BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR LATAR BELAKANG
Supervisi Supervisi merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Seorang manajer dalam dalam hal ini superv superviso isorr hendak hendakny nyaa mampu mampu menjala menjalanka nkan n fungsi fungsi-fu -fungs ngsii manajemen. Sebagaimana mestinya agar dapat dicapai secara berdaya guna dan hasil hasil guna. guna. Superv Supervisi isi adalah adalah teknik teknik pelay pelayanan anan yang yang tujuan tujuan utaman utamanya ya adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton dalam PI!. "S# $%% hal ') *untuta *untutan n masyarakat masyarakat terhadap terhadap kualitas kualitas pelayanan pelayanan kepera+atan kepera+atan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh pera+at. ,leh karena itu pelayanan kepera+atan ini perlu mendapat prioritas utama dalam pengembangan ke masa depan. Pera+at harus memiliki kemauan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan berubah sesuai tuntutan masyarakat# menjadi tenaga pera+at professional. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pengetahuan dan kesadaran akan kebutu kebutuhan han keseha kesehatan tan maka maka semaki semakin n tinggi tinggi pula pula tuntut tuntutan an masyarak masyarakat at pada pada pelayanan kepera+atan. eadaan tersebut menuntut pera+at pada suatu bentuk persaingan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat akan pelayanan kepera+atan paripurna. Pelayanan yang berkualitas haruslah didukung oleh sumber-sumber yang memadai# memadai# antara lain sumber sumber daya manusia yang bermutu# bermutu# standar pelayanan pelayanan termasuk pelayanan kepera+atan yang berkualitas# disamping fasilitas yang sesuai dengan harapan masyarakat. "gar pelayanan kepera+atan senantiasa memenuhi harapan konsumen dan sesuai dengan standar yang berlaku maka diperlu diperlukan kan suatu suatu penga+ penga+asan asan terhad terhadap ap pelaks pelaksana anaan an asuhan asuhan kepera kepera+atan +atan.. elalui elalui penga+asan dan supervisi supervisi diharapkan diharapkan pera+at pera+at dapat melaksanakan melaksanakan asuhan yang berkualitas sesuai standar. Supervisi tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan kepera+atan.
1.2 TUJUAN TUJUAN 1.2. .2.1
Tujuan uan umum mum
*ujuan supervisi adalah pemenuhan peningkatan pelayanan pada klien dan keluar keluarga ga yang yang berfok berfokus us pada pada kebutu kebutuhan han## ketram ketrampil pilan# an# dan kemamp kemampuan uan pera+at dalam melaksanakan tugas di Paviliun Shofa !umah Sakit uhammadiyah /amongan. 1.2. .2.2
Tujuan uan Khus Khusu us
a. enjalankan enjalankan pelaksanaa pelaksanaan n yang sesuai dengan dengan tujuan yang yang telah ditetapkan ditetapkan dengan sumber daya yang tersedia. b. engetahui kekurangan-kekurangan para petugas kesehatan dalam hal kemampuan# pengetahuan# dan pemahaman serta mengatur pelatihan yang sesuai. c. eng engen enal alii dan dan memb memberi eri peng pengha harg rgaa aan n atas atas peke pekerja rjaan an yang yang baik baik dan dan mengenali mengenali staf yang yang layak diberikan diberikan kenaikan kenaikan jabatan dan pelatihan pelatihan yang yang lebih lanjut. d. enentukan enentukan penyeb penyebab ab kekurangan kekurangan pada kinerja kinerja pera+at pera+at tersebut. 1.3 MANFAA MANFAAT T 1.3. .3.1
Bagi agi Ins Insiu iusi
0apat 0apat diguna digunakan kan sebaga sebagaii referen referensi si untuk untuk mening meningkat katkan kan mutu mutu asuhan asuhan kepera+atan khususnya dalam bidang manajemen kepera+atan 1.3. .3.2
Bagi agi Ru Rumah mah !a" !a"i i
0apat digunakan untuk meningkatkan kinerja pera+at dalam memenuhi kepuasan pasien dan kemajuan rumah sakit kedepannya. 1.3.3
Bagi Pasi#n
$. emban embantu tu menye menyelesa lesaika ikan n masalah masalah pasien pasien sehing sehingga ga memper mempercep cepat at masa masa penyembuhan '. emberikan emberikan pera+atan pera+atan secara profesion profesional al dan efektif efektif kepada pasien. pasien. 1. emberikan emberikan kepuasan kepuasan kepada kepada pasien. pasien.
1.2 TUJUAN TUJUAN 1.2. .2.1
Tujuan uan umum mum
*ujuan supervisi adalah pemenuhan peningkatan pelayanan pada klien dan keluar keluarga ga yang yang berfok berfokus us pada pada kebutu kebutuhan han## ketram ketrampil pilan# an# dan kemamp kemampuan uan pera+at dalam melaksanakan tugas di Paviliun Shofa !umah Sakit uhammadiyah /amongan. 1.2. .2.2
Tujuan uan Khus Khusu us
a. enjalankan enjalankan pelaksanaa pelaksanaan n yang sesuai dengan dengan tujuan yang yang telah ditetapkan ditetapkan dengan sumber daya yang tersedia. b. engetahui kekurangan-kekurangan para petugas kesehatan dalam hal kemampuan# pengetahuan# dan pemahaman serta mengatur pelatihan yang sesuai. c. eng engen enal alii dan dan memb memberi eri peng pengha harg rgaa aan n atas atas peke pekerja rjaan an yang yang baik baik dan dan mengenali mengenali staf yang yang layak diberikan diberikan kenaikan kenaikan jabatan dan pelatihan pelatihan yang yang lebih lanjut. d. enentukan enentukan penyeb penyebab ab kekurangan kekurangan pada kinerja kinerja pera+at pera+at tersebut. 1.3 MANFAA MANFAAT T 1.3. .3.1
Bagi agi Ins Insiu iusi
0apat 0apat diguna digunakan kan sebaga sebagaii referen referensi si untuk untuk mening meningkat katkan kan mutu mutu asuhan asuhan kepera+atan khususnya dalam bidang manajemen kepera+atan 1.3. .3.2
Bagi agi Ru Rumah mah !a" !a"i i
0apat digunakan untuk meningkatkan kinerja pera+at dalam memenuhi kepuasan pasien dan kemajuan rumah sakit kedepannya. 1.3.3
Bagi Pasi#n
$. emban embantu tu menye menyelesa lesaika ikan n masalah masalah pasien pasien sehing sehingga ga memper mempercep cepat at masa masa penyembuhan '. emberikan emberikan pera+atan pera+atan secara profesion profesional al dan efektif efektif kepada pasien. pasien. 1. emberikan emberikan kepuasan kepuasan kepada kepada pasien. pasien.
BAB 2 K$N!EP DA!AR TE$RI 2.1 P#ng#%i P#ng#%ian an
Superv Supervisi isi merupa merupakan kan upaya upaya memban membantu tu pembin pembinaan aan dan pening peningkat katan an kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif (Sujana 0# '2). "rief ($%3&) merumuskan supervisi sebagai suatu proses kegiatan dalam upay upayaa meni mening ngka katk tkan an kema kemamp mpua uan n dan dan ketram ketrampil pilan an tenag tenagaa pela pelaks ksana anaan an program# sehingga program itu dapat terlaksana sesuai dengan proses dan hasil yang diharapkan. Supervisi kepera+atan adalah kegiatan penga+asan dan pembinaan pembinaan yang dilakukan dilakukan secara berkesinam berkesinambung bungan an oleh supervisor mencakup masalah masalah pelayanan kepera+atan (0epkes# '). 2.2 Unsu% Unsu% P&"&" P&"&"
0alam melaksanakan supervisi terdapat beberapa unsur pokok . 4nsurunsur pokok yang dimaksud menurut a5+ar ($%%6) adalah 7 1. P#'a"sana
Pelaksana atau yang bertanggung ja+ab melaksanakan suprvisi adalah atas atasan an## yakni akni mere mereka ka yang ang memi memili liki ki kele kelebi biha han n dala dalam m orga organi nisa sasi si.. elebihan yang dimaksud sering dikaitkan dengan status yang lebih tinggi (supervisor). 8ungsi supervisi memang dimiliki oleh atasan. 9amun untuk kebe keberh rhas asil ilan an
supe superv rvis isi# i#
yang ang
lebi lebih h
diut diutam amak akan an
adal adalah ah
kele kelebi biha han n
pengetahuan atau ketrampilan. "li :aidin membagi tingkatan manajer dalam melakukan supervisi# menjadi7 a. ana anaje jerr punc puncak ak (Top Top Manajer Man ajer ) anajer puncak bertanggung ja+ab atas seluruh kegiatan dari hasil kegi kegiat atan an serta serta pros proses es mana manajem jemen en orga organi nisas sasi. i. *ugas gas utam utaman any ya menet enetap apka kan n
kebi kebija jaks ksan anaa aan n
( policy) policy)#
memb emberi
petunjuk juk
atau
pengarahan umum berkaitan dengan tujuan misalnya7 akan+il 0epkes Propinsi# adinkes 0aerah# 0irektur !S# dan sebagainya.
b. anajer menengah ( Middle Manager ) anajer menengah ini memimpin sebagian manajer tingkat pertama. *ugasnya menjabarkan kebijaksanaan top manager ke dalam program-program misalnya7 epala Bagian *ata 4saha# epala Bidang# asubdin Propinsi# asubbag 0ati II. c. anajer *ingkat Pertama ( First Line, First Level Manajer, Supervisor Manager ) anajer tingkat ba+ah yang bertugas memimpin langsung para pelaksana atau pekarya. elaksanakan supervisi sebagai mandor atau supervisor. isalnya7 epala seksi dan epala 4rusan. 4ntuk dapat melakukan supervisi dengan baik diperlukan beberapa syarat atau karakteristik yang harus dimiliki oleh pelaksana supervisi atau supervisor ("5+ar#$%%6) adalah7 $. Sebaiknya pelaksana supervisi adalah atasan langsung dari yang disupervisi# atau apabila tidak mungkin dapat ditunjuk staf khusus dengan batas-batas +e+enang dan tanggung ja+ab yang jelas. '. Pelaksana supervisi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk jenis pekerjaan yang disupervisi. 1. Pelaksana supervisi harus memiliki keterampilan melakukan supervisi# artinya memahami prinsip-prinsip pokok serta tehnik supervisi. 2. Pelaksana supervisi harus memiliki sifat edukatif# suportif dan bukan otoriter. ;. Pelaksana harus mempunyai +aktu yang cukup# tidak tergesa-gesa melainkan
harus
sabar
berupaya
meningkatkan
pengetahuan#
keterampilan dan sikap ba+ahan yang disupervisi. Pelaksana supervisi yang baik# memerlukan bekal kemampuan yang banyak. Selain lima syarat atau karakteristik diatas juga dibutuhkan kemampuan melakukan komunikasi# motivasi# pengarahan bimbingan dan kepemimpinan. 0alam pelaksanaan supervisi# akan ada dua pihak yang akan melakukan kegiatan# yaitu pihak supervisi dan yang disupervisi. Supervisor melakukan kegiatan yang pelayanan profesional untuk
membantu atau membimbing pihak yang dilayani. Pihak yang disupervisi inilah yang menerima layanan profesional berupa bantuan dan bimbingan agar mereka dapat meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan secara efisien dan efektif ( Sudjana#'2). enurur
+aktu yang
lama
untuk
menerapkan
dan
menghasilkan efek yang diinginkan. 1. inimal# artinya penga+asan harus disediakan sedikit mungkin# yakni sedikit yang diperlukan untuk menjamin pekaryaan akan diselesaikan dan standart dipertahankan. 2. /u+es# artinya penga+asan yang selalu kaku dapat menjadi seperti senjata makan tuan# para pekarya akan mencoba menghindarinya. 2. !asa%an
Sasaran atau obyek dari supervisi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh ba+ahan yang melakukan pekaryaan. Sasaran yang dilakukan oleh ba+ahan disebut sebagai sasaran langsung. 3. F%#"u#nsi
Supervisi harus dilakukan dengan frekuensi yang berbeda. Supervisi yang dilakukan hanya sekali# bukanlah supervisi yang baik. *idak ada pedoman yang pasti mengenai seberapa sering supervisi dilakukan. Pegangan umum yang digunakan bergantung pada derajat kesulitan pekerjaan yang dilakukan serta sifat penyesuaian yang akan dilakukan. enurut 9ursalam ('')# dalam melakukan supervisi yang tepat# supervisior harus bisa menentukan kapan dan apa yang perlu dilakukan supervisi dan bantuan. Sepanjang kontrol=supervisi penting# bergantung pada bagaimana staf melihatnya. a. Overcontrol . ontrol yang terlalu berlebihan akan merusak delegasi yang diberikan sehingga staf tidak akan dapat memiliki tanggung ja+abnya.
b. Undercontrol . ontrol yang kurang juga akan berdampak buruk terhadap delegasi# dimana staf akan tidak produktif melaksanakan tugas limpah
dan
berdampak
secara signifikan terhadap hasil
yang
diharapkan. Hal ini akan berdampak terhadap pemborosan +aktu dan anggaran yang sebenarnya dapat dihindarkan. Berikan kesempatan +aktu dan anggaran yang sebenarnya dapat dihindarkan. Berikan kesempatan +aktu yang cukup kepada staf untuk berpikir dan melaksanakan tugas tersebut. (. Tujuan
*ujuan supervisi adalah memberikan bantuan kepada ba+ahan secara langsung# sehingga ba+ahan memiliki bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang baik. enurut
kesehatan
dalam
hal
kemampuan#
pengetahuan#
dan
pemahaman serta mengatur pelatihan yang sesuai. 1. emungkinkan para penga+as mengenali dan memberi penghargaan atas pekerjaan yang baik dan mengenali staf yang layak diberikan kenaikan jabatan dan pelatihan lebih lanjut. 2. emungkinkan manajemen bah+a sumber yang disediakan bagi petugas telah cukup dan dipergunakan dengan baik. ;. emungkinkan manajemen menentukan penyebab kekurangan pada kinerja tersebut. ). T#hni"
egiatan pokok pada supervisi pada dasarnya mencakup empat hal yang bersifat pokok# yaitu7 ($) enetapkan masalah dan prioritas> (') enetapkan penyebab masalah# prioritas dan jalan keluarnya> (1) elaksanakan jalan keluar> dan (2) menilai hasil yang dicapai untuk tindak lanjut berikutnya.
4ntuk dapat melaksanakan supervisi yang baik ada dua teknik# yaitu7 $. Pengamanan langsung Pengamanan
yang
langsung
dilaksanakan
supervisi
dan
harus
sasarannya#
dapat
memperhatikan7 a. Sasaran pengamatan Pengamatan
langsung
yang
tidak
jelas
menimbulkan kebingungan. 4ntuk mencegah keadaan seperti ini# maka pengamatan langsung ditujukan pada sesuatu yang bersifat pokok dan strategis. b. ,bjektivitas pengamatan Pengamatan langsung yang tidak terstandarisasi dapat mengganggu objektivitas. 4ntuk mencegah keadaan seperti ini# maka pengamatan langsung ditujukan pada suatu daftar isian atau checklist yang telah dipersiapkan. c. Pendekatan pengamatan Pengamatan langsung sering menimbulkan berbagai dampak dan kesan negatif# misalnya7 rasa takut# tidak senang# atau kesan menganggu
pekerjaan.
0ianjurkan
pendekatan
pengamatan
dilakukan secara edukatif dan suportif# bukan kekuasaan atau otoriter. '. erja sama eberhasilan pemberian bantuan dalam upaya meningkatkan penampilan ba+ahan dalam supervisi# perlu terjalin kerja sama antara supervisor dengan yang disupervisi. erja sama tersebut akan ter+ujud bila terjalin komunikasi yang baik# sehingga mereka yang disupervisi merasakan masalah yang dihadapi adalah juga masalah mereka sendiri ("5+ar# $%%6). 2.3 Lang"ah !u*#%+isi
enurut "li :ainudin# teknik atau metode dalam melaksanakan penga+asan adalah bertahap dengan langkah-langkah sebagai berikut7 $.
/angkah I 7 engadakan Persiapan Penga+asan ($) enentukan tujuan.
(') enentukan metode penga+asan yang tepat. (1) enentukan standar=kriteria pengukuran. '.
/angkah II 7 enjalankan Penga+asan *erdiri atas tiga tahap# yaitu7 ($) embuat dan menentukan rencana penga+asan# di mana rencana penga+asan harus memuat sistem penga+asan# standar yang dipakai# dan cara pelaksanaan. (') Pelaksanaan penga+asan dapat dilakukan dengan berbagai sistem# yaitu7 a. Sistem prevensif # dilaksanakan sebelum suatu usaha dilakukan. b. Sistem reprensif, dilaksanakan setelah suatu usaha dilakukan# misalnya memberikan laporan-laporan kegiatan. c. Sistem
verifikatif #
pemeriksaan
secara
terperinci
dengan
memberikan laporan-laporan perincian dan analisis dari segala hal yang terjadi dalam pelaksanaan rencana. d. Sistem infektif # yaitu suatu sistem penga+asan dengan mengadakan pemeriksaan setempat secara langsung dengan tujuan mengetahui sendiri keadaan yang sebenarnya. e. Sistem
investigatif #
yaitu
suatu
penga+asan
dengan
jalan
mengadakan penelitian# penyelidikan untuk mengetahui kesalahan dan membongkar adanya penyele+engan. Sistem ini terdiri atas infektif dan vertivikatif . f. ombinasi sistem preventif dan represif # yaitu suatu sistem penga+asan dari suatu usaha yang dilakukan baik sebelum maupun sesudah usaha tersebut berjalan. (1) Penilaian dari pelaksanaan penga+asan. Penilaian adalah proses penerapan secara sistematis tentang nilai# tujuan# efektivitas# atau kecocokan sesuatu sesuai dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian sebagai kegiatan sistematis untuk mengumpulkan#
mengolah#
menganalisis#
mendiskripsikan#
dan
menyajikan data atau informasi yang diperlukan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan (Sudjana# '2). enurut 49S?,
($%3') dikutip oleh sudjana ('2) evaluasi dilakukan sejak perencanaan program# mengarah pada upaya menyiapkan bahan masukkan untuk pengambilan keputusan tentang ketepatan# perbaikan perluasan# atau pengembangan program# terkait dengan pengambilan keputusan tentang penyusunan rancangan dan isi program. 1.
/angkah III 7 emperbaiki Penyimpangan *ujuan dari hal ini adalah mengadakan perbaikan dari hasil kerja yang kurang atau salah untuk memperoleh hasil yang lebih besar dan efisien. Setelah data melalui penga+as diperoleh# dianalisis serta masalah yang timbul dicarikan pemecahannya serta mencegah membuat masalah pada +aktu mendatang. enurut Sudjana ('2) pembinaan yang efektif dapat menggambarkan melalui lima langkah pokok yang berurutan. elima langkah itu adalah sebagai berikut 7 a. engumpulkan
informasi.
Informasi
yang
dihimpun
meliputi
kenyataan atau peristi+a yang benar-benar terjadi dalam kegiatan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. Pengumpulan informasi yang dianggap efektif adalah yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan pemantauan dan penelaahan laporan kegiatan. b. engidentifikasi masalah. asalah ini diangkat dari informasi yang telah dikumpulkan dalam langkah pertama. asalah akan muncul apabila terjadi ketidaksesuaian dengan atau penyimpangan dari kegiatan yang
telah
menyebabkan
direncanakan. adanya
jarak
etidaksesuaian (perbedaan)
atau
antara
penyimpangan kegiatan
yang
seharusnya terlaksana dengan kegiatan yang benar-benar terjadi. @arak atau perbedaan antara kegiatan inilah yang disebut masalah. c. enganalisis masalah. egiatan analisis adalah untuk mengetahui jenis-jenis masalah dan faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut. 8aktor-faktor itu mungkin datang dari pelaksana kegiatan# sasaran# kegiatan#
fasilitas#
biaya#
proses#
+aktu
dan
kondisi
lingkungan. 0i samping faktor penyebab# diidentifikasi pula sumbersumber dan potensi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
yang timbul. Hasil analisis ini penting untuk memperhatikan dalam upaya pemecahan masalah. d. encari dan menetapkan alternatif pemecahan. egiatan pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi alternatif upaya yang dapat dipertimbangakan untuk memecahkan masalah. "lternatif ini disusun setelah memperhatikan sumber-sumber pendukung dan kemungkinan hambatan yang akan ditemui dalam upaya pemecahan masalah. egiatan selanjutnya adalah menetapkan prioritas upaya pemecahan masalah yang dipilih dari alternatif yang tersedia. e. elaksanakan upaya pemecahan masalah. Pelaksanaan upaya ini dapat dilakukan pembina baik secara langsung dapat maupun secara tidak langsung. Pembinaan secara langsung dapat dibagi dua macam7 pertama, pembinaan individual (perorangan)# yaitu pembinaan yang dilakukan terhadap seseorang pelaksana kegiatan. Pihak pembina memberikan dorongan# bantuan# dan bimbingan langsung pada pelaksana kegiatan. ?ara ini tepat dilakukan apabila pihak yang dibina mempunyai kegiatan beraneka ragam atau memerlukan pembinaan bervariasi. *eknik-teknik yang digunakan antara lain adalah dialog# diskusi# bimbingan# individual# dan peragaan. Kedua# pembinaan kelompok. Pembinaan ini dapat digunakan apabila para pelaksana kegiatan secara kelompok. Pembinaan ini dapat digunakan apabila para pelaksana kegiatan atau pihak yang dibina memiliki kesamaan kegiatan atau kesamaan permasalahan yang dihadapi. Pembinaan kelompok dapat menghemat biaya# +aktu# dan tenaga. *eknik-teknik yang dapat digunakan dalam pembinaan kelompok antara lain diskusi# penataran# rapat kerja# demonstrasi# dan lokakarya. Secara tidak langsung apabila upaya pemecahan masalah yang diputuskan oleh pihak pembina itu dilakukan melalui pihak yang lain# seperti melalui orang lain atau media tertulis. elalui orang lain adalah pembinaan yang dilakukan oleh pejabat dari organisasi yang lebih tinggi atau melalui tenaga khusus yang diberi tugas pembinaan. Sedangkan melalui media tertulis antara lain ialah
pembinaan yang dilakukan dalam bentuk pedoman# petunjuk pelaksanaan# dan korespondensi. *eknik-teknik pembinaan tidak langsung mencakup kegiatan memberikan petunjuk# pedoman# dan informasi kepada pihak yang dibina tentang kegiatan yang harus dikerjakan. "lat atau media yang digunakan mencakup media tertulis seperti surat menyurat# media cetak seperti lembaran pedoman# brosur# dan buletin. 2.( Man,aa !u*#%+isi
anfaat yang dimaksud apabila ditinjau dari sudut manajemen dapat dibedakan atas dua macam7 a. eningkatkan efektivitas kerja Peningkatan efektivitas kerja ini berhubungan erat dengan makin meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan Aba+ahan# serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara Aatasan dengan Aba+ahan. b. eningkatkan efisiensi kerja Peningkatan efisiensi kerja ini erat hubungannya dengan makin berkurangnya kesalahn yang dilakukan oleh Aba+ahan# dan karena itu pemakaian sumber daya (tenaga# dana# dan sar ana) yang sia-sia akan dapat dicegah ("5+ar# $%%6). Supervisi mempunyai tiga kegunaan. ertama, supervisi berguna untuk meningkatkan kemampuan supervisor dalam memberikan layanan kepada para pelaksana kegiatan (pera+at). emantapan kemampuan akan dialami apabila supervisor sering melakukan supervisi. Kedua# supervisi bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan para pelaksana kegiatan. Ketiga, hasil supervisi berguna untuk menyusun pedoman atau petunjuk pelaksanaan layanan profesional kepada pelaksana kegiatan. Proses memberikan layanan# format-format yang digunakan# catatan# dan laporan supervisi# serta interaksi melalui hubungan kemanusiaan antara supervisor dan yang disupervisi merupakan informasi yang bermanfaat untuk menyusun patokan-patokan supervisi berdasarkan pengalaman lapangan. 0engan demikian# supervisi berguna untuk meningkatkan pengetahuan#
ketrampilan# dan sikap para pelaksana kegiatan agar program itu dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan. Supervisi akan mencapai tingkat kegunaan yang tinggi apabila kegiatannya dilakukan melalui tiga prinsip hubungan kemanusiaan# yaitu7 pengakuan dan penghargaan# o!jektivitas# d an keseja"atan. Hubungan kemanusiaan mengisyaratkan bah+a supervisi dilakukan secara +ajar# terbuka# dan partisipatif. Pengakuan dan penghargaan berkaitan dengan sikap supervisor untuk mengakui potensi dan penampilan pihak yang disupervisi dan menghargai bah+a pihak yang disupervisi dapat dan harus mengembangkan diri. ,bjektivitas berkaitan dengan informasi dan permasalahan yang telah ditemukan yang diperlakukan oleh supervisor sebagaimana adanya sedangkan upaya pemecahan permasalahan dilakukan secara rasional. eseja+atan memberi corak bah+a kegiatan pelayanan dilangsungkan
dalam
suasana
akrab
dan
kekerabatan.
Hubungan
kemanusiaan mendasari pelayanan profesional. *itik berat hubungan kemanusiaan ialah sikap dan ekspresi yang menunjukkan pengakuan# pujian#
dan
penghargaan>
bukan
sebaliknya
yaitu
mencerminkan
pengabaian# penentangan# dan makian terhadap aktivitas yang dilakukan oleh pihak yang disupervisi (Sudjana# '2).
BAB 3 PENERAPAN !UPER-I!I KEPERAATAN PADA PENERAPAN MET$DE A!UHAN KEPERAATAN PR$FE!I$NAL /MAKP0 3.1 P#ng#%ian
Supervisi adalah suatu tehnik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-bersama (H. Burton# dalam Pier "S# $%%&> '). Supervisi kepera+atan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan. 3.2 Tujuan !u*#%+isi
*ujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan# ketrampilan# dan kemampuan dalam melaksanakan tugas. 3.3 P%insi* !u*#%+isi
$) Sesuai Supervisi dilakukan dengan struktur organisasi. ')
Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen# ketrampilan hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan.
1) 8ungsi supervisi diuraikan dengan jelas# terorganisasi# dan dinyatakan melalui petunjuk# peraturan# uraian tugas# dan standar. 2) Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokratis antara supervisor dan pera+at pelaksana. ;) Supervisi merupakan visi# misi# falsafah# tujuan# dan rencana yang spesifik. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif# komunikasi efektif# kreativitas# dan motivasi. 6) Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan kepera+atan yang memberi kepuasan klien# pera+at# dan manajer.
3.( P#'a"sana !u*#%+isi
$) epala !uang7 a) Bertanggung ja+ab dalam supervisi pelayanan kepera+atan pada klien di ruang pera+atan. b) erupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit. c) enga+asi
pera+at
kepera+atan di
ruang
pelaksana
dalam
pera+atan
melaksanakan
sesuai dengan tugas
praktik yang
didelegasikan. ') Penga+as epera+atan Bertanggung ja+ab dalam melakukan supervisi pelayanan kepada kepala ruangan yang ada di ruangan yang ada instalasinya. 1) epala Seksi epera+atan enga+asi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh pera+at secara tidak langsung.
3.) A'u% !u*#%+isi
epala Bidang Pera+atan
epala Seksi Pera+atan
epala !uang Paviliun Shofa
supervisi enciptakan egiatan dan *ujuan serta instrumen=alat ukur
PP '
PP 1 enilai inerja Pera+at P"
inerja Pera+at dan ualitas Pelayanan eningkat
PBI9""9 (1 f) Penyampaian penilaian ( fair ) Feed #ack Follo" up# pemecahan masalah dan re+ard
eterangan 7
P"
egiatan supervisi 0elegasi dan supervisi
3. Lang"ah !u*#%+isi
$) Pra-supervisi a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi b) Supervisor menetapkan tujuan ') Pelaksanaan supervisi a. Supervisor menilai kinerja pera+at berdasarkan alat ukur atau instrumen yang telah disiapkan. b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan. c. Supervisor memanggil PP dan P" untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan. d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi# +a+ancara# dan memvalidasi data sekunder - supervisor memberikan penilaian supervisi ( f$fair )% - supervisor melakukan tanya ja+ab dengan pera+at 1) Pasca-supervisi C 1f a. Supervisor memberikan penilaian supervisi ( f$fair ). b. Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi. c. Supervisor memberikan reinforcement dan follo" up perbaikan. 3. P#%an !u*#%+is&% Dan Fungsi !u*#%+isi K#*#%aaan
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan pelayanan kepera+atan dan manajemen sumber daya yang tersedia. $) anajemen pelayanan kepera+atan *anggung ja+ab supervisor adalah 7 a. enetapkan dan mempertahankan standar praktik kerpera+atan. b. enilai kualitas asuhan kepera+atan dan pelayanan yang diberikan. c. engembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur ') anajemen anggaran anajemen kepera+atan berperan aktif dalam membantu perencanaan# dan pengembangan. Supervisor berperan dalam7
a. embantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang tersedia# mengembangakan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan !S. b. embantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran kepera+atan. c. emberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola. Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna dapat terjadi begitu saja# tetapi memerlukan praktik dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan tepat. egagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan kepera+atan. 3.4 T#"ni" !u*#%+isi M#'i*ui
a. Proses supervisi kepera+atan terdiri atas 1 elemen kelompok# yaitu 7 engacu pada standar asuhan kepera+atan. 8akta pelaksanaan praktik kepera+atan sebagai pembanding untuk
menerapkan pencapaian. *indak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan
kualitas asuhan. b. "rea supervisi Pengetahuan dan pengertian tentang asuhan kepera+atan kepada
klien. eterampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar. Sikap penghargaan terhadap pekaryaan misalnya kejujuran dan
empati Secara aplikasi area supervisi kepera+atan meliputi7 $. inerja pera+at dalam melaksakan asuhan kepera+atan kepada klien. '. Pendokumentasian asuhan kepera+atan. 1. Pendidikan kesehatan melalui perencanaan pulang. 2. Pengelolaan logistik dan obat. ;. Penerapan metode ronde kepera+atan dalam menyelesaikan masalah kepera+atan klien.
6. Pelaksanaan timbang terima. c. ?ara supervisi Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara# yaitu 7 $)
/angsung Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung# dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan# umpan balik# dan perbaikan.
Proses supervisi meliputi 7 Pera+at
pelakasana
melakukan secara mandiri
suatu
tindakan kepera+atan didampingi oleh supervisor. Selama
proses# supervisor dapat memberi dukungan#
reinforcemen# dan petunjuk. Setelah
selesai#
supervisor
dan
pera+at
pelaksana
melakukan diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah
sesuai dan
memperbaiki
yang
masih kurang.
!einforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor. ') Supervisi secara tidak langsung Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. 4mpan balik dapat diberikan secara tertulis. 3.5 P#%an K#*a'a Ruangan6 PP Dan PA Da'am M#&7# Asuhan K#*#%aaan P%&,#si&na' P%im#% /MAKP8PRIMER0
$) Peran epala !uangan (aru) o
Sebagai konsultan dan pengendali mutu pera+at primer.
o
engorientasi dan merencanakan kerja+an baru.
o
enyusun jad+al dinas dan memberi penugasan kepada PP.
o
valuasi kerja.
o
erencanakan atau menyelenggarakan pengembangan staf.
') Peran pera+at primer (PP)
o
enerima
klien
dan
mengkaji
kebutuhan
pasien
secara
pelayanan
yang
komprehensif. o
embuat tujuan dan merencanakan kepera+atan.
o
elaksanakan rencana yang telah dibuat.
o
engkomunikasikan
dan
mengkoordinasikan
diberikan oleh disiplin lain maupun pera+at.
1)
o
enerima dan menyesuaikan rencana asuhan.
o
enyiapkan penyuluhan untuk pasien pulang.
o
enyiapkan rujukan kepada tim pelayanan kesehatan terkait.
o
engadakan kunjungan rumah bila perlu.
Peran pera+at assosiate (P") Peran P" adalah melaksanakan tindakan kepera+atan sesuai dengan
rencana yang telah disusun oleh PP. 3.19 D#'#gasi:P#n7#'#gasian
0elegasi=pendelegasian adalah menyelesaikan pekaryaan yang dikerjakan melalui orang lain untuk menyelesaikan tujuan organisasi (9ursalam# ''). 4nsur-unsur dalam proses delegasi meliputi7 !-"-" a. *anggung ja+ab (responsi!ility)# adalah pekaryaan-pekaryaan yang harus diselesaikan oleh seseorang pada jabatan tertentu. b. ekuasaan (authority) adalah hak atau +e+enang untuk memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan fungsinya. c. Pertanggung ja+aban (accounta!ility)# adalah memberikan pertanggung ja+aban dengan memberikan laporan bagaimana seseorang melaksanakan tugasnya dan bagaimana memakai +e+enang yang diberikan kepadanya. 0ari uraian ketiga unsur diatas# jelas bah+a authority (kekuasaan) dan responbility (tugas) dapat didelegasikan# sedangakan accountability (pertanggung ja+aban) tidak dapat didelegasikan# ini berarti bah+a seseorang yang memimpin yang mendelegasikan tugas dan kekuasaannya dan ba+ahannya tidak berarti mendelegasikan pertanggungja+abannya# melainkan ia tetap bertanggung ja+ab akan pelaksanaan tugas yang didelegasikan kepada ba+ahannya. Tugas8ugas ;ang 7i7#'#gasi"an
*ugas yang dapat didelegasikan dari atasan kepada ba+ahan menurut anullang ('$) dapat dibedakan menjadi '# yang ditinjau berdasarkan aspek7 $.
0itinjau dari tugas proses (anulang# '$> $$1-$$2) anajer Bertugas
Perencana Pengorganisasian
Pelaksanaan
Penga+asan
Sebagian didelegasikan kepada ba+ahan Perencana
Pelaksanaan
Pada gambar $ diatas terlihat bah+a fungsi manajer (supervisor) disederhanakan menjadi 1 fungsi yaitu7 perencanaan# pelaksanaan# dan penga+asan
*ugas-*ugas Pelaksana
Pelaksanaan
Penga+asan
Perencanaan
"
B
?
D
8
Pada gambar ' di atas terlihat bah+a para ba+ahan yang menerima delegasi tugas dan kekuasaan# selanjutnya mendelegasikan tugas dan kekuasaan kepada ba+ahannya. Pada keadaan ini# manajer terdahulu lebih banyak ia memutuskan perhatian dalam penga+asan. @ika diperhatikan pada kedua gambar di atas# tampak bah+a tugas-tugas perencanaan dan pelaksanaan sebagian besar dapat didelegasikan# sedangkan tugas penga+asan tidak dapat didelegasikan (hanya sebagian kecil saja).
'. 0itinjau dari aspek bidang (spesialisasi). Pendelegasian dari aspek ini sesuai dengan organisasi karena masingmasing bidang mempunyai uraian tugas sesuai fungsi masing-masing bidang. Pendelegasian yang efektif memiliki beberapa ciri-ciri yaitu 7 4nsur pendelegasian harus lengkap dan jelas. a. Harus mendelegasikan kepada orang yang tepat. b. Pemberi delegasi harus memberikan peralatan yang cukup dan mengusahakan keadaan linhkungan yang efisien. c. Pemberi delegasi harus memberikan inisiatif atau rangsangan material maupun non material.
BAB ( REN
Hari=tanggal
7
Pukul
7 $$. +ib - selesai
*opik
7 Supervisi tentang kegiatan Injeksi Intra Dena
*empat7 9urse Station dan !uang Pera+atan Pasien (.2 M#&7# $. ,bservasi '. *indakan 1. valuasi dan 0iskusi (.3 M#7ia $. /embar Supervisi '. Standar "suhan kepera+atan (.( P#ng&%ganisasian
epala ruangan
7Hamam !osyidi# S.ep
Pera+at primer
7 "+aliyatu5 :ahroh I# S.ep
Pera+at associate
7 9ur /aila.# S.ep
Supervisor
7
Pembimbing
7 $. 9s# Suratmi# .ep '. 9irma Eunita# S.ep.#9s
(.) M#"anism# K#giaan N& $
K#giaan aru mengucapkan
salam
dan
P#'a"sana "!4
menyampaikan pada PP bah+a akan
T#m*a &urse
a"u ; menit
Station
diadakan Supervisi tentang tindakan injeksi intra vena. "!4 menjelaskan tujuan dan prosedur '
tindakan PP memilih pasien yang
1
tindakan injeksi intra vena. PP menyiapkan alat-alat
dilakukan yang
PP dan P"
9urse
' menit
PP dan P"
Station 9urse
; menit
dibutuhkan untuk tindakan Supervisi 2
injeksi intra vena. "!4 memberikan kesempatan pada PP
dibantu
P"
untuk
Station "!4
melengkapi
9urse
' menit
Station
persiapan injeksi ID dan mempersiapkan ;
pasien. "!4
6
peralatan dan pasien. PP dan P" menuju ruang pera+atan
&
3
memeriksa
kelengkapan
"!4
9urse
$ menit
PP dan P"
Station !uang
$ menit
pasien dan segera menyiapkan pasien
pera+atan
dan alat yang akan digunakan untuk
pasien
tindakan injeksi intra vena. PP dan P" melaksanakan
tindakan
PP dan P"
!uang
injeksi ID
pera+atan
aru melakukan evaluasi tindakan yang
pasien 9urse
sudah dilakukan oleh PP dan P"# dengan 1 tahapan pembinaan yaitu7 a. Penyampaian penilaian ( fair ) !% Feed #ack c.
Follo" Up# pemecahan masalah.
"!4
Station
$; menit
' menit
/ampiran$ F$RMAT !UPER-I!I INJEK!I INTRA-ENA
Hari=*anggal 7 Eang disupervisi 7
Supervisor 7 !uangan 7
"spek penilaian Persiapan
Parameter
Bobot
". enyiapkan alat steril $. Bak injeksi
$
'. Spuit sesuai kebutuhan
$
B. enyiapkan alat non steril $. Hand !ubs
$
'. "lkohol S+eb
$
1. Bak instrument
$
2. Perlak dan Pengalas
$
;. Bengkok
$
6. ,bat injeksi dalam vial
$
atau ampul &. "lat tulis
$
3. Buku injeksi
$
?. enyiapkan bahan-bahan $. ,bat
$
0. enyiapkan pasien $. emberi
penjelasan
$
kepada pasien tentang prosedur
yang
akan
dilakukan '. engatur posisi pasien
$
yang nyaman Pelaksanaan injeksi intra vena7 Pelaksanan
$. ?uci tangan menggunakan
$
Hand !ab. '. emasukkan obat dalam
$
spuit. 1. Pastikan keadaan
infus
dalam
menetes
lancar
$
0ilakukan eterangan Ea *idak
tidak ada plebitis. 2. embersihkan
dengan
$
desinfektan berupa "lkohol S+eb pada daerah yang akan diinjeksi. ;. ,bat dimasukkan dengan
$
pelan. 6. /ihat
ekspresi
+ajah
$
&. Pasien dirapikan# alat-alat
$
pasien.
dibereskan. 3. Sampah vial=ampul obat#
$
spuit# dan plastik dibuang pada tempat yang berbeda. %. encatat tanda
dan
memberi
pada
format
$
pemberian injeksi dan buku injeksi. Sikap pera+at pada +aktu injeksi7 $. omunikasi
$
'. erjasama
$
1. *anggung ja+ab
$
2. e+aspadaan
$
valuasi7 $. engevaluasi
lokasi
penyuntikan
$
dan
kelancaran tetesan. '. engevaluasi kenyamanan
$
posisi. 1. engobservasi
$
kemungkinan plebitis. T$TAL
39
Penilaian 7 @umlah 0ilaksanakan @umlah *otal
F $G .....
Penilaian terhadap hasil supervisi7 @ika tindakan yang dilakukan sesuai# &6-$G# diberi nilai Baik @ika tindakan yang dilakukan sesuai# ;6-&;G# diberi nilai ?ukup @ika tindakan yang dilakukan sesuai# ;6G# diberi nilai urang
/amongan# ei '$; Supervisi Eang 0isupervisi
(Hamam !osyidi# S.ep) $2.'.1.&1'
("+aliyatu5 :ahroh I# S.ep) $2.'.1.633
BAB ) HA!IL LAP$RAN KEGIATAN ).1 R#sum# P#'a"sanaan !u*#%+isi
Hari = *anggal
7
Pukul
7 $$. - $'.
Pelaksana
7 Pera+at Primer
*empat
7 !uang Shofa !S uhammadiyah /amongan
Sasaran
7 Supervisi pada pemberian obat melalui injeksi I.D
ateri
7 Supervisi
etode
7 ,bservasi# *indakan# 0iskusi dan valuasi
edia
7 $. /embar S,P tindakan pemberian obat melalui injeksi intra vena. '. Peralatan perlengkapan tindakan pemberian obat melalui injeksi intra vena. 1. /embar Penilaian tindakan pemberian obat melalui injeksi intra vena.
).2 P#ng&%ganisasian
epala ruangan
7 Hamam !osyidi# S.ep
Pera+at primer
7 "+aliyatu5 :ahroh I# S.ep
Pera+at associate
7 9ur /aila.# S.ep
Supervisor
7
Pembimbing
7 $.9s# Suratmi# .ep '. 9irma Eunita# S.ep.#9s
A.
P%#s#nsi $. Pembimbing dari pendidikan $ orang '. Supervisor sebanyak ' orang 1. Pembimbing ruangan paviliun Shofa !umah Sakit uhammadyah
/amongan sebanyak $ orang 2. ahasis+a S*IS uhammadiyah /amongan sebanyak % orang.
B.
Hasi' E+a'uasi 1. E+a'uasi !%u"u% Persiapan dilakukan ' hari sebelum acara dimulai. "cara dilakukan
sesuai dengan jad+al gannt chart yang telah dibuat. 2. E+a'uasi *%&s#s N& 1 2
a"u $.-$.1
K#giaan Pelaksanaan Supervisi pada tindakan pemberian obat
$.1.$$.
melalaui injeksi intra vena. 0iskusi dan klarifikasi dari supervisor serta pembimbing (baik pendidikan ataupun ruangan) 7 Bapak 9s# "chmad Sutarjo# S. ep $. @ika "!4 melakukan Supervisi PP hendaknya dilakukan satu persatu mulai dari peralatan sampai dengan persiapan pasien. '. Hendaknya "!4 memberikan re+ard ke PP dan menanyakan
perasaan
PP
setelah
melakukan
tindakan. 1. "!4 memberikan kesempatan kepada PP untuk mengevaluasi diri sendiri. 2. "!4 mengevaluasi tindakan PP secara obyektif. ;. @ika "!4 melakukan supervisi hendaknya tidak bersikap seperti menilai tindakan PP di depan pasien. 6. omunikasi P" dengan pasien harus ditingkatkan. Ibu 9s# Suratmi# .ep $. omunikasi dalam melakukan tindakan tetap diutamakan. '. 0alam penilaian "!4 harus menunjukkan nilai yang disepakati. 1. 0alam melakukan penilaian "!4 harus meliputi 1 f . 1. E+a'uasi Hasi' a. egiatan dihadiri %G atau 2 orang dari; orang yang diundang dan %
mahasis+a b. Selama kegiatan# masing-masing mahasis+a bekerja sesuai dengan tugasnya c. "cara dimulai sesuai dengan +aktu yang telah ditentukan d. egiatan berjalan lancar dan tujuan mahasis+a tercapai dengan baik
2. Ham=aan a. Pelaksanaan Supervisi tentang pemberian obat melalui injeksi
intravena belum optimal karena kurangnya ketelitian "!4 terhadap penilaian tindakan yang dilakukan oleh PP dan P" b. 0alam pelaksanaan Supervisi# mahasis+a belum berpengalaman dalam melakukan Supervisi sehingga mahasis+a belum bisa menji+ai dengan perannya masing-masing 3. Du"ungan a. Pengorganisasian Supervisi yang terstruktur b. Proses bimbingan pelaksanaan Supervisi oleh pembimbing akademik
dan ruangan c. "danya alur yang terstruktur dengan baik d. Hubungan saling percaya yang terjalin antara pihak pera+at ruangan dengan mahasis+a sebagai pelaksana e. *ersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses Supervisi yang baik di ruang paviliun Shofa !umah Sakit uhammadyah /amongan.