Percobaan 1 PEMBUATAN SIMPLISIA EKSTRAK KERING GAMBIR
I.
II.
Tujuan Pr Pratikum a. Untuk melihat melihat struktur struktur gambir secara mikroskopi mikroskopis. s. b. Untuk menguji susut pengeringan pada gambir. c. Untuk Untuk mengu menguji ji sari sari kadar kadar air air dan etanol etanol.. d. Untuk Untuk mengu menguji ji kadar kadar air pada pada gambir gambir.. e. Untuk menguji menguji kadar kadar abu abu total dan kadar abu tidak tidak larut larut asam pada pada gambir. gambir. f. dan untuk untuk melihat melihat pola pola kromatog kromatografi rafi pada gambir gambir serta serta menghit menghitung ung nilai nilai RFnya. RFnya. Landaan Teori Simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang
berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Pengertian simplisia menurut Departemen esehatan R! adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun" dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan #ambir #ambir $Uncaria $Uncaria gambir gambir $%unter& $%unter& Ro'b.& merupakan merupakan tumbuhan tumbuhan yang tumbuh di kawasan .
trop tropis is dan dan digun digunak akan an seba sebaga gaii antid antidia iare re dan dan astr astrin ingen gen di (sia sia $(ng $(nggr grai aini ni dkk. dkk."" )*++& )*++&.. ,umbuhan ini dikenal di Sumatera sebagai gambee" gani" kacu" sontang" gambe" gambie" gambu" gimber" pengilom" dan sepelet. Di awa dikenal sebagai santun dan ghambhir. Di alimantan dikenal sebagaigamelo" gambit" game" gambiri" gata dan gaber. Di usa ,enggara dikenalsebagai ,agambe" gembele" gamelo" gambit" gambe" gambiri" gata dan gaber. Di/aluku dikenal sebagai kampir" ka mpir" kambir" ngamir" ngamir" gamer" gabi" tagabere" gabere"gaber dan gambe. #ambir berasal dari (sia ,enggara terutama pulau Sumatera" danbanyak dibudidayakan di daerah Sumatera 0arat. ,umbuhan ini hidup di areaterbuka di dalam hutan" kawasan hutan hutan yang lembab" area terbuka bebaspeladangan atau pinggir hutan pada ketinggi )** 1 2** m dpl $Sampurno dkk.")**3&. ,aksonomi ,aksonomi gambir menurut $%aryanto" )**2& adalah4 Di5isi 4 Spermatophyta Subdi5isi 4 (ngiospermae elas 4 Dicotiledon 0angsa 4 Rubiales Suku 4 Rubiaceae /arga 4 Uncaria Spesies 4 Uncaria gambir $%unter& Ro'b.
1
,umbuhan gambir merupakan perdu" memanjat" batang bulat" tidak berambut" mempunyai kait di antara dua tangkai daun yang berhadapan" kecil" pipih. Daun lanset" ujung meruncing dasar tumpul membulat" dengan panjang 6") 1 +7 cm dan lebar 3") 1 6") cm. ,angkai daun tidak berambut dengan panjang *"8 1 *"6 cm" pertulangan primer pada permukaan daun sebelah bawah menonjol. 0unga majemuk" bentuk bongkol" berhadapan di ketiak daun" dau n" tangkai pipih" dengan panjang panjang *"8 1 7") cm dan diameter bongkol 7"3 1 8 cm" tabung mahkota mahkota pipih" merah" berambut halus" lobus mahkota krem keputihan" daun pelindung tidak berambut dan langset. 0uah berbentuk kapsul" sempit" panjang" dan terbagi terbagi menjadi menjadi dua belahan. belahan. 0iji banyak" kecil" halus" berbentuk jarum dan bersayap" dengan panjang *"7 cm $Sampurno dkk." )**3&. Sediaan gambir biasanya diperoleh dari daun dan ranting muda tanaman $ folii folii extracum siccum&. siccum&. Simpli Simplisia sia berben berbentuk tuk kubus kubus tidak tidak beratu beraturan ran atau atau agak agak silind silindris ris pendek" pendek" terkad terkadang ang bercampur dengan bagian yang remuk" tebalnya )-9 cm" ringan" mudah patah dan berliang reni renik-r k-ren enik ik.. :arna rna permu permukaa kaan n luar luar cokel cokelat at muda muda hingg hinggaa cokel cokelat at tua tua keme kemera raha han n atau atau kehitaman. :arna permukaan yang baru dipatahkan cokelat muda sampai cokelat kekuningan. #ambir memiliki bau yang lemah serta rasa yang semula phit dan sangat kelat kemudian agak manis. Sediaan tradisional gambir dapat dibuat dengan merebus daun dan tangkai selama +"8 jam dan kemudian diperas untuk memperoleh ekstraknya. ;kstrak kental lalu diletakkan dalam paraku" paraku" sebuah wadah terbuat dari kayu yang dirancang khusus untuk ekstrak kental gambir yang berukuran 9 m ' 9* cm ' +* cm $P'<',& selama )7 jam. ;kstrak kemudian dibentuk bulat dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama sekitar 9 hari $(nggraini dkk." )*++&. andungan andungan imia tanaman gambir diantaranya diantaranya atekin" kuersetin" kuersetin" =at samak katekin" katekin" merah katekin" lendir" lemak" dan malam. andungan yang utama dan juga dikandung oleh banyak anggota Uncaria lainnya adalah fla5onoid $terutama gambiriin&" katekin $sampai 8+>&"
2
=at penyamak $))-8*>&" serta sejumlah alkaloid $seperti gambirtannin dan turunan dihidrodan okso-nya&. ;kstrak gambir memiliki kandungan senyawa kimia yang ber5ariasi diantaranya katekin $3 1 99>&" asam catechu tannat $)* 1 88>&" pyrokatechol$)* 1 9*>&" gambir floresen $+ 1 9>&" katechu merah $9 1 8>&" kuersetin $) 17>&" fi'ed oil $+ 1 )>&" wa' $+ 1 )>& $!snawati dkk." )*+)&. ;kstrak tradisional gambir mengandung polifenol sebesar +9"86 1 +9"2*gram per +** gram" katekin sebesar 22"7 1 +*7"8 ?g@ml" epikatekin sebesar *"721 *"6* ?g@ml" dan asam kafeat sebesar *"26 1 *"22 ?g@ml. ;kstrak gambir jugamemiliki akti5itas penangkal radikal DPP% $+"+-diphenyl-)-picrylhydra=il&sebesar 2) 1 29"+>. Uji toksisitas terhadap ekstrak gambir menggunakan sel!;A-B $!ntestinal ;phitelial Aell line no. B& menunjukkan bahwa antioksidanyang ter-dapat dalam gambir bersifat aman" dengan tidak menunjukkan efeknegatif yang ditunjukkan dengan lebih dari 29> sel dapat bertahan hidup padakonsentrasi + hingga )** ?g@ml $(nggraini dkk." )*++& ,anin secara umum adalah senyawa organik kompleks yang merupakan hasil metabolik sekunder dari tanaman tingkat tinggi yang tidak mengandunggugus nitrogen. atekin merupakan
senyawa
yang
ditemukan
dalam tanin
merupakanfla5an-9-ol
sedangkan
leukoantosianidin merupkan fla5an-9-7-diol. eduafenolik tersebut sering dikaitkan dengan karbohidrat atau molekul protein untukmemproduksi senyawa tanin yang lebih kompleks.
,anin memiliki peran baik bagi pengobatan" sebagai antioksidan yangpotensial tanin telah dimanfaatkan untuk pengobatan diabetes. ,anin juga dapatberperan sebagai pelindung-jantung" antiinflamasi" antikarsinogenik"antimutagen" dan menghambat adipogenesis. onsumsi tanin
3
dapat menyebabkan
astrigensi"
sehingga produksi sali5a
meningkat dankemampuan
pengecapan rasa menurun $Reed" +228&. Diketahui" gambir merangsang keluarnya getah empedu sehingga membantu kelancaran proses di perut dan usus. ebiasaan makan sirih menyehatkan gusi" gigi" dan tenggorokan. Fungsi lain adalah sebagai campuran obat" seperti sebagai luka bakar" obat sakit kepala" obat diare" obat disentri" obat kumur-kumur" obat sariawan" serta obat sakit kulit $dibalurkan& dan bahan pewarna tekstil untuk industri batik. Selain itu juga gambir digunakan penduduk sebagai ramuan untuk mengkonsumsi sirih dan obat untuk sakit perut. #ambir juga mengandung katekin $catechin&" suatu bahan alami yang bersifat antioksidan. ,anin yang terdapat pada gambir berupa asam katekutannat. ,anin pada daun gambir termasuk ke dalam tipe proantosianidin. Daun gambir mengandung katekin yang sedikit larut dalam air dingin" tetapi mudah sekali larut dalam air panas. ,anin ini memiliki khasiat sebagai algisida" juga antibakteri dan antijamur. ,ingginya kadar tanin menyebabkan gambir memiliki daya astringensi" antibakteri" dan sifat-sifat farmakologis dan toksis yang lainnya. Sifat-sifat ini menyebabkan gambir banyak digunakan dalam berbagai bidang industri" seperti industri obatobatan dan farmasi" industri penyamakan kulit" dan lain-lain. D-katekin murni dan bermutu farmasi" yang juga dikenal dengan nama Ayanidanol-9" merupakan bahan baku untuk pembuatan obat-obatan antihepatitis" anti-diare dan obat. Parameter non spesifik umumnya gambir mengandung4
III.
•
0ahan tidak larut alcohol
4 tidak lebih dari 97>
•
0ahan tidak larut air
4 tidak lebih dari 99>
•
adar air
4 tidak lebih dari +7>.
•
adar abu total
4 tidak lebih dari *"8>.
•
adar abu tidak larut asam
4 tidak lebih dari *"+>.
•
%arga Rf
4 *"8
A!at dan Ba"an A. A!at #an$ di$unakan
4
• • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • •
•
5
aca Cbjek dan Ao5er #lass Aawan Penguap rus rus ,ang /ikroskop Penangas (ir Furnace /oisture (naly=er Plat <, Pipa apiler Pinset
B. Ba"an #an$ di$unakan #ambir %alus • (Euadest • ;tanol 28> • loroform • /etanol • (sam (setat • %A< encer • •
•
•
•
•
I%.
&ara Kerja A. Pemerikaan Mikroko'ik !. (mbil sampel $#ambir yang telah dihaluskan& seujung spatel lalu letakkan dikaca
objek" tambahkan aEuadest + tetes lalu tutup dengan co5er glass. !!. (mati dibawah mikroskop. B. Suut Pen$erin$an !. Auci dan keringkan krus kosong !!.
•
!.
menit" lalu timbang. ,imbang gambir sebanyak ) gram lalu masukkan kedalam krus yang telah dio5en
.
dan ditimbang sebelumnya.
!.
+*8⁰A selama 9* menit. Setelah 9* menit" keluarkan krus lalu masukkan ke dalam desikator selama 8
menit dan timbang. !!. %itung kadar susut pengeringan dari gambir dengan rumus 4 A −B Susut Pengeringan= x 100 B •
eterangan
•
(
4
0erat rus osong onstan G sampel $Sebelum
0
4
0erat (khir $Setelah dio5en G Sampel&
dio5en& • •
&. Penentuan Kadar Sari Larut air !. ,imbang gambir sebanyak ).8 gram !!. /asukkan kedalam ;rlenmeyer lalu tambahkan )8 ml aguadest dan )8 ml
kloroform" kemudian diaduk-aduk selama B jam pertama" kemudian biarkan !!!. !.
selama +6 jam
.
bagian bawah untuk kloroform. 0uang bagian kloroformnya" lalu ambil +* ml bagian airnya lalu masukkan
!.
kedalam cawan yang sebelumnya sudah di timbang.
!!.
timbang. %itung kadar sari larut air dengan rumus 4 0erat ;kstrak H 0erat (khir 1 0erat Aawan osong •
•
Kadar Sari Larut Air =
Berat Ekstrak x Berat Sampel x 100 Berat Sampel
(. Penentuan Kadar Sari Larut etano! !. ,imbang gambir sebanyak ).8 gram !!. /asukkan kedalam ;rlenmeyer lalu tambahkan8* ml etanol 28>" kemudian
!!!. !. . !.
diaduk-aduk selama B jam pertama" kemudian biarkan selama +6 jam
•
Kadar Sari Larut Etanol =
•
E. Penentuan Kadar Air
Berat Ekstrak x Berat Sampel x 100 Berat Sampel
!. !!.
%idupkan alat /oisture (naly=er 0alance 0uka penutup alat" masukkan gambir yang telah ditimbang + gram" lalu tutup
!!!.
kembali penutupnya. ,ekan tombol start" lalu tunggu sampai berbunyi yang menandakan pengujian
telah selesai. !. (mati hasil kadar air yang didapat $tertera pada alat& ). Penentuan Kadar Abu Tota! !. 0ersihkan rus kosong !!.
•
kedalam desikator selama 8 menit" dan masukkan sampel sebanyak ) gram. /asukkan krus yang telah berisi sampel kedalam furnice selama 9* menit dengan
suhu B**⁰ A. . ,imbang hasil yang diperoleh" lalu > adar (bu ,otal dengan rumus 4 ( A + B )−C Kadar AbuTotal = x 100 ( A + B ) G. Penentuan Kadar Abu Tidak Larut Aam !. %asil dari kadar abu total ditambahkan dengan )8 ml %Al encer didalam beker
!!. !!!. !.
gelas
pijarkan lagi didalam furnace selama 9* menit dengan suhu B**⁰ A. . ,imbang hasil yang diperoleh" lalu > adar (bu tidak • *. Kromato$ra+i La'i Ti'i !. Siapkan plt <, dengan ukuruna 8 ' + cm dengan batas atas dan bawah masing!!.
masing *.8 cm. beri tanda titik di tengah pada bagian batas bawah dengan pensil. Siapkan chamber yang berisi fase geraknya yaitu 8 ml asam asetat +8 >" lalu
!!!.
masukkan kertas saring kedalam chamber" biarkan hingga jenuh. ,imbang + gram gambir lalu masukkan dalam tabung reaksi tambahkan dengan beberapa tetes methanol aduk atau kocok ad homogeny" lalu saring dengan kertas
!.
saring. %asil filtrate ditotolkan dengan pipa kapiler pada tanda titik yang telah ditandai
.
pada plat <,.
!.
tanda batas atas. eluarkan plat" lalu keringanginkan" lalu periksa noda dibawah sinar U. ,andai noda yang terbentuk.
!!. •
%itung nilai RF.denga rumus 4 jarak yang ditempunoda HargaRf = jarak yang ditempu eluent
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
III.
*ai! dan Pemba"aan A. *ai! Pen$amatan dan 'er"itun$an 1. Pemerikaan Mikroko'ik • ,idak terlihat ristal jarum katekin" yang terlihat hanya seperti butiran-butiran air. ,. Suut Pen$erin$an • 0erat rus osong 4 7+.929) mg • 0erat rus G Sampel $Sebelum dio5en& 4 79.929) mg • 0erat Setelah Pengo5enan 4 79.)+38 mg A −B Susut Pengeringan = x 100 • B
•
¿
43.3932− 43.2175 43.2175
x 100
H *.7*B*> -. Penentuan Kadar Sari Larut air • 0erat cawan kosong 4 6).8B*2 mg • 0erat setelaah diuapkan 4 6).3B)B mg Berat Ekstrak x Berat Sampel Kadar Sari Larut Air = x 100 • Berat Sampel •
( 82.7626 −82.5609 ) x 2.5 x 100 ¿
•
2.5
H )*.+3> . Penentuan Kadar Sari Larut Etano! • 0erat cawan kosong 4 6+.2+9) mg • 0erat setelah diuapkan 4 6+.2B9* mg •
•
Kadar Sari Larut Etanol =
•
•
Berat Ekstrak x Berat Sampel x 100 Berat Sampel
( 81.9630 −81.9132 ) x 2.5 x 100 ¿ 2.5
H 7.26>
/. Kadar Air • 0erat Sampel 4 +.*9+ mg • adar air yang di peroleh 4 ++.36> 0. Kadar Abu Tota! • 0erat rus osong 4 9).82BB g $(& • 0erat Sampel 4 ) gram $0& • 0erat rus G Sampel $setelah di furnace& 4 9).33)9 g $A& ( A + B )−C Kadar AbuTotal = x 100 • ( A + B )
•
¿
34.5966 −32.7723 34.5966
x 100
H 8.)3> . Kadar Abu Tidak Larut Aam • 0eratkrus G Sampel $Setelah Furnace&4 9).33)9 g $(& • 0eratrus G Sampel $Setelah dilarutkan (san dan di Furnace&4 9).B8B6 $0& • adar (bu tidak H 9).33)9 1 9).B8B6 ' +** > • •
•
H ++.88 >
2. Kromato$ra+i La'i Ti'i • 0erat gambir 4 + gram • arak yang ditempuh noda 4 9.) cm • arak yang ditempuh eluent 4 7 cm jarak yang ditempunoda HargaRf = • jarak yang ditempu eluent
•
•
¿
3.2 !m 4 !m
¿ 0.8 !m
•
•
•
•
•
B. Pemba"aan Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami •
perubahan proses apa pun" dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. Proses pembuatan simplisia yang baik sangat mempengaruhi hasil akhir dari produknya. (pabila pada saat proses pembuatan banyak tercemar bahan berbahaya maka akan mendatangkan sifat toksik pada produknya. Pada pratikum pembuatan simplisia gambir $Uncaria gambir& ini memiliki tujuan • utama yaitu untuk memeriksa kandungan yang ada pada gambir sehingga dapat dibuat menjadi sediaan. Pada pemeriksaan dari gambir ini dilakukan secara bertahap" dan untuk pemeriksaan simplisia gambir ini dibagi menjadi ) $dua& kelompok" sehingga dapat dijadikan perbandingan antara hasil yang diperoleh dari kelompok + $satu& dan kelompok ) $dua&. ,ahap-tahap pemeriksaan atau pengujian simplia gambir yaitu pemeriksaan mikroskopik" susut pengeringan" kadar sari larut air" kadar sari larut etanol" kadar air" pola kromatografi" kadar abu total" dan kadar abu tidak larut asam.
•
,ahap-tahap pemeriksaan simplisia gambir ini dilakukan secara bertahap" dimana
pemeriksaan mikroskopik" susut pengeringan" kadar sari larut etanol" dan kadar sari larut air dilakukan pada minggu pertemuan pertama. Sedangkan pemeriksaan kadar air" kadar abu total" kadar abu tidak larut asam dan pola kromatografi ini dilakukan pada minggu pertemuan ke dua. Pemeriksaan-pemeriksaan ini bertujuan sebagai patokan apakah simplisia yang akan gunakan untuk pembuatan sediaan itu benar-benar memiliki kadar kandungan yang sudah sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan. Pemeriksaan atau pengujian pertama yaitu pemeriksaan mikroskopik" dimana • sampel yaitu gambir yang akan digunakan harus benar-benar sudah dalam keadaan halus. amun pada saat pratikum" gambir yang digunakan masih dalam bentuk bongkahan sehingga harus perlu dihaluskan dahulu. Setelah halus barulah di luhat dibawah mikroskopik" hasil yang diperoleh yaitu bukan seperti ristal jarum" melainkan bulat-bulat yang ditengahnya ada titiknya $dapat dilihat pada lampiran&. ,idak terlihatnya ristal katekin itu kemungkinan dari mikroskop yang digunakan sudah tidak focus lagi lensa objeknya sehingga tidak terlihat ristal katekin yang seperti jarum. Pemeriksaan selanjutnya yaitu susut pengeringan" susut pengeringan ini yaitu pengurangan berat bahan setelah dikeringkan.. berat gambir yang akan di uji susut pengeringannya yaitu sebanyak ) gram" dimana berat gambir yang hilang yaitu *.+383 gram $setelah dio5en selama 9* menit suhu +*8
⁰
A& sehingga kadar dari susut pengeringan gambir yaitu *.7*B*>. %al ini
menunjukkan bahwa simplisia ekstrak gambir ini memiliki jumlah air dan minyak atsiri yang sedikit. arena pada saat susut pengeringan yang hilang pada suhu +*8*A selain air juga minyak atsiri dan senyawa-senyawa lain yang mudah menguap. Penentuan atau pemeriksaan selanjutnya yaitu penentuan kadar sari larut air dan • kadar sari larut etanol. Untuk pengerjaan kadar sari larut air dan etanol ini dilakukan bersambung" maksudnya pengerjaan nya disambung dihari esoknya karena pengerjaannya yaitu di kocok selama +B jam lalu didiamkan selama 6 jam. amun karena keterbatasan waktu jadinya pengocokan harus tertunda. Dan juga diesok harinya tidak dilakukan penyambungan pengocokan melainkan langsung penentuan kadar sarinya. Untuk penentuan kadar sari etanol yaitu larutan yang telah didibuat kemarin selanjutnya di saring untuk memisahkan antara ampas dan sari yang terlarutnya. Setelah di saring lalu langsung di uapkan dengan waterbath" setelah kering lalu ditimbang dan dicari kadar sari larut etanolnya" hasil yang diperoleh untuk sari larut etanol yaitu 7.26 >. Sedangkan utk sari
larut air ini setelah disaring seperti yang sari etanol tadi" lalu masukkan kedalam corong pisah untuk memisahkan antara air dan kloroform" perlu diperhatikan untuk memisahkan antara air dan kloroform itu harus benar-benar bersih dari kloroform. Dimana kloroform berada dibawah dan air berada diatas" sehingga yang dikeluarkan itu adalah kloroformnya. Setelah pisah dari kloroform lalu uapkan seperti sari etanol" maka setelah kering didapatkan berat dan dicari kadar sari larut air" yang dimana hasilnya yaitu )*.+3> Setelah pemeriksaan mikroskopik" penentuan susut pengeringan" pentuan kadar • sari larut air dan etanol maka pemeriksaan simplisia gambir dilakukan pada minggu selanjunya. Pemeriksaan simplisia gambir selanjutnya yaitu kadar air" kadar abu total" kadar abu tidak larut asam" dan kromatografi. Pemeriksaan pertama yaitu kadar air dari simplisia gambir yang digunakan" dimana pemeriksaan kadar air ini menggunakan alat yaitu analy=er moisture yang hasilnya yaitu ++.36 >. Untuk hasil dari kadar air simplisia gambir ini langsung keluar dari alatnya dimana berat gambir yang digunakan yaitu + gram. Dimana hasil untuk kadar air yang ada pada buku penuntun pratikum tidak lebih dari +7 > sehingga hasil yang diperoleh itu bagus karena kadar air tidak lebih dari +7>. %al ini menunjukkan bahwa kadar air yang dikandung gambir pada sampel gambir kali ini sudah memenuhi standar. arena apabila kadar air melebihi dari standar yang telah ditetapkan maka ekstrak gambir ini akan mudah ditumbuhi jamur" bakteri serta mikroorganisme lain yang akan menyebabkan sifat toksik atau racun pada ekstrak tersebut apabila diolah jadi produk jadi. Selanjutnya pemeriksaan kromatografi untuk gambir. Aara pengerjaannya sama • seperti cara pengerjaan kromatografi lainnya. romatografi yang digunakan yaitu kromatografi lapis tipis" dimana fase gerak yang digunakan yaitu asam asetat +8> dan untuk fase diamnya selulosa seta untuk larutan uji nya yaitu + gram gambir dalam methanol $beberapa tetes&. %asil Rf dari pemeriksaan <, gambir yaitu *.6" namun pada buku penuntun pratikum harga Rf yang diperoleh yaitu *.8. Perbedaan hasil ini dapat terjadi karena kesalahan pada saat memasukkan plat <, dalam fase gerak" dimana fase gerak nya itu berlebih sampai ke atas batas atas sehingga itu dapat mempengaruhi hasil harga Rf. Selain itu bisa terjadi karena eluent yang digunakan bersifat polar yang dapat menyebabkan noda menjadi panjang" bukan bulat" sehingga diperoleh Rf nya lebih dari setengah Pemeriksaan selanjutnya yaitu kadar abu total" untuk pemeriksaan kadar abu total • ini digunakan gambir sebanyak ) gram yang akan dimasukkan dalam furnace selama 9*
menit dengan suhu B** ⁰ A. hasilnya yaitu 8.)3 >. %asil ini sangat jauh yang ada di buku penuntun pratikum" dimana di buku pratikum kadar abu totalnya tidak lebih dari *.8>. esalahan ini terjadi mungkin karena krusnya dipegang dengan tangan sehingga berat nya berpengaruh atau memang dari simplisia yang digunakan juga kadar abunya tinggi. adar abu ini menunjukkan kadar mineral yang terdapat dalam simplisia gambir. Sehingga gambir yang digunaka pada pratikum ini memiliki kadar mineral yang cukup tinggi" walaupun jenis mineral yang terkandung didalamnya tidak dapat diidentifikasi dengan metode ini. %al ini menunjukkan bahwa sampel uji simplisia gambir ini kurang baik untuk pembuatan produk ekstrak gambir. Pemeriksaan terakhir yaitu penentuan kadar abu tidak laut asam" dimana penentuan ini dilakukan dengan sampel yang telah di furnace $sampel dari kadar abu total& dimana pengerjaan kadar abu tidak larut asam ini dilakukan esok harinya" sehingga ini dapat mempengaruhi hasilnya. Untuk pengerjaan kadar abu tidak larut asam ini menggunakan %Al encer sebanyak )8 ml lalu aduk hingga homogeny selanjutnya dipanaskan selama 8 menit diwaterbath lalu saring" hasil saring yang ada dikertas saring ini harus di cuci dahulu dengan air panas. Selanjutnya dimasukkan kedalam furnace selama 9* menit dengan suhu B** ⁰ A dan lalu dinginkan dan timbang. %asil untuk kadar abu tidak larut asam ini adalah ++.88> yang hasilnya jauh dari semestinya. %asil semestinya yaitu tidak lebih dari *.+>. jauhnya hasil yang didapat ini karena seperti yang dikatakan sebelumnya yaitu karena krusnya sudah dipegang-pegang sehingga mempengaruhi berat" atau karena telah didiamkan selama semalaman sehingga dapat mempengaruhi hasilnya. Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan pada simplisia gambir ini maka dapat • dilakukan perancangan sediaan yang akan dibuat dengan menggunakan gambir. Perancangan ini dapat dibuat sediaan juga harus berdasarkan jurnal penelitian. • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • •
I%.
Keim'u!an +. Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami
perubahan proses apa pun" dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. ). Proses pembuatan simplisia yang baik sangat mempengaruhi hasil akhir dari produknya. (pabila pada saat proses pembuatan banyak tercemar bahan berbahaya maka akan mendatangkan sifat toksik pada produknya 9. #ambir adalah sejenis getah yang dikeringkan yang berasal dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan yang bernama Uncaria gambir. 7. andungan imia tanaman gambir diantaranya atekin" kuersetin" =at samak katekin" merah katekin" lendir" lemak" dan malam. 8. Pemerian gambir sebelum dihaluskan $makroskopis& yaitu berupa padatan" berbentuk kubus atau silinder tidak beraturan" warna permukaan luar coklat muda sampai coklat tua kemerahan" warna permukaan yang baru dipatahkan coklat muda sampai coklat kekuningan" bau khas" rasa sepat sedikit pahit yang diakhiri rasa agak manis. B. %asil yang diperoleh dari pratikum dengan simplisia gambir yaitu 4 a. Susut pengeringan" hasilnya yaitu *.7*B*> b. adar sari larut etanol" hasilnya yaitu 7.26> c. adar sari larut air" hasilnya yaitu )*.+3> d. adar air" hasilnya yaitu ++.36> e. adar abu total" hasilnya yaitu 8.)3> f. adar abu tidak larut asam" hasilnya yaitu ++.88> g. romatografi" harga Rf nya yaitu *.6 •
•
•
•
•
%.
(a+tar Putaka (nggraini" tuty" dkk. )*++. (ntio'idati5e (cti5ity and Aathechin Aontent of Four •
inds of Uncaria gambir ;kstracts From :est Sumatra" !ndonesia. (frican journal • •
of 0iochemistry Research ol. 8 %aryanto" S. )**2. ;nsiklopedia ,anaman Cbat !ndonesia. Iogyakarta 4 Palmall !snawati" (." Raini" /." Sampurno" C.D." /utiatikum" D." :idowati" <. dan #itawati" R. )*+). arakterisasi tiga jenis ekstrak gambir $Uncaria gambir Ro'b.&
•
dari Sumatera 0arat. Buletin Penelelitian Kesehatan 7*$7&4 )*+-)*6. a=ir" /." )***" #ambir 4 0udidaya" Pengelolahan dan Prospek Di5ersifikasinya.
•
Padang 4 Iayasan %utanku. Reed" .D. +228. utritional to'icology of tannins and related polyphenols in forage
•
legumes. Journal of Animal Science" 39$8&4 +8+B-+8)6. Sampurno" etut" R." iniek" S.(." ;5ie" <." Sidik." /asjihoer." Suwidjio" P. :ahyo." Sri %." Purbandin" Pudjiasih" ,." ;bet" D. dan !snaeni" . )**3. Acuan Sediaan Herbal . Deputi 0idang Pengawasan Cbat ,radisional" osmetik dan Produk omplemen. akarta4 0adan PC/ R!
• • • • • • • • • • • • • •
•
LAMPIRAN 1. Mikroko'
•
•
Perbesaran +*
Perbesaran 7*
,. Suut Pen$erin$an
0erat rus osong
0erat rus G Sampel $Setelah
,erdapat ) bagian
Proses penguapan
C5en& -. Kadar Sari Larut Air
• • • • • •
G air G kloroform
. Kadar Sari Larut Etano!
•
#ambir G etanol 28> /. Kadar Air •
%asil Filtrat
/oisture analy=er 0. Kadar Abu tota!
Setelah diuapkan
Prosesnya
•
0erat rus osong
0erat (bu ,otal
• • •
•
. Kadar Abu Tidak Larut Aam
• •
Penyaringan
Furnace 2. Kromato$ra+i
(bu tidak larut (sam
0erat
Setelah
di
•
•
%asil Filtrat #ambir G /etanol
gambir
•
Plat <, yang telah ditotol filtrat
•
Proses Fase #erak
Plat <, Dikeringanginkan dan dibawah Sinar U
• •
• •
oda yang ,erbentuk
Penghitungan arak oda