunium idle Mesin pemotongan alumunium Mesin pemotongan plastik idle Mesin pemotongan plastik Mesin bag making idle Mesin bag making Mesin aroma lock idle Mesin aroma lock Mesin sablon idle Mesin sablon Bag Bag di warehouse idle Operator penggabungan idle Operator penggabungan
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
4.3.2 Daftar Kejadian Berikut adalah daftar kejadian dari sistem produksi pemasan produk.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Tabel 4.5 Daftar Kejadian ProModel Precondition Daftar Kejadian Mulai pemotongan alumunium foil A,R Selesai pemotongan aluminium foil D Mulai pemotongan plastik transparan B,S Selesai pemotongan plastik transparan F Mulai proses bag making E,G,T Selesai proses bag making H Mulai proses pemasangan aroma lock C,I,U Selesai proses pemasangan aroma lock J Mulai penyablonan K,V Selesai penyablonan L Mulai batch produk menjadi 10 per box M,W Selesai batch produk menjadi 10 per box N Mulai penggabungan box dengan stiker O,X Selesai penggabungan box dengan stiker P
Post Condition D E,R F G,S H I,T J K,U L M,V N O,W P Q,X
4.3.3 Gambaran Model Sistem Berikut adalah gambaran model petri net dari pembuatan kemasan produk. R
C A
1
D
2
E
5
B
3
F
4
H
6
I
7
J
8
K
9
L
10
M
11
N
12
O
13
P
14
Q
G T
U
V
W
X
S
Gambar 4.3Gambaran model Petri Net pembuatan kemasan produk
4.3 PENENTUAN DISTRIBUSI DATA DENGAN STAT::FIT Pengujian distribusi data dilakukan pada ke enam proses pembuatan kemasan produk kpi dengan menggunakan aplikasi Stat Fit pada software ProModel.Setelah itu, dilakukan uji validasi distribusi data dengan perhitungan error (Chi Square).
4.4.1 Pengujian Distribusi dengan Stat ::Fit Pengujian distribusi data dilakukan pada ke enam proses pembuatan sandal kulit dengan menggunakan aplikasi Stat Fit pada software ProModel. Sebelum dilakukan pengujian distribusi data, dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu.
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
25
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Berikut merupakan langkah-langkah pengujian menggunakan Stat Fit: 1. Masukkan data ke file excel. 2. Kemudian buka Software ProModel 2014 3. Pengujian Stat Fit, klik tools kemudian pilih stat::fit 4. Kemudian copy-kan data yang ada ke stat::fit seperti pada gambar 4.3.
Gambar 4.4Stat::Fit
5. Klik fit pilih Auto::fit 6. Kemudian klik OK seperti pada Gambar 4.4
Gambar 4.5Auto::Fit
26
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
7. Kemudian akan muncul hasil output seperti pada gambar 4.6.
Gambar 4.6Output pendaftaran automatic fitting
Maka didapatkan rangkuman perolehan distribusi untuk setiap proses seperti pada tabel 4.6. Tabel 4.6Tabel Distribusi Data Proses
Proses Penyablonan
Proses Penggabugan Stiker Proses Pemotongan Alumunium Proses Pemotongan Plastik Bag Making Pengisian Aroma Lock
Distribusi Pendugaan
Lognormal/Uniform/Trian gular
Lognormal/Triangular/Uni form
Distribusi Autofit
Rank
Lognormal(44,1.4 2, 0.564)
83.8
Uniform(44, 52)
70.7
Triangular(43,52. 4, 50.9) Lognormal(5, 1.26, 0.522) Uniform (4, 11.3, 10.7) Triangular(5, 11)
3.3 100 59.7 1.37
Acceptance Do not reject Do not reject
Distribusi Terpilih Lognormal(44, 1.42, 0.564)
Reject Do not reject Do not reject Reject
Lognormal (5, 1.26, 0.522)
Konstan dalam 1 menit Konstan dalam 1 menit Konstan dalam 2 menit Konstan dalam 3 menit
Untuk proses pemotongan aluminium foil, pemotongan plastik transparan, proses bag making, dan proses pengisian aroma lock tidak terdapat distribusi waktu dikarenakan pada semua proses memerlukan waktu konstan untuk menyelesaikan tugas
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
27
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
4.4.2 Validasi Distribusi Data dengan Perhitungan Error (ChiSquare). Uji validasi distribusi data dilakukan pada proses pembuatan
dengan
menggunakan software Microsoft Excel. Dilakukan peembangkitan bilangan random berdasarkan data waktu yang diperoleh. Berikut merupakan pembangkitan bilangan random dari data waktu proses penggambaran pola. Tabel 4.7 Data Asli dan Data Random Proses Penggambaran Proses Penggambaran
Proses Penggambaran
No.
Data Asli
Data Random
No.
Data Asli
Data Random
1
55
54.0925016
26
56
55.18692587
2
60
57.36146123
27
59
56.95022431
3
57
60.86754967
28
57
58.92715232
4
58
55.03503525
29
55
54.05255287
5
55
54.11023286
30
60
56.43900876
6
54
58.74407178
31
57
60.69429609
7
61
55.98162786
32
59
58.07519761
8
59
54.2001709
33
60
59.82461013
9
60
58.20444349
34
55
59.4024781
10
57
57.34629353
35
56
55.18414869
11
59
57.55821406
36
57
60.81521043
12
60
58.20978423
37
58
54.92715232
13
58
59.29416791
38
55
59.2738731
14
59
57.72099979
39
56
58.59303568
15
57
56.50843837
40
59
60.83806879
16
60
56.11835078
41
60
57.15616321
17
56
54.34287545
42
55
58.56013672
18
56
54.09228797
43
58
60.21790216
19
56
55.31553087
44
56
54.2984405
20
58
60.50993377
45
59
56.40760521
21
59
54.00149541
46
60
57.99102756
22
56
54.80217902
4748
60
59.11770989
23
57
58.57017731
48
57
57.77782525
24
56
56.26190985
49
58
56.16577654
25
55
54.0925016
50
57
58.92950224
Lakukan perhitungan mean, standar deviasi, batasatas, batas bawah, jumlah kelas (N), dan panjang interval kelas, seperti pada tabel 4.6
28
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017 Tabel 4.8 Pengolahan Data Random Mean 57.56 Standar Deviasi 1.82007 Max 60.868 Min 54.001 BKA 3,966+ (2 x 0,295) = 4,556 BKB 3,966 - (2 x 0,295) = 3,376 Range 60.868 – 54.001 = 6.867 Jumlah kelas 1 + (3,3 x Log (50)) = 7 Panjang Interval Kelas 6.867 /7 = 0,981
Selanjutnya tentukan frekuensi relative, frekuensi kumulatif, probabilitas relative, dan probabilitas kumulatif pada tiap kelas untuk data asli dan random. Frekuensi relative dihitung berdasarkan
rangebatas atas
dan batas bawah,
sedangkan frekuensi kumulatif merupakan kumulatif frekuensi relative tiap kelas. Probabilitas relative dihitung dari frekuesi relatif dibagi dengan jumlah total frekuensi relatif. Berikut merupakan data dari perhitungan data asli dan datarandom. Tabel 4.9 Data Perhitungan Data Asli dan Data Random Kelas
BB
Data Random
Data Asli
BA
1
54.001
54.982
FR 0
FK 0
PR 0
PK 0
FR 11
FK 11
PR 0.22
PK 0.22
2
54.982
55.963
6
6
0.12
0.12
4
15
0.08
0.3
3
55.963
56.944
10
16
0.2
0.32
7
22
0.14
0.44
4
56.944
57.925
9
25
0.18
0.5
7
29
0.14
0.58
5
57.925
58.906
6
31
0.12
0.62
8
37
0.16
0.74
6
58.906
59.887
8
39
0.16
0.78
7
44
0.14
0.88
7
59.887
60.868
9
48
0.18
0.96
6
50
0.12
1
6,9167
50
Total
48
Keterangan : BB =BatasBawah BA =BatasAtas FR = FrekuensiRelatif FK = Frekuensi Kumulatif PR =ProbabilitasRelatif PK =ProbabilitasKumulatif
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
29
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Berikut adalah perhitungan dari data asli pada kelas ke-2 dengan menggunakan software microsoft excel : FR = COUNTIF($A$2:$A$51,"<=55.963")-COUNTIF($A$2:$A$51,"<=54.982") =6 FK = Frekuensi kumulatif pada kelas ke -1 + Frekuensi relatif pada kelas ke-2 =6 PR = Frekuensi relatif / jumlah total frekuensi relatif = 6 / 48 = 0,125 PK = Frekuensi relatif pada kelas ke -2 + Frekuensi kumulatif pada kelas ke-1 = 0 + 0,125 = 0,125 Berikutadalahperhitungandaridatarandompadakelaske2denganmenggunakansoftware microsoft excel: FR = COUNTIF($C$2:$C$51,"<=55.963")-COUNTIF($C$2:$C$51,"<=54.982")
=4 FK = Frekuensi kumulatif pada kelas ke -1 + Frekuensi relatif pada kelas ke-2 = 11 + 4 = 15 PR = Frekuensi relatif / jumlah total frekuensi relatif = 4 / 50 = 0,08 PK = Probabilitas kumulatif pada kelas ke -1 + probabilitas relatif pada kelas ke-2 = 0,22 + 0,08 = 0,3 Menentukan nilai chi-square pada tabel chi-square dengan derajad kebebasan (df) =
N-
1,dantingkatsignifikansi=1-α.Tabel4.8merupakanperbandingannilaichi-
squarehitung dan tabel dari data di atas dimana tingkat signifikansi sebesar 95%. Tabel 4.10 Perbandingan Chi-square hitung dengan Chi-square tabel
30
Square Error 0.0484
Chi Square Hitung 0.22
0.03063
0.10208
0.01138
0.02586
0.0035
0.00604
0.00887
0.01198
0.00456
0.00518
0 Chi Square Hitung
0 0.37113808
Chi Square Tabel
22 12,592
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Berdasarkan hasil hitung di atas, hasil Chi-square hitung sebesar 0.37113808 danChi- square tabel adalah sebesar 12,59 jadi Chi-square hitung
4.5
PEMBUATAN MODEL DENGAN PROMODEL SOFTWARE Berikut merupakan langkah-langkah untuk membuat permodelan sistem
dengan software ProModel: 1. Menjalankan software ProModel. 2. Membuat project baru dengan cara klik File-New atau memilih icon New atau menggunakan CTRL-N. Setelah dipilih, File-New akan muncul kotak dialog General Information, ketikkan judul project yang akan dibuat pada Title. Klik OK, seperti pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 Langkah pembuatan project baru ProModel
3. Setelah membuat project baru, langkah berikutnya adalah pembuatan bakground yang berfungsi sebagai latar belakang perrmodelan sistem. Dengan cara klik Build padaToolbar pilih Background Graphics pilih Behind Grid. Setelah itu klik Edit pilih Import Graphic, pilih Tutorial Back klik Open, seperti pada gambar 4.8. Gambar 4.9 merupakan tampilan latar belakang pada Promodel
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
31
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Gambar 4.8 Pembuatan background
Gambar 4.9 Latar belakang ProModel 3D
4. Langkah berikutnya adalah pembuatan layout sistem produksi dimana proses akan dilakukan. Pilih Build pada Toolbar. Klik Locations atau klik Ctrl-N. Buat Locations dengan cara men-drag symbol locations yang diinginkan ke layout. Untuk mempermudah pembuatan sebaiknya pembuatan
layout
dilakukan
sesuai
urutan
produksi.Sehinggayangpertamakalidibuatadalahentityspotkedatangan.Kemu dian beri nama pada masing-masing locations dengan cara klik Text pada kotak
dialog
Graphicskemudianklikdilokasiyangdiinginkandilayout,klikkananpadakotakT ext di layout pilih Edit, ketikkan nama lokasi yang diinginkan klik OK, seperti pada table 4.11. Gambar 4.10 merupakan tampilan location pada pembuatan kemasan kopi.
32
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tabel 4.11 Daftar Location ProModel Locations Graphics Type Name Entity Spot Kedatangan_aluminium Conveyor Antrian_pemotongan aluminium Drill Press Pemotongan_aluminium Conveyor Antrian_bag_making_1 Drill Press Bag_making Entity Spot Kedatangan_plastik Conveyor Antrian_pemotongan_plastik Lathe Pemotongan_plastik Conveyor Antrian_bag_making_2 Conveyor Antrian_aroma_lock_2 Press Brake Pengisian_aroma_lock Entity Spot Kedatangan_aroma_lock Conveyor Antrian_aroma_lock_1 Conveyor Antrian_penyablonan AGV Sablon Conveyor Antrian_batch Warehouse Warehouse Conveyor Antrian_penggabungan Band Saw Penggabungan_dengan_sticker Conveyor Keluar
Capacity Infinite Infinite 100 Infinite 100 Infinite Infinite 100 Infinite Infinite 100 Infinite Infinite Infinite 1 Infinite 100 Infinite 100 Infinite
Gambar 4.10Location proses pembuatan kemasan kopi
5. Setelahpembuatanlocationsselesaisesuaisistemyangdimodelkan,langkahberik utnya adalah pendefinisian entitas yang akan diproses. Klik Build klik Entities atau Ctrl-E. Pilih simbol entitas yang diinginkan, ganti nama entitas pada kotak dialog box name. Untuk mengganti nama entitas di kotak dialog Graphics,
pilih
Edit,
pilih
Color
klik
OK
padadialogboxcolor,klikOKpadalibrarygraphic.Untukmenggantiukuranentitasp ilih Edit pada dialog box graphics, pada library graphics, pilih Dimensions, masukkan ukuran yang diinginkan, klik OK. Kemudian klik OK pada library graphic, seperti pada tabel 4.12.Gambar 4.10 merupakan tampilan
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
33
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
e
ntitites pada pembuatan Bag making. Tabel 4.12 Daftar Entities ProModel
Icon
Name
Speed (fpm)
Stats
Box Pallet Pallet Raw Material Pallet Boxes Box Gear Box
Aluminium Lembaran_aluminium Plastik
50 50 50
Time Series Time Series Time Series
Lembaran_plastik
50
Time Series
Aroma_lock Bungkus_aroma_lock batch Bag Box
50 50 50 50
Time Series Time Series Time Series Time Series
Gambar 4.11Entities proses pembuatan kemasan kopi
6. Langkah berikutnya adalah pembuatan jaringan aliran. Klik Build, pilih path networks. Pilih kolom Path pada dialog box Path Networks. Pada layout klik kiri di sekitar locations tertentu lalu tarik garis menuju location berikutnya klik kanan pada locationskemudian lanjutkan lagi sesuai langkah di awal. Pada sistem
ini
terdapat
1
aliran,
yaitu
Net1.
Untukpembuataninterfacespilihkolominterfacesklikkiripadalocationsyangdijadi kan awal proses kemudian klik pada locations. Ulangi semua langkah hingga seluruh tempat proses terhubung sesuai jalur dengan interfaces, seperti pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 Langkah pembuatan Net1, Net2, Net3
7. Untuk menambahakn resources yang akan digunakan klik Build pilih resources
atau
CTRL-
R.Tambahkanmachinistdenganmemilihmachinistgraphic,gantinamamenjadi
34
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
operatorpola.KlikmenuSpecsuntukmembukakotakdialogResourceSpecificationl alu pilih path network, pilih Net1. Kemudian klik OK. Untuk menambahkan resource lain, tekan Enter dan tambahkan resources lain
dengan memilih operator graphic, dan ulangi langkah diatas untuk mengganti nama serta resource specification operator, seperti pada tabel4.13. Gambar 4.13 merupakan tampilan resources pada pembuatan kemasan kopi Tabel 4.13 Daftar resources Name Units Dts Stats None By Unit Mesin_pemotong_aluminium 1 Mesin_bag_making None By Unit 3 None By Unit Mesin_pemotong_plastik 1 Mesin_aroma_lock None By Unit 1 None By Unit Mesin_sablon 1 None By Unit Operator_pemotongan_plas 1 None By Unit Operator_pemotongan_al 1 None By Unit Operator_penggabungan 1
Specs No Network No Network No Network No Network No Network No Network No Network No Network
Gambar 4.13Resources proses pembuatan kemasan kopi
8. Tahap selanjutnya adalah menentukan logika proses. Klik Build pilih Processing atau Ctrl-P. Pada Processing terdapat dua jenis logika, yaitu logika process layout dan routing layout, seperti pada tabel4.14
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
35
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017 Tabel 4.14 Data Processing dan Routing Processing Entity
Location
Aluminium
Kedatangan aluminium
B
Aluminium
Antrian pemotongan aluminium
C
Aluminium
Pemotongan luminium
D
Lembaran aluminium
Pemotongan aluminium
E
Lembaran aluminium
Antrian bag making 1
F
Plastik
G
Plastik
H
Plastik
I
Lembaran plastik
Pemotongan plastik
J
Lembaran aluminium
bag making
K
Bag
L
Aroma lock
M
Aroma lock
A
Kedatangan plastik Antrian pemotongan plastik Pemotongan plastik
Antrian aroma lock 2 Kedatangan aroma lock Antrian aroma lock 1
Aroma lock
Pengisian aroma lock
O
Box
Penggabunga n dengan sticker
P
Box
Keluar
N
36
Routing Operation
Use Operator_ pemotongan_al for T(104, 106, 119) sec Split 100 as Lembaran _Aluminium Use Mesin_pemotonga n_Al for 1 min Use operator_ pemotongan_Al for T(53, 58, 61.6) sec Use operator_ pemotongan_plas For U(54, 61) sc Split 100 as Lembaran_plastik Use Mesin_pemotong _plastik for 1 min Join 1 lembaran plastic Use Mesin_bag_ Making for 2 min Inc WIP_Antrian_ aroma_lock
Output
Destination
Rule
Alumuniu m
Antrian_pemotong an_alumunium
FIRST 1
Alumuniu m
Pemotongan_alum unium
FIRST 1
Lembaran alumuniu m
Antrian_bag_makin g_1
FIRST 1
Lembaran alumuniu m
Bag_making
FIRST 1
Plastik
Antrian_pemotong an_plastik
FIRST 1
Plastik
Antrian_pemotong an_plastik
FIRST 1
Lembaran plastik
Antrian_bag_maki ng_2
FIRST 1
Bag
Antrian_aroma_loc k_2
FIRST 1
Bag Aroma_loc k Aroma_loc k
Join 1 bag Use mesin_aroma_ Lock for 3 min
Pengisisan_aroma _lock Antrian_aroma_loc k_1 Pengisian_aroma_l ock
JOIN 1 FIRST 1 FIRST 1
Bungkus_ aroma_loc k_batch
Antrian_penyablo nan
FIRST 1
Use operator_ Penggabungan for l (0.522, 1.25, 5 ) sec
Box
Keluar
FIRST 1
Inc output
Box
EXIT
FIRST 1
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Move Logic
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
9. Setelah logika proses selesai, yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan kedatangan. Klik Build pilih Arrivals. Klik dialog box entity, pilih pola_bet klik OK. Untuk locations pilih datang pola bet klik OK, seperti pada tabel 4.15. Gambar 4.14 merupakan tampilan arrivals pada pembuatan kemasan kopi. 10.
Entity
Location
Tabel 4.15 Data Arrivals Qty First Occurences Each
Frequency
Logic
Disable
Time
Alumunium
Kedatangan_alumunium
1
1
No
Plastik
Kedatangan_plastik
1
1
No
Aroma_lock
Kedatangan_aroma_lock
10
10
No
Gambar 4.14 Data arrivals pada proses produksi kemasan kopi
10. Untuk pembuatan variable yang mendefinisikan fungsi tertentu, seperti total produksi dan WIP. Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: klik Build pilih Variables atau klik icon V. Ketikkan ID yang diinginkan, untuk pertama ketikkan TotalCost. Aktifkan icon variable menjadi menjadi yes dengan klik variableTotalCost tempatkan pada layout model yang telah dibuat. Ulangi langkahtersebut untuk WIP. Gambar 4.15 merupakan tampilan data variables pada pembuatan kemasan kopi.
Gambar 4.15 Data Varables pada proses produksi kemasan kopi
11. Setelah membuat variable, definisikan variable dengan cara sebagai berikut: klik Build pilih processing. 12. Jalankan simulasi, klik Simulation pada toolbar. Hilangkan centang pada cost pada replications ketikkan jumlah replikasi yang diinginkan. Klik tombol OK. Kemudian save project, klik Run dan simulasi dijalankan, seperti pada gambar 4.16.
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
37
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Gambar 4.16 Kotak dialog simulation option
4.6 VERFIKASI DAN VALIDASI Verifikasi
dan
validasi
merupakan
tahapan
untuk
menguji
kredibilitas/kesesuaian sistem nyata dengan model simulasi. Verifikasi adalah proses untuk menentukan apakah model telah beroperasi sesuai yang diinginkan oleh programmer. Validasi adalah proses penentuan apakah model merupakan representasi yang akurat dan sesuai dengan sistem nyata.
4.6.1 Verifikasi Berikut merupakan verifikasi ProModel pada sistem pembuatan kemasan kopi di UKM AA Production 1. Perbandingan model konseptual dariPetri Net denganmodel sistem pada ProModel Urutan proses seperti yang ditunjukan oleh Patri Net
dimulai dari proses
kedatangan aluminium, kedatangan plastik transparan, prose pemotongan aluminium dan plastic transparan, bag making, penambhana aroma lock, penyablonan, produk jadi di batch, hingga penambahan sticker dan menjadi produk jadi. Berikut merupakan gambar hasil Petri net. R
C A
1
D
2
E
5
B
3
F
4
H
6
I
7
J
8
K
9
L
10
M
11
N
O
13
P
G T
U
V
W
S
Gambar 4.17 Petri Net dari model sitem pengemasan produk
38
12
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
X
14
Q
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Berikut ini adalah simulasi sitem proses pembuatan kemasan kopi.
Gambar 4.18 Tampilan sistem pengemasan produk
Berdasarkan animasi yang dibuat dengan menggunakan software ProModel, simulasi telah sesuai dengan sistem nyata. Alur yang dibuat dengan ProModel telah sesuai dengan Petri Net. Simulasi juga telah berjalan sesuai dengan asumsi yang dibuat.Karena proses tahapan antara Petri Net dengan ProModelsama, maka dapat dikatakanbahwamodeltersebuttelahterverifikasidengansesuaidengangambaransiste m yang dibuat oleh pemodel. 2. Pengecekan compile error terhadapmodel Berikut ini merupakan tampilan compile dari model yang menunjukkan bahwa model tidak mengalami error, seperti pada gambar.
Gambar 4.19 Pengecekan compile error
Padagambar4.19,pengecekancompileerrordilakukandengancaraklikdialogoperation pada processing kemudian klik icon compile, uji setiap operation dan move logic
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
39
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
dengancompile. Setelah itu, lakukan uji pada setiap operation dan move logic dan didapatkan hasil pada kotak dialog menyatakan Compile Succesfully sehingga tidak terdapat error pada model dan telahterverifikasi. 3.
Pengecekan output yang dihasilkan pada masing- masing proses pada model
dengan menggunakantrace. Berdasarkan hasil trace dapat diketahui bahwa waktu proses sudah sesuai dengan gambaran sistem yang dibuat oleh pemodel. Dapat dilihat pada gambar bahwa pada menit 06:03.342 menunjukan proses release the captured capacity hingga 06:03.345 menunjukan start move to antrian_batch. Berdasarkan hasil trace diatas dapat diketahui bahwa waktu proses sudah sesuai dengan gambaran sistem yang dibuat oleh pemodel sehingga dapat dikatakan sistem tersebut sudah terverifikasi.
Gambar 4.20 Output Trace
4. Pengecekan terhadap animasi dari model Berikut merupakan animasi layout dengan menggunakan ProModel
40
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Gambar 4.21 Petri Net dari model sitem pengemasan produk
Berdasarkan gambar animasi pada ProModel sudah sesuai dengan sistemnyata dan animasi entitas pada sistem yang dimodelkan sudah jalan.
4.6.2 Validasi Dalam melakukan uji validitas, hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah menguji kenormalan data, berikut ini merupakan langkah dalam melakukan uji kenormalan data dengan menggunakan software SPSS 21 1. Run model simulasi selama 5 kali replikasi 2. Membandingkan output dalam model simulasi dengan output dalam kenyataan. Tabel 4.16 Data Number Out Aktual dengan Data Number Out Hasil ProModel
Replikasi 1 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Data 73 71 72 78 79 70 70 70 70 70
Output Data Data Simulasi Nyata 52 55 50 58 Keterangan Aktual Aktual Aktual Aktual Aktual Promodel Promodel Promodel Promodel Promodel
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
41
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
3. Sebelum membandingkan data dengan perhitungan SPSS 20 maka data diuji kenormalan terlebih dahulu dengan SPSS 20. Jika data berdistribusi normal maka dilakukan pengujiaan dengan menggunakan Independent Samples Testjika tidak berdistribusi normal maka dilakukan pengujian dengan menggunakan Mann-Whitney U. Didapat bahwa untuk data number out data berdistribusi 4. Normal yang ditampilkan pada gambar 4.29 dan data number in merupakan constant
Gambar 4.22 Independent Sample Test
Hipotesis output: H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal Karena pengujian menggunakan nilai sig = 0,2 yang menunjukkan nilai berada
diatas nilai α=0,05. Sehingga H0 diterima yang artinya data berdistribusi normal. Diterimanya output ini menunjukkan bahwa model simulasi yang dijalankan sudah berdistribusi normal. 5. Membandingkan data dengan perhitungan SPSS 20. Melakukan Independent Samples T Test dengan cara klik Analyze-Compare Means-Independent Sample TTest. Masukkan jumlah ke dalam test variable dan kriteria ke dalam grouping, klik define group, ketik ”1” pada group 1 dan ketik “2” pada group 2. Lalu klik OK 6. Hasilnya adalah sebagai berikut
42
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Gambar 4.23Independent Sample Test
Hipotesis number out: H0: Tidak ada perbedaan output antara model simulasi dengan model sebenarnya H1: Ada perbedaan output antara model simulasi dengan model sebenarnya Karena pengujian menggunakan nilai sig = 0,933yang menunjukkan nilai berada diatas nilai α=0,05. Sehingga H0 diterima yang artinya tidak ada perbedaan jumlahoutput dalam simulasi dan output dalam kenyataan. Diterimanya output ini menunjukkan bahwa model simulasi yang dijalankan sudah valid.
4.7 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dari hasil permodelan dengan menggunakan ProModel, berikut merupakan analisis pembahasan. 1. Locations Berikut merupakan output locations utilizationdari 5 replikasi. No
Location
Tabel 4.17 Hasil Output Utilization Location Utilization (%) pada Replikasi ke1
2
3
4
5
0
0
0
0
0
1
Kedatangan alumunium
2
Antrian pemotongan alumunium
0,03
0,04
0,03
0,04
0,04
3
Pemotongan alumunium
0,24
0,24
0,24
0,24
0,24
4
Antrian bag making 1
3,37
3,39
3,38
3,36
3,37
5
Bag making
0,48
0,48
0,48
0,48
0,48
6
Kedatangan plastik
0
0
0
0
0
7
Antrian pemotongan plastik
0,04
0,05
0,05
0,01
0,07
8
Pemotongan plastik
0,24
0,24
0,24
0,24
0,24
9
Antrian bag making 2
4,32
3,60
3,58
6,62
2,78
10
Antrian aroma lock 2
0,22
0,22
0,22
0,22
0,22
11
Pengisian aroma lock
40,56
40,58
40,57
40,57
40,58
12
Kedatangan aroma lock
0
0
0
0
0
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
43
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017 13
Antrian aroma lock 1
0,41
0,41
0,41
0,41
0,41
14
Antrian penyablonan
0,11
0,11
0,11
0,11
0,11
15
Sablon
0,26
0,21
0,25
0,20
0,15
16
Antrian batch
20,82
20,80
20,81
20,81
20,80
17
Warehouse
5,64
5,64
5,64
5,63
5,63
18
Antrian penggabungan
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
19
Penggabungan dengan stiker
0
0
0
0
20
Keluar
0,01
0,01
0,01
0,01
0 0,01
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa tingkat utilitas paling tinggi adalah pada pengisian aroma lock yaitu yang memiliki tingkat utilitas 40,58 dengan5 kali replikasi. Hal ini disebabkan karena pada perakitan total entris nya tinggi (100), kapasitasnya tinggi (100) dan average time per entrinya lama (170,44). Sedangkan utilitas terendah pada kedatangan alumunium, kedatangan plastik, kedatangan aroma lock dan penggabungan dengan sticker dengan tingkat utilitas 0.00.Hal ini disebabkan karena kapasitas dari lokasi sangat besar (Infinite). 2. Resource Berikut merupakan tabel utilitas dari resource untuk 5 kali replikasi. Tabel 4.18Output Resource Utilizations Name Replikasi 1 2 3 4 Mesin pemotong alumunium 23,81 23,81 23,81 23,81 Mesin bag making 1 16,19 16,19 16,19 16,19 Mesin bag making 2 15,71 15,71 15,71 15,71 Mesin bag making 3 15,71 15,71 15,71 15,71 Mesin bag making 15,87 15,87 15,87 15,87 Mesin pemotong plastik 23,81 23,81 23,81 23,81 Mesin aroma lock 71,43 71,43 71,43 71,43 Mesin sablon 0,26 0,21 0,25 0,20 Operator pemotongan plastik 23,08 23,20 23,18 22,90 Operator pemotongan alumunium 23,23 23,42 23,32 23,23 Operator penggabungan 0,01 0,01 0,01 0,01
44
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
5 23,81 16,19 15,71 15,71 15,87 23,81 71,43 0,15 23,35 23,31 0,01
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Gambar 4.24Outpututilitas resource
paling banyak diantara resource yang lainnya. Sedangkan utilization terendah dimiliki oleh operator penggabungan yaitu memiliki nilai 0,01% dikarenakan operator lebih sering menunggu entitas dari proses sebelumnya yaitu bag making. 3. Entity Berdasarkan output entity activity, terdapat 2 analisis yaitu total exitdan current quantity in system. a. Total exits Total exits adalah jumlah entitas yang keluar dari sistem dalam simulasi. Berikut ini merupakan Total exits dari setiap entitas dalam proses bag making, seperti pada tabel 4.21 Tabel 4.25Total exits Replikasi Name 1 2 3 4 Alumunium 1 1 1 1 Lembaran alumunium 0 0 0 0 Plastik 1 1 1 1 Lembaran plastik 100 100 100 100 Aroma lock 0 0 0 0 Bag 100 100 100 100 Bungkus aroma lock batch 70 70 70 70 Box 7 7 7 7
5 1 0 1 100 0 100 70 7
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
45
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Gamba
r 4.25Output total exits
Dari tabel dapat diketahui total exitdari sistem pada setiap replikasi. Pada total exitslembaran plastik dan bag dengannilai tertinggi yaitu 150, hal ini dikarenakan lembaran plastik danbagberhasil terproses sehingga dapat keluar dari location dan memperoleh totalexit tertinggi. Selain itu, Total exits terendah dari sistem ini adalah berupa lembaran alumunium dan aroma lock sebesar 0 pada setiap replikasi. Hal ini dikarenakan setiap entitas tersebut tergabung menjadi entitas baru yaitu bag dan aroma lock batch.
b. Current Quantity in System Current Quantity in System adalah jumlah entitas yang masih terdapat di dalam sistem ketika simulasi sudah berakhir.Tabel 4.22 ini merupakan tabel current quantity in system dari setiap entitas. Tabel 4.19Output Current Quantity in System Replikasi Name 1 2 3 4 Alumunium 0 0 0 0 Lembaran alumunium 0 0 0 0 Plastik 0 0 0 0 Lembaran plastik 0 0 0 0 Aroma lock 0 0 0 0 Bag 0 0 0 0 Bungkus aroma lock batch 30 30 30 30 Box 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 30 0
Dari tabel dapat dilihat jumlah pada entitas tertentu di setiap replikasi terdapat current quantity in system. Dari 8 entitas, terdapat 1 entitas yang masih berada dalam sistem yang belum di proses dikarenakan terdapat bottleneck di lokasi warehouse yang memiliki current quantity in system sebesar 30. 4.8 PEMBUATAN MODEL PERBAIKAN
Setelah menjalankan simulasi, selanjutnya akan dibuat skenario untuk menururnkan biaya operator dan mengurangi bottle neck.
46
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
4.8.1 Permasalahan Model Awal Dalam model awal, terdapat WIP pada sistem yaitu sebesar 30 dan biaya operator yang tinggi yaitu sebesar Rp. 70.000,00. Hal tersebut menggambarkan bahwa terdapat antrian pada proses aroma lock dimana akan berdampak pada output yang dihasilkan tidak maksimal.Selain itu, dengan adanya banyak operator yang harus melakukan tugas yang masih bisa dikerjakan oleh masing-masing 1 orang menyebabkan pemilik AA Production mengeluarkan biaya banyak untuk operator.
4.8.2 Analisa dan Pembahasan Model Terbaik Sebelum dilakukan perbaikan dalam sistem UKM AA Production, output Total exit dari produk kotak kemasan sebanyak 70 dengan jumlah 5 operator, 4 diantaranya adalah operator pada proses pemotongan dan 1 operator pada proses penggabungan stiker. Dengan julah operator yang ada, serta produk output yang dihasilkan maka keuntungan tidak akan maksimal sehingga perlu dilakukan perbaikan. Setelah menjalankan simulasi, selanjutnya akan dibuat perbaikan model sistem. Model perbaikan dilakukan dengan membuat sistem baru dimana terdapat pengurangan pada mesin bag making yang semula 3 buah menjadi 1 buah, penambahan mesin aroma lock sebanyak 2 buah sehingga menjadi 3 buah serta pengurangan pada operator pemotongongan sebanyak 1 orang.
Sebelum dilakukan perbaikan, total cost operator pemotongan plastik dan total cost operator pemotongan alumunium sebesar Rp. 70.000,00 sedangkan setelah dilakukan perbaikan, total cost operator pemotongan plastik dan total cost operator pemotongan alumunium sebesar Rp. 17.400,33. Sehingga didapatkan hasil bahwa pengurangan jumlah operator mampu mengurangi biaya serta dengan penambahan mesin aroma lockmampu untuk mengurangi jumlah WIP dalam sistem. Berikut merupakan gambar perbandingan total cost pada sistem model awal dan model perbaikan.
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
47
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Gambar 4.26 Sistem Model Awal
Gambar 4.27 Model Perbaikan
Gambar 4.28 ini merupakan perbandingan hasil pada model awal dan model perbaikan.
48
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Gambar 4.28Resources costs sebelum perbaikan
Gambar 4.29Resources costs sesudah perbaikan
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
49
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
T abel 4.20 merupakan tabel perbandingan model sebelum dan sesudah proses perbaikan. Tabel 4.20 Perbandingan sebelum dan sesudah perbaikan model Awal Perbaikan Total cost operator Total cost operator Rp. 70.000,00 Rp. 17.400,33 pemotongan plastik pemotongan plastik Total cost operator Total cost operator Rp 70.000,00 Rp 17.400,33 pemotongan alumunium pemotongan alumunium
Dapat dilihat bahwa5 total exist bungkus aroma lock sebesar 70 dan total current quantity in system sebesar 30 saat sesudah perbaikan Serta total exist bungkus aroma lock sebesar 100 dan total current quantity in system sebesar 0 yang ditunjukkan oleh gambar tabel berikut.
Gambar 4.30Entity summary sebelum perbaikan
Gambar 4.31Entity summary setelah perbaikan
Tabel 4.21 merupakan tabel perbandingan model sebelum dan sesudah proses perbaikan. Tabel 4.21 Perbandingan entity summary sebelum dan sesudah perbaikan model
50
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017 Awal Total exist bungkus aroma lock Total current quantity in system
70 30
Perbaikan Total exist bungkus aroma lock Total current quantity in system
100 0
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
51
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkanpengamatanyangtelahdilakukandipabrikpembuatanbag
making
pada perusahaan AA Production, maka dapat disimpulkanbahwa: 1. Utilitas Resource yang terbesar dilakukan oleh Mesin aroma lock yaitu sebesar 71,43% dikarenakan mesin melakukan proses yang lama, sedangkan
utitilitas
resources
terkecil
dilakukan
oleh
operator
penggabungan yaitu sebesar 0.01% dikarenakan operator tersebut menunggu proses sebelumnya dan waktu pemrosesan yang sangat kecil. 2. Pada proses batching terdapat current quantity in system sebesar 30, hal disebabkan karena banyak total exit pada proses sebelumnya yaitu proses aroma lock. Oleh karena itu diperlukan perbaikan yaitu dengan melakukan penambahan mesin aroma lock sebanyak 2. Sehingga pada proses batching tidak terdapat lagi current quantity in system di warehouse. 3. Rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan pada proses produksi batching di AA Productioon yaitu dengan membuat sistem baru dimana terdapat penambahan mesin aroma lock sebanyak 2 mesin sehingga dapat mengurangi bottleneck. Dengan penambahan 2 mesin aroma lock ini dapat menghilangkan entitas yang belum diproses pada proses batching sehingga WIP pada sistem menjadi 0. Serta melakukan pengurangan jumlah pekerja pada proses pemotongan plastik maupun pemotongan aluminium menjadi 1 operator. 5.2 Saran Berikut merupakan saran yang diberikan pada praktikum ini: 1. Pihak perusahaan sebaiknya mrngurangi jumlah operator pada proses pemotongan plastik dan almunium. 2. Perlu adanya penambahan mesin aroma lock dikarenakan ketika jumlah mesin sedikit dapat menyebabkan bottleneck .
52
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
53
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
54
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA