ISPA merupakan penyakit yang berada pada peringkat pertama dari sepuluh penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat di desa petungsewu Kecamatan ...
ILMU KEPERA*ATAN +AKULTAS +AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ,RA*I-A.A MALAN/ 0'%1
,A,% PENDA"ULUAN
1.1 Latar belakang ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun riketsia, tanpa atau disertai radang parenkim paru Alsagaf, !""#$. ISPA salah satu penyebab utama kematian pada anak di World Health Health Organizat Organization ion &'($ bawa bawahh % tahu tahunn teta tetapi pi diag diagno nosi siss suli sulitt dite ditega gakk kkan an.. World
memperkirakan insidensi ISPA di negara berkembang dengan angka kejadian ISPA pada balita di atas )" per 1""" kelahiran hidup adalah 1%*+!"* pertahun pada 1 juta anak balita di dunia golongan usia balita. Pada tahun !""", 1,# juta #%*$ anak - anak di seluruh dunia meninggal karena ISPA, " * dari Afrika dan Asia /enggara &'(, !""!$. 0ejala ISPA sangat banyak ditemukan pada kelompok masyarakat di dunia, karena penyebab ISPA merupakan salah satu hal yang sangat akrab di masyarakat. ISPA merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh virus meliputi infeksi akut saluran pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. ISPA menjadi perhatian bagi anak+anak termasuk balita$ baik di negara berkembang maupun di negara maju karena ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Anak+ anak dan balita akan sangat rentan terinfeksi penyebab ISPA karena sistem tubuh yang masih rendah, itulah yang menyebabkan angka prevalensi dan gejala ISPA sangat tinggi bagi anak+anak dan balita iskerdas, !""$. Prevalensi ISPA tahun !"" di Indonesia adalah !%,%* rentang2 1,%* + )1,)*$ dengan 13 provinsi di antaranya mempunyai prevalensi di atas angka nasional. 4asus ISPA pada umumnya terdeteksi berdasarkan gejala penyakit. Setiap anak diperkirakan mengalami +3 episode ISPA setiap tahunnya. Angka ISPA tertinggi tertinggi pada balita 5%*$, sedangkan terendah pada kelompok umur 1% + !) tahun. Prevalensi 6enderung meningkat lagi sesuai dengan meningkatnya umur. antara laki+laki dan perempuan relatif sama, dan sedikit lebih tinggi di pedesaan. ISPA 6enderung lebih tinggi pada kelompok dengan pendidikan dan tingkat pengeluaran per kapita lebih rendah iskerdas, !""$. Program pemberantasan ISPA se6ara khusus telah dimulai sejak tahun 1#7), dengan tujuan berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kemati kematian an khusus khususny nyaa pada pada bayi bayi dan dan ana anakk balit balitaa yang yang diseba disebabka bkann oleh oleh ISPA ISPA, namun namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi asmaliah, !"")$. 4ematian akibat ISPA In Infeksi feksi Saluran Pernafasan Akut$ di Indonesia pada akhir tahun !""" sebanyak lima kasus di antara 1.""" bayi8balita. 9erarti, akibat ISPA, sebanyak 1%".""" bayi8balita meninggal tiap tahun atau 1!.%"" korban per bulan atau )13 kasus sehari atau 1 anak per jam atau seorang bayi8balita tiap lima menit &'(, !""$. :i Indonesia, preval prevalens ensii nasion nasional al ISPA ISPA !%* 13 Provin Provinsi si di ata atass ang angka ka rasion rasional al$, $, ang angka ka kesaki kesakitan tan
morbiditas$ pneumonia pada bayi !,!*, balita *, sedangkan angka kematian mortalitas$ pada bayi !,7* dan balita 1%,%* iskerdas, !""$. ;ntuk meningkatkan kesehatan masyarakat, :epartemen 4esehatan I menetapkan 1" program prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat untuk men6apai tujuan Indonesia Sehat !"1", dimana salah satu diantaranya adalah Program Pen6egahan Penyakit
1.!
/ujuan
1.!. .!.1 /ujuan uum mum
.
masyarakat
menyusun sun
peren6anaan
kegiatan tan
dalam
menanggulangi masalah ISPA yang terdapat pada masyarakat. %.
,A, 0 TIN-AUAN PUSTAKA
02% Konsep Teori 02%2% Definisi ISPA
ISPA ISPA adalah adalah penyakit penyakit infeksi infeksi yang sangat umum dijumpai dijumpai pada anak+ana anak+anakk deng dengan an geja gejala la batu batuk, k, pile pilek, k, pana panass atau atau keti ketiga ga geja gejala la ters terseb ebut ut mu mun6 n6ul ul se6a se6ara ra bersamaan
6. Infe Infeksi ksi akut akut adalah infeks infeksii yang berlan berlangsun gsungg sampai sampai dengan dengan 1) hari. 9atas 9atas 1) hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 1) hari. 02%20
Etioogi
>tiologi ISPA terdiri lebih dari "" jenis bakteri, virus dan riketsia. 9akteri Penyebab Penyebabnya nya anta antara ra lain lain dari dari gen genus us Streptococcus, Stafilococcus, Pnemococcus, Hemofilus, Bordetella dan Corinea!terium. ?irus penyebabnya antara lain golongan "icso#iru "icso#irus, s, $deno#i $deno#irus, rus, Corona#i Corona#irus, rus, Picorna#i Picorna#irus, rus, "icoplasm "icoplasma, a, Herpess#i Herpess#irus rus
:epkes I, !"""$. 9akteri tersebut di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. 9iasanya bakteri tersebut
menyerang anak+anak yang kekebalan tubuhnya lemah misalnya saat perubahan musim panas ke musim hujan P: P>SI, !""!$. 02%2)
Manifestasi Kinis
0ambaran klinis infeksi saluran pernafasan akut bergantung pada tempat infeksi serta mikroorganisme penyebab infeksi. Semua manifestasi klinis terjadi akibat proses peradangan dan adanya kerusakan langsung akibat mikroorganisme.
Seorang anak dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan gejala sebagai berikut 2 1$ 9atuk !$ Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara misalnya pada waktu berbi6ara atau menangis$. $ Pilek yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung. )$ Panas atau demam, suhu badan lebih dari "@ atau jika dahi anak diraba dengan punggung tangan terasa panas. ika anak menderita ISPA ringan maka perawatan 6ukup dilakukan di rumah tidak perlu dibawa ke dokter atau Puskesmas. :i rumah dapat diberi obat penurun panas yang dijual bebas di toko+toko atau Apotik tetapi jika dalam dua hari gejala belum hilang, anak harus segera di bawa ke dokter atau Puskesmas terdekat. 32 0ejala ISPA sedang
Seorang anak dinyatakan menderita ISPA sedang jika di jumpai gejala ISPA ringan dengan disertai gejala sebagai berikut 2 1$ Pernapasan lebih dari %" kali 8menit pada anak umur kurang dari satu tahun atau lebih dari )" kali8menit pada anak satu tahun atau lebih. !$ Suhu lebih dari #"@. $ /enggorokan berwarna merah. )$ /imbul ber6ak+ber6ak pada kulit menyerupai ber6ak 6ampak
%$ /elinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga 3$ Pernafasan berbunyi seperti mendengkur. $ Pernafasan berbunyi seperti men6uit+6uit. :ari gejala ISPA sedang ini, orangtua perlu hati+hati karena jika anak menderita ISPA ringan, sedangkan anak badan panas lebih dari #"@, giBinya kurang, umurnya empat bulan atau kurang maka anak tersebut menderita ISPA sedang dan harus mendapat pertolongan petugas kesehatan. 42 0ejala ISPA berat
Seorang anak dinyatakan menderita ISPA berat jika ada gejala ISPA ringan atau sedang disertai satu atau lebih gejala sebagai berikut2 1$ 9ibir atau kulit membiru !$ Lubang hidung kembang kempis dengan 6ukup lebar$ pada waktu bernapas $ Anak tidak sadar atau kesadarannya menurun )$ Pernafasan berbunyi mengorok dan anak tampak gelisah %$ Pernafasan men6iut dan anak tampak gelisah 3$ =adi lebih 6epat dari 3"C8menit $ Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernapas 7$ /enggorokan berwarna merah 02%2&
Kasifikasi
Program Pemberantasan ISPA P! ISPA$ mengklasifikasi ISPA sebagai berikut2 a. Pneumonia berat2 ditandai se6ara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam 6hest indrawing$. b. Pneumonia2 ditandai se6ara klinis oleh adanya napas 6epat. 6. 9ukan pneumonia2 ditandai se6ara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas 6epat. inofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia 02%25
"u3ungan Ispa #engan 6irus
9eberapa penelitian agen telah di lakukan di luar negeri. Seperti penelitian yang di lakukan oleh debora tahun !"1!, dalam penelitiannya tentang D %hino#irus detection y real&time %'&PC% in children ith acute respiratory infection in Buenos $ires, $rgentina, yaitu
deteksi rhino#irus pada anak dengan infeksi saluran
pernafasan akut ISPA$. ISPA merupakan penyakit yang sangat umum dan jenis infeksi bervariasi yang sangat dipengaruhi oleh faktor+faktor seperti usia, lingkungan, dan kondisi
komorbiditas. Lebih dari !"" virus penyebab yang berbeda telah dijelaskan. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh :ebora di 9uenos Aires, Argentina menyatakan bahwa rhino#irus '?$
merupakan penyebab utama flu biasa dan dapat
menyebabkan ISPA pada manusia. %hino#irus
dari 1"" serotipe telah dijelaskan dan diklasifikasikan menjadi spesies2 A, 9 dan @. Spesies '? @ hanya dapat dideteksi dengan menggunakan metode molekuler. 0enom mereka adalah satu ,!+kb =A untai positif dengan satu bingkai ba6aan terbuka Savolainen, !""$. '? merupakan penyebab paling sering pilek umum dan juga terkait dengan otitis media akut pada anak dan sinusitis pada orang dewasa. Penelitian terbaru telah menetapkan bahwa '? dapat menginfeksi saluran pernafasan bagian bawah sehingga
menyebabkan
pneumonia
dan
bron6hiolitis
pada
anak+anak
Papadopoulos, !""!$. Infeksi '? tanpa gejala juga dapat terjadi pada bayi, anak+ anak dan orang dewasa. Isolasi '? dalam kultur sel sangat sulit dilakukan, tidak sensitif dan memakan waktu yang lama. Pengembangan metode molekuler telah meningkatkan kelayakan deteksi '?. 9eberapa reaksi berantai /+P@$ tes transkripsi+polimerase terbalik telah dikembangkan untuk mendeteksi sensitif dan diferensiasi '?. Erekuensi '? terdeteksi oleh metode molekuler pada anak+anak yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi saluran pernapasan akut ISPA$ berkisar antara 3*+%*.
"u3ungan ISPA #engan 3akteri
9akteri dapat menyebabkan terjadinya ISPA se6ara langsung pada anak. Penelitian yang dilakukan oleh Almasri tahun !"11 di Funani menyebutkan bahwa "ycoplasma pneumoni merupakan penyebab umum dari infeksi saluran pernafasan
IS$ terutama pada anak+anak. /eknik diagnostik baru yang ditawarkan informasi yang dapat diandalkan tentang epidemiologi infeksi oleh patogen ini. Penelitian ini melibatkan !!% anak yang dirawat di rumah sakit Funani selama periode 1% bulan. LISA.
'asil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Infeksi "ycoplasma pneumoni di diagnosis sebagai satu+satunya patogen di !% kasus atau sekitar 11,1*$. "ycoplasma pneumoni adalah agen penyebab kedua Infeksi saluran pernafasan
setelah S?. Proporsi anak dengan "ycoplasma pneumoni meningkat dengan bertambahnya usia, sementara sebagian besar kasus yang dilaporkan selama musim panas dan musim gugur. "ycoplasma pneumoni memainkan peran yang lebih signifikan dalam
menyebabkan infeksi saluran pernafasan IS$ pada anak. 0ambaran klinis infeksi "ycoplasma pneumoni berbagai ma6am, termasuk faringitis, tra6heobron6hitis,
sementara sekitar sepertiga dari pasien yang terinfeksi menderita pneumonia. =amun, penelitian lain melaporkan bahwa kasus pneumonia merupakan +1"* dari infeksi, sedangkan mayoritas adalah sakit pernapasan ringan. Pada anak+anak, "ycoplasma pneumoni menyebabkan hingga )"* atau lebih penyakit pneumonia
dan sebanyak 17* dari kasus harus di rawat di rumah sakit. &abah infeksi "ycoplasma pneumoni dapat terjadi dalam masyarakat atau dalam pengaturan
tertutup atau semiclosed, seperti pangkalan militer, rumah sakit, komunitas keagamaan, dan sekolah. :iagnosis pneumonia didasarkan pada adanya infiltrat baru pada radiografi dada infiltrat, kekeruhan atau konsolidasi tunggal atau ganda$, gejala seperti menggigil, suara serak, sakit tenggorokan dan nyeri dada$, dan temuan pemeriksaan fisik rales atau 6ra6kles, mengeluarkan bunyi pada auskultasi pada pernapasan bronkial$. 02%2(
Patofisioogi
Penyakit ISPA disebabkan oleh virus dan bakteri yang disebarkan melalui saluran pernafasan yang kemudian dihirup dan masuk ke dalam tubuh, sehingga menyebabkan respon pertahanan bergerak yang kemudian masuk dan menempel pada saluran pernafasan yang menyebabkan reaksi imun menurun dan dapat menginfeksi saluran pernafasan yang mengakibatkan sekresi mucus meningkat dan mengakibatkan saluran nafas tersumbat dan mengakibatkan sesak nafas dan batuk produktif. 4etika saluran pernafasan telah terinfeksi oleh virus dan bakteri yang kemudian terjadi reaksi inflamasi yang ditandai dengan ruor dan dolor yang mengakibatkan aliran darah meningkat pada daerah inflamasi dengan tanda kemerahan pada faring mengakibatkan hipersensitifitas meningkat dan menyebabkan timbulnya nyeri. /anda inflamasi berikutnya adalah kalor, yang mengakibatkan suhu tubuh meningkat dan menyebabkan hipertermi yang mengakibatkan peningkatan kebutuhan 6airan yang
kemudian mengalami dehidrasi. /umor, adanya pembesaran pada tonsil yang mengakibatkan kesulitan dalam menelan yang menyebabkan intake nutrisi dan 6airan inadekuat. Eungsiolesa, adanya kerusakan struktur lapisan dinding saluran pernafasan sehingga meningkatkan kerja kelenjar mucus dan 6airan mucus meningkat yang menyebabkan batuk. Adanya infeksi virus merupakan predisposisi terjadinya infeksi sekunder bakteri. Infeksi sekunder bakteri ini menyebabkan sekresi mu6us bertambah banyak dan dapat menyumbat saluran nafas sehingga menimbulkan sesak nafas dan juga menyebabkan batuk yang produktif. :ampak infeksi sekunder bakteri pun bisa menyerang saluran nafas bawah, sehingga bakteri+bakteri yang biasanya hanya ditemukan dalam saluran pernafasan atas, setelah terjadinya infeksi virus, dapat menginfeksi paru+paru sehingga menyebabkan pneumonia bakteri Sylvia, !""%$.
Pathway
02%27
Penataaksanaan
Pengobatan ISPA dapat dilakukan dengan 6ara sebagai berikut asmaliah, !"")$2 a. Pneumonia berat 2 dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan sebagainya. b. Pneumonia2 diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. 9ila penderita tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.
6. 9ukan pneumonia2 tanpa pemberian obat antibiotik. :iberikan perawatan dirumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung Bat yang merugikan seperti kodein, dekstrometorfan dan antihistamin. 9ila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya ber6ak nanah eksudat$ disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman strepto6o66uss dan harus diberi antibiotik penisilin$ selama 1" hari. 02%28
Pen4egahan
4eadaan giBi dan keadaan lingkungan merupakan hal yang penting bagi pen6egahan ISPA. 9eberapa hal yang perlu dilakukan untuk men6egah ISPA adalah2 a.
Pertusis yang salah satu
gejalanya adalah infeksi saluran nafas :epkes I, !""!$. 6.
penyakit
ISPA,
sebaliknya
perilaku
yang
tidak
men6erminkan hidup sehat akan menimbulkan berbagai penyakit.
Perilaku ini dapat dilakukan melalui upaya memperhatikan rumah sehat, desa sehat dan lingkungan sehat Suyudi, !""!$. d. Pengobatan segera Apabila anak sudah positif terserang ISPA, sebaiknya orang tua tidak memberikan makanan yang dapat merangsang rasa sakit pada tenggorokan, misalnya minuman dingin, makanan yang mengandung vetsin atau rasa gurih, bahan pewarna, pengawet dan makanan yang terlalu manis. Anak yang terserang ISPA, harus segera dibawa ke dokter P: P>SI, !""!$.