HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan unit IV dengan judul “Sistem Pencernaan” disusun oleh : Nama
: Syarif Hidayat A.
Nim
: 071 404 092
Kelas/Kelompok
: B/VII
setelah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan diterima. Makassar, Koordinator asisten
April 2009
Asisten
Sitti Zainab Nim: 051404083
Syamsia, S.Pd
Mengetahui Dosen Penanggung Jawab
Drs. Adnan, M.S NIP: 131 722 271
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Setiap makhluk hidup memiliki fungsi tertentu yang dimiliki oleh setiap organ tubuhnya. Ilmu fisiologi yang merupakan salah satu cabang ilmu dari biologi adalah ilmu yang membahas tentang fungsi dari alat-alat atau organ tubuh. Termasuk ke dalamnya fungsi sel, molekul, dan zat-zat yang terkandung di dalamnya sehingga dapat dapat mempen mempengaru garuhi hi kerja kerja suatu suatu indivi individu. du. Terkai Terkaitt dengan dengan perkem perkembang bangan an ilmu ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka ilmu fisiologi ini tidak dapat dipisahkan dari cabang-cabang cabang-cabang ilmu lainnya seperti morfologi, morfologi, anatomi dan sebagainya. sebagainya. Hal ini dise disebab baban an ilmu ilmu fisi fisiol ologi ogi juga juga meme memegan gang g peran peranan an yang yang sanga sangatt pent pentin ing g dala dalam m kehidupan. Untuk mengetahui fungsi dari suatu alat atau organ tubuh, harus diketahui terlebih dahulu tentang segala macam proses yang terjadi dalam organ tubuh tersebut. Fisiologi dari sebuah organ misalnya jantung dapat diketahui jika sebelumnya kita mengetahui bahwa jantung merupakan organ yang fungsinya memompakan darh ke seluruh seluruh bagian tubuh organisme. Proses yang terjadi terjadi dalam tubuh merupakan proses kimi kimiaa dan fisi fisika ka yang yang sang sangat at kompl komplek eks. s. Karen Karenaa itu itu dipe diperl rluk ukan an juga juga adany adanyaa keseimbangan keseimbangan antara prinsip prinsip ilmu ilmu kimia, kimia, fisika fisika dan biologi biologi yang masing-mas masing-masing ing bergerak dalam bidang science. Jika salah satu dari prinsip ilmu ini tidak diketahui, maka prinsip dari ilmu fisiologi itu pun akan terganggu. Tubuh Tubuh manusi manusiaa tersus tersusun un atas atas bebera beberapa pa sistem sistem organ organ yang yang bekerja bekerja dalam dalam tubuh. Sistem organ tersebut disusun oleh organ-organ tertentu yang mengandung beberapa jenis jaringan yang tersusun atas bermacam-macam sel. Salah satu sistem yang ada dalam tubuh manusia adalah sistem pencernaan. Berdasarkan dari uraian di
atas, atas, maka maka kami kami akan melaku melakukan kan prakti praktikum kum tentan tentang g sistem sistem pencer pencernaa naan n terseb tersebut ut dengan mengamati pengaruh beberapa factor terhadap kerja amilase dalam air liur. B. Tuj Tujuan uan Prakti Praktikum kum
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suhu, pH dan konsentrasi substrat terhadap proses-proses kerja enzim amilase.
C. Manfaat Praktikum Praktikum
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah mahasiswa akan lebih memahami tentang fisiologi hewan khususnya pada fungsi dari enzimenzim yang membantu sistem pencernaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Sistem pencernaan pencernaan atau sistem sistem gastroinst gastroinstesti estin, n, adalah sistem sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, makanan, mencernanya mencernanya menjadi menjadi energi dan nutrien, nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus (Anonim1, 2009). Fung Fungsi si dari dari sist sistem emaa dige digest stor oria ia di dala dalam m penc pencer erna naan an makan makanan an adal adalah ah mengubah bahan makanan dari bentuk molekul besar menjadi bentuk-bentuk yang
dapat dapat digunak digunakan an oleh oleh sel-se sel-sell tubuh. tubuh. Tugas Tugas ini dilaku dilakukan kan oleh oleh tractu tractuss digest digestivu ivus. s. Bagian utama dari sistema digestoria ini merupakan suatu tabung yang terletak dalam tabun tabung. g. Trac Tractu tuss diges digesti tivu vuss pada pada manu manusi siaa dimu dimula laii dari dari cavum cavum oris oris,, phar pharyn ynx, x, oesophagus, gaster, intestinum tenue, intestinum crassum, dan berakhir pada bagian anal dan anus. Di samping itu didapati pula alat pencernaan tambahan yang terletak di luar dari tractus digestivus dan mengeluarkan sekresinya ke dalam tractus digestivus. Organ-organ tersebut adalah kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang, hepar (hati) dan pancreas (Gadjahnata, 1989). Lambung merupakan suatu tempat yang pada berbagai spesies, protein mulamula dicerna. Pada ruminansia, abomasum dapat disamakan dengan lambung hewan lain atau dengan proventriculus dengan proventriculus pada pada unggas. ungg as. Asam hidrokhlorik dihasilkan oleh selsel lambung dengan demikian memberikan medium asam yang mengaktivir pepsin dan rennin untuk membantu pencernaan protein. Langkah pertama dalam pencernaan protein terjadi, bila pakan berhubungan dengan enzim pepsin dari getah lambung. Pepsin memecah protein menjadi gugusan yang lebih sederhana, yaitu proteosa dan pepton. Pada hewan muda dan sedang menyusui, enzim rennin memnebabkan susu mengental, membentuk parakaseinat, yang dapat tinggal dalam lambung lebih lama daripada jika susu tersebut tetap menjadi cair. Oleh sebab itu terjadilah pencernaan yang lebih lengkap (Anonim2, 2009). Perubahan kimia pada zat-zat makanan berlangsung di seluruh sel-sel disebut dengan metabolisme. metabolisme. Saluran Saluran pencernaan pencernaan juga dikenal sebagai sebagai gastro gastro intestinal intestinal atau salu salura ran n alim aliment entary ary..
SelSel-se sell epit epithe heli lial al deng dengan an perb perbed edaa aan n ting tingkat katan an kapa kapasi sita tass
sekresinya mempunyai dinding pembuluh bersegmen dan beruang-ruang. Dindingnya disusun dari berbagai lapisan otot polos, yang dengan secara refleks mencampur dan menggerakkan makanan. Beberapa otot disusun melingkar membentuk valvula atau sfinkt sfinkter er = klep, klep, yang yang mengont mengontrol rol lajuny lajunyaa makana makanan n dari dari satu satu bagian bagian ke salura saluran n berikutnya. Hormone gastrointestinal, syaraf fleksus internal, dan serabut ekstrinsik dari dari sist sistem em syar syaraf af otono otonom m memp mempebg ebgar aruhi uhi akti aktifi fita tass otot otot polo poloss dan dan akti aktifi fita tass pengeluaran dari sel-sel eptelial (Nangsari, 1988).
Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup. Beberapa dari reaksi kimia itu menghasilkan pemecahan atau penguraian molekul organi organicc (karbo (karbohid hidrat rat,, lemak lemak dan protei protein). n). Proses Proses pemecah pemecahan an molekul molekul ini yang yang biasanya memecah molekul berukuran besar dan kompleks menjadi molekul berukuran kecil dan sederhana disebut katabolisme. Reaksi katabolisme pada umum umumny nyaa mele melepa pask skan an ener energy gy kimi kimiaa yang yang dapat dapat digu diguna nakan kan untu untuk k mela melakuk kukan an bermacam-macam fungsi tubuh. Selain proses pemecahan, terjadi juga proses pembentukan molekul berukuran besar dan kompleks dari molekul berukuran kecil dan sederhana (Wulangi, 1993). Dala Dalam m hal hal pence pencern rnaa aan, n, air air liur liur berpe berpera ran n dala dalam m memb membant antu u penc pencer erna naan an karbohidrat. Karbohidrat atau tepung sudah mulai dipecah sebaagian kecil dalam mulut mulut oleh oleh enzim enzim ptyali ptyalin. n. Enzim Enzim dalam dalam air liur itu memecah memecah tepung tepung (amyl (amylum) um) menj menjad adii disa disaka kari rida da malt maltos osaa dan polim polimer er gluko glukosa sa keci kecill lain lainny nya. a. Sela Selain in dala dalam m pencernaan, air liur juga berperan dalam kebersihan mulut. Sekresi saliva terutama tipe mucus penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut. Rongga mulut berisi bakteri atau kuman patogen (merugikan) yang dengan mudah merusak jaringan dan menimbulkan karies gigi (gigi berlubang).
Air liur juga mencegah
kerusa kerusakan kan dengan dengan bebera beberapa pa cara. cara. Pertam Pertama, a, aliran aliran air liur liur itu sendir sendirii membant membantu u memb membuan uang g bakte bakteri ri atau atau kuman kuman pato patoge gen n juga juga part partik ikel el maka makanan nan yang yang memb member erii dukunga dukungan n nutris nutrisii metabol metabolik ik bagi bakteri bakteri itu sendir sendiri. i. Kedua, Kedua, air liur liur mengand mengandung ung beberapa faktor yang menghancurkan bakteri salah satunya adalah ion tiosianat dan beberapa cairan proteolitik terutama lisosim yang menghancurkan bakteri,membantu ion tiosianat membunuh bakteri,mencerna partikel makanan dan air liur mengandung antibodi protein yang menghancurkan bakteri (Anonim3, 2009). Walaupun memiliki banyak fungsi, air liur tidak esensial untuk pencernaan dan penyerapan makanan, karena enzim-enzim yang dihasilkan oleh pancreas dan usus halus dapat menyelesaikan pencernaan makanan walaupun tidak ada sekresi air liur dan lambung. Masalah utama yang berkaitan dengan penurunan sekresi air liur, yaitu keadaan yang dikenal sebagai xerostomia, adalah kesulitan mengunyah dan
menelan, artikulasi bicara menjadi tidak jelas kecuali jika pada saat berbicara yang bersangkutan sering meneguk air, dan peningkatan indens pada karies gigi (Sherwood, 1996).
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu Waktu dan dan Tem Tempa patt
Hari/tanggal
: Ka Kamis / 15 Ap April 20 2009
Waktu
: Pukul 13.00 s/d 14.50 WITA
Tempat
: Laboratorium Biologi Lantai III Barat FMIPA UNM.
B. Alat Alat dan dan Bah Bahan an 1. Pengar Pengaruh uh suhu suhu terh terhadap adap kerj kerja a amilas amilasee
a. Alat 1. Tabu Tabung ng reaks reaksii (4 (4 bua buah) h) 2. Gelas ukur dan gelas kimia
3. Pip Pipet te tetes
4. Plat te tetes 5. Ther Therm momet ometer er 6. Lam Lampu spi spirritus itus 7. Kawat ka kasa 8. Kaki tiga 9. Kulkas 10. Rak tabung tabung reaksi reaksi 11. Penjepit Penjepit tabung reaksi reaksi b. Bahan 1. Air liur 12 ml
2. Laru Laruta tan n kanj kanjii 1% 3. Lugol 4. Korek api 5. Label
2. Pengaruh pH terhadap kerja amilase
a. Alat 1. Tabung Tabung reaksi reaksi (4 buah) buah) 3. Gelas Gelas ukur ukur dan dan gelas gelas kimia kimia 4. Pipe Pipett tet tetes es 5. Plat Plat tet tetes es 6. Ther Thermo mome mete ter r 7. Lamp Lampu u spi spiri ritu tuss 8. Kawa Kawatt kas kasaa 9. Kaki Kaki tiga iga 10.Rak tabung reaksi 11.Penjepit tabung reaksi b. Bahan 1. Air Air liu liurr 12 ml
2. Laru Laruta tan n kanj kanjii 1% 1% 3. Laruta Larutan n buffer buffer pH pH 4; 5 dan dan 6. 4. Lugol 5. Aquades 6. Label 7. Kor Korek api api 3. Pengar Pengaruh uh konsentra konsentrasi si substrat substrat terhad terhadap ap kerja kerja amilase amilase
a. Alat 1. Tabung reaksi (12 buah)
2. Gelas Gelas ukur ukur dan dan gelas gelas kimia kimia 3. Pipe Pipett tet tetes es 4. Plat Plat tet tetes es 5. Ther Thermo mome mete ter r 6. Lamp Lampu u spi spiri ritu tuss 7. Kawa Kawatt kas kasaa 8. Kaki Kaki tiga iga 9. Rak Rak tabu tabung ng reak reaksi si 10.Penjepit tabung reaksi b. Bahan 1. Air liur 36 ml 2. Larutan amilum/kanji 1% dan 5%
3. Alko Alkoho holl 70% 70% 4. Lugol 5. Kor Korek api api 6. Aquades 7. Label C. Pris Prised edur ur Kerj Kerja a 1. Pengaruh suhu terhadap kerja amilase
a.
Menu Menuan angk gkan an air air liu liurr seba sebany nyak ak 3 ml ml pada pada mas masin ingg-ma masi sing ng tab tabun ung g reak reaksi si
yang telah disediakan. b.
Memberikan label pada setiap tabung reaksi, tabung I, II, III dan IV
masing-masing diberikan label 40, 250, 370 dan 700. c.
Meletakkan tabung I pada kulkas, tabung II pada rendaman air kran
dalam baskom, sedangkan tabung III dan IV dipanaskan di atas Bunsen dan suhunya diukur dengan thermometer. d.
Menun enungg ggu u sel selama ama 10 meni menitt, set setelah elah itu itu men menam amba bahk hkan an 5 ml lar larut utan an
kanji
1%
pada
masi asing-ma -masing
tabung.
Meng engocok
tabun bung
untu ntuk
menghomogenkan kemudian dikembalikan pada tempatnya semula. e.
Setelah 5 menit nit, mengam gambil sedikit kit sampel pel dengan mengg nggunaka nakan n
pipet tetes dari masing-masing tabung kemudian meneteskannya pada plat tetes. f.
Menet netesi masing-masing sampel dengan gan larutan lugol kemudia dian
menghomogenkan sampel tersebut. g.
Menca ncatat has hasil pengam ngamaatan dengan gan membe emberrikan kan tand anda posi ositif (+)
untuk yang bereaksi/reaksi positif dengan warna biru dan tanda negatif (-) untuk yang tidak bereaksi/reaksi negatif dengan warna selain biru (merah atau kuning). 2. Pengaruh pH terhadap kerja amilase a.
Menuangkan Menuangkan air liur sebanya sebanya 3 ml pada masing-masing masing-masing tabung reaksi
yang telah disediakan. b.
Meberikan label pada setiap tabung reaksi, tabung I, II, III dan IV
diberikan label masing-masing pH 4, pH 7, pH 9 dan aquades. c.
Menambahkan larutan buffer dengan pH 4 pada tabung I, pH 7 pada
tabung II, pH 9 pada tabung III dan aquades pada tabung IV. d.
Memanaskan keempat tabung tersebut di atas bunsen selama 5 menit.
e.
Menambahkan
larutan
kanji
1%
pada
masing-masing
kemudian menghomogenkan dan mengembalikannya ke atas bunsen.
tabung
f.
Sete Setela lah h 5 meni menit, t, men menga gamb mbil il sed sedik ikit it sam sampe pell dari dari mas masin ingg-ma masi sing ng tab tabun ung g
dengan pipet tetes lalu meneteskannya pada plat tetes. g.
Menetesi
masing-masing
sampel
dengan
lugol
dan
menghomogenkannya. h.
Menca ncatat has hasil pengam ngamaatan dengan gan membe emberrikan kan tand anda posi ositif (+)
untuk yang bereaksi/reaksi positif dengan warna biru dan tanda negatif (-) untuk yang tidak bereaksi/reaksi negatif dengan warna selain biru (merah atau kuning). i.
Mela Melaku kuka kan n per perla laku kuan an pada pada poin poin g set setel elah ah meni menitt keke-10 10 dan dan keke-15 15..
3. Pengar Pengaruh uh konsentra konsentrasi si substrat substrat terhad terhadap ap kerja kerja amilase amilase a.
Menuangkan Menuangkan air liur sebanya sebanya 3 ml pada masing-masing masing-masing tabung reaksi
yang telah disediakan. b.
Meber Meberik ikan an labe labell pada pada seti setiap ap tabu tabung ng reak reaksi si,, tabu tabung ng I samp sampai ai XII XII
diberikan label masing-masing amilum 1% 1 ml, amilum 1% 2 ml, amilum 1% 3 ml, amilum 1% 5 ml, amilum 1% 10 ml, amilum 5% 1 ml, amilum 5% 2 ml, amilum 1% 3 ml, amilum 5% 5 ml, amilum 5% 10 ml, Aquades 5 ml, dan Alkohol 70% 5 ml. c.
Menambahkan larutan amilum 1% pada tabung I-V masing-masing
sebanyak 1 ml, 2 ml, 3 ml, ml, 5 ml dan 10 ml. d.
Menambahkan larutan amilum 5% pada tabung VI-X dengan volume
masing-masing 1 ml, 2 ml, 3 ml, 5 ml dan 10 ml. e.
Mena Menamb mbah ahka kan n aqu aquad ades es pada pada tabu tabung ng XI dan dan alc alcoh ohol ol 70% 70% pad padaa tab tabun ung g
XII masing masing dengan volume 5 ml. f.
Mema Memana nask skan an kee keemp mpat at tabu tabung ng ter terse sebu butt di di ata atass buns bunsen en sel selam amaa 10 meni menit. t.
g.
Setela Setelah h 10 menit, menit, mengam mengambil bil sediki sedikitt sampel sampel dari dari masing masing-ma -masin sing g
tabung dengan pipet tetes lalu meneteskannya pada plat tetes. h.
Menete Menetesi si masin masing-m g-masi asing ng sampel sampel dengan dengan 2 tetes tetes laruta larutan n lugol lugol dan
menghomogenkannya.
i.
Menca ncatat has hasil pengam ngamaatan dengan gan membe emberrikan kan tand anda posi ositif (+)
untuk yang bereaksi/reaksi positif dengan warna biru dan tanda negatif (-) untuk yang tidak bereaksi/reaksi negatif dengan warna selain biru (merah atau kuning). Melakukan perlakuan pada poin g setelah menit ke-15, ke-30 dan meit
j.
ke-60.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Hasil pen penga gamat matan an 1. Pengar Pengaruh uh suhu suhu terh terhadap adap kerj kerja a amilas amilasee
Tabel hasil pengamatan pengaruh suhu terhadap kerja amilase No. 1 2 3 4
Tabung I II III IV
Suhu (oC) 4 25 37 70
Reaksi (-) (kuning) (-) (merah bata) (-) (merah bata) (-) (merah kekuningan)
Keterangan: (-) : reaksi negatif/tidak bereaksi (+) : reaksi reaksi positif/bere positif/bereaksi aksi
2. Pengar Pengaruh uh pH terh terhadap adap kerj kerja a amyla amylase se
Tabel hasil pengamatan pengaruh pH terhadap kerja amilase Tabung
No. I 1 2 II 3 III IV 4 Keterangan:
pH 4 7 9 Aquades
5 (-) (-) (-) (-)
Waktu (menit) 10 (-) (-) (-) (-)
15 (+) (+) (+) (-)
(-) : reaksi negatif/tidak bereaksi (+) : reaksi reaksi positif/bere positif/bereaksi aksi
3. Pengaruh konsentrasi substrat terhadap kerja amylase
Tabel hasil pengamatan pengaruh konsentrasi substrat terhadap kerja amilase No.
Tabung
1 I II 2 III 3 4 IV V 5 VI 6 7 VII 8 VIII IX 9 10 X 11 XI XII 12 Keterangan:
Volume (ml) 1 2 3 5 10 1 2 3 5 10 5 5
Substrat
10
Kanji 1% Kanji 1% Kanji 1% Kanji 1% Kanji 1% Kanji 5% Kanji 5% Kanji 5% Kanji 5% Kanji 5% Aquades Alkohol 70%
MB MB MB MB MB MB HB BT BT BT HB MB
Waktu (menit) 15 30
60
MB MB MB MB MB MB MB MB MB HB K KM
BO BP BP BP BP BP BP BP BP BP BP BP
KM MB KM MB K K MB KH KH MB MB MB
MB
: Merah Bata
HB
: Hijau Kebiru-biruan
BT
: Biru Tua
K
: Kuning
KM
: Kuning Kemerahan
KH
: Kuning Kehijauan
BO
: Biru Keoranyean
BP
: Biru Pekat
B. Pemba embaha hasa san n 1. Pengar Pengaruh uh suhu suhu terh terhadap adap kerj kerja a amilas amilasee
Pengamatan yang pertama ini, kami mengamati pengaruh suhu terhadap kerja enzim amylase. Pada percobaan ini, kami menggunakan air liur yang dimasukkan ke dala dalam m 4 buah buah tabun tabung g reaks reaksii yang yang tela telah h diber diberii labe labell masi masing ng-m -mas asin ing g deng dengan an ditambahkan larutan kanji 1%, kemudian ditempatkan pada suhu 4oC, 25oC, 37oC dan 70oC dan diamati pada selang waktu 5 menit sampai 15 menit. Setelah ditambahkan beberapa tetes lugol pada masing-masing larutan dari dalam tabung, maka diperoleh data bahwa tidak terjadi reaksi pada semua larutan dalam tabung pada saat ditetesi dengan larutan lugol. Mungkin pada saat melakukan percobaan terjadi kesalahan prosedur sehingga mengakibatkan data yang diperoleh tidak sesuai dengan teori yang ada, bahwa suhu mempengaruhi kerja enzim. Di mana semakin rendah suhu, maka kerja enzim akan semakin baik, sebaliknya pada suhu yang tinggi enzim tidak dapat bekerja dengan baik dan bahkan tidak mampu bekerja sama sekali. Hal ini disebabkan pada suhu tinggi dapat merusak kerja enzim sehingga tidak mampu mengubah karboh karbohidr idrat at menjad menjadii glukos glukosa. a. Seharu Seharusny snyaa pada pada suhu suhu 70oC, warn warnaa laru laruta tan n yang yang dita ditam mbahk bahkan an lugo lugoll akan akan menj menjad adii biru biru,, kare karena na peng pengar aruh uh suhu suhu yang yang ting tinggi gi meng mengak akib ibat atka kan n
enzi enzim m bere bereak aksi si posi positi tif, f, sehi sehing ngga ga laru laruta tan n
kanj kanjii
tida tidak k
dapa dapatt
dicerna/disekresikan oleh enzim amylase. Kesalahan dalam menjalankan praktikum ini semata karena kelalaian kami sebagai praktikan. 2. Pengar Pengaruh uh pH terh terhadap adap kerj kerja a amila amilase se
Pengamatan yang kedua ini, kami mengamati pengaruh pH terhadap kerja enzi enzim m amy amylase lase.. Pada Pada perc percob obaa aan n ini, ini, kami kami juga juga meng menggu guna naka kan n air air liur liur yang ang dimasukkan ke dalam 4 buah tabung reaksi yang telah diberi label masing-masing dengan ditambahkan larutan kanji 1%, kemudian ditambahkan larutan buffer dengan pH masing-masing 4, 7, 9 dan aquades. Selanjutnya diamati pada selang waktu 5 menit menit sampai sampai 15 menit menit.. Setela Setelah h ditamb ditambahk ahkan an beberap beberapaa tetes tetes lugol lugol pada pada masing masing-masing larutan dari dalam tabung, maka diperoleh data bahwa tidak terjadi reaksi pada semua larutan dalam tabung pada saat ditetesi dengan larutan lugol. Mungkin pada saat melakukan percobaan terjadi kesalahan prosedur sehingga mengakibatkan data yang diperoleh tidak sesuai dengan teori yang ada, bahwa pada pH rendah (asam) enzim dapat bekerja dengan baik, sedangkan pada pH yang tinggi (basa), enzim tidak dapat bekerja. Hal ini disebabkan pH tinggi (basa) dapat merusak kerja enzim amylase. Kesalahan dalam menjalankan praktikum ini semata karena kelalaian kami sebagai praktikan. 3. Pengar Pengaruh uh konsentra konsentrasi si substrat substrat terhad terhadap ap kerja kerja amilase amilase
Pengamatan yang ketiga ini, kami mengamati pengaruh konsentrasi substrat terhadap kerja enzim amylase. Pada percobaan ini, kami menggunakan air liur yang dimasukkan ke dalam 12 buah tabung reaksi yang telah diberi label masing-masing dengan ditambahkan substrat berupa larutan kanji 1% dan 5%, aquades dan alcohol 70% lalu diamati pada selang waktu 10 menit, 15 menit, 30 menit sampai 60 menit. Setelah ditambahkan beberapa tetes lugol pada masing-masing larutan dari dalam tabun tabung g tabu tabung, ng, data data yang yang diper diperol oleh eh tida tidak k sesu sesuai ai denga dengan n teor teorii yang yang ada ada yang yang menyatakan bahwa, konsentrasi substrat akan mempengaruhi kerja enzim amylase, yakni semakin banyak substrat atau bahan yang akan dicerna, maka kerja enzim semakin lambat. Sebaliknya jika substratnya sedikit, maka kerja enzim akan semakin cepa cepat. t.
Peru Peruba baha han n
warn warnaa
yang ang
ter terjadi jadi
set setelah elah
pena penam mbaha bahan n
larut arutan an
lugol ugol
mengindikas mengindikasikan ikan adanya adanya kesalahan kesalahan prosedur prosedur yang mengakibatkan mengakibatkan melencengny melencengnyaa hasil pengamatan dari teori yang ada. Kesalahan dalam menjalankan praktikum ini semata karena kelalaian kami sebagai praktikan.
BAB V PENUTUP
A. Ke Kesi simp mpul ulan an
Setelah melakukan praktikum, maka dapat kami simpulkan bahwa proses proses kerja dari enzim amilase yang terandung dalam air liur dipengaruhi oleh suhu, pH dan konsentrasi substrat. Semakin rendah suhu, maka kerja enzim akan semakin baik; sebaliknya jika pada suhu yang tinggi, maka enzim amilase tidak akan bekerja dengan baik. Kerja enzim akan membaik jika bekerja dalam pH yang asam atau pH rendah, sedangkan pada pH yang tinggi atau pH basa, enzim tidak dapat melakukan kerjan kerjanya ya dengan dengan baik. baik.
Lain Lain halnya halnya jika berbic berbicara ara masalah masalah konsen konsentr trasi asi substrat substrat..
Sema Semakin kin banya banyak k subs substr trat at yang yang akan akan dice dicern rna, a, maka maka kerja kerja enzi enzim m akan akan sema semaki kin n lambat/tidak dapat bekerja secara optimal, sebaliknya jika substrat yang akan dicerna jumlahnya sedikit atau konsentrasinya rendah, maka kerja enzim akan semakin cepat.
B. Saran
Diha Dihara rapka pkan n kepad kepadaa para para prak prakti tika kan n agar agar lebi lebih h seri serius us dan teli teliti ti dala dalam m mengamati agar hasil pengamatan dapat lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
wikipedia-Indonesia .co.id. Anonim1. 2009. Sistem Pencernaan. Pencernaan. http://www.wikipedia-Indonesia .co.id. Diakses tanggal 18 Maret 2009.
Anonim2. 2009. Pencernaan 2009. Pencernaan dan Penyerapan Protein. Protein. Web. Lab. Unggas Universitas Gadjah Mada. Diakses tanggal 18 Maret 2009. Anonim3. 2009. Beragam Manfaat Air Liur . http://www.republika.co.id/berita/html. Diakses tanggal 18 Maret 2009. Gadjahnata, K.H.O. 1989. Biologi 1989. Biologi Kedokteran I . Bogor: Institut Pertanian Bogor. Nangsari, Nyanyu S. 1988. 1 988. Pengantar Pengantar Fisiologi Manusia. Manusia. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendid Pendidika ikan n Tinggi Tinggi Proyek Proyek Pengemb Pengembanga angan n Lembaga Lembaga Pendidi Pendidikan kan Tenaga Tenaga Kependidikan. Sherwood, Sherwood, Lauralee. Lauralee. 1996. Fisiologi 1996. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Hewan. Jakarta: Jakarta: Depdikbud Depdikbud Dirjen Kependidikan Proyek Pembinaan.
Sistem pencernaan Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin , adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan makanan,, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
Diagram sistem pencernaan
Diagram sistem pencernaan 1. Kelenjar ludah 2. Parotis 3. Submandibularis (bawah rahang) 4. Sublingualis (bawah lidah) 5. Rongga mulut 6. Tekak / Faring 7. Lidah 8. Kerongkongan / Esofagus 9. Pankreas 10.Lambung 10.Lambung 11.Saluran 11.Saluran pankreas 12.Hati 12.Hati 13.Kantung 13.Kantung empedu 14.Usus 14.Usus dua belas jari (duodenum duodenum)) 15.Saluran 15.Saluran empedu 16.Usus 16.Usus tebal / Kolon 17.Kolon 17.Kolon datar (tranverse) tranverse) 18.Kolon 18.Kolon naik (ascending) ascending ) 19.Kolon 19.Kolon turun (descending) descending ) 20.Usus 20.Usus penyerapan (ileum) ileum) 21.Sekum 21.Sekum 22.Umbai 22.Umbai cacing 23.Poros 23.Poros usus / Rektum 24.Anus 24.Anus Anonim1. 2009.
WEB lab. Unggas UGM
Pencernaan Pencern aan dan Penyer Penyerapan apan Protein Lambung merupakan suatu tempat yang pada berbagai spesies, protein mula-mula dicerna. Pada ruminansia, abomasum dapat disamakan dengan lambung hewan lain atau dengan proventriculus dengan proventriculus pada pada unggas. Asam hidrokhlorik dihasilkan oleh sel-sel lambung dengan demikian memberikan medium asam yang mengaktivir pepsin dan rennin untuk membantu pencernaan protein. Langkah pertama dalam pencernaan protein terjadi, bila pakan berhubungan dengan enzim pepsin dari getah lambung. Pepsin memecah protein menjadi gugusan yang lebih sederhana, yaitu proteosa dan pepton. Pada hewan muda dan sedang menyusui, en zim rennin memnebabkan susu mengental, membentuk parakaseinat, yang dapat tinggal dalam lambung lebih lama
daripada jika susu tersebut tetap menjadi cair. Oleh sebab itu terjadilah pencernaan yang lebih lengkap. Getah pankreas yang mengandung enzim tripsin, khimotripsin, dan karboksipeptidase dialirkan ke duodenum. Enzim-enzim tersebut meneruskan pencernaan protein, yang dalam lambung dimulai oleh pepsin, memecah zat-zat lebih rumit menjadi peptida dan akhirnya kedalam asam-asam amino. Segera setelah makanan ditelan, terjadi rangsangan refleks syaraf vagus mukosa lambung yang memulai sekresi getah lambung ke dalam proventrikulus. dalam proventrikulus. Getah tersebut mengandung asam hidroklorat, proteinase dan musin. Pepsinogen disekresi oleh sel-sel peptik dari proventrikulus dan empedal, p H dari sekresi yang ada dalam d alam alat-alat tersebut serendah 1,5 - 2; akan tetapi dibawah pengaruh buffer makanan, maka pH naik menjadi sekitar 3,5 - 5. Bila sebagian makanan yang telah dicerna dan kemungkinan mekanisme lainnya menyebabkan pelepasan hormon gastrin yang merangsang sekresi selanjutnya dari asam hidrokhlorat. Asam hidrokhlorat proventrikulus (pada nilai pH di bawah 5) menyebabkan konversi autokatalitik pepsinogen ke pepsin. Konversi tersebut menyangkut pemecahan rantaipeptida dan bagian-bagian peptida yang menghalang-halangi pepsinogen agar jangan mempunyai aktivitas pepsin. Pepsin telah diketahui untuk menghidrolisa beberapa senyawa peptida yang berbeda beda. Pengaruhnya yang paling menonjol adalah an tara leusin dan valine, tirosin dan leusin atau antara asam amino aromatik seperti fenilalanin-fenilalanin atau fenilalanin-tirosin. Anonim2. 2009.
Beragam Manfaat Air Liur
Bagi sebagian orang, air liur seringkali terlihat menjijikkan. Padahal air yang berasal dari dalam mulut itu mempunyai peran penting bagi kesehatan tubuh manusia. Air liur atau saliva sebagian besar diproduksi oleh tiga kelenjar utama yakni kelenjar parotis, kelenjar sublingual dan kelenjar submandibula. Volume air liur yang diproduksi bervariasi yaitu 0,5 – 1,5 liter setiap hari tergantung pada tingkat perangsangannya. Mengutip Guyton & Hall dalam Textbook of Medical Physiology, air liur atau saliva mengandung dua tipe pengeluaran atau sekresi cairan yang utama yakni sekresi serus yang mengandung ptyalin (suatu alfa amilase) yang merupakan enzim untuk mencernakan karbohidrat dan sekresi mucus yang mengandung musin untuk tujuan pelumasan atau perlindungan permukaan yang sebagian besar dihasilkan oleh kelenjar parotis. Cairan tipe mucus itu disekresikan atau dikeluarkan setiap detik sepanjang waktu kecuali saat tidur yang produksinya lebih sedikit. Dalam hal pencernaan, air liur berperan dalam membantu pencernaan karbohidrat. Karbohidrat atau tepung sudah mulai dipecah sebaagian kecil dalam mulut oleh enzim ptyalin. Enzim dalam air liur itu memecah tepung (amylum) menjadi disakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Misalnya, saat Anda mengunyah nasi yang terasa tawar lama-kelamaan akan terasa manis akibat pecahnya zat tepung menjadi maltosa yang rasanya manis. Selain dalam pencernaan air liur juga berperan dalam kebersihan mulut. Sekresi saliva terutama tipe mucus penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut. Rongga mulut berisi bakteri atau kuman patogen (merugikan) yang dengan mudah merusak jaringan dan menimbulkan karies gigi (gigi berlubang). Air liur juga mencegah kerusakan dengan beberapa cara. Pertama, aliran air liur itu sendiri membantu membuang bakteri atau kuman patogen juga partikel makanan yang memberi dukungan nutrisi metabolik bagi bakteri itu sendiri.
Kedua, air liur mengandung beberapa faktor yang menghancurkan bakteri salah satunya adalah ion tiosianat dan beberapa cairan proteolitik terutama lisosim yang menghancurkan bakteri,membantu ion tiosianat membunuh bakteri,mencerna
partikel makanan dan air liur mengandung antibodi protein yang menghancurkan bakteri. Selain berfungsi untuk kesehatan dalam tubuh, air liur juga diyakini dapat memberikan manfaat bagi luar tubuh. Sejak zaman dahalu, secara naluri ketika ada jari-jari Anda yang terluka akibat tergores pisau,Anda akan mengisap luka tersebut dengan mulut. Hewan pun demikian. Misalnya kucing, monyet, dan anjing, biasa membasuh tubuh dengan air liurnya ketika luka. Sementara itu, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di Jepang pada tahun 2001, seperti yang dikutip dari cbn.com, air ludah mengandung 40 sampai 50 protein. Tiap protein punya fungsi yang berbeda-beda. Satu protein untuk menangkal debu, sinar, dan bahan kimia. Dari 50 protein itu di dalamnya ada 3 protein yang khusus untuk mikroorganisme. Atas khasiat itulah, diyakini air liurnya bisa bermanfaat bagi gangguan mata, seperti katarak, rabun jauh dan dekat, atau gangguan mata karena cedera seperti terbentur, terkena benda tumpul maupun benda tajam.