HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan unit III dengan judul “Darah II” disusun oleh : Nama
: Syarif Hidayat A.
Nim
: 071 404 092
Kelas/Kelompok
: B/VII
setelah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan diterima. Makassar, April 2009 Koordinator asisten
Asisten
Sitti Zainab Nim: 051404083
Aso Ki’ Lekso Nim: 061404001
Mengetahui Dosen Penanggung Jawab
Drs. Adnan, M.S
NIP: 131 722 271
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Setiap makhluk hidup memiliki fungsi tertentu yang dimiliki oleh setiap organ tubuhnya. tubuhnya. Ilmu fisiologi yang merupakan salah satu cabang ilmu dari biologi biologi adalah ilmu yang membahas tentang fungsi dari alat-alat atau organ tubuh. Termasuk ke dalamnya fungsi sel, molekul, dan zat-zat yang terkandung di dalamnya sehingga dapat dapat mempen mempengaru garuhi hi kerja kerja suatu suatu indivi individu. du. Terkai Terkaitt dengan dengan perkem perkembang bangan an ilmu ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka ilmu fisiologi ini tidak dapat dipisahkan dari cabang-cabang ilmu lainnya seperti morfologi, anatomi dan sebagainya. Hal ini diseb disebaba abann ilmu ilmu fisi fisiol ologi ogi juga juga meme memegan gangg peran peranan an yang yang sangat sangat pent pentin ingg dala dalam m kehidupan. Untuk mengetahui fungsi dari suatu alat atau organ tubuh, harus diketahui terlebih dahulu tentang segala macam proses yang terjadi dalam organ tubuh tersebut. Fisiologi dari sebuah organ misalnya jantung dapat diketahui jika sebelumnya kita mengetahui bahwa jantung merupakan organ yang fungsinya memompakan darh ke seluruh bagian tubuh organisme. Proses yang terjadi dalam tubuh merupakan proses kimi kimiaa dan fisi fisika ka yang yang sangat sangat kompl komplek eks. s. Karen Karenaa itu itu dipe diperl rluk ukan an juga juga adany adanyaa keseimbangan antara prinsip ilmu kimia, fisika dan biologi yang masing-masing bergerak dalam bidang science. Jika salah satu dari prinsip ilmu ini tidak diketahui, maka prinsip dari ilmu fisiologi itu pun akan tergannggu. Darah mengalir mengalir di dalam pembuluh pembuluh darah menuju jantung melalui pembuluh vena dan meninggalkan jantung melalui pembuluh arteri. Di dalam arteri darah menga mengali lirr denga dengann cepa cepat.t. Jumla Jumlahh darah darah dapat dapat dihi dihitu tung ng denga dengann meng menggun gunak akan an hema hemasi sito tome mete ter. r. Berd Berdasa asarka rkann pada pada uraia uraiann di atas atas maka maka kami kami akan akan mela melakuk kukan an
praktikum. Pada praktikum ini akan di amati tentang darah manusia, yakni pengidentifikasian golongan darah, terbentuknya terbentukn ya fibrin serta hemolisa dan krenasi. B. Tuj Tujuan uan Prakti Praktikum kum
Praktikum ini bertujuan untuk: 1. Mempelajari Mempelajari cara mengident mengidentifikasi ifikasi golongan golongan darah pada manusia manusia.. 2. 3.
Mengamati terbentukya fibrin pada darah. Mengamati proses hemolisa dan krenasi pada sel darah pada larutan NaCl 0,4%; 0,6%; 0,8% dan 1 %
C. Manfaat Praktikum Praktikum
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah mahasiswa akan lebih memahami tentang fisiologi hewan khususnya pada fungsi dan struktur darah sebagai media transport dalam tubuh.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan- bahan bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri atau bakteri.. Istilah medis yang berkaitan berkaitan dengan darah diawali diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. Pada serangga, serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe hemolimfe)) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh.
Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme (Anonim I, 2009). Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung oleh jantung.. Darah dipompa oleh jantung jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap menyerap oksigen oksigen melalui melalui pembuluh pembuluh arteri pulm pulmonalis onalis,, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui pembuluh kapiler . Darah kemudian kembali ke jantung ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan superior dan vena cava inferior (AnonimII, inferior (AnonimII, 2009). Darah membawa membawa hasil produk akhir dari pencernaan pencernaan ke seluruh sel tubuh dan membawa O2 dan CO2 dari sel ke sel-sel jaringan. Pada hewan multiseluler system sirkulasi ini selalu dijumpai, kecuali pada hewan bersel satu. Pada insecta dan mollusca, dijumpai adanya system sirkulasi terbuka. Pada system ini, jantung dan arte arteri ri lang langsu sung ng memb membaw awaa dara darahh (dal (dalam am hal hal ini ini dise disebu butt hemo hemoly lymp mph) h) yang yang memebawatenaga ke seluruh tubuh. Pada cacing tanah dan vertebrata lain di jumpai jantung/pembuluh yang berdenyut, arteri, kapiler dan vena yang merupakan system sirkulasi tertutup (Gadjahnata, 1989). Kegiatan pemompaan jantung menggerakkan aliran darah ke seluruh tubuh. Beberapa Beberapa sel bahan-bahan keluar dari aliran aliran darah, di beberapa tempat lewat melalui melalui ruang antara sel pembuluh darah kecil. Bahan-bahan itu untuk sementara mengambil tempat di dalam cairan interstitial dan bergerak di dalam saluran system limpa. Kemudian bahan-bahan itu dikembalikan ke dalam aliran darah. Komponen yang lain terus mengalir melalui pembuluh system sirkulasi. Dengan ini bahan-bahan diangkut dengan pada tempatnya di permulaan ke sel tempat mereka masuk (Nangsari, 1988). Menurut Widjajakusuma (1986), dikenal ada 3 macam sel-sel darah, yaitu: 1. Sel darah darah merah merah (erythro (erythrocyt cytes), es), 2. Sel darah darah puti putihh (leuco (leucocyt cytes), es), dan 3. Plat Platel elet et (thr (throm omboc bocyt ytes) es)..
Leucocytes selanjutnya data dibagi menjadi (i) Leucocytes granular, terdiri atas: neutrophil, eosinophil dan basophil, (ii) Leucocytes Non-granular (Agranular), terdiri atas: lymphocytes dan monocytes. Jumlah sel darah merah dan sel darah putih dapat diketahui diketahui apabila besarnya pengenceran diketahui, demikian pula volume darah di daerah perhitungan. Bentuk dan ukuran sel darah merah bergantung pada jenis hewan. Pada mamalia sel darah merahnya tidak berinti, bentuknya bulat dan bikonkaf. Pada umumnya sel darah merah yang tidak berinti mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel darah merah yang berinti. Sel darah merah yang ukurannya paling besar terdapat pada hewan amphibian (Adnan, 2009). Menurut Wulangi (1993), darah mempunyai peranan-peranan sebagai berikut: (1) Merupakan Merupakan alat pengangkut bermacam-m bermacam-macam acam substansi, substansi, yaitu (a) substansi yang mempu empuny nyai ai sang sangku kutt paut paut deng dengan an resp respir iras asii yaitu aitu O2 diang diangku kutt dari dari paruparu paru/insang, (b) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan nutrisi yaitu glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol diangkut dari usus ke seluruh jaringan tubuh, (c) ( c) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan ekskresi yaitu zat-zat ampas seperti urea, asam urat, kreatinin dan lain-lain di angkut ke organ ekskresi, (d) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan pengaturan yaitu hormon diangkut dari sumbernya ke jaringan-jaringan yang memerlukannya. (2) Mengatur Mengatur keseimbangan keseimbangan cairan antara darah dengan dengan jaringan. jaringan. (3) Mengatur Mengatur keseimbangan keseimbangan asam-basa asam-basa (pH) darah. darah. (4) Menceg Mencegah ah pendarahan pendarahan.. (5) Merupakan Merupakan alat alat pertahanan pertahanan tubuh. tubuh. (6) Mengat Mengatur ur suhu tubuh. tubuh.
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu Waktu dan dan Tem Tempa patt
Hari/tanggal
: Selasa / 31 Maret 2009
Waktu
: Pukul 07.30 s/d 09.10 WITA
Tempat
: Laboratorium Biologi Lantai III Barat FMIPA UNM.
B. Alat Alat dan dan Bah Bahan an Kegiatan I
a. Alat 1. Plat te tetes b. Bahan
1.
Kapas
2.
Alcohol 70%
3. Blood ood la lance ncet Kegiatan II
a. Alat 1. Stopwatch b. Bahan 1.
Alkohol 70%
2. Blood ood la lance ncet 3. Pip Pipa kap kapiler 4. Kapas Kegiatan III
a. Alat 1. Mikroskop 2. Kaca Kaca prep prepar arat at 3. Deck gl glass b. Bahan 1.
Alkohol 70%
2. Larutan Larutan NaCl 0,4%; 0,6%; 0,8% dan dan 1 % 3.
Kapas
4. Blood ood la lance ncet C. Pris Prised edur ur Kerj Kerja a Kegiatan I 1.
Membersihkan jari dengan menggunakan alcohol 70%, kemudian melukai tangan dengan menggunakan blood lancet.
2. Memb Membua uang ng tete tetesan san perta pertama ma denga dengann mengu mengusap sapka kann pada pada kapa kapas, s, kemudi kemudian an tetesan kedua diteteskan di atas plat tetes. 3.
Menambahkan antiserum A di pada tetesan darah di plat A dan antiserum B pada tetesan darah di plat B, kemudian masing-masing dihomogenkan. d ihomogenkan.
4. Jika Jika pada antiserum antiserum A terjadi terjadi penggump penggumpala alan, n, sedangkan sedangkan pada antiser antiserum um B tidak, maka golongan darahnya adalah A. Sebaliknya jika pada antiserum B yang menggumpal dan pada antiserum A tidak, maka golongan darahnya adalah B. 5. Jika Jika pada kedua kedua antiserum antiserum terjadi terjadi penggum penggumpal palan, an, maka golongan golongan darahny darahnyaa adal adalah ah AB. AB. Sebal Sebalik ikny nyaa jika jika tidak tidak terja terjadi di peng penggum gumpal palan an,, baik baik itu itu pada pada antiserum A, maupun B, maka golongan darahnya adalah 0. Kegiatan II 1.
Membersihkan jari dengan alcohol 70% yang telah dioleskan pada kapas.
2. Menusuk Menusuk jari dengan dengan blood blood lanc lancet. et. 3. Menempelkan Menempelkan pipa pipa kapiler kapiler (kurang lebih 6cm) pada pada darah darah yang menetes menetes dari jari yang telah dilukai. 4. Memoto Memotong ng pipa kapiler kapiler dengan interv interval al 1 menit menit sampai sampai melihat melihat fibrin fibrin yang terbentuk.
Kegiatan III 1.
Membersihkan jari dengan alcohol 70% yang telah dioleskan pada kapas.
2. Meluka Melukaii jari kemudi kemudian an membuan membuangg tetesan tetesan pertam pertama. a. 3. Meny enyimpa impann tetes etesan an dara darahh beri beriku kuttnya nya di atas atas kaca kaca obje objek, k, kem kemudi udian dita ditamb mbahk ahkan an larut larutan an NaCl NaCl 0,4% 0,4%;; 0,6%; 0,6%; 0,8% 0,8% dan dan 1 %, diho dihomo moge genka nkann kemudian menutupnya daengan deck glass. 4.
Mengamati di bawah mikroskop.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Hasil pen penga gamat matan an 1) Kegiatan I
: Pengujian golongan darah
Data Golongan Darah Kelas B Kelompok I Golongan Darah Nama
Muh. Miftah Fauzan Winda Nur Handayani Suriani Abdul Wahid (116) Handayani Magfirah Rizkiani Razak
A √ √ √
B
AB
0
√ √ √ √
Kelompok II Golongan Darah Nama
Puji Lestari Wiwin Pramita Arif Jumriani Irfan Wahid Lilis Asriani St. Hadijah Abdi Hasanuddin
A
B √
AB
0
√ √ √ √ √ √
Kelompok III Golongan Darah Nama
Aliah Amaliah Iqbal Namriani Irmayanti Chairan Zibar L.P. Budiastuti Eka Yuswinardi S. Maulidin Alwi
A
B √ √ √
AB
0
√ √ √
Kelompok IV Golongan Darah Nama
Fadillah Widawati F. Benazir Wafiek S. Ulfi Ismail Ali Saparuddin Fauzan Akbar A. Riska Astuti Hamzah
A
B √ √
AB
0 √ √ √ √
√
Kelompok V Golongan Darah Nama
Arianto Imran Mustafa Dewi Karmila Sari
A
B
AB
0 √ √ √
Melli Fitriani St. Kahfiah Hasnah Eka Ayu Pertiwi Lilis Endriani
√ √ √ √
Kelompok VI Golongan Darah Nama
Algazali Irwan Abd. Hafid Raodah M.-nya Aso Annisa Nurul Utami H. Asriani Mawaddah
A √
B
AB
0 √
√ √ √ √ √
Kelompok VII Golongan Darah Nama
Nurul Azmi Serliana Tinting Abd. Wahid (032) Muhammad Syarif Saipul Nur Afdaliah Ali Afianty Karisma
A
B
AB
0 √
√ √ √
Kelompok VIII Golongan Darah Nama
Syarif Hidayat A. Raya Agni Akmal Fadli Lina Sartika
A
B
AB
√ √ √ √
0 √
St. Jumriana Gisna Tanti E.T.
√
Analisis Data a.
Jumlah praktikan seluruhnya
: 57 orang
b.
Jumlah praktikan yang absen
: 5 orang
c.
Jumlah praktikan yang di ambil bil sam sampel pel darahn ahnya
: 52 orang
d.
Jumlah praktikan bergolongan darah A
: 19 orang
e.
Jumlah praktikan bergolongan darah B
: 12 orang
f.
Jumlah praktikan bergolongan darah AB
: 2 orang
g.
Jumlah praktikan bergolongan darah 0
: 19 orang
Persentase golongan darah: Persentase praktikan bergolongan darah A
= 36,54% Persentase praktikan bergolongan darah B
= 23,07% Persentase praktikan bergolongan darah AB
= 3,85% Persentase praktikan bergolongan darah 0
= 36,54%
II 2) Kegiatan II No
1 2 3 4 5 6 7 8
: Pengamatan pembekuan da darah Nama
Muh. Miftah Fauzan Irfan Wahid Maulidin Alwi Ha Hamzah Imran Mustafa Algazali Abdul Wahid (032) St. Jumriana
3) Kegia egiata tan n III III
Kelompok
I II I II IV V VI VII VIII
Waktu Pembekuan (detik) 90 90 >360 >210 120 >240 660 >240
: Peng Pengam amat atan an hemo hemoli lisa sa dan kren krenas asii
a. Kons Konsen entr tras asii NaCl NaCl 0,4 0,4% %
Keterangan: Sel darah merah normal Sel darah merah yang terhemolisa
b. Konse Konsentr ntrasi asi NaCl NaCl 0,6% 0,6%
Keterangan: Sel darah merah yang terkrenasi
c. Kons Konsen entr tras asii NaCl NaCl 0,8% 0,8%
Keterangan: Sel darah merah normal Sel darah merah yang terhemolisa
d. Kons Konsen entr tras asii NaCl NaCl 1% 1%
Keterangan: Sel darah merah yang terkrenasi
B. Pemba embaha hasa san n
1. Mengid Mengident entifi ifikasi kasi golong golongan an darah darah Dalam tubuh manusia dikenal ada tiga jenis golongan darah utama yaitu golongan golongan darah AB0, golongan golongan darah rhesus (Rh) dan golongan darah MN. Pada pembahasan ini akan kami bahas mengenai golongan darah AB0. Ditinjau dari golo golong ngan an dara darahh AB0, AB0, manu manusi siaa dike dikelo lomp mpok okka kann menj menjai ai empa empatt golo golong ngan an.. Pengelompokan itu didasarkan atas ada tidaknya aglutinogen (antigen), yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Menurut Menurut Wulang Wulangii (1993), (1993), golonga golongann darah darah memili memiliki ki cirri-c cirri-ciri iri sebagai sebagai berikut:
a. Sese Seseor oran angg dise disebu butt memi memili liki ki golo golong ngan an dara darahh A, bila bila di dala dalam m sel sel dara darahh terdapat algutinogen A. Sehingga bila ditetesi anti serum A, maka darah tersebut akan menggumpal. b. Seseorang disebut memiliki golongan darah B, bila di dalam sel darahnya terdapat aglutinogen B. Sehingga bila ditetesi anti serum B, maka darah tersebut akan menggumpal. c. Seseorang Seseorang dikatakan dikatakan memili memiliki ki golongan golongan darah darah AB, bila bila di di dalam dalam sel darahny darahnyaa terdapat aglutinogen A dan aglutinogen B sekaligus. Sehingga bila ditetesi anti serum A dan B, darah tersebut akan menggumpal. d. Seseora Seseorang ng disebut disebut memili memiliki ki golongan golongan darah darah 0, bila bila di dalam dalam sel darahnya darahnya tidak mengandung algutinogen. Sehingga pada saat ditetesi dengan antiserum A dan B tidak tejadi penggumpalan sama sekali. Sete Setela lahh mela melaku kuka kann peng pengam amat atan an pada pada 52 oran orangg prak prakti tika kan, n, kami kami mendapatkan data bahwa mahasiswa yang bergolongan darah A berjumlah 19 orang, bergolongan darah B 12 orang, bergolongan darah AB 2 orang dan bergolongan darah 0 19 orang. Dengan De ngan melihat hasil pengamatan tersebut, maka dapat dapat diliha dilihatt persent persentase ase praktik praktikan an yang yang bergolo bergolonga ngann darah darah A sama sama dengan dengan praktikan bergolongan darah 0. Sedangkan praktikan bergolongan darah AB hanya berjumlah 2 orang kurang dari 4% ari total praktikan yang diuji sampel darah darahny nya. a. Untu Untukk lebi lebihh leng lengka kapny pnyaa tela telahh dica dicant ntum umka kann pada pada lembar lembar hasi hasill pengamatan dan analisis data. 2. Proses Proses terbe terbentu ntukny knyaa fibrin fibrin dalam dalam darah darah Reaksi yang pertama terjadi pada pembekuan darah (koaglasi) adalah perubahan fibrinogen (protein yang terlarut) menjadi fibrin (protein yang tidak terlarut). Setelah melakukan pengamatan pada beberapa praktikan dari masingmasing masing kelompok, kelompok, dapat dilihat dilihat bahwa koagulasi setiap orang berbeda-beda. berbeda-beda. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal. Menutur Wulangi (1993), ada 12 faktor yang terlibat dalam proses pembekuan darah, dan faktor-faktor tersebut pada umumnya diberi symbol dengan menggunakan angka romawi. Nomor urut
angka angka romawi romawi ini menunj menunjukka ukkann urutan urutan penemua penemuanny nnya. a. Faktor-f Faktor-fakt aktor or tersebu tersebutt adalah sebagai berikut: a. Fakt Faktor or I (fibri (fibrinog nogen en), ), fibri fibrinog nogen en adal adalah ah prote protein in yang yang larut larut,, denga dengann bera beratt moleku molekull sebesar sebesar 330.000 330.000.. Dengan Dengan pengaru pengaruhh thromb thrombin, in, fibrin fibrinogen ogen diolah diolah menjadi fibrin. Bila fibrinogen tidak ada, proses pembekuan darah tidak akan terjadi. Suatu keadaan di mana di dalam darah tidak terdapat fibrinogen disebut dengan afibrinogenemia. b. Faktor II (protrombin), tidak aktif dari thrombin. Dibuat di dalam hati dan pembentukannya dipengaruhi oleh vitamin K. perubahan protrombin pr otrombin menjadi thrombin ini dipengaruhi oleh protrombin aktifator. c.
Faktor Faktor III (faktor (faktor jaring jaringan, an, ekstrak ekstrak jaringan jaringan dan trombo tromboplas plastin tin), ), faktor faktor jaringan ini mengubah protrombin menjadi thrombin. Perubahan ini juga dipengaruhi oleh faktor V, VII, X, ion kalsium dan fosfolipida.
d.
Faktor IV (ion kalsium = Ca++), ion ini sangat penting dibutuhkan untuk pembentukan aktifator protrombin dan juga pembentukan fibrin.
e.
Faktor Faktor V (faktor (faktor labil) labil),, kehilan kehilangan gan faktor faktor ini jarang sekali sekali terjad terjadii pada pada pendarahan. Faktor ini dibutuhkan untuk mengubah protrombin menjadi thrombin dengan faktor jaringan an faktor plasma.
f.
Faktor VII (faktor stabil dan otoprotrombin I), kekurangan faktor ini jarang sekali terjadi. Faktor ini dibutuhkan untuk pembentukan aktifator protrombin oleh ekstrak jaringan.
g.
Faktor VIII (anti hemophilia, glubolin anti hemophilia), faktor ini dibutuhkan untuk untuk pemben pembentuka tukann aktifa aktifator tor protrom protrombin bin dari dari kompone komponenn darah. darah. Selama Selama pembekuan, faktor ini dikonsumsi maka dari itu tidak terdapat di dalam serum.
h.
Fakt Faktor or IX (chr (chris isma mas, s, otop otopro rotr trom ombi binn II), II), keku kekura rang ngan an fakt faktor or ini ini akan akan megakibatkan pendarahan yang keadaanya sama dengan hemophilia. Faktor ini diperl diperlukan ukan untuk untuk pemben pembentuk tuk aktifa aktifator tor protrom protrombrin brin dari kompon komponenenkomponen darah.
i.
Faktor X (faktor stuart-power), kekurangan faktor ini semenjak lahir dapat menimbulkan pendarahan. Faktor ini terdapat baik dalam plasma maupun serum.
j.
Fakt Faktor or XI, XI, keku kekuran ranga gann fakto faktorr ini ini semen semenja jakk lahi lahirr dapat dapat meni menimb mbul ulkan kan pendarahan. Faktor ini dibutuhkan untuk pembentuk aktifator protrombrin dari komponen-komponen darah.
k.
Faktor XII (faktor Hageman), kekurangan faktor ini dapat menyebabkan pembekuan darah berlangsung lambat, tetapi tidak menunjukkan adanya pendarahan. Mempunyai peran dalam pembentuk aktifator protrombrin dari komponen-komponen darah. Faktor ini terdapat baik dalam plasma maupun serum.
l.
Faktor XIII (faktor pengstabil fibrin), faktor ini adalah protein plasma yang dapat menyebabkan polimerasi fibrin yang larut menjadi fibrin yang tidak larut. larut. Kekurangan Kekurangan faktor ini semenjak lahir dapat menimbulkan menimbulkan pendarahan. pendarahan. Trombosit mengandung fospolipida yang diperlukan untuk pembekuan darah bila ekstrak jaringan tidak ada. Menutut Wulangi (1993), faktor-faktor yang mempengaruhi koagulasi
adalah sebagai berikut: a.
Pemanasan, pada suhu 300C darah akan lebih dapat membeku dari pada suhu di bawahnya.
b. Pengocokan, bila darah di kocok pelan-pelan, koagulasi akan dipercepat. Namun apabila dikocok keras ker as akan memperlambat koagulasi karena jaringan fibrin akan pecah. c. Luas permukaa permukaann kontak, kontak, proses proses koagulasi koagulasi akan dipercep dipercepat at dengan dengan menambah menambah luas permukaan kontak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memasukkan kasa atau kapas dalam larutan darah. d. Laru Laruta tann hemo hemost stat atik ik,, bany banyak ak oran orangg berp berpen enda dapa patt bahw bahwaa adre adrena nali linn akan akan mempercepat koagulasi, tetapi efek ini masih belum diketahui secara pasti. 3.
Mengamati hemolisa dan krenasi pada sel darah
Setelah melakukan pengamatan sel darah yang ditetesi dengan larutan NaCl yang memiliki konsentrasi berbeda-beda, maka dapat kami lihat bahwa darah yag dicampur dengan larutan NaCl 0,4; 0,8 dan 1% mengalami hemolisa. Hemolisa merupakan peristiwa keluarnya hemoglobin dari dalam sel darah merah menu ke cairan di sekelilingnya yang disebabkan karena pecahnya membran sel darah darah merah. merah. Membran Membran sel darah merah merah sendiri sendiri merupa merupakan kan membran membran yang yang semipermeabel selektif. Sedangkan pada darah yang ditetesi larutan NaCl 0,6% dan larutan NaCl 1% terjadi krenasi, karena konsentrasi larutan di dalam sel darah merah lebih rendah dibandingkan larutan di luar sel, sehingga terjadi peristiwa hipertonis. Hal ini mengakibatan air dalam sel darah merah akan keluar.
BAB V PENUTUP
A. Ke Kesi simp mpul ulan an
Setelah melakukan praktikum, maka dapat kami simpulkan bahwa : 1.
Untuk dapat mengetahui golongan darah seseorang, maka dibutuhkan antiserum A dan B. Seseorang disebut memiliki golongan darah A, bila di dalam sel darah terdapat terdapat algutinogen algutinogen A. Sehingga bila ditetesi ditetesi anti serum A, maka darah tersebut tersebut akan menggumpal. Seseorang disebut memiliki golongan darah B, bila di dalam sel darahnya terdapat aglutinogen B. Sehingga bila ditetesi anti serum B, maka darah tersebut akan menggumpal. menggumpal. Seseorang dikatakan memiliki memiliki golongan golongan darah
AB, AB, bila bila di dalam dalam sel darah darahny nyaa terd terdapa apatt aglut aglutin inoge ogenn A dan aglu agluti tinog nogen en B sekal sekalig igus. us. Sehi Sehingg nggaa bila bila dite ditete tesi si anti anti serum serum A dan dan B, dara darahh terse tersebut but akan akan menggumpal. Seseorang disebut memiliki golongan darah 0, bila di dalam sel darahnya tidak mengandung algutinogen. Sehingga pada saat ditetesi dengan antiserum A dan B tidak tejadi penggumpalan sama sekali. 2.
Proses pembekuan darah setiap orang berbeda-beda, ada yang memerlukan waktu lama dan ada yang hanya sebentar. Pembekuan darah atau koagulasi terjadi karena perubahan fibrinogen menjadi fibrin dipengaruhi oleh enzim thrombin.
3. Hemo Hemoli lisa sa terj terjad adii jika jika konse konsent ntra rasi si larut larutan an dala dalam m sel sel darah darah merah merah lebi lebihh ting tinggi gi dibandigkan dengan konsentrasi cairan diluar sel, sedangkan krenasi terjadi jika konsentrasi larutan dalam sel darah merah lebih rendah dari konsentrasi larutan di luar sel. B. Saran
Diha Dihara rapka pkann kepad kepadaa para para prakt praktik ikan an agar agar lebi lebihh seriu seriuss dan teli teliti ti dala dalam m mengamati agar hasil pengamatan dapat lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2009. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM. Anonim I. 2009. Darah. http://www.wikipedia-Indonesia wikipedia-Indonesia .co.id. Diakses tanggal 18 Maret 2009. Anonim II. 2009. Darah Manusia. http://www.wikipedia-Indonesia wikipedia-Indonesia .co.id. Diakses tanggal 18 Maret 2009. Gadjahnata, K.H.O. 1989. Biologi Kedokteran I . Bogor: Institut Pertanian Bogor. Nangsari, Nyanyu S. 1988. Pengantar Fisiologi Manusia. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendid Pendidika ikann Tin Tinggi ggi Proyek Proyek Pengemb Pengembanga angann Lembaga Lembaga Pendidi Pendidikan kan Tenaga Tenaga Kependidikan.
Widjajakusuma, Reviany dan Sikar S.H.S. 1986. Fisiologi Hewan Jilid I . Bogor: Jurusan Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Depdikbud Dirjen Kependidikan Proyek Pembinaan.
Darah Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan- bahan bahan kimia hasil metabolisme metabolisme,, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri atau bakteri.. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Pada serangga serangga,, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe hemolimfe)) tidak terlibat dalam peredaran oksigen oksigen.. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah
serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme. Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata vertebrata.. Hemosianin Hemosianin,, yang berwarna biru, mengandung tembaga tembaga,, dan digunakan oleh hewan crustaceae crustaceae.. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).
Darah manusia Dari Wikipedia Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia ensiklopedia bebas
Darah manusia adalah cairan jaringan cairan jaringan tubuh. tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari dar i sistem endokrin juga endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah manusia bewarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin,, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi hemoglobin mengandung besi dalam bentuk heme bentuk heme,, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung oleh jantung.. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran
pembuluh darah aorta aorta.. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler . Darah kemudian kembali ke jantung ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan superior dan vena cava inferior . Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat obat-obatan -obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. seni. Komposisi
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma disebut plasma darah. darah. Korpuskula darah terdiri dari: •
Sel darah merah atau eritrosit eritrosit (sekitar (sekitar 99%).
•
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela organela,, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. biologi . Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. darah . Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia anemia.. Keping-keping darah atau trombosit trombosit (0,6 (0,6 - 1,0%)
•
Trombosit bertanggung bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah. darah. Sel darah putih atau leukosit leukosit (0,2%) (0,2%) Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia leukimia,, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia leukopenia..
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air air yang yang mengandung :-albumin :-albumin , bahan pembeku darah , immunoglobin (antibodi) , hormon , berbagai jenis protein jenis protein , berbagai jenis garam garam..